• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Mental Organik ( GMO )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gangguan Mental Organik ( GMO )"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Gangguan Mental Organik ( GMO )

Oleh : Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K ) Mei 2014

(2)

Gangguan Jiwa

12/06/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 2

Terbagi dalam 2 kelompok besar :

Kelompok gangguan jiwa

Psikosis

( ggg jiwa berat )

Kelompok ggg jiwa

Non Psikosis

Psikosis

St. Ggg dgn hilangnya rasa kenyataan (sense of reality) dgn

terganggunya pada

Hidup Perasaan

(

Afek dan Emosi

)

Proses Berpikir

Psikomotor,

dan

Kemauan

sedemikian rupa sehingga tidak sesuai dgn

kenyataan lagi atau

(3)

Angka Kejadian ( Insidensi ) dan Kesakitan ( Morbiditas ) Gangguan Jiwa di Indonesia :

12/06/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 3

Psikosis Fungsional 4 %

Skizofrenia 0,2% - 0,8 %

Sindrom Otak Organik Akut 0,5% Sindrom Otak Organik Menahun 1 %

Retardasi Mental 2 %

Neurosis 5 %

Psikosomatis 5 %

Gangguan Kepribadian 1 %

(4)

Penyebab Umum Gangguan Jiwa :

12/06/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 4

Somatogenik : di Badan

Psikogenik : di Psike

Sosiogenik : di Lingkungan Sosial

Kultural : tekanan KebudayaanSpiritual : tekanan Keagamaan

• Jarang penybb tunggal, tp tumpang tindih antara somatogenikpsikogenik sosiogenik kultural - spiritual.

(5)

Faktor

Somatogenik

:

12/06/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 5

Gangguan bisa terjadi pada :  Neuroanatomi

NeurofisiologiNeurokimia

Tingkat kematangan dan perkembangan organikFaktor2 pre dan peri-natal

Yang disebabkan oleh :

1. Faktor Keturunan

2. Faktor Endokrin / Hormon 3. Virus

4. Ggg Zat Kimia di Otak

(6)

Faktor

Psikogenik

:

• Interaksi ibu-anak • Peran ayah

Intelegensi • Konsep diri

Kehilangan yg berarti  kecemasan, depresi, rasa malu/salah • Pola adaptasi

• Tingkat perkembangan emosi • dll

(7)

Faktor

Sosio

-budaya :

12/06/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 7

• Pola mengasuh anak • Tingkat ekonomi

• Kelompok minoritas

• Pengaruh rasial dan keagamaan  diskriminasi • Perumahan perkotaan; pedesaan lingkungan • Kestabilan harga

(8)

Kelompok gangguan jiwa Psikosis dibagi : 1. Psikosis Organik

2. Psikosis Non-Organik

12/06/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 8

Psikosis Organik :

Akut : Delirium

Kronik : Dementia

Psikosis Non-Organik :

Skizofrenia

Gangguan Afektif

Gangguan Waham

(9)

Kelompok Gangguan Jiwa Non Psikosis

12/06/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 9

1. Gangguan Neurosis

2. Gangguan Kepribadian 3. Gangguan Psikoseksual 4. Gangguan Penyesuaian

5. Gangguan Stres Pasca Trauma 6. Gangguan Pengendalian impuls

7. Faktor Psikologik yang mempengaruhi kondisi fisik 8. Gangguan Buatan

9. Gangguan Penggunaan Zat

(10)

POHON DIAGNOSIS

12/06/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 10

(11)

Gangguan Mental Organik ( GMO )

Gangguan Mental Organik : Gggn Mental yg berkaitan dgn ggg fungsi jar. otak. Yg dpt disebabkan oleh peny. badaniah yg mengenai otak

(GMO ) atau yg diluar otak /sistemik (Gangguan Mental Simptomatis)

Onset  pd semua usia, bersifat reversibel / irreversibel dan progresif.

• Manifestasi psikopatologi terdpt 2 gambaran utama :

1. Sindrome dengan gangguan kognitif yg menonjol spt ggg daya ingat; daya pikir; daya belajar atau ggg sensorium spt ggg

kesadaran/perhatian.

2. Sindrom dgn manifestasi di bidang daya persepsi; isi pikiran; perasa an dan emosi atau pola umum dr kepribadian dan perilaku yg menonjol

 jadi disfungsi kognitif dan sensorinya minimal.

• Istilah GMO akhir2 ini tidak digunakan lagi, karena hampir pada semua

gangguan psikiatrik terbukti ada komponen organik/biologik.

