• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurunkan Angka Gangguan Transmisi PLN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Menurunkan Angka Gangguan Transmisi PLN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Menurunkan Angka Gangguan Transmisi

PLN P3B Sumatera dengan Pengelolaan

Manajemen Risiko

ADELAILA SA’ADAH

PA EE 3 Angkatan 7 tahun 2013

PLT DM Perencanaan Perusahaan P3BS S

(2)

Latar Belakang

Visi PLN P3B Sumatera

Memenuhi Target KPI dan Program Unggulan :

Menurunkan Angka gangguan Transmisi 25 % dari

tahun 2013

Pertumbuhan jumlah pelanggan

tinggi (10 %)

Masih Tingginya Gangguan Transmisi s/d Triwulan

1 2014 (37 x)

Luasnya wilayah Kerja SUTT PLN P3B Sumatera

(10.571.8 kms )

(3)

3

1. PLTG Apung 2. PLTG Ex Pulo Gadung 3. IPP Palembang Timur Kiliranjao

Salak Lubuk

Alung Pauh Limo S.Haru

Bagan Batu

Pagar Alam Singkarak

HEPP Pd. Luar

Teluk Lembu Duri

Banda Aceh Sigli Bireun Lhokseumawe Idie

Aek Kanopan

K.Pinang Simpang 3

Borang

Gumawang

Kalianda Simpang 4

PLTU P.Susu

Musi HEPP PLTU

Sumbar Pessel PLTU

Tualang Cut

Garuda Sakti

Eksisting 70 kV Eksisting 150 kV

Eksisting 275 kV (Operasi 150 kV)

Rencana 150 kV

TNB

Ombilin Payakumbuh PLTG Talang Duku

PLTU Pd. Sidempuan

Pagelaran Besai HEPP Muara Bulian

Kambang Renun HEPP

G.Tua Aur Duri

R.Prapat Asahan I

HEPP T.Tinggi

P.Siantar

Bukit Kemuning

1. Bukit Siguntang 2. Talang Ratu 3. Seduduk Putih 4. Boom Baru 5. Sungai Juaro 6. Sungai Kedukan 7. Bungaran

Sewa Sungai Gelam

PLTG Balai Pungut

Eksisting 275 kV

K.Tanjung

Nagan Raya

Porsea PLTU/GU

Belawan

Binjai P.Pasir

Mabar P.Geli NamorambeTiti Kuning

KIM

WILAYAH KERJA

UNIT PELAYANAN TRANSMISI (UPT)

P3B SUMATERA

GI : 7 unit

TRAFO : 13 unit / 350 MVA SUTT : 656,3 kmr / 1.288,4 kms TOWER : 2.004 unit

1. UPT ACEH

2. UPT MEDAN

3. UPT PEMATANG SIANTAR

4. UPT PADANG

5. UPT PEKANBARU GI : 18 unit

TRAFO : 34 unit / 1.501,5 MVA SUTT : 920,4 kmr / 1.840,8 kms TOWER : 2.775 unit

GI : 18 unit

TRAFO : 37 unit / 1.971,5 MVA SUTT/SKTT : 444,9 kmr / 883,8 kms TOWER : 1.267 unit

GI : 19 unit

TRAFO : 28 unit / 824 MVA SUTT : 781,4 kmr / 1.389,5 kms TOWER : 2.362 unit

GI : 9 unit

TRAFO : 16 unit / 631,5 MVA SUTT : 415,3 kmr / 829,3 kms TOWER : 1.323 unit

6. UPT BENGKULU

7. UPT PALEMBANG

8. UPT TANJUNG KARANG

GI : 19 unit

TRAFO : 40 unit / 1.492 MVA SUTT : 518,2 kmr / 974,7 kms TOWER : 1.590 unit

GI : 10 unit

TRAFO : 21 unit / 655 MVA SUTT : 914,4 kmr / 1.711,1 kms TOWER : 2.694 unit

GI : 22 unit

TRAFO : 38 unit / 1.300 MVA SUTT : 878,4 kmr / 1.654,2 kms TOWER : 2.577 unit

(4)

4

Gangguan Transmisi masih tinggi, menyebabkan kerugian

finansial hingga

7,744,976,463

Milyard, Energi tidak tersalur :

6,256.90

MWh (s.d Mei 2013)

Dampak gangguan pada Pembangkit sangat besar yang bisa

menyebabkan Black out terpisahnya sistem

Kerugian di sisi pelanggan, apalagi industri yang sangat besar.

Kepuasan pelanggan, citra

dan kinerja perusahaan turun

karena

sering padam dan penormalan yang lama.

Program

WCS dan WCC

terancam tidak tercapai

Issue Stratejik

(5)

Pohon

Petir

Relai

Alat

PFL /

Manusia

Binatang

Sistem

Layang-Layang

Penyulang J U M L A H

2012

3

16

2

6

0

1

0

0

0

28

2013

3

21

1

12

0

0

0

0

0

37

2014

13

12

2

6

0

1

0

1

0

35

0

5

10

15

20

25

30

35

40

K

a

li

g

g

Data Gangguan Transmisi P3B Sumatera per penyebab : 2012-2014 TW 1

(6)

Issue Stratejik

Tingkat Gangguan Instalasi Transmisi cukup tinggi

Seringkali Gangguan Berulang

Masih tinggi angka gangguan

Transmisi

Pengelolaan Manajemen Risiko

S O L U S I

(7)

Inisiatif Stratejik

ROADMAP TLOF P3B Sumatera 2013 - 2017

7

(8)

Tujuan Stratejik

Inisiatif

Stratejik

P3BS

Sistem Operasi dan Pengaturan Sistem Ekselen

Sistem Penyaluran Transmisi yang Ekselen

Tujuan

stratejik

P3BS

Peningkatan kualitas pemeliharaan yang dilaksanakan oleh UPT dan UPB.

Peningkatan pengamanan Instalasi GI dan Transmisi

Peningkatan kinerja peralatan.

Peningkatan kualitas pengoperasian sistem, instalasi dan SDM

Sasaran

Stratejik

Pelaksanaan Pengelolaan Manajemen Risiko di UPT/UPB untuk menekan

gangguan Jaringan SUTT dari 154 menjadi 127 kali per tahun

KINERJA

TLOF turun dari 1,55 kali/100 kms menjadi 1,22

kali/100 kms

QUICK

TnT

Program

Quick

Recovery,

T

ransmisi

N

o

T

rip

(9)

Fishbone Analysis Gangguan Transmisi

Wilayah Kerja P3B Sumatera masih Tinggi

INFRASTRUKTUR/DATA

MANUSIA

MATERIAL

METODE

ANGGARAN

LINGKUNGAN

Izin penebangan pohon

Akurasi Data => Data alah, diagnosa

salah, obat salah Software applikasi

belum optimal (FOIS, PST,CBM)

Pemahaman thd PROBIS belum seragam Kompetensi terbatas

Motivasi & kepedulian belum optimal

Transfer ilmu pengetahuan berjalan lamban

Kualitas beberapa material kurang memadai

Alat uji & alat monitoring belum

lengkap

Beberapa peralatan Utama sudah mengalami ageing

Koordinasi pihak terkait kurang optimal (Area-UPT) Alur proses bisnis condition

assesment belum ditetapkan

Pemeliharaan belum sepenuhnya berbasis kondisi

sehingga kondisi peralatan tidak diketahui dengan jelas

Alokasi biaya Pemeliharaan menjadi

kurang tepat (seharusnya biaya har tepat

sasaran berdasarkan

kondisi)=>memelihara yang perlu saja

Pembatasan Anggaran

Kurs Dolar meningkat

Jumlah Gg

Transmisi

Tinggi

Pencurian besi

siku Tower

Tehnologi informasi kurang memadai

Mindset masih :bagaimana mengatasi gg seharusnya bagaimana mencegah gg

(10)

ANALISA PERMASALAHAN - SWOT

STRENGTH (S)/KEKUATAN

Memiliki SDM yang

berpengalaman.

Memiliki kesiapan Aset untuk

Penyaluran Sistem Tenaga Listrik

Memiliki TIM

ERS, Tegalur, PDKB.

Memiliki Sistem Pemeliharaan

sesuai dengan SK 114

Memiliki Tools dan IK Har

Memiliki SK DIR 305.K/DIR/2010

WEAKNESS (W)/KELEMAHAN

Kompetensi SDM belum Max

Peralatan Utama sudah banyak

yang ageing

Alat Uji/Tools, IK belum optimal

Kualitas Material belum

memadai

Alokasi anggaran Har kurang

tepat

Tehnologi IT belum memadai

Sistem Har belum Optimal

OPPORTUNITIES (O)/PELUANG

Berkembangnya teknologi

baru untuk menunjang

pengoperasian, pemeliharaan

dan pengembangan instalasi

Dukungan PEMDA

Adanya Forum Diskusi

Transmisi

Tersedianya Pusdiklat / Non

Pusdiklat untuk

mengkoordinir peningkatan

kompetensi SDM

Interkoneksi Sumatera-Jawa

dan Sumatera-Malaysia

Melakukan Training/IHT untuk

meningkatkan kompetensi

SDM

Melakukan koordinasi dengan

PEMDA setempat untuk

meminimalisir kerawanan

sosial

Menginventarisir,

mengusulkan dan

mengevaluasi kebutuhan

kompetensi SDM.

Memaksimalkan

pemanfaatan material

gudang

Melakukan Penggantian

Material yang sdh Ageing

Melengkapi Tools/Alat uji

Mengoptimalkan Sistem

Har sesuai dengan SK 114

(11)

ANALISA PERMASALAHAN - SWOT

STRENGTH (S)/KEKUATAN

Memiliki SDM yang

berpengalaman.

Memiliki kesiapan Aset untuk

Penyaluran Sistem Tenaga Listrik

Memiliki TIM

ERS, Tegalur, PDKB.

Memiliki Sistem Pemeliharaan

sesuai dengan SK 114

Memiliki Tools dan IK

Pemeliharaan

Memiliki SK DIR 305.K/DIR/2010

WEAKNESS (W)/KELEMAHAN

Kompetensi SDM belum

maksimal

Peralatan Utama sudah banyak

yang ageing

Alat Uji/Tools, IK belum optimal

Kualitas Material belum

memadai

Alokasi anggaran Har kurang

tepat

Tehnologi IT belum memadai

Sistem Har belum Optimal

THREATS (T)/ANCAMAN

Sentralisasi kebijakan

rekrument

Kondisi geografis jaringan

transmisi dan instalasi

sebagian besar di daerah

rawan bencana alam dan

kerawanan sosial

Penyediaan Barang / jasa :

(Mitra yang kurang profesional,

ketergantungan terhadap

pabrikan, fluktuasi nilai tukar

uang

Melakukan evaluasi analisa beban

kerja dan mengusulkan

pemenuhan FTK.

Melakukan pemetaan daerah

rawan gangguan dan menindka

lanjuti setiap ada abnormal.

Melakukan Proses lelang sesuai

dengan SK DIR 305, dan

menguatkan dengan spesifikasi

yang sesuai dengan kebutuhan.

Meningkatkan kapabiltas

SDM pelayanan sesuai

tuntutan stakeholder

Meningkatkan pengamanan

penyimpanan material

Meningkatkan kerja sama

dengan Pemda dan

instansi terkiait

(12)

Opportunity For Improvement (OFI)

Melakukan Pengelolaan Manajemen risiko yang

konsisten dengan melakukan pemantauan mitigasi

risiko secara berkelanjutan dan konsisten setiap

bulannya.

