• Tidak ada hasil yang ditemukan

Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Devi Jiwa SGD 22 LBM 1"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

STEP 7

1. Definisi gangguan jiwa psikotik?

 PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat

ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain

(halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri - laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi.

DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik:

ggn perkembangan pervasif, ggn skizofrenia, ggn skizofreniform, ggn skizoafektif, ggn delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn psikotik krn kondisi medis umum, ggn psikotik akibat zat, ggn psikotik ytt dan ganguan mood berat dg ciri psikotik

 NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis

atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan, kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi, fobia) atau disfungsi (astenia, impotensi) dll.

 Gangguan psikotik

 Suatu gangguan kepribadian ( mental ) seseorang sampai taraf tertentu sehingga tidak dapat melakukan suatu tugas secara memuaskan

Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan

(2)

Gangguan Psikotik

Ggn. Psikotik Fungsional Ggn. Mental Organik

Delerium Dementia

Sindroma Amnestik dan halusinosis organic Sindroma waham organic

Sindroma afektif organic Sindroma Kepribadian

organik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat

Skizofrenia

Gangguan afektif berat Gangguan Paranoid

Psikosis Non Organik lainnya

Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan

 Gangguan jiwa ringan (neurosa)

Akibat adanya pertentangan konflik jiwa. Yang terjadi di luar tidak sesuai dengan harapan.

Timbul gangguan : pusing, insomnia, anoreksia.

(3)

 Organik

Ada kelainan di otak. Seperti trauma, infeksi, gg vaskularisaasi

 Fungsional

Tidak ada gg di otak, penyebabnya idiopatik

Struktur klasifikasi gangguan jiwa menurut PPDGJ-III

2. Definisi fungsi global (GAF) ?

100-91 kehidupan tidak pernah keluar kendali, dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak. Tidak ada gejala.

Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya, kecemasan ringan sebelum ujian), fungsi baik dalam semua bidang, tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas, efektif secara social, biasanya puas dengan kehidupan, tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal, kadang berdebat dengan keluarganya)

Jika ditemukan gejala, gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal, sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga), tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social, pekerjaan, atau sekolah (missal, kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)

Beberapa gejala ringan (missal, mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social, pekerjaan, atau sekolah (missal, kadang-kadang membolos, atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik, memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti

Gejala sedang (misalnya, afek datar dan bicara sirkumstansialitas, kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social, pekerjaan, atau sekolah(missal, sedikit teman, konflik dengan teman)

(4)

30-21

20-11

10-1

0

tiap gangguan yang serius pada fngsi social, pekerjaan, atau sekolah (missal, tidak memiliki teman, tidak mampu bertahan kerja)

Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal, bicara kadang-kadang tidak logis, tidak jelas, atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah, hubungan dengan keluarga, berpikir, mood (missal, orang terdepresi menghindari teman, menelantarkan keluarga)

Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal, kadang-kadang inkoheren, tindakan jelas tidak sesuai, preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal, tinggal di tempat tidur sepanjang hari, tidak memiliki pekerjaan, rumah, atau teman)

Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal, usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian, sering melakukan kekerasan, kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal, mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal, sebagian besar inkoheren atau membisu)

Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal, kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal, atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas

Informasi tidak adekuat

PPDGJ-III

(5)

- Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 yang dimaksud dengan gangguan jiwa yaitu kondisi terganggunya fungsi mental, emosi, pikiran, kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal yang menjelma dalam kelompok gejala klinis, yang disertai oleh penderitaan dan mengakibatkan terganggunya fungsi humanistik individual.

- Menurut Rasmun( 2001), salah satu yang dapat mengakibatkan terjadinya ganguan mental atau psikiatri (ganguan jiwa) yaitu kritis multidimensi yang terjadi pada masyarakat. Masyarakat yang mengalami krisis diberbagai bidang seperti bidang ekonomi tidak hanya mengalami gangguan kesehatan fisik berupa ganguan gizi, terserang infeksi, tetapi juga dapat mengalami ganguan mental (jiwa). Bila individu tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, maka akan menimbulkan gangguan untuk berkonsentrasi dan berorientasi pada realita

- http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d3keperawatan/207303016/bab1.p df

Fungsi Jiwa

1. Persepsi

Memiliki arti pengertian, pemahaman, dan tafsiran tentang suatu hal tertentu. Merupakan hasil interaksi dua pihak yaitu satu pihak : rangsang sensoris yang tertuju kepadanya dan di pihak lain : faktor-faktor pengaruh (biologi, sosial, psikologi) yang mengatur atau mengolah rangsang itu secara intrapsikik

2. Proses Berpikir

Suatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran dan faham dengan jalan membayangkan. Mengkhayalkan, memahami, membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjadi fikiran dan faham baru.

