• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen sistem informasi geografis 4 Komponen Utama SIG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komponen sistem informasi geografis 4 Komponen Utama SIG"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPONEN SISTEM

(2)

4 Komponen Utama SIG

Ada empat komponen utama yang

dibutuhkan untuk mengembangkan

Sistem Informasi Geografss antara

lain:

(3)

Komponen Perangkat keras (1)

Perangkat keras untuk SIG meliputi

perangkat keras yang bekerja sebagai:

pemasukan datas pemrosesan datas

penyajian hasils dan penyimpanan

(storage)

Perangkat keras yang sering

(4)
(5)

Komponen Perangkat lunak

(1)

Software SIG harus memiliki

spesifkasi sebagai:

merupakan Database Management

System (DBMS)s fasilitas untuk input dan

manipulasi data geografss fasilitas untuk

querys analisiss dan visualisasi.

Graphical User Interface (GUI) yang baik

untuk mempermudah akses fasilitas yang

ada. (Misal : Arc views Idrisis ARC/INFOs

(6)

Komponen Perangkat lunak

(2)

Dari Universitas :

SYMAPs Harvard

CALFORMs Harvard

SYMVUs Harvard

Grids Harvard

Polyvrts Harvard

OdysseysHarvard

ILWISs ITCs Belanda

(7)

Komponen Perangkat lunak

(3)

• Dari Perusahaan :

MapXs MapInfo Corp. (www.mapinfo.com)MapXtremes MapInfo Corp.

MapInfos MapInfo Corp.Map Basics MapInfo Corp.ER Mapper

ERDAS ImagineSpans GIS

MGEs Integraph

ArcInfos ESRI (www.esri.com)

ArcView (Whats_new_in_ArcView8 basics.ppt)s ESRI – ArcGISs ESRI

– MapObjectss ESRI

(8)

Komponen Data (1)

Data SIG atau disebut data geospatial

dibedakan menjadi data grafs (geometris) dan

data attribute (tabel data).

Data terdiri dari 2 jenis yaitu data vektor dan

data raster yang mewakili geometri topologis

ukurans bentuks posisis dan arah

Data vektor mempunyai tiga elemen:

titik (node/point)s garis (arc/polyline)s luasan/area(polygon)

(9)

Komponen Data (2)

7 (tujuh) fenomena geografs yang dapat

diwakili dalam bentuk titiks gariss dan

polygon/areas yaitu:

Data kenampakan

Unit area

Jaringan topologi

Catatan sampel

Data permukaan bumi

(10)

Komponen Manusia (1)

Teknologi GIS tidaklah bermanfaat

tanpa manusia yang mengelola sistem

dan membangun perencanaan yang

dapat diaplikasikan sesuai kondisi

nyata.

Suatu proyek SIG akan berhasil jika di

(11)

Komponen Manusia (2)

Adopted from Brown(1989), Grimshaw(1994), Eason(1994)

High Application Skill

Low Application Skill

High

E.q. system managers analysts cartographer

Computer Technicians : ‘Computer

Specialists’

E.q. programmerss data processors database

administrators digitizing technicians

Managers : ‘Occasional Professionals’

E.q. end-userss decision makers

(12)

Komponen Manusia (3)

GIS Analysts : Applications Specialists

System Manager : maintain GIS every time. Have a

good understanding of the applications’ context and GIS.

Analyst : able to translate the managers’

requirements into real GIS analysis. Have a good understanding of the applications’ context and GIS.

Cartographer : help to produce spatial information

into GIS

They all also have a role in designing and

(13)

Komponen Manusia (4)

Managers :Occasional Professionals

End Users Decision Makers : required strategic

information from the GIS to make decisions but

are unlikely ever to use the system in a

‘hands-on’ way.

They are more interested in hard-copy outputs

such as maps.

They have a good knowledge of the context of

the applications but little GIS knowledge or

experience.

(14)

Komponen Manusia (5)

Computer Technicians : Computer Specialists

Have other responsibility in addition to the GIS.

Responsible for the wages and personnel computer

systems which has no GIS element.

Assist data formatting and inputs hardware

maintenance and system upgrading.

They are not GIS experts.E.q. :

– Programmer

– Data Processor

– D/B Administrator

(15)

Komponen Manusia (6)

Customers : Public user

Using GIS to get spatial information by

searchings retrievings etc.

