KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR: KP 113 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL BAGIAN 69-03 (ADVISORY CIRCULAR PART
69-03)
TENTANG
LISENSI,
RATING,
PELATIHAN DAN KECAKAPAN PERSONEL
PEMANDU KOMUNIKASI PENERBANGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang : a.
b.
bahwa dalam Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 69 (Civil Aviation Safety Regulation Part 69) sebagaimaina diubah dalam peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
17 Tahun 2016 Tentang Lisensi, Rating, Pelatihan Dan
Kecakapan Personel Navigasi Penerbangan, diatur
ketentuan lebih lanjut mengenai personel navigasi penerbangan diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dipandang perlu menetapkan Pedoman
Teknis Operasional Bagian 69-03 (Advisory Circular Part
69-03) Tentang Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecakapan Personel Pemandu Komunikasi Penerbangan, dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara;
Mengingat Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tetang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 5);
Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembairan Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Lembaran
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
57
Tahun 2011
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
171 (Civil Aviation Safety Regulation Part 171) tentang
Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan
(Aeronautical
Telecommunication
Service
Provider)
sebagaimana diubah terakhir dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 38 Tahun 2014;
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2014 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 69 (Civil Aviation Safety Regulation Part 69) Tentang Lisensi, Rating, Pelatihan Dan Kecakapan Personel Navigasi Penerbangan sebagaimana diubah terakhir dalam Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2016;
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 189 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan sebagaimana diubah terakhir dalam
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TENTANG PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL BAGIAN 69-03
(ADVISORY CIRCULAR PART 69-03) TENTANG LISENSI, RATING,
PELATIHAN DAN KECAKAPAN PERSONEL PEMANDU
KOMUNIKASI PENERBANGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Administrator adalah personel Direktorat Jenderal yang
ditetapkan oleh Direktur yang bertugas untuk memeriksa
kelengkapan
administrasi
permohonan
penerbitan/
penggantian/perubahan
identitas/validasi
lisensi,
menyelenggarakan ujian, memproses hasil ujian dan
membuat laporan hasil ujian lisensi.
2. Advanced Training adalah pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan yang dirancang untuk men3dapkan personel
untuk memberikan pelayanan komunikasi penerbsingan
dengan menggunakan prosedur atau peralatan lebih maju /
mutakhir.3. Aeronautical station adalah unit pelayanan yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan informasi penerbangan dan
pelayanan kesiagaan pada suatu rusing udara yang tidak
4. Basic Training adalah pendidikan dan pelatihan yang
bertujuan memberikan pengeteihuan dan keterampilan
dasar sesuai dengan disiplin ilmu yang ingin dicapai dalam
bidang pelayanan komunikasi penerbangan.
5. Aeronautical Communication (AGO)
Checker adalah personel
pemandu komunikasi penerbangan yang ditunjuk dan
diberi wewenang oleh Direktur atas nama Direktur Jenderal
untuk memeriksa kelengkapan administrasi permohonanpenerbitan /perpanjangan rating, melaksanakan pengujian
rating, memproses hasil ujian dan membuat laporan hasil
ujian rating kepada Direktur Jenderal.6. Continuation training adalah pendidikan dan pelatihan untuk personel pemandu komunikasi penerbangan yang
bertujuan untuk menyegarkan pengetahuan dan
ketrampilan dasar personel dan ditujukan terutama untuk personel yang telah bertugas sebagai personel pemandu komunikasi penerbangan sekurang-kurangnya setiap 5
tahun.
7. Developmental training adalah pendidikan dan pelatihan dirancang untuk menjdapkan personel untuk menduduki posisi tertentu pada suatu unit penyelenggara pelayanan lalu lintas penerbangan
8. Direktorat Navigasi Penerbangan adalah Direktorat yang
membidangi navigasi penerbangan.9. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan.
10. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan
Udara.11. Endorser adalah personel Direktorat Jenderal yang
ditetapkan oleh Direktur sebagai penguji ujian validasi
lisensi personel Pemandu komunikasi penerbangan yang
diterbitkan oleh negara lain.
12. Examiner adalah personel dari Direktorat Jenderal yang
ditetapkan oleh Direktur sebagsii penguji ujian lisensi
personel pemandu komunikasi penerbangan
13. Kompetensi adalah suatu gabungan antara keterampilan,
kepandaian/pengetahuan dan sikap yang disyaratkan
untuk melakukan suatu tugas sesuai dengan standar yang
telah di tetapkan.
14. Lembaga pelatihan adalah penyelenggara pendidikan dan
pelatihan yang disetujui oleh Direktur Jenderal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
15. Lisensi adalah surat ijin yang diberikan kepada seseorang
yang telah memenuhi persyaratan tertentu untuk
melakukan pekeijaan di bidangnya dalam jangka waktu tertentu.
16. On The Job Training Instructor (OJTI) adalah personel navigasi penerbangan yang memiliki lisensi dan rating yang sesuai serta ditunjuk oleh pimpinan unit setempat untuk melakukan pembinaan terhadap kegiatan on the job training yang dilakukan oleh peserta pelatihan kompetensi
atau personel baru yang akan mengambil rating.
17. Pelatihan yang disetujui adalah pelatihan dengan kurikulum khusus yang diselenggarakan oleh organisasi pelatihan yang telah mendapat persetujuan dari Direktur
Jenderal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.18. Penerimaan Negara Bukan Pajaik, yang selanjutnya disebut
PNBP adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang
tidak berasal dari penerimaan perpajakan.19. Pengessihan/validasi
lisensi
adalah
tindakan
yang
dilakukan oleh Direktur sebagai suatu altematif atas penerbitan lisensinya sendiri dalam menerima suatu lisensi yang diterbitkein oleh negara anggota ICAO lainnya sebagai kesetaraan dengan lisensinya.
20. Rating adalah batassin kewenangan seseorang pemegang
lisensi pada suatu bidang pekeijaan sesuai dengan lisensi
yang dimiliki.21. Remotely AFIS Centre (RAG)
adalah unit yang memberikan
pelayanan AFIS terhadap satu atau lebih bandara pada lokasi yang berbeda dengan lokasi unit tersebut berada.
22. Sertifikat Kesehatan adalah tanda bukti terpenuhinya
persyaratan kesehatan personel pemandu komunikasi penerbangan yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh Direktur Jenderal melalui Kepala Balai Kesehatan Penerbangan.
23. Sertifikat Kompetensi adalah tanda bukti seseorang telah
memenuhi persyaratan pengetahuan, keahlian dan
kualifikasi dibidangnya yang dikeluarkan oleh lembaga
pelatihan yang telah mendapatkan persetujuan.24. Ujian Teori adalah pengujian lisensi yang dilakukan secara
tertulis dan/atau oral25. Ujian Praktik adalah pengujian lisensi yang dilakukan
dengan penilaian kompetensi yang menuntut personel
mendemontrasikan kemahiran kompetensi dsdam bentuk unjuk kerja.BAB II RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Personel pemandu komunikasi penerbangan untuk
melaksanakan tugas dan kewenangannya harus memiliki
lisensi dan rating yang berlaku.(2) Tugas dan kewenangan bagi pemegang lisensi dan/atau
rating sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangsin.
BAB III
LISENSI PERSONEL PEMANDU KOMUNIKASI PENERBANGAN
Pasal 3
Lisensi personel pemandu komunikasi penerbangan diterbitkan
oleh Direktur Jenderal.Pasal 4
Lisensi
personel
pemandu
komunikasi
penerbangan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
meliputi :
a. lisensi pemandu komunikasi penerbangan bidang pekeijaan
aeronautical communication and flight services;
b. lisensi pemandu komunikasi penerbangan bidang pekeijaan
aeronautical radio operator,
Pasal 5
Persyaratan penerbitan lisensi personel pemandu komunikasi
penerbangan adalah :a. memenuhi kriteria usia;
b. menunjukkan tingkat pengetahuan yang sesuai;
0. memenuhi ketentuan pelaksanaan pelatihan keija lapangan
(on the Job Training);
d. memenuhi kriteria kesehatan;
e. memiliki kemampuan berbahasa Inggris; dan
Pasal 6
(1) Kriteria usia pemohon lisensi personel pemandu komunikasi
penerbangan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 huruf (a)
sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun.
(2) Usia pemegang lisensi personel pemandu komunikasi
penerbangan adalah 18 (delapan belas) tahun sampai
dengan 65 (enam puluh lima) tahun.
