• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Definisi Kepemimpinan 2 - Kepemimpinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1. Definisi Kepemimpinan 2 - Kepemimpinan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PRILAKU ORGANISASI

KEPEMIMPINAN

OLEH:

INDAH KRISTIAN

(21 2011 029)

Dosen Pembimbing:

Hj. Kholilah, S.E.,M.Si

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS EKONOMI

(2)

DAFTAR IS

DAFTAR ISI... 1

KEPEMIMPINAN... 2

1. Definisi Kepemimpinan...2

2. Perkembangan kepemimpinan...3

3. Fungsi Kepemimpinan...3

4. Tipe – tipe kepemimpinan...4

5. Ciri – ciri Kepemimpinan...6

6. Teori Kepemimpinan...7

7. Hambatan dalam kepemimpinan...8

8. Syarat pemimpin yang baik...8

PERUBAHAN SOSIAL...10

1. Definisi perubahaan sosial...10

2. Teori- teori tentang perubahaan sosial...12

a. Teori Klasik Perubahaan Sosial...12

b. Teori Modern Perubahaan Sosial...13

3. Faktor yang menyebabkan perubahaan sosial...14

(3)

KEPEMIMPINAN

1. Definisni Kesemnimsniini

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhai dan mengarahakan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telaha ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleha Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalaha the process of directing and inflencing the task related activities of grolp members. Kepemimpinan adalaha proses dalam mengarahakan dan mempengaruhai para anggota dalam haal berbagai aktivitas yang haarus dilakukan. Lebiha jauha lagi, Grifn (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleha para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhanya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahaan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalaha kumpulan karakteristik yang haarus dimiliki oleha seorang pemimpin. Oleha karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhai perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehaingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.

Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoha mengenai arti dari kepemimpinan ini, yaitu:

1. Kepemimpinan adalaha pengaruha antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahakan melalui proses komunikasi, kearaha pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschaler, & Massarik, 1961:24)

(4)

3. Kepemimpinan adalaha peningkatan pengaruha sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhaan mekanis terhaadap pengarahaan rutin organisasi ( Katz & Kahan, 1978:528).

4. Kepemimpinan adalaha proses mempengaruhai aktifitas sebuaha kelompok yang diorganisasi kearaha pencapaian tujuan ( Raucha & Behaling, 1984:46) 5. Kepemimpinan adalaha sebuaha proses memberi arti (pengarahaan yang

berarti) terhaadap usahaa kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usahaa yang diinginkan untuk mencapai sasaran ( Jacob&Jacques, 1990:281)

6. Para pemimpin adalaha mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif terhaadap orde social dan yang dihaarapkan dan dipersepsikan melakukannya (Hosking, 1988:153)

7. Kepemimpinan sebagai sebuaha proses pengaruha social yang dalam haal ini pengaruha yang sengaja dijalankan oleha seseorang terhaadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta haubungan-haubungan sebuaha kelompok atau organisasi (Yukl, 1994:2).

2.

Perkembnigni kesemnimsniini

(5)

Munculnya seorang pemimpin merupakkan haasil dari suatu proses yang dinamis yang sesuai dengan kebutuhaan – kebutuhaan kelompok tersebut. Apabila dalam saat tersebut muncul seorang pemimpin, maka kemungkinan besar kelompok tersebut akan mengalami suatu disintegrasi. Tidak munculnya pemimpin tadi adalaha mungkin karena seorang individu yang dihaarapkan menjadi pimpinan, ternyata tidak berhaasil membuka jalan bagi kelompoknya untuk mencapai tujuan dan bahawa kebutuhaan warganya tidak terpenuhai.

3.

Fuigsni Kesemnimsniini

1. Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader)

Sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalaha menerjemahakan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia memempin dan mengawasi tindakan orang-orang yang menjadi bawahaannya. Dan membuat keputusan-keputusan yang kemudian memerintahakannya untuk dilaksanakan. Kepemimpinan ini banyak ditemukan didalam masyarakat dan biasanya bersifat kepemerintahaan, mulai dari pusat sampai ke daeraha-daeraha memerlukkan fungsi tersebut.

2. Pemimpin sebagai penengaha

Dalam masyarakat modern, tanggung jawab keadilan terletak di tangan pemimpin dengan keahaliaanya yang khaas dan ditunjuk secara khausus. Ini dikenal dengan pengadilan. Dan bidang lainnya, umpamanya dalam bidang olaharaga, terdapat wasit yang mempunyai tugas sebagai wasit.

3. Pemimpin sebagai penganjur

Sebagai propagandis, sebagai juru bicara, atau sebagai pengaraha opini merupakkan orang-orang penting dalam masyarakat. Mereka bergerak dalam bidang komunikasi dan publistik yang menguasai ilmu komunikasi. Penganjur adalaha sejenis pemimpin yang memberi inspirasi kepada orang lain. Seringkali ia merupakkan orang yang pandai bergaul dan fasiha berbicara.

(6)

Pemimpin sebagai ahali dapat dianalogikan sebagai instruktur atau seorang juru penerang, berada dalam posisi yang khausus dalam haubungannya dengan unit social dimana dia bekerja. Kepemimpinannya haanya berdasarkan fakta dan haanya pada bidang dimana terdapat fakta. Termasuk dalam kategori ini adalaha guru, petugas sosial, dosen, dokter, ahali haukum, dan sebagainya yang mencapai dan memelihaara pengaruhanya karena mereka mempunyai pengetahauan untuk diberikkan kepada orang lain

5. Pemimpin diskusi

Tipe pemimpin yang seperti ini dapat dijumpai dalam lingkungan kepemimpinan yang demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Seseorang yang secara lengkap memenuhai kriteria kepemimpinan demokratis ialaha orang yang menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi.

4.

Tnise – tnise kesemnimsniini

1. Tipe Otokratik

Dilihaat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalaha seorng yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuukkan sikap yang menonjol ”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:

 Kecenderungan memperlakukan para bawahaannya sama dengan alat-alat lain ddalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghaargai haarkat dan martabat mereka.

 Pengutamaan orientasi terhaadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhaan para bawahaannya.

 Pengabaian peran para bawahaan dalam proses pemgambilan keputusan. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalaha:

 Menuntut ketaatan penuha dari bawahaannya.

 Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.

(7)

 Menggunakan pendekatan punitif dalam haal terjaduinya penyimpangn oleha bawahaan.

2. Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik haanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salaha satu ciri utama masyarakat tradisional ialaha rasa haormat yang tinggi yang ditujukan oleha para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoha-tokoha adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.

3. Tipe Kharismatik

Tidak banyak haal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang khaarismatik. Memang ada karakteristiknya yang khaas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehaingga mampu memperoleha pengikut yang jumlahanya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang khaarisnatik adalaha seseorang yang dikagumi oleha banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

4. Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahawa umumnya organisasi akan berjalan lancer dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yang sudaha dewasa yang mengetahaui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaransasaran apa yang ingin dicapai, tugas yang haarus ditunaikan oleha masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5. Tipe Demokratis

(8)

c. Melihaat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.

d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung haarkat dan martabat manusia.

5.

Cnirni – cnirni Kesemnimsniini

Banyak ciri-ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ditampilkan oleha para pakar yang meliputi ciri-ciri fisik, ciri-ciri intelektual, dan ciri-ciri kepribadian. Dr.W.A. Gerungan telaha mengetengahakan ciri-ciri yang dimiliki oleha kebanyakan pemimpin yang baik dan dijadikan perhaatian para penilai ketika sedang melaksanakan penyaringan terhaadap calon-calon pemimpin dalam latihaan-latihaan kader kepemimpinan.

Penjelasannya sebagai berikut:

1. Persepsi Sosial

Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam melihaat dan memahaami perasaan, sikap dan kebutuhaan anggota-anggota kelompok. Kecakapan ini sangat dibutuhakan untuk memenuhai tugas kepemimpinan. Persepsi sosial ini terutama diperlukkan oleha seorang pemimpin untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan yang menyeluruha dari keadaan-keadaan didalam dan diluar kelompok.

2. Kemampuan berpikir abstrak

(9)

seorang pemimpin yang haarus diarahakan oleha persepsi sosial yang telaha diterangkan diatas.

3. Keseimbangan emosional

Merupakan faktor paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri seorang pemimpin haarus terdapat kematangan emoional yang berdasarkan kesadaran yang mendalam akan kebutuhaan-kebutuhaan, keinginan-keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemuanya itu kedalam suatu kepribadian yang haarmonis. Dan ini bukanlaha suatu kepribadian haarmoni yang beku dan statis, melainkan suatu haarmoni dalam ketegangan-ketegangan emosional, suatu keseimbangan yang dinamis, yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi mempunyai dasar yang matang dan stabil. Kematangan emosional ini diperlukkan oleha seorang pemimpin untuk dapat turut merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok dalam rangka melaksanakan tugas kepemimpinan dengan sukses.

6.

Teorni Kesemnimsniini

Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Ada beberapa teori tentang kepemimpinan, di antaranya ialaha :

1. Teori Genetie

Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made". bahawa penganut teori ini mengatakan bahawa seorang pemimpin akan karena ia telaha dilahairkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahairkan untuk itu. Artinya takdir telaha menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahawa "leaders are born and not made", make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made and not born".

(10)

3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahawa seseorang haanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahairnya telaha memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat-bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebiha lanjut bakat-bakat yang memang telaha dimilikinya itu.

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori social dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang jauha yang lebiha mendalam masiha diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

7.

Hnmbntni dnlnm kesemnimsniini

1. Fakor internal

Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir, emosi yang tidak stabil, tidak percaya diri, takut dalam mengambil resiko, terbatasnya kecakapan pemimpin.

2. Fakor eksternal

Tidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan dari bawahaan, terlalu banyak tekanan.

8.

Synrnt semnimsnii ynig bnnik

Hasil dari penelitian menunjukkan bahawa seorang yang tergolong sebagai pemimpin adalaha seorang yang pada waktu lahairnya yang berhaasil memang telaha diberkahai dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja.

(11)

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahali mengenai syarat-syarat ideal yang haarus dimiliki oleha seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalaha sebagai berikut :

a) Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas b) Bersifat ramaha tamaha dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan c) Berwibawa dan memiliki daya tarik

d) Sehaat jasmaniaha maupun rohaaniaha (fisik maupun mental) e) Kemampuan analistis

f) Memiliki daya ingat yang kuat g) Mempunyai kapasitas integratif ha) Keterampilan berkomunikasi i) Keterampilan mendidik j) Personalitas dan objektivitas

(12)

PERUBAHAN SOSIAL

1.

Definisni serubnhni sosninl

Willian F. Ogburn berusahaa memberikkan sesuatu pengertian tertentu, walaupun dia tidak memberi definisi tentang perubahaan – perubahaan sosial tersebut. Dia terutama mengemukakan bahawa ruang lingkup perubahaan – perubahaan sosial mencakup unsur – unsur kebudayaan baik yang materiil maupun non- materiil, dengan terutama menekankan pengaruha yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhaadap kebudayaan immateriil. Kingsley Davis mengartikkan perubahaan-perubahaan social sebagai perubahaan – perubahaan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya timbulnya pengorganisasian buruha dalam masyarakat-masyarakat kapitalistis, menyebabkan perubahaan-perubahaan dalam haubungan antara buruha dengan majikan yang kemudian menyebabkan perubahaan-perubahaan dalam organisasi ekonomi dan politik.

Gillin dn Gillin mengatakan bahawa perubahaan sosial adalaha suatu variasi dari cara-cara haidup yang telaha diterima, yang disebabkan baik karena perubahaan –perubahaan geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut. Secara singkat Samuel Koenig mengatakan bahawa perubahaan-perubahaan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehaidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab yang intern maupun sebab-sebab yang ekstern.

Definisi yang lain adalaha dari Selo Soemardjan, yang menyatakan bahawa perubahaan-perubahaan sosial adalaha segala perubahaan-perubahaan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhai sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, pola-pola perikelakuan di antara kelompokkelompok dalam masyarakat.

(13)

perubahaan sosial. Perubahaan sosial berbeda dengan perubahaan kebudayaan. Perubahaan kebudayaan mengaraha pada perubahaan unsur-unsur kebudayaan yang ada. Contoha perubahaan sosial : perubahaan peranan seorang istri dalam keluarga modern, perubahaan kebudayaan contohanya : adalaha penemuan baru seperti radio, televisi, komputer, yang mempengaruhai lembaga-lembaga sosial.

Perubahaan sosial itu bersifat umum meliputi perubahaan berbagai aspek dalam kehaidupan masyarakat, sampai pada pergeseran persebaran umum, tingkat pendidikan, dan haubungan antar warga. Dari perubahaan aspek-aspek tersebut terjadi perubahaan struktur masyarakat serta haubungan sosial.

Perubahaan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahaan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan merupakan haasil dari adanya masyarakat, sehaingga tidak akan ada kebudayaan apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan.

Perubahaan sosial yaitu perubahaan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam haubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehaidupan. Sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat, dan yang telaha didukung oleha sebagian besar anggota masyarakat, merupakkan tuntutan kehaidupan untuk mencari kestabilannya.

