• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ANALISIS EKONOMI SUMBER DAYA MAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN ANALISIS EKONOMI SUMBER DAYA MAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ANALISIS EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA DAN

KETENAGAKERJAAN

“PENAWARAN TENAGA KERJA DI INDONESIA”

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi sumber daya manusia dan

ketenagakerjaan

Dosen Pengampu :

Anita Kristina, S.E., Msi.,

Disusun Oleh

:

Rifdah Silfanah Mukhlis

: 150231100052

Solikul

: 150231100056

Anny Kharismawati

: 150231100048

Lahuddin

: 150231100069

Lailatul Farohah

: 150231100073

Muhammad Idrus Ali

: 150231100074

Rahmad Priyanto

: 150231100080

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

(2)

TEORI PENAWARAN TENAGA KERJA

Menurut G.S Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi atau menikmati waktu luang leisure). Sedangkan, kendala yang dihadapi individu adalah tingkat pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontrofersi dari leisure menimbulkan penderitaan, sehingga orang hanya mau melakukan kalau memperoleh kompensasi dalam bentuk pendapatan, sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang ingin ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan. Layard dan Walters (1978), menyebutkan bahwa keputusan individu untuk menambah atau mengurangi waktu luang dipengaruhi oleh tingkat upah dan pendapatan non kerja. Adapun tingkat produktivitas selalu berubah-rubah sesuai dengan fase produksi dengan pola mula-mula naik mencapai puncak kemudian menurun. Dari pengertian tersebut dapat diringkas, penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu. Dalam teori klasik sumberdaya manusia (pekerja) merupakan individu yang bebas mengambil keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya. Teori ini didasarkan pada teori tentang konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk. Memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang dihadapinya.

Menurut paparan para ahli di atas pada dasarnya penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh individu yang ingin mendapat kepuasan dengan menambah atau mengurangi jumlah waktu luang (leisure) namun tiap individu perlu untuk memenuhi kebutuhannya dengan bekerja akan tetapi bekerja dianggap sebuah penderitaan sehingga individu mau bekerja jika mendapat kompensesi, kompensasi tersebut ialah berupa pendapatan maka untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan jumlah jam kerja yang ingin ditawarkan sesuai dengan tingkat upah dan harga yang diinginkan oleh individu. Hal ini dapat diilustrasikan dengan Kombinasi waktu non pasar dan barang-barang pasar terbaik adalah kombinasi yang terletak pada kurva indefferensi tertinggi yang dapat dicapai dengan kendala tertentu. sebagaimana gambar 3, kurva penawaran tenaga kerja mempunyai bagian yang melengkung ke belakang. Pada tingkat upah tertentu peryediaan waktu kerja individu akan bertambah apabila upah bertambah (dari W ke W1). Setelah mencapai upah tertentu (W'), pertambahan upah justru mengurangi waktu yang disediakan oleh individu untuk keperluan bekerja dari W1 ke WN. Hal ini disebut Backward Sending Supply Curve.

(3)

Di Indonesia sendiri dengan predikat negara yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak di Asia Tenggara, jumlah penduduk di indonesia berkemungkinan akan mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk pada setiap tahunnya akan berpotensi meningkatkan jumlah angkatan kerja, hal ini bisa menimbulakan permasalahan ketidakseimbangan antara penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja, jika penawaran tenaga kerja lebih besar dari permintaan tenaga kerja maka ada angkatan kerja yang tidak terserap dan hal ini akan meninbulkan permasalahan berupa pengangguran. Keadaan ketidak seimbangan antara penawaran tenaga kerja dengan tersebut bisa diilustrasikan dengan menggunakan kurva permintaan dan penawaran tenaga kerja sebagai berikut:

(4)

semua orang yang ingin bekerja telah dapat bekerja. Berarti tidak orang yang menganggur.Secara ideal keadaan ini disebut full employment pada tingkat upah We.