Pasal 7
Tingkat pengetahuan pemohon lisensi personel pemandu komunikasi penerbangan sebagaimana dimaksud pada pasal 5
huruf b, sekurang-kurangnya sebagai berikut:
a. pengetahuan umum mengenai pelayanan lalu lintas penerbangan yang diberikan didalam ruang udara Indonesia, prinsip-prinsip penerbangan, prinsip-prinsip operasi dan fungsi pesawat udara, powerplan dan sistem, kineija pesawat udara terkait dengan operasi pemandu komunikasi penerbangan.
b. pengetahuan mengenai kineija manusia (human
performance) yaitu termasuk prinsip - prinsip manajemen ancaman dan kesalahan (threat and error management); c. pengetahuan mengenai meteorologi yaitu meteorologi
penerbangan, penggunaam dan pem^aman terhadap
dokumentasi dan informasi meteorologi, asal dan karakteristik fenomena cuaca yang mempengaruhi operasi
dan keselamatan penerbangan dan keselamatan,
altimetiy;
d. pengetahuan mengenai navigasi penerbangan yaitu prinsip
-prinsip navigasi penerbangan, -prinsip, batasan dan akurasi sistem navigasi dan alat bantu visual;e. pengetahuan mengenai prosedur operasional pelayanan
komunikasi penerbangan meliputi prosedur radiotelephony,
phraseology dan jaringan komunikasi;
f.
pengetahuan
mengenai hukum penerbangan
yaitu
peraturan dan regulasi yang relevan dengan pelayanan
komunikasi penerbangan; dan
g. pengetahuan mengenai peralatan pelayanan komunikasi
penerbangan yaitu prinsip-prinsip, penggunaan dan
keterbatasan peralatan yang digunakan dalam pelayanan
komunikasi penerbangan.Pasal 8
Pelatihan keija lapangan (on the job training) sebagaimana
dimaksud pada pasal 5 huruf c dengan jangka waktu minimal 2
(dua) bulan di bawah pengawasan personel pemandu
komunikasi penerbangan yang memiliki kualifikasi yang sesuai.
Pasal 9
(1) Persyaratan kesehatan sebagaimana dimaksud pada pasal
5 huruf d dibuktikan dengan sertifikat kesehatan kelas 3
yang masih berlaku.
(2) Sertifikat kesehatan sebagaimana di maksud pada ayat (1) berlaku sejak diterbitkannya sertifikat kesehatan dengan jangka waktu sesuai ketentuan didalsim Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 67 (Civil Aviation
Safety Regulation Part 67) - Standar Kesehatan.
(3) Masa berlaku sertifikat kesehatan sebagaimana dimaksud
ayat (3) dapat diperpanjang 45 (empat puluh lima) hari.
Pasal 10
(1) Kemampuan berbahasa Inggris sebagaimana dimaksud pada pasal 5 huruf e dibuktikan dengan sertifikat ICAO Language Proficiency yang diterbitkan lembaga pelatihan sekurang-kurangnya operasional level (level 4).
(2) Personel pemandu komunikasi penerbangan yang memiliki
kemampuan berbahasa Inggris sebagaimana dimaksud ayat
(1) harus di evaluasi dalam
jangka waktu sebagai berikut:
a. Operational level (level 4) harus di evalusi minimal setiap
3 (tiga) tahun sekali;b. Extended level (level 5) harus di evalusi minimal setiap 6
(enam) tahun sekali;
c. Expert level (level 6) tidak dilakukan evaluasi.
Pasal 11
Permohonan untuk penerbitan lisensi personel pemandu
komunikasi penerbangan diajukan secara tertulis oleh
perorangan, lembaga pendidikan dan/atau pelatihan, dan badan
hukum kepada Direktur.
Pasal 12
(1) Untuk dapat memperoleh lisensi personel pemandu
komunikasi penerbangan, pemohon harus memenuhi
persyaratan administrasi dan lulus ujian penerbitan lisensi.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. surat permohonan lisensi yang diajukan kepada
Direktur, sebagaimana tercantum dalam lampiran I
peraturan ini.
b. mengisi dan melampirkan Formulir permohonan lisensi
sebagaimana terlampir pada lampiran II peraturan ini;
c. pas foto terbaru sebanyak 2
(dua) lembar ukuran 2x3
cm dengan latar belakang warna merah dan baju
berwama putih;
d. salinan (copy) Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk
warga Negara Indonesia atau Paspor untuk warga
negara asing;e. sehat jasmani yang dibuktikan dengan sertifikat
kesehatan kelas 3 (tiga) yang berlaku;
f.
salinan (copy) sertifikat kompetensi atau ijazah personel
pemandu komunikasi penerbangan;
g. salinan (copy) sertifikat ICAO Languange Proficiency
minimal Level 4;
h. salinan (copy) bukti pembayaran PNBP penerbitan lisensi sesuai peraturan perundangan.
Pasal 13
(1) Sertifikat kompetensi personel pemandu komunikasi
penerbangan terdiri dari:
a. Sertifikat kompetensi Aerodrome Flight Information (AFI);
b. Sertifikat kompetensi Enroute Flight Information (EFI);
c. Sertifikat kompetensi Basic Aeronautical Fixed (BAF);
d. Sertifikat kompetensi Advance Aeronautical Fixed (AAF);
e. Sertifikat kompetensi Aeronautical Radio Operator (ARO).
(2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pased 12 ayat
(2) huruf f, sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Sertifikat kompetensi Aerodrome Flight Information (AFI); atau
b. Sertifikat kompetensi Aeronautical Radio Operator (ARO);
atau
a Sertifikat kompetensi Basic Aeronautical Fixed (BAF). (3) Setiap penambahan dan/atau peningkatan kompetensi pada
personel pemandu komunikasi penerbangan hsirus melalui tahapan assesment yang dilakukan Direktur Jenderal.
Pasal 14
(1) Administrator dan Exguniner yang ditunjuk oleh Direktur untuk melakukan pengujian lisensi paling lama 10
(sepuluh) hari keija setelah permohonan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 12 diterima secara lengkap dan
dinyatakan memenuhi persyaratan.
(2) Apabila permohonan dinyatakan tidak lengkap, Direktur
menyampaikan surat penolakan disertai alasannya kepada
pemohon paling lambat
5
(lima) hari keija.
(3) Pemohon yang permohonannya ditolak dapat mengajukan
klarifikasi disertai dengan bukti paling lambat 10
(sepuluh)
hari keija setelah penerbitan surat penolakan.
(4) Terhadap surat klarifikasi yang disampaikan pemohon,
Direktur melakukan evaluasi atas kelengkapan bukti yang
diajukan
(5) Apabila basil evaluasi atas kelengkapan bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dinyatakan memenuhi persyaratan,
Direktur menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan
permohonan paling lambat 5 (lima) hari keija, pemohon
selanjutnya dapat mengikuti ujian lisensi
(6) Apabila hasil evgduasi atas kelengkapan bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan, Direktur menyampaikan surat pemberitahuan
penolakan permohonan paling lambat 5
(lima) hari keija,
pemohon dapat mengajukan permohonan penerbitan lisensi
kembali.Pasal 15
(1) Ujian penerbitan lisensi sebagaimsina dimaksud dalam
pasal 12 ayat (1) meliputi kegiatan: a. pembekalan materi;
b. pelaksanaan ujian teori;
1) ujian dilaksanakan selama 120 menit; 2) evaluasi hasil ujian teori.
c. pelaksanaan ujian praktik
d. pengumuman hasil ujian teori dan praktik
(2) Hasil ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
diumumkan paling lama 5 (lima) hari keija setelah pelaksanaan ujian teori dan praktik.(3) Batasan nilai minimal kelulusan yaitu 70
(tujuh puluh).
(4) Peserta yang dinyatakan tidak lulus dapat mengikuti 1
(satu) kali ujian ulang (re-check).
(5) Apabila setelah dilakukan ujian ulang (re-check) peserta tetap dinyatakan tidak lulus, maka peserta yang
Pasal 16
Pembekalan materi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat
(1) huruf a, meliputi:
a. ketentuan mengenai lisensi dan rating, termasuk
kewenangan dan kewajiban pemegang lisensi dan rating;
b. peraturan di bidang pelayanan komunikasi penerbangan;
c. perkembangan pelayanan komunikasi penerbangan di
wilayah regional maupun internasional.
Passil 17
(1) Direktur menerbitkan buku lisensi kepada pemohon yang
dinyatakan lulus ujian paling lambat 7
(tujuh) hari kerja
setelah pengumuman basil ujian.
(2) Direktur menerbitkan surat penolakan penerbitan lisensi.
kepada pemohon yang dinyatakan tidak lulus ujian lisensi
paling lambat
7
(tujuh) hari keija.
(3) Pemohon yang dinyatakan tidak lulus ujian lisensi dapat
mengajukan permohonan kembali sekurang-kurangnya 7
(tujuh) hari keija setelah diterbitkanya surat penolakan.
Pasal 18
(1) Tahapan asessment sebagaimana dimaksud pasal 13 ayat
(3) meliputi :a. pemenuhan persysiratan administrasi;
b. lulus ujian peneunbahan atau peningkatan kompetensi.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud ayat (1)
hunif a terdiri dairi:
a. Surat permohonan penambahan atau peningkatan
kompetensi
yang
diajukan
kepada
Direktur,
sebagaimana tercantum dalam lampiran III peraturan
ini.
b. Buku lisensi asli;
c. Salinan (copy) sertifikat kompetensi yang terdiri dari:
1) Sertifikat kompetensi Enroute Flight Information (EFI)\2) Sertifikat kompetensi Advanced Aeronautical Fixed
(AAF).
(3) Salinan (copy) sertifikat kompetensi Advanced Aeronautical
Fixed (AAF) yang dimaksud dalam ayat 2
(
dua )
huruf c
sekurang - Imrangnya meliputi:
a. Aeronautical Telecomunication Network (ATN);
(3) Ujian
penambahan atau
peningkatan
kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) huruf b
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ujian teori dilaksanakan selama 120 menit dengan
batasan minimal kelulusan yaitu 70 (tujuh puluh);b. ujian praktik dilaksanakan selama 30 menit dengan
batasan minimal kelulusan yaitu 70 (tujuh puluh);
c. peserta yang dinyatakan tidak lulus dapat mengikuti 1 (satu) kali.ujian ulang {re-check);
d. apabila setelah dilakukan ujian ulang (re-check) peserta tetap dinyatakan tidak lulus, maka peserta yang
bersangkutan hams mengajukan permohonan bam.
Pasal 19
(1) Direktur mengesahkan penambahan atau peningkatan kompetensi pada buku lisensi pemohon paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah permohonan penambahan atau peningkatan kompetensi dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dan lulus ujian.
(2) Direktur akan menerbitkan surat penolakan pengesahan penambahan atau peningkatan kompetensi pada buku lisensi pemohon yang dinyatakan tidak lulus ujian paling lambat 7 (tujuh) hari kerja.
Pasal 20
(1) Terhadap lisensi personel pemandu komunikasi
penerbangan yang hilang dan / atau msak, maka pemohon
mengajukan permohonan penggantian buku lisensi kepada
Direktur.
(2) Permohonan untuk penggantian buku lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis oleh
perseorangan atau badan hukum.
(3) Permohonan penggantian buku lisensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengajukan
persyaratan sebagai berikut:
a. surat permohonan penggantian Lisensi sebagaimana
tercantum dalam lampiran IV peraturan ini;b. surat keterangan kehilangan dari kepolisisin (apabila
hilang);
c. pas foto terbam 2
lembar ukuran 2
x 3
cm dengan latar
belakang wama
merah dan baju berwarna putih;
d. salinan (copy) kartu tanda penduduk
(KTP) untuk warga
negara Indonesia atau passport untuk warga negara
asing;
e. lisensi yang msak (apabila msak) atau salinan (copy)
lisensi (apabila hilang);f. salinan (copy) sertifikat kompetensi atau ijazah; dan
g. salinan (copy) bukti pembayaran biaya penerbitan
lisensi sesuai peraturan perundangan.
Pasal 21
(1) Direktur akan menerbitkan buku lisensi baru kepada
pemohon paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah
permohonan penggantian buku lisensi dinyatakan lengkap
dan memenuhi persyaratan oleh administrator.
(2) Direktur akan menerbitkan surat penolakan penggantian
buku lisensi kepada pemohon yang dinyatakan tidak
lengkap dan memenuhi persyaratan paling lambat 7
(tujuh)
hari kerja.
Pasal 22
(1) Terhadap perubahan identitas buku lisensi pada pemegang
lisensi personel pemandu komunikasi penerbangan,
Pemohon mengajukan permohonan perubahan identitas
buku lisensi kepada Direktur.
(2) Perubahan identitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
antara lain :
a. perubahan nama;
b. perubahan alamat tempat tinggal atau tempat kerja.
(3) Permohonan untuk perubahan identitas buku lisensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis oleh perorangan atau badan hukum.
(4) Permohonan perubahan identitas buku lisensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilsikukan dengan mengajukan
persyaratan sebagai berikut:
a. Surat permohonan perubahan identitas buku lisensi
sebagaimsina tercantum dalam lampiran IV peraturanini;
b. Surat tanda bukti perubahan nama; dan/ atau
0. Surat tanda bukti perubahan alamat tempat tinggal atau bekeija selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak kepindahan;
d. Salinan (copy) kartu tanda penduduk (KTP) untuk warga
negara Indonesia atau passport untuk warga negara
asing;
e. Buku lisensi asli;
f. Salinan (copy) bukti pembayaran biaya PNBP penerbitan
Pasal 23
(1) Direktur menerbitkan perubahan identitas buku lisensi
baru kepada pemohon paling lambat 7
(tujuh) hari keija
setelah permohonan perubahan identitas buku lisensi
dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan oleh
administrator.(2) Direktur menerbitkan surat penolakan penggantian lisensi
kepada pemohon yang dinyatakan tidak lengkap dan
memenuhi persyaratan paling lambat
7
(tujuh) hari keija.
BAB IV
RATING PERSONEL PEMANDU
KOMUNIKASI PENERBANGAN
Pasal 24
Pemegang lisensi Pemandu komunikasi penerbangan yang
melaksanakan tugas dan kewenangannya diwajibkan memiliki
rating.
Pasal 25
(1) Rating sebagaimana dimaksud dedam Pasal 24 disahkan
oleh
checker
pemandu
komunikasi
penerbangan
(Aeronautical Communication Checker).
(2) Rating
personel
komunikasi
penerbangan
bidang
aeronautical communication and flight services dan bidang
aeronautical radio operator berlaku selama
6
(enam)
bulan;
(3) Permohonan perpanjangan rating personel pemandu
komunikasi penerbangan diajukan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulsin sebelum masa berlaku rating habis.
(4) Rating personel pemandu komunikasi penerbangan
dinyatakan berlaku apabila:
a. sertifikat kesehatan kelas 3 masih berlaku; dsin
b. sertifikat ICAO Language Proficiency minimal operational
level (level 4) masih berlaku.
Pasal 26
Rating personel pemandu komunikasi penerbangsin sebagaimana
dimaksud pada Pasal 24 antara lain :
a. bidang keija aeronautical communication and flight services
terdiri dari:
3. Enroute Flight Information
(EFI)
Rating;
4. Advance Aeronautical Fixed (AAF) Rating;
b. bidang keija aeronautical radio operator terdiri dari
Aeronautical Radio Operator (ARC) Rating;
Pasal 27
Pemegang Rating sebagaimana dimaksud dalam pasal 26
memiliki kewenangan sebagai berikut:
a. Aerodrome Flight Information
(AFI)
Rating:
Melayani
dan/atau mengawasi pemberian Air Traffic
Advisory, Flight Information dan Alerting Service terhadap
pesawat terbang dan/atau helikopter yang melakukan
penerbangan di bandar udara berstatus AFIS
(
Aerodrome
Flight Information Service);
b. Basic Aeronautical Fixed (BAF) Rating:
Mempunyai
kewenangan
melaksanakan
pelayanan
pengoperasian distribusi data / informasi penerbangan baik
voice maupun data menggunakan perangkat komunikasi
Aeronautical Fixed Service (AFS) dan pemrosesan datapenerbangan
Flight Data Processing dalam pelayanan
aeronautika tetap.