Mempercepat Pemulihan Gangguan

Mencegah Gangguan Berulang

(13)

Action For Improvement (AFI)

Action

Who

When

Membentuk Tim ERM P3BS

GM P3BS, MREN

Feb 2014

Melakukan penyusunan Profil Risiko

bidang transmisi, Keuangan, SDM

TIM ERM,

MTRANS, MKEU,

MSDMU

Maret 2014

Melakukan sosialisasi hasil penyusunan

profil risiko ke Manajemen dan Unit

terkait

TIM ERM

April 2014

Melakukan pemantauan mitigasi risiko

perbulan

TIM ERM,

MTRANS, MKEU,

MSDMU, UPT

April,

Mei,Juni-- Des

2014

(14)

PELAKSANAAN MANAJEMEN

RISIKO DI P3BS

(15)

Identifikasi Risiko

15

IDENTIFIKASI RISIKO

No. Deskripsi Risiko Kategori Risiko

Pemilik Risiko

(Risk Owner)

Penyebab /

Sumber Risiko DAMPAK DOMINAN

Tingkat Risiko

Indikator Risiko

(KRI)

1 Gangguan transmisi meningkat

Risiko Keandalan Penyaluran

MOPSIS, MTRANS

Controlable:

1.Unjuk kerja peralatan transmisi belum optimal 2.Unjuk kerja peralatan proteksi belum optimal

3. Masih banyaknya peralatan yang obsollete.

4. Belum optimalnya predictive maintenance.

5. Pembebanan yang berlebih pada peralatan MTU

Uncontrollable: 1. Bencana Alam 2. Aktivitas masyarakat 3. Gangguan karena petir 4. Ketidak siapan Pembangkit

Beban padam > 200 MW, Ekstrem 1.

Pelaksanaan Program unggulan bidang transmisi

(16)

Risk Analysis

16

ANALISIS RISIKO

No. Deskripsi Risiko

Tingkat Kemun gkinan

Tingkat Dampak

Tingkat Risiko

Kontrol / Pengendalian yg ada saat ini

Pemilik Kontrol

Efektifitas Kontrol

Tingkat Kemun gkinan

Tingkat Dampak

Tingkat Risiko

1 Gangguan transmisi meningkat

Besar Signifikan Ekstrem Kontrol untuk menurunkan tingkat kemungkinan:

1. Monitoring dan evaluasi unjuk kerja peralatan bulanan dalam laporan verifikasi gangguan. 2. Review dan update setting

proteksi secara periodik dan sesuai kebutuhan

3. Optimalisasi monitoring transmisi berbasis ground patrol

4. Implementasi CBM transmisi 5. Pemeliharaan Rutin sesuai dg SK

Dir 114.

Kontrol untuk menurunkan tingkat dampak:

6. Sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pentingnya menjaga ROW transmisi

7. Review dan update defense scheme secara periodik dan sesuai kebutuhan

8. Mengoperasi pembangkit BBM

1.MTRANS

1. Effective

2. Effective

3. Effective

4. Effective

5. Effective

6. Effective

7. Efective

(17)

Mitigasi Risiko

17

PENANGANAN RISIKO

No.

Deskripsi

Risiko

Tingkat Risiko (Controlled

Risk)

Rencana / Program Mitigasi PIC

Kebutuhan Anggaran

(Juta Rp)

Target Waktu

Tingkat Risiko Residual

Indikator Risiko

Target KRI

Thresho ld KRI

Status KRI Saat ini Target

Tingkat Risiko

1 Gangguan

transmisi

meningkat

Ekstrem 1. Pemasangan TLA: 200 buah

2. Unbalancing isolator:

3. Implementasi aplikasi

SRINTAMI

4. Penggantian MTU yang

obsolette:

1. 6,076,888

2. 2.412.300

3. 1.000.000

4. 52.989.758

Tahuna

n

Tinggi 1.Pelaksa

naan

Program

unggulan

bidang

transmisi

(18)

Pemantauan Mitigasi Risiko sd Juni 2014

18

RENCANA PENANGANAN (MITIGASI) Pemantauan Q2

Rencana / Program Mitigasi PIC Status KRI

Efektifitas Kontrol

Tingkat Kemungki

nan (Residual

Saat Ini)

Tingkat Dampak (Resdiaul

Saat Ini)

Tingkat Risiko (Residual

Saat Ini)