Customers also receive any products or services

as a result of the GIS analysts’ manipulations of

the customer databases.

Do not need to know that it is a GIS they are

interacting with. Unlikely to have any businesss

GIS or computer expertise.

They are end-users of the products and services

(16)
(17)

Geograf (1)

Geograf merupakan studi yang

mempelajari fenomena geospere

(hidrosfer/airs litosfer/bebatuans

atmosfer/udaras biosfer/lapisan luars

dan antrophosfer/manusia) yang

berupa alam dan manusia dan

(18)

Geograf (2)

Kata geograf berasal dari geo=bumis dan

graphein=mencitra.

Ungkapan itu pertama kali disitir oleh

Eratosthenes yang mengemukakan kata

“geografkaa.

Kata itu berakar dari geo=bumi dan

graphika=lukisan atau tulisan.

Jadi kata geographika dalam bahasa Yunanis

berarti lukisan tentang bumi atau tulisan

(19)

Geograf (3)

Bintarto (1977) mengemukakans

bahwa geograf adalah ilmu

pengetahuan yang mencitras

menerangkan sifat bumis

menganalisis gejala alam dan

penduduk serta mempelajari corak

khas mengenai kehidupan dan

(20)

Konsep Esensial Geograf (1)

• Konsep merupakan pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep esensial suatu bidang ilmu

merupakan pengertian-pengertian untuk

mengungkapan atau menggambarkan corak abstrak fenomena esensial dari obyek material bidang kajian suatu ilmu.

• Oleh karena itu konsep dasar merupakan elemen yang penting dalam memahami fenomena yang terjadi.

• Ada 10 konsep esensial (dasar) geografs yaitu:

(21)

Konsep Esensial Geograf (2)

• 2 - Konsep Jarak: yaitu jarak dari satu tempat ke tempat lain. Jarak dibagi menjadi jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut merupakan jarak yang

ditarik garis lurus antara dua titik. Dengan demikian jarak absolut adalah jarak yang sesungguhnya.

Jarak relatif adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnya rutes waktus biayas kenyamanan dsb.

• 3 - Konsep Keterjangkauan: yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempats misalnya dari Jakarta ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau

(22)

Konsep Esensial Geograf (3)

4 - Konsep Pola: yaitu persebaran

fenomena antara lain misalnya pola

pemukiman yang menyebars yang

berbentuk garis dan sebagainya.

5 - Konsep Morfologi: yaitu bentuk

(23)

Konsep Esensial Geograf (4)

6 - Konsep Aglomerasi: yaitu pola-pola

pengelompokan/konsentrasi. Misalnya

sekelompok penduduk asal daerah samas

masyarakat di kota cenderung mengelompok

seperti permukiman elits pengelompokan

pedagang dan sebagainya. Di desa masyarakat

rumahnya menggerombol/mengelompok di

tanah datar yang subur.

7 - Konsep Nilai Kegunaan: yaitu nilai suatu

(24)

Konsep Esensial Geograf (5)

8 - Konsep Interaksi dan Interdependensi: yaitu

keterkaitan dan ketergantungan satu tempat

dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota

dan desa sekitarnya terjadi saling

membutuhkan

9 - Konsep Deferensiasi Areal: yaitu fenomena

yang berbeda antara satu tempat dengan

tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat.

10 - Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi):

(25)
(26)

Bumi (1)

Greenwich

Artic Cirlce

Tropic of Cancer

Equator

Tropic of Capricon Pusat Bumi

Titik 0s0

Prime Meredian

Utara

Selatan Timur

Barat

(27)
(28)
(29)

Koordinat (1)

Koordinat adalah sebuah sistem referensi

yang digunakan untuk menunjukan lokasis

membantu menemukan lokasi tertentu di

bumi.

Secara teoris koordinat merupakan titik

pertemuan antara absis dan ordinat.

