PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGHASILAN DENGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN BERAT BADAN DI POSYANDU
DESA KATERUNGAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO
Oleh:
RIA MULYA PATMAWATI NIK. 182.801.013
AKADEMI KEBIDANAN MITRA SEHAT SIDOARJO
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……… .. i
LEMBAR PENGESAHAN ... . ... ii RINGKASAN ………...... ... iii DAFTAR ISI ... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Konsep Dasar Status Gizi Balita ... 7
2.1.1 Istilah yang Berhubungan dengan Status Gizi ... 7
2.1.3 Penilaian Status Gizi ... 9
2.1.4 Klasifikasi Status Gizi ... 10
2.1.5 Pengukuran Antropometri pada Balita ... 13
2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ... 21
2.1.7 Angka Kecukupan Gizi ... 26
2.2 Konsep Dasar Balita ... 27
2.2.1 Pengertian ... 27
2.2.2 Pertumbuhan Balita ... 27
2.2.3 Ciri Khas Perkembangan Balita ... 28
2.3 Konsep Dasar Status Ekonomi ... 30
2.3.1 Pengertian ... 30
2.3.2 Klasifikasi Status Ekonomi ... 31
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Ekonomi ... 31
2.3.4 Klasifikasi Tingkat Penghasilan ... 33
2.4 Hubungan Tingkat Penghasilan dengan Status Gizi Balita ... 34
2.5 Kerangka Konseptual ... 35
2.6 Hipotesis ... 36
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 37
3.1 Desain Penelitian ... 37
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 38
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional ... 39
3.3.1 Variabel Penelitian ... 39
3.4 Kerangka Kerja ... 41
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.5.1 Instrumen Penelitian ... 42 3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42 3.5.2 Prosedur Penelitian ... 42 3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ... 42 3.6.1 Teknik Pengolahan Data ... 43
3.6.2 Analisis Data ... 43
3.7 Etika Penelitian ... 45
3.7.1 Inform Consent ………... ... 45
3.7.2 Anonimity ... 46
4.1.3 Batas Wilayah Penelitian ... 47 4.2 Hasil ... 47
4.2.1 Data Umum ... 48
4.2.2 Data Khusus ... 50
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 52 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi Balita ... 53 5.3 Hubungan Antara Tingkat Penghasilan dengan Status Gizi
Balita ... 54 BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ... ... 5 7
6.2 Saran ... ... 5 7
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Negara berkembang, kesakitan dan kematian anak pada umur 1-4 tahun banyak dipengaruhi oleh keadaan gizi. Pengaruh keadaan gizi pada umur itu lebih besar dari pada umur kurang dari satu tahun. Dengan demikian, angka kesakitan dan kematian pada periode ini dapat dijadikan informasi yang berguna mengenai keadaan kurang gizi di masyarakat (Supariasa, 2002: 184).
Anak umur 1-4 tahun merupakan periode ketika seorang anak tumbuh dengan cepat sehingga kebutuhan akan zat gizi juga meningkat. Menurut Laerell (1987) keadaan kurang gizi yang sering di hubungkan dengan masa ini adalah kurang energy protein (KEP) dan kekurangan vitamin A, keadaan defisiensi ini dapat menimbulkan kematian pada periode umur ini (Supariasa, 2002: 184).
Data RisKesDas (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun 2009 di Indonesia diketahui prevalensi balita dengan gizi buruk 4,9%, gizi kurang 13%, gizi baik 77,2% dan gizi lebih 4,3%. Menurut Departemen Kesehatan RI Tahun 2005, suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan bila hanya ada 2,0% balita mempunyai gizi kurang dan 0,5% balita mempunyai gizi buruk. Sementara itu berdasarkan data Dinkes Provinsi Jatim pada tahun 2009, tercatat prevalensi balita dengan gizi buruk 1,2%, gizi kurang 12,3%, gizi baik 82,2% dan gizi lebih 4,3%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa di Jawa Timur masih banyak balita yang status gizinya berada di bawah garis cukup, bahkan status gizi lebih (BPS, 2009).
Menurut data awal yang diperoleh dari survey Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah balita di Kabupaten Sidoarjo dari 70.749 balita yang ditimbang didapatkan balita dengan status gizi lebih sebesar 2%, balita dengan gizi baik 77%, balita dengan gizi buruk sebanyak 6%, dan jumlah gizi kurang sebanyak 15%.
mempunyai gizi kurang, 1 (10%) balita mempunyai gizi buruk, balita yang mempunyai gizi baik dan gizi sedang tidak ada. Dari data diatas didapatkan bahwa masih banyak balita yang mempunyai status gizi kurang dengan tingkat penghasilan keluarga golongan bawah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi dibagi menjadi 2 menurut UNICEF (United National children’s Fund), yaitu ada penyebab
Meskipun masalah gizi pada hakekatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Mengingat dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada keluarga tetapi sampai masyarakat dan bangsa, karena kurang gizi sangat berpengaruh pada pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktifitas, bahkan dampak langsungnya berupa sakit sampai kematian, sehingga harus melibatkan berbagai sector yang terkait.
Permasalahan gizi memerlukan peranan dari keluarga, praktisi kesehatan maupun pemerintah. Pemerintah harus meningkatkan kualitas posyandu, bukan hanya sekedar untuk penimbangan dan vaksinasi, tapi harus diperbaiki dalam hal penyuluhan gizi dan kualitas pemberian makanan tambahan. Pemerintah harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat agar akses pangan tidak terganggu. Para ibu khususnya harus memiliki kesabaran bila anak mengalami masalah dalam pola makan dan lebih memperhatikan asupan makanan sehari-hari bagi anaknya. Untuk mencukupi kebutuhan gizi tidak perlu membeli lauk yang mahal seperti daging, namun bisa diganti dengan lauk yang lebih murah dan kandungan gizinya sama seperti tahu dan tempe.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Hubungan antara tingkat penghasilan dengan status gizi balita berdasarkan
berat badan di Posyandu Desa Katerungan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Tahun 2010“.
Apakah ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan status gizi balita berdasarkan berat badan di Posyandu Desa Katerungan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo tahun 2010?
1.2.2 Batasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas, maka peneliti membatasi ruang lingkup pembahasan
tentang “hubungan antara tingkat penghasilan dengan status gizi balita
berdasarkan berat badan di Posyandu Desa Katerungan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo tahun 2010.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui “Hubungan antara tingkat penghasilan dengan status gizi balita berdasarkan berat badan di Posyandu Desa Katerungan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo tahun 2010”
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat penghasilan di Posyandu Desa Katerungan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo tahun 2010
2. Mengidentifikasi status gizi pada balita berdasarkan berat badan di Posyandu Desa Katerungan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo tahun 2010
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang hubungan antara tingkat penghasilan dengan status gizi balita berdasarkan berat badan serta sebagai pengalaman melakukan penelitian dalam hal penelitian riset
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan bagi petugas kesehatan dalam menentukan kebijakan program-program kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak terutama dalam upaya pencegahan status gizi kurang pada balita di masa yang akan datang.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan