BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Guna Kemas Indah merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri kemasan plastik (Thermorforming & Metalizing), yang berdiri pada tanggal 29 maret 1988. PT. Guna Kemas Indah mempunyai kantor pusat yang berkedudukan Jl. Pluit Raya Selatan No.11 A-B, Jakarta Utara, Indonesia. PT. Guna Kemas Indah mempunyai pabrik yang berada di daerah Cikupa Tigaraksa, Tangerang. Pada awal berdirinya PT. Guna Kemas Indah hanya untuk memenuhi permintaan pasar di Pulau Jawa dan sampai sekarang sudah berkembang pesat menjadi suatu perusahaan industri plastik yang besar dimana mempunyai beberapa anak cabang di Indonesia salah satunya adalah Medan.
Perusahaan ini juga telah mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 tentang sistem manajemen mutu. Dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2000 maka manfaat utama dari implementasi sistem manajemen mutu digunakan untuk memberi kenyamanan bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya karena ada panduan, petunjuk, ataupun ukuran keberhasilan atas pekerjaannya dan adanya proses perbaikan berkesinambungan (Continuous ImprPovement).
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Guna Kemas Indah memproduksi gelas plastik dalam ukuran yang berbeda-beda yaitu:
1. Untuk proses Injection Molding hanya satu ukuran saja yaitu ukuran 250 ml. 2. Pada proses Thermoforming dan Metalizing menghasilkan dua produk dengan
baik itu kemasan gelas plastik biasa (bening) ataupun gelas plastik printing dengan kemasan MG 220 ml dan kemasan MG 240 ml.
2.3. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT. Guna Kemas Indah berlokasi di Jalan Industri No. 11. Kebun Sayur Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang.
2.4. Daerah Pemasaran
di Medan, PT. Guna Kemas Indah memiliki banyak konsumen beberapa diantaranya:
1. PT. Indofood 2. PT. Makmur
3. PT. Indodes dan perusahaan umum lainnya
2.5. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan
Masyarakat sekitar memperoleh dampak yang positif dengan berdirinya PT. Guna Kemas Indah, khususnya dari segi sosial ekonomi. Dampak yang diperoleh diantaranya adalah:
1. Terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
2. Mengembangkan usaha skala mikro, dengan banyaknya berjualan di sekitar pabrik.
3. Adanya pembangunan jalan di sepanjang jalan industri menuju pabrik PT. Guna Kemas Indah.
4. Pemasukan Listrik di sepanjang jalan industri menuju PT. Guna Kemas Indah.
2.6. Standar Mutu Bahan atau Produk
Tabel 2.1.Syarat Mutu Cup Plastik untuk Air Minum dalam Kemasan
No Jenis Uji Satuan Persyaratan
1 Visual dan sifat
tampak -
Bersih, tidak ada benda asing*) yang menempel tidak ada kerusakan berupa
penyok, goresan dan retak.
2 Bau dan Rasa - Tidak boleh menyebabkan perubahan terhadap bau dan rasa pada air minum
3 Kompresi (top
*) Benda asing yang dimaksud adalah segala sesuatu yang tidak patut ada pada gelas yang dapat mempengaruhi mutu produk
(Sumber : Standar Nasional Indonesia (SNI) Gelas plastik untuk air minum dalam
2.7. Bahan yang Digunakan
2.7.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk yang sudah distandarisasikan. PT. Guna Kemas Indah mengimpor bahan baku dari luar negeri yaitu Malaysia dan Thailand.
Bahan baku kemasan produk yang digunakan di PT. Guna Kemas Indah yaitu sebagai berikut:
1. Polypropylene merupakanbiji plastik untuk bahan baku cup plastik
2. Titanlene untuk bahan baku pada pembuatan cup plastik dan injection molding
3. Bahan baku Afal yaitu lembaran sheet yang merupakan salah satu bahan baku yang digunakan dalam pembuatan cup plastik
4. Katalis Cesa Nukleant yaitu bahan baku untuk pembuatan cup plastik yang berguna untuk membuat kecerahan pada cup plastik
5. Cosmoplene merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan cup plastik
2.7.2. Bahan Penolong
2.7.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu proses produksi sehingga dapat meningkatkan mutu produk menjadi lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan di PT. Guna Kemas Indah adalah:
1. REMF 56 sebagai pengalot untuk mengurangi dan menghilangkan kepecahan 2. LD Tetlin untuk menggantikan REMF 56 jika tidak tersedia dimana fungsinya
sama yaitu sebagai pengalot untuk mengurangi dan menghilangkan kepecahan 3. Cat yang digunakan yaitu cat UV LC 416 terdiri dari berbagai warna seperti
merah, kuning, hijau, ungu, dan lain-lain untuk memberi warna pada produk cup plastik printing.
2.8. Uraian Proses Produksi
Di dalam suatu industri perakitan bahan baku menjadi bahan jadi diperlukan adanya proses yang tepat dan sempurna. Proses merupakan suatu ilmu penerapan yang merubah suatu tahap ke tahap berikutnya dengan reaksi yang berbeda-beda. Rincian bagian/departemen yang meliputi urutan proses adalah sebagai berikut: 1. Proses VaccumThermoforming
Proses VaccumThermoforming memiliki langkah-langkah sebagai berikut: a. Proses Pengilingan
Yaitu pada tahap ini lembaran plastik reject dan produk gelas plastik yang
reject dibawa ke ruang giling untuk digiling agar menghasilkan biji plastik.
untuk membuat komposisi perbandingan. Dari mesin giling material yang turun ditarik ke atas blower kemudian material dimasukkan ke dalam karung kemudian ditimbang, untuk afal 1 sak = 20 kg dan propylene 1 sak= 20 Kg, serta KatalisChesa Nucleant sebanyak 2,5 Kg.
b. Proses Mixing
Proses Mixing merupakan proses penyampuran bahan baku utama dengan bahan baku tambahan untuk membuat lembaran plastik. Material murni PP
(Polypropylene), afal, lembaran plastik, produk gelas plastik yang reject serta
cesa nucleant diaduk hingga rata. Setelah itu semua bahan di-mixing atau
dicampur di mesin Mixing. Pada proses penyampuran menggunakan timer tertentu agar proses penyampuram keempat material tersebut dapat merata. Selanjutnya hasil mixing (campuran material) ini disalurkan ke hooper (tempat untuk menampung material) yang ada di mesin Exturuder.
2. Proses Pembuatan Lembaran Plastik
Lembaran Plastik adalah material yang berbentuk lembaran yang akan digunakan untuk memproduksi gelas plastik. Langkah proses pembuatan lembaran plastik adalah sebagai berikut:
a. Pertama, keempat material yang sudah di mixing tersebut dimasukkan ke dalam Hopper dan dipanasi dengan temperatur 80oC.
c. Dari Barel Heater material masuk ke Screen Heater (tempat filter saringan plastik) untuk melakukan penyaringan dengan filter agar material yang kotor tidak ikut tercampur pada saat proses. Jumlah Screen Heater ada dua buah. Adapun temperatur dari Screen Heater adalah 220oC.
d. Dari Barel Heater masuk ke Screen Heater untuk melakukan pemanasan kemudian ke gear pump dan kembali ke Screen Heater dengan temperatur ± 225oC. jumlah Screen Heater ada dua buah.
e. Selain itu dilakukan pemanasan terakhir di Die Heater yang berjumlah tujuh buah. Adapun temperatur Die heater adalah ± 224oC.
f. Setelah itu, material tersebut dimasukkan ke dalam Roll Jumbo untuk mencetak material yang cair tersebut menjadi lembaran. Selanjutnya mengatur ketebalan lembaran plastik dengan Baut Stopper (penyetel ketebalan). Biasanya ketebalan lembaran plastik 0,74 mm, 0,83 mm, 0,97 mm, 1,06 mm, 1,10 mm. Pada Rooll Jumbo ada sirkulasi air (chiller) untuk pendingin agar sheet yang dihasilkan tidak lengket, bening, dan mengkilap. Untuk temperatur Chiller Roll Jumbo ada tiga yaitu atas, tengah, dan bawah dengan temperatur 23oC, 25oC, dan 21oC .
Oleh karena itu, inspeksi harus teliti agar lembaran plastikyang dihasilkan bagus dan tidak ada reject.
h. Setelah proses penggulungan selesai maka lembaran plastik dapat digunakan memproduksi gelas plastik. Namun lembaran plastik yang diproduksi saat ini belum tentu dipakai langsung untuk produksi gelas plastik. Untuk hasil 1 gulungan lembaran plastik ± 600-1000 Kg dan untuk pengambilan lembaran plastik untuk proses di mesin Vaccum
Thermoforming harus sesuai urutan agar lembaran plastik yang telah lama
terpakai lebih dahulu.
3. Proses Pembuatan Gelas Plastik
Langkah-langkah proses di mesin Thermoforming adalah sebagai berikut: a. Lembaran (sheet) dari mesin Extruder diletakkan di tempat menampung
material di mesin Thermoforming.
b. Selanjutnya dilakukan set up mesin dimulai menggunakan pemanasan
heater dengan temperatur yang berbeda-beda tergantung tebal lembaran
plastik. Semakin tebal lembaran plastik, maka suhu semakin tinggi.
c. Setelah set up selesai dilakukan, maka lembaran lembaran plastik dimasukkan kedalam mesin Thermoforming untuk dicetak menjadi gelas plastik.
cacat datang dari mana kemudian dilakukan perbaikan dengan memberitahu operator untuk setting mesin ulang.
e. Proses penyortiran, yaitu produk yang telah disortir kemudian dibungkus kedalam plastik sebanyak 75 pcs tiap jalur sehingga berisi 40 lajur tiap satu kardus (3000 pcs).
f. Setelah itu menimbang berat kardus maksimum 30 Kg.
g. Kemudian melakukan proses packing setelah kardus berisi 40 lajur tiap satu karton (3000 pcs).
2.9. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan bagan yang menggambarkan hubungan kerja antara dua orang atau lebih pada suatu tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi bagi suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungannya satu sama lain pada intinya dapat digambarkan pada suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugasnya, dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan, akan menciptakan suasana kerja yang baik karena akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab.
1. Direktur Utama
Direktur utama memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengkordinir secara keseluruhan terhadap kondisi dan kegiatan di pabrik. b. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentukan produk yang akan
diproduksi, dengan menentukan item-item yang akan diproduksi yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan atau pasar.
2. Manager Produksi
Bagian produksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan oleh pabrik, mulai dari awal sampai akhir kegiatan produksi.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kegiatan produksi.
3. Manager personalia
Bagian umum atau bagian personalia memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertugas dalam kegiatan personal dari para pegawai.
c. Mengawasi secara langsung pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan, baik mobil perusahaan maupun angkutan transportasi untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi yang akan dikirim.
4. Manager Administrasi dan Keuangan
Bagian administrasi bertanggungjawab dalam hal mencatat semua kegiatan pembukuan pada keuangan yang terjadi di perusahaan tersebut:
Bagian keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab dalam hal pembukuan, pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya di pabrik.
b. Memberikan honor atau gaji kepada pegawai perusahaan, termasuk menangani kegiatan transaksi, ataupun simpan pinjam yang dilakukan oleh karyawan dengan perusahaan.
5. Manager Pemasaran
Mempunyai tanggung jawab dalam: a. Mengontrol pembelian barang.
b. Menerima laporan penjualan produk perusahaan.
c. Bertanggung jawab atas jumlah penjualan perusahaan setiap bulan. 6. Manager Maintenance
Manager Maintenance memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab untuk pemenuhan bagian pemeliharaan dan perbaikan. b. Bertanggung jawab dalam kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.
7. Manager Pergudangan
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Manager gudang adalah sebagai berikut: a. Mengatur pengiriman barang.
b. Menerima laporan stok dari staf gudang.
c. Bertanggung jawab atas berjalannya seluruh kegiatan yang dilakukan di gudang.
8. Pengawas atau supervisi
Pengawas atau supervisi bertugas dalam:
a. Mengawas derajat kualitas produk apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pengawasan terhadap pembelian dengan mempertimbangkan kualitas bahan baku.
c. Pengawasan persediaan bahan baku dan barang jadi. d. Bertanggung jawab dalam mengatur penjadwalan. 9. Staf Bagian Pengendalian Mutu
Bagian pengawasan komponen memiliki tugas dan tanggung jawab dalam hal mengawasi dengan melakukan inspeksi terhadap komponen-komponen yang. 10.Staf Teknisi
11.Staf Bagian Safety dan Security
Bagian penyiapan peralatan-peralatan yang menjaga kesalamatan para pekerja pabrik dan memilih pekerja untuk menjaga keamanan pabrik.
12.Staf Bagian Gudang
Bagian pergudangan memiliki tugas dan tanggung jawab mengawasi dan mencatat jumlah bahan baku dan produk jadi yang masuk dan yang dikirim atau dikeluarkan oleh perusahaan.
13.Staf bagian Administrasi dan keuangan
Bertanggungjawab dalam mengurus pembukuan di perusahaan dan bertanggungjawab dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan pada perusahaan. 14.Staf Administrasi produksi
Bertanggung jawab dalam:
a.Membuat surat jalan untuk penjualan barang kepada pelanggan b. Mencatat piutang yang dilakukan pelanggan.
15. Operator Quality Control
Bertugas dalam pemeriksaan tiap item barang jadi untuk menjaga kualitas produk tetap baik.
16.Anggota
2.10.1. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.10.1.1. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja dalam pembuatan produk di PT. Guna Kemas Indah berjumlah 217 orang dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja di PT. Guna Kemas Indah
No Bagian Jumlah Karyawan (Orang)
1 Direktur Utama 1
2 Manager Produksi 1
3 Manager Administrasi dan Keuangan 1
4 Manager Personalia 1
5 Manager Maintenance 1
6 Manager Pergudangan 1
7 Manager Pemasaran 1
8 Pengawas/Supervisi 3
9 Staf Bagian Pengendalian Mutu 1
10 Staf Bagian Administrasi Produksi 1
11 Staf Bagian Administrasi 3
12 Staf Bagian Safety & Security 6
13 Staf Bagian Teknisi 3
14 Staf Bagian Gudang 2
15 Bagian Pengolahan Plastik 5
16 Bagian Pembersihan Bram 9
17 Bagian Pengolahan Logam 6
18 Bagian Perakitan 12
19 Bagian Perbengkelan 15
20 Bagian Listrik/Alat-alat 6
21 Bagian Mal-mal Plastik 9
22 Bagian Mal-Mal Pon 9
23 Bagian Mal-Mal Pon dan Tap 9
24 Bagian Mesin Hidraulik 9
25 Bagian Injection 6
26 Bagian Pergudangan 12
27 Bagian Bahan Baku dan Suku Cadang 12
28 Bagian Keamanan 6
29 Bagian Pengangkutan 6
30 Bagian Kebersihan 12
31 Bagian Produksi 48
Jumlah 217
Kegiatan jam kerja secara normal dilakukan selama 7 jam kerja produktif dan 1 jam istirahat. PT. Guna Kemas Indah berproduksi setiap hari, kecuali hari-hari besar lainnya. Pembagian jam kerja karyawan dibagi menjadi tiga shift yang dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Jam Kerja Normal Karyawan
Bagian Shift Hari Jam Kerja
Umum Pagi Senin - Jumat - Pukul 08.00 – 12.00 : Waktu kerja - Pukul 12.00 – 12.30 : Waktu istirahat - Pukul 12.30 – 15.30 : Waktu kerja Sabtu - Pukul 08.00 – 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 12.30 : Waktu istirahat - Pukul 12.30 – 13.30 : Waktu kerja Compressor Pagi Senin - Jumat - Pukul 08.00 – 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 12.30 : Waktu istirahat - Pukul 12.30 – 15.30 : Waktu kerja Sabtu - Pukul 08.00 – 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 12.30 : Waktu istirahat - Pukul 12.30 – 13.30 : Waktu kerja Injek Plastik Pagi Senin - Jumat - Pukul 08.00 – 12.00 : Waktu kerja - Pukul 12.30 – 15.30 : Waktu kerja Sabtu - Pukul 08.00 – 12.00 : Waktu kerja
- Pukul 12.00 – 12.30 : Waktu istirahat - Pukul 12.30 – 13.30 : Waktu kerja Siang Senin - Jumat - Pukul 15.30 – 19.30 : Waktu kerja
- Pukul 19.30 – 20.00 : Waktu istirahat - Pukul 20.00 – 23.00 : Waktu kerja Sabtu - Pukul 13.30 – 17.30 : Waktu kerja
2.10.2. Sistem Pengupahan dan Kesejahteraan Karyawan
Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PT. Guna Kemas Indah berpedoman pada ketentuan Upah Minimum Sektoral Regional (UMSR) yang ditetapkan pemerintah. Besarnya upah yang diterapkan dibedakan menurut status karyawan perusahaan:
1. Pegawai Tetap
Menerima gaji bulanan dan fasilitas-fasilitas lain dari perusahaan. 2. Pegawai Harian
Menerima upah sesuai dengan hasil kerjanya setiap satu minggu.
Pelaksanaan kerja yang dilakukan pegawai pada hari libur dan diluar ketentuan jam kerja normal maka dikategorikan ke dalam jam kerja lembur. Perhitungan gaji untuk pekerja lembur sebagai berikut:
1. Untuk hari biasa
a. Untuk satu jam pertama adalah 1,5 x upah per jam
b. Untuk dua jam berikutnya adalah 2 x upah per jam. Dimana upah kerja lembur per jam adalah 1/173 x upah per bulan.
2. Untuk hari besar/libur
Untuk hari libur 2 x upah per hari kerja biasa.
1. Tunjangan Masa Kerja
Perbedaan gaji antara pekerja baru dengan pekerja lama dibedakan dengan tunjangan masa kerja, baik pekerja bulanan maupun pekerja harian, yaitu:
a) Masa kerja 2 tahun – kurang 4 tahun TMK Rp 11.000,00/bulan b)Masa kerja 4 tahun – kurang 6 tahun TMK Rp 14.000,00/bulan c) Masa kerja 6 tahun – kurang 8 tahun TMK Rp 16.500,00/bulan d)Masa kerja 8 tahun – kurang 10 tahun TMK Rp 20.000,00/bulan e) Masa kerja 10 tahun – kurang 12 tahun TMK Rp 25.000,00/bulan f) Masa kerja 12 tahun – kurang 14 tahun TMK Rp 30.500,00/bulan g)Masa kerja 14 tahun – kurang 16 tahun TMK Rp 37.500,00/bulan h)Masa kerja 16 tahun – kurang 18 tahun TMK Rp 44.500,00/bulan i) Masa kerja 18 tahun – kurang 20 tahun TMK Rp 51.500,00/bulan j) Masa kerja 20 tahun – kurang 22 tahun TMK Rp 58.500,00/bulan k)Masa kerja 22 tahun – kurang 24 tahun TMK Rp 65.500,00/bulan l) Masa kerja > 24 tahun ...TMK Rp 72.500,00/bulan 2. Tunjangan Hari Raya (THR)
Besarnya THR adalah tambahan satu bulan gaji pada karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun. Adapun ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan berkenaan dengan Tunjangan Hari Raya, yaitu:
a. THR diberi kepada pekerja, 14 hari sebelum Hari Raya Keagamaan
c. Pekerja yang bekerja kurang dari 1 tahun tetapi telah melampaui masa percobaan, THR sebagai berikut:
d. Pekerja yang mengundurkan diri/terkena PHK tetap diberikan THR, maka pekerja tidak akan kehilangan haknya.
e. THR bagi pekerja yang terkena PHK 30 hari sebelum Hari Raya Keagamaan sebesar:
f. Perusahaan akan memberikan Struk Pemberian THR lengkap dengan perhitungannya.
3. Tunjangan selama sakit
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan yang dalam perawatan sakit dan tidak dapat bekerja yang dinyatakan/dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Pekerja harian yang bekerja lebih dari 2 tahun juga mendapatkan tunjangan ini.
4. Tunjangan Insentif
Tunjangan ini diberiakan kepada karyawan dengan cara ditambahkan ke dalam upah karyawan setiap bulannya sesuai dengan prestasi kerja masing-masing. Selain tunjangan-tunjangan di atas PT. Guna Kemas Indah juga menyediakan fasilitas-fasilitas lain kepada karyawan, yaitu:
JAMSOSTEK merupakan asuransi untuk melindungi tenaga kerja apabila terjadi kecelakaan kerja atau diluar hal tersebut. Fasilitas ini biasanya dikenal dengan nama Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK). JAMSOSTEK di perusahaan ini yaitu sebesar Rp 23.000 per hari.
6. Cuti
Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan selama bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Lamanya cuti yang diberikan oleh perusahaan adalah 12 hari kerja setiap tahunnya.
2.11. Prosedur Pembelian Bahan Baku
Pembelian bahan baku (polypropylene, titanlene, afal, katalis, cosmoplene) dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga ketersediaan bahan baku secara terus-menerus. Pembelian bahan baku tersebut dilakukan oleh PT. Guna Kemas Indah dengan menggunakan sistem kontrak.
Secara umum prosedur pembelian bahan baku tersebut yaitu:
1. Kantor pusat PT. Guna Kemas Indah yang di Jakarta menunjuk perusahaan yang memproduksi bahan-bahan baku tersebut, bahan baku tersebut didatangkan dari luar negeri (Malaysia dan Thailand)
3. Purchase order dari kantor pusat dikirimkan ke bagian logistik PT. Guna Kemas Indah yang akan diteruskan ke bagian PPIC
4. Bahan baku siap untuk dikirim sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan harus sesuai dengan pesanan yang tertulis di PO