Koordinat ditentukan dengan

(30)

Koordinat (2)

Setiap sistem koordinat didefniskan dalam:

• Kerangka pengukurannya:

– Geographic (koordinat diukur dari pusat bumi)

– Projected (koordinat bumi diproyeksikan ke permukaan planar dua dimensi)

• Unit pengukuran

– Derajat untuk geografs

– Feet /meter untuk projected

• Jenis proyeksi peta untuk sistem koordinat projected

(31)

Sistem Koordinat

Terdapat dua sistem koordinat yang

digunakan pada bumi:

Geographic Coordinate System (GCS)

Projected Coordinate System (PCS)

Kedua sistem koordinat ini tidak

dapat digunakan secara bersamaan

dalam sebuah pemetaan karena

(32)

Perbandingan 2 Sistem Koordinat

(33)

GEOGRAPHIC

(34)

Defnisi

GCS mendefnisikan lokasi di bumi dengan

menggunakan permukaan 3 dimensi bumi

yang diukur dalam latitude dan longitude.

GCS dapat digunakan di seluruh wilayah bumis

karena sistem koordinat ini bersifat global.

GSC terdiri dari ukuran suduts prime meridian

dan datum (perhitungan bentuk oval bumi).

Nilai latitude dan longitude diukur dalam

(35)

Pengukuran (3)

• Meskipun latitude dan longitude bisa menandai lokasi sebuah obyek di bumi dengan tepats sistem ini tidak bisa digunakan untuk mengukur jarak dengan tepat.

• Hanya di sepanjang equator jarak satu derajat longitude memiliki jarak yang sama dengan 1 derajat latitude.

• Karena hanya di equator besar lingkaran sama dengan besar lingkaran prime meridien.

• Di bagian atas dan dan bawah

equator lingkaran longitude semakin mengecil sehingga menjadi satu titik di kedua kutub.

• Contoh: Pada ekuator 1⁰ lon berjarak 111.321 kms sedang pada lat 60⁰ hanya berjarak 55.802 km.

(36)
(37)

Projected Coordinate

System (PCS)

Berbeda dengan GCS yang 3 dimensis

PCS didefnisikan pada sebuah bidang

datar 2 dimensi.

Pada PCS lokasi di bumi di

identifkasikan dengan koordinat xsy

pada sebuah grid (kisi/jala) dengan

titik awal (0s0) berada ditengah grid.

Nilai koordinat x dan y diukur dalam

(38)

Keuntungan

Keuntungan menggunakan PCS

pengukuran panjangs suduts luas akan

lebih teliti dari pada menggunakan GSC.

PCS pada umumnya digunakan untuk

membuat peta yang akan dicetak.  

Contoh dari PCS yang sering digunakan

(39)

Proyeksi Peta

PCS tidak pernah terlepas dari proyeksi peta

karena PCS adalah sistem koordinat peta

(40)

Beberapa Jenis Proyeksi

Utama

Conic:

Cylincrid:

(41)

Universal Transverse Mercator (UTM)

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa contoh

dari PCS yang sering digunakan adalah

Universal Transverse Mercator (UTM)

UTM merupakan pengembangan dari Mercator

Projection (Gerardus Mercators 1569) yang

merupakan metode proyeksi cylindric.

Universal Transverse Mercator(UTM)

merupakan Metode grid berbasis menentukan

lokas di permukaan bumi yang merupakan

(42)
(43)

Zona UTM (2)

• Sistem UTM membagi permukaan bumi antara 84o N dan 84o S

menjadi 60 zonas masing-masing 6o bujur lebar dan berpusat

diatas meridian bujur.

• UTM bekerja pada setiap bidang Elipsoide yang dibatasi cakupan garis meridian dengan lebar 6o yang disebut Zone.

• Penomoran Zone merupakan suatu kesepakatan yang dihitung dari Garis Tanggal Internasional (IDT) pada Meridian 180o ke

arah Barat – Timur.

• Zona 1 adalah dibatasi oleh bujur 180o W sampai 174oW dan

berpusat pada 177 o W meridian.

• Penomoran zona bertambah ke arah timur.

• Wilayah Indonesia dilingkup oleh Zone 46 sampai dengan

Zone 54 dengan kata lain dari Bujur 94o E(ast) sampai dengan

(44)
(45)
(46)

Geodesi

• Geodesi adalah cabang ilmu geosains (Ilmu Bumi)

• Teknik Geodesi mempelajari tentang bentuk dan ukuran bumi

baik di daratan maupun di lautan serta penggambaran rupa bumi atau yang lebih dikenal dengan pemetaan.