Perubaha n tingkat risiko

Penjelasan atas perubahan tingkat risiko

Status pelaksanaan rencana mitigasi

1. Pemasangan TLA: 200 buah 2. Unbalancing isolator:

3. Implementasi aplikasi SRINTAMI 4. Penggantian MTU yang obsolette:

4.1 PMT 1 pole 150 kV: 14 set

56% Effective Besar Signifikan Ekstrem Tinggi Target KRI masih tercapai, sehingga tingkat kemungkinan berubah dari besar menjadi sedang

1. 0% 2. 23%

(19)

Trend Grafik Gangguan Penghantar P3B Sumatera

s.d TW II 2012-2014

19

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Total sd Juni

2012

10

9

9

17

14

9

68

2013

6

11

20

22

16

11

86

2014

5

13

17

11

10

10

66

10

9

9

17

14

9

68

6

11

20

22

16

11

86

5

13

17

11

10

10

66

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

(20)

Trend Grafik Durasi Gangguan Penghantar P3B Sumatera

s.d TW II 2012-2014

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Total durasi gg

2012

8

20

11

14

23

3

79

2013

5

34

40

22

29

47

177

2014

2

19

19

25

8

10

82

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Jam

(21)

Penurunan gangguan Transmisi di Wilayah Kerja P3B Sumatera

berdampak juga terhadap penurunan MWH tidak tersalur &

penurunan kerugian finansial sebesar :

No.

Uraian

Satuan

sd TW 2

20 13

sd TW 2

2014

Selisih

penurunan

1

Frekwensi Gangguan

kali/100 kms

86

66

23.26%

2

Lama Gangguan

Jam/100 kms

177

82

53.67%

3

Energi tidak tersalur

MWh

8,077.61 3,005.27

62.80%

4

Harga Jual rata2 P3BS

Rp/kwh.

1,238

1,238

5

Potensi Kerugian

(Mwh * KWh Jual)

Rp (Milyard))

(x 1000)

9,998,706 3,720,011

62.80%

(22)

Kesimpulan

Pengelolaan Manajemen risiko sudah dilaksanakan

secara konsisten dan berkala oleh Risk owner

(Bidang Transmisi, Keuangan dan SDM)

Dampak implementasi AFI yang sudah dilaksanakan

dapat dirasakan oleh P3B Sumatera :

* Terjadi Penurunan Gangguan Transmisi sampai

dengan bulan Juni 2014.

Pengelolaan manajemen risiko yang baik dan

berkelanjutan berdampak baik kepada kinerja PLN

P3B Sumatera

(23)

Perlu adanya kosistensi kerja sama yang baik, antara

semua Bidang (Transmisi, Opsis dan Unit wilayah Asuhnya

(UPT/UPB) melakukan pemantauan mitigasi risiko secara

berkala (bulanan) dan komitmen untuk melaksanakan

hasil evaluasi analisa risiko setiap bulannya.

Perlu

adanya

komitment

dari

manajemen

untuk

mendukung penuh kegiatan Pengelolaan Manajemen

Risiko untuk melakukan pemantauan mitigasi risiko secara

berkala, sehingga bisa secara dini mengantisipasi potensi

blindspot yang akan terjadi untuk perbaikan performance

kinerja P3BS.

SARAN

(24)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN METODA DEMONSTRASI INITIAL ASSESMENT TERHADAP PENINGKATAN KOGNITIF DAN.. PSIKOMOTOR IDENTIFIKASI

[r]

Inilah Berbagai Catatan Peristiwa Penting di Tahun 2014 yang Bisa Kita Petik

Wahai saudariku, Hendaknya para isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan para sahabat Radhiyallahu ‘anhum menjadi teladan bagi anda dalam mendidik

[r]

perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini tercermin dari motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan metode resitasi dibandingkan

Insomnia primer cirinya ditandai dengan adanya kesulitan dalam memulai atau mempertahankan tidur atau non restoratif atau tidur tidak nyenyak selama 1 bulan dan tidak

halaman yang tidak dimiliki oleh para pesaing. Untuk meneliti fenomena diatas, penulis Brand koran dengan market share terbesar adalah akan mengeksplor bagaimana Brand