c. Enroute Flight Information (EFI) Rating:
Melayani dan / atau mengawasi pemberian Air Traffic
Advisory, Flight Information dan Alerting Service baik voice maupun data (Controller Pilot Data Link Communication /
CPDLQ terhadap
pesawat udara yang
melakukan
penerbangan jelajah (Enroute) domestik maupun
intemasional diluar Controlled Airspace sesuai dengan
wilayah pelayanannya.
d. Advanced Aeronautical Fixed (AAF) Rating:
Mempunyai kewenangan melaksanakan pelayanan sistem administrasi dan pengawasan operasional terhadap data / informasi penerbangan menggunakan perangkat komunikasi
Aeronautical Fixed Service (AFS) pada tingkat lanjut.
e. Aeronautical Radio Operator (ARC) Rating:
Memberikan pelayanan komunikasi dua arah pada stasiun radio penerbangan (aeronautical station) untuk memberikan pelayanan informasi penerbaingan dan meteorologi terhadap aircraft station pada aerodrome dibawah AFIS termasuk heliport yang terdiri dari surface heliport dan helideck,
Pasal 28
Setiap pemegang lisensi personel pemadu komunikasi
penerbangan sebagaimana dimaksud diam Pasal 24 dapat
Pasal 29
Persyaratan pemohon rating personel pemandu komunikasi
penerbangan sebagai berikut:
a. menunjukkan tingkat pengetahuan yang sesuai;
b. memenuhi persyaratan administrasi; dan
c. lulus ujian
Pasal 30
Tingkat Pengetahuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 29
huruf a meliputi:
a. Enroute Flight Information (EFI) Rating sekurang-kurangnya memiliki pengetahuan sebagai berikut:
1. Peraturan, prosedur dan sumber informasi yang digunakan dalam pelayanan komunikasi penerbangan;
2. Ruang udara, klasifikasi dan pelayanannya;
3. Fenomena cuaca dan efeknya bagi penerbangan;
4. Fasilitas navigasi dan karakteristiknya;
5. Radiotelephony phraseology and operating procedures
6. Route Chart and Map;
7. Rencana gawat darurat dan rencana pencarian dan
pertolongan;
8. Keirakteristik dan arus lalu lintas pada penerbangan jelajgih (enroute);
9. Flight Planning;
10. Publikasi Informasi Aeronautika terpadu.
b. Aerodrome Flight Information (AFI) Rating sekuraing-kurangnya memiliki pengetahuan sebagai berikut:
1. Peraturan, prosedur dan sumber informasi yang digunakan dalam pelayanan komunikasi penerbangan;
2. Ruang udara, klasifikasi dan pelayanannya;
3. Fenomena cuaca dan efeknya bagi penerbangan;
4. Fasilitas navigasi dan karsikteristiknya;
5. Pelayanan Komunikasi Penerbangan pada Bandar udara;
6. Radiotelephony phraseology and operating procedures; 7. Route Chart, Map, Aerodrome layout, local terrain and
prominent landmark;
8. Flight Planning;
9. Rencana gawat darurat dan rencana pencarian dan pertolongan;
10. Publikasi Informasi Aeronautika terpadu.
c. Basic Aeronautical Fixed (BAF)
Rating sekurang -
kurangnya
memiliki pengetsihuan sebagai berikut:
1. Peraturan, prosedur dan sumber informasi yang
digunakan d^am pelayanan komimikasi penerbaingan;
2. Ruang udara, klasifikasi dan pelayanannya;
3. Radiotelephony phraseology and operating procedures;
4. Route Chart and Map;
5. Rencana gawat darurat dan rencana pencarian dan pertolongan;
6. Flight Planning;
7. ATS messages;
8. Publikasi Informasi Aeronautika terpadu; 9. Meteorological messages;
10. Flight data processing;
11.AFTiV (Aeronautical Fixed Telecommunication Network)
basic.
d. Advanced Aeronautical Fixed (AAF) Rating sekurang
-kurangnya memiliki pengetahuan sebagaimana dimaksud
pada huruf
c, dan ditambah pengetahuan sebagai berikut:
1. Computer system;
2. Network routing and switching;
3. AMHS (ATS message Handling System);
4. Data link communication;
5. Aeronautical Telecomunication Network (ATN).
e. Aeronautical Radio Operator (ARC) Rating sekurang
-kurangnya memiliki pengetahuan sebagai berikut:
1. Peraturan, prosedur dan sumber informasi yang
digunakan dalsim pelayanan komunikasi penerbangan;
2. Ruang udara, klasifikasi dan pelayanannya;
3. Fenomena cuaca dan efeknya bagi penerbangan;
4. Fasilitas navigasi dan karakteristiknya;
5. Radiotelephony phraseology and operating procedures; 6. Route Chart, Map, Aerodrome layout, Terain and prominent
landmark;
7. Flight Planning;
8. Rencsina gawat darurat dan rencana pencarian dan pertolongan;
9. Publikasi Informasi Aeronautika terpadu.
Pasal 31
(1) Permohonan untuk penerbitan/perpanjangan rating
personel pemandu komunikasi penerbangan diajukan secara tertulis oleh pimpinan penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan atau perorangan kepada Direktur.
(2) Direktur menugaskan personel Checker pemandu
komunikasi penerbangan (Aeronautical Communication
Checker/ACO Checker) yang telah ditunjuk untuk
melaksanakan prosedur penerbitan/perpanjangan rating.
Pasal 32
Prosedur Penerbitan / perpsinjangan rating sebagaimana
dimaksud pada Pasal 31 meliputi:
a. Evaluasi pemenuhsin persyaratan administrasi;
b. pelaksanaan ujian rating; dan c. pengumuman hasil ujian rating.
Pasal 33
(1) Persyaratan administrasi penerbitan rating personel
pemandu komunikasi penerbangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 32
huruf
a, meliputi:
a. formulir permohonan penerbitan rating sebagaimana
tercantum dalam lampiran V peraturan ini;
b. buku lisensi (asli) personel pemandu komunikasi
penerbangan;
c. sertifikat kesehatan kelas 3 (tiga) yang masih berlaku;
d. sertifikat ICAO Language Proficiency minimal operational
level (level 4) yang masih berlaku;
e. sertifikat kompetensi atau ijazah dari lembaga pelatihan;
f. surat rekomendasi dari OJTI sesuai dengan rating yang
dimohonkan.
(2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk pemohon Aerodrome Flight Information (AFI)
Rating, memiliki Sertifikat kompetensi Aerodrome Flight
Information (AFI)
b. Untuk pemohon Enroute Flight Information (EFT) Rating,
memiliki Sertifikat kompetensi Aerodrome Flight
Information (AFI)
dan Sertifikat kompetensi Enroute Flight
Information (EFI);c. Untuk pemohon Basic Aeronautical Fixed (BAF) Rating,
memiliki Sertifikat kompetensi Basic Aeronautical Fixed
(BAF);
d. Untuk pemohon Advanced Aeronautical Fixed (AAF)
Rating,
memiliki
Sertifikat
kompetensi
Basic
Aeronautical Fixed (BAF)
dan Advance Aeronautical Fixed
(AAF);
e. Untuk pemohon Aeronautical Radio Operator (ARO)
rating, memiliki Sertifikat kompetensi Aeronautical Radio
Operator atau sertifikat kompetensi Aerodrome Flight
Information (AFI).
(3) Surat rekomendasi dari OJTI sesuai dengan rating yang
dimohonkan sebagaimana dimaksiid pada ayat (1) huruf f dengan ketentuan sebagai berikut:a. Untuk pemohon Aerodrome Flight Information (AFI) Rating, pemohon telah memberikan Air Traffic Advisory, Flight Information dan Alerting Service terhadap pesawat
terbang dan/ atau helikopter yang melaikukan
penerbangan di bandar udara berstatus APIS (Aerodrome
Flight Information Service) sekurang-kurangnya selama 1 (satu) bulan dibawah pengawasan OJTI di lokasi kerja
b. Untuk pemohon Basic Aeronautical Fixed (BAF)y Pemohon
telah memberikan pelayanan komunikasi tetap baik voice
maupun data menggunakan media AFTN dasar maupun
SSB (Single Side Band) sekurang-kurangnya selama 1
(satu) bulan dibawah pengawasan OJTI di lokasi keija
pemohon.
c. Untuk pemohon Enroute Flight Information (EFI) Rating,
pemohon telah memberikan pelayanan Air Traffic
Advisory, Flight Information dan Alerting Service terhadap pesawat udara yang melakukan penerbangan di Enroute Flight Information Zone sekurang-kurangnya selama 180jam dan/atau 3
(tiga) bulan dibawah pengawasan OJTI di
lokasi keija pemohon.
d. Untuk pemohon Advanced Aeronautical Fixed (AAF), Pemohon telah memberikan pelayanan fungsi System
Supervisor dan System Administration pelayanan
komunikasi tetap dalam Aeronautical Telecommunication
Network (ATN) menggunakan media jaringan komunikasi
tingkat lanjut sekurang-kurangnya selama 2 (dua) bulan
dibawah pengawasan OJTI di lokasi kerja pemohon.
e. Untuk pemohon Aeronautical Radio Operator (ARC) Rating, pemohon telah memberikan pelayanan Air-Ground Communication, Flight Information dan Alerting Service pada Aeronautical Station sekurang-kurangnya
selama 2 bulan dibawah pengawasan OJTI di lokasi keija
pemohon.