Yang diperhatikan :

 Bentuk Pikiran

 Progresi / kelancaran / arus pikiran  Isi pikiran

(6)

a. Keadaan afektif atau suasana perasaan

Suatu corak perasaan yang sifatnya agak menetap (konstan) dan biasanya berlangsung untuk waktu yang lama. Dalam keadaan afektif yang normal, suatu corak perasaan orang selalu sesuai dengan suasana lingkungan

b. Reaksi emosionil

Suatu corak perasaan yang sifatnya dapat berkembang dan surut serta dapat terjadi dalam waktu yang relatif pendek. Tak jarang corak perasaan ini dilahirkan dengan keras dan mengandung segi fisik disamping bersifat psikik

Komponen fisik :

 Kenaikan tek.darah

 Keluar keringat berlebihan

 Bergeraknya otot-otot mimik dan otot-otot yang lain  Peristaltik usus dan lambung meningkat

 Dilatasi pembuluh darah pada muka kepala (muka merah)  Konstriksin pembuluh darah muka kepala (muka pucat)

4. Sikap dan tingkah laku

Sikap (attitude) : suatu keadaan yang statisjadi non dinamis, dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatas Tingkah laku (behavior) : bercorak gerak gerik motorik dan aktivitas, terutama kaki dan tangan pemcerita

(Psikiatri, Simptomatologi II Fk Undip)

Gejala gangguan jiwa

1) Gangguan Kesadaran/conciousness Jenis-jenis gangguan kesadaran: a. gangguan kesadaran kuantitatif

- Suf, kesadarannya seperti orang yang mengantuk.

(7)

- Sopor, kesadarannya seperti orang yang tidur lelap, dimana ingatan, orientasi, dan pertimbangannya sudah hilang. Kalau dirangsang hanya sedikit memberikan respon, dengan tidak acuh atau dengan membuka mata sebentar kemudian tidur lagi.

- Apati, kesadarannyabaik, bisa berkomunikasi dengan baik tetapi memerlukan intensitas yang tinggi.

- Koma, keadaan pingsan, tidak memberikan respon sedikitpun terhadap rangsang dari luar. Refleksi pupil sudah tidak ada.

- Kesadaran yang meninggi, kesadaran dengan respon yang meninggi

terhadap rangsang, suara-suara terdengar lebih keras, warna-warna kelihatan lebih jelas atau terang.

b. gangguan kesadaran kualitatif

- Stupor, kesadaran yang menyempit.

- Keadaan dini, kesadarannya mengabur, sering disertai dengan halusinasi lihat dan dengar.

- Bingung/confusion, keadaan yang disifatkan dengan adanya gangguan-gangguan asosiasi, disorientasi, kesulitan mengerti, dan ketidaktahuan apa yang harus diperbuat, tercengang dan penuh pertanyaan.

- Disorientasi, kesadaran pemehaman diri dalam lingkungan seperti disorientasi diri, tempat, waktu, dan situasi.

- Delirium, pengaburan kesadaran, ribut-gelisah, inkoheren, ilusi dan halusinasi, sering disertai dengan cemas dan takut.

- Disosiasi, pemisahan diri secara psikologik dari kesadarannya, diikuti dengan amnesia sebagian.

(8)

pembatasan terhadap dunia luardan dirinya sendiri sudah terganggu dalam taraf tidak sesuai dengan kenyataan.

2) Gangguan Perhatian

Jenis-jenis gangguan perhatian:

a. Distractbility, yaitu ketidakmampuan mengarahkan perhatian dirinya, perhatian mudah teralihkan pada rangsang atau stimuli yang tidak berarti. Biasanya ditemukan pada pasien ADHD.

b. Aprosexia, yaitu ketidaksanggupan untuk memperhatikan secara tekun dalam waktu yang singkat terhadap suatu situasi, dengan tidak memandang pentingnya situasi itu.

c. Selective, yaitu perhatian yang kurang selektif sehingga mudah lupa dan sulit mengenali.

d. Hipervigilance/hiperprosexia, yaitu konsentrasi yang berlebih-lebihan, sehingga lapangan persepsi menjadi sangat sempit. Terjadi pada pasien paranoid dan cemas.

3) Gangguan Emosi

Jenis-jenis gangguan emosi: a. Afek

- Inappropiate, yaitu gangguan emosi ditandai dengan jelas adanya perbedaan antara sifat emosi yang ditunjukkan dengan situasi yang minumbulkannya.