• Geodesi juga merupakan cabang dari matematika terapan yang melakukan pengukuran dan pengamatan posisi yang pasti dari titik-titik di muka bumi serta ukuran dan luas dari sebagian besar muka bumis bentuk dan ukuran bumis dan variasi gaya berat

bumi.

• Perkembangan teknologi komputer digital membuat Teknik

(47)

Peta (1)

Kita umumnya mengenal peta sebagai gambar rupa muka bumi

pada suatu lembar kertas dengan ukuran yang lebih kecil.

Rupa bumi yang digambarkan pada peta meliputi: unsur-unsur

alamiah dan unsur-unsur buatan manusia.

Kemajuan dalam bidang teknologi yang berbasiskan komputer

telah memperluas wahana dan wawasan mengenai peta.

Peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar kertass

tetapi juga penyimpanans pengelolaans pengolahans analisa dan penyajiannya dalam bentuk dijital terpadu antara gambars citra dan teks.

Peta yang terkelola dalam mode dijital mempunyai keuntungan

penyajian dan penggunaan secara konvensional peta garis cetakan (hard copy) dan keluwesans kemudahan penyimpanans

(48)

Peta (2)

Gambar rupa bumi diperoleh dengan melakukan

pengukuran-pengukuran pada dan di antara titik-titik di permukaan bumi yang meliputi besaran-besaran: arahs suduts jarak dan ketinggian.

Ada 2 metode pengukuran yang bisa dilakukan yaitu

– Pengukuran langsung di lapangans biasa disebut pemetaan teristris

Pengukuran tidak langsung seperti cara fotogrametris dan

penginderaan jauh (remote rensing)s disebut juga dengan pemetaan ekstrateristris.

Data hasil pengukuran diolahs dihitung dan direduksi

(49)

Jenis Peta

Jenis peta bisa dibagi berdasarkan:

Isi

Skala

(50)

Peta berdasarkan isinya (1)

Peta hidrograf: memuat

informasi tentang

kedalaman dan keadaan

dasar laut serta

informasi lainnya yang

diperlukan untuk

navigasi pelayaran.

Peta jalan: memuat

informasi tentang

(51)

Peta berdasarkan isinya (2)

Peta geologi: memuat

informasi tentang keadaan geologis suatu daerahs bahan-bahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta

topograf.

Peta kadaster: memuat

informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dll-nya.

Peta irigasi: memuat informasi

tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah.

Peta Kadaster

(52)
(53)

Peta berdasarkan isinya (3)

Peta Kota: memuat

informasi tentang

jejaring transportasis

drainases sarana kota

dll-nya.

Peta Relief: memuat

informasi tentang

bentuk permukaan

(54)

Peta berdasarkan isinya (4)

Peta Teknis: memuat

informasi umum tentang

tentang keadaan permukaan bumi yang mencakup

kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan

perencanaan teknis skala 1 : 10 000 atau lebih besar.

Peta Geograf (peta dunia):

memuat informasi tentang ikhtisar petas dibuat

(55)

Peta berdasarkan skalanya

(1)

Skala peta menunjukkan ketelitian dan

kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta.

Peta skala besar lebih teliti dan lebih lengkap

dibandingkan peta skala kecil.

Skala peta bisa dinyatakan dengan:

persamaan (engineer's scale): contoh 1a = 100 meter perbandingan atau skala numeris (numerical or

fractional scale) atau skala fraksi: contoh 1 : 50.000s 1

cm di peta sama dengan 50.000 cm di permukaan bumi

(56)

Peta berdasarkan skalanya

(2)

• Peta kadasters yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 100 sampai dengan 1 : 5.000. Contoh: Peta hak milik tanah.

• Peta skala besars yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai dengan 1: 250.000. Contoh: Peta topograf

• Peta skala sedangs yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000. Contoh: Peta

kabupaten per provinsi.

• Peta skala kecils yaitu peta yang memiliki skala antara 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000. Contoh: Peta Provinsi di Indonesia.

Peta geografs yaitu peta yang memiliki skala lebih kecil dari

1 : 1.000.000. Contoh: Peta Indonesia dan peta dunia.

(57)
(58)

Peta berdasarkan penurunan dan

penggunaan

Peta dasar: digunakan

untuk membuat peta turunan dan

perencanaan umum

maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umumnya menggunakan peta topograf.

Peta tematik: dibuat atau

diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu.

