• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUKUM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2015 (Studi Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 127/PHP.BUP-XIV/2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS HUKUM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2015 (Studi Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 127/PHP.BUP-XIV/2016)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUKUM PENYE DAERAH KABU

(Studi Terhadap Putu

Universitas Muhammadiyah T

Pemilihan kepala daerah secara lang adil, adalah merupakan bentuk pelak pelanggaran dan kecurangan, untuk sengketa tersebut. Sejak tahun 2008 menyelesaikan sengketa Pemilukada, tersebut menurut UU No. 8 Tahun 20 Penelitian ini bertujuan untuk meng menyelesaikan perkara perselisihan penanganan perkara perselisihan, d Nomor: 127/PHP.BUP-XIV/2016 oleh Penelitian ini menggunakan metod untuk memperoleh data sekunder, peng cara mengumpulkan dan mempelaj (secondary sources), dan bahan h mencari data pendukung tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahw perkara perselisihan hasil Pilkada sudah berdasarkan keadilan. Untuk itu diharapkan, Mahkamah K perselisihan hasil pemilihan kepal merupakan wujud pelaksanaan kedau

Kata Kunci : Penyelesaian, Perselisi

Pendahuluan

Panjangnya catatan sejarah perubahan dan pembaharuan

perundang-undangan pemilihan

daerah yang bertujuan untuk m pemilihan kepala daerah yang rahasia, jujur dan demokratis, bel terlaksana, masih banyaknya dan permasalahan yang timbul pelanggaran-pelanggaran

penyimpangan yang terjadi

pelaksanaan pemilihan kepal mulai dari tahun 2005 sampai sekarang, pemilihan kepala daer

dianggap sebagai the problem

democracy (Iwan Satriawan, 2012 Pemilihan kepala daerah tahun 2015 juga tidak luput dar macam kerusuhan maupun bentr massa pendukung pasangan cal pendukung pasangan calon dengan

YELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2015

tusan Mahkamah Konstitusi Nomor 127/PHP.BUP-XIV/2016)

Dedy Suhendra

ah Tapanuli Selatan, Jl.St.Mohd.Arief No.32 Padangsi dedysuhendra@um-tapsel.ac.id

Abstrak

langsung yang dilaksanakan secara umum, bebas, raha pelaksanaan kedaulatan rakyat, yang pelaksanaannya ntuk itu perlu dibentuk sebuah lembaga yang bertuga 2008 Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga yang

ada, sampai dengan terbentuknya badan peradilan hun 2015.

mengetahui bagaimana kewenangan Mahkamah K ihan hasil Pilkada serentak tahun 2015, tahapan, han, dan bagaimana pelaksanaan putusan Putusan Mahk

oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Selat tode deskriptif analisis dengan pendekatan normatif under, pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang di

pelajari bahan hukum primer (pimary source), bahan n hukum tersier, juga dimungkinkan melakukan studi

an.

bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang untuk memerik ada sebelum terbentuknya badan peradilan khusus,

amah Konstitusi tetap berwenang untuk memeriksa dan me epala daerah, karena, pemilihan kepala daerah s

edaulatan rakyat berdasarkan undang-undang.

elisihan, Pemilihan Kepala Daerah

ejarah tentang uan peraturan

ihan kepala

mewujudkan yang bebas, , belum bisa a persoalan bul akibat dari dan

erjadi pada

epala daerah pai dengan daerah masih

oblems of local

2012: 4). daerah serentak

dari berbagai bentrokan antar calon, massa dengan warga,

penyerangan terhadap apar petugas penyelenggara pem terhadap aparat keamanan melaksanakan tugasnya. B

kerusuhan tersebut

kerugian moril maupun m mencederai proses demokra berbagai peristiwa yang ter di daerah: Mamuju, Sulaw Desember 2015), di Kabupat Sulawesi Selatan (10 Dese Manggarai, Flores,Nusa T (11 dan 15 Desember 2015) Utara (19 Desember 2015) Pekalongan (17 Desember Kabupaten Indramayu, Jaw

desember 2015), di M

Sulawesi Barat (15 Desemb Tomohon, Sulawesi Utara 2015).

AN KEPALA 2015

16)

gsidimpuan

, rahasia, jujur, dan annya tidak lepas dari tugas menyelesaikan g berwenang untuk an khusus untuk hal

Konstitusi dalam apan, kegiatan, jadwal Mahkamah Konstitusi

elatan.

matif (legal research) g dilakukan dengan bahan hukum sekunder tudi lapangan untuk

memeriksa dan mengadili us, dan putusannya

dan mengadili perkara ah secara langsung

aparat pemerintah, pemilihan, bahkan nan yang sedang a. Bentrokan atau mengakibatkan n materil, bahkan okrasi di tanah air, terjadi antara lain ulawesi Barat (9 abupaten Gowa, esember 2015), di Tenggara Timur 015), di Kalimantan 15), di Kabupaten mber 2015), di Jawa Barat (17

Mamuju Utara,

(2)

Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2015 dilaksanakan berda No. 8 Tahun 2015 Pasal 201, dil pada tanggal 9 Desember 2015 9 Pilkada Provinsi, 224 Pilkada dan 36 Pilkada Kota, walaupun daerah tidak bisa melaksanakanny

tanggal tersebut, kelima dae

pilkadanya ditunda antara

Pematang Siantar, Kabupaten S Provinsi Kalimantan Tengah, Kot

dan Kabupaten

(http://www.kpu.go.id: 28-02-2016 Gugatan perkara perselis pemilihan kepala daerah serent 2015 terbukti dengan diterimanya 147 permohonan (Mahkamah K Republik Indonesia,2015: 61). dengan 4 permohonan perk diterima pada bulan Januari Pebruari tahun 2016, dari 151 perselisihan hasil pemilihan kepal

serentak tersebut, 7

perselisihan pemilihan Gubernur

Gubernur, kemudian sebany

merupakan perkara pemilihan B Wakil Bupati, sedangkan sisanya 12 perkara pemilihan Wali Kota Wali Kota, selain gugatan yang oleh pasangan calon kepala daer juga 1 gugatan yang diaju pemantau untuk Pilkada dengan tunggal di Kabupaten Tasikmala Pemohon yang bukan pasangan kepala daerah dari Kabupat Digoel, Papua.

Salah satu perkara yang di Mahkamah Konstitusi adalah gugat

pemilihan kepala daerah

Tapanuli Selatan oleh H. Muham Siregar dan H. Rusydi Nasution,

dengan nomor permohonan

Nomor: 128/PAN/PHP-BUP/2015, Mahkamah Konstitusi memutus dengan Putusan Nomor: 127/ XIV/2016.

Mengingat pentingnya

demokratis dalam suatu pemilihan daerah yang merupakan pel konstitusi berdasarkan kedaulat maka setiap putusan yang dihas

Mahkamah Konstitusi,

mengedepankan nilai-nilai keadi bisa dipertanggungjawabkan dan

aerah Serentak berdasarkan UU dilaksanakan 2015 terdiri dari ada Kabupaten aupun ada 5 kannya pada daerah yang

a lain Kota

en Simalungun, Kota Manado, Fakfak 016).

selisihan hasil erentak tahun anya sebanyak ah Konstitutusi 61). ditambah perkara yang ari dan bulan 151 perkara epala daerah merupakan nur dan Wakil

ebanyak 132

han Bupati dan anya sebanyak ota dan Wakil ang diajukan a daerah, ada diajukan oleh dengan calon alaya, dan 1 angan calon abupaten Boven

diterima oleh gugatan hasil

ah Kabupaten

uhammad Yusuf on, S.TP, MM

honan perkara

2015, dan oleh us perkara ini

127/PHP.BUP-nya nilai

ilihan kepala pelaksanaan edaulatan rakyat, dihasilkan oleh harus eadilan, yang dan bersifat

terbuka, sehingga terlaks

Mahkamah Konstitusi sebagai konstitusi, sesuai dengan yang dimilikinya “the constitut the supreme guardian of t has the final word in the conformity of the acts of all s

with the constitution

ConferenceProceedings,2004: Maka tujuan dari penel

untuk mengetahui dan

kewenangan Mahkamah K menyelesaikan perkara per pemilihan kepala daerah 2015, serta tahapan kegiat penanganan perkara per

bagaimana pelaksanaan

Mahkamah Konstitus

127/PHP.BUP-XIV/2016 Kabupaten Tapanuli Selatan.