Pasal 34
Persyaratan administrasi perpanjangan rating personel pemandu komunikasi penerbangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 huruf a, meliputi:
a. formulir permohonan perpanjangan rating sebagaimana
tercantum dalam lampiran VI peraturan ini.
b. buku lisensi (asli) personel pemandu komunikasi
penerbangan;
c. sertifikat kesehatan kelas 3 (tiga) yang berlaku; dan
d. sertifikat ICAO Language Proficiency minimal operational level (level 4) yang berlaku.
Pasal 35
(1) Checker pemandu komunikasi penerbangan (Aeronautical Communication Checker/ACO Checker) melaksanakan ujian
teori dan praktek paling lambat 5 (lima) hari keija setelah
permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 diterima secara lengkap dan dinyatakan memenuhi
persyaratan.
(2) Apabila permohonan dinyatakan tidak lengkap, Checker
pemandu komunikasi penerbangan (Aeronautical
Communication Checker/ACO Checker) menyampaikan surat
penolakan kepada pemohon paling lama 5 (lima) hari keija
(3) Pemohon yang permohonannya ditolak dapat mengajukan
klarifikasi disertai dengan bukti paling lambat 5
(lima) hari
keija setelah siirat penolakan diterima.
(4) Apabila hasil evaluasi atas kelengkapan bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dinyatakan memenuhi persyaratan,
selanjutnya Checker pemandu komunikasi penerbangan
(Aeronautical
Communication
Checker/ACO
Checker)
melaksansikan ujian rating paling lama
5
(lima) hari keija.
(5) Apabila hasil evaluasi atas kelengkapan bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan, Checker pemandu komunikasi penerbangan
(Aeronautical
Communication
Checker/ACO
Checker)
melaporkan kepada Direktur dan selanjutnya Direktur
menyampaikan
surat
pemberitahuan
penolakan
permohonan paling lambat 5 (lima) hari keija, pemohon
dapat
nlengajukan
permohonan
penerbitan
atau
perpanjangan rating kembali.
Pasal 36
(1) Pelaksanaan ujian rating sebagaimana dimaksud dalam
pasal 32 huruf b meliputi:
a. Pembekalan materi;
b. Pelaksanaan ujian rating; 1) Ujian teori;
2) Ujian praktik;
3) Evaluasi hasil ujian teori dan praktik.
c. Pengumuman hasil ujian.(2) Hasil ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
diumumkan paling lama 5 (lima) hari kerja.
(3) Batasan nilai minimal kelulusan yaitu lebih besar sama
dengan 70 (tujuh puluh) persen.
(4) Peserta ysmg dinyatakan tidak lulus dapat mengikuti ujian
ulang (re-check) paling banyak 1 (satu) kali.(5) Apabila setelah dilakukan ujian ulang (re-check) peserta
tetap tidak dapat memperoleh nilai minimsd kelulusan,maka peserta yang bersangkutan hams mengajukan
permohonan bam.Pasal 37
Pembekalan materi dan ujian teori sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36
ayat
(1) huruf
a
dan b meliputi:
a. pengetahuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 sesuai
rating yang dimohonkan;
b. Standar Operating Procedure (SOP) pelayanan komunikasi
penerbangan serta jaringan komunikasi penerbangan pada
unit dimana pemohon mengajukan rating;
c. Letter of Agreement antar adjacent unit terkait pada lokasi
keija pemohon; serta
d. Peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan dengan
pelayanan komunikasi penerbamgan
Pasal 38
Ujian praktik sebagaimana dimaksud pada pasal 36 ayat (1)
huruf b angka 2 dilaksanakan untuk menjamin pemohon
memiliki kemampuain, pengambilan keputusan {judgement) dan
performance yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan
komunikasi penerbaingan yang aiman, teratur dan cepat.
Pasal 39Pemohon yang dinyatakan lulus ujian teori dan praktik diberikan
rating sesuad dengan yang dimohonkan paling lambat 5
(lima)
hari keija.Pasal 40
Checker pemaindu komunikasi penerbangan (Aeronautical
Communication Checker/ACO Checker) melaporkan pelaksanaan
penerbitan atau perpainjaingan ujian rating kepada Direktur
melailui
pimpinan
penyelenggara
pelayanan
navigasi
penerbangain paling laimbat 10 (sepuluh) ban setelah
pengumuman hasil ujian.
Pasal 41
Dalam hal permohonan ditolak, Direktur menyampaikan surat
penolakan beserta alasannya kepada Pemohon.
Pasal 42
(1) Rating personel pemandu komunikasi penerbangan
dinyatakan tidak berlaku atau invalid apabila tidak
melaksanakein kewenangannya sesuai rating selama 6
(2) Untuk mengaktifkan kembali rating sebagaimana dimaksud
ayat (1), personel pemandu komunikasi penerbangan dapat
mengaji^an permohonan rating kembali dengan memenuhi
ketentuan yang tercantum dalam pasal 32
dan 33.
(3) Untuk personel pemandu komunikasi penerbangan yang
ratingnya dinyatakan tidak berlaku atau invalid
dikarenakan mengikuti pendidikan kompetensi maka
persyaratan
pelayanan dibawah pengawasan OJTI
sebagaimana dimaksud pasal 33 ayat (3) dapat
dilaksanakan berdasarkan pertimbangan OJTI dan atas
persetujuan Direktur.BAB V
VALIDASI LISENSI DAN/ATAU RATING
Pasal 43
(1) Lisensi personel pemandu komunikasi penerbangan yang
diterbitkan oleh negara lain dinyatakan sah dan berlaku di
wilayah Indonesia setelah mendapatkan validasi dari
Direktur Jenderal.
(2) Validasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan
dalam bentuk Surat Validasi Direktur Jenderal.
Pasal 44
(1) Permohonan untuk validasi lisensi personel pemandu
komunikasi penerbangan diajukan secara tertulis oleh
perseorangan atau badan hukum kepada Direktur.
(2) Proses validasi lisensi oleh Direktur dilakukan setelah
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. persyaratan administrasi;
b. lulus ujian;
c. pemeriksaan kesesuaian sertifikat kompetensi /sertifikat
kelulusan personel dengan persyaratan pengetahuan
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
mengenai lisensi, rating, pelatihan dan kecakapan
personel navigasi penerbangan.
Pasal 45
Persyaratan administrasi untuk validasi lisensi personel
pemandu komunikasi penerbangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 44 ayat (2) huruf a, meliputi:
b. surat keterangan bukti kewenangan dari negara lain (Letter of Authorization/LOFA) atau salinan (copy) dokumen lisensi
yang telah dilegalisir oleh perwakilan negara yang
mengeluarkan dokumen lisensi;
c. surat ijin bekerja di Indonesia dari instansi berwenang bagi
warga negeira asing (WNA);
d. surat keterangan dari perusahaan/instsinsi Indonesia tempat pemohon bekeija;
e. salinan (copy) Paspor atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang
masih berlaku;
f. sertifikat kesehatan kelas 3 (tiga) yang berlaku;
g. sertifikat ICAO Language Proficiency minimal operational
level (level 4 (empat)) yang masih berlaku; dan
h. salinan (copy) bukti pembayaran biaya penerbitan lisensi sesuai peraturan perundang-undangan.
Pasal 46
(1) Administrator dan Endorser yang ditunjuk Direktur
melaksanakan ujian teori paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45 diterima secara lengkap dan dinyatakan memenuhi
persyaratain.
(2) Apabila Permohonan dinyatakan tidak lengkap, Direktur menyampaikan Surat penolakan disertai alasannya kepada
pemohon paling lama 10 (sepuluh) hari kerja.
(3) Pemohon yang permohonanya ditolak dapat mengajukan
klarifikasi disertai dengan bukti paling lambat 10 (sepuluh)
hari kerja setelah penerbitan surat penolakan.
(4) Terhadap surat klarifikasi yang disampaikan pemohon, Direktur melakukan evaluasi atas kelengkapein bukti yang diajukan.
(5) Apabila hasil evaluasi atas kelengkapan bukti sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dinyatakan memenuhi persyaratan,
Direktur menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan
permohonan paling lambat 5 (lima) hari kerja, pemohon
selanjutnya dapat mengikuti ujian lisensi kembali.
Pasal 47
(1) Pelaksanaan ujian untuk validasi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 44 ayat (2) huruf b meliputi:
a. Ujian teori dilaksanakan selama 120 menit dengan
batasan minimal kelulusan yaitu 70 (tujuh puluh);
b. Ujian Praktek dilaksanakan selama 30 menit dengan
batasan minimal kelulusan yaitu 70 (tujuh puluh); c. pengumuman hasil ujian teori dan praktik.
(2) Hasil ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dan b diumumkan paling lambat 5 (lima) hari keija.
(3) Peserta yang dinyatakan tidak lulus hams mengikuti ujian
ulang (re-check) paling banyak 1 (satu) kali.
(4) Apabila setelah dilakukan ujian ulang (re-check) peserta tetap tidak dapat memperoleh nilai minimal kelulusan, maka peserta yang bersangkutan hams mengajukan permohonan baru.
Pasal 48
Penolakan validasi lisensi disampaikan kepada pemohon paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan dinyatakan tidak lulus ujian validasi.
Pasal 49
Peserta yang dinyatakan lulus ujian validasi sebagaimana
dimaksud pada pasal 44 ayat (2) diberikan surat validasi
(endorsement) lisensi berlaku 1 (satu) tahun sesuai yang sebagaimana tercantum dalam lampiran VII peraturan ini.
BAB VI
BUKU DAN KARTU LISENSI Pasal 50
(1) Lisensi Personel pemandu komunikasi penerbangan
diterbitkan dalam bentuk Buku Lisensi dan Kartu Lisensi.
(2) Isi Buku Lisensi Personel Pemandu Komunikasi
Penerbangan sekurang-kurangnya meliputi:
a. Buku lisensi personel navigasi penerbangan bemkuran
12,5 cm X 9 cm dengan dasar sampul berwarna merah;
b. Bahasa y^g digunakan dalam buku lisensi adalah
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;
c. Pada setiap halaman buku lisensi terdapat lambang
Gamda Pancasila dan bertuliskan "Republik Indonesia"
sebagai latar belakang;
d. Isi buku lisensi Personel Pemandu Komunikasi
Penerbangan sekurang-kurangnya meliputi:
1) Nama Negara (cetak tebal)/ Name of State (in bold typed);
2) Judul lisensi (cetak lebih tebal) / Title of Licence (in
very bold typed);
6) Alamat tempat tinggal atau keija pemegang lisensi
(Address of
Holdery;
7) Kebangsaan pemegang lisensi (Nationality of Holder);
8) Tanda tangan pemegang lisensi (Signature of
Holder);
9) Otoritas dan ketentusin lisensi tersebut diterbitkan;
10) Sertifikasi tentang masa berlaku dan hak pemegang
lisensi untuk melaksanakan kewenangannya sesuai
dengan lisensi;11) Tanda tangan pejabat yang menerbitkan lisensi dan
tanggal penerbitan;
12) Segel atau stempel pengesahan (Seal or Stamp of
Licencing Authority);
13) Jenis Ratings Personel Pemandu Komunikasi
Penerbangan;
14) Catatan (Remarks), termasuk pengesahan Language
Proficiency;15) Rincian lain (Any other details).
(3) Isi Kartu Lisensi Personel Pemandu Komvmikasi
Penerbangan sekurang-kurangnya memuat:
a. Kartu
lisensi
Personel
Pemandu
Komunikasi
penerbangan berukuran 5,5 cm x 8,5 cm
(potrait);
b. Kartu lisensi Personel Pemandu Komunikasi terbuat dan
bahan yang tahan air dan taihan lama;
c. Bagisin depan kartu lisensi sekurang-kurangnya
memuat:
1) lambang Burung Garuda di sudut kiri atas;
2) lambang Logo Kementerian Perhubungan di sudut
kanan atas;
3) jenis lisensi;
4) foto berwama ukuran 2x3 dengan latar belakang
sesuai yang tertera dalam buku lisensi;
5) nama pemegang lisensi;
6) nomor seri lisensi;
7) barcode.
d. Bagian belakang kartu lisensi sekurang-kurangnya
memuat:
1) dasar hukum penerbitan lisensi;
2) tanda tangan dan nama pejabat yang berwenang
menerbitkgin lisensi;3) jenis rating yang dimiliki.
(4) Contoh bentuk buku lisensi personel pemandu komunikasi
penerbangan sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII
BAB VII
PELATIHAN DAN KECAKAPAN
Pasal 51
(1) Personel pemandu komunikasi penerbangan hams
mengikuti pelatihan formal yang diselenggarakan oleh
lembaga pelatihan yang telah disetujui oleh Direktur
Jenderal atau lembaga pelatihan yang ditetapkan oleh ICAO.
(2) Pelatihan formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Basic training; b. Advanced training; c. Continuation training;
d. Developmental training,
(3) Personel pemandu komunikasi penerbangan yang mengikuti
pelatihan formal yang diselenggarakan oleh lembaga
pelatihan luar negeri selain sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib melaporkan kepada Direktur Jenderal untuk
mendapatkan pengesahan, permohonan pengesahan
sertifikat pelatihan sebagaimana tercantum pada lampiran
IX peraturan ini.
Pasal 52
(1) Basic Training sebagaimana dimaksud pada pasal 51 ayat
(2) humf
a, meliputi
:
a. Aerodrome Flight Information training;
b. Basic Aeronautical Fixed training;
0. Flight Data Processing training;
d. Bnroute Flight Information training;
e. Advanced Aeronautical Fixed training;
f Aeronautical Radio Operator training;
g. ICAO
Language Proficiency.
(2) Advanced Training sebagaimana dimaksud pada pasal 51
ayat
(2) huruf b, meliputi
:
a. ATS Automation training;
b. Tesun Resources Management course;
c. Air Traffic Services Resources Management
Training;
d. Aeronautical Network design Training;
e. Diklat lain yang terkait dengan pelayanan komunikasi
penerbangan.
(3) Continuation Training sebagaimana dimaksud pada pasal 51
ayat (2) humf c, meliputi :
d. Basic Aeronautical Fixed refreshing training; e. Advanced Aeronautical Fixed refreshing training.
(4) Developmental Training sebagaimana dimaksud pada pasal 51 ayat (2) huruf d, meliputi:
a. Aeronautical Communication Supervisor training;
b. Aeronautical Communication Checker training;
c. On The Job Training (OJT) Instructor course;
d. General Instructor training;
e. PANS OPS training
f. ATS
Safety Management
and Investigation training;
g. Leadership and Talent Management Training;
h. Aviation Management course;
i. Safety Oversight Manager
training;
BAB VIII
PEMBATASAN WAKTU WAKTU BEKERJA DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN PERSONIL OPERASIONAL DAN SUPERVISOR
Pasa 53
(1) Pemegang lisensi dan rating personel pemandu komunikasi
penerbangan dalam menjalankan pelayanan komunikasi
penerbangan sesuai kewenangan yang dimilikinya harus
memenuhi ketentuan jumlah jam keija.
(2) Jumlah jam keija sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebagai berikut:
a. jumlah jam kerja dalam 1 (satu) minggu tidak lebih dari
40 (empat puluh) jam;
b. jumlah jam kerja dalam satu hari tidak lebih dan 8
(delapan) jam.