Pada gambar kedua, terlihat dalam kurva excess supply of labor. Pada tingkat upah W1, penawaran tenaga kerja (SL) lebih besar daripada permintaan tenaga kerja (DL). Jumlah orang yang menawarkan dirinya untuk bekerja adalah sebanyak N2, sedangkan yang diminta hanya N1. Dengan demikian, ada orang yang menganggur pada tingkat upah W1 sebanyak N1-N2.

Keterangan :

SL : Pen awaran Tenaga Kerja (Supply of Labour)

DL : Permintaan tenaga kerja (demand of labour)

W : Upah (wage)

(5)

Pada gambar ketiga, terlihat adanya excess demand for labor. Pada tingkat upah W1, permintaan akan tenaga kerja (DL) lebih besar daripada penawaran tenaga kerja (SL). Jumlah orang yang menawarkan dirinya untuk bekerja pada tingkat upah W1 adalah sebanyak N1, sedangkan yang diminta adalah sebanyak N2. Namun, ketidak seimbangan antara penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja dengan kelebihan penawaran tenaga kerja tidak selamanya dianggap sebagai masalah menurut Lewis A dalam todaro (1985 : 66) mengemukakan teorinya mengenai keternagakerjaan, yaitu kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan masalah. Kelebihan pekerja pada 1 sektor dianggap sebagai kesempatan untuk menumbukan pekerjaan pada sektor yang lain dengan adanya pekerjaan yang muncul maka kelebihan penawaran tenaga keja akan terserap.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja diantaranya sebagai berikut:

1. Jumlah Penduduk

Semakin besar jumlah penduduk suatu negara, maka semakin banyak pula tenaga kerja yang tersedia baik untuk angkatan kerja ataupun bukan angkatan kerja. Dengan demikian jumlah penawaran tenaga kerja juga akan semakin besar.

2. Struktur Umur

Penduduk Indonesia termasuk dalam struktur umur muda, ini dapat dilihat dan bentuk piramida penduduk Indonesia. Meskipun pertambahan penduduk dapat ditekan tetapi penawaran tenaga kerja semakin tinggi karena semakin banyaknya penduduk yang termasuk usia kerja. Dengan demikian penawaran tenaga kerja juga akan bertambah.

3. Produktivitas

Produktivitas merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya keterkaitan

antara output dan jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari

Secara teoritis, tingkat upah akan mempengaruhi jumlah penawaran tenaga

kerja. Apabila tingkat upah naik, maka jumlah penawaran tenaga kerja akan

meningkat begitu juga sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan pada kurva penawaran

tenaga kerja yang berslope positif.

5. Tingkat Pendapatan

(6)

yang bekerja merasa tidak perlu lagi membantu suami untuk mencari nafkah,

pemerintah dalam hal wajib belajar 9 tahun akan mengurangi jumlah tenaga kerja, dan

akan ada batas umur kerja menjadi lebih tinggi. Dengan demikian terjadi pengurangan

jumlah tenaga kerja.

7.

Wanita yang Mengurus Rumah Tangga

Wanita yang mengurus rumah tangga tidak termasuk dalam angkatan kerja, tetapi

mereka adalah tenaga kerja yang potensial yang sewaktu-waktu bisa memasuki pasar

kerja. Dengan demikian semakin besar jumlah wanita yang mengurus rumah tangga

maka penawaran tenaga kerja akan berkurang atau sebaliknya.

8.

Penduduk yang Bersekolah

Sama dengan hal di atas penduduk yang bersekolah tidak termasuk dalam angkatan

kerja tetapi mereka sewaktu-waktu dapat menjadi tenaga kerja yang potensial, dengan

demikian semakin besar jumlah penduduk yang bersekolah berarti supply tenaga kerja

akan berkurang. Oleh karena itu jumlah penduduk yang bersekolah perlu

diperhitungkan untuk masa yang akan datang.

9. Keadaan Perekonomian

Keadaan perekonomian dapat mendesak seseorang untuk bekerja memenuhi

kebutuhannya, misalnya dalam satu keluarga harus bekerja semua apabila pendapatan

suami tidak mencukupi kebutuhan keluarga, atau seorang mahasiswa yang tamat tidak

mau bekerja karena perekonomian orang tua sangat memadai, atau seorang istri tidak

perlu bekerja karena perekonomian suami sudah mencukupi.

TENAGA KERJA DI INDONESIA

(7)

peningkatan menjadi 237.641.326 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk Indonesia dari

tahun ke tahun akan menyebabkan jumlah tenaga kerja yang ada di Indonesia juga

mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat bahwa penawaran tenaga kerja yang

ada di Indonesia juga mengalami peningkatan terlihat pada grafik angkatan tenaga

kerja di bawah ini :

2014 2015 2016 112,000,000

113,000,000 114,000,000 115,000,000 116,000,000 117,000,000 118,000,000 119,000,000

PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG TERMASUK ANGKATAN KERJA PER AGUSTUS TAHUN 2014-2016

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (data diolah)

(8)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 6,000,000

6,500,000 7,000,000 7,500,000 8,000,000 8,500,000

ANGKA PENGANGGURAN

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (data diolah)

(9)

Sumber : databoks.katadata.co.id

(10)

Sumber : databoks.katadata.co.id

Dari data di atas dapat diketahui, pada tahun 2016 sebesar 70 persen dari total tenaga kerja sebesar 74.183 tenaga kerja asing di Indonesia atau sebanyak 51.695 pekerja bekerja di sektor perdagangan dan jasa. Di sektor inilah pekerja asing dengan kualifikasi rendah menembus pasar tenaga kerja di Indonesia. Kemudian sebanyak 1.904 pekerja atau 2,5 persen bekerja di sektor pertanian, sebanyak 20.584 pekerja atau 28 persen bekerja di sektor Industri. Akan tetapi, pada tahun 2016 menurut Direktorat Jenderal Penempatam dan Pembinaan Tenaga Kerja (Binapenta), jumlah tenaga kerja asing di indonesia mengalami peningkatan sebesar 7,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2015) yang hanya mencapai 69.025 pekerja. Sebanyak 40.491 pekerja atau turun sebesar 21,78 persen dari tahun 2016 yang bekerja di sektor industri dan jasa, sebanyak 26.317 pekerja atau turun sebesar 14,12 persen dari tahun sebelumnya yang bekerja di sektor industri, sedangkan di Tahun 2015 yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 2.217 pekerja.

(11)

seberapa besar kualitas dari penduduk Indonesia. Berikut ini merupakan data IPM Indonesia periode tahun 2010-2015 :

2010 2011 2012 2013 2014 2015

65.00% 65.50% 66.00% 66.50% 67.00% 67.50% 68.00% 68.50% 69.00% 69.50% 70.00%

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Sumber : Badan Pusat Statistik (data diolah)

(12)

dari tahun 2010 sampai tahun 2015 terus mengalami peningkatan walaupun . Hal ini juga didukung oleh laporan Indeks Pembangunan Manusia 2015 yang dikeluarkan badan PBB urusan program pembangunan (UNDP) menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami kemajuan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menempati peringkat ke 110 dari 187 negara, dengan nilai indeks 0,684. Jika dihitung dari sejak tahun 1980 hingga 2014, berarti IPM indonesia mengalami kenaikan 44,3 persen. Ada empat indikator yang digunakan untuk mengukur IPM Indonesia tahun 2014, yakni angka harapan hidup sebesar 68,9, harapan tahun bersekolah 13,0, rata-rata waktu sekolah yang sudah dijalani oleh orang berusia 25 tahun ke atas sebesar 7,6 dan pendapatan nasional bruto per kapita 9,788. Kesenjangan pembangunan manusia hingga tingkat daerah harus dipersempit. Demikian pula dunia kerja yang semakin dipengaruhi oleh revolusi digital seharusnya mendorong dunia pendidikan di Indonesia untuk membekali generasi muda dengan kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Yang perlu lebih diperhatikan pemerintah Indonesia dalam menyiapkan lapangan kerja yaitu pemerintah harus benar-benar memberikan jaminan atas jumlah dan kualitas pekerjaan masyarakat, bukan hanya menyiapkan lapangan pekerjaan dan menghasilkan pendapatan. Selain itu, pemerintah juga perlu merancang sistem atau merealisasikan sistem dan mekanisme agar warga lebih terjamin khususnya dipekerjaannya dan lebih terjamin keselamatan pekerjaannya di masa depan.

