TINJAUAN PERATURAN / KEBIJAKAN
TERKAIT DENGAN
1. JICA 1979
2. KEPPRES NO.1, Tahun 1992
3. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional
4. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
5. RTRW Kabupaten Sleman (2011 – 2031)
1. Zona 1
(meliputi kompleks Candi Roro Jonggrang seluas
39,8 ha
perlindungan dan pencegahan kerusakan
lingkungan fisik dan monumen-monumen arkeologi)
2. Zona II
(melipui kompleks Candi Rara Jonggrang, Lumbung,
Asu, Bubrah seLuas 77 Ha
fasilitas taman dan kenyamanan
pengunjung, dan perlindungan lingkungan bersejarah
3. Zona III
(meliputi Desa Bugisan, Taji, Tlogo, Kebondalem
Kidul, Pereng, Bokoharjo termasuk taman Candi Prambanan,
Plaosan, dan Sojiwan, dengan luas 7,4 km2)
perlindungan
terhadap lingkungan dengan menerapkan tata guna lahan di
sekitar taman. Perkembangan di area ini harus selalu
terkontrol.
4. Zona IV
(meliputi wilayah radius 6 km dari taman Candi
Prambanan)
mempertahankan pemandangan yang bernilai
sejarah dan untuk mencegah kerusakan pemandangan
tersebut
5. Zona V
(meliputi wilayah seluas 81 km2 dengan pusat di
Situs Ratu Boko (Radius 9 Km dari Boko).
untuk
melaksanakan survey arkeologi dalam skala luas dan
melindungi tinggalan-tinggalan arkeologi yang masih
terpendam.
JICA 1979 :
ZONASI PRAMBANAN SEBAGAI NATIONAL
ARCHAEOLOGICAL PARK
Integrated Zoning System - JICA
•
Zone 1 (Zanctuary Areas) zone for protection and prevention of destruction of the
physical environment of the archaeological monuments
•
Zone 2 (Archaeological Park Zone) : zone for provision of park facilities for the
convenience of visitors and preservation of the historical environment
•
Zone 3 (Land Use Regulation Zone): zone for regulation of land use around the parks
and preservation of the environment while controling development in area surrounding the
parks
•
Zone 4 (Historical Scenery Preservation Zone): zone for maintenance of the historical
scenery and prevention of destruction of the scenery
•
Zone 5 (National Archeological Park Zone): zone for undertaking archaeological surveys
over a wide area and prevention of destruction of undiscovered archaeological monuments
1.
JICA 1979 :
ZONASI PRAMBANAN SEBAGAI NATIONAL
Zone 4 (Historical Scenery Preservation Zone) – in Detail
versi JICA
1.
Panoramic View Preservation Zone (3,4 Km for 180º vision view)
2.
Zone for preservation of the scenery around monuments (300 m from The
Sari and Kalasan Temple)
3.
Roadside Scenery Preservation Zone (Zones to a distance of 500 m on
both sides of 6.0 km strech of national road leading to the Prambanan
park)
1.
JICA 1979 :
ZONASI PRAMBANAN SEBAGAI NATIONAL
Zona I (39,8 Ha) :
lingkungan kepurbakalaan yand iperuntukkan bagiperlindungan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan fisik candi
Zona II (37,2 Ha) :
Merupakan kawasan keliling Zona I masing-masing candi dan diperuntukkan bagi pembangunan taman
wisata sebagai tempat kegiatan kepariwisataan, penelitian, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan
candi
Zona III (663 Ha) :
merupakan kawasan sekeliling zona II masing-masing candi dan diperuntukkan bagi permukiman terbatas, daerah pertanian, jalur hijau atau fasilitas tertentu lainnyayang disediakan untuk menjamin keserasian dan keseimbangan kawasan di Zona I pada umumnya dan mendukung kelestarian candi serta fungsi
taman wisata pada khususnya
KEPPRES NO 1 TAHUN 1992
:
PENGATURAN ZONASI
Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) dapat dilakukan berdasarkan Pertahanan dan
kemanan, Petumbuhan Ekonomi, Sosial Budaya, Pendayagunaan sumberdaya alam dan
atau teknologi tinggi, dan Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup (PP No 26 Tahun 2008
Tentang RTRWN Bab V Pasal 75)
Kawasan Prambanan merupakan
KSN Sosial dan Budaya : yaitu
kawasan adat tertentu, kawasan
konservasi warisan budaya,
termasuk warisan budaya yang
diakui sebagai warisan dunia
30 Km2
0
Zonasi adalah penentuan batas-batas keruangan Situs Cagar Budaya dan Kawasan Cagar Budaya
sesuai dengan kebutuhan
Pasal 72
UU NO 11 TAHUN 2010
TENTANG CAGAR BUDAYA :
PENGATURAN ZONASI
Kawasan Cagar Budaya harus
dibuat zonasi yang terdiri dari :
ZONA INTI
ZONA PENYANGGA
ZONA PENGEMBANGAN
ZONA PENUNJANG
UU NO 11 TAHUN 2010
TENTANG CAGAR BUDAYA :
PENGATURAN ZONASI
Kawasan Prambanan diperuntukkan
sebagai kawasan wisata PURBAKALA
(RTRW Kab Klaten)
RTRW KAB. SLEMAN (2011 – 2031) :
PENGATURAN FUNGSI KAWASAN
RTRW Kab Sleman Wilayah Prambanan (II)
peruntukkan bagi
pengembangan pariwisata,
konservasi budaya, dan agrobisnis dengan setting
lansekap perdesaan
Disebutkan bahwa pendirian permukiman harus berjarak
minimal 50 m
dari Sungai Kecil atau
100 m
dari Sungai Besar
SEMPADAN SUNGAI
(sesuai dengan RTRW )
Sesuai dengan peruntukkan dan fungsinya, kawasan Candi Prambanan dan sekitar merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi beberapa fungsi sebagai kawasan lindung cagar budaya, selain fungsi-fungsinya sebagai kawasan permukiman/perdagangan barang dan jasa
5.
FUNGSI LAHAN
(sesuai dengan RTRW )
RTRW KAB. SLEMAN (2011 – 2031) :
Sesuai dengan peraturan Koefisien Dasar Bangunan kawasan prambanan dan sekitar dipersyaratkan bahwa bangunan yang didirikan di kawasan ini memiliki Koefisien Dasar Bangunan 50% - 60% dari luas lahan
KDB
(sesuai dengan RTRW )
Sesuai dengan peraturan mengenai Koefisien Lantai Bangunan (KLB) wilayah di sekitar Prambanan dipersyaratkan memiliki KLB 1.5 karena fungsinya sebagai kawasan lindung cagar budaya
5.
KLB
(sesuai dengan RTRW )
RTRW KAB. SLEMAN (2011 – 2031) :
KETINGGIAN BANGUNAN
(sesuai RTRW)
Sesuai dengan peraturan mengenai Ketinggian Bangunan wilayah di sekitar Prambanan dipersyaratkan memiliki ketinggian 16 meter karena fungsinya sebagai kawasan lindung cagar budaya