11 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(12)

Klasifikasi (ICD X /PPDGJ III)

1. Demensia dengan berbagai tipenya 2. Delirium

3. Sindroma Amnestik Organik

4. Gangguan Mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

5. Gangguan Kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak

6. Gangguan Mental Organik atau Simptomatik yang tidak tergolongkan

12 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(13)

DEMENSIA ( F00 )

13 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(14)

I. Dementia ( F00 )

Suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yg biasanya

bersifat kronik progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yg multipel, termasuk daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap ( comprehension), berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, daya nilai ( judgment)

Disebabkan kerusakan jar. otak yg tidak dpt kembali lagi ( irreversible ) Atau hilangnya kemampuan fungsi intelektual yg dmk beratnya hingga menghalangi fungsi sosial / pekerjaan.

Epidemiologi : prevalensi :Usia > 65 < 85 tahun 5 %Usia > 85 tahun 20 % - 40 %

14 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(15)

BPSD

Behaviour and Psychological Symptoms of Dementia (BPSD) :

Keluhan2 dan gejala2 yg diakibatkan oleh terganggunya

persepsi, isi pikiran, suasana perasaan/mood atau perilaku yg sering terdapat pada penderita Demensia.

Gangguan Perilaku tersebut berupa : agresivitas, gelisah, agitasi, ber-teriak2, berjalan/keluyuran tanpa tujuan,

perilaku yg tak senonoh, melanggar nilai budaya setempat, perilaku seksual yg menyimpang.

Gangguan psikologis berupa kecemasan, depresi, halusinasi dan waham

15 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(16)

Patofisiologi :

Proses penuaan/Degenerasi primer : Demensia pada Penyakit

Alzheimer, Pick dan Huntington

Ggg pembuluh darah otak: Penyumbatan/Pecahnya pemb.

darah pasca Stroke pd Demensia Vaskular/Multi infark

Infeksi SSP : Lues ( Demensia Paralitika ), Meningitis Tbc dan

jamur, Encefalitis virus, HIV, Abses Otak, Penyakit Cruetzfeldt-Jacob.

Gangguan Toksik, Metabolik, Endokrin. Contoh : Demen sia

akibat defisiensi Thiamine/Folat, Anemia Pernisiosa, Hipothiroid, Hipoglikemia, intoksikasi Bromida.

Trauma kapitis : Hematoma subdural

Penyakit SSP lainnya : Tumor Otak, Korea Huntington,

Multipel Sklerosis, Penyumbatan (Normal Pressure Hydrocephalus).

16 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(17)

Gejala Klinis :

1. Gangguan daya ingat : daya ingat jangka pendek jangka sedang

 jangka panjang, kesukaran belajar/mengingat hal2 baru

2. Gangguan daya nilai : berdampak pd perilaku tidak realistik, logis dan proporsional.

3. Gangguan daya berpikir abstrak : semua peribahasa / perumpama an diartikan secara konkrit

4. Gangguan daya pikir : bagian dr ggg fungsi luhur yg kompleks, merup. gabungan daya nilai, daya abstrak dan daya ingat. Penderita menjadi kehilangan inisiatif dan kreativitas

5. Gangguan penempatan dalam ruang ( visuospasial )

6. Gangguan wicara : diawali ggg berbahasa(naming,comprehension) kemudian ggg artikulasi sp gejala afasia

7. Gangguan perilaku : BPSD

8. Gangguan suasana perasaan/mood : Depresi, cemas, emosi labil.

17 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(18)

Pemeriksaan dan Diagnosis

A. Gangguan Mood: dari st masalah awal ggg., tampak sbg apatis, berikutnya timbul depresi dan cemas

B. Gangguan konsentrasi dan daya ingat : 1. Gangguan kewaspadaan

2. Mengulang nama 3 benda.sebanyak 3x, dlm 3’-5’ ulangi.

3. Tes digit.sebut 3 angka- Px mengulangi; kmd ucapkan dgn urutan terbalik dan jumlah angka ditambah sesuai kemampuan.

C. Gangguan wicara

1. Menyebut nama ( naming )

2. komprehensif

D. Gangguan fungsi luhur : px diharapkan membuat st penyelesaian dan perencanaan ke depan dari st masalah px.

E. Gangguan visuospatial: gambar objek 3 dimensi mis : balok, rumah, jam dengan angka dan jarum jamnya, kmd diulangi

18 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(19)

Kriteria Dianosis menurut PPDGJ III

Demensia

Hilangnya kemampuan intelektual yang sedemikian berat

sehingga menghalangi fungsi sosial atau pekerjaan

Hendaya daya ingat

Hendaya kemampuan daya pikir abstrakHendaya daya nilai

Gangguan fungsi kortikal : Afasia; Apraksia; Agnosia dllPerubahan Kepribadian atau aksentuasiciri kepribadian

pramorbid

Kesadaran Jernih/tidak berkabut

Terdapat faktor organik sebagai penyebab.

19 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(20)

Kriteria Dianosis Demensia (PDT bag.psikiatri RSUDr. Soetomo))

A. Harus dibuktikan secara nyata adanya penurunan daya ingat

yg mempengaruhi registerasi; retensi; dan recall yg konstan minimal selama 6 bulan

B. Kesadaran normal ( clear consciousness )

C. Adanya gejala tambahan sbb :

1. Kemampuan mengendali emosi menurun

2. Kemampuan memusatkan dan mempertahankan konsentrasi berkurang

3. Miskin alur gagasan dan penurunan daya pikir 4. Penurunan visuospasial yg dibuktikan penurunan

kecermatan ketepatan dan kecepatan dalam bertindak/mengerjakan sesuatu

5. Gangguan orientasi

20 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(21)

C. Adanya

gejala tambahan

sbb

: Lanjutan...... 6. Penurunan fungsi kecerdasan lain spt berhitung,

kemampuan mencari perbedaan dan persamaan dan daya abstrak

7. Gangguan dlm komunikasi ditandai dgn kelambanan

berbicara, sukar memahami pesan2 merosotnya kosa kata bahkan miskin kata-kata

Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K ) 21

(22)

Jenis-jenis Demensia :

PPDGJ III membagi Demensia menjadi :Demensia pada penykit Alzheimer

• Onset Dini

Campuran Subkortikal dan KortikalDemensia pada Penyakit Pick

– Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob – Demensia pada Penyakit Huntington

Demensia pada Penyakit ParkinsonDemensia pada Penyakit HIV

22 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(23)

Dementia Alzheimer

Aloysius Alzheimer (1864-1915) seorang Psikiater dan

Neropatoloog Jerman, menemukann Penyakit ini pada tahun 1906.

• Timbul antara usia 50 – 60 tahun • 50 % dari seluruh kasus Demensia

• Terdpt degenerasi korteks yg difus pada otak tu. regio frontal dan temporal

Pneumo-encefalogram didapati : Sisterna Ventrikel membesar; Giri menge cil dan Sulkus2 melebar

Slowly Progresif : terdapat disorientasi, ggg ingatan; emosi labil, sering keliru dalam perhitungan dan pembicaraan; terjadi afasia, bila sudah berat menjadi gelisah dan hiperaktif serta

tidak dapat dimengerti

Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K ) 23

(24)

Dementia Alzheimer

lanjutan ...

• Mikroskopis : terdapat :

– Senile Plaques ( jumlah korelasi dgn derajat beratnya Dementia, terdiri dari Beta Amyloid, Astrosit, proses neuron distrofidan mikroglia

– Neurofibrillary Tangles – elemen cytoskeletal termasuk fosforilated tau-protein

Neuronal loss di korteks dan hippocampus – Synaptic loss

– Granulovascular degeneration dari neuron

Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K ) 24

(25)

Dementia Vaskuler

• Disebut juga Dementia Multi infark

• Suatu Dementia subkortikal dengan gejala motorik yg lebih menonjol, afek yang labil dan tanda2 pseudobulbar.

• Progresif yg bercirikan “Stepwise”

• Faktor resiko : hipertensi; semua faktor resiko dari penyakit pembuluh darah koroner.

• Pengurangan peredaran darah ke otak timbul hipoksia shg metabolisme sel2 otak terggg akhirnya timbul degenerasi dan kematian sel.

Mungkin terjadi perdarahan dan emboli dgn infark, tapi tersering thrombosis ( 85% dari ggg pemb. Darah otak)

Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K ) 25

(26)

Dementia Vaskuler

lanjutan ...

• Timbul pada usia 50 – 65 tahun. Penderita mulai merasa lekas lelah, sakit kepala, pusing2 dan tidak dapat berkonsentersi

lama. Lambat laun kemampuan fisik dan mental berkurang secara progresif

• Sering terjadi emosi labil; agresif; suka bertengkar dan paranoid, pada malam hari penderita sering gelisah spt

delirium, waham kejaran dan waam hipokondrik; daya nilai berkurang shg sering terjd pelanggaran 2 seksual

Bisa disertai gejala nerologis : hemiparese; afasia dsb. Pupil miosi atau unisokor.

Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K ) 26

(27)

Dementia pada penyakit yg diklasdifikasi di bagian

lain

– Demensia pada Penyakit Pick

Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-JakobDemensia pada Penyakit Huntington

Demensia pada Penyakit Parkinson – Demensia pada Penyakit HIV

– Demensia akibat trauma kapitis ( Pugilistika ) – Demensia akibat penyebab multipel lainnyas

Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K ) 27

(28)

Diagnosis Banding

1. Gangguan Depresif 2. Delirium

3. Retardasi Mental ringan dan sedang 4. Gangguan Mental Organik lain

Test daya ingat dan berpikir :

Kemamp. mengingat nama 3 benda umum, setelah 3’ diulangi Kemamp. menyebut nama hari dlm seminggu secara terbalik

Penatalaksanaan :

(29)

Penanganan / edukasi

1. Jelaskan kpd pasien/keluarga bahwa kemunduran daya ingat terjadi lambat tapi progresif. Dpt menybbkan ggg perilaku seperti agitasi, curiga, emosional.