Lalu, langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi potensi kuantitas tenaga kerja Indonesia yang besar ?

Ada beberapa hal yang menyebabkan pengangguran salah satunya karena banyaknya tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan namun tidak di imbangi degan lapangan pekerjaan yang memadai. oleh karena itu terjadinya surplus tenaga kerja yang mengakibatkan pengangguran. Hal ini menyebabkan terjadi maslah social ataupun maslah ekonomi yang terjadi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya program dari pemerintah pusat khususnya presiden untuk bekerjasama dengan dinas ketenagakerjaan dalam mengatasi hal ini. ada beberapa program yang bisa dilakukan untuk mengurangi pengangguran yang terjadi di Indonesia. Dari riview vidio yang di tayangkan,terdapat beberapa tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi angkatan kerja di Indonesia. Tindakan tersebut diantaranya:

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja).

(13)

memberi kesempatan bereksplorasi untuk mengembangkan potensi individu,pendidikan karakter yang akan membentuk kepribadian serta lingkungan hidup baik sosial maupun kualitas kesehatan. Komponen pengembangan sumber daya manusia tersebut tidak lain untuk meningkatkan keahlian(skill) serta kesiapan kenaga keja untuk bersaing dengan tenaga kerja lain baik secara global maupun regional.

2. Desentralisasi Perekonomian

Perekonomian Indonesia saat ini masih terpusat di Pulau Jawa (jawasentris) yang menjadikan kurangnya pemerataan di segala aspek. Aspek yang selama ini masih kurang merata yaitu dari aspek pendidikan,infrastruktur,dan aspek sosial politik lainnya.Kondisi tersebut juga akan sangat berpengaruh terhadap penawaran tenaga kerja Indonesia. Pemberian wewenang pemerintah pusat ke daerah (Desentralisasi) khususnya sektor perekonomian akan dapat membantu pemerataan kesejahteraan secara lebih luas,sehingga penawaran tenaga kerja juga akan selaras dengan pemerataan perekonomian di daerah tidak hanya terfokus di kota besar saja.

3. Peningkatan Profesionalitas Kerja

Penanaman sikap profesional dalam pekerjaan juga merupakan tindakan mutlak dalam dunia kerja.Tenaga kerja yang mempunyai profesionalitas kerja yang baik tentunya akan memiliki etos kerja yang baik. Apapun pekerjaannya baik sektor sipil ataupun Swasta harus sama profesional dalam menjalankan pekerjaannya,sehingga penawaran tenaga kerja pun dapat berjalan sama menguntungkan dan terjadi kesepakatan antara pencari kerja dan penyedia kerja(Usaha).

4. Meningkatkan Lapangan Kerja

Peningkatan penyediaan lapangan kerja juga menjadi point penting dalam penawaran tenaga kerja dalam persaingan antar tenaga kerja. Salah satu trobosan yang saat ini sedang di galakkan baik dari pemerintah maupun masyarakat yaitu peningkatan UMKM di daerah untuk menghasilkan wirausahawan baru. Dengan semakin banyaknya wirausahawan baru akan juga menyerap tenaga kerja yang ditawarkan. Peningkatan kompetensi yang diiringi dengan tumbuhnya etos berwirausaha akan juga meningkatkan iklim ekonomi yang baik di sektor yang lebih luas.

