• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA KALIMAT DALAM BUKU PERANGKAP DEMOKRASI DAN BUNGA RAMPAI KEHIDUPAN KARYA UU. HAMIDY | S | GERAM (Gerakan Aktif Menulis) 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POLA KALIMAT DALAM BUKU PERANGKAP DEMOKRASI DAN BUNGA RAMPAI KEHIDUPAN KARYA UU. HAMIDY | S | GERAM (Gerakan Aktif Menulis) 1 PB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Pola Kalimat dalam Buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan

Karya UU. Hamidy 49 POLA KALIMAT DALAM BUKU PERANGKAP DEMOKRASI DAN

BUNGA RAMPAI KEHIDUPAN KARYA UU. HAMIDY

Ermawati. S

Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Riau ermawati.s@edu.uir.ac.id

ABSTRACT

This article attempts to describe one important part of the language study (especially syntax) of sentences. Sentence is a relatively independent stand-alone language unit, which has a final intonation pattern which consists of clauses. This study focuses on sentence patterns used and utilized in a book entitled Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupanwrittenby UU. Hamidy. The issues raised are, among other things, how the sentence patterns contained in the book Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai KehidupanwrittenbyUU. Hamidy? The purpose of this research is to know, determine and analyze sentence patterns contained book Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan yang writtenby UU. Hamidy. The theory used refers to the opinion expressed by Alwi, et al. (2003) and other opinions supporting the analysis of this study. This research is categorized into descriptive qualitative research. The result of the study isthe sentence pattern found is the pattern of S P and Pel; S P and O patterns; S P K and Pel patterns; pattern S P and K; S and P patterns; pattern S P O and K; patterns S P O K and Pel; S P O and Pel patterns; patterns of K and P; and S P K and O patterns.

Keywords: sentence patterns

ABSTRAK

Artikel ini mencoba untuk memaparkan salah satu bagian penting dalam kajian bahasa (khususnya sintaksis) yakni kalimat.Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri atas klausa.Kajian ini difokuskan pada pola-pola kalimat yang digunakan dan dimanfaatkan dalam buku berjudul Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan yang ditulis oleh UU. Hamidy. Masalah yang diangkat antara lainbagaimanakah pola kalimat yang terdapat dalam buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan karya UU. Hamidy?Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menentukan dan menganalisis pola-pola kalimat yang terdapat buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan karya UU.Hamidy.Teori yang digunakan mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Alwi, dkk. (2003) dan pendapat lain yang mendukung analisis kajian ini. Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pola kalimat yang ditemukan adalah pola S P dan Pel; pola S P dan O; pola S P K dan Pel; pola S P dan K; pola S dan P; pola S P O dan K; pola S P O K dan Pel; pola S P O dan Pel; pola K dan P; dan pola S P K dan O.

Kata Kunci: pola kalimat

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan satu hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Pernyataan itu diperkuat oleh Finoza (2005:1) yang menyatakan bahwa “Betapa pentingnya bahasa

(2)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Pola Kalimat dalam Buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan

Karya UU. Hamidy 50 ilmuwan dan praktisi terhadap bahasa. Bahasa

sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa. Para ilmuwan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat bantu untuk mengkomunikasikan berbagai hal”.

SINTAKSIS

Menurut Ramlan (2005) sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frase, berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk-beluk kata dan morfem. Selanjutnya, Verhaar (1996:161) juga menyatakan bahwa sintaksis sebagai cabang tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Selain itu, (Stryker, 1969:21) dalam Tarigan (2009) menyebutkan“syntax is the study of the pattern by which word are combined to make sentences”.

KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan dan tulisan, yang mengungkapkan pikiran utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalmat dimulai dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda Tanya (?), atau tanda seru (!); sementara itu di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (--), dan spasi (Alwi, dkk. 2003:311).

Finoza (2005:125) mengemukakan “kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain karena dengan perantara kalimatlah seseorang baru dapat menyampaikan maksudnya secara lengkap dan jelas”. Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri atas klausa (Cook, 1971:39-40; Elsondan Pickett 1969:82 dalam Tarigan, 2008).

Selanjutnya, Chaer (2008) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituan dasar diperlukan, serta disertai dengan intonasi final. Senada dengan pendapat di atas, Ramlan (2008:17) menyebutkan “Kalimat adalah satuan gramatis yang dibatasi oleh intonasi akhir selesai.” Terakhir, Alwi, dkk. (2003:311) menjelaskan “Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) atau tanda seru (!), di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), dan spasi.”

FUNGSI SINTAKSIS UNSUR-UNSUR KALIMAT

Untuk dapat mengetahui fungsi unsur kalimat, kita perlu mengenal ciri umum tiap-tiap fungsi sintaksis itu (Alwi, dkk. 2003:326).

Chaer (2009) menegaskan bahwa yang dimaksud dengan fungsi sintaksis (atau kita sebut fungsi saja) adalah semacam “kotak-kotak” atau “tempat-tempat” dalam struktur sintaksis yang kedalamnnya akan diisikan kategori-kategori tertentu (Verhaar 1978, Chaer 2007). Kotak-kotak itu bernama subjek (S), predikat (P), objek (O), komplemen (Komp), danketerangan (Ket). Secara umum “kotak-kotak” fungsi dapat dibagankan sebagai berikut, meskipun di dalam praktik berbahasa urutannya bisa tidak sama.

S P (O/komp) (ket)

Secara tradisional sering dikatakan bahwa fungsi S dan fungsi P harus ada dalam sebuah kalimat (klausa); fungsi O kehadirannya sangat tergantung pada faktor ketransitifan verba P; dan fungsi ket boleh ada boleh tidak. Namun, menurut Chafe (1970) dalam Chaer (2009) kehadiran fungsi dan jenis S, O, dan ket.sangat tergantung pada tipe verba P. Misalnya verba yang menyatakan lokasi dan mengharuskan hadirnya ket yang menyatakan tempat.

