MAKALAH
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PERAN KAURDATA SUBBAGDUMASAN ITWASDA DALAM WASDAL
PENGUMPULAN LHKPN DI LINGKUNGAN POLDA DIY
LEO NISYA SAGITA
15688847
SINDIKAT II
YOGYAKARTA
PERAN KAURDATA SUBBAGDUMASAN ITWASDA DALAM WASDAL PENGUMPULAN DATA LHKPN DI LINGKUNGAN POLDA DIY
I. LATAR BELAKANG
Pengendalian (pengawasan) atau controlling adalah bagian terakhir dari fungsi manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Fungsi manajemen yang dikendalikan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian itu sendiri. Kasus-kasus yang banyak terjadi dalam organisasi adalah akibat masih lemahnya pengendalian sehingga terjadilah berbagai penyimpangan antara yang direncanakan dengan yang dilaksanakan.
Pengendalian adalah proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut. Beda pengawasan dengan pengendalian adalah pada wewenang dari pengembang kedua istilah tersebut. Pengendalian memiliki wewenang turun tangan yang tidak dimiliki oleh pengawas. Pengawas hanya sebatas memberi saran, sedangkan tindak lanjutnya dilakukan oleh pengendali.
Pengendalian lebih luas daripada pengawasan. Pengawasan sebagai tugas disebut supervisi pendidikan yang dilakukan oleh pengawas sekolah ke sekolah-sekolah yang menjadi tugasnya. Kepala sekolah-sekolah juga berperan sebagai supervisor di sekolah yang dipimpinnya. Di lingkungan pemerintahan, lebih banyak dipakai istilah pengawasan dan pengendalian (wasdal).
Penanganan korupsi bukan saja dilakukan dengan membentuk lembaga-lembaga pengawasan ekstern, tetapi pelaksanaan pengawasan intern juga tidak kalah pentingnya. Sebab pengawasan intern merupakan ujung tombak bagi pelaksanaan pengawasan preventif dan represif terhadap potensi terjadinya korupsi. Sehingga upaya dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu system kelembagaan pengawasan intern dalam hal ini dalam internal Kepolisian Negara Republik Indonesia. Salah satunya melalui pengumpulan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan penyelenggara Negara.
Kewajiban Penyelenggara Negara untuk melaporkan harta kekayaan diatur dalam:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi; dan
3. Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: KEP. 07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Di Polda DIY terdapat kurang lebih 127 penyelenggara negara yang wajib LHKPN pada tahun 2014, setiap tahunnya jumlah tersebut dapat berubah karena adanya pergeseran jabatan atau mutasi. Mekanisme pengumpulan LHKPN dilaksanakan di subbagdumasan itwasda Polda DIY karena sebagai fungsi pengawasan merupakan peran itwasda Polda DIY.
Setiap setahun sekali itwasda Polda DIY mengadakan APP (Asistensi Pengisian dan Pengumpulan LHKPN) dengan berkerja sama dengan KPK tentunya. Hal ini perlu dilakukan untuk ketepatan pengisian serta efektif dan efisien dalam pengumpulannnya. Peran Kaurdata disini selain mendata para penyelenggara negara yang sudah dan belum mengumpulkan LHKPN, namun juga mengingatkan kembali bagi yang belum mengumpulkan untuk segera mengumpulkan, mengingat terdapat sanksi administratif bagi yang tidak mengumpulkan LHKPN.
Mekanisme yang berlaku dalam pengumpulan LHKPN di Polda DIY adalah sebagai berikut : Penyelenggara negara mengumpulkan Formulir berkas LHKPN ke subbagdumasan Itwasda Polda DIY, kemudian didatakan dan selanjutnya dikirim ke KPK melalui POS, apabila sudah diperiksa oleh KPK maka akan dikirimkan kembali surat dari KPK tentang surat tanda sudah diperiksa dan surat tersebut harus di letakkkan di papan pengumuman sebagai bukti.
Selama saya menjabat menjadi kaurdata pada tahun 2014 mekanisme ini sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam hal pengumpulan LHKPN ini masih terdapat kendala yaitu
1. Masih sangat kurangnya kesadaran penyelenggara negara dalam mengumpulkan LHKPN dengan alasan sibuk dengan tugas-tugas yang ada mengingat yang wajib LHKPN merupakan pejabat eselon 1 dan 2
2. Adanya pergeseran jabatan / mutasi yang sering terjadi menyebabkan ke valid an data menjadi terus berubah-ubah. Mutasi ini yang juga menjadi alasan pejabat negara untuk tidak mengumpulkan LHKPN.
3. Masih kurang tegasnya sanksi bagi yang tidak mengumpulkan LHKPN, baik dari Pimpinan atas, maupun dari KPK. Serta masih banyak pimpinan yang kurang bisa menjadi contoh.
Dari uraian kendala diatas, menurut analisis saya penyebab dari kendala-kendala yang ada adalah kualitas sumber daya manusia yang kurang. Serta kualitas dasar hukum yang berlaku yang mengatur LHKPN. Jika ditelaah lebih lanjut maka terletak pada bagaimana para pejabat tersebut memanage dirinya sendiri. Lalu patut dipertanyakan juga assesment yang berlaku sebelum menjadikan seseorang menjadi pejabat. Apakah sudah benar ketentuannya? Dan apakah ada permainan dibaliknya?
Solusi yang dapat dilakukan adalah tentang bagaimana meningkatkan kualitas pribadi seseorang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan, antara lain dapat melaksanakan kembali manajemen training, yang mana biasanya hanya dilaksanakan pada awal2 pendidikan saja. Selain itu ada juga ESQ dan ISQ untuk meningkatkan kualitas mental dan pribadi seseorang. Walaupun memang cara ini belum bisa menjamin sepenuhnya untuk seseorang dapat berubah sikap mental dan perilakunya, namun cara ini masih jarang dicoba, sehingga tidak ada salahnya untuk dilakukan.
Selain itu adalah peningkatan kualitas assesment untuk jabatan-jabatan strategis yang diperketat pemilihan personel yang pantas. Perlunya point-point tambahan untuk menguji yang bersangkutan apakah pantas dan layak menjadi penyelenggara negara sesuai dengan apa yang diharapkan.
IV.KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
a. Kesimpulan
menimbulkan kurangnya ketepatan waktu pengumpulan LHKPN. Kendala tyersebut antara lain terletak pada kualitas pribadi personel polda diy yang menjadi penyelenggara negara. Dan solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan lebih banyak kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas mental sikap perilaku pribadi seseorang.
b. Rekomendasi
Dari hal-hal yang disebutkan di atas ada beberapa rekomendasi atau saran yang bisa diberikan :
1. Hendaknya para pimpinan harus lebih memiliki kesadaran dalam hal pengumpulan LHKPN.
2. Perlunya adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada, bisa diawali dari pelaksanaan assesment yang baik dan benar serta transparan.
V. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT HIDUP
INFO BIODATAFOTO :
NAMA : LEO NISYA SAGITA NO. MAHASISWA : 15688847
PTIK ANGKATAN : 68
PANGKAT/ NRP : AKP/ 86071942
ANGKATAN AKPOL : 2007 / 39 / Bhakti Satria DIK UMUM TERAKHIR : SMA
DIK UMUM LULUS : 2004 KESATUAN SEBELUM
MASUK PTIK : POLDA D.I.Yogyakarta ALAMAT SEKARANG : STIK-PTIK FLAT A322
NO. HP : 082145113315/087753662886
ALAMAT SATKER : JLN RINGROAD UTARA CONDONGCATUR DEPOK SLEMAN YOGYA No. TLP SATKER : 061 - 7879363
JABATAN TERAKHIR : Kaurdata Subbagdumasan Itwasda/ Pama Polda NO. TLP DARURAT : 081228352007
HOBBY : Memasak dan Mendengarkan musik
DIK KEJURUAN
DIKJUR KE-1 : DIKBANGSPES WAN PPA
DIKJUR KE-2 : DIKBANGSPES BHS INGGRIS INTERMEDIET DIKJUR KE-3 : DIKBANGSPES BHS INGGRIS ADVANCE DIKJUR KE-4 : DIKBANGSPES SOSPOL INTELKAM PENUGASAN KHUSUS
GASUS / LAIN KE-1 : -GASUS / LAIN KE -2 : -GASUS / LAIN KE -3 :
TANDA JASA KE-1 : -TANDA JASA KE -2 : -TANDA JASA KE -3 :
-SUAMI / ISTRI
NAMA : M. ABIDIN ZUHDI, ST
TTL : PROBOLINGGO, 04 DESEMBER 1984
AGAMA : ISLAM
SUKU : JAWA
PENDIDIKAN TERAKHIR : S1 TEKNIK ELEKTRO PEKERJAAN : TNI-AU
ALAMAT : BANGSAN KAYEN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI KETERANGAN : KANDUNG
ANAK KE-2
NAMA : HAURA NADZIFA ZUHDI TTL : SLEMAN, 19 APRIL 2014 JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
KETERANGAN : KANDUNG
RIWAYAT JABATAN
1. KASPK POLRES MATARAM POLDA NTB / 2008 2. KANIT PPA POLRES MATARAM POLDA NTB / 2008
3. KANIT V INTELKAM POLRES MATARAM POLDA NTB / 2010
4. KAPOSPOL KP3 BANDARA SELAPARANG MATARAM POLDA NTB / 2010 5. KANIT PPA POLRES MALUKU TENGGARA POLDA MALUKU / 2011 6. KBO SAT BINMAS POLRES MALUKU TENGGARA POLDA MALUKU / 2012 7. KASAT BINMAS POLRES MALUKU TENGGARA POLDA MALUKU / 2013 8. KAURDATA SUBBAGDUMASAN ITWASDA POLDA DIY / 2014