(3) Jumlah minimum kebutuhan personel komunikasi
peerbangan pada unit AFIS yang mencakup personel
operasional dan supervisor ditetapkan dengan ketentuan :
a. Unit AFIS yang memberikan pelayanan kurang dari 7
(tujuh) hari dalam seminggu, minimal memiliki 2
(dua)
personel;b. Unit AFIS dengan jam operasi maksimal 8
(delapan)
jam
dalam 1 hari dan memberikan pelayanan selama 7
(tujuh) hari dalam seminggu, minimal memiliki 3
(tiga)
personel;c. Unit AFIS dengan jam operasi lebih dari 8
jam dalam 1
hari dan yang memberikan pelayanan selama 7
(tujuh)
hari dalam seminggu, minimal memiliki 4 (empat)
(4) Ju^ah kebutuhan personel komunikasi perbangan pada
unit APIS yang dijadikan sebagai Remotely APIS Centre
(RAG) dihitung dengan mempertimbangkan jumlah
kebutuhan pada unit APIS yang dikelolanya dimana
minimum terdapat sebanyak 4
(empat) personel.
(5) Unit APIS yang pelayanannya diberikan oleh Remotely AFIS
Centre (RAC)
tidak harus menyediakan personel komunikasi
penerbangan.
BAB IX
KEWAJIBAN PEMEGANG
LISENSI DAN RATING PEMANDU
KOMUNIKASI PENERBANGAN
Pasal 54
(1) Pemegang lisensi dan rating Pemandu komunikasi
penerbangan dalam melaksanakan tugas wajib :
a. mematuhi atau memenuhi peraturan keselamatan
penerbangan;
b. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dibidangnya, atau lisensi dan/atau rating yang dimiliki;
c. mempertahankan dan meningkatkan kecakapan serta
kompetensi yang dimiliki;
d. mengikuti pengujian kesehatan secara berkada sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. membawa kartu lisensi sewaktu bekeija dan dapat
menunjukan buku lisensi kepada Inspektur atau petugas
yang ditunjuk oleh Direktur jika diminta;
f. memiliki buku catatan pribadi (personal log book) untuk
mencatat kegiatan pelayanan komunikasi penerbangan serta pendidikan dan pelatihan yang diikuti.(2) Mempertahankan dan meningkatkan kecakapan serta
kompetensi yang dimaksud dalam ayat
(1) huruf
c meliputi:
a. melaksanakan pelayanan komunikasi penerbangan sesuai dengan rating yang dimilikinya untuk
sekurang-kurangnya :
1) 30 jam dalam waktu 3 (tiga) bulan untuk Enroute
flight Information rating dan aerodrome flight
Information, Basic Aeronautical Fixed, Advanced
Aeronautical Fixed rating;
2) 20 jam dalam waktu 3 (tiga) bulan untuk
Aeronautical Radio Operator rating;
b. mengikuti pelatihan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48;0. mengikuti pelatihan penyegaran {Continuation Training) sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 2 meliputi
(3) Buku catatan pribadi (personal log book) sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 huruf f berisi sekurang-kurangnya:
a. catatan pelayanan, merupakan catatan yang harus diisi
oleh personal pemandu komunikasi penerbangan dalam
setiap pelaksanaan tugas, yang meliputi:1) waktu dan lama bertugas;
2) unitkeija; 3) posisi keija; 4) tipe rating.
b. catatan pelatihan meliputi; 1) jenis pelatihan;
2) lembaga Pelatihan; 3) jangka waktu pelatihan.
(4) Format buku catatan pribadi (personal log book) tercantum
dalam lampiran X peraturan ini.
BABX
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 55
(1) Pemegang Lisensi dan/atau Rating pemandu komunikasi
penerbangan yang melanggar ketentuan dikenakan sanksi
administratif berupa:a. peringatan;
b. pembekuan lisensi dan/atau rating;
c. pencabutan lisensi dan/atau rating;
d. denda administrasi.
(2) Jenis pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut:
a. personel pemandu komunikasi penerbangan yang tidak
melaksanakan pekeijaan sesuai dengan ketentuan di
bidang lisensi dan rating yang dimilikinya;
b. personel pemandu komunikasi penerbangan yang
dengan
sengaja
tidak
mempertahankan
dan
meningkatkan kecakapan serta kompetensi yang
dimilikinya;
c. personel pemandu komunikasi penerbangan yang tidak
melaksanakan pengujian kesehatan secara berkala
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. personel pemandu komunikasi penerbangan yang tidak
mematuhi atau memenuhi peraturan keselamatan penerbangan;
e. personel pemandu komunikasi penerbangan yang tidak
membawa kartu lisensi sewaktu bekeija dan tidak dapat
menunjukkan kepada inspektur atau petugas yang ditunjuk Direktur jika diminta;
f. personal pemandu komunikasi penerbangan yang tidak
memiliki Personal log book dan tidak sesuai dengan
kondisi terkini.
(3) Pengenaan denda administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan mengenai denda administxatif.
BAB XI PENGAWASAN
Pasal 56
(1) Direktur melakukan Pengawasan terhadap Pelaksanaan
peraturan ini.
(2) Dalam hal terjadi kondisi tidak terpenuhinya ketentuan
sebagaimana diatur dalam peraturan ini, Penyelenggara
Pelayanan harus melaporkan dengan disertai justifikasi
guna mendapatkan persetujuan Direktur Jenderal.
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 57
(1) Lisensi dan Rating personel komunikasi penerbangan yang
telah diterbitkan dinyatakan masih berlaku dan harus
menyesuaikan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
peraturan ini paling lambat 3
(tiga) tahun.
(2) Personel Komunikasi Penerbangan yang telah memiliki
lisensi dan rating sebelum peraturan ini ditetapkan maka
lisensi dan rating yang dimiliki dinyatakan masih berlaku.
(3) Bagi personel yang telah menyelesaikan pendidikan program
diploma sebelum peraturan ini berlaku dapat menggunakan
ijazah sebagai pengganti sertifikat kompetensi dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Ijazah Diploma I Basic ATS disetarakan dengan sertifikat
kompetensi Basic Aeronautical Fixed (BAF), Aeronautical
Flight Information (AFI) dan Aeronautical Radio Operator
(ARC);b. Ijazah Diploma 11 Pengatur Komunikasi Penerbangan
disetarakan dengan sertifikat kompetensi Aerodrome
Flight Information (AFI) Basic Aeronautical Fixed (BAF),
Enroute Flight Information (EFI) dan Aeronautical Radio
Operator (ARO);
0. Ijazah Diploma III Komunikasi Penerbangan disetarakan
dengan sertifikat
kompetensi Aerodrome Flight
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 58
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/171/VII/1997
tentang Sertifikat Kecakapan Dan Rating Pemandu Komunikasi
Penerbangan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 58
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 18 April 2017
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Perhubungan; v ,
2. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Kepala Badan di Imgkungan
Kementerian Perhubungan;
3. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;
4. Para Kepala Otoritas Bandar Udara;
5. Para Kepala Bandar Udara di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;
6. Kepala Balai Besar Kalibrasi Penerbangan;
7. Kepala Balai Teknik Penerbangan;
8. Direktur Utama Perum LPPNPI.
ili^^J^e^ai dengan aslinya
^GIAN HUKUM:ndah/^urnama sari
/ (IV/a)
\iP}]^m704 199503 2
001
Nomor Sifat
Lampiran
Perihal
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 113 TAHUN 2017
Tanggal : 18 April 2017
SURAT PERMOHONAN PENERBITAN LISENSI
1 (satu) berkas
Permohonan Penerbitan Lisensi
Kepada
Yth. Direktur Navigasi Penerbangan
di
JAKARTA
Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini:
a. Nama Lengkap
Pangkat / Golongan / J abatan N.I.P atau yang sejenis Tempat dan Tanggal Lahir Kebangsaan
Jenis kelamin
Alamat Tempat Tinggal Alamat Unit Kerja Masa Keija Pendidikan Terakhir b. c. d. e. f. g-h. i.
mengajukan permohonan untuk penerbitan lisensi personel pemandu komunikasi
penerbangan.
Sebagai pertimbangan, bersama ini dilampirkan :
a. Formulir permohonan lisensi;
b. Pas foto terbaru 2 (dua) lembar ukuran 2x3 cm dengan latar belakang warna merah dan baju berwarna putih;
c. salinan [copy] Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk warga Negara Indonesia atau
Paspor untuk warga negara asing;
d. sertifikat kesehatan kelas 3 (tiga) yang berlaku;
e. salinan [copy) sertifikat kompetensi atau ijazah personel pemandu komunikasi
penerbangan;
f. salinan [copy) sertifikat ICAO Languange Proficiency minimal Level 4; g. salinan {copy) bukti pembayaran PNBP penerbitan lisensi.
