1 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER
mengubah gaya hidup masyarakat dalam membuat pilihan dan mengambil keputusan.
Jaringan ini menyediakan tempat bagi orang – orang di seluruh dunia untuk saling
berkomunikasi, berbagi, berkomentar, dan juga saling mempengaruhi. Pertukaran informasi
terjadi dalam hitungan detik. Akan tetapi, jaringan ini juga berpengaruh terhadap peluang
dan ancaman dalam perusahaan. Integrasi dari jejaring sosial dengan customer relationship
management (CRM) adalah strategi bagi perusahaan untuk lebih dekat dengan pelanggan.
Dengan penggunaan jejaring sosial di seluruh dunia, pelanggan dapat memilih barang yang
mereka sukai dan tidak mereka sukai. Dengan demikian paper ini menyajikan sebuah studi
menyeluruh untuk menyelidiki dampak jejaring sosial pada customer relationship
management dalam lingkunan bisnis. Hasil dari penulisan ini bahwa jejaring sosial adalah
alat / senjata dalam customer relationship management untuk mendengarkan, menaggapi,
membangun hubungan, dan meningkatkan peluang dalam bisnis.
Kata Kunci : Jejaring sosial, Customer Relationship Management, sCRM, CRM
1. PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya jaman, perusahaan – perusahaan bertumbuh dengan pesat,
tingkat persaingan antar perusahaan terus meningkat (Saba 2013). Perkembangan teknologi
informasi dan munculnya e-business telah merubah model bisnis yang ada, tidak lagi hanya
2 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
hubungan dengan pelanggan (Dutot 2013). Salah satu topik yang populer dalam penelitian
dan diskusi bisnis adalah penggunaan teknologi customer relationship management (CRM)
untuk meningkatkan bisnis dan produktivitas penjualan melalui hubungan yang
berkelanjutan dengan pembeli (Jr. 2006; Jelinek, Ronald 2006). Sebuah fenomena baru
dalam memahami kebutuhan pembeli dan mencapai pelanggan baru adalah jejaring sosial
seperti Linkedln, facebook, dan blog (Rodriguez & Peterson 2014). Integrasi jejaring sosial
dengan customer relationship management (CRM) adalah hal yang penting dari sebuah
perusahaan (Schiff 2013). Teknologi ini berguna untuk meningkatkan hubungan dengan
pelanggan dan memperoleh keuntungan kompetitif (Bharadwaj et al. 1993).
2. SOCIAL CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (sCRM)
Social customer relationship management (sCRM) menggabungkan prinsip – prinsip
customer relationship management (CRM) dengan menggunakan saluran digital, seperti
jejaring sosial (Dutot 2013). (Greenberg 2010) menjadi acuan yang sering digunakan dalam
pendefinisian sCRM seperti dalam jurnal (Baird, C. H., & Parasnis 2011; Faase, R., Helms,
R., & Spruit 2011; Greve 2011; Hart, S. W., & Gamal 2012; Mosadegh & Behboudi 2011;
Nguyen, B., & Mutum 2012; Woodcock, N., Green, A., & Starkey 2011; Zlateva et al.
2011) yang di definisikan sebagai “filosofi dan strategi bisnis, didukung oleh platform
teknologi, aturan bisnis, proses dan karakteristik sosial, yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan dalam percakapan kolaboratif dalam rangka untuk memberikan nilai
kepercayaan dan lingkungan bisnis yang transparan. Meskipun definisi sCRM terus
berbeda dari berbagai perspektif, namun memberikan tiga pilar sCRM yang penting yaitu
organisasi, pelanggan, dan teknologi untuk saling berkolaborasi. Oleh karena itu cukup
memberikan latar belakang makna dan pemahaman konsep customer relationship
3 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2.1Media Sosial
Teknologi informasi (TI) diakui sebagai alat yang meningkatkan kinerja organisasi dan
merupakan bagian penting dari proses customer relationship management (CRM) dalam
sebuah organisasi (Chen & Popovich 2003). Media sosial adalah media interaksi sosial
yang sangat mudah diakses (Qualman 2009).