5. Peningkatan Peran Pemerintah

(14)

pekerjaan pada sektor industri. Hal tersebut selaras Seperti yang telah dijelaskan pada hukum penawaran tenaga kerja berupa jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu merupakan individu yang bebas mengarnbil keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya untuk memenuhi kepuasan maksimum. Oleh karenanya,perlu adanya peran penting pemerintah sebagai pendidikan yang sebelumnya hanya tamat SMA/SMK diubah untuk minimal kelulusan yaitu sarjana akan menambah pengetahuan dan kualitas manusia untuk bersaing. Seperti yang terjadi pada saat ini lulus SMA/SMK hanya mempunyai skill yang umum ketika skill umum yang sama dmiliki oleh orang banyak akan semakin sulit mencari pekerjaan lain halnya jika sudah menempuh sarjana yang didalamnya banyak pengetahuan dan jurusan untuk bisa dipelajari lebih dalam lagi maka hal itu bisa menjadi nilai tambah. Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi bisa menambah skill dan pengetahuan masyarakat akan mencari atau menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

7. Keterbukaan informasi melalui teknologi

Keterbukanan informasi dalam hal ini lebih dikhususkan kepada pelajar yang sudah menamat pendidikan dan siap untuk terjun ke dunia pekerjaan. Untuk mendukung hal itu harus ada campur tangan pemeritah khususnya kabupaten bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dalam memberikan informasi seluas mungkin. Dengan kemajuan teknologi berupa internet kita bisa lebih gampang untuk mengakses informasi tentang pekerjaan. Diharapkan dengan adanya informasi tentang lapangan pekerjaan yang sudah ada diinternet maka akan mempermudah para pencari kerja untuk mendapat pekerjaan. 8. Bantuan permodalan

Bantuan permodalan ini bisa digunakan oleh masyarakat yang ingin mebangun usaha tapi tidak memiliki modal. Permodalan ini bisa diperoleh oleh masyarakat siapapun baik yang tidak memiliki pekerjaan atau UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Bantuan permodalan ini bisa dilakukan dengan system pinjaman tanpa bunga. Diharapkan agar masyarakat yang nantinya meminjam tidak susah dalam hal pengembalian modal.

Referensi

(15)

http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/12/20/2016-tenaga-kerja-asing-di-indonesia-meningkat# Diakses pada tanggal 06 Maret 2017 pukul 10.00 WIB

http://databoks.katadata.co.id./datapublish/2016/12/29/70-persen-tenaga-kerja-asing-bekerja-di-setor-perdagangan-dan-jasa Diakses pada tanggal 06 Maret 2017 pukul 10.15 WIB

http://harianhaluan.com/news/detail/60261/problematika-tenaga-kerja-asing-di-indonesia Diakses pada tanggal 07 Maret 2017 pukul 20.00 WIB

Sholeh, M. (2007). PERMINTAAN DAN PENAWARAN TENAGA KERJA SERTA UPAH : TEORI SERTA BEBERAPA POTRETNYA DI INDONESIA. urnal Ekonomi &

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu Tuhan membuat ombak yang besar untuk membuat kapal yang dinaiki bapak Yunus tenggelam supaya bapak Yunus tahu kalau Tuhan sayang kepada orang-orang Niniwe. (Ajak anak-anak

Sesuai dengan penelitian, seperti yang dikutip dari penelitian Megawati (2013) yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran

Berdasar identifikasi di atas, maka, dapat dipahami bahwa: (1) psikologi konservasi bukan disiplin ilmu yang benar- benar baru karena, menurut Clayton dan

BUI REpIuBUK lltD(JHSgtM<J®R!jBU REPU IB REPUBUK ItjtUONbSlA RtR IBUK INDONESIA REP UBUK IP IDONESIA REPl IBUK INDONESIA REP UBUK IP IDONESIA RER IBUK INDONESIA REP

Dengan memanfaatkan metode profile matching dalam merancang sistem pendukung keputusan memiliki keunggulan dengan adanya core factor dan secondary factor sehingga pengguna

[r]

Nama nama yang baik untuk anak awalan huruf Sh.. SHAFY :

Penelitian ini menggambarkan tentang kebutuhan informasi, perilaku penemuan informasi, dan hambatan dalam menemukan informasi mahasiswa PPDS-1 Ilmu Kesehatan Anak