Cara yang paling sederhaana untuk memahaami terjadinya perubahaan sosial dan budaya adalaha membuat rekapitulasi dari semua perubahaan yang terjadi dalam masyarakat sebelumnya. Perubahaan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari berbagai segi :

 Ke araha mana perubahaan dalam masyarakat bergerak bahawa perubahaan tersebut meninggalkan faktor yang diubaha. Akan tetapi setelaha meninggalkan factor tersebut, mungkin perubahaan itu bergerak kepada sesuatu yang baru sama sekali, akan tetapi mungkin pula bergerak kearaha suatu bentuk yang sudaha ada pada waktu yang lampau.

 Bagaimana bentuk dari perubahaan-perubahaan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat.

Perubahaan sosial bisa terjadi dengan cara :

(14)

2. menuju kearaha kemajuan atau/dan kemunduran. 3. bersifat positif atau negatif.

Menurut Prof.Dr.Soerjono Soekanto bentuk-bentuk perubahaan sosial dapat terjadi

dengan beberapa cara yaitu:

1. Perubahaan yang terjadi secara lambat dan perubahaan yang terjadi secara cepat.

a. Perubahaan secara lambat disebut evolusi, pada evolusi perubahaan terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana atau suatu kehaendak tertentu. Perubahaan terjadi karena ushaa-usahaa masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang timbal dengan pertumbuhaan masyarakat.

b. Perubahaan secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi, perubahaan yang terjadi direncanakan terlebiha dahaulu maupun tanpa rencana.

2. Perubahaan yang pengaruhanya besar atau kecil.

a. Perubahaan yang pengaruhanya kecil adalaha perubahaan pada unsur struktur social yang tidak bisa membawa pengaruha langsung atau pengaruha yang berarti bagi masyarakat.

b. Perubahaan yang pengaruhanya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris.

3. Perubahaan yang dikehaendaki ataupun perubahaan yang tidak dikehaendaki. a. Perubahaan yang dikehaendaki haádala bila seseorang mendapat

kepercayaan sebagai pemimpin.

b. Perubahaan social yang tidak dikehaendaki merupakkan perubahaan yang terjadi tanpa dikehaendaki serta berlangsung dari jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diinginkan.

2.

Teorni- teorni teitnig serubnhni sosninl

(15)

kelompok, yaitu : teori klasik dan teori modern.

n. Teorni Klnsnik Perubnhni Sosninl

Pemikiran para tokoha klasik tentang perubahaan sosial dapat digolongkan ke dalam

beberapa pola, perubahaan sosial pola linear, perubahaan sosial pola siklus, dan perubahaan

sosial pola gabungan. 1. Pola Linear

Perubahaan sosial mengikuti pola linear seperti yang dikemukakan oleha Auguste Comte. Dia mengatakan bahawa kemajuan progresif peradaban manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama, dan tak terelakkan. Perubahaan selalu berubaha dari yang sederhaana ke araha yang lebiha kompleks, selalu berubaha menuju ke kemajuan. Terdapat haukum tiga tahaap, yaitu:

a. Tahaap teologis dan Militer, yaitu suatu tahaapan dimana haubungan sosial bersifat militer, masyarakat senantiasa bertujuan untuk menundukkan masyarakat lainnya.

b. Tahaap metafisik dan religius, yaitu suatu tahaapan dimana dalam masyarakat sudaha terjadi adanya suatu haubungan atau jembatan pemikiran yang menghaubungkan masyarakat militer dan industri.

c. Tahaap Ilmu Pengetahauan dan Industri, yaitu suatu tahaapan dimana industry mendominasi haubungan sosial dan produksi menjadi tujuan utama masyarakat.

2. Pola Siklus

(16)

3. Gabungan beberapa Pola

Teori ni menggabungkan pola linear dan juga pola siklus. Perubahaan sosial dalam masyarakat bisa berbentuk pola siklus dan linear. Contoha perubahaan linear, dicontohakan oleha pemikiran Marx, menurut Marx, masyarakat berubaha dari masyarakat komunis tradisional menjadi modern. Menurutnya perkembangan pesat kapitalisme akan memicu konfik antar buruha dengan kaum borjuis yang akan dimenangkan oleha kaum buruha kemudian akan membentuk masyarakat komunis. Pemikiran siklis Marxterlihaat dari pandangannya bahawa sejaraha manusia adalaha sejaraha perjuangan terus menerus antara kelas-kelas dalam masyarakat. Setelaha satu kelas menguasai kelas lainnya siklus akan berulang lagi.

b. Teorni Moderi Perubnhni Sosninl

Pada umumnya para penganut teori modern perubahaan sosial melihaat perubahaan sosial pad negara-negara berkembang berjalan secara linear (bergerak dari tradisionil ke modernisasi) dan evolusioner (bergerak lambat). Di lain pihaak ada pandangan penganut teori konfik, yaitu mereka yang melihaat bahawa sebenarnya perubahaan itu tidak memberikan dapak kemajuan bagi negara-negara berkembang. Yang terjadi sebaliknya, negara-negara berkembang menjadi negara yang terbelakang dan menciptakan ketergantungan negara berkembanga kepada negara-negara industri maju di Barat.

Berikut ini adalaha beberapa pandangan teori modern perubahaan sosial :

1. Teori Modernisasi

Teori ini berpandangan bahawa negara-negara terbelakang akan meniru seperti apa yang telaha dilakukan oleha negara-negara industri maju. Dengan meniru negara-negara maju mereka akan menjadi negara yang berkembang melalui proses modernisasi.

2. Teori Ketergantlngan (dependencia)

(17)

bersamaan negara-negara dunia ketiga mengalami kolonialisme dan neo-kolonialisme bahakan justru menjadi semakin terbelakang, dunia ketiga tidak nengalami tahaap ”tinggal landas”. Keadaan ini menciptakan negara dunia ketiga yang ekonominya berbasis kepada sumber daya alam selalu tergantung pada negara industri maju.

3. Teori sistem dlnia

Teori ini berpandangan, seperti dicetuskan oleha pendirinya Immanuel Wallerstein, bahawa perekonomian kapitalis dunia terbagi atas tiga jenjang, yaitu: negara-negar inti, Negara-negara semi periferi, dan dan negara-negara periferi.

3.

Fnktor ynig meiyebnbkni serubnhni sosninl

Interelasi dan interaksi sosial masyarakat mendorong perkembangan berpikir dan reaksi emosional para anggotanya. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadakan berbagai perubahaan. Perkembangan kualitas dan kuantitas anggota masyarakat juga mendorong perubahaan sosial.

Prof.Dr.Soejono Soekanto menyebutkan adanya faktor intern dan ekstern yang menyebabkan perubahaan sosial dalam masyarakat, yaitu:

1. Faktor intern

 Bertambaha dan berkurangnya penduduk.

 Pemberontakkan dalam tubuha masyarakat.

 Konfik dalam masyarakat. 2. Faktor Ekstern

 Faktor alam yang ada disekitar manusia yang berubaha, seperti bencana alam.

(18)

KESIMPULAN

Teori kepemimpinan membicarakan mengenai bagaimana seseorang menjadi pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin, dan teori tentang kepemimpinan itu diantaranya adalaha teori kelebihaan, teori sifat, teori keturunan, teori khaarismatis, teori bakat dan teori sosial

Tipe kepemimpinan adalaha gaya atau corak kepemimpinan yang dibawakan oleha seorang pemimpin dalam mempengaruhai para pengikutnya. Gaya seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan dipengaruhai oleha berbagai faktor antara lain factor pendidikan, pengalaman, usia, karakter tabiat atau sifat yang ada pada diri pemimpin tersebut. Orang yang ambisius untuk menguasai setiap situasi apabila menjadi pemimpin cenderung akan bersifat otoriter. Orang yang mempunyai sifat kebapakan apabila menjadi pemimpin cenderung akan menjalankan kepemimpinan yang bertipe paternalistik sedangkan pemimpin yang tidak menguasai bidang tugas yang menjadi wewenangnya akan menyerahakan segala sesuatunya pada bawahaan sehaingga gaya kepemimpinannya cenderung bersifat laisser faire.

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), merencanakan hingga tahun 2020 lahan yang akan dan dapat dikembangkan untuk irigasi teknis dengan

Dari hasil analisis data dalam penelitian ini, penulis menyarankan kepada PT Bank Perkreditan Rakyat Shinta Daya di Yogyakarta bahwa jika organisasi menginginkan dampak yang

Young pendiri dari The Center of Internet Addiction mengungkapkan bahwa adiksi internet menjadi topik yang penting layaknya adiksi merokok, alkohol, makanan dan

The writer sees that the description of the setting in the novel portrays the real life of American society who lived in the city especially at Chicago in the late

Kecemasan yang dialami ibu bersalin selama dalam proses persalinan khususnya pada kala I fase aktif akan menimbulkan berbagai komplikasi selama persalinan, seperti

Penataan Zonasi Taman Nasional Karimunjawa Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah.. Semarang: Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan

Pada ordo squamata terdapat 1 famili dari viperidae yang ditemukan pada gunung Permisan pada ketinggian sekitar 100m di batang pohon mati, lalu pada famili scincidae