ANALISIS HUKUM PENYE DAERAH KABU
(Studi Terhadap Putu
Universitas Muhammadiyah T
Pemilihan kepala daerah secara lang adil, adalah merupakan bentuk pelak pelanggaran dan kecurangan, untuk sengketa tersebut. Sejak tahun 2008 menyelesaikan sengketa Pemilukada, tersebut menurut UU No. 8 Tahun 20 Penelitian ini bertujuan untuk meng menyelesaikan perkara perselisihan penanganan perkara perselisihan, d Nomor: 127/PHP.BUP-XIV/2016 oleh Penelitian ini menggunakan metod untuk memperoleh data sekunder, peng cara mengumpulkan dan mempelaj (secondary sources), dan bahan h mencari data pendukung tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahw perkara perselisihan hasil Pilkada sudah berdasarkan keadilan. Untuk itu diharapkan, Mahkamah K perselisihan hasil pemilihan kepal merupakan wujud pelaksanaan kedau
Kata Kunci : Penyelesaian, Perselisi
Pendahuluan
Panjangnya catatan sejarah perubahan dan pembaharuan
perundang-undangan pemilihan
daerah yang bertujuan untuk m pemilihan kepala daerah yang rahasia, jujur dan demokratis, bel terlaksana, masih banyaknya dan permasalahan yang timbul pelanggaran-pelanggaran
penyimpangan yang terjadi
pelaksanaan pemilihan kepal mulai dari tahun 2005 sampai sekarang, pemilihan kepala daer
dianggap sebagai the problem
democracy (Iwan Satriawan, 2012 Pemilihan kepala daerah tahun 2015 juga tidak luput dar macam kerusuhan maupun bentr massa pendukung pasangan cal pendukung pasangan calon dengan
YELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2015
tusan Mahkamah Konstitusi Nomor 127/PHP.BUP-XIV/2016)
Dedy Suhendra
ah Tapanuli Selatan, Jl.St.Mohd.Arief No.32 Padangsi dedysuhendra@um-tapsel.ac.id
Abstrak
langsung yang dilaksanakan secara umum, bebas, raha pelaksanaan kedaulatan rakyat, yang pelaksanaannya ntuk itu perlu dibentuk sebuah lembaga yang bertuga 2008 Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga yang
ada, sampai dengan terbentuknya badan peradilan hun 2015.
mengetahui bagaimana kewenangan Mahkamah K ihan hasil Pilkada serentak tahun 2015, tahapan, han, dan bagaimana pelaksanaan putusan Putusan Mahk
oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Selat tode deskriptif analisis dengan pendekatan normatif under, pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang di
pelajari bahan hukum primer (pimary source), bahan n hukum tersier, juga dimungkinkan melakukan studi
an.
bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang untuk memerik ada sebelum terbentuknya badan peradilan khusus,
amah Konstitusi tetap berwenang untuk memeriksa dan me epala daerah, karena, pemilihan kepala daerah s
edaulatan rakyat berdasarkan undang-undang.
elisihan, Pemilihan Kepala Daerah
ejarah tentang uan peraturan
ihan kepala
mewujudkan yang bebas, , belum bisa a persoalan bul akibat dari dan
erjadi pada
epala daerah pai dengan daerah masih
oblems of local
2012: 4). daerah serentak
dari berbagai bentrokan antar calon, massa dengan warga,
penyerangan terhadap apar petugas penyelenggara pem terhadap aparat keamanan melaksanakan tugasnya. B
kerusuhan tersebut
kerugian moril maupun m mencederai proses demokra berbagai peristiwa yang ter di daerah: Mamuju, Sulaw Desember 2015), di Kabupat Sulawesi Selatan (10 Dese Manggarai, Flores,Nusa T (11 dan 15 Desember 2015) Utara (19 Desember 2015) Pekalongan (17 Desember Kabupaten Indramayu, Jaw
desember 2015), di M
Sulawesi Barat (15 Desemb Tomohon, Sulawesi Utara 2015).
AN KEPALA 2015
16)
gsidimpuan
, rahasia, jujur, dan annya tidak lepas dari tugas menyelesaikan g berwenang untuk an khusus untuk hal
Konstitusi dalam apan, kegiatan, jadwal Mahkamah Konstitusi
elatan.
matif (legal research) g dilakukan dengan bahan hukum sekunder tudi lapangan untuk
memeriksa dan mengadili us, dan putusannya
dan mengadili perkara ah secara langsung
aparat pemerintah, pemilihan, bahkan nan yang sedang a. Bentrokan atau mengakibatkan n materil, bahkan okrasi di tanah air, terjadi antara lain ulawesi Barat (9 abupaten Gowa, esember 2015), di Tenggara Timur 015), di Kalimantan 15), di Kabupaten mber 2015), di Jawa Barat (17
Mamuju Utara,
Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2015 dilaksanakan berda No. 8 Tahun 2015 Pasal 201, dil pada tanggal 9 Desember 2015 9 Pilkada Provinsi, 224 Pilkada dan 36 Pilkada Kota, walaupun daerah tidak bisa melaksanakanny
tanggal tersebut, kelima dae
pilkadanya ditunda antara
Pematang Siantar, Kabupaten S Provinsi Kalimantan Tengah, Kot
dan Kabupaten
(http://www.kpu.go.id: 28-02-2016 Gugatan perkara perselis pemilihan kepala daerah serent 2015 terbukti dengan diterimanya 147 permohonan (Mahkamah K Republik Indonesia,2015: 61). dengan 4 permohonan perk diterima pada bulan Januari Pebruari tahun 2016, dari 151 perselisihan hasil pemilihan kepal
serentak tersebut, 7
perselisihan pemilihan Gubernur
Gubernur, kemudian sebany
merupakan perkara pemilihan B Wakil Bupati, sedangkan sisanya 12 perkara pemilihan Wali Kota Wali Kota, selain gugatan yang oleh pasangan calon kepala daer juga 1 gugatan yang diaju pemantau untuk Pilkada dengan tunggal di Kabupaten Tasikmala Pemohon yang bukan pasangan kepala daerah dari Kabupat Digoel, Papua.
Salah satu perkara yang di Mahkamah Konstitusi adalah gugat
pemilihan kepala daerah
Tapanuli Selatan oleh H. Muham Siregar dan H. Rusydi Nasution,
dengan nomor permohonan
Nomor: 128/PAN/PHP-BUP/2015, Mahkamah Konstitusi memutus dengan Putusan Nomor: 127/ XIV/2016.
Mengingat pentingnya
demokratis dalam suatu pemilihan daerah yang merupakan pel konstitusi berdasarkan kedaulat maka setiap putusan yang dihas
Mahkamah Konstitusi,
mengedepankan nilai-nilai keadi bisa dipertanggungjawabkan dan
aerah Serentak berdasarkan UU dilaksanakan 2015 terdiri dari ada Kabupaten aupun ada 5 kannya pada daerah yang
a lain Kota
en Simalungun, Kota Manado, Fakfak 016).
selisihan hasil erentak tahun anya sebanyak ah Konstitutusi 61). ditambah perkara yang ari dan bulan 151 perkara epala daerah merupakan nur dan Wakil
ebanyak 132
han Bupati dan anya sebanyak ota dan Wakil ang diajukan a daerah, ada diajukan oleh dengan calon alaya, dan 1 angan calon abupaten Boven
diterima oleh gugatan hasil
ah Kabupaten
uhammad Yusuf on, S.TP, MM
honan perkara
2015, dan oleh us perkara ini
127/PHP.BUP-nya nilai
ilihan kepala pelaksanaan edaulatan rakyat, dihasilkan oleh harus eadilan, yang dan bersifat
terbuka, sehingga terlaks
Mahkamah Konstitusi sebagai konstitusi, sesuai dengan yang dimilikinya “the constitut the supreme guardian of t has the final word in the conformity of the acts of all s
with the constitution
ConferenceProceedings,2004: Maka tujuan dari penel
untuk mengetahui dan
kewenangan Mahkamah K menyelesaikan perkara per pemilihan kepala daerah 2015, serta tahapan kegiat penanganan perkara per
bagaimana pelaksanaan
Mahkamah Konstitus
127/PHP.BUP-XIV/2016 Kabupaten Tapanuli Selatan.