Media sosial telah dikenal sebagai kategori wacana secara online dimana orang – orang
membuat konten, berbagi, dan bookmark, dan pada tingkat cakupan yang luar biasa
contohnya facebook, MySpace, Digg, Twitter dan JISC listservs disisi akademis (Asur &
Huberman 2010). (Evans 2008) Mendefinisikan media sosial sebagai kelompok aplikasi
berbasis internet yang membangun dasar ideologis dan teknologi web 2.0, yang juga
memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat user.
Bisnis juga mengarah ke media sosial sebagai user generated content (UGC) atau
consumer generated media (CGM). Hal ini diyakini sebagai pemanfaatan media sosial sebagai kekuatan pendorong di era ini / “attention age” (Qualman 2009). Dari semua definisi dan penjelasan tentang media sosial, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa integrasi
teknologi dan interaksi sosial adalah untuk mendapatkan nilai tambah dalam bisnis.
Pada dasarnya, media sosial menggabungkan teknologi online dan saluran yang dapat
membuat orang – orang berbagi konten, mengemukakan pendapat pribadi, pertukaran
perspektif dan wawasan ke dalam situasi dunia yang muncul. Isi dari konten jejaring sosial
dapat muncul dalam berbagai bentuk (Kaplan, A. and Haenlein 2010).
2.2Jejaring sosial
Website jejaring sosial memungkinkan user untuk membuat profil pribadi, dengan
begitu maka dapat terjadi interaksi, diskusi, dan berbagi informasi dengan user yang lain
seperti keluarga dan teman – teman. Contoh yang jelas pada situs jejaring sosial seperti
4 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2.2.1 Wikis
Situs – situs dari wiki adalah tipe yang user bisa membuat, mengedit, dan berbagi
informasi tentang subyek atau topik tertentu. Contohnya Wikipedia salah satu website yang
terpopuler dari berbagai website yang ada di dunia (Evans 2008).
2.2.2 Video Sharing
Situs ini memungkinkan user berbagi video, dari mengupload dan sharing video pribadi
dengan seluruh komunitas web. Website yang memungkinkan konten video yang populer
di dunia Contohnya Youtube (Qualman 2009).
2.2.3 Photo Sharing
Untuk situs foto, memungkinkan pengguna untuk mengupload gambar. Dan
memungkinkan pengguna membagikan foto dari akun pribadi mereka yang kemudian bias
dilihat oleh pengguna web diseluruh dunia. Contoh situs yang memuat konten foto yang
sangat sukses adalah Flickr.
2.2.4 News Aggregation
Situs ini menyediakan berita terbaru dari sejumlah website berita yang berbeda. Salah
satu situs aggregation web yang terkenal dan berdedikasi untuk masyarakat adalah
Digg.com (Weinberg 2009).
2.2.5 Social Bookmarking
Website untuk social bookmarking memungkinkan pengguna untuk membagikan
halaman web yang mereka rasa berharga, dengan cara menandai situs tersebut kemudian
dibagikan dengan pengguna internet yang lain.
2.2.6 Online Gaming
Ini berbasis pada suatu komunitas yang gemar bermain game, para user bisa saling
berbagi pengalaman mereka dengan user yang lain lewat chating. Contoh online gaming
5 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2.2.7 Presence apps
Aplikasi yang tersedia dari sebuah situs memungkinkan pengguna untuk mengirim blog
seperti postingan yang memberikan informasi kebutuhan dari pengguna lain. Contoh dari
presence apps adalah Twitter (Brown 2012).
2.3Kepercayaan Pelanggan
Dalam sebuah survey yang dilakukan untuk mengukur tingkat kepercayaan pelanggan
dari situs jejaring sosial, (Qualman 2009) melaporkan 78% konsumen percaya pada jejaring sosial “social graph”. Nelson juga melaporkan bahwa 70% orang percaya kepada hasil dari postingan konsumen terhadap suatu barang dan jasa, sedangkan 90% dari konsumen yang
di survey menyatakan bahwa mereka percaya rekomendasi dari orang yang mereka kenal.
Seperti yang terlihat dalam gambar ini :
Gambar 1
6 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kepercayaan pelanggan akan menjadi aset yang bernilai tinggi bagi perusahaan, karena
saat ini mempertahankan pelanggan setia lebih sulit dibanding mendapatkan pelanggan
baru. Pelanggan tetap akan loyal terhadap sebuah produk / jasa, dan kekuatannya tidak
hanya itu, melainkan juga memiliki kekuatan word of mouth, yaitu menyebar informasi
tentang produk / jasa. Seorang customer dapat meng-influence / mempengaruhi tindakan
dan pandangan dari customer lain.
Karakteristik pelanggan yang percaya:
1. Melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang telah menjadi pilihannya
2. Tidak mudah terpengaruh atau tertarik dengan penawaran produk atau jasa lain
3. Menarik pelanggan baru untuk perusahaan dengan merekomendasikan pada orang lain
4. Membeli di luar lini produk atau jasa.
Memiliki kepercayaan pelanggan merupakan tujuan utama dari sCRM. Karena
pelanggan yang percaya tidak hanya akan menguntungkan secara fiansial, tetapi juga akan
membantu membangun image yang positif bagi produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh
karena itu kepercayaan pelanggan merupakan aset yang sangat berharga bagi suatu
perusahaan. Menurut (Telecommunication 2008) pergeseran paradigma global dan
menggabungkan calon pelanggan ke dalam proses bisnis dari organisasi perusahaan,
seperti yang terlihat dalam gambar ini :
7 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Dalam model ini, terlihat jelas bahwa pelanggan adalah salah satu faktor pendukung
dalam proses bisnis perusahaan. Pelanggan berpartisipasi dan memberikan manfaat / nilai
yang penting bagi perusahaan dengan melalui perilaku dan informasi yang diberikan
pelanggan, sehingga perusahaan mengetahui strategi produksi suatu barang dan jasa,
pendistribusian, dan pelayanan yang diharapkan dari pelanggan. Aliran informasi dengan
penggunaan teknologi memungkinkan komunikasi 2 arah antara perusahaan dengan
pelanggan, serta hubungan antara perusahaan dengan beberapa stakeholder, seperti mitra,
pemasok, karyawan, dan distributor.
sCRM adalah pengembangan dari customer relationship management (CRM) yang
mengintegrasikan social media dengan customer relationship management (CRM), karena
maraknya penggunaan sosial media pada saat ini, banyak perusahaan yang menganggap
sCRM lebih ampuh untuk melakukan pendekatan dengan pelanggan yang baru maupun
untuk mempertahankan pelanggan tetapnya. Gambar berikut menunjukan pengembangan
dari customer relationship management (CRM) ke sCRM :
8 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
3. ARSITEKTUR DAN KARAKTERISTIK SOCIAL CRM (sCRM)
Dalam tulisannya, (Levy 2009) menambahkan dua hal yaitu tagging dan social network
sebagai layanan utama web 2.0. Selain itu, sejumlah daftar fitur juga dipertimbangkan oleh
(Mcloughlin & Lee 2007) sebagai karakteristik web 2.0 yaitu :
a) Contribution – setiap pengguna Internet memiliki kesempatan secara bebas untuk
menyumbangkan konten pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya.
b) Sharing – konten pengetahuan secara gratis dapat tersedia bagi semua orang.
c) Collaboration – konten pengetahuan diciptakan dan dipelihara secara kolaboratif oleh
penyedia pengetahuan.
d) Dynamic – konten pengetahuan selalu diperbaharui secara berkala untuk merefleksikan
perubahan situasi dan lingkungan.
e) Reliance – kontribusi pengetahuan didasarkan pada tingkat kepercayaan antara
penyedia pengetahuan dan pakar.
Secara ringkas, (Constantinides & Fountain 2008) merangkum tiga elemen kunci
sebagai prinsip utama web 2.0 yaitu :
1. Fokus pada konten berbasis layanan (service-based), sederhana dan berupa solusi open
source dalam bentuk aplikasi online.
2. Pengembangan aplikasi yang berkelanjutan dan inkremental dengan mengandalkan
partisipasi serta interaksi pengguna dalam cara pandang yang baru, dimana pengguna
dapat memberikan kontribusi, meninjau, maupun mengubah konten.
3. Model bisnis baru berbasis layanan serta kesempatan baru dalam meraih pelanggan
9 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Bisnis framework dari social CRM (sCRM) menurut (Saba 2013) :
Source : (Saba 2013)
Customer Strategy Layer : ini adalah tahap awal, CRM dan sCRM dibutuhkan sebagai awal dari strategi. Lapisan awal berfokus pada pergeseran pola pikir „inside-out‟ to „outside in‟. sCRM tidak akan berjalan jika pola pikir / perubahan belum dilakukan.
Customer to Customer Layer: ini adalah lapisan selanjutnya, lapisan ini berfokus pada hasil yang diinginkan pelanggan. Langkah awal biasanya melihat pesanan /
kebutuhan dari pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan membuat
pertanyaan dari pelanggan – pelanggan yang lain. Oleh karena itu, lapisan ini
mengacu pada pada aspek – aspek sosial dari pelanggan, dengan cara menulis blog,
review produk, membuat forum diskusi, dan dengan membuat group di facebook. Customer Experience Layer: pada lapisan ini, merupakan penjumlahan dari
semua hasil / kebutuhan pelanggan baik formal maupun interaksi sosial yang
dilakukan oleh perusahaan.
Operational CRM Channels layer: pada tahap ini yang biasa dilakukan dalam CRM yang mendukung berbagai saluran komunikasi dan interaksi pelanggan yang
10 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
People and Ecosystem Layer: lapisan ini dianggap sebagai kunci dalam model ini, menurut (Saba 2013), perusahaan harus berusaha untuk fokus pada orang
sementara pesaing lain berfokus pada alat. Berfokus pada orang biasanya memiliki
dampak yang lebih besar daripada berfokus pada alat, karena alat apapun bisa
dibeli.
Lean and Agile Processes layers: dalam model ini, ini adalah lapisan yang berhubungan dengan semua pelanggan dalam proses bisnis. Dalam model ini
dibagikan menjadi penjualan, pemasaran, penggenapan dan pelayanan yang muncul
untuk memperoleh kebutuhan pelanggan.
4. TANTANGAN DAN PELUANG SOCIAL CRM
4.1Tantangan Social CRM
Akibat peningkatan dalam permintaan dan infrastruktur yang diperlukan, organisasi
bisnis perlu untuk bekerja menuju visi dari Social CRM yang akan melibatkan ide bisnis
seperti; strategi sosial, operasi sosial, dan organisasi sosial. Sebagai organisasi, untuk
menghargai keberadaan Social CRM ada, ada beberapa hal penting yang harus di
pertimbangkan :
Strategy : dalam strategy, ada alat – alat strategy sosial seperti (jejaring sosial, wiki, twitters dll) dan ruang lingkup seperti percakapan, memperoleh pelanggan
untuk berkolaborasi, pemantauan, menyebarkan pesan virus dan sebagainya.
Operations : menggabungkan semua gagasan sosial dan mengembangkan proyek manajemen protofolio. Melakukan pemetaan dan proses mendokumentasikan. Organizations : pilar dasar dari Social CRM adalah proses bisnis, teknologi dan
orang. Setiap mempengaruhi proses implementasi CRM dan masing – masing
memiliki tantangan dasar untuk beralih ke Social CRM.
People : sCRM memiliki pengaruh besar pada semua organisasi, strategi menjadi pengaruh dalam semua proses. Oleh akrena itu, pelatihan dan pengukuran knierja
11 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Business : sCRM telah mempengaruhi proses bisnis di dunia, dan membuat banyak pesaing baru, ini diperlukan karakteristik seperti transparansi. Model bisnis baru
harus dirancang dan modifikasi sehingga diintegrasikan dengan tepat untuk
mencapai tujuan dalam pekerjaan.
Technology : data yang besar adalah tantangan utama dalam sCRM, organisasi yang terlibat harus mengurus dan mengadopsi solusi yang tepat untuk melakuan
pekerjaan yang kompatibel dengan proses bisnis. Pemilihan solusi yang tersedia di
pasar juga merupakan tantangan utama dalam implementasi sCRM (Greenberg
2010). Contohnya adalah media sosial apa yang cocok digunakan bagi suatu
perusahaan, baik twitter, facebook, atau yahoo!
Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan fungsi dan penampilan
halaman, mereka harus mampu mem bacup dan menjaga konten. Teknik analisis
data sangat diperlukan untuk dimasukan ke dalam pertimbangan, bagaimana
mengukurnya, mempangkatkannya, dan menilainya (MAoz, JAcobs 2009).
Faktor – faktor yang mempengaruhi kerja sama pengguna sangat diperlukan
untuk membuat komunikasi yang produktif. Teknologi harus memberikan efek yang
fleksibel, seperti platform yang dinamis yang menyediakan informasi yang akurat
dan periodikdalam prilaku pengguna.
4.2Peluang Social CRM
Munculnya social CRM membawa sejumlah peluang untuk perbaikan dalam proses bisnis
dan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan serta daya saing dalam industri (MAoz,
JAcobs 2009). Berikut adalah beberapa peluang bisnis dari munculnya social CRM :
Dalam penggunaan social CRM memerlukan perubahan paradigma perusahaan dalam pola pikir hubungan sosial. Hal ini membuat perusahaan siap untuk
menghadapi tantangan pasar serta memperoleh keunggulan kompetitif dalam
industry.
12 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
diminati pelanggan pada perusahaan akan berdampak pada dukungan dan
profitabilitas bagi perusahaan.
Mendapatkan keuntungan pada karyawan / outsourcing dalam organisasi bisnis, “people are buying from people”. Sehingga perusahaan akan mendapatkan citra yang baik.
Loyalitas pelanggan akan meningkat. Hal ini didasarkan pada peningkatan kepercayaan dengan pelanggan yang berurusan dengan perusahaan. Orang – orang
melihat perusahaan sebagai mitra dan bagian yang tak terpisahkan dari mereka.
Oleh karena itu, pelanggan mungkin akan tetap memilih produk tersebut dan
menjadi pelanggan yang loyal.
Hal ini juga meningkatkan, mempercepat, dan menekan biaya inovasi. Karena ada inovasi yang relative murah yang akan dating dari pelanggan dan karyawan. Dan
juga membuat perusahaan mampu memanfaatkan kesempatan menerima inovasi
inspirasi dari jejaring sosial dan hubungan sosial lainnya tanpa perlu harus
membayar.
4.3Manfaat Social CRM
Beberapa manfaat dari sCRM ;
menimbulkan pengembalian investasi dan pengembangan kualitas produk. Meningkatkan efektivitas pemasaran melalui inovasi dan kreatif.
Mendorong perusahaan untuk mengidentifikasi peluang bisnis baru melalui pelanggan baru dan yang sudah ada melalui jejaring sosial.
Pengurangan komisi penjualan biaya melalui pembangunan komunitas disekitar produk atau jasa.
Meningkatkan penelitian dan pengembangan kemampuan dan ide inovatif melalui inisiatif pelanggan sosial.
13 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
5. KESIMPULAN
Jejaring sosial memiliki peran yang penting dalam kebutuhan konsumen dan jejaring
sosial dapat digunakan dalam produktivitas suatu perusahaan untuk umpan balik dari
produk / merek. Dalam memperkenalkan merek, perusahaan bisnis menggunakan jejaring
sosial, juga sebagai cara untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa jejaring sosial memiliki potensi untuk lebih dekat dengan
pelanggan, memfasilitasi peningkatan dalam pendapatan, pengurangan biaya, dan efisiensi
14 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Asur, S. & Huberman, B. a, 2010. Predicting the Future with Social Media. Arxiv preprint arXiv10035699, abs/1003.5, pp.492–499. Available at: http://arxiv.org/pdf/1003.5699.
Baird, C. H., & Parasnis, G., 2011. A more equal footing: How social media have transformed customer relationships. Strategic Direction, 28(6), pp.4–6.
Bharadwaj, S., Varadarajan, P.R. & Fahy, J., 1993. Sustainable competitive advantage in service industries: A conceptual model and research... Journal of Marketing, 57(4), pp.83–99.
Brown, G., 2012. Social Media 100 Success Secrets: Social Media. Emereo Publishing.
Chen, I.J. & Popovich, K., 2003. Understanding customer relationship management
(CRM): People, process and technology. Business Process Management Journal, 9(5), pp.672–688.
Constantinides, E. & Fountain, S.J., 2008. Web 2.0: Conceptual foundations and marketing issues. Journal of Direct, Data and Digital Marketing Practice, 9(3), pp.231–244.
Dutot, V., 2013. A New Strategy for Customer Engagement: How Do French Firms Use Social CRM? International Business Research, 6(9), pp.54–67. Available at: http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ibr/article/view/29752.
Evans, D., 2008. Social Media Marketing, An Hour a Day, Indianapolis, USA: Wiley Publishing Inc.
Faase, R., Helms, R., & Spruit, M., 2011. Web 2.0 in the CRM domain: defining social CRM. International Journal of Electronic Customer Relationship Management, 5(1), pp.1–22.
Greenberg, P., 2010. The impact of CRM 2.0 on customer insight. Journal of Business & Industrial Marketing, 25(6), pp.410–419.
Greve, G., 2011. Social CRM – ganzheitliches Beziehungsmanagement mit Social Media. Marketing Review St. Gallen, 28(5), pp.16–21.
15 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jelinek, Ronald, et al, 2006. A longitudinal examination of individual, organizational, and contextual factors on sales technology adoption and job performance. Journal of Marketing Theory and Practice, 14(1), pp.7–23.
Jr., G.K.H. and W.D.P., 2006. Sales Technology Orientation, Information Effectiveness, and Sales Performance. Journal of Personal Selling &Sales Management, XXVI(2), pp.95–113.
Kaplan, A. and Haenlein, M., 2010. Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), pp.59–68.
Levy, M., 2009. WEB 2.0 implications on knowledge management. Journal of Knowledge Management, 13(1), pp.120–134.
MAoz, JAcobs, and J.D., 2009. Predicts 2010: Customer Service meets Social CRM. In Gartner RAS Core Research Note.
Mcloughlin, C. & Lee, M.J.W., 2007. Social software and participatory learning :
Pedagogical choices with technology affordances in the Web 2 . 0 era Introduction : Social trends and challenges. Ascilite 2007, pp.664–675.
Mosadegh, M. & Behboudi, M., 2011. Using social network paradigm for developing a conceptual framework in CRM. Australian Journal of Business and …, 1(4), pp.63– 71. Available at: http://www.ajbmr.com/articlepdf/ajbmrv01n0406.pdf.
Nguyen, B., & Mutum, D.S., 2012. A review of customer relationship management: successes, advances, pitfalls and futures. Business Process Management Journal, 18(3), pp.400–419.
Qualman, E., 2009. Socialnomics: How social media transform the way we live and do business, John Wiley & Sons, Inc.
Rodriguez, M. & Peterson, R.M., 2014. CRM / Social Media Technology : Impact on Customer Orientation Process and Organizational Sales Performance. Marketing Development and Competitiveness, 8(1), pp.85–98.
Saba, F.A.A. and T., 2013. Impact of Social Networks on Customer Relation Management (CRM) in Prospectus of Business Environment. Journal of American Science, 9(7), pp.480–486.
Schiff, J.L., 2013. 8 CRM Trends You Need to Watch. CIO Magazine. Available at: http://www.cio.com/article/print/699311.
16 DAMPAK JEJARING SOSIAL PADA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DALAM LINGKUNGAN BISNIS| Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Weinberg, T., 2009. The new community rules: Marketing on the social web, O‟Reilly Media Inc.
Woodcock, N., Green, A., & Starkey, M., 2011. Social CRM as a business strategy. Journal of Database Marketing & Customer Strategy Management, 18(1), pp.50–64.
Zlateva, P., Zabunov, G. & Velev, D., 2011. A Model of Intention to Purchase as a Component of Social CRM System. International Conference on E-business,