Nama Maluku sendiri sebenarnya berasal dari bahasa
Arab, yakni al-muluk yang berarti pulau atau negeri
para raja. Penamaan tersebut dikarenakan yang
membuat peta daerah Maluku adalah para sarjana
geografi Arab. Tetapi setelah Belanda masuk, kata
tersebut dirubah menjadi Maluku.(slide 3)
Tari Katreji adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Maluku. Tarian ini biasanya dilakukan secara berpasangan antara penari pria dan penari wanita. Tari Katreji merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Maluku. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara adat maupun
hiburan sepert penyambutan tamu penting, pernikahan adat, perayaan hari besar, dan lain-lain.(slide 6)
Tari Katreji ini merupakan tarian yang sudah ada sejak bangsa Portugis dan Belanda datang ke Indonesia, khususnya di Maluku ini. Selain untuk mencari bahan rempah-rempah, mereka juga membawa budaya mereka ke tanah Maluku. Sehingga sedikit demi sedikit budaya Eropa mulai mempengaruhi perkembangan budaya di Maluku sendiri . Sejak saat itulah masyarakat Maluku mulai mengenal budaya Eropa, salah satunya adalah Tari Katreji ini.
Sebelum bangsa-bangsa asing (Arab, Cina, Portugis, Belanda dan Inggris) menginjakan kakinya di Maluku (termasuk Maluku Utara), bahasa-bahasa tersebut sudah hidup setidaknya ribuan tahun.
bahasa Wamale (di Seram Barat)
bahasa Alune (di Seram Barat)
bahasa Nuaulu (dipergunakan oleh suku Nuaulu di Seram selatan; antara teluk El-Paputih dan teluk Telutih)
bahasa Koa (di pegunungan Manusela dan Kabauhari),
bahasa Seti (di pergunakan oleh suku Seti, di Seram Utara dan Telutih Timur)
melayu ambon
Sebelum kedatangan bangsa arab dan bangsa barat rakyat di maluku beragama animisme dan Dinamisme yang masih mempunyai keyakinan pada roh roh nenek moyang
Tapi setelah bangsa arab datang dan menyebarkan agama islam melalui perdagangan dan diterima Oleh rakyat di maluku. Dan setelah bangsa belanda datang lalu menyebarkan agama kristen