- Blunted, yaitu kemiskinan afek dan emosi secara umum, afek/emosinya datar, tumpul, atau dingin.

- Flat, yaitu datar, tidak ada perubahan roman muka.

- Labil, yaitu mudah berubah terbawa faktor eksternal.

- Restricted, yaitu terbatas/menyempit.

(9)

b. Mood

- Expansive, yaitu perasaan menguasai lingkungan.

- Irritable, yaitu perasaan mudah tersinggung.

- Elevated

- Euphoria, yaitu emosi yang menyenangkan dalam tingkatan sedang,

mudah melambung.

- Exaltasi, yaitu elasi yang berlebih-lebihan, sering disertai dengan waham kebesaran.

- Euthymia, yaitu perasaan wajar.

- Dysphoric, yaitu perasaan sedih, bersalah.

- Ectasy, yaitu emosi senang disertai dengan rasa hati yanhg aneh, penuh kegairahan, perasaan aman, damai, dan tenang. Merasa hidup baru kembali.

- Anhedonia, yaitu ketidakmampuan merasakan kesenangan,tidak timbul senang dengan aktivitas yang biasanya menyenangkan.

4) Gangguan Psikomotor

Jenis-jenis gangguan psikomotor: a. Katatonia

- Katalepsi, yaitu mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu, sekalipun hendak diubah orang lain.

- Stupor, yaitu reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang, gerakan dan aktivitas menjadi sangat lambat.

- Rigiditas, yaitu pengkakuan pada bagian tubuh tertentu.

- Posturing

- Fleksibilitas cerea, yaitu kelenturan dalam menggerakkan anggota badan tetapi masih ada hambatan.

(10)

- Stereotipi, yaitu gerakan yang berulang-ulang.

- Echopraxia, yaitu menirukan gerakan orang lain pada saat dilihatnya.

- Echolalia, yaitu menirukan apa yang diucapkan orang lain. b. Hiperaktif

- TIC, yaitu gerakan-gerakan muncul ketika cemas.

- Grimace

- Akatisia, yaitu gerakan bibir yang muncul ketika cemas.

- Raptus, yaitu mengamuk yang mendadak

- Mannerism, yaitu tangan seperti menghitung uang (jari bergerak-gerak).

- Kompulsi, terdiri dari kleptomania, satriasis, remphormia, trikotilomania (suka mencabuti rambut sendiri).

c. Negativisme

- Aktif, respon berlebihan.

- Pasif, diam saja.

d. Otomatisme, yaitu menuruti apa yang disuruh tetapi tanpa dikoreksi. 5) Gangguan Proses pikir

Jenis-jenis gangguan proses pikir: a. Bentuk pikir:

- Autistik, yaitu adanya kegagalan untuk membedakan batas antara kenyataan dengan fantasi.

- Dereistik, yaitu ketidaksesuaian antara proses mental individu dengan pengalamannya yang sedang berjalan. Ide-ide yang seakan-akan cemerlang tetapi tidak mungkin realistis.

- Non-realistik, yaitu bentuk pikiran yang sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan.

(11)

- Waham, yaitu kesalahan dalam menilai diri sendiri, atau keyakinan tentang isi pikirannya padahal tidak sesuai dengan kenyataan. Macamnya ada waham sistematis (cemburu, kejar, curiga), bizarre, nihilistik, kebesaran, magic-mystic, dosa, pengaruh, somatik, hubungan.

- Obsesi, yaitu isi pikiran yang kukuh/persisten dan datang berulang-ulang, biarpun tak dikehendaki dan diketahui tidak wajar atau tidak mungkin terjadi.

- Fobia, yaitu rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan walaupun ia sendiri menyadari bahwa itu tidak rasional adanya.

- Fantasi, yaitu isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang diharapkan atau diinginkan, tetapi sebenarnya tidak nyata.

c. Progesi/jalan pikir:

- Flight of ideas, yaitu pikiran yang melayang atau melompat-lompat.

- Assosiasi longgar, yaitu mengatakan sesuatu ide yang tidak ada hubungannya antara ide satu dengan yang lain.

- Clang association, yaitu berbicara seperti berpantun.

- Circumstantiality, yaitu pikiran yang berbelit-belit, ngomong berputar-putar tidak sampai isi.

- Tongentiality, yaitu pembicaraan semakin jauh dari pokok permasalahan.

- Inkoherensi, yaitu keadaan jalan pikiran yang kacau, sehingga satu ide bercampur dengan ide yang lain.

- Verbigerasi, yaitu kata-kata yang diulang-ulang.

(12)

- Word salad, yaitu potongan-potongan kata yang tidak ada makna.

- Blocking, yaitu jalan pikirannya tiba-tiba terhenti, tidak tahu kenapa berhenti.

6) Gangguan Pembicaraan

Jenis-jenis gangguan pembicaraan: a. Logorhoe, yaitu berbicara terus.

b. Stuttering, yaitu susah berbicara, tetapi sekali berbicara tidak berhenti-berhenti.

c. Miskin isi pembicaraan.

d. Mutisme, yaitu sejak awal tidak mau berbicara, e. Remming, yaitu berbicara sangat pelan.

f. Blocking, yaitu tiba-tiba berhenti bicara tanpa sebab.

g. Irrelevan, yaitu jawaban-jawaban yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pertanyaan pemeriksa.

7) Gangguan Persepsi

Jenis-jenis gangguan persepsi: a. Halusinasi:

- Auditorik

- Olfaktori

- Gustatorik

- Taktil

- Hipnagogik

- Hipnopompik

- Visual

b. Ilusi, yaitu persepsi yang salah.

(13)

d. Depersonalisasi, yaitu perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa dirinya sudah tidak seperti dulu lagi.

8) Gangguan Memori

Jenis-jenis gangguan memori:

a. Amnesia, yaitu keadaan seseorang kehilangan ingatan, mungkin sebagian atau seluruhnya. Ada dua macam amnesia, yaitu antegrade dan retrograde.

b. Paramnesia, yaitu ingatan yang keliru (ilusi ingatan) karena distorsi pemanggilan kembali (recall), meliputi: konfabulasi, deja vu, jamais vu, fausse reconnaissance.

c. Level of memory, terdiri dari intermediate, recent,recent past, remote. d. Dementia, yaitu lupa dengan pengalaman-pengalaman baru

e. Hypermnesia, yaitu ingatan yang berlebih-lebihan, sehingga seseorang dapat menggambarkan kejadian-kejadian secara mendetail.

9) Gangguan Insight/tilikan diri

Kemampuan memahami situasi/sakit yang dialami.

Psikiatri II SIMTOMATOLOGI, FK UNDIP SEMARANG

(14)

o Adanya gejala klinis yang bermakna, berupa :

 Sindrom atau pola perilaku  Sindrom atau pola psikologik

o Gejala klinis tersebut menimbulkan ”penderitaan” (distress),

antara lain dapat berupa : rasa nyeri, tidak tentram, disfungsi organ, terganggu, dll

o Gejala klinis tersebut menimbulkan ”disabilitas” (disability)

dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, dll)

(Buku saku diagnosis gangguan jiwa, PPDGJ-III)

4. Macam – macam kelompok gangguan jiwa apa saja ? knp pasien tsb digolongkan pada gangguan jiwa yang berat ?

. Klasifikasi PPDGJ

1. Gangguan organik

 Gangguan organ somatik

Dimensia, sindrom amnesik & gangguan mental organik

 Gangguan akibat alkohol dan obat / zat

2. Gangguan mental psikotik

a. Skizofernia dan gangguan yang terkait

b. Gangguan afektif ( gangguan suasana perasaan (mood))

3. Gangguan neurotik dan gangguan kepribadian

a. Gangguan neurotik ( Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stress)

b. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

4. Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan

a. Retardasi mental

b. Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan

Jdi untuk menyingkirkan diagnosis gangguan organik

(15)

5. Mengapa dia sering marah marah tanpa sebab dan bicara kacau? 6. Apakah ada hubungan gejala tsb dengan masalah pekerjaannya? 7. Macam – macam waham ?

Waham : keyakinan palsu didasarkan pada kesimpulan yg salah ttg sekitarnya.

Sistem limbik (emosi) yg terganggu, ataupun pda lobus frontal

Syarat waham :

1. Percaya 100% akan kebenaran keyakinannya 2. Selalu bertentangan dengan logika

3. Selalu bertentangan dengan realitas

4. Tidak dpt dirubah oleh orang lain, sekalipun dengan jalan yang logis dan rasional 5. Selalu mengenai diri sendiri (egosentris)

Macam Waham :

 Apakah anda merasa bahwa ada yang mau berbuat jahat pada anda?

 Anda merasa di mata-matai?  Ada yang mau membunuh anda?

2. Waham cemburu ( pasangan anda memiliki hubungan gelap)

 Apakah anda takut bahwa pasangan anda tidak jujur?

 Bukti apa yang anda miliki? 3. Waham dosa / bersalah ( Seorang

merasa melakukan dosa yang menakutkan)

4. Waham kebesaran ( misalnya seseorang telah memiliki kekuatan, kemampuan, identitas khusus )

 Apakah anda memiliki kekuatan?  Apakah anda keturunan presiden?

5. Waham somatik  Apakah ada gangguan dengan cara pernyataan, atau peristiwa yang tidak pentingadalah ditunjukan pada dirinya atau punya arti khusus

Siar fikiran, penyisipan fikiran, dan

 Apakah anda berjalan keruangan dan berfikir ada orang lain yang membicarakan anda?

(16)

penarikan fikiran  Apakah anda telah menerima pesan khusus dengan suatu cara?

 Apakah anda mendangar pikiran anda berbicara, seakan-akan ada diluar kepala anda?

7. Waham referensi (rujukan/curiga)  Apakah anda merasa orang-orang ditelevisi itu sedang membicarakan diri anda?

 Apakah anda merasa isi pikiran orang lain masuk kedalam pikiran anda?

10. Waham siar ( thought broadcasting)  Apakah anda merasa orang-orang sekitar anda ini bisa membaca pikiran anda?

11. Waham pengendalian pikiran / pengendalian diri ( tohught of control / delution of control)

Keyakinan yang salah merasa pikirannya dikendalikan oleh orang lain

 Apakah anda merasa diri anda pasrah terhadap kekuatan yang mengatur anda dari luar?

13. Waham nihilistik ( keyakinan yang salah bawa dirinya, orang lain dan dunia ini berakhir)

 Apakah anda merasa dulunya sudah mati?

 Apakah anda merasa dunia ini sudah kiamat?

Sumber : buku skill lab

8. Macam – macam halusinasi?

a. Jenis2 halusinasi :

1. Halusinasi pendengaran (Akustik) Sering berbentuk :

 Akoasma : suara2 yg kacau tapi tidak bisa dibedakan secara tegas

 Phonema : suara2 yg berbentuk suara jelas, spt yang berasal dari mns, shg menderita

mendengar kata2 atau kalimat2 ttt.

2. Halusinasi penglihatan (visuil)

 Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut

(17)

3. Halusinasi olfaktorik (pembauan)

 Sering didapatkan pd keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dr lobus temporalis

4. Halusinasi gustatorif (rasa-lidah/pengecap)

 Halusinasi gustatorif Murni jarang ditemukan, seringnya ditemui bersama dg Halusinasi olfaktorius

5. Halusinasi taktil (perabaan)

 Sering dijumpai pd keadaan toksik, mis : delirium tremens n jg pd adiksi kokain.

6. Halusinasi haptik

 Mrpkan swtu persepsi, seolah2 tbh sndr bersentuhan/bersinggungan scr fisik dg mns lain atau benda

lain

7. Halusinasi kinestetik

 Penderita merasa bhw anggota tubuhnya terlepas dr tbhnya, mengalami perubahan bntk n bergerak sndr.

 Sering dijmpai pd skizofrenia n keadaan2 toksik. Jg keracunan mescalin psilocybin n d-LSD-25

8. Halusinasi autoskopi

 Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapinya²

Psikiatri : Simtomatologi II, FK UNDIP

Ilusi

ILUSI

Definisi

Mispersepsi atau misinterpretasi terhadap stimuli eksternal yang nyata

(Sinopsis Psikiatri, Kapaln-Sadock)

Macam

Intinya semuanya salah.

 Ilusi visual

 Ilusi olfaktoris

 Ilusi taktil

 Ilusi gustatoris

 Ilusi akustik

(18)

10. Macam – macam stressor ? dan sebutkan derajat – derajat stressor ?

3 Kertakan dalam perkawinan 65

4 Masuk penjara 63

5 Kematian anggota keluarga dekat 63

6 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 53

7 Menikah 50

8 Dipecat dari pekerjaan 47

9 Rukun kembali dalam perkawinan 45

10 Pension 45

11 Perubahan kesehatan anggota keluarga 44

12 Kehamilan 40

13 Kesikaran dalam hal sex 39

14 Mendapat anggota keluarga baru 39

15 Penyesuaian dalam perusahaan 39

16 Perubahan dalam keadaan keuangan 38

17 Kematian teman akrab 37

18 Pindah jenis pekerjaan lain 36

19 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup 35

20 Hipotik lebih 10,000 dolatr 31

21 Tutup hipotik 30

22 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 29

23 Anak meninggalkan rumah 29

24 Kesukaran dalam keluarga 29

25 Presatasi prbbadi yang tinggi 28

26 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 26

27 Mulai atau mengakhiri study 26

28 Perubahan keadaan tempat tinggal 25

29 Perbaikan kebiasaan pribadi 24

30 Kesukaran dengan bos 23

31 Perubahan waktu atau keadaan kerja 20

32 Pindah tempat tinggal 20

(19)

34 Perubahan dalam berekreasi 19

35 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 19

36 Perubahan dalam kegiatan social 18

37 Hipotik 17

38 Perubahan kebiasaan tidur 16

39 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 15

40 Perubahan kebiasaan makan 15

41 Liburan atau cuti 13

42 Hari raya 13

43 Pelanggaran hokum yang ringan 11

Total

Derajat – derajatnya ?

11. Apa maksud dari px.status mental dan itu mengindikasikan apa? Waham bizare

Halusinasi akustik

12.Mengapa terjadi penurunan Fungsi okupasi dan fungsi psikososial ?

13. Bagaimana cara untuk mengetahui pasien tsb kalau mengalami gangguan jiwa ? Anamnesis

Pemeriksaan

Diagnosis

Terapi

Tindak lanjut

(20)

(data subyektif) (data obyektif) Anamnesis

Alasan dia berobat ( keluhan utama )Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit sebelumnyaRiwayat perkembangan diri

- Riwayat prenatal dan perinatal

- Masa anak-anak pertengahan ( usia 3 tahun sampai 11 tahun ) - Masa anak-anak akhir ( pubertas sampai masa remaja ) - Masa dewasa

- Riwayat psikoseksual

Latar belakang sosial , keluarga, pendidikan , peerjaan, perkawinan , dll Pemeriksaan

- kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis

F00-09, F10-29, F20-29, F30-39, F40-48, F50-59, F62-68, F80-89, F90-98, F99)

Aksis II : - Ganguan kepribadian F60-61, gambaran kepribadian maladaptive, mekanisme defensi maladaptif)

-Retardasi mental (F70-79) Aksis III : Kondisi medik umum

Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan Aksis V : penilaian fungsi secara global

a) 100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi

b) 90-81 gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian biasa

c) 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social d) 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam

fungsi, secara umum baik

e) 60-51 gejala dan disabilitas sedang f) 50-41 gejala dan disabilitas berat

g) 40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam

beberapa fungsi

h) 30-21 disabilitas berat dlm komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir semua bidang

(21)

j) 10-01 persisten dan lebih serius k) 0 informasi tidak adekuat Tujuannya :

1. Mencangkup informasi yang komperhensif Perencanaan terapi

Meramalkan outcome / prognosis 2. Format yang mudah dan skematis

Menata dan mengkomunikasikan informasi klinisMenangkap kompleksitas situasi klinis

Menggambarkan heterogenitas induvidual dengan diagnosis klinis yang sama

3. Memacu pengguanaan ‘’model bio-psiko-sosial” dalam klinis , pendidikan , dan penelitian.

14. Terapi apa saja yang diberikan oleh dokter? PENANGANAN

Non farmakologi

 Dukungan psikososial sangat penting

 30 % orang yang hanya diterapi dengan antipsikotik akan memiliki

gejala sisa seperti tidak memiliki motivasi, terisolasi dan rusak fungsi sosialnya.

 Intervensi psikososial intinya pada pemberian penghargaan diri

dan kepuasan hidup.

 Beberapa pendekatan psikososial yang baik adalah:

i. SST (Social Skills Training)

ii. CBT (Cognitive Behavioral therapy),

iii. CR ( Cognitive Remediation)

(22)

 Penanganan farmakologi sangat berbeda untuk tiap individu.

Mekanisme kerja memblokade dopamin pada reseptor paska

sinap neuron otak kususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamin r. antagonis). Utk Antipsikosis baru atau atipikal disamping pd r.dopamin juga thd reseptor lain: serortonin, histamin, alfa adrenergik dll.

 Farmakokinetik :

o Po-parenteral absorbsi baik, distribusi ke seluruh jaringan dan sistem organ.

o Waktu paruh rata-rata 24 jam (12-26) jam. o Kadar puncak dlm plasma 2-6 jam Po

o 30 menit parentral. Dpt menembus sawar darah otak dan

berikatan dg protein plasma.

o Metabolisme dlm hepar, metabolitnya memiliki aktivitas neuroleptik bervariasi.

o Ekskresi melalui urin, feces, keringat, asi, saliva dan air mata.

 Indikasi :

o Ggn psikosis organik dan fungsional o Ggn mood/afektif (fase mani, cemas) o Ggn kepribadian

o Ggn tingkah laku Ansiolitik, antiemetik

 Kontra indikasi

o Penderita hipersensitif

o Parkinsonisme/ggn ektrapiramidal

o Depresi endogen, depresi berat Keadaan koma, delirium o Sindroma neuroleptik malignan

o Ggn berat faal hati,ginjal o Depresi sumsung tulang, o ggn darah Kehamilan dll.

 Efek samping

o Sedasi dan inhibisi psikomotor

o Ggn otonomik:

(23)

o Ggn ekstrapiramidal: distonia, hipertonia, akatisia, sindrom parkinson (tremor, bradikinesia, rigiditas)  apabila ada efek samping di ekstra piramidal, diberi

o Ggn endokren (amenore, galaktore, ginekomastia), ggn metabolik (joundice), ggn hematologik ( leukopenia, agranulositosis)

15. DD?

Skizofrenia

PPDGJ III skizofrenia adalah:

suatudeskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak wajar atau tumpul, kesadaran yg jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara, kemunduran kognitif tertentu dpt berkembang kemudian.

Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan membebani masyarakat sepanjang hidup penderita, dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran, perasaan, dan perilaku (Lenzenweger & Gottesman, 1994)

System limbic (amigdala, hipokampus, gyrus parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia

Sejarah :

(24)

 Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif

yang jelas (demensia) dan onset yang awal (prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang yang memburuk dan gejala klinis umum berupa halusinasi dan waham.

o Eugen Bleuler

 Skizofrenia menggantikan demensia

prekoksperpecahan (schism) antara pikiran, emosi, dan perilaku

 Bedanya : perjalanan yang memburuk tidak

diperlukan dalam konsep skizofrenia, seperti pada demensia prekoks.

 Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi

longgar), afektif, autism, ambivalensi

 Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi, dan waham

o Gabriel Langfeldt

 Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi

dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan psikosis skizofreniform

 Skizofrenia sesungguhnya (nuclear

skizofrenia)depersonalisasi, autism, penumpulan emosi, onset yang perlahan-lahan, derealisasi

Etiologi

o Model diastesis-stres

 Integrasi antara factor biologis, psikososial, dan

(25)

 Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan

spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress, memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia o Factor biologis

 Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia

adalah struktur limbic, lobus frontalis, dan ganglia basalis

 Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu

banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu banyaknya pelepasan dopamine, terlalu banyaknya reseptor dopamine, atau kombinasi mekanisme tsb

 Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat :  Traktus nigrostriatalgejala motorik, mood  Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi

 Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin

hipofifi anterior

 Peningkatan aktivitas serotonin, norepinefrin,

hilangnya GABA

 Penurunan ukuran daerah amigdala, hipokampus,

gyrus parahipokampus

 Gangguan pada ganglia basalistimbulnya

gerakan-gerakan aneh

o Genetika

o Factor psikososial Diagnosis

(26)

1. Simptom positif

Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas, meliputi waham, halusinasi, disorganisasi pembicaraan dan perilaku katatonia atau agitasi.

2. Simptom negatif Ada 5 tipe gejala →

Affective Flattening : ekspresi emosi yg terbatas, dalam rentang dan intensitas.

Alogia : keterbatasan pembicaraan dan pikiran, dalam kelancaran dan produktivitas.

Avolition : keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan.

Anhedonia : berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita. Gangguan atensi : penurunan fungsi normal pada penderita skizofernia seperti afek tumpul, penarikan emosi (emosional withdrawal).

3. Simptom kognitif

Yg paling berat dan paling sering → Ganngguan verbal fluency

Ganngguan serial learning Ganngguan dalam vigilance Ganngguan eksekutif

4. Simptom agresif dan hostile

Tumpang tindih dgn simptom positif. Menekankan pd masalah pengendalian impuls. Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan secara fisik aau verbal terhadap org lain.

5. Simptom depresi dan anxious

Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR

A. Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil.

1. Waham 2. Halusinasi

(27)

4. Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas

5. Simptom negatif contohnya afek datar, alogia atau avolition

Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing).

B. Disfungsi sosial atau pekerjaan

C. Durasi: gangguan terus menerus selama 6 bulan

D. Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood

E. Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum F. Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif, diagnosis tambahan

skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol.

SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR 1. Tipe Katatonik

Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini:

a. Immobilitas motorik (berupa katalepsi, waxy fleksibilitas, atau stupor)

b. Aktivitas motorik yang berlebihan, tetapi tidak memiliki tujuan dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.

c. Negativisme yang ekstrim, mutisme.

d. Gerakan volunter yang aneh, seperti yang ditunjukkan oleh

posturing, gerakan stereotipik, manerisme atau grimacing

(seringai) yang menonjol. e. Ekolalia atau ekopraksia.

2. Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)

Semua criteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:

a. Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku, afek datar atau afek tidak sesuai.

b. Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi.

3. Tipe Paranoid

Semua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:

a. Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol. b. Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi.

(28)

Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid, disorganisasi, ataupun tipe katatonik.

5. Tipe Residual

a. Tidak terdapat waham, halusinasi, disorganisasi bicara, perilaku katatonik atau disorganisasi yang menonjol.

b. Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih ringan (misalnya keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak lazim).

6. Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana) Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR:

a. Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung minimal 1 tahun, dapat berupa:

1. Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik 2. Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton

negative

3. Rapport interpersonal yang buruk, isolasi social atau penarikan social

b. Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi.

Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)

1. Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam), dari gejala-gejala di bawah ini:

a. Though echo, though insertion atau withdrawal, atau though broadcasting

b. Delusion of control, delusion of influence atau delusionof passivity

c. Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau mendiskusikan tentang pasien).

(29)

2. Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini, apabila semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu:

e. Halusinasi yang menetap

f. Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau pembicaraan yang tidak relevan

g. Perilaku katatonik h. Gejala negative

3. Gejala-gejala tersebut di atas (gejala a,b,c,d,e,f,g,h) khas dan berlangsung 1 bulan atau lebih. Kriteria ini tidak dapat digunakan apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia.

4. Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat: gejala-gejala depresif atau manic secara luas, penyakit otak yang nyata atau epilepsi (penyakit otak lain), intoksikasi atau withdrawal zat.

5. Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-sama secara seimbang dan bersama-sama banyak maka gangguan tersebut dikenal dengan Gangguan skizoafektif.

Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III

1. Tipe Paranoid (F20.0)

a. Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan.

b. Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai halusinasi dan gangguan persepsi.

c. Kriteria diagnosis:

 halusinasi atau waham harus menonjol

 gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta

gejala katatonik yang tidak nyata

 halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah

terhadap pasien), atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti bunyi peluit, mendenggung atau bunyi tawa. Halusinasi penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual.

 Waham yang berupa dikendalikan, dipengaruhi, passivity atau

kejar.

(30)

 Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah

gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak.

 Terdapat gangguan afektif, dorongan kehaendak, dan gangguan

proses piker yang menonjol.

 Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty

of purpose).

3. Tipe Katatonik (F20.2) a. Jarang ditemukan b. Criteria diagnosis:

 Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia

 Terdapat 1 atau lebih gejala berikut: stupor atau mutisme,

kegelisahan, posturing, negativism, rigiditas, waxy fleksibilitas, atau command outomatisme.

c. Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda dulu.

4. Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)

Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia, tetapi tidak memenuhi criteria tipe paranoid, hebefrenik, katatonik, residual, atau paska skizofrenia.

5. Tipe Residual (F20.5)

a. Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia. b. Kriteri diagnosis:

 Gejala negative skizofrenia yang menonjol

 Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu

yang memenuhi criteria skizofrenia

 Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun, intensitas

dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah menimbulkan sindrom negative.

 Tidak terdapat dimensia, penyakit otak organic atau depresi

kronis.

6. Tipe Simpleks (F20.6)

(31)

c. Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia tipe lain

d. Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala psikotik yang nyata.

7. Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F20.4)

a. Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun) b. Gejala skizofrenia masih tetap ada

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, tidak salah kalau si pemilik tanah menyelesaikan permasalahan ini di pengadilan dan meminta permohonan pembongkaran bangunan (eksekusi riil)

Manakala, semasa penutupan lorong kanan (Arah Kuala-Lumpur) dilaksanakan, Pengguna jalan raya yang ingin ke arah Kuala Lumpur masih boleh menggunakan dua lorong sedia ada (seperti

(3) Dalam hal setelah peringatan ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pelaku usaha pengolahan perkebunan kelapa sawit tetap tidak memenuhi ketentuan

Dalam penelitian ini masalah yang akan dihadapi adalah bagaimana proses penentuan atau pemilihan produk yang paling diminati di mini market dengan mengadopsi konsep

Pemeriksaan Spesimen dan Penunjang Diagnostik lainnya dapat dirujuk apabila  pemeriksaannya memerlukan peralatan medic/ tehnik pemeriksaan laboratorium dan  penunjang

(3).Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara

Menurut hukum Wagner-Hauffe, penambah- an unsur paduan merupakan salah satu tara untuk mengubah laju oksidasi sehingga ketahanan ter- hadap oksidasi meningkat. Unsur