(59)

Susunan Peta

Nomor Lembar Peta (NLP) 31 Salatiga

32 Kudus 33 Pacitan

(60)

Penggunaan Simbol &

Warna

• Supaya peta mudah dibaca dan dipahamis maka aneka ragam informasi peta pada skala tertentu harus disajikan dengan cara-cara tertentus yaitu:

• Simbol: digunakan untuk membedakan berbagai obyeks misalnya jalans sungais rel dan lain-lainnya. Daftar kumpulan simbol pada suatu peta disebut legenda peta.

• Warna: digunakan untuk membedakan atau

memerincikan lebih jauh dari simbol suatu obyeks misalnya laut yang lebih dalam diberi warna lebih gelaps berbagai kelas jalan diberi warna yang

(61)

• Kumpulan simbol dan notasi pada suatu peta biasa disusun dalam satu kelompok legenda peta yang selalu disajikan dalam

setiap lembar peta.

• Unsur legenda peta biasa dibakukan

agar memudahkan pembacaan dan

interpretasi berbagai peta oleh berbagai pemakai dengan

(62)

Prinsip Kerja Pengukuran

Peta (1)

• Prinsip kerja pengukuran untuk pembuatan peta adalah top down from the whole to the part:

– Pertama membuat kerangka dasar peta yang mencakup seluruh daerah pemetaan dengan ketelitian pengukuran paling tinggi dibandingkan dengan pengukuran lainnya.

– Dilanjutkan dengan pengukuran-pengukuran lainnya yang diikatkan ke kerangka dasar peta untuk mendapatkan bentuk rupa bumi yang diinginkan.

• Berdasarkan konsep ini maka titik-titik pengukuran

dikelompokkan menjadi titik-titik kerangka dasar dan titik-titik detil.

• Titik kerangka dasar digunakan untuk rujukan pengikatan (reference) dan pemeriksaan (control) pengukuran titik detil.

(63)

seluruh daerah pemetaan dengan ketelitian

pengukuran paling tinggi dibandingkan

dengan pengukuran lainnya

Kerangka Dasar Peta

(64)

dilanjutkan dengan

pengukuran-pengukuran lainnya yang diikatkan ke

kerangka dasar peta untuk

mendapatkan bentuk rupa bumi yang

diinginkan

(65)

Prinsip Kerja Pengukuran

Peta (2)

• Pemetaan pada daerah yang tidak luass sekitar 37 km x 37 kms permukaan bumi yang lengkung bisa dianggap datar.

• Sehingga data ukuran di muka bumi sama dengan data di

permukaan peta.

• Tetapi bila pemetaan mencakup kawasan yang lebih luass maka harus diperhitungkan faktor

kelengkungan bumis data harus dipetakan menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Peta RBI skala 1:25.000 Denpasar, Banjar Kertajiwa, Tabanan, Gianyar, Peta Hidrogeologi Bali dengan skala 1:250.000,

Peta kesesuaian lokasi untuk lokasi tempat penampungan sampah (TPS) sementara dibandingkan dengan peta rencana tata ruang kota yang telah disederhanakan menghasilkan peta

Maksud dari pembuatan buku ini adalah untuk membantu dalam peng- operasian perangkat lunak Arcview GIS 3.3 tingkat dasar, untuk pembuatan Peta Tematik dengan memakai Sistem

Skala besar tidak hanya menunjukkan detil topologi tetapi juga biasanya mempunyai informasi seri-seri tanah, sedangkan peta tanah skala peta tanah 1:25,000 akan menyajikan

e. prosedur pengendalian alat yang digunakan jika diperlukan mencakup, spesifikasi alat sesuai dengan jenis pekerjaan, bukti untuk kerja alat ukur yang digunakan,

Analisis Daerah genangan dengan sistem informasi geografis yang diprediksi dengan menggunakan software ArcGIS dengan mengintegasikan peta DEM ( Digital Elevation Model ), Peta

Analisis Daerah genangan dengan sistem informasi geografis yang diprediksi dengan menggunakan software ArcGIS dengan mengintegasikan peta DEM ( Digital Elevation Model ), Peta

Perhatikan penjelasan yang diberikan oleh Guru mengenai cara melakukan georeferensing pada peta.. Perhatikanlah demonstrasi yang diberikan mengenai langkah-langkah melakukan