2. Bila agitasi hebat, pertimbangkan utk MRS.

3. Jangan tempatkan Px di tempat asing bagi dirinya

4. Hati2 dlm penggunaan obat2 seperti Bz, karena dapat memperberat kebingungan Px

5. Demensia yang reversibel harus mendapat perhatian utama dalam pengobatannya

6. Mengatasi komorbiditas medik

7. Pengobatan Simptomatik/Medikasi

29 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(30)

Medikasi :

• Memperbaiki fungsi kognitif :

1. Choline Esterase Inhibitor :Donepezil 5 -10 mg/hari oral; Rivastigmine 2 X 1,5 mg /hari oral 2 minggu kmd disesuaikan

2. Piracetam 3 X 800 mg/hari oral 6 minggu kmd maintenance 3 X 400mg /hari oral

• Memperlambat progresivitas : vitamin E : 400 – 600 mg/hari oral

• Mengatasi masalah perilaku :

– Bila Pasien Agitasi, Agresi dan tanda2 Ggg Psikosis lainnya, beri Antipsi kotika dosis rendah :

• Haloperidol 2x 0,5 – 1 mg atau

• Risperidon 2 x 0,5 – 1 mg

• Olanzapine 5 mg/hari oral dosis tunggal

• Dan lain2

– Hati-hati dgn E.S. Antipsikotika : EPS (Extra Pyramidal Syndrome ) seperti Parkinsonisme, efek Antikholinergik.

30 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(31)

Medikasi :

lanjutan..

– Anti cemas : Lorazepam 2 X 0,5 – 1 mg/hari oral, Alprazolam 2 X 0,25- 1 mg /hari oral; Clobazam 2 X 5 – 7,5 mg/hari oral

– Hindari pemakaian long acting Benzodiazepine

Bila depresi : Amitriptyline 2 X 5 – 25 mg/hari oral; Sertraline

25 – 50 mg /hari oral dosis tunggal; Fluoxetine 5 – 80 mg/hari oral dosis tunggal ( bila >20mg dalam dosis terbagi)

• Perlu dipikirkan penyakit2 yg umum terjadi pada usia lanjut dan konsultasikan kepada spesialisnya :

– Hipertensi, DM, Lues, HIV/AIDS, Parkinson disease, Stroke, Hipercholestrolisme dll

31 Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K )

(32)

Kepustakaan

1. Bag./SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman Penggolongan Diagnose dan Terapi; edisi III;RSUD Dr. Soetomo Surabaya

2. Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI 3. Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa;

Ed 2; Airlangga University Press

4. Sadock BJ and Sadock VA, 2007 Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry; 10th ed; Lippincott Williams & Wilkins

5. Wang W.W.; Comprehensive Psychiatry Review; Cambridge University Press, 2009

Dr. Fattyawan Sp.KJ. ( K ) 32

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan penugasan audit sering terjadi benturan-benturan yang dapat mempengaruhi independensi akuntan publik dimana klien sebagai pemberi kerja berusaha

Aplikasi Smart Election mampu melakukan pengelolaan data yang berkaitan dengan pemilihan umum yaitu data kandidat calon yang akan dipilih. Aplikasi Smart Election mampu

Dengan metode AHP dalam penentuan strategi peningkatan kinerja karyawan didapatkan prioritas tertinggi yaitu peningkatan fasilitas kerja dengan nilai prioritas sebesar

Jika konsentrasi tinggi diberikan hingga 150 ml L -1 , yang diberikan tiap 3 minggu sekali, tidak akan meningkatkan pertumbuhan maupun hasil padi dibandingkan dengan pemberian

Elegiac Poems from the Greek Anthology Wrongly Attributed to Sappho Solon Mimnermos Phokylides Asios Stesichoros Ibykos Hipponax Anakreon Xenophanes Simonides Lasos

Untuk hal tersebut proses evaluasi dan acuan tata kelola TI yang telah dijalankan selama ini yang mengacu pada kerangka kerja Cobit 4.1 [8] perlu dikembangkan

Pembelajar an bahasa seper ti belajar membunyikan bunyi-bunyi dalam per kataan, menggabungkan suku kata, membaca ayat mudah, ber tutur dan mengenal pasti bahan-bahan

Dalam tahap ini, bahan baku yang akan dicari adalah ampas kedelai khususnya ampas susu kedelai yang mengandung banyak protein, selai buah ataupun buah-buahan yang nantinya