Agar penelitian ini lebih diperlukan suatu kerangka kerangka berfikir secara dilandasi oleh pola fikir y pada suatu pemahaman y Mamudji, 2005: 17), sehingga dipergunakan dalam penel Teori Kedaulatan yang dis Jean Jacques Rousseau terjadinya suatu Negara i masyarakat “Contrat Social” 1984:62), John Locke meny
Subjectionis berupa kek
negara melalui pemerint
menciptakan kesejahteraan
(W.Friedmann, 1953: 45
menurut Jean Bodin bahw
adalah “summa in cives
legibusque soluta potestas
yang mengatasi warganegar buah, malahan diatas undang
(Muhammad Yamin,1952:
Konstitusi, menurut Sri S
negara berkonstitusi (const
secara esensial mengandung
pembatasan kekuasaan
(limited goverment) dan per hak rakyat dari tindakan wenangan pemerintahan menyangkut hak asasi ma dasar rakyat. Pembatasan dalam arti horizontal atau ver pembatasan waktu (Bagir
75), dan untuk menc
erlaksanya tugas
ebagai pengawal gan kewenangan titutional court, as f the constitution, he review of the all state authorities on (International
2004: 6).
penelitian ini adalah
dan menganalisis
h Konstitusi dalam perselisihan hasil ah serentak tahun giatan, dan jadwal perselisihan, dan
naan Putusan
tusi Nomor:
oleh KPU
atan.
ebih terarah, maka gka teori sebagai cara alamiah dan yang mengarah n yang sama (Sri sehingga teori yang nelitian ini adalah disampaikan oleh au bahwa dasar a ialah perjanjian ial” (C.S.T. Kansil,
enyatakan Pactum
ekuasaan suatu
erintahnya untuk
aan dan kedamaian
45), sedangkan
bahwa kedaulatan
ves ac subditos estas “kekuasaan ganegara dan anak undang-undang”
952: 56). Teori
Sumantri ajaran
(constitutionalism)
ngandung makna
an pemerintahan
perlindungan hak-an kesewenhak-ang- kesewenang-ahan terutama yang anusia atau hak an kekuasaan ini u vertikal termasuk gir Manan, 2003:
pemerintahan yang konstitusional
satu adalah adanya
konstitualisme, pengaturan se
tentang perlindungan HA
pembatasan kekuasaan lembaga negara baik lingkupnya maupun agar mampu mewujudkan secara perlindungan HAM dan pencapai
negara melalui mekanisme cheks
balances (Moh.Mahfud, 2007: Kewenangan sebagaimana disam D Stout, yang dikutip oleh R
menyebutkan bahwa W
merupakan pengertian yang ber hukum organisasi pemerintahan, dapat dijelaskan sebagai k aturan-aturan yang berkenaan perolehan dan penggunaan pemerintahan oleh subjek hukum dalam hubungan hukum publik
2011: 101), sejalan dengan
diatas, F.P.C.L. Tonnaer, m
bahwa kewenangan pemerint kaitan ini dianggap sebagai k untuk melaksanakan hukum po dengan begitu, dapat dirincikan hukum antara pemerintah dengan negara. Walaupun wewenang di dalam bahasa yang berbeda, mengandung pengertian bahwa
itu memberikan dasar huku
bertindak dan mengambil
tertentu berdasarkan wewenang
diberikan atau melekat
berdasarkan peraturan per
undangan yang berlaku,
merupakan kekuasaan yang sah/ maka munculnya kewenangan untuk membatasi agar pen negara dalam melaksanakan pe tidak berlaku sewenang-wenang ini juga menggunakan Teori karena keadilan merupakan s
tujuan dari hukum, keadilan
mengandung unsur “penghar
“penilaian” atau “pertimbangan” Kansil,1984: 41), seperti yang di
oleh John Rawls dalamA Theor
bahwajustice as fairness “sesuat
wajar dalam masyarakat (John R xi). sedangkan Aristoteles dalam “Rhetorica”, membedakan dua keadilan yaitu: keadilan distr keadilan komutatif. Dalam teori hu
usional salah elaborasi secara ketat
HAM dan
baga-lembaga aupun waktunya ara maksimal apaian tujuan
cheks and ntahan, yang keseluruhan enaan dengan unaan wewenang kum publik di publik (Ridwan, dengan pendapat menyatakan erintah dalam kemampuan positif, dan an hubungan dengan warga enang dirumuskan beda, namun a wewenang hukum untuk
l keputusan
enang yang
at padanya
perundang-u, sehingga
ang sah/ legitim, enangan adalah penyelenggara pemerintahan enang. Penelitian eori Keadilan, salah satu
eadilan selalu
penghargaan”, angan” (C.S.T. ang disampaikan
Theory of Justice
uatu hal yang ohn Rawls,1999: am tulisannya dua macam distributif dan eori hukum juga
dikenal dua kategori k
dipergunakan oleh hak
memutuskan perkara y
ditanganinya, yaitu keadilan
keadilan prosedural. Dal
subtantif, hakim harus berani luar ketentuan UU agar ditemukan untuk bahan putus ini hakim dikenal sebagai judge hakim membuat hukum dengan keadilan substant
justice). sedangkan keadi (procedural justice) adalah s
proses penegakan huk
sepenuhnya didasarkan
undang-undang.bahwa dianggap adil apabila pel putusan hakim selalu m pasal-pasal di dalam undang
Metode Penelitian
Fungsi metode penel
untuk menjelaskan selur
kegiatan yang akan dil rangka menjawab pokok atau untuk membuktikan dikemukakan, dengan kata merupakan upaya pencari bernilai edukatif (Amiruddi Asikin, 2014: 19), spesifika menggunakan penelitian huk atau doktrinal yang juga di
penelitian perpustakaan
dokumen, karena lebih ban terhadap data yang bersifat ada di perpustakaan, ber analisis, melalui pendekatan
research”(Edi Warman,2014 cara mengumpulkan dan
bahan hukum primer (pi
bahan hukum sekunder
sources), dan bahan hukum hukum primer merupakan
memiliki otoritas (authority)
mengikat (Dyah Ochtorina 52).
Proses analisa data metode deskriptif kualitatif, bersifat penemuan fakta-f (fect finding), termasuk mengemukakan hubungan yang lain dalam aspek y
Sehingga penelitian ini
gambaran tentang bagaimana
keadilan yang
hakim dalam
yang sedang
eadilan subtantif dan
Dalam keadilan
berani berijtihad di gar keadilan bisa utusan, dalam hal judge makes law, m atau dikenal
antif (substantive
keadilan prosedural ah sebaliknya atau
hukum yang
kan pada bunyi
sesuatu itu
pelaksanaan dan mengikuti bunyi ang-undang.
penelitian adalah
seluruh rangkaian
dilakukan dalam pokok permasalahan kan asumsi yang kata lain penelitian arian yang amat uddin dan Zainal ikasi penelitian ini n hukum normatif uga disebut sebagai
an atau studi
banyak dilakukan fat sekunder yang bersifat deskriptif
pendekatan normatif“legal
2014: 96), dengan
dan mempelajari
(pimary source), nder (secondary
um tersier. Bahan an bahan hukum
ty) artinya bersifat
na Susanti, 2014:
data menggunakan if, penelitian yang a-fakta seadanya
uk juga usaha
gan satu dengan yang diteliti itu.
ini memberikan
Mahkamah Konstitusi menyelesaikan perkara perselis pemilihan Gubernur, Bupati dan
tahapan, kegiatan, jadwal penanganan
perkara perselisihan hasil
Gubernur, Bupati dan Walik pemilihan kepala daerah serent 2015 dan bagaimana pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitus
127/PHP.BUP-XIV/2016 oleh
Pemilihan Umum Kabupaten
Selatan.
Hasil dan Pembahasan
1. Pemilihan Kepala Daerah dan Kedaulatan Rakyat
Kewenangan yang dimil daerah dalam melaksanakan pe merupakan amanat yang diper rakyat kepada orang yang sebagai kepala daerah melalui
kepala daerah bukan peny
kedaulatan rakyat kepada or
dipilihnya, sehingga
menyelenggarakan pemerintahan setiap kepala daerah harus ber
kepada “asas akuntabilitas”
pemilihan kepala daerah be sistim demokrasi sesuai dengan
pelaksanaan kedaulatan rak
melibatkan peran serta langsung masyarakat yang menjadi da terpeliharanya kehidupan berm yang sehat, karena masyarak berhak menyuarakan pendapatn
yang disampaikan oleh W.
bahwa kekuasaan suatu negar
pemerintahnya untuk m
kesejahteraan dan
(W.Friedmann,1953: 45),
kedaulatan menurut Jean Bodi yang dikutip oleh Muhammad Ya “summa in cives ac subditos soluta potestas” (Muhammad Ya 56), atau yang bisa diartikan kewenangan tertinggi yang ti dibatasi oleh hukum yang penguasa atau pemerintah negar
Sejak diberlakukannya UU tahun 2014 Sistim pemilihan kepal yang sebelumnya bersipat ter dilaksanakan oleh DPRD, berubah sistim pemilihan kepala daerah
dalam elisihan hasil dan Walikota, penanganan
il pemilihan
alikota pada erentak tahun anaan putusan itusi Nomor:
oleh Komisi
en Tapanuli
ah dan
miliki kepala pemerintahan dipercayakan ang dipilihnya alui pemilihan penyerahan orang yang dalam ahan daerah, berpedoman
as”. Proses
berdasarkan dengan prinsip
rakyat yang
angsung warga dasar bagi bermasyarakat arakat mutlak apatnya, seperti W.Friedmann negara melalui menciptakan kedamaian
, karena
odin seperti Yamin adalah
os legibusque
Yamin, 1952: ikan dengan tidak dapat ada pada negara.
U Nomor 32 epala daerah tertutup dan ubah menjadi ah langsung,
setiap orang memiliki hak yang
bersuara (one man one vote
2. Mahkamah Konstitusi
Sebelum terbentukny Konstitusi di Indonesia, ide
review” (pengujian konst “judicial review” (pengujian sendiri sudah dilaksanakan ol Amerika Serikat sejak awa yaitu dalam perkara Mar Madison yang diputus ol Agung Amerika Serikat pada (http://jimlyschool.com: 18-04
Sedangkan negar
pembentukan Mahkamah dunia adalah Austria yang m ide pembentukan itu kedal (Jimly Asshiddiqi dan Ahm 2012: 18), Indonesia merupak 78 membentuk Mahkamah K sebelumnya juga diadopsi ol tahun 1947, dan Jerman pada
Selanjutnya pembentukan
Konstitusi diadopsi Indones 2003 setelah amandemen ket pada Aturan Peralihan pas menyebutkan bahwa Mahka dibentuk selambat-lambatn Agustus 2003 dan sebelum kewenangannya dilakukan ol Agung. Kehadiran Mahkam juga berperan strategis dal terlaksananya penyelenggar yang bebas dan merdek
konstitusi sebagai huk
penegasan terhadap prinsip
yang demokratis, sert
pelaksanaan kedaulatan rak
Mahkamah Konstitus
kedudukan setara dengan Agung, sesuai dengan isi U Dasar Negara Republik Indones
1945 Bab IX tentang
Kehakiman, antara Mahka
dan Mahkamah Agung
kewenangan dan tugas berdiri sendiri, serta terpis
jurisdiction). Fungsi utam sebagai penjaga konstitusi (
the constitution), selain
menurut Jimly sebagai
Mustafa Lutfi, juga berf
pengawal demokrasi (the guar
yang sama untuk
vote),
usi
knya Mahkamah
ide “constitutional
nstitusional) atau an oleh hakim) itu an oleh pengadilan awal abad ke-19, Marbury dengan oleh Mahkamah pada tahun 1803.
-04-2016).
negara pelopor
ah Konstitusi di ng mengadopsikan kedalam UUD 1920 hmad Syahrizal, upakan negara ke-ah Konstitusi, yang psi oleh Italia pada pada tahun 1948.
ukan Mahkamah
ndonesia pada tahun n ketiga UUD 1945 han pasal III yang ahkamah Konstitusi batnya pada 17 m dibentuk segala kan oleh Mahkamah ahkamah Konstitusi dalam mendorong ggaraan kehakiman deka, terjaminnya
hukum tertinggi,
nsip negara hukum
erta terjaganya
akyat.
itusi mempunyai
ngan Mahkamah i Undang-Undang Indonesia Tahun
ang Kekuasaan
hkamah Konstitusi
gung memiliki
yang berbeda,
erpisah (duality of
utamanya dikenal
usi (the guardian of
ain itu konstitusi
ebagaimana dikutip
berfungsi sebagai
sole interpreter of the consttituti as the guardian of the pr democratization).
Mahkamah Konstitusi menur
Acara Mahkamah Konstitusi
diterbitkan oleh Sekretariat Jender Kepaniteraan MKRI, tahun 2010,
melaksanakan tugasnya, har
menjamin prinsip keadilan (fairnes
dengan karakteristik peradilan
Konstitusi, yaitu: Asas Ius C
Persidangan Terbuka untuk
Independen dan Imparsial;
Dilaksanakan Secara Cepat, dan Murah; Hak untuk Didengar
Seimbang (Audi et Alteram Part
Aktif dan juga Pasif dalam
Persidangan; dan Asas
Keabsahan (praesumtio iustae cau
Kewenangan Mahkamah diatur dalam UU Nomor 24 tahun pasal 1 ayat (1) disebutkan Mahkamah Konstitusi adalah pelaku kekuasaan kehakiman sebagai dimaksud dalam Undang-Unda Negara Republik Indonesia Tahun sedangkan kewenangan dalam perselisihan hasil pemilihan kepal mulai menjadi ranah Mahkamah yaitu setelah beralihnya pemilihan daerah dari rezim pemerintahan menjadi rezim pemilihan um berlakunyanya UU Nomor 22 tahun Kemudian ditegaskan dalam UU tahun 2008 tentang Perubahan K Undang-Undang Nomor 32 Tahun Tentang Pemerintahan Daerah pa yang berbunyi:
Penanganan sengketa
penghitungan suara pemilihan daerah dan wakil kepala daer Mahkamah Agung dialihkan Mahkamah Konstitusi paling (delapan belas) bulan seja Undang ini diundangkan.
Dalam perspektif
sebagaimana dikutip oleh Tim
Hukum Acara Mahkamah menyebutkan bahwa penyebab
permasalahan hasil Pemil
disebabkan oleh beberapa hal, yai
tution, as well process of
enurutHukum
onstitusi, yang Jenderal dan
2010, dalam
harus bisa
airness) sesuai an Mahkamah
Curia Novit;
untuk Umum;
al; Peradilan
epat, Sederhana dengar Secara
artem; Hakim dalam Proses
s Praduga
ae causa.
ah Konstitusi 24 tahun 2003 an bahwa “ ah salah satu sebagaimana ndang Dasar Tahun 1945, m menangani epala daerah ah konstitusi ilihan kepala ahan daerah mum, sejak 22 tahun 2007, U Nomor 12 ubahan Kedua Atas Tahun 2004 ah pasal 236C,
eta hasil
ilihan kepala a daerah oleh hkan kepada paling lama 18 jak
Undang-Huefner
m Penyusun h Konstitusi
ebab timbulnya
milu dapat
, yaitu;
1) Fraud, yaitu kecurangan para kandidat yang me dan kesempatan unt kecurangan tersebut, penghitung suara dan p
Pemilu lainnya yang
kesempatan yang memu untuk melakukannya; 2) Mistake, kekhilafan yang
petugas Pemilu
3) Non-fraudulent misconduct
yang dapat menimbu kepercayaan publik kepada Pemilu.
4) Extrinsic events or
terdapatnya peristiwa al
God) di luar kemampuan
petugas administrasi Pem
Sengketa atau perselis kepala daerah menurut UU 2015 pasal 142 menyebut Sengketa Pemilihan terdiri at 1) sengketa antar peserta P 2) sengketa antara Peserta
penyelenggara Pemil
akibat dikeluarkannya K Provinsi dan KPU Kabup
Dalam sengketa per pemilihan kepala daerah juga pelanggaran Terstruktur, S Masif (TSM), istilah sistemat dan masif adalah sebagai ber 1) Pelanggaran itu bersi
artinya pelanggaran ini
direncanakan secara
design);
2) Pelanggaran itu bersi artinya pelanggaran ini
aparat struktural,
pemerintah maupun
penyelenggara pemilihan secara kolektif bukan aks 3) Pelanggaran itu bersifat dampak pelanggaran i dan bukan sporadis.
Pelanggaran sistemat
dan masif harus bisa
berdasarkan bukti-bukti dan dan pelanggaran itu dilak seluruh daerah pemilihan,
angan hasil suara dari emiliki keinginan untuk melakukan , dilakukan oleh dan petugas-petugas
yang memiliki
mudahkan mereka
ang dilakukan oleh
sconduct, tindakan bulkan turunnya kepada hasil dari
or acts of God,
a alamiah (acts of
puan manusiawi emilu
elisihan pemilihan U Nomor 8 tahun yebutkan bahwa i atas:
a Pemilihan; dan erta Pemilihan dan
ilihan sebagai
a Keputusan KPU bupaten/Kota.
perselisihan hasil juga dikenal istilah Sistematis, dan matis, terstruktur, berikut:
bersifat sistematis, ini benar-benar
a matang (by
bersifat terstruktur, ini dilakukan oleh
baik aparat
aupun aparat
han kepala daerah aksi individual;
ifat masif, artinya ini sangat luas
atis, terstruktur,
sa dibuktikan
terstruktur, sistematis dan mas telah direncanakan sedemikian rupa.
Untuk terlaksananya
Mahkamah Konstitusi
menyelesaikan perkara perselis
pemilihan umum, maka dit
Peraturan Mahkamah Konstitus Nomor 1 Tahun 2015 tentang Beracara Dalam Perkara Perseli Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan dan PMK Nomor 5 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015
Pedoman Beracara Dalam
Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati, Dan Walikota, antara lain tentang Para Pihak dan Objek Pe
Permohonan Pemohon,
Termohon, dan Keterangan
Pemeriksaan Perkara, dan
Mahkamah.
3. Perselisihan Hasil Pemilihan Daerah dan Wakil Kepal Kabupaten Tapanuli Selat 2015
Pada Pemilihan Kepala
Kabupaten Tapanuli Selatan tahun diikuti oleh 3 (tiga) pasangan c Pasangan Ir.H.Mhd.Yusuf Sir H.Rusydi Nasution, STP, MM ( 1), pasangan H.Syahrul M. Pas dan Ir. H. Aswin Efendi Siregar,M urut 2), dan pasangan Ir. H.Aldi Siregar dan Borkat,S.Sos,MM ( 3).
Berdasarkan hasil r
perolehan suara pemilihan kepal Kabupaten Tapanuli Selatan pada 16 Desember 2015, pasangan unggul dari dua pasangan lai ditetapkan dengan Surat Keput
Kabupaten Tapanuli
Nomor:77/Kpts/KPU-Kab/002-434707/XII/2015 tentang Rekapi Penghitungan Perolehan Suar
Kabupaten Tapanuli Selatan
Pemilihan Bupati dan Wak
Tapanuli Selatan Tahun 2015, berikut:
1. Ir.H.Mhd.Yusuf Siregar dan Nasution, STP, MM (nomor memperoleh 41.720 suara (27,
asif, karena an rupa.
a tugas
dalam elisihan hasil ditetapkanlah titusi (PMK) ang Pedoman elisihan Hasil an Walikota, 2015 tentang an Mahkamah 2015 Tentang
m Perkara
han Gubernur, lain mengatur Perselisihan, Jawaban
angan Terkait,
dan Putusan
lihan Kepala epala Daerah elatan tahun
ala Daerah
an tahun 2015, angan calon, yaitu Siregar dan (nomor urut Pasaribu, SH egar,MM( nomor ldinz Rapolo (nomor urut
rekapitulasi epala daerah pada tanggal angan calon lainnya yang eputusan KPU. Selatan
apitulasi Hasil uara Tingkat
atan Dalam
akil Bupati
2015, sebagi
dan H.Rusydi mor urut 1) a (27,66 %).
2. H. Syahrul M. Pasaribu, Aswin Efendi Siregar, M 2) memperoleh 99.680 s
3. Ir. H.Aldinz Rapolo
Borkat,S.Sos,MM (nom
memperoleh 9.449 suara
Berdasarkan hasil
tersebut diatas, pasangan c Yusuf Siregar dengan H. R STP, MM tidak menerimany pasangan calon tersebut
permohonan gugatan k
konstitusi dengan
permohonan:128/PAN/PHP-bertanggal 21 Desember
diterima di Kepaniteraan
Konstitusi pada tanggal 22 D pukul 01.47 WIB, kemudi dalam buku registrasi Mahk
dengan Nomor Regist
127/PHP.BUP-XIV/2016, gugatannya memberi kuas Nizam, S.H., Izhar Zulandr S.H., Solihin, S.H., Agus Ilham Adhyatama, S.H., T S.H., Surya Arthika, S.H Kurniawan, S.H, yang ter
Law OfficeARY NIZAM &Par
Mahkamah Konst
menyidangkan sengketa per pemilihan kepala daerah 2015 pada tanggal 7 Januar agenda sidang Pemeriksaan Pada sidang hari pertama m persidangan atas 51 permohonan perkara yang diterima sampai Desember 2015.
a. Sidang Pemeriksaan Pendahul
Perselisihan Hasil Pe Kabupaten Tapanuli Selatan
bersamaan dengan Persel
Pemilihan Bupati Nias Selat Samosir, dan Serdang Bedagai
Dalam persidangan pe Nizam selaku Kuasa Huk calon Bupati Tapanuli Selat
Yusuf Siregar dan Ru
menyampaikan yang ter
prosedural dimana permohonan sampaikan itu pada tanggal 2015 dan perbaikan permohonan 24 Desember 2015. Adapun
bu, SH dan Ir. H. , MM (nomor urut 680 suara (66,08 %).
apolo Siregar dan
nomor urut 3)
uara (6,26 %)
sil rekapitulasi
n calon Ir. H. Mhd. Rusydi Nasution, manya, sehingga sebut mengajukan
ke Mahkamah
an nomor
P-BUP/2015
ber 2015, yang
aan Mahkamah
22 Desember 2015, udian dicatatkan ahkamah konstitusi
gistrasi Perkara:
dalam kuasa kepada Ary Zulandri Simamora, us Saputra, S.H., , Thakashi Hadi, .H., dan Randy tergabung dalam
Partners.
onstitusi mulai
perselisihan hasil ah serentak tahun nuari 2016, dengan aan Pendahuluan. a mengagendakan ohonan dari 147 pai dengan akhir
ksaan Pendahuluan
Pemilihan Bupati elatan disidangkan erselisihan Hasil elatan, Nias Utara,
edagai.
dangan pertama ini Ary ukum pasangan elatan, Muhammad
Rusydi Nasution
terkait dengan
keberatan untuk wilayah Tapanuli Selatan yang diaju Prinsipal Pemohon, yakni B Muhammad Yusuf Siregar dan Rusyidi Nasution S.TP., M. dengan Berita Acara dan Keputus Pemilihan Umum Kabupaten Selatan, Ary Nizam menyebutk
ada beberapa hal yang
pelanggaran dan bukti-bukti y
ajukan. Yang pertama, adanya penggunaan instrumen aparat pemerintahan
dilakukan oleh istri dari Pasangan Urut 2, bersama dengan bukti bentuk VCD, kemudian ada pel
dalam bentuk money politics yang
masif, tidak hanya pada sat
tertentu saja,yaitu Sipirok,
Sidempuan, Angkola, dan
dibuktikan dengan pernyataan pe tergabung dalam mobilisasi mass
pemilih tersebut sebenarnya
penduduk dari Kabupaten
Tengah.
Selanjutnya Syamsir Ala kuasa hukum Pihak Terkait meny bahwa tidak ada permasalahan pemilihan kepala daerah di Tapanuli Selatan, dan meny kepada Hakim bahwa Putusan R
Hasil Penghitungan Perolehan
adalah pada tanggal 16 Desem pukul 15.55 Wib.
b. Sidang Mendengar Termohon, Keterangan Pihak dan Pengesahan Alat Bukti
Sidang lanjutan Perkara P Hasil Pemilihan Bupati Kabupaten Selatan dilaksanakan pada t Januari 2016, dengan agenda per
Mendengar Jawaban
Keterangan Pihak Terkait, dan P Alat Bukti. Termohon dari KPU Selatan adalah Potan Edi Siregar Edi Hutasuhut, dan Syawaludd dengan kuasa hukumnya Kalimat dan Harry Rizky Perdana Put terkait adalah pasangan cal memperoleh suara terbanyak ber
keputusan termohon, yaitu
Syahrul Pasaribu dan Aswin Efindi dengan kuasa hukumnya Syam Nasution.
Kabupaten diajukan oleh Bapak H. dan Bapak H. M.M, terkait eputusan Komisi en Tapanuli ebutkan bahwa
ang merupakan
i yang telah a penggunaan ahan desa yang angan Nomor buktinya dalam ada pelanggaran yang bersifat satu daerah
k, Padang
dan lain-lain,
aan pemilih yang assa, dimana
nya adalah
en Tapanuli
Alam selaku enyampaikan salahan dalam di Kabupaten enyampaikan an Rekapitulasi
olehan suara
sember 2015
Jawaban ihak Terkait, ukti
Perselisihan abupaten Tapanuli pada tanggal 12 genda persidangan Termohon, dan Pengesahan PU Tapanuli regar, Mustar aluddin Lubis, atua Siregar Putra. Pihak calon yang berdasarkan tu pasangan findi Siregar, yamsir Alam
Pada persidangan ter Ketua Anwar Usman m Kalimatua Siregar selaku Termohon untuk menyamp
Termohon, Kalimatua
menyampaikan dalam eksep
standing bahwa jumlah
Kabupaten Tapanuli Selatan data agregat kependudukan per 31 Desember 2014 disampaikan KPU RI dengan
021/KPU/IV/2015 adalah
sehingga persentase sel suara antara Pemohon dan yang memperoleh suara ter
adalah 1,5%. Dalam
perolehan suara, Pemohon suara dengan jumlah 41.720
27,66%. Sedangkan P
memperoleh suara terbany
jumlah 99.680 suara
sehingga perolehan suara ant dengan Pihak Terkait terdapat dengan jumlah 57.960 suar Dengan demikian, permohonan Pemohon tidak memenuhi k 158 ayat (2) Undang-Undang Tahun 2015 juncto Pasal 6 Peraturan Mahkamah Kons Tahun 2015 sebagaimana dengan peraturan Mahkam Nomor 5 Tahun 2015 dengan beracara dalam perkara per pemilihan gubernur, bupati Oleh karena itu, Pemohon tidak
legal standing untuk
permohonan hasil pemilihan Wakil Bupati Kabupaten Tapanul kemudian penetapan hasi perolehan suara pemilihan Wakil Bupati Tapanuli Selatan Termohon pada tanggal tahun 2015, tepatnya pada WIB, rapat tersebut dihadiri ol ketiga pasangan calon, selur anggota PPK, ketua dan anggot dan Muspida Plus Kabupat Selatan, kemudian diumum pengumuman kantor KP Tapanuli Selatan dan pada KPU Kabupaten Tapanuli S 16 Desember 2015. Dengan batas waktu 3x24 jam unt permohonan PHP ke Mahka
tersebut, Hakim mempersilahkan u kuasa hukum paikan Jawaban
atua Siregar
eksepsi, legal
lah penduduk
atan sesuai dengan an per kecamatan 014 sebagaimana ngan surat Nomor
dalah 300.123.
selisih perolehan dan dengan calon terbanyak teratas penghitungan ohon memperoleh 41.720 suara atau
Pihak Terkait
erbanyak dengan
a atau 66,08%,
a antara Pemohon dapat selisih suara suara atau 38,42%. ohonan dari jumlah hi ketentuan Pasal ndang Nomor 8 6 ayat (2) huruf b onstitusi Nomor 1 ana telah diubah hkamah Konstitusi dengan pedoman perselisihan hasil bupati, dan walikota. n tidak mempunyai
uk mengajukan
adalah tanggal 19 Desember 2015,
15.55 WIB. sehingga batas
pengajuan permohonan telah 3x24 jam. Dengan demikian, per Pemohon diajukan melewati ba pengajuan permohonan yang pada Pasal 5 ayat (1) Peraturan Konstitusi tentang Pedoman Bera
Terkait dengan Per
Pemohon tentang adanya
pemerintah desa yang terli
mendukung pasangan calon
Bahwa Pemohon tidak sec
menguraikan oknum pemerintah mana, siapa, dan apa yang sehingga dalil Pemohon tidak kabur. Sesuai hasil koordina Panwaslih Kabupaten Tapanul tidak ada laporan yang diter Panwaslih Kabupaten Tapanul terkait dengan Permohonan tersebut.
Mengenai adanya politik
money politics pada beberapa daerah pemilihan. Pemohon tidak jelas menyebutkan siapa, atau calon nomor berapa yang melaku uang di wilayah dan di daerah yang mana yang dimaksud Pemohon. Dan sampai dilaks
persidangan ini Termohon
mengetahui dan tidak ada putusan dari pengadilan, yang berkekuatan hukum tetap, mengenai pidana sebagaimana dimaksud pada 73 dan Pasal 150 Undang-Undang 1 Tahun 2015 yang diproses di
Negeri Padang Sidempuan
terdakwanya adalah Calon B Wakil Bupati Tapanuli Selatan m sukses atau tim kampanye pasangan
Adanya pemilih yang mem dari kabupaten yang berbeda. B Pemohon tidak jelas, di TPS pemilih yang berasal dari berbeda telah menggunakan ha Kabupaten Tapanuli Selatan. sudah membuat perintah mel edaran tanggal 7 November 2015 seluruh Ketua PPS Kabupaten Selatan apabila ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya di
maka PPS harus memeriksa
pemilih tersebut apakah telah t
ber 2015, pukul
batas waktu
ah melewati permohonan batas waktu ang ditentukan an Mahkamah
eracara. Permohonan
ya oknum
erlibat untuk
alon tertentu.
ecara jelas
ah desa yang ang dilakukan dak jelas atau nasi dengan apanuli Selatan, diterima oleh apanuli Selatan ohonan Pemohon
ik uang atau beberapa wilayah tidak dengan au pasangan akukan politik daerah pemilihan ksudkan oleh aksanakannya
ohon tidak
ada menerima yang telah engenai tindak ksud pada Pasal ndang Nomor di Pengadilan
puan yang
Bupati dan an maupun tim pasangan calon. emilih berasal beda. Bahwa dalil S mana saja i kabupaten an hak pilih di an. Termohon melalui surat ber 2015 pada abupaten Tapanuli yang memilih di TPS lain, ksa identitas ah terdaftar di
DPT dan di DPTb-1 sebelu
formulir model A5-KWK
keterangan pindah memili Termohon juga memerint surat edaran tanggal 30 Nove seluruh KPPS Kabupaten Tapanul
supaya tidak memberik
memilih atau formulir C6-pemilih yang tidak memenuhi sebagai pemilih, termasuk tidak dikenal. Kemudian, T menekankan pada seluruh pelaksanaan DPTb-2 atau menggunakan Kartu Tanda Kartu Keluarga, paspor lainnya, melalui surat edar Desember agar menggunak tersebut hanya dapat dilak desa/kelurahan sesuai dengan tertera dalam kartu penduduk Keluarga, paspor atau identi
Mengenai adanya t
bersifat masif menurut
Pemohon, yang mengak
hadirnya saksi Pemohon pada hilangnya formulir C1-KW Pemohon, maka menurut Pemohon tersebut kabur, ti yang melakukan tindakan m terjadi, berupa tindakan apa
sehingga bisa berakibat
Pemohon tidak hadir di T formulir C1-KWK yang telah KPPS bisa hilang, sebab dar TPS ternyata saksi Pemo menandatangani Formulir lampiran C1-KWK di 512 TP Demikian juga rekapitulasi kecamatan, saksi dari Pa Nomor 1 menandatanangi model DA-A KWK, DA-KW KWK dari 14 kecamatan jadi
Tentang telah terjadin hukum dan memohon untuk
tidak sah dan batal
rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilhan kepala daer kepala daerah di tingkat K Tapanuli Selatan, tertanggal 2015 beserta lampirannya, memerintahkan Komisi Pe
Kabupaten Tapanuli S
melaksanakan pemilukada
wilayah Kabupaten Tapanul
belum memberikan
K atau surat
ilih. Selanjutnya erintahkan melalui November kepada n Tapanuli Selatan,
erikan undangan
6-KWK terhadap enuhi syarat lagi uk pemilih yang an, Termohon juga uh KPPS tentang atau pemilih yang anda Penduduk, or atau identitas edaran tanggal 7 gunakan hak pilih dilakukan di TPS engan alamat yang penduduk, Kartu entitas lainnya. a tindakan yang
ut Permohonan
ngakibatkan tidak
n pada TPS-TPS,
KWK dari saksi
ut Termohon dalil , tidak jelas siapa kan masif. Di mana apa yang dilakukan
ibat saksi-saksi
di TPS-TPS serta elah diterima dari b dari 671 jumlah ohon hadir dan ulir C-KWK dan TPS atau 76,30%. asi di tingkat PPK Pasangan Calon anangi semua formulir -KWK, dan DA1-adi, total 100%. adinya pelanggaran
untuk menyatakan
al Berita Acara
tungan perolehan daerah dan wakil KPU, Kabupaten anggal 16 Desember a, dan memohon Pemilihan Umum
Selatan untuk
kada ulang untuk
menurut Termohon pelaksanaan Bupati dan Wakil Bupati Tapanul tahun 2015 sudah berjalan ses tidak terdapat pelanggaran-pel
maupun kecurangan-kecurangan.
karena itu, Termohon memohon Yang Mulia Majelis Hakim Konstitusi untuk menyatakan
Acara Nomor 89/
kabupaten/XII/2015 tentang R
Hasil Penghitungan Perolehan
Pemilu Pemilihan Bupati dan W Tapanuli Selatan Tahun 2015 ti Tapanuli Selatan, tanggal 16 2015 berserta lampirannya.
Kuasa hukum Pihak Ter penyampaian Keterangan Piha sehubungan dalil-dalil yang diajuk Pemohon memberikan keterangan berikut.
1) Dalam hal kewenangan
Konstitusi menurut Pihak
Mahkamah Konstitusi tidak memeriksa dan mengadil Nomor 127/PHP.BUP-XIV/2016 dalil-dalil yang diajukan Pem memenuhi atau tidak sesuai ketentuan dalam Pasal 4 da Peraturan Mahkamah Konsti 1 Tahun 2015 sebagaim diubah dengan Peraturan Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015.
antara lain dapat diliha
Pemohon tidak m
perhitungan suara yang Termohon KPU Tapanuli Sel atau tidak benar dan j menyatakan mana perhitungan benar menurut Pemohon.
2) Dalam hal legal standing
Menurut Pihak Terkait Pem memiliki kedudukan hukum
standing untuk m
permohonan karena tidak ketentuan Pasal 158 ayat (2 Undang 8 Tahun 2015 junc huruf b Peraturan Mahkamah Nomor 1 Tahun 2015 yang tel dengan Peraturan Mahkamah
Nomor 5 Tahun 2015
mensyaratkan selisih sua Pemohon dengan perolehan terbanyak untuk Kabupaten
Selatan dengan jumlah
anaan pemilihan apanuli Selatan esuai aturan, -pelanggaran
angan. Oleh
ohon kepada Mahkamah an sah Berita 89/BA/KPU-Rekapitulasi
ehan Suara
dan Wakli Bupati 2015 tingkat KPU 16 Desember
Terkait dalam ihak Terkait diajukan Pihak angan sebagai
enangan Mahkamah
hak Terkait,
dak berwenang gadili perkara /2016 karena emohon tidak suai dengan 4 dan Pasal 7 onstitusi Nomor gaimana telah an Mahkamah un 2015. Hal ini
lihat karena
menyatakan ang dilakukan Selatan salah dan juga tidak hitungan yang
ng Pemohon.
emohon tidak
m atau legal
mengajukan dak memenuhi at (2) Undang-uncto Pasal 6 ah Konstitusi ng telah diubah ah Konstitusi
2015 yang
uara antara olehan suara paten Tapanuli
ah penduduk
300.123 jiwa adalah 1,
rekapitulasi yang di
Termohon, yakni KPU Tapanul bahwa perolehan su adalah 41.720 suara atau 27,66%, sedangkan per terbanyak dalam hal ini Terkait sebanyak 99.680 sama dengan 66,08% selisih suara sebesar 38,
3) Dalam hal tenggang w
permohonan. Bahwa me pengajuan permohonan tanggal 21 Desember faktanya yang dapat d
pengajuan permohon
Nomor 128/PAN.MK/2015
bahwa permohonan Pem pada tanggal 22 Desem 01.47 WIB. Di sampi penetapan dan pengu rekapitulasi penghitung suara dilakukan oleh Ter KPU Tapanuli Selatan tanggal 16 Desember 20 WIB. Dengan demiki dalam mengajukan per telah jauh melewati b
waktu pengajuan permohonan dengan Pasal 157 aya Undang Nomor 8 Tahun Pasal 5 ayat (1) Peratu Konstitusi Nomor 1 Tah 3x24 jam. Oleh karena it selaku Pihak Terkait Pemohon patut dan laya 4) Dalam pokok permoho
tidak mendalilkan
perhitungan suara yang Termohon, yakni KPU Tapanul
tetapi hanya menda
dugaan-dugaan pelanggar
menurut kami sangat t tidak beralasan.
Hakim Ketua menyam
semua yang disampai
persidangan akan diteliti,
bahan pertimbangan,
disampaikan oleh Pemohon,
Pihak Terkait, yang nant
dilaporkan dalam Rapat Pe Hakim (RPH), dan persidangan
1,5%. Dari hasil
dilakukan oleh
Tapanuli Selatan suara Pemohon atau sama dengan perolehan suara ini adalah Pihak 99.680 suara atau 08% atau terdapat
38,42%.
enggang waktu pengajuan menurut Pemohon ohonan Pemohon pada ber 2015 dengan dilihat dari akta
ohonan Pemohon
K/2015 terbukti
emohon diajukan ember 2015 Pukul ping itu bahwa pengumuman hasil ungan perolehan eh Termohon, yakni atan adalah pada 2015, pukul 15.55 ikian, Pemohon permohonannya batas tenggang mohonan sesusai ayat (5) Undang-ahun 2015 juncto aturan Mahkamah ahun 2015, yaitu ena itu menurut kami ait, permohonan yak untuk ditolak. ohonan. Pemohon
an kesalahan
ang dilakukan oleh Tapanuli Selatan,
endalilkan adanya
pelanggaran yang
angat tidak jelas dan
ampaikan bahwa
paikan dalam
i, akan dijadikan
baik yang
hon, Termohon dan
nantinya akan
akan disampaikan melalui s panggilan kepada masing-masing
c. Sidang Pengucapan Putusan Ketetapan
Sidang Pengucapan Put Ketetapan dilaksanakan pada Januari 2015, sidang dipimpin oleh Ketua Mahkamah Kons Hidayat (Ketua), Anwar Usman Aswanto (Anggota), I Dewa Gede
(Anggota), Manahan MP
(Anggota), Maria Farida Indrati
Patrialis Akbar (Anggota),
(Anggota), dan Wahiduddin
(Anggota). Sedangkan Panitera
terdiri dari Rahadian Prima
Cholidin Nasir, Bisariyadi, Alboin Supriyanto, A. Edi Subiyanto, dan Juli Putranto.
Dalam persidangan ini put akan dibacakan adalah terkait P Hasil Pemilihan Bupati Dan W Kabupaten Pahuwato, Kabupat Sungai, Kabupaten Humbang H
Kabupaten Siak, Kabupaten
Selatan, Kabupaten Pemalang,
Kabupaten Bone Bolango. Untuk Putusan Perkara P Hasil Pemilihan Bupati Dan W Tapanuli Selatan Tahun 2015, Ar selaku ketua, dalam pertimbangan menyebutkan bahwa :
1) Kewenangan Mahkamah
berdasarkan Pasal 157
UndangUndang Nomor 8 Tahun
2) Permohonan Pemohon
permohonan keberatan
Keputusan Komisi Pemilihan Kabupaten Tapanuli Selatan
Rekapitulasi Hasil Penghi
Perolehan Suara Di Tingkat Tapanuli Selatan Dalam
Bupati dan Wakil Bupati
Selatan Tahun 2015, bert Desember 2015, pukul 15. maka Mahkamah berwenang permohonan Pemohon a quo
Selanjutnya pada
Mahkamah Konstitusi berk
bahwa :
1) Mahkamah berwenang
permohonan a quo;
surat surat ing pihak.
utusan dan
utusan dan pada tanggal 18 pin langsung onstitusi Arief an (Anggota), ede Palguna Sitompul ati (Anggota),
, Suhartoyo
duddin Adams
era Pengganti a Nugraha, boin Pasaribu, , dan Rio Tri
putusan yang t Perselisihan Wakil Bupati abupaten Hulu ang Hasundutan,
en Tapanuli
alang, dan
Perselisihan Wakil Bupati Arief Hidayat bangan hukum
ah Konstitusi
57 ayat (3)
ahun 2015.
hon adalah
an terhadap
ilihan Umum atan tentang Penghitungan at Kabupaten Pemilihan upati Tapanuli bertanggal 16 15.55 WIB, enang mengadili
quo
Konklusi, berkesimpulan
enang mengadili
2) Eksepsi Termohon dan
Terkait tentang ten
pengajuan permohonan menurut hukum;
3) Permohonan Pemoh
tenggang waktu
permohonan yang ditent perundang-undangan; 4) Kedudukan hukum (legal
Pemohon, pokok perm eksepsi Termohon serta
Terkait yang l
dipertimbangkan.
Sehingga dalam amar
Mahkamah Konstitusi
mengadili :
1) Mengabulkan eksepsi
eksepsi Pihak Terkai
tenggang waktu
permohonan;
2) Permohonan Pemohon diterima.
Berdasarkan uraian diat hal utama dalam perkara Per Pemilihan Bupati dan Wakil
Selatan yang dimohonk
Pasangan Nomor Urut 1 Yusuf Siregar dan H. Ru
STP, MM ke Mahkam
Mahkamah Konstitusi, yatu:
1) Legal Standing
a. Pemohon, Termohon, Terkait(subjectum
Dalam hal legal st
dengan bunyi pasal 2 dan PMK Nomor 1 Tahun 2015 bahwa Pemohon yang dapat perselisihan hasil pemilihan daerah dan wakil kepala pasangan calon kepala daer kepala daerah, Termohon m ayat (2) PMK Nomor 1 Tahun
“KPU/KIP provinsi at
Kabupaten/Kota, sedangkan menurut pasal 3 ayat (3) Tahun 2015 adalah pasangan memperoleh suara terbanyak
hasil rekapitulasi Ter
mempunyai kepentingan langs permohonan yang diajukan P
dan eksepsi Pihak
enggang waktu
ohonan beralasan
ohon melewati
pengajuan entukan peraturan undangan;
(legal standing)
permohonan, dan erta eksepsi Pihak
lainnya tidak
mar putusannya,
i menyatakan,
i Termohon dan
rkait mengenai
pengajuan
ohon tidak dapat
an diatas, ada empat a Perselisihan Hasil akil Bupati Tapanuli
onkan Pemohon
1 H. Muhammad Rusydi Nasution,
amah Konstitusi
u:
ohon, dan Pihak um litis)
standing sesuai an pasal 3 huruf b 2015 menyebutkan dapat mengajukan han umum kepala ala daerah adalah daerah dan wakil n menurut pasal 3 ahun 2015 adalah
atau KPU/KIP
gkan Pihak Terkait ) PMK Nomor 1 angan calon yang anyak berdasarkan
ermohon, dan
Sehingga legal standing
Termohon, dan Pihak Terkait adal sesuai dengan yang diatur didal Nomor 1 Tahun 2015.
b. Ketentuan Mengajukan Permohonan
Pasal 6 ayat (2) PMK Nom 2015 menyebutkan Pemohon Kabupaten/Kota mengajukan pe kepada Mahkamah dengan Ketent a) Jumlah penduduk sampai
250.000 (dua ratus lima puluh jiwa, perbedaan perolehan s banyak 2 % (dua persen); b) jumlah penduduk lebih 250.
ratus lima puluh ribu) jiwa dan dengan 500.000 (lima ratus perbedaan perolehan sua banyak 1,5 % (satu koma lim c) jumlah penduduk lebih 500.
ratus ribu) jiwa dan sampai 1.000.000 (satu juta) jiwa, perolehan suara paling bany (satu persen);
d) jumlah penduduk lebih 1.000. juta) jiwa perbedaan perolehan paling banyak 0,5 % (nol persen).
Jumlah penduduk
Tapanuli Selatan sesuai dengan
agregat kependudukan tanggal
Desember 2014 sebagaimana di
KPU RI dengan surat
021/KPU/IV/2015 adalah 300. ratus ribu seratus dua pulu sehingga persentase selisih suara antara Pemohon dengan
memperoleh suara terbanyak
adalah 1,5%.
Dalam penghitungan perolehan
Pemohon memperoleh suara
jumlah 41.720 suara atau
Sedangkan Pihak Terkait m suara terbanyak dengan juml suara atau 66,08%, sehingga suara antara Pemohon dengan Terkait terdapat selisih suar
jumlah 57.960 suara atau
sehingga jumlah selisih persent yang diperoleh oleh Pemohon jumlah persentase suara yang oleh Pihak Terkait lebih dari 1, 38,42%, maka Pemohon tidak m
ng Pemohon,
kait adalah sah didalam PMK
ukan
mor 1 Tahun ohon Tingkat an permohonan
etentuan : pai dengan puluh ribu) juta ehan suara paling
250.000 (dua a dan sampai us ribu) jiwa, uara paling ima persen); 500.000 (lima
mpai dengan a, perbedaan banyak 1 %
000.000 (satu olehan suara nol koma lima
Kabupaten dengan data
tanggal 31
na disampaikan
surat Nomor
300.123 (tiga u tiga) jiwa, ih perolehan dengan calon yang
banyak teratas
olehan suara,
uara dengan
au 27,66%.
memperoleh mlah 99.680 ngga perolehan dengan Pihak uara dengan
au 38,42%,
entase suara ohon terhadap ang diperoleh 1,5 %, yaitu dak mempunyai
legal standing untuk permohonan perselisihan Bupati dan Wakil Bupat Tapanuli Selatan.
2) Tenggang Waktu Perm
Pasal 157 ayat (5) U Nomor 8 Tahun 2015 junct (1) Peraturan Mahkamah K 1 Tahun 2015, tentang Pedo
Dalam Perkara Persel
Pemilihan Gubernur, Bupati tenggang waktu pengajuan pembatalan Penetapan Per Hasil Pemilihan paling lam kali dua puluh empat) jam se mengumumkan penetapan per hasil pemilihan.
Permohonan Perkara Hasil Pemilihan Bupati dan Tapanuli Selatan Tahun 2015 Pemohon ke Kepaniteraan Konstitusi pada hari Selas
Desember 2015, pukul
berdasarkan Akta Pengajuan
Pemohon Nomor 128/
sedangkan penetapan dan hasil rekapitulasi penghitungan suara sesuai dengan Berita 89/BA/KPU-Kab/XII/2015, oleh KPU Tapanuli Selatan tanggal 16 Desember 2015, Wib, yang dihadiri oleh sa pasangan calon, seluruh
anggota PPK, ketua
Panwaslih dan Muspida P
Tapanuli Selatan, kem
rekapitulasi tersebut ditet Surat Keputusan KPU Kabupat Selatan Nomor:77/ Kpts/ K 434707/ XII/ 2015 tentang
Hasil Penghitungan Per
Tingkat Kabupaten Tapanuli Pemilihan Bupati dan Wakil Selatan Tahun 2015, dan juga
di papan pengumuman
Kabupaten Tapanuli Selat laman website KPU Kabupat Selatan tanggal 16 Desember
Maka berdasarkan hal permohonan Pemohon dala permohonannya telah jauh tenggang waktu pengajuan
uk mengajukan
han hasil pemilihan upati Kabupaten
ermohonan
) Undang-Undang uncto Pasal 5 ayat h Konstitusi Nomor edoman Beracara
erselisihan Hasil
pati, dan Walikota, pengajuan permohonan Perolehan Suara ambat 3x24 (tiga sejak Termohon apan perolehan suara
ara Perselisihan dan Wakil Bupati 2015 diajukan oleh eraan Mahkamah elasa, tanggal 22
ul 01.47 WIB,
ajuan Permohonan 128/PAN.MK/2015, dan pengumuman tungan perolehan erita Acara Nomor dilaksanakan atan adalah pada 2015, pukul 15.55 saksi-saksi ketiga uruh ketua, dan
dan anggota
a Plus Kabupaten
kemudian hasil
tetapkan dengan abupaten Tapanuli / KPU-Kab/ 002-ntang Rekapitulasi
erolehan Suara
nuli Selatan Dalam akil Bupati Tapanuli dan juga diumumkan
an kantor KPU
elatan dan pada abupaten Tapanuli
ber 2015.
sehingga permohonan tersebut
tidak memilikilegal standing.
3) Pokok Permohonan (objekt dan Petitum
Pokok Permohonan atau
persoalan (Posita) dalam per
perselisihan pemilihan
mencantumkan peristiwa
gebeuren) yang melandasi per Kesalahan proses yang seperti dapat menyebabkan terjadinya
penghitungan suara yang
mempengaruhi hasil perolehan s 4 PMK Nomor 1 Tahun 2015 m
bahwa objek yang menjadi
perselisihan adalah Keputusan tentang penetapan perolehan s mempengaruhi terpilihnya Pem pasal 7 ayat (1) hurup b angk Nomor 1 Tahun 2015 menyebut permohonan Pemohon harus
penjelasan tentang kesalahan
penghitungan suara yang ditetapk Termohon, dan hasil penghitungan yang benar menurut Pemohon, pada pasal 7 huruf b angka 5 meny uraian yang jelas tentang Pet membatalkan hasil penghitungan yang ditetapkan oleh Termohon menetapkan penghitungan sua benar menurut Pemohon.
Dalam Perkara Perselisis
Pemilihan Kepala Daerah
Tapanuli Sealatan tahun 2015, dalam Permohonannya meny bahwa telah terjadi pelanggaran politik uang, dan pemilih yang berasal dari daerah lain, tetapi
tidak menjelaskan secara
kesalahan proses seperti apa y
menyebabkan terjadinya
penghitungan suara sehingga mempengaruhi hasil perolehan tidak menyebutkan hasil penghi suara yang benar menurut Pem dalam Petitum Permohonan, tidak meminta hakim untuk m penghitungan suara yang benar Pemohon, sehinngga akibat tersebut permohonan tidak dapat (niet ontvankelijk verklaard).
ebut dianggap
objektum litis)
atau pokok
permohonan
han harus
(materiele
permohonan. erti apa yang nya kesalahan
ang berakibat
ehan suara, pasal 2015 menyatakan
enjadi perkara
an Termohon ehan suara yang emohon. dan angka 1 PMK ebutkan bahwa harus memuat
alahan hasil
tetapkan oleh tungan suara hon, dan masih menyebutkan Petitum yang ungan suara hon dan untuk suara yang
isishan Hasil
ah Kabupaten
2015, Pemohon enyampaikan an terstruktur, ang memilih api Pemohon
a mendetail
apa yang dapat kesalahan ngga berakibat ehan suara, dan penghitungan emohon, dan honan, Pemohon menetapkan benar menurut bat kekhilafan dapat diterima
4) Amar Putusan
Untuk menentukan put dengan pasal 41 Undang-U Tahun 2015 juncto Peratur
Konstitusi Nomor 1
Mahkamah Konstitusi ter
melakukan Rapat Permusya (RPH). Rapat permusyawar
dilakukan setelah
persidangan dianggap c mendengarkan pendapat hakim, apabila musyawarak mufakat bulat, maka penga berdasarkan suara terbanyak cara tersebut juga tidak mendapat maka suara Ketua RPH perihal perbedaan pendapat
opinion) oleh para hakim putusan. Dengan demikian bahwa Mahkamah Konstitus menjatuhkan putusan, sebel dijatuhkan.
Amar Putusan Mahka
Nomor: 127/PHP.BUP-XIV
sengketa Perselisihan H Bupati dan Wakil Bupati Tapanul tahun 2015, menyatakan:
1) Mengabulkan eksepsi
eksepsi Pihak Terkai
tenggang waktu
permohonan;
2) Permohonan Pemohon diterima.
Putusan ini dtetapkan Hakim meneliti, memeriks serta memilah-milah perm yang memenuhi syarat dan
mana yang tidak mem
sehingga harus segera diput
pihak yang bersengk
mendapatkan kepastian huk keadilan yang tertunda adal
yang tertolak (justice del
denied).
Maka berdasarkan
diatas, peneliti berpendapat tersebut adalah sudah adi
prosedural yang sudah
seperti pendapat Arist
tulisannya Rhetorica, bahw
bentuk keadilan adalah keadi yaitu pemberian keadilan
jatah dan haknya m
an putusan sesuai -Undang Nomor 8 aturan Mahkamah
Tahun 2015,
terlebih dahulu
usyawaratan Hakim awaratan tersebut pemeriksaan cukup, setelah pat hukum para ak tidak mencapai pengambilan putusan anyak, dan apabila endapat putusan, PH menentukan,
ndapat (dissenting
im dimuat dalam ian bisa kita lihat tusi tidak gegabah sebelum putusan
ahkamah Konstitusi
IV/2016 tentang
Hasil Pemilihan Tapanuli Selatan
i Termohon dan
rkait mengenai
pengajuan
ohon tidak dapat
an setelah Majelis iksa dengan jeli ermohonan mana dan permohonan
emenuhi syarat,
diputus, agar para
sengketa segera
n hukum, karena adalah keadilan
delayed justice
an uraian-uraian
pendapat bahwa putusan adil berdasarkan
udah dilaksanakan,
istoteles dalam
walaupun dalam teori hukum di kategori keadilan yang dipergunak hakim dalam memutuskan per
sedang ditanganinya, yaitu
subtantif dan keadilan prosedur dalam teori keadilan subtantif meny bahwa Hakim harus berani berijt ketentuan UU agar keadilan bisa untuk bahan putusan, akan tet penyelesaian Perselisihan Hasil
Kepala Daerah Kabupaten
Selatan Tahun 2015 hakim tidak bersifat subtantif, karena ada
ketentuan pokok yang
terpenuhisesuai dengan prosedur selisih hasil perolehan suara m %, tenggang waktu permohonan melewati batas waktu 3 x 24 j permohonan tidak menjelaskan mendetail kesalahan proses s
yang dapat menyebabkan
kesalahan penghitungan suara berakibat mempengaruhi hasil suara, dan dalam petitum e Pemohon tidak meminta hak menetapkan penghitungan sua benar menurut Pemohon.
Maka keadilan subtant
dilaksanakan apabila proses permohonan perselisihan hasil kepala daerah sudah sesuai dengan Nomor 8 Tahun 2015 dan
Mahkamah Konstitusi yang
tentang hal tersebut.
4. Pelaksaan Putusan M Konstitusi Nomor: 127/ XIV/2016 Oleh Komisi Umum Kabupaten Tapanul Komisi Pemilihan Umum K Tapanuli Selatan.
Setelah diterimanya salinan
Mahkamah Konstitusi
127/PHP.BUP-XIV/2016 tanggal 2016 tentang Perselisihan Hasil
Kepala Daerah Kabupaten
Selatan Tahun 2015, yang
putusannya menyatakan tidak
diterima, maka oleh Komisi
Umum Kabupaten Tapanuli
melaksanakan rapat pleno pasangan calon terpilih Bupati Bupati Dalam Pemilihan Bupati Bupati Tapanuli Selatan Tahun
dikenal dua gunakan oleh perkara yang
itu keadilan
edural. Dimana menyebutkan berijtihad di luar bisa ditemukan tetapi dalam sil Pemilihan
en Tapanuli
dak tidak bisa ada beberapa
ang tidak
edurnya, yaitu, a melebihi 1,5 ohonan yang 24 jam, pokok askan secara seperti apa
an terjadinya
uara sehingga hasil perolehan ermohonan, hakim untuk suara yang
btantif bisa
s pengajuan sil pemilihan uai dengan UU dan Peraturan
ang mengatur
Mahkamah 127/PHP.BUP-si Pemilihan anuli Selatan Kabupaten
alinan putusan Nomor: anggal 18 Januari sil Pemilihan
en Tapanuli
yang amar
tidak dapat
si Pemilihan
apanuli Selatan
eno penetapan upati dan Wakil upati Dan Wakil ahun 2015, dan
mengumumkan kepada selur khususnya di wilayah Kabupat Selatan tentang Penetapan Calon Bupati dan Wakil dalam Pemilihan Bupati Dan
Tapanuli Selatan Tahun
Pasangan Calon Nomor Uru :SYAHRUL. M. PASARIBU, ASWIN EFENDI SIREGAR, Setelah pihak KPU Surat Keputusan, maka
melakukan rapat Paripur
dengan agenda penandatanganan acara dalam rangka pengu
penetapan pasangan ter
dengan Surat Edaran M Negeri Nomor. 100/14/SJ menyebutkan bahwa DPR Kota mengumumkan dalam istimewa hasil penetapan pas Bupati dan Wakil Bupati s Walikota dan Wakil Walikot
KPU Kabupaten/Kota
disampaikan kepada Menter melalui Gubernur.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dapat diambil kesimpulan bah
1. Kewenangan Mahkam
untuk menyelesaikan Pe Pemilihan Kepala Da Tahun 2015 adalah sah berdasarkan Undang-U Negara Republik Indone pasal 24C ayat (1), ya diatur dalam Undang-Undang tahun 2015 tentang P Undang-Undang Nomor 2. Amar Putusan Mahkam
Nomor: 127/PHP
adalah Permohonan
diterima, karena ju
persentase suara lebih pengajuan permohonan jam, dan permohonan memuat penjelasan tent
hasil penghitungan
ditetapkan oleh Termohon,
penghitungan suara
menurut Pemohon. Selanj
tersebut ditindaklanjut
Kabupaten Tapanuli S mengeluarkan Surat Ke
eluruh masyarakat abupaten Tapanuli enetapan Pasangan il Bupati Terpilih Dan Wakil Bupati
hun 2015 atas
Urut 2 (dua) yaitu U, SH Dan Ir. H. R, MM
U menyerahkan a DPRD akan
ipurna Istimewa
penandatanganan berita engumuman hasil
terpilih, sesuai
Menteri Dalam J pada poin 2b PRD Kabupaten/ m rapat paripurna apan pasangan calon i serta pasangan alikota terpilih oleh
a , sebelum
nteri Dalam Negeri
an diatas, maka n bahwa :
amah Konstitusi
Perselisihan Hasil Daerah Serentak ah secara hukum ndang-Undang Dasar ndonesia Tahun 1945 yang selanjutnya -Undang Nomor 8 Perubahan Atas or 1 Tahun 2015. ahkamah Konstitusi
HP.BUP-XIV/2016
ohonan tidak dapat
jumlah selisih
ebih dari 1,5 %, ohonan lebih dari 3x24 ohonan Pemohon tidak entang kesalahan
ungan suara yang
ohon, dan hasil
a yang benar
elanjutnya putusan
anjuti oleh KPU
001/Kpts/KPU-Kab/002-434707/ yang menetapkan H. SYA PASARIBU, SH dan Ir. H EFENDI SIREGAR, MM,
calon terpilih,
menyerahkannya kepada
Kabupaten Tapanuli Selat pengajuan SK, sekaligus j tempat pelantikan ke Men Negeri melalui Gubernur Utara.
Saran
Pemilihan Kepala Daerah
Kepala Daerah adalah pel
kedaulatan rakyat secara langsung, karena itu penulis menyampai sebagai berikut:
1. Penanganan Perselisihan
Pemilihan Kepala Daerah
Kepala Daerah tetap
kewenangan Mahkamah
karena Pemilihan Kepala D
Wakil Kepala Daerah
merupakan salah satu
pelaksanaan kedaulatan rak langsung, dan apabila akan
lembaga peradilan khus
menangani perselisihan hasi kepala daerah seperti yang dalam UU Nomor 8 tahun
sebaiknya bersifat ad
kewenangan peradilan tersebut untuk menentukan setiap apakah gugatan pelanggaran menyangkut pelanggaran ad pidana atau selisih penetapan penghitungan suara, apabil
tersebut memang tentang
penetapan hasil penghitungan maka hakim memberikan bahwa gugatan tersebut dapat
ke Mahkamah Konstitusi
demikian tidak semua
sengketa pilkada bisa
diajukan ke Mahkamah sehingga Mahkamah kons
melaksanakan tugasnya
maksimal.
2. Persentase selisih perolehan yang bisa diajukan dalam pe perselisihan hasil pemilihan daerah supaya lebih diperbes 0.5 – 2 %, ditingkatkan sam
epada DPRD
elatan untuk gus jadwal dan enteri Dalam nur Sumatera
ah dan Wakil pelaksanaan angsung, oleh paikan saran
han Hasil
ah dan Wakil
ap menjadi
ah Konstitusi,
a Daerah dan
ah adalah
atu wujud
rakyat secara kan dibentuk
husus yang
hasil pemilihan yang dimuat tahun 2015,
d hoc, dan ersebut adalah ap gugatan, garan tersebut an administrasi, enetapan hasil pabila gugatan
entang selisih
ungan suara, an putusan dapat diajukan
usi, dengan
a gugatan
a langsung
ah Konstitusi, onstitusi bisa
nya lebih
olehan suara
permohonan lihan kepala perbesar, dari ampai 10 %,
dan waktu pengajuan pe hanya 3 x 24 jam terbatas, karena kon transportasi dan tekn masing daerah di Indone
sehingga mengakibatkan
daerah mengalami
dalam pengajuan permohonan.
DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie. Jimly dan Syahr
Peradilan Konstitusi
Sinar Garfika, Jakarta, Asikin. Zainal dan Amiruddi
Metode Penelitian H
Press, Jakarta, 2014
Edi Warman, Monogra
Penelitian, Medan, 2014
Friedmann. W, Legal Theor
Chapter 7 Natural Law Contract, London, 1953
HR. Ridwan, Hukum Admini
Raja Grafindo Per 2011
Kansil. C.S.TPengantar Ilm
Tata Hukum Indonesi
Pustaka, Jakarta, Cet
Mamudji. Sri dkk., Metode
Penulisan Hukum, (
Penerbit Fakult
Universitas Indonesia,
Manan. Abdul, Aspek-Aspek
Hukum,Kencana, Ja 2013
Manan. Bagir, Teori dan P
FH UII Press, Yogyak
MD Mahfud. Moh,Perdebatan
Negara, LP3ES,Jakar
Rawls, John, A Theory Just
University Press, Cam
S. Lev. Daniel,Hukum dan P
Indonesia, P3ES, Jak
Satriawan. Iwan, dkk, S
Penyelesaian Sengket Pemilukada oleh Konstitusi, Pusat Pengkajian Perkara, Teknologi Informasi dan
Mahkamah Konsti
Indonesia, Jakarta, 2012 Susanti, Dyah Ochtorina dan
Penelitian Hukum (Legal
Sinar Grafika, Jakarta,
permohonan yang dinilai sangat ondisi geografis, eknologi masing-ndonesia tidak sama,
batkan beberapa
i keterlambatan
ohonan.
yahrizal, Ahmad,
usi di 10 Negara, arta, 2012
uddin, Pengantar
an Hukum, Rajawali 2014
ograf Metodologi
edan, 2014
eory Third Edition: al Law and Social
1953
dministrasi Negara, ersada, Jakarta,
Ilmu Hukum Dan ndonesia, PN Balai
Cet ke 6,1984
ode Penelitian dan
, (Jakarta: Badan
ultas Hukum
ndonesia, 2005
Aspek Pengubah
Jakarta, Cet.ke.4,
n Politik Konstitusi, yakarta, 2003
batan Hukum Tata
karta, 2007
y Justice, Harvard ambrigde,1999
dan Politik di
Jakarta, 1990
Studi Efektifitas Sengketa Hasil oleh Mahkamah
Penelitian dan ara, Pengelolaan si dan Komunikasi
stitusi Republik
a, 2012
dan Efendi, A‘ an
(Legal Research),
Soerjono Soekanto dan Sri Penelitian Hukum Norm Tinjauan Singkat, Grafindo, 1960
Tim Penyusun Hukum Acara
Konstitusi, Hukum
Mahkamah Konstitusi, Jenderal dan Kepaniteraan Jakarta, 2010
Yamin. Muhammad, Proklam
Konstitusi Republik
Djambatan Djakarta, 1952 Supremasi Hukum UIN Sunan
Vol. 2, No. 1, Juni
Yogyakarta, 2013
International Conference Pr
“The Position Of Const Courts Following Integr The European Union”, 2004
Laporan Tahunan 2015,
Pembangunan Budaya H Demokrasi Lokal”, Konstitusi.RI, Jakarta, 2015 UUD Negara Republik Indonesia
1945
UU Nomor 32 tahun 2004 UU Nomor 12 tahun 2008 UU Nomor 48 tahun 2009 UU Nomor 8 tahun 2015 http://www.kpu.go.id
http://mahkamahkonstitusi.go.id http://jimlyschool.com
http://news.liputan6.com http://nasional.kompas.com http://www.kompasiana.com
ri Mamudji, ormatif, Suatu indo, Jakarta,
a Mahkamah
ukum Acara
Sekretariat teraan MKRI,
oklamasi dan k Indonesia,
1952
unan Kalijaga,
Juni 2013,
Proceedings,
Constitutional egration Into
on”, Slovenia,
“Dinamika udaya Hukum dan Mahkamah
2015 ndonesia Tahun