Agar penelitian ini lebih diperlukan suatu kerangka kerangka berfikir secara dilandasi oleh pola fikir y pada suatu pemahaman y Mamudji, 2005: 17), sehingga dipergunakan dalam penel Teori Kedaulatan yang dis Jean Jacques Rousseau terjadinya suatu Negara i masyarakat “Contrat Social” 1984:62), John Locke meny

Subjectionis berupa kek

negara melalui pemerint

menciptakan kesejahteraan

(W.Friedmann, 1953: 45

menurut Jean Bodin bahw

adalah “summa in cives

legibusque soluta potestas

yang mengatasi warganegar buah, malahan diatas undang

(Muhammad Yamin,1952:

Konstitusi, menurut Sri S

negara berkonstitusi (const

secara esensial mengandung

pembatasan kekuasaan

(limited goverment) dan per hak rakyat dari tindakan wenangan pemerintahan menyangkut hak asasi ma dasar rakyat. Pembatasan dalam arti horizontal atau ver pembatasan waktu (Bagir

75), dan untuk menc

erlaksanya tugas

ebagai pengawal gan kewenangan titutional court, as f the constitution, he review of the all state authorities on (International

2004: 6).

penelitian ini adalah

dan menganalisis

h Konstitusi dalam perselisihan hasil ah serentak tahun giatan, dan jadwal perselisihan, dan

naan Putusan

tusi Nomor:

oleh KPU

atan.

ebih terarah, maka gka teori sebagai cara alamiah dan yang mengarah n yang sama (Sri sehingga teori yang nelitian ini adalah disampaikan oleh au bahwa dasar a ialah perjanjian ial” (C.S.T. Kansil,

enyatakan Pactum

ekuasaan suatu

erintahnya untuk

aan dan kedamaian

45), sedangkan

bahwa kedaulatan

ves ac subditos estas “kekuasaan ganegara dan anak undang-undang”

952: 56). Teori

Sumantri ajaran

(constitutionalism)

ngandung makna

an pemerintahan

perlindungan hak-an kesewenhak-ang- kesewenang-ahan terutama yang anusia atau hak an kekuasaan ini u vertikal termasuk gir Manan, 2003:

(3)

pemerintahan yang konstitusional

satu adalah adanya

konstitualisme, pengaturan se

tentang perlindungan HA

pembatasan kekuasaan lembaga negara baik lingkupnya maupun agar mampu mewujudkan secara perlindungan HAM dan pencapai

negara melalui mekanisme cheks

balances (Moh.Mahfud, 2007: Kewenangan sebagaimana disam D Stout, yang dikutip oleh R

menyebutkan bahwa W

merupakan pengertian yang ber hukum organisasi pemerintahan, dapat dijelaskan sebagai k aturan-aturan yang berkenaan perolehan dan penggunaan pemerintahan oleh subjek hukum dalam hubungan hukum publik

2011: 101), sejalan dengan

diatas, F.P.C.L. Tonnaer, m

bahwa kewenangan pemerint kaitan ini dianggap sebagai k untuk melaksanakan hukum po dengan begitu, dapat dirincikan hukum antara pemerintah dengan negara. Walaupun wewenang di dalam bahasa yang berbeda, mengandung pengertian bahwa

itu memberikan dasar huku

bertindak dan mengambil

tertentu berdasarkan wewenang

diberikan atau melekat

berdasarkan peraturan per

undangan yang berlaku,

merupakan kekuasaan yang sah/ maka munculnya kewenangan untuk membatasi agar pen negara dalam melaksanakan pe tidak berlaku sewenang-wenang ini juga menggunakan Teori karena keadilan merupakan s

tujuan dari hukum, keadilan

mengandung unsur “penghar

“penilaian” atau “pertimbangan” Kansil,1984: 41), seperti yang di

oleh John Rawls dalamA Theor

bahwajustice as fairness “sesuat

wajar dalam masyarakat (John R xi). sedangkan Aristoteles dalam “Rhetorica”, membedakan dua keadilan yaitu: keadilan distr keadilan komutatif. Dalam teori hu

usional salah elaborasi secara ketat

HAM dan

baga-lembaga aupun waktunya ara maksimal apaian tujuan

cheks and ntahan, yang keseluruhan enaan dengan unaan wewenang kum publik di publik (Ridwan, dengan pendapat menyatakan erintah dalam kemampuan positif, dan an hubungan dengan warga enang dirumuskan beda, namun a wewenang hukum untuk

l keputusan

enang yang

at padanya

perundang-u, sehingga

ang sah/ legitim, enangan adalah penyelenggara pemerintahan enang. Penelitian eori Keadilan, salah satu

eadilan selalu

penghargaan”, angan” (C.S.T. ang disampaikan

Theory of Justice

uatu hal yang ohn Rawls,1999: am tulisannya dua macam distributif dan eori hukum juga

dikenal dua kategori k

dipergunakan oleh hak

memutuskan perkara y

ditanganinya, yaitu keadilan

keadilan prosedural. Dal

subtantif, hakim harus berani luar ketentuan UU agar ditemukan untuk bahan putus ini hakim dikenal sebagai judge hakim membuat hukum dengan keadilan substant

justice). sedangkan keadi (procedural justice) adalah s

proses penegakan huk

sepenuhnya didasarkan

undang-undang.bahwa dianggap adil apabila pel putusan hakim selalu m pasal-pasal di dalam undang

Metode Penelitian

Fungsi metode penel

untuk menjelaskan selur

kegiatan yang akan dil rangka menjawab pokok atau untuk membuktikan dikemukakan, dengan kata merupakan upaya pencari bernilai edukatif (Amiruddi Asikin, 2014: 19), spesifika menggunakan penelitian huk atau doktrinal yang juga di

penelitian perpustakaan

dokumen, karena lebih ban terhadap data yang bersifat ada di perpustakaan, ber analisis, melalui pendekatan

research”(Edi Warman,2014 cara mengumpulkan dan

bahan hukum primer (pi

bahan hukum sekunder

sources), dan bahan hukum hukum primer merupakan

memiliki otoritas (authority)

mengikat (Dyah Ochtorina 52).

Proses analisa data metode deskriptif kualitatif, bersifat penemuan fakta-f (fect finding), termasuk mengemukakan hubungan yang lain dalam aspek y

Sehingga penelitian ini

gambaran tentang bagaimana

keadilan yang

hakim dalam

yang sedang

eadilan subtantif dan

Dalam keadilan

berani berijtihad di gar keadilan bisa utusan, dalam hal judge makes law, m atau dikenal

antif (substantive

keadilan prosedural ah sebaliknya atau

hukum yang

kan pada bunyi

sesuatu itu

pelaksanaan dan mengikuti bunyi ang-undang.

penelitian adalah

seluruh rangkaian

dilakukan dalam pokok permasalahan kan asumsi yang kata lain penelitian arian yang amat uddin dan Zainal ikasi penelitian ini n hukum normatif uga disebut sebagai

an atau studi

banyak dilakukan fat sekunder yang bersifat deskriptif

pendekatan normatif“legal

2014: 96), dengan

dan mempelajari

(pimary source), nder (secondary

um tersier. Bahan an bahan hukum

ty) artinya bersifat

na Susanti, 2014:

data menggunakan if, penelitian yang a-fakta seadanya

uk juga usaha

gan satu dengan yang diteliti itu.

ini memberikan

(4)

Mahkamah Konstitusi menyelesaikan perkara perselis pemilihan Gubernur, Bupati dan

tahapan, kegiatan, jadwal penanganan

perkara perselisihan hasil

Gubernur, Bupati dan Walik pemilihan kepala daerah serent 2015 dan bagaimana pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitus

127/PHP.BUP-XIV/2016 oleh

Pemilihan Umum Kabupaten

Selatan.

Hasil dan Pembahasan

1. Pemilihan Kepala Daerah dan Kedaulatan Rakyat

Kewenangan yang dimil daerah dalam melaksanakan pe merupakan amanat yang diper rakyat kepada orang yang sebagai kepala daerah melalui

kepala daerah bukan peny

kedaulatan rakyat kepada or

dipilihnya, sehingga

menyelenggarakan pemerintahan setiap kepala daerah harus ber

kepada “asas akuntabilitas”

pemilihan kepala daerah be sistim demokrasi sesuai dengan

pelaksanaan kedaulatan rak

melibatkan peran serta langsung masyarakat yang menjadi da terpeliharanya kehidupan berm yang sehat, karena masyarak berhak menyuarakan pendapatn

yang disampaikan oleh W.

bahwa kekuasaan suatu negar

pemerintahnya untuk m

kesejahteraan dan

(W.Friedmann,1953: 45),

kedaulatan menurut Jean Bodi yang dikutip oleh Muhammad Ya “summa in cives ac subditos soluta potestas” (Muhammad Ya 56), atau yang bisa diartikan kewenangan tertinggi yang ti dibatasi oleh hukum yang penguasa atau pemerintah negar

Sejak diberlakukannya UU tahun 2014 Sistim pemilihan kepal yang sebelumnya bersipat ter dilaksanakan oleh DPRD, berubah sistim pemilihan kepala daerah

dalam elisihan hasil dan Walikota, penanganan

il pemilihan

alikota pada erentak tahun anaan putusan itusi Nomor:

oleh Komisi

en Tapanuli

ah dan

miliki kepala pemerintahan dipercayakan ang dipilihnya alui pemilihan penyerahan orang yang dalam ahan daerah, berpedoman

as”. Proses

berdasarkan dengan prinsip

rakyat yang

angsung warga dasar bagi bermasyarakat arakat mutlak apatnya, seperti W.Friedmann negara melalui menciptakan kedamaian

, karena

odin seperti Yamin adalah

os legibusque

Yamin, 1952: ikan dengan tidak dapat ada pada negara.

U Nomor 32 epala daerah tertutup dan ubah menjadi ah langsung,

setiap orang memiliki hak yang

bersuara (one man one vote

2. Mahkamah Konstitusi

Sebelum terbentukny Konstitusi di Indonesia, ide

review” (pengujian konst “judicial review” (pengujian sendiri sudah dilaksanakan ol Amerika Serikat sejak awa yaitu dalam perkara Mar Madison yang diputus ol Agung Amerika Serikat pada (http://jimlyschool.com: 18-04

Sedangkan negar

pembentukan Mahkamah dunia adalah Austria yang m ide pembentukan itu kedal (Jimly Asshiddiqi dan Ahm 2012: 18), Indonesia merupak 78 membentuk Mahkamah K sebelumnya juga diadopsi ol tahun 1947, dan Jerman pada

Selanjutnya pembentukan

Konstitusi diadopsi Indones 2003 setelah amandemen ket pada Aturan Peralihan pas menyebutkan bahwa Mahka dibentuk selambat-lambatn Agustus 2003 dan sebelum kewenangannya dilakukan ol Agung. Kehadiran Mahkam juga berperan strategis dal terlaksananya penyelenggar yang bebas dan merdek

konstitusi sebagai huk

penegasan terhadap prinsip

yang demokratis, sert

pelaksanaan kedaulatan rak

Mahkamah Konstitus

kedudukan setara dengan Agung, sesuai dengan isi U Dasar Negara Republik Indones

1945 Bab IX tentang

Kehakiman, antara Mahka

dan Mahkamah Agung

kewenangan dan tugas berdiri sendiri, serta terpis

jurisdiction). Fungsi utam sebagai penjaga konstitusi (

the constitution), selain

menurut Jimly sebagai

Mustafa Lutfi, juga berf

pengawal demokrasi (the guar

yang sama untuk

vote),

usi

knya Mahkamah

ide “constitutional

nstitusional) atau an oleh hakim) itu an oleh pengadilan awal abad ke-19, Marbury dengan oleh Mahkamah pada tahun 1803.

-04-2016).

negara pelopor

ah Konstitusi di ng mengadopsikan kedalam UUD 1920 hmad Syahrizal, upakan negara ke-ah Konstitusi, yang psi oleh Italia pada pada tahun 1948.

ukan Mahkamah

ndonesia pada tahun n ketiga UUD 1945 han pasal III yang ahkamah Konstitusi batnya pada 17 m dibentuk segala kan oleh Mahkamah ahkamah Konstitusi dalam mendorong ggaraan kehakiman deka, terjaminnya

hukum tertinggi,

nsip negara hukum

erta terjaganya

akyat.

itusi mempunyai

ngan Mahkamah i Undang-Undang Indonesia Tahun

ang Kekuasaan

hkamah Konstitusi

gung memiliki

yang berbeda,

erpisah (duality of

utamanya dikenal

usi (the guardian of

ain itu konstitusi

ebagaimana dikutip

berfungsi sebagai

(5)

sole interpreter of the consttituti as the guardian of the pr democratization).

Mahkamah Konstitusi menur

Acara Mahkamah Konstitusi

diterbitkan oleh Sekretariat Jender Kepaniteraan MKRI, tahun 2010,

melaksanakan tugasnya, har

menjamin prinsip keadilan (fairnes

dengan karakteristik peradilan

Konstitusi, yaitu: Asas Ius C

Persidangan Terbuka untuk

Independen dan Imparsial;

Dilaksanakan Secara Cepat, dan Murah; Hak untuk Didengar

Seimbang (Audi et Alteram Part

Aktif dan juga Pasif dalam

Persidangan; dan Asas

Keabsahan (praesumtio iustae cau

Kewenangan Mahkamah diatur dalam UU Nomor 24 tahun pasal 1 ayat (1) disebutkan Mahkamah Konstitusi adalah pelaku kekuasaan kehakiman sebagai dimaksud dalam Undang-Unda Negara Republik Indonesia Tahun sedangkan kewenangan dalam perselisihan hasil pemilihan kepal mulai menjadi ranah Mahkamah yaitu setelah beralihnya pemilihan daerah dari rezim pemerintahan menjadi rezim pemilihan um berlakunyanya UU Nomor 22 tahun Kemudian ditegaskan dalam UU tahun 2008 tentang Perubahan K Undang-Undang Nomor 32 Tahun Tentang Pemerintahan Daerah pa yang berbunyi:

Penanganan sengketa

penghitungan suara pemilihan daerah dan wakil kepala daer Mahkamah Agung dialihkan Mahkamah Konstitusi paling (delapan belas) bulan seja Undang ini diundangkan.

Dalam perspektif

sebagaimana dikutip oleh Tim

Hukum Acara Mahkamah menyebutkan bahwa penyebab

permasalahan hasil Pemil

disebabkan oleh beberapa hal, yai

tution, as well process of

enurutHukum

onstitusi, yang Jenderal dan

2010, dalam

harus bisa

airness) sesuai an Mahkamah

Curia Novit;

untuk Umum;

al; Peradilan

epat, Sederhana dengar Secara

artem; Hakim dalam Proses

s Praduga

ae causa.

ah Konstitusi 24 tahun 2003 an bahwa “ ah salah satu sebagaimana ndang Dasar Tahun 1945, m menangani epala daerah ah konstitusi ilihan kepala ahan daerah mum, sejak 22 tahun 2007, U Nomor 12 ubahan Kedua Atas Tahun 2004 ah pasal 236C,

eta hasil

ilihan kepala a daerah oleh hkan kepada paling lama 18 jak

Undang-Huefner

m Penyusun h Konstitusi

ebab timbulnya

milu dapat

, yaitu;

1) Fraud, yaitu kecurangan para kandidat yang me dan kesempatan unt kecurangan tersebut, penghitung suara dan p

Pemilu lainnya yang

kesempatan yang memu untuk melakukannya; 2) Mistake, kekhilafan yang

petugas Pemilu

3) Non-fraudulent misconduct

yang dapat menimbu kepercayaan publik kepada Pemilu.

4) Extrinsic events or

terdapatnya peristiwa al

God) di luar kemampuan

petugas administrasi Pem

Sengketa atau perselis kepala daerah menurut UU 2015 pasal 142 menyebut Sengketa Pemilihan terdiri at 1) sengketa antar peserta P 2) sengketa antara Peserta

penyelenggara Pemil

akibat dikeluarkannya K Provinsi dan KPU Kabup

Dalam sengketa per pemilihan kepala daerah juga pelanggaran Terstruktur, S Masif (TSM), istilah sistemat dan masif adalah sebagai ber 1) Pelanggaran itu bersi

artinya pelanggaran ini

direncanakan secara

design);

2) Pelanggaran itu bersi artinya pelanggaran ini

aparat struktural,

pemerintah maupun

penyelenggara pemilihan secara kolektif bukan aks 3) Pelanggaran itu bersifat dampak pelanggaran i dan bukan sporadis.

Pelanggaran sistemat

dan masif harus bisa

berdasarkan bukti-bukti dan dan pelanggaran itu dilak seluruh daerah pemilihan,

angan hasil suara dari emiliki keinginan untuk melakukan , dilakukan oleh dan petugas-petugas

yang memiliki

mudahkan mereka

ang dilakukan oleh

sconduct, tindakan bulkan turunnya kepada hasil dari

or acts of God,

a alamiah (acts of

puan manusiawi emilu

elisihan pemilihan U Nomor 8 tahun yebutkan bahwa i atas:

a Pemilihan; dan erta Pemilihan dan

ilihan sebagai

a Keputusan KPU bupaten/Kota.

perselisihan hasil juga dikenal istilah Sistematis, dan matis, terstruktur, berikut:

bersifat sistematis, ini benar-benar

a matang (by

bersifat terstruktur, ini dilakukan oleh

baik aparat

aupun aparat

han kepala daerah aksi individual;

ifat masif, artinya ini sangat luas

atis, terstruktur,

sa dibuktikan

(6)

terstruktur, sistematis dan mas telah direncanakan sedemikian rupa.

Untuk terlaksananya

Mahkamah Konstitusi

menyelesaikan perkara perselis

pemilihan umum, maka dit

Peraturan Mahkamah Konstitus Nomor 1 Tahun 2015 tentang Beracara Dalam Perkara Perseli Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan dan PMK Nomor 5 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015

Pedoman Beracara Dalam

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati, Dan Walikota, antara lain tentang Para Pihak dan Objek Pe

Permohonan Pemohon,

Termohon, dan Keterangan

Pemeriksaan Perkara, dan

Mahkamah.

3. Perselisihan Hasil Pemilihan Daerah dan Wakil Kepal Kabupaten Tapanuli Selat 2015

Pada Pemilihan Kepala

Kabupaten Tapanuli Selatan tahun diikuti oleh 3 (tiga) pasangan c Pasangan Ir.H.Mhd.Yusuf Sir H.Rusydi Nasution, STP, MM ( 1), pasangan H.Syahrul M. Pas dan Ir. H. Aswin Efendi Siregar,M urut 2), dan pasangan Ir. H.Aldi Siregar dan Borkat,S.Sos,MM ( 3).

Berdasarkan hasil r

perolehan suara pemilihan kepal Kabupaten Tapanuli Selatan pada 16 Desember 2015, pasangan unggul dari dua pasangan lai ditetapkan dengan Surat Keput

Kabupaten Tapanuli

Nomor:77/Kpts/KPU-Kab/002-434707/XII/2015 tentang Rekapi Penghitungan Perolehan Suar

Kabupaten Tapanuli Selatan

Pemilihan Bupati dan Wak

Tapanuli Selatan Tahun 2015, berikut:

1. Ir.H.Mhd.Yusuf Siregar dan Nasution, STP, MM (nomor memperoleh 41.720 suara (27,

asif, karena an rupa.

a tugas

dalam elisihan hasil ditetapkanlah titusi (PMK) ang Pedoman elisihan Hasil an Walikota, 2015 tentang an Mahkamah 2015 Tentang

m Perkara

han Gubernur, lain mengatur Perselisihan, Jawaban

angan Terkait,

dan Putusan

lihan Kepala epala Daerah elatan tahun

ala Daerah

an tahun 2015, angan calon, yaitu Siregar dan (nomor urut Pasaribu, SH egar,MM( nomor ldinz Rapolo (nomor urut

rekapitulasi epala daerah pada tanggal angan calon lainnya yang eputusan KPU. Selatan

apitulasi Hasil uara Tingkat

atan Dalam

akil Bupati

2015, sebagi

dan H.Rusydi mor urut 1) a (27,66 %).