Demikian disampaikan dan terima kasih.
Pemohon/ Pimpinan Unit Kerja
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
sesuai dengan aslinya
'
i$ALA BAGIAN HUKUM
niREKTORAl JENOERAL \ .
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 113 TAHUN 2017
Tanggal : 18 April 2017
FORMULIR PERMOHONAN PENERBITAN LISENSI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT NAVIGASI PENERBANGAN
Gedung Kaiya, lantai 23, Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 - Indonesia
Phone : (62-21) 350 6451, 3506553 Fax : (62 21) 350 6663 Website ; www. dephub.go.id
I. INFORMASI PERMOHONAN
A. Nama: B, No. Identitas C. Tanggal Lahir D. Tempat Lahir
E. Alamat: F. Kebangsaan
( ) Indonesia
1 1 lainnva ;
G. Apakah anda bisa berbahasa Inggris?
( ) Ya ( ) Tidak H. Tinggi I. Berat J. Rambut K. MaU L. Jenis Kelamin
M. Apakah anda pernah memiliki
lisensi sebelumnya?
( ) Ya ( ) Tidak
N. Jika Ya, Apakah lisensi anda dicabut atau dibekukan ? t 1 Ya ftanPMll
( ) Tidak
No. Lisensi: Tanggal dikeluarkan
0, Apakah anda memiliki sertifikat kesehatan minimal Kelas 3 (liga) 7 ( )Ya ( ) Tidak
Tanggal dikeluarkan Nama Penguji
P. Apakah anda memiliki sertifikat ICAO Languange Prollciency ? t lYa / ( 1 Tidak
Tanggal dikeluarkan Nama Penguji
Q. Apakah anda terlibat pelanggaran peraturan yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan terlarang, marijuana, dan obat anti depresi atau obat stimulant, atau pengoperasian kendaraan bermotor dengan pengaruh alcohol ?
( )Ya ( ) Tidak
R. Tanggal Jatuh hukuman
n. LATAR BELAKANG FENOIDIKAN
( ) Dipl.l Tahun: Jurusan: l^emhaga diklat;
f ) Dipl 7 Tahun: .Jurusan; I.embaga diklat:
( ) r»ip1 .3 Tahun- .Innisan- l.pmhapn riiVlaf
( ) Dipl 4 Tahun: Juru.«ian: I.emhapa diklat:
( ) SI Tahun: .lurusan: lx>mhaga diklat:
( ) S'J Tahun: Jurusan: I^emhaga diklat:
( ) Tahun: .Jurusan: l.^mhaf;a diklat:
Tlpe Sertifikat Kompetensi : Lembaga Penyelenggara Diklat Tanggal
( ) Bnroule Flight Information (EFI) { ) Aerodrome Flight Information (AFI)
I ) Aeronautical Radio Operator (ARC) { ) Basic Aeronautical Fixed (BAFJ ( ) Advance Aeronautical Fixed (AAFJ
m. APAKAH ANDA PERNAH OAGAL UJIAN SEBELUMNYA, DAL AM KURUN WAKTU 30 HAR17 I ) YA ( ) TIDAK
IV. PERNYATAAN SERTIFIKASI
Saya menjamin bahwa apa yang saya tuUskan dalam form Inl adalah benar
Tanda tangan Tanggal
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
sesuai dengan aslinya
'^A-BAGIAN HUKUM
DAH PURNAMA SARI Pem^ina / (IV / a)
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 113 TAHUN 2017
Tanggal : 18 April 2017
SURAT PERMOHONAN PENAMBAHAN/PENINGKATAN KOMPETENSI
Nomor Sifat Lampiran Perihal 1 (satu) berkas Permohonan Penambahan Kompetensi Kepada
Yth. Direktur Navigasi Penerbangan
di
JAKARTA
Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini ;
Nama Lengkap
Pangkat / Golongan / J abatan N.I.P atau yang sejenis Tempat dan Tanggal Lahir
Kebangsaan Jenis kelamin
Alamat Tempat Tinggal Alamat Unit Kerja
Masa Kerja Pendidikan Terakhir a. b. c. d. e. f. g-h. i,
j-mengajukan permohonan untuk penambahan/peningkatan kompetensi personel
pemandu komunikasi penerbangan.Sebagai pertimbangan, bersama ini dilampirkan :
a. Formulir permohonan lisensi*
b. Buku Lisensi Personel Pemandu Komunikasi
c. Salinan [copy] Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;
d. Sertifikat kesehatan kelas 3 (tiga) yang masih berlaku;
e. Salinan (copy) sertifikat kompetensi yang sudah dilegalisir; f. Salinan (copy) bukti pembayaran PNBP penerbitan lisensi.
Demikian disampaikan dan terima kasih.
Pemohon/ Pimpinan Unit Kerja
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
man se^ai:
dengan aslinya
KEPALAu^AGIAN HUKUM
Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 113 TAHUN 2017
Tanggal : 18 April 2017
SXJRAT PERMOHONAN PENGGANTIAN/PERUBAHAN IDENTITAS BUKU LISENSI
Nomor Sifat Lampiran Perihal 1 (Satu) berkas Permohonan Penggantian
Atau Perubahan Identitas Buku Lisensi
Kepada
Yth. Direktur Navigasi Penerbangan
di
JAKARTA
Dengan horraat, yang bertanda tangan di bawah ini : a. Nama Lengkap
Pangkat / Golongan / Jabatan N.I.P atau yang sejenis Tempat dan Tanggal Lahir Kebangsaan
Jenis kelamin
Alamat Tempat Tinggal Alamat Unit Kerja
Masa Kerja
Pendidikan Umum Terakhir b. c. d. e. f. g-h. J
mengajukan permohonan untuk penggantian/perubahan identits buku lisensi Personel Pemandu
Komunikasi Penerbangan.
Sebagai pertimbangan, bersama ini dilampirkan :
a. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (penggantian);
b. Pas foto terbaru 2 lembar dengan ukuran 2x3 cm dengan latar belakang warna merah dan baju berwama putih (penggantian);
0. Salinan (copy) Kartu Tanda Penduduk (penggantian/perubahsin identitas); d. Surat tanda bukti perubahan nama (perubahan identitas);
e. Surat tanda bukti perubahan alamat tempat tinggal atau bekerja per tanggal
selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak kepindahan (perubahan identitas); f. Buku lisensi asli (perubahan identitas);
g. Buku lisensi yang rusak atau salinan lisensi (penggantian);
h. Salinan Sertifikat Kompetensi (penggantian);
1. Salinan (copy) bukti pembayaran biaya PNBP penerbitan lisensi (penggantian/ perubahan
identitas).
Demikian disampaikan dan terima kasih.
Pemohon/ Pimpinan Unit Kerja
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc dengan aslinya
'kepalI^Agian HUKUM
TOAH b6rNAMA sari
Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 113 TAHUN 2017
Tanggal : 18 April 2017
SURAT PERMOHONAN PENERBITAN/PBRPANJANGAN RATING
Nomor Sifat Lampiran Perihal 1 (Satu) berkas Permohonan Penerbitan/
Perpanjangan Rating Yth.
Kepada
Direktur Navigai Penerbangan C.q Checker Pemandu Komunikasi Penerbangan
di
Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini a. Nama Lengkap
Pangkat / Golongan / J abatan N.I.P atau yang sejenis Tempat dan Tanggal Lahir Kebangsaan
Jenis kelamin
Alamat Tempat Tinggal Alamat Unit Kerja Masa Keija
Pendidikan Umum Terakhir
b. c. d. e. f. g-h.
mengajukan permohonan untuk penerbitan rating. Sebagai pertimbangan, bersama ini dilampirkan :
a. Buku lisensi (asli) pemandu komunikasi penerbangan; (penerbitan/perpanjangan) b. Sertifikat kesehatan kelas 3 (tiga) yang masih berlaku; (penerbitan/perpanjangan) c. Sertifikat ICAO Language Proficiency level 4; ((penerbitan/perpanjangan)
d. Sertifikat kompetensi atau ijazah dari lembaga pelatihan; (penerbitan)
e. Surat rekomendasi dari OJTI sesuai dengan rating yang dimohonkan. (penerbitan)
Demikian disampaikan dan terima kasih.
Pemohon/ Pimpinan Unit Kerja
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc