1. Kelemahan dan kelebihan sekolah yang dikelola dengan sentuhan ilmu dan seni manejemen
Kelemahan
1. Tidak Berminat Untuk Terlibat.
Sebagian orang tidak menginginkan kerja tambahan selain pekerjaan yang sekarang
mereka lakukan. Mereka tidak berminat untuk ikut serta dalam kegiatan yang menurut
mereka hanya menambah beban. Anggota dewan sekolah harus lebih banyak
menggunakan waktunya dalam hal-hal yang menyangkut perencanaan dan anggaran.
Akibatnya kepala sekolah dan guru tidak memiliki banyak waktu lagi yang tersisa untuk
memikirkan aspek-aspek lain dari pekerjaan mereka. Tidak semua guru akan berminat
dalam proses penyusunan anggaran atau tidak ingin menyediakan waktunya untuk urusan
itu.
2. Tidak Efisien
Pengambilan keputusan yang dilakukan secara partisipatif adakalanya menimbulkan
frustrasi dan seringkali lebih lamban dibandingkan dengan cara-cara yang otokratis. Para
anggota dewan sekolah harus dapat bekerja sama dan memusatkan perhatian pada tugas,
bukan pada hal-hal lain di luar itu.
3. Pikiran Kelompok
Setelah beberapa saat bersama, para anggota dewan sekolah kemungkinan besar akan
semakin kohesif. Di satu sisi hal ini berdampak positif karena mereka akan saling
mendukung satu sama lain. Di sisi lain, kohesivitas itu menyebabkan anggota terlalu
kompromis hanya karena tidak merasa enak berlainan pendapat dengan anggota lainnya.
Pada saat inilah dewan sekolah mulai terjangkit “pikiran kelompok.” Ini berbahaya
karena keputusan yang diambil kemungkinan besar tidak lagi realistis.
4. Memerlukan Pelatihan
Pihak-pihak yang berkepentingan kemungkinan besar sama sekali tidak atau belum
berpengalaman menerapkan ilmu dan seni manejemen yang rumit dan partisipatif ini.
Mereka kemungkinan besar tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang
hakikat manejemen sebenarnya dan bagaimana cara kerjanya, pengambilan keputusan,
komunikasi, dan sebagainya.
5. Kebingungan Atas Peran dan Tanggung Jawab Baru
Pihak-pihak yang terlibat kemungkinan besar telah sangat terkondisi dengan iklim kerja
yang selama ini mereka geluti. Penerapan Manejemen mengubah peran dan tanggung
jawab pihak-pihak yang berkepentingan. Perubahan yang mendadak kemungkinan besar
akan menimbulkan kejutan dan kebingungan sehingga mereka ragu untuk memikul
tanggung jawab pengambilan keputusan.
6. Kesulitan Koordinasi
Kelebihan
1. Memungkinkan individu-individu yang kompeten di sekolah untuk membuat keputusan yang akan meningkatkan pembelajaran.
2. Berikan seluruh komunitas sekolah suara dalam keputusan-keputusan penting
3. Fokus akuntabilitas pengambilan keputusan.
4. Mengarah pada kreativitas yang lebih besar dalam perancangan program sumber daya untuk mendukung tujuan yang dikembangkan di setiap sekolah. 5. Mengakibatkan penganggaran realistis sebagai orangtua dan guru menjadi
lebih sadar akan status keuangan sekolah, batasan pembelanjaan, dan biaya dari program.
6. Meningkatkan semangat guru dan memelihara kepemimpinan baru di semua tingkatan.
7. Memberdayakan sumber daya manusianya seoptimal mungkin.
8. Memfasilitasi warga sekolahnya untuk belajar terus dan belajar kembali. 9. Mendorong kemandirian (otonomi) setiap warganya
10.Memberikan tanggungjawab kepada warganya
11.Mendorong setiap warganya untuk “mempertanggungugatkan” (accountability) terhadap hasil kerjanya,
12.Mendorong adanya teamwork yang kompak dan cerdas dan shared value bagi setiap warganya.
13.13Merespon dengan cepat terhadap pasar (pelanggan)
14.Mengajak warganya untuk menjadikan sekolahnya customer focused, 15.Mengajak warganya untuk nikmat/siap berhadap perubahan
16.menganalisis sekolahnya,
17.Mengajak warganya untuk komitmen terhadap “keunggulan kualitas”, 18.Mengajak warganya untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus, 19.Melibatkan warganya secara total dalam penyelenggaraan sekolah.
Bagaimana penerapan manejemen pendidikan disekolah Saudara
Penerapan manejemen pendidikan disekolah saya sudah mengarah ke manejemen pendidikan berbasis sekolah walaupun belum 100 %.. Dalam MBS dinyatakan MBS adalah strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan
mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan penting dari pusat dan dearah ke tingkat sekolah. Dengan demikian, MBS pada dasarnya merupakan sistem manajemen di mana sekolah merupakan unit pengambilan keputusan penting tentang penyelenggaraan pendidikan secara mandiri. MBS memberikan kesempatan pengendalian lebih besar bagi kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua atas proses pendidikan di sekolah mereka. Tetapi dalam sekolah kami dalam hal-hal tertentu kebijakan tidak dapat diputuskan oleh sekolah tetapi oleh yayasan dan mengikat.
2. fungsi-fungsi manejemen dalam pendidikan
1. Fungsi planning : Fungsi perencanaan dalam pendidikan adalah a. Menetapkan visi,misi dan tujuan pendidikan( sekolah)
c. Menetapkan cara bagaiamana mecapai visi,misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
2. Fungsi organizing : Fungsi organizing dalam pendidikan adalah
a. Menetapkan struktur organisasi sekolah : Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah,Kepala Tata Usaha,Guru BK,Wali kelas, Piket,jumlah jam mengajar guru,komite sekolah ,dewan guru,Security dan OB
b. Pendelagasian tugas melalui jobdesk setiap unit kerja 3. Fungsi leading : Fungsi Leading dalam pendidikan adalah
a. Kepala Sekolah menjelaskan kebijakan aturan main sekolah secara umum b. Kepala Sekolah member motivasi dan apresiasi
c. Kepala setiap unit kerja mampu mendelegasikan tugas-tugas kepada sedluruh stafnya
d. Kepala sekolah mampu mensinergiskan semua unit kerja di sekolah 4. Fungsi controlling ; Fungsi controlling dalam pendidikan adalah
a. Menegevaluasi keberhasilan mencapai visi,misi dan tujuan sekolah sesuai indakator yang telah ditetapkan.
b. Mengambil langkah klarifkasi,koreksi dan alternative solusi jika ditemukan penyimpangan dari tujuan pendidikan yang diharapkan
Fungsi-fungsi manejemen disekolah saya sudah efektif dan efesien karena keempat fungsi manejemen diatas sudah berjalan ,walaupun disana-sini ada kekurangan kita terus melakukan perbaikan melalui survey, audit internal/eksternal rapat tinjauan manejemen sebagai dipersyaratkan standar manejemen Mutu ISO 9001 : 2008 yang sertifkatnya selalu kita perbaharui setiap tahun
3. maju mundurnya sekolah tergantung dari kualitas kepala sekolah. Saya setuju dengan pernyataan ini karena :
I. Kepala sekolah adalah top manejemen disekolah yang menentukan arah dan tujuan sekolah
II. Kepala sekolah adalah decetion maker sebagai penentu keputusan dan kebijakan sekolah
III. 3.Kepala sekolah adalah leader yang harus mampu membagi tugas sesuai kemampuan dan kapabilitas guru-gurunya dan sekaligus motivator bagi seluruh guru dan karyawannya
IV. Kepala sekolah adalah supervisor yang harus mampu melakukan supervise terhadap kualitas pembelajaran guru-gurunya dan sekaligus memberikan alternative solusi jika ada penyimpangan dari indicator yang diharapkan V. Kepala sekolah juga fasilitator yang mampu membberikan fasilitas standar
minimal yang dibutuhakan sekolahnya
VI. Jika ada salah satu fungsi diatas tidak dimiliki kepala sekolah maka sekolah tersebut akan statis bahkan mundur
Canada) dalam dimensi gaya efektif
Exsekutif ; gaya ini menunjukkan adanya perhatian
baik kepada tugas maupun kepada hubungan kerja dalam kelompok. Pimpinan berusaha
memotivasi anggota dan menetapkan standar kerja yang tinggi serta mau mengerti perbedaan
individu, dan menempatkan individu sebagai manusia.
Kebijakan pimpinan yang dapat meningkatkan kinerja sekolah
Kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja guru dengan:
1.
menetapkan sistem manajemen terbuka yaitu kepala sekolah
2.
Kepala sekolah juga menerapkan pembagian tugas dan tanggungjawab
dengan para guru.
3.
Kepala sekolah menerapkan hubungan vertikal ke bawah yaitu kepala
sekolah menjalin hubungan baik terhadap semua bawahan yaitu kepada guru dan
karyawan
4.
Kepala sekolah melakukan pemetaan program-program kegiatan
5.
Kepala sekolah melakukan pengawasan yang bersifat continue dan menyeluruh.
6.
Kepala sekolah melakukan evaluasi meliputi evaluasi terhadap uraian tugas
.
4. Pendidikan sebagai suatu system mempersyaratkan kepaduan antara
kompenen pembentuk system . peran manejemen pendidikan dalam konteks men capai tujuan pendidikan pengembangan potensi siwa mahasiswa menjadi ilmuwan dan professional adalah :
a. Memberikan kemampuan menganalisis masalah mengapa kualitas pendidikan diindonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga terdekat
b. Memberikan kemampuan menemukan alternative solusi dari analisisi masalah yang ditemukan
c. Memberikan kemampuan menemukan teori baru tentang manejemen pendidikan yang paling tepat untuk sekolah-sekolah di Indonesia
1. Betapapun hebatnya fasilitas pendidikan jika SDMnya lemah ,maka target yang diharapkan tidakkan pernah tercapai
2. Betapapun hebatnya program pendidikan ,jika SDMnya tidak mampu bersinergis maka tujuan yang telah diprogramkan hanya diatas kertas, tidak akan dapat diwujudkan
3. Betapapun hebatnya kurikulum pendidikan , jika SDMnya tidak ada kemamuan mengubah paradigm kuno yang dimilikinya . tidakkan pernah terwujud cita-cita kurikulum tersebut .
6. Sikap profesionalitas sumber daya manusia dilingkungan kerja saya adalah :
1. Guru menyusun program pembelajaran : Program tahunan, program semester, silabus, RPP, KKm, program penilaian, Remedial dan Pengayaan untuk satu tahun berjalan
2. Guru bukan hanya mengajar tetapi terlibat aktif membina dan dan
membimbing siswa-siswanya memiliki sikap sopan, cerdas dan disipiln dan juga membimbing untuk menjadi entertainer, enterprenuer,leader dan spritualis
3. Guru menjadi teladan bagi siswa-siswanya