2. H. Syahrul M. Pasaribu, Aswin Efendi Siregar, M 2) memperoleh 99.680 s

3. Ir. H.Aldinz Rapolo

Borkat,S.Sos,MM (nom

memperoleh 9.449 suara

Berdasarkan hasil

tersebut diatas, pasangan c Yusuf Siregar dengan H. R STP, MM tidak menerimany pasangan calon tersebut

permohonan gugatan k

konstitusi dengan

permohonan:128/PAN/PHP-bertanggal 21 Desember

diterima di Kepaniteraan

Konstitusi pada tanggal 22 D pukul 01.47 WIB, kemudi dalam buku registrasi Mahk

dengan Nomor Regist

127/PHP.BUP-XIV/2016, gugatannya memberi kuas Nizam, S.H., Izhar Zulandr S.H., Solihin, S.H., Agus Ilham Adhyatama, S.H., T S.H., Surya Arthika, S.H Kurniawan, S.H, yang ter

Law OfficeARY NIZAM &Par

Mahkamah Konst

menyidangkan sengketa per pemilihan kepala daerah 2015 pada tanggal 7 Januar agenda sidang Pemeriksaan Pada sidang hari pertama m persidangan atas 51 permohonan perkara yang diterima sampai Desember 2015.

a. Sidang Pemeriksaan Pendahul

Perselisihan Hasil Pe Kabupaten Tapanuli Selatan

bersamaan dengan Persel

Pemilihan Bupati Nias Selat Samosir, dan Serdang Bedagai

Dalam persidangan pe Nizam selaku Kuasa Huk calon Bupati Tapanuli Selat

Yusuf Siregar dan Ru

menyampaikan yang ter

prosedural dimana permohonan sampaikan itu pada tanggal 2015 dan perbaikan permohonan 24 Desember 2015. Adapun

bu, SH dan Ir. H. , MM (nomor urut 680 suara (66,08 %).

apolo Siregar dan

nomor urut 3)

uara (6,26 %)

sil rekapitulasi

n calon Ir. H. Mhd. Rusydi Nasution, manya, sehingga sebut mengajukan

ke Mahkamah

an nomor

P-BUP/2015

ber 2015, yang

aan Mahkamah

22 Desember 2015, udian dicatatkan ahkamah konstitusi

gistrasi Perkara:

dalam kuasa kepada Ary Zulandri Simamora, us Saputra, S.H., , Thakashi Hadi, .H., dan Randy tergabung dalam

Partners.

onstitusi mulai

perselisihan hasil ah serentak tahun nuari 2016, dengan aan Pendahuluan. a mengagendakan ohonan dari 147 pai dengan akhir

ksaan Pendahuluan

Pemilihan Bupati elatan disidangkan erselisihan Hasil elatan, Nias Utara,

edagai.

dangan pertama ini Ary ukum pasangan elatan, Muhammad

Rusydi Nasution

terkait dengan

(7)

keberatan untuk wilayah Tapanuli Selatan yang diaju Prinsipal Pemohon, yakni B Muhammad Yusuf Siregar dan Rusyidi Nasution S.TP., M. dengan Berita Acara dan Keputus Pemilihan Umum Kabupaten Selatan, Ary Nizam menyebutk

ada beberapa hal yang

pelanggaran dan bukti-bukti y

ajukan. Yang pertama, adanya penggunaan instrumen aparat pemerintahan

dilakukan oleh istri dari Pasangan Urut 2, bersama dengan bukti bentuk VCD, kemudian ada pel

dalam bentuk money politics yang

masif, tidak hanya pada sat

tertentu saja,yaitu Sipirok,

Sidempuan, Angkola, dan

dibuktikan dengan pernyataan pe tergabung dalam mobilisasi mass

pemilih tersebut sebenarnya

penduduk dari Kabupaten

Tengah.

Selanjutnya Syamsir Ala kuasa hukum Pihak Terkait meny bahwa tidak ada permasalahan pemilihan kepala daerah di Tapanuli Selatan, dan meny kepada Hakim bahwa Putusan R

Hasil Penghitungan Perolehan

adalah pada tanggal 16 Desem pukul 15.55 Wib.

b. Sidang Mendengar Termohon, Keterangan Pihak dan Pengesahan Alat Bukti

Sidang lanjutan Perkara P Hasil Pemilihan Bupati Kabupaten Selatan dilaksanakan pada t Januari 2016, dengan agenda per

Mendengar Jawaban

Keterangan Pihak Terkait, dan P Alat Bukti. Termohon dari KPU Selatan adalah Potan Edi Siregar Edi Hutasuhut, dan Syawaludd dengan kuasa hukumnya Kalimat dan Harry Rizky Perdana Put terkait adalah pasangan cal memperoleh suara terbanyak ber

keputusan termohon, yaitu

Syahrul Pasaribu dan Aswin Efindi dengan kuasa hukumnya Syam Nasution.

Kabupaten diajukan oleh Bapak H. dan Bapak H. M.M, terkait eputusan Komisi en Tapanuli ebutkan bahwa

ang merupakan

i yang telah a penggunaan ahan desa yang angan Nomor buktinya dalam ada pelanggaran yang bersifat satu daerah

k, Padang

dan lain-lain,

aan pemilih yang assa, dimana

nya adalah

en Tapanuli

Alam selaku enyampaikan salahan dalam di Kabupaten enyampaikan an Rekapitulasi

olehan suara

sember 2015

Jawaban ihak Terkait, ukti

Perselisihan abupaten Tapanuli pada tanggal 12 genda persidangan Termohon, dan Pengesahan PU Tapanuli regar, Mustar aluddin Lubis, atua Siregar Putra. Pihak calon yang berdasarkan tu pasangan findi Siregar, yamsir Alam

Pada persidangan ter Ketua Anwar Usman m Kalimatua Siregar selaku Termohon untuk menyamp

Termohon, Kalimatua

menyampaikan dalam eksep

standing bahwa jumlah

Kabupaten Tapanuli Selatan data agregat kependudukan per 31 Desember 2014 disampaikan KPU RI dengan

021/KPU/IV/2015 adalah

sehingga persentase sel suara antara Pemohon dan yang memperoleh suara ter

adalah 1,5%. Dalam

perolehan suara, Pemohon suara dengan jumlah 41.720

27,66%. Sedangkan P

memperoleh suara terbany

jumlah 99.680 suara

sehingga perolehan suara ant dengan Pihak Terkait terdapat dengan jumlah 57.960 suar Dengan demikian, permohonan Pemohon tidak memenuhi k 158 ayat (2) Undang-Undang Tahun 2015 juncto Pasal 6 Peraturan Mahkamah Kons Tahun 2015 sebagaimana dengan peraturan Mahkam Nomor 5 Tahun 2015 dengan beracara dalam perkara per pemilihan gubernur, bupati Oleh karena itu, Pemohon tidak

legal standing untuk

permohonan hasil pemilihan Wakil Bupati Kabupaten Tapanul kemudian penetapan hasi perolehan suara pemilihan Wakil Bupati Tapanuli Selatan Termohon pada tanggal tahun 2015, tepatnya pada WIB, rapat tersebut dihadiri ol ketiga pasangan calon, selur anggota PPK, ketua dan anggot dan Muspida Plus Kabupat Selatan, kemudian diumum pengumuman kantor KP Tapanuli Selatan dan pada KPU Kabupaten Tapanuli S 16 Desember 2015. Dengan batas waktu 3x24 jam unt permohonan PHP ke Mahka

tersebut, Hakim mempersilahkan u kuasa hukum paikan Jawaban

atua Siregar

eksepsi, legal

lah penduduk

atan sesuai dengan an per kecamatan 014 sebagaimana ngan surat Nomor

dalah 300.123.

selisih perolehan dan dengan calon terbanyak teratas penghitungan ohon memperoleh 41.720 suara atau

Pihak Terkait

erbanyak dengan

a atau 66,08%,

a antara Pemohon dapat selisih suara suara atau 38,42%. ohonan dari jumlah hi ketentuan Pasal ndang Nomor 8 6 ayat (2) huruf b onstitusi Nomor 1 ana telah diubah hkamah Konstitusi dengan pedoman perselisihan hasil bupati, dan walikota. n tidak mempunyai

uk mengajukan

(8)

adalah tanggal 19 Desember 2015,

15.55 WIB. sehingga batas

pengajuan permohonan telah 3x24 jam. Dengan demikian, per Pemohon diajukan melewati ba pengajuan permohonan yang pada Pasal 5 ayat (1) Peraturan Konstitusi tentang Pedoman Bera

Terkait dengan Per

Pemohon tentang adanya

pemerintah desa yang terli

mendukung pasangan calon

Bahwa Pemohon tidak sec

menguraikan oknum pemerintah mana, siapa, dan apa yang sehingga dalil Pemohon tidak kabur. Sesuai hasil koordina Panwaslih Kabupaten Tapanul tidak ada laporan yang diter Panwaslih Kabupaten Tapanul terkait dengan Permohonan tersebut.

Mengenai adanya politik

money politics pada beberapa daerah pemilihan. Pemohon tidak jelas menyebutkan siapa, atau calon nomor berapa yang melaku uang di wilayah dan di daerah yang mana yang dimaksud Pemohon. Dan sampai dilaks

persidangan ini Termohon

mengetahui dan tidak ada putusan dari pengadilan, yang berkekuatan hukum tetap, mengenai pidana sebagaimana dimaksud pada 73 dan Pasal 150 Undang-Undang 1 Tahun 2015 yang diproses di

Negeri Padang Sidempuan

terdakwanya adalah Calon B Wakil Bupati Tapanuli Selatan m sukses atau tim kampanye pasangan

Adanya pemilih yang mem dari kabupaten yang berbeda. B Pemohon tidak jelas, di TPS pemilih yang berasal dari berbeda telah menggunakan ha Kabupaten Tapanuli Selatan. sudah membuat perintah mel edaran tanggal 7 November 2015 seluruh Ketua PPS Kabupaten Selatan apabila ada pemilih yang menggunakan hak pilihnya di

maka PPS harus memeriksa

pemilih tersebut apakah telah t

ber 2015, pukul

batas waktu

ah melewati permohonan batas waktu ang ditentukan an Mahkamah

eracara. Permohonan

ya oknum

erlibat untuk

alon tertentu.

ecara jelas

ah desa yang ang dilakukan dak jelas atau nasi dengan apanuli Selatan, diterima oleh apanuli Selatan ohonan Pemohon

ik uang atau beberapa wilayah tidak dengan au pasangan akukan politik daerah pemilihan ksudkan oleh aksanakannya

ohon tidak

ada menerima yang telah engenai tindak ksud pada Pasal ndang Nomor di Pengadilan

puan yang

Bupati dan an maupun tim pasangan calon. emilih berasal beda. Bahwa dalil S mana saja i kabupaten an hak pilih di an. Termohon melalui surat ber 2015 pada abupaten Tapanuli yang memilih di TPS lain, ksa identitas ah terdaftar di

DPT dan di DPTb-1 sebelu

formulir model A5-KWK

keterangan pindah memili Termohon juga memerint surat edaran tanggal 30 Nove seluruh KPPS Kabupaten Tapanul

supaya tidak memberik

memilih atau formulir C6-pemilih yang tidak memenuhi sebagai pemilih, termasuk tidak dikenal. Kemudian, T menekankan pada seluruh pelaksanaan DPTb-2 atau menggunakan Kartu Tanda Kartu Keluarga, paspor lainnya, melalui surat edar Desember agar menggunak tersebut hanya dapat dilak desa/kelurahan sesuai dengan tertera dalam kartu penduduk Keluarga, paspor atau identi

Mengenai adanya t

bersifat masif menurut

Pemohon, yang mengak

hadirnya saksi Pemohon pada hilangnya formulir C1-KW Pemohon, maka menurut Pemohon tersebut kabur, ti yang melakukan tindakan m terjadi, berupa tindakan apa

sehingga bisa berakibat

Pemohon tidak hadir di T formulir C1-KWK yang telah KPPS bisa hilang, sebab dar TPS ternyata saksi Pemo menandatangani Formulir lampiran C1-KWK di 512 TP Demikian juga rekapitulasi kecamatan, saksi dari Pa Nomor 1 menandatanangi model DA-A KWK, DA-KW KWK dari 14 kecamatan jadi

Tentang telah terjadin hukum dan memohon untuk

tidak sah dan batal

rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilhan kepala daer kepala daerah di tingkat K Tapanuli Selatan, tertanggal 2015 beserta lampirannya, memerintahkan Komisi Pe

Kabupaten Tapanuli S

melaksanakan pemilukada

wilayah Kabupaten Tapanul

belum memberikan

K atau surat

ilih. Selanjutnya erintahkan melalui November kepada n Tapanuli Selatan,

erikan undangan

6-KWK terhadap enuhi syarat lagi uk pemilih yang an, Termohon juga uh KPPS tentang atau pemilih yang anda Penduduk, or atau identitas edaran tanggal 7 gunakan hak pilih dilakukan di TPS engan alamat yang penduduk, Kartu entitas lainnya. a tindakan yang

ut Permohonan

ngakibatkan tidak

n pada TPS-TPS,

KWK dari saksi

ut Termohon dalil , tidak jelas siapa kan masif. Di mana apa yang dilakukan

ibat saksi-saksi

di TPS-TPS serta elah diterima dari b dari 671 jumlah ohon hadir dan ulir C-KWK dan TPS atau 76,30%. asi di tingkat PPK Pasangan Calon anangi semua formulir -KWK, dan DA1-adi, total 100%. adinya pelanggaran

untuk menyatakan

al Berita Acara

tungan perolehan daerah dan wakil KPU, Kabupaten anggal 16 Desember a, dan memohon Pemilihan Umum

Selatan untuk

kada ulang untuk

(9)

menurut Termohon pelaksanaan Bupati dan Wakil Bupati Tapanul tahun 2015 sudah berjalan ses tidak terdapat pelanggaran-pel

maupun kecurangan-kecurangan.

karena itu, Termohon memohon Yang Mulia Majelis Hakim Konstitusi untuk menyatakan

Acara Nomor 89/

kabupaten/XII/2015 tentang R

Hasil Penghitungan Perolehan

Pemilu Pemilihan Bupati dan W Tapanuli Selatan Tahun 2015 ti Tapanuli Selatan, tanggal 16 2015 berserta lampirannya.

Kuasa hukum Pihak Ter penyampaian Keterangan Piha sehubungan dalil-dalil yang diajuk Pemohon memberikan keterangan berikut.

1) Dalam hal kewenangan

Konstitusi menurut Pihak

Mahkamah Konstitusi tidak memeriksa dan mengadil Nomor 127/PHP.BUP-XIV/2016 dalil-dalil yang diajukan Pem memenuhi atau tidak sesuai ketentuan dalam Pasal 4 da Peraturan Mahkamah Konsti 1 Tahun 2015 sebagaim diubah dengan Peraturan Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015.

antara lain dapat diliha

Pemohon tidak m

perhitungan suara yang Termohon KPU Tapanuli Sel atau tidak benar dan j menyatakan mana perhitungan benar menurut Pemohon.

2) Dalam hal legal standing

Menurut Pihak Terkait Pem memiliki kedudukan hukum

standing untuk m

permohonan karena tidak ketentuan Pasal 158 ayat (2 Undang 8 Tahun 2015 junc huruf b Peraturan Mahkamah Nomor 1 Tahun 2015 yang tel dengan Peraturan Mahkamah

Nomor 5 Tahun 2015

mensyaratkan selisih sua Pemohon dengan perolehan terbanyak untuk Kabupaten

Selatan dengan jumlah

anaan pemilihan apanuli Selatan esuai aturan, -pelanggaran

angan. Oleh

ohon kepada Mahkamah an sah Berita 89/BA/KPU-Rekapitulasi

ehan Suara

dan Wakli Bupati 2015 tingkat KPU 16 Desember

Terkait dalam ihak Terkait diajukan Pihak angan sebagai

enangan Mahkamah

hak Terkait,

dak berwenang gadili perkara /2016 karena emohon tidak suai dengan 4 dan Pasal 7 onstitusi Nomor gaimana telah an Mahkamah un 2015. Hal ini

lihat karena

menyatakan ang dilakukan Selatan salah dan juga tidak hitungan yang

ng Pemohon.

emohon tidak

m atau legal

mengajukan dak memenuhi at (2) Undang-uncto Pasal 6 ah Konstitusi ng telah diubah ah Konstitusi

2015 yang

uara antara olehan suara paten Tapanuli

ah penduduk

300.123 jiwa adalah 1,

rekapitulasi yang di

Termohon, yakni KPU Tapanul bahwa perolehan su adalah 41.720 suara atau 27,66%, sedangkan per terbanyak dalam hal ini Terkait sebanyak 99.680 sama dengan 66,08% selisih suara sebesar 38,

3) Dalam hal tenggang w

permohonan. Bahwa me pengajuan permohonan tanggal 21 Desember faktanya yang dapat d

pengajuan permohon

Nomor 128/PAN.MK/2015

bahwa permohonan Pem pada tanggal 22 Desem 01.47 WIB. Di sampi penetapan dan pengu rekapitulasi penghitung suara dilakukan oleh Ter KPU Tapanuli Selatan tanggal 16 Desember 20 WIB. Dengan demiki dalam mengajukan per telah jauh melewati b

waktu pengajuan permohonan dengan Pasal 157 aya Undang Nomor 8 Tahun Pasal 5 ayat (1) Peratu Konstitusi Nomor 1 Tah 3x24 jam. Oleh karena it selaku Pihak Terkait Pemohon patut dan laya 4) Dalam pokok permoho

tidak mendalilkan

perhitungan suara yang Termohon, yakni KPU Tapanul

tetapi hanya menda

dugaan-dugaan pelanggar

menurut kami sangat t tidak beralasan.

Hakim Ketua menyam

semua yang disampai

persidangan akan diteliti,

bahan pertimbangan,

disampaikan oleh Pemohon,

Pihak Terkait, yang nant

dilaporkan dalam Rapat Pe Hakim (RPH), dan persidangan

1,5%. Dari hasil

dilakukan oleh

Tapanuli Selatan suara Pemohon atau sama dengan perolehan suara ini adalah Pihak 99.680 suara atau 08% atau terdapat

38,42%.

enggang waktu pengajuan menurut Pemohon ohonan Pemohon pada ber 2015 dengan dilihat dari akta

ohonan Pemohon

K/2015 terbukti

emohon diajukan ember 2015 Pukul ping itu bahwa pengumuman hasil ungan perolehan eh Termohon, yakni atan adalah pada 2015, pukul 15.55 ikian, Pemohon permohonannya batas tenggang mohonan sesusai ayat (5) Undang-ahun 2015 juncto aturan Mahkamah ahun 2015, yaitu ena itu menurut kami ait, permohonan yak untuk ditolak. ohonan. Pemohon

an kesalahan

ang dilakukan oleh Tapanuli Selatan,

endalilkan adanya

pelanggaran yang

angat tidak jelas dan

ampaikan bahwa

paikan dalam

i, akan dijadikan

baik yang

hon, Termohon dan

nantinya akan

(10)

akan disampaikan melalui s panggilan kepada masing-masing

c. Sidang Pengucapan Putusan Ketetapan

Sidang Pengucapan Put Ketetapan dilaksanakan pada Januari 2015, sidang dipimpin oleh Ketua Mahkamah Kons Hidayat (Ketua), Anwar Usman Aswanto (Anggota), I Dewa Gede

(Anggota), Manahan MP

(Anggota), Maria Farida Indrati

Patrialis Akbar (Anggota),

(Anggota), dan Wahiduddin

(Anggota). Sedangkan Panitera

terdiri dari Rahadian Prima

Cholidin Nasir, Bisariyadi, Alboin Supriyanto, A. Edi Subiyanto, dan Juli Putranto.

Dalam persidangan ini put akan dibacakan adalah terkait P Hasil Pemilihan Bupati Dan W Kabupaten Pahuwato, Kabupat Sungai, Kabupaten Humbang H

Kabupaten Siak, Kabupaten

Selatan, Kabupaten Pemalang,

Kabupaten Bone Bolango. Untuk Putusan Perkara P Hasil Pemilihan Bupati Dan W Tapanuli Selatan Tahun 2015, Ar selaku ketua, dalam pertimbangan menyebutkan bahwa :

1) Kewenangan Mahkamah

berdasarkan Pasal 157

UndangUndang Nomor 8 Tahun

2) Permohonan Pemohon

permohonan keberatan

Keputusan Komisi Pemilihan Kabupaten Tapanuli Selatan

Rekapitulasi Hasil Penghi

Perolehan Suara Di Tingkat Tapanuli Selatan Dalam

Bupati dan Wakil Bupati

Selatan Tahun 2015, bert Desember 2015, pukul 15. maka Mahkamah berwenang permohonan Pemohon a quo

Selanjutnya pada

Mahkamah Konstitusi berk

bahwa :

1) Mahkamah berwenang

permohonan a quo;

surat surat ing pihak.

utusan dan

utusan dan pada tanggal 18 pin langsung onstitusi Arief an (Anggota), ede Palguna Sitompul ati (Anggota),

, Suhartoyo

duddin Adams

era Pengganti a Nugraha, boin Pasaribu, , dan Rio Tri

putusan yang t Perselisihan Wakil Bupati abupaten Hulu ang Hasundutan,

en Tapanuli

alang, dan

Perselisihan Wakil Bupati Arief Hidayat bangan hukum

ah Konstitusi

57 ayat (3)

ahun 2015.

hon adalah

an terhadap

ilihan Umum atan tentang Penghitungan at Kabupaten Pemilihan upati Tapanuli bertanggal 16 15.55 WIB, enang mengadili

quo

Konklusi, berkesimpulan

enang mengadili

2) Eksepsi Termohon dan

Terkait tentang ten

pengajuan permohonan menurut hukum;

3) Permohonan Pemoh

tenggang waktu

permohonan yang ditent perundang-undangan; 4) Kedudukan hukum (legal

Pemohon, pokok perm eksepsi Termohon serta

Terkait yang l

dipertimbangkan.

Sehingga dalam amar

Mahkamah Konstitusi

mengadili :

1) Mengabulkan eksepsi

eksepsi Pihak Terkai

tenggang waktu

permohonan;

2) Permohonan Pemohon diterima.

Berdasarkan uraian diat hal utama dalam perkara Per Pemilihan Bupati dan Wakil

Selatan yang dimohonk

Pasangan Nomor Urut 1 Yusuf Siregar dan H. Ru

STP, MM ke Mahkam

Mahkamah Konstitusi, yatu:

1) Legal Standing

a. Pemohon, Termohon, Terkait(subjectum

Dalam hal legal st

dengan bunyi pasal 2 dan PMK Nomor 1 Tahun 2015 bahwa Pemohon yang dapat perselisihan hasil pemilihan daerah dan wakil kepala pasangan calon kepala daer kepala daerah, Termohon m ayat (2) PMK Nomor 1 Tahun

“KPU/KIP provinsi at

Kabupaten/Kota, sedangkan menurut pasal 3 ayat (3) Tahun 2015 adalah pasangan memperoleh suara terbanyak

hasil rekapitulasi Ter

mempunyai kepentingan langs permohonan yang diajukan P

dan eksepsi Pihak

enggang waktu

ohonan beralasan

ohon melewati

pengajuan entukan peraturan undangan;

(legal standing)

permohonan, dan erta eksepsi Pihak

lainnya tidak

mar putusannya,

i menyatakan,

i Termohon dan

rkait mengenai

pengajuan

ohon tidak dapat

an diatas, ada empat a Perselisihan Hasil akil Bupati Tapanuli

onkan Pemohon

1 H. Muhammad Rusydi Nasution,

amah Konstitusi

u:

ohon, dan Pihak um litis)

standing sesuai an pasal 3 huruf b 2015 menyebutkan dapat mengajukan han umum kepala ala daerah adalah daerah dan wakil n menurut pasal 3 ahun 2015 adalah

atau KPU/KIP

gkan Pihak Terkait ) PMK Nomor 1 angan calon yang anyak berdasarkan

ermohon, dan

(11)

Sehingga legal standing

Termohon, dan Pihak Terkait adal sesuai dengan yang diatur didal Nomor 1 Tahun 2015.

b. Ketentuan Mengajukan Permohonan

Pasal 6 ayat (2) PMK Nom 2015 menyebutkan Pemohon Kabupaten/Kota mengajukan pe kepada Mahkamah dengan Ketent a) Jumlah penduduk sampai

250.000 (dua ratus lima puluh jiwa, perbedaan perolehan s banyak 2 % (dua persen); b) jumlah penduduk lebih 250.

ratus lima puluh ribu) jiwa dan dengan 500.000 (lima ratus perbedaan perolehan sua banyak 1,5 % (satu koma lim c) jumlah penduduk lebih 500.

ratus ribu) jiwa dan sampai 1.000.000 (satu juta) jiwa, perolehan suara paling bany (satu persen);

d) jumlah penduduk lebih 1.000. juta) jiwa perbedaan perolehan paling banyak 0,5 % (nol persen).

Jumlah penduduk

Tapanuli Selatan sesuai dengan

agregat kependudukan tanggal

Desember 2014 sebagaimana di

KPU RI dengan surat

021/KPU/IV/2015 adalah 300. ratus ribu seratus dua pulu sehingga persentase selisih suara antara Pemohon dengan

memperoleh suara terbanyak

adalah 1,5%.

Dalam penghitungan perolehan

Pemohon memperoleh suara

jumlah 41.720 suara atau

Sedangkan Pihak Terkait m suara terbanyak dengan juml suara atau 66,08%, sehingga suara antara Pemohon dengan Terkait terdapat selisih suar

jumlah 57.960 suara atau

sehingga jumlah selisih persent yang diperoleh oleh Pemohon jumlah persentase suara yang oleh Pihak Terkait lebih dari 1, 38,42%, maka Pemohon tidak m

ng Pemohon,

kait adalah sah didalam PMK

ukan

mor 1 Tahun ohon Tingkat an permohonan

etentuan : pai dengan puluh ribu) juta ehan suara paling

250.000 (dua a dan sampai us ribu) jiwa, uara paling ima persen); 500.000 (lima

mpai dengan a, perbedaan banyak 1 %

000.000 (satu olehan suara nol koma lima

Kabupaten dengan data

tanggal 31

na disampaikan

surat Nomor

300.123 (tiga u tiga) jiwa, ih perolehan dengan calon yang

banyak teratas

olehan suara,

uara dengan

au 27,66%.

memperoleh mlah 99.680 ngga perolehan dengan Pihak uara dengan

au 38,42%,

entase suara ohon terhadap ang diperoleh 1,5 %, yaitu dak mempunyai

legal standing untuk permohonan perselisihan Bupati dan Wakil Bupat Tapanuli Selatan.

2) Tenggang Waktu Perm

Pasal 157 ayat (5) U Nomor 8 Tahun 2015 junct (1) Peraturan Mahkamah K 1 Tahun 2015, tentang Pedo

Dalam Perkara Persel

Pemilihan Gubernur, Bupati tenggang waktu pengajuan pembatalan Penetapan Per Hasil Pemilihan paling lam kali dua puluh empat) jam se mengumumkan penetapan per hasil pemilihan.

Permohonan Perkara Hasil Pemilihan Bupati dan Tapanuli Selatan Tahun 2015 Pemohon ke Kepaniteraan Konstitusi pada hari Selas

Desember 2015, pukul

berdasarkan Akta Pengajuan

Pemohon Nomor 128/

sedangkan penetapan dan hasil rekapitulasi penghitungan suara sesuai dengan Berita 89/BA/KPU-Kab/XII/2015, oleh KPU Tapanuli Selatan tanggal 16 Desember 2015, Wib, yang dihadiri oleh sa pasangan calon, seluruh

anggota PPK, ketua

Panwaslih dan Muspida P

Tapanuli Selatan, kem

rekapitulasi tersebut ditet Surat Keputusan KPU Kabupat Selatan Nomor:77/ Kpts/ K 434707/ XII/ 2015 tentang

Hasil Penghitungan Per

Tingkat Kabupaten Tapanuli Pemilihan Bupati dan Wakil Selatan Tahun 2015, dan juga

di papan pengumuman

Kabupaten Tapanuli Selat laman website KPU Kabupat Selatan tanggal 16 Desember

Maka berdasarkan hal permohonan Pemohon dala permohonannya telah jauh tenggang waktu pengajuan

uk mengajukan

han hasil pemilihan upati Kabupaten

ermohonan

) Undang-Undang uncto Pasal 5 ayat h Konstitusi Nomor edoman Beracara

erselisihan Hasil

pati, dan Walikota, pengajuan permohonan Perolehan Suara ambat 3x24 (tiga sejak Termohon apan perolehan suara

ara Perselisihan dan Wakil Bupati 2015 diajukan oleh eraan Mahkamah elasa, tanggal 22

ul 01.47 WIB,

ajuan Permohonan 128/PAN.MK/2015, dan pengumuman tungan perolehan erita Acara Nomor dilaksanakan atan adalah pada 2015, pukul 15.55 saksi-saksi ketiga uruh ketua, dan

dan anggota

a Plus Kabupaten

kemudian hasil

tetapkan dengan abupaten Tapanuli / KPU-Kab/ 002-ntang Rekapitulasi

erolehan Suara

nuli Selatan Dalam akil Bupati Tapanuli dan juga diumumkan

an kantor KPU

elatan dan pada abupaten Tapanuli

ber 2015.

(12)

sehingga permohonan tersebut

tidak memilikilegal standing.

3) Pokok Permohonan (objekt dan Petitum

Pokok Permohonan atau

persoalan (Posita) dalam per

perselisihan pemilihan

mencantumkan peristiwa

gebeuren) yang melandasi per Kesalahan proses yang seperti dapat menyebabkan terjadinya

penghitungan suara yang

mempengaruhi hasil perolehan s 4 PMK Nomor 1 Tahun 2015 m

bahwa objek yang menjadi

perselisihan adalah Keputusan tentang penetapan perolehan s mempengaruhi terpilihnya Pem pasal 7 ayat (1) hurup b angk Nomor 1 Tahun 2015 menyebut permohonan Pemohon harus

penjelasan tentang kesalahan

penghitungan suara yang ditetapk Termohon, dan hasil penghitungan yang benar menurut Pemohon, pada pasal 7 huruf b angka 5 meny uraian yang jelas tentang Pet membatalkan hasil penghitungan yang ditetapkan oleh Termohon menetapkan penghitungan sua benar menurut Pemohon.

Dalam Perkara Perselisis

Pemilihan Kepala Daerah

Tapanuli Sealatan tahun 2015, dalam Permohonannya meny bahwa telah terjadi pelanggaran politik uang, dan pemilih yang berasal dari daerah lain, tetapi

tidak menjelaskan secara

kesalahan proses seperti apa y

menyebabkan terjadinya

penghitungan suara sehingga mempengaruhi hasil perolehan tidak menyebutkan hasil penghi suara yang benar menurut Pem dalam Petitum Permohonan, tidak meminta hakim untuk m penghitungan suara yang benar Pemohon, sehinngga akibat tersebut permohonan tidak dapat (niet ontvankelijk verklaard).

ebut dianggap

objektum litis)

atau pokok

permohonan

han harus

(materiele

permohonan. erti apa yang nya kesalahan

ang berakibat

ehan suara, pasal 2015 menyatakan

enjadi perkara

an Termohon ehan suara yang emohon. dan angka 1 PMK ebutkan bahwa harus memuat

alahan hasil

tetapkan oleh tungan suara hon, dan masih menyebutkan Petitum yang ungan suara hon dan untuk suara yang

isishan Hasil

ah Kabupaten

2015, Pemohon enyampaikan an terstruktur, ang memilih api Pemohon

a mendetail

apa yang dapat kesalahan ngga berakibat ehan suara, dan penghitungan emohon, dan honan, Pemohon menetapkan benar menurut bat kekhilafan dapat diterima

4) Amar Putusan

Untuk menentukan put dengan pasal 41 Undang-U Tahun 2015 juncto Peratur

Konstitusi Nomor 1

Mahkamah Konstitusi ter

melakukan Rapat Permusya (RPH). Rapat permusyawar

dilakukan setelah

persidangan dianggap c mendengarkan pendapat hakim, apabila musyawarak mufakat bulat, maka penga berdasarkan suara terbanyak cara tersebut juga tidak mendapat maka suara Ketua RPH perihal perbedaan pendapat

opinion) oleh para hakim putusan. Dengan demikian bahwa Mahkamah Konstitus menjatuhkan putusan, sebel dijatuhkan.

Amar Putusan Mahka

Nomor: 127/PHP.BUP-XIV

sengketa Perselisihan H Bupati dan Wakil Bupati Tapanul tahun 2015, menyatakan:

1) Mengabulkan eksepsi

eksepsi Pihak Terkai

tenggang waktu

permohonan;

2) Permohonan Pemohon diterima.

Putusan ini dtetapkan Hakim meneliti, memeriks serta memilah-milah perm yang memenuhi syarat dan

mana yang tidak mem

sehingga harus segera diput

pihak yang bersengk

mendapatkan kepastian huk keadilan yang tertunda adal

yang tertolak (justice del

denied).

Maka berdasarkan

diatas, peneliti berpendapat tersebut adalah sudah adi

prosedural yang sudah

seperti pendapat Arist

tulisannya Rhetorica, bahw

bentuk keadilan adalah keadi yaitu pemberian keadilan

jatah dan haknya m

an putusan sesuai -Undang Nomor 8 aturan Mahkamah

Tahun 2015,

terlebih dahulu

usyawaratan Hakim awaratan tersebut pemeriksaan cukup, setelah pat hukum para ak tidak mencapai pengambilan putusan anyak, dan apabila endapat putusan, PH menentukan,

ndapat (dissenting

im dimuat dalam ian bisa kita lihat tusi tidak gegabah sebelum putusan

ahkamah Konstitusi

IV/2016 tentang

Hasil Pemilihan Tapanuli Selatan

i Termohon dan

rkait mengenai

pengajuan

ohon tidak dapat

an setelah Majelis iksa dengan jeli ermohonan mana dan permohonan

emenuhi syarat,

diputus, agar para

sengketa segera

n hukum, karena adalah keadilan

delayed justice

an uraian-uraian

pendapat bahwa putusan adil berdasarkan

udah dilaksanakan,

istoteles dalam

(13)

walaupun dalam teori hukum di kategori keadilan yang dipergunak hakim dalam memutuskan per

sedang ditanganinya, yaitu

subtantif dan keadilan prosedur dalam teori keadilan subtantif meny bahwa Hakim harus berani berijt ketentuan UU agar keadilan bisa untuk bahan putusan, akan tet penyelesaian Perselisihan Hasil

Kepala Daerah Kabupaten

Selatan Tahun 2015 hakim tidak bersifat subtantif, karena ada

ketentuan pokok yang

terpenuhisesuai dengan prosedur selisih hasil perolehan suara m %, tenggang waktu permohonan melewati batas waktu 3 x 24 j permohonan tidak menjelaskan mendetail kesalahan proses s

yang dapat menyebabkan

kesalahan penghitungan suara berakibat mempengaruhi hasil suara, dan dalam petitum e Pemohon tidak meminta hak menetapkan penghitungan sua benar menurut Pemohon.

Maka keadilan subtant

dilaksanakan apabila proses permohonan perselisihan hasil kepala daerah sudah sesuai dengan Nomor 8 Tahun 2015 dan

Mahkamah Konstitusi yang

tentang hal tersebut.

4. Pelaksaan Putusan M Konstitusi Nomor: 127/ XIV/2016 Oleh Komisi Umum Kabupaten Tapanul Komisi Pemilihan Umum K Tapanuli Selatan.

Setelah diterimanya salinan

Mahkamah Konstitusi

127/PHP.BUP-XIV/2016 tanggal 2016 tentang Perselisihan Hasil

Kepala Daerah Kabupaten

Selatan Tahun 2015, yang

putusannya menyatakan tidak

diterima, maka oleh Komisi

Umum Kabupaten Tapanuli

melaksanakan rapat pleno pasangan calon terpilih Bupati Bupati Dalam Pemilihan Bupati Bupati Tapanuli Selatan Tahun

dikenal dua gunakan oleh perkara yang

itu keadilan

edural. Dimana menyebutkan berijtihad di luar bisa ditemukan tetapi dalam sil Pemilihan

en Tapanuli

dak tidak bisa ada beberapa

ang tidak

edurnya, yaitu, a melebihi 1,5 ohonan yang 24 jam, pokok askan secara seperti apa

an terjadinya

uara sehingga hasil perolehan ermohonan, hakim untuk suara yang

btantif bisa

s pengajuan sil pemilihan uai dengan UU dan Peraturan

ang mengatur

Mahkamah 127/PHP.BUP-si Pemilihan anuli Selatan Kabupaten

alinan putusan Nomor: anggal 18 Januari sil Pemilihan

en Tapanuli

yang amar

tidak dapat

si Pemilihan

apanuli Selatan

eno penetapan upati dan Wakil upati Dan Wakil ahun 2015, dan

mengumumkan kepada selur khususnya di wilayah Kabupat Selatan tentang Penetapan Calon Bupati dan Wakil dalam Pemilihan Bupati Dan

Tapanuli Selatan Tahun

Pasangan Calon Nomor Uru :SYAHRUL. M. PASARIBU, ASWIN EFENDI SIREGAR, Setelah pihak KPU Surat Keputusan, maka

melakukan rapat Paripur

dengan agenda penandatanganan acara dalam rangka pengu

penetapan pasangan ter

dengan Surat Edaran M Negeri Nomor. 100/14/SJ menyebutkan bahwa DPR Kota mengumumkan dalam istimewa hasil penetapan pas Bupati dan Wakil Bupati s Walikota dan Wakil Walikot

KPU Kabupaten/Kota

disampaikan kepada Menter melalui Gubernur.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dapat diambil kesimpulan bah

1. Kewenangan Mahkam

untuk menyelesaikan Pe Pemilihan Kepala Da Tahun 2015 adalah sah berdasarkan Undang-U Negara Republik Indone pasal 24C ayat (1), ya diatur dalam Undang-Undang tahun 2015 tentang P Undang-Undang Nomor 2. Amar Putusan Mahkam

Nomor: 127/PHP

adalah Permohonan

diterima, karena ju

persentase suara lebih pengajuan permohonan jam, dan permohonan memuat penjelasan tent

hasil penghitungan

ditetapkan oleh Termohon,

penghitungan suara

menurut Pemohon. Selanj

tersebut ditindaklanjut

Kabupaten Tapanuli S mengeluarkan Surat Ke

eluruh masyarakat abupaten Tapanuli enetapan Pasangan il Bupati Terpilih Dan Wakil Bupati

hun 2015 atas

Urut 2 (dua) yaitu U, SH Dan Ir. H. R, MM

U menyerahkan a DPRD akan

ipurna Istimewa

penandatanganan berita engumuman hasil

terpilih, sesuai

Menteri Dalam J pada poin 2b PRD Kabupaten/ m rapat paripurna apan pasangan calon i serta pasangan alikota terpilih oleh

a , sebelum

nteri Dalam Negeri

an diatas, maka n bahwa :

amah Konstitusi

Perselisihan Hasil Daerah Serentak ah secara hukum ndang-Undang Dasar ndonesia Tahun 1945 yang selanjutnya -Undang Nomor 8 Perubahan Atas or 1 Tahun 2015. ahkamah Konstitusi

HP.BUP-XIV/2016

ohonan tidak dapat

jumlah selisih

ebih dari 1,5 %, ohonan lebih dari 3x24 ohonan Pemohon tidak entang kesalahan

ungan suara yang

ohon, dan hasil

a yang benar

elanjutnya putusan

anjuti oleh KPU

(14)

001/Kpts/KPU-Kab/002-434707/ yang menetapkan H. SYA PASARIBU, SH dan Ir. H EFENDI SIREGAR, MM,

calon terpilih,

menyerahkannya kepada

Kabupaten Tapanuli Selat pengajuan SK, sekaligus j tempat pelantikan ke Men Negeri melalui Gubernur Utara.

Saran

Pemilihan Kepala Daerah

Kepala Daerah adalah pel

kedaulatan rakyat secara langsung, karena itu penulis menyampai sebagai berikut:

1. Penanganan Perselisihan

Pemilihan Kepala Daerah

Kepala Daerah tetap

kewenangan Mahkamah

karena Pemilihan Kepala D

Wakil Kepala Daerah

merupakan salah satu

pelaksanaan kedaulatan rak langsung, dan apabila akan

lembaga peradilan khus

menangani perselisihan hasi kepala daerah seperti yang dalam UU Nomor 8 tahun

sebaiknya bersifat ad

kewenangan peradilan tersebut untuk menentukan setiap apakah gugatan pelanggaran menyangkut pelanggaran ad pidana atau selisih penetapan penghitungan suara, apabil

tersebut memang tentang

penetapan hasil penghitungan maka hakim memberikan bahwa gugatan tersebut dapat

ke Mahkamah Konstitusi

demikian tidak semua

sengketa pilkada bisa

diajukan ke Mahkamah sehingga Mahkamah kons

melaksanakan tugasnya

maksimal.

2. Persentase selisih perolehan yang bisa diajukan dalam pe perselisihan hasil pemilihan daerah supaya lebih diperbes 0.5 – 2 %, ditingkatkan sam

epada DPRD

elatan untuk gus jadwal dan enteri Dalam nur Sumatera

ah dan Wakil pelaksanaan angsung, oleh paikan saran

han Hasil

ah dan Wakil

ap menjadi

ah Konstitusi,

a Daerah dan

ah adalah

atu wujud

rakyat secara kan dibentuk

husus yang

hasil pemilihan yang dimuat tahun 2015,

d hoc, dan ersebut adalah ap gugatan, garan tersebut an administrasi, enetapan hasil pabila gugatan

entang selisih

ungan suara, an putusan dapat diajukan

usi, dengan

a gugatan

a langsung

ah Konstitusi, onstitusi bisa

nya lebih

olehan suara

permohonan lihan kepala perbesar, dari ampai 10 %,

dan waktu pengajuan pe hanya 3 x 24 jam terbatas, karena kon transportasi dan tekn masing daerah di Indone

sehingga mengakibatkan

daerah mengalami

dalam pengajuan permohonan.

DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie. Jimly dan Syahr

Peradilan Konstitusi

Sinar Garfika, Jakarta, Asikin. Zainal dan Amiruddi

Metode Penelitian H

Press, Jakarta, 2014

Edi Warman, Monogra

Penelitian, Medan, 2014

Friedmann. W, Legal Theor

Chapter 7 Natural Law Contract, London, 1953

HR. Ridwan, Hukum Admini

Raja Grafindo Per 2011

Kansil. C.S.TPengantar Ilm

Tata Hukum Indonesi

Pustaka, Jakarta, Cet

Mamudji. Sri dkk., Metode

Penulisan Hukum, (

Penerbit Fakult

Universitas Indonesia,

Manan. Abdul, Aspek-Aspek

Hukum,Kencana, Ja 2013

Manan. Bagir, Teori dan P

FH UII Press, Yogyak

MD Mahfud. Moh,Perdebatan

Negara, LP3ES,Jakar

Rawls, John, A Theory Just

University Press, Cam

S. Lev. Daniel,Hukum dan P

Indonesia, P3ES, Jak

Satriawan. Iwan, dkk, S

Penyelesaian Sengket Pemilukada oleh Konstitusi, Pusat Pengkajian Perkara, Teknologi Informasi dan

Mahkamah Konsti

Indonesia, Jakarta, 2012 Susanti, Dyah Ochtorina dan

Penelitian Hukum (Legal

Sinar Grafika, Jakarta,

permohonan yang dinilai sangat ondisi geografis, eknologi masing-ndonesia tidak sama,

batkan beberapa

i keterlambatan

ohonan.

yahrizal, Ahmad,

usi di 10 Negara, arta, 2012

uddin, Pengantar

an Hukum, Rajawali 2014

ograf Metodologi

edan, 2014

eory Third Edition: al Law and Social

1953

dministrasi Negara, ersada, Jakarta,

Ilmu Hukum Dan ndonesia, PN Balai

Cet ke 6,1984

ode Penelitian dan

, (Jakarta: Badan

ultas Hukum

ndonesia, 2005

Aspek Pengubah

Jakarta, Cet.ke.4,

n Politik Konstitusi, yakarta, 2003

batan Hukum Tata

karta, 2007

y Justice, Harvard ambrigde,1999

dan Politik di

Jakarta, 1990

Studi Efektifitas Sengketa Hasil oleh Mahkamah

Penelitian dan ara, Pengelolaan si dan Komunikasi

stitusi Republik

a, 2012

dan Efendi, A‘ an

(Legal Research),

(15)

Soerjono Soekanto dan Sri Penelitian Hukum Norm Tinjauan Singkat, Grafindo, 1960

Tim Penyusun Hukum Acara

Konstitusi, Hukum

Mahkamah Konstitusi, Jenderal dan Kepaniteraan Jakarta, 2010

Yamin. Muhammad, Proklam

Konstitusi Republik

Djambatan Djakarta, 1952 Supremasi Hukum UIN Sunan

Vol. 2, No. 1, Juni

Yogyakarta, 2013

International Conference Pr

“The Position Of Const Courts Following Integr The European Union”, 2004

Laporan Tahunan 2015,

Pembangunan Budaya H Demokrasi Lokal”, Konstitusi.RI, Jakarta, 2015 UUD Negara Republik Indonesia

1945

UU Nomor 32 tahun 2004 UU Nomor 12 tahun 2008 UU Nomor 48 tahun 2009 UU Nomor 8 tahun 2015 http://www.kpu.go.id

http://mahkamahkonstitusi.go.id http://jimlyschool.com

http://news.liputan6.com http://nasional.kompas.com http://www.kompasiana.com

ri Mamudji, ormatif, Suatu indo, Jakarta,

a Mahkamah

ukum Acara

Sekretariat teraan MKRI,

oklamasi dan k Indonesia,

1952

unan Kalijaga,

Juni 2013,

Proceedings,

Constitutional egration Into

on”, Slovenia,

Dinamika udaya Hukum dan Mahkamah

2015 ndonesia Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Bergulirnya program PUGAR di satu sisi membawa manfaat bagi penerimanya, tetapi di sisi lain juga dirasakan belum mengangkat kondisi petambak garam tradisional

Data-data yang diperlukan untuk menyelesaikan studi ini adalah sebagai berikut: Data curah hujan tahun 2002-2011, peta batas DAS dan jaringan sungai, peta jenis tanah, tekstur tanah

Setiap komponen yang terlibat dalam proses  pelayanan kesehatan haruslah mampu untuk senantiasa meng-update  ilmu,  pengetahuan, dan ketrampilannya untuk menjamin

Akan tetapi, sebelum mengajukan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh pemohon, Sebelum masuk ke tahap persidangan di Pengadilan

Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 102/PUU-XIII/2015 perihal pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana dan

621.039.51 Proceedings of the International Conference on UNO the Peaceful Uses of Atomic Energy.. ABH Experiments with Polarized

Sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis apakah ada atau tidak pengaruh motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap kinerja karyawan,

Robert Alexander Jaffray adalah seorang misionari the Christian and Missionary Alliance (CMA) dari Kanada yang melayani di bagian selatan Tiongkok selama 32 tahun.  Setelah