(3)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Pola Kalimat dalam Buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan

Karya UU. Hamidy 51 dengan kata atau frasa lain yang ada dalam

kalimat tersebut. Fungsi itu bersifat sintaktis, artinya berkaitan dengan urutan kata arau frasa dalam kalimat.Fungsi sintaktis utama dalam bahasa adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan (Alwi, dkk. 2008).

Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kalimat antara lain subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Untuk lebih jelas mengenai setiap unsur-unsur yang dimaksud, dapat dilihat dalam uraian berikut. Fungsi Subjek

Subjek merupakan fungsi sintaksis terpenting yang kedua setelah predikat.Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal, atau klausa (Alwi, dkk. 2003:327).

Sugono (2009:41) juga menyebutkan “Subjek yaitu unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat.”Menurut Ningsih, dkk. (2007:80) ciri-ciri subjek adalah sebagai berikut,

1) subjek pasti kata benda atau kata yang dibendakan;

2) subjek merupakan jawaban dari pertanyaan kata apa yang… atau siapa yang…;

3) subjek berupa kata atau frase benda;

4) subjek disertai kata ini atau itu dan tidak didahului preposisi di,dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari menurut, berdasarkan, dll;

5) subjek tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, melainkan dengan kata bukan.

Fungsi Predikat

Predikat merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen subjek di sebelah kiri dan, jika ada, konstitien objek pelengkap, dan/atau keterangan wajib di sebelah kanan (Alwi, dkk. 2003:326).

Finoza (2007:126) mengatakan “Predikat adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan tindakan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek yaitu pelaku/tokoh atau sosok di dalam suatu kalimat.” Selanjutnya, Ningsih, dkk. (2007:81) juga berpendapat,

Predikat, sering disebut sebutan., adalah unsur penjelas dalam kalimat yang muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi : a) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, dan kalimat majemuk; b) menjadi unsur penjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat; c) menegaskan makna, dan d) membentuk kesatuan pikiran. Menurut Ningsih, dkk. (2007: 81) ciri-ciri predikat adalah sebagai berikut,

1) predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau katabilangan;

2) predikat dapat berupa kata atau frase;

3) predikat merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa dan bagaimana;

4) predikat dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan;

5) predikat dapat didahului keterangan modalitas sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dll;

6) predikat tidak didahului kata yang, jika didahulu yang, predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek;

7) predikat dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah sedang, selalu, hampir;

8) predikat didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni.

Fungsi Objek

Objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif.Letaknya selalu setelah langsung predikatnya.Dengan demikian, objek dapat dikenali dengan memperhatikan (1) jenis predikat yang dilengkapinya dan (2) ciri khas objek itu sendiri (Alwi, dkk. 2003:329).

(4)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Pola Kalimat dalam Buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan

Karya UU. Hamidy 52 selalu di belakang predikat yang berupa verba

transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek.”Menurut Ningsih, dkk. (2007: 83) ciri-ciri objek adalah sebagai berikut.

1) objek berupa kata benda;

2) objek selalu terletak atau melekat setelah predikat (tidak dapat disisipi unsur kalimat yang lain); 3) objek tidak didahului kata depan; 4) objek merupakan jawaban atas

pertanyaan apa atau siapa yang terletak langsung di belakang predikat transitif;

5) objek dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat tersebut dipasifkan;

6) objek dapat dilengkapi dengan pelengkap yang mengkhususkan objek yang fungsinya melengkapi informasi dan melengkapi struktur kalimat.

Fungsi Pelengkap

Orang sering mencampuradukkan pengertian objek dan pelengkap.Hal itu dapat dimengerti karena antara kedua konsep itu memang terdapat kemiripan. Baik objek maupun pelengkap sering berwujud nomina, dan keduanya juga sering menduduki tempat yang sama, yakni di belakang verba (Alwi, dkk.2003:329).

Finoza (2007:130) menyatakan “Pelengkap (Pel) adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.Letak Pel umumnya di belakang P yang berupa verba.”Objek dan pelengkap sama-sama terletak di belakang predikat, tetapi terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya.

Fungsi Keterangan

Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letaknya.Keterangan dapat berada di akhir, di awal, dan bahkan di tengah kalimat.Pada umunya, kehadiran katerangan dalam kalimat bersifat manasuka.Konstituen keterangan biasanya berupa frasa nominal, frasa preposisional, atau frasa adverbial (Alwi, dkk. 2003:330).

Ningsih, dkk.(2007:84) juga berpendapat “Keterangan berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat apabila kalimat tidak ada keterangannya, informasi menjadi tidak atau kurang jelas.”Lebih lanjut, Ningsih, dkk. (2007: 83) menyebutkan ciri-ciri keterangan sebagai berikut,

1) Keterangan bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan akan membuat pesan menjadi tidak atau kurang jelas dan tidak lengkap. Misalnya surat undangan, apabila tanpa keterangan maka menjadi tidak komunikatif.

2) Letak keterangan kalimat tidak terikat posisi. Maksudnya, dapat di awal, di tengah, atau di belakang kalimat.

3) Keterangan dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun) dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa) 4) Keterangan dapat berupa

keterangan tambahan berupa aposisi yang dapat menggantikan subjek.

POLA KALIMAT DASAR

Dalam suatu kalimat tidak selalu kelima fungsi sintaktis itu terisi, tetapi paling tidak harus ada konstituen pengisi subjek dan predikat.Kehadiran konstituen lainnya banyak ditentukan oleh konstituen pengisi predikat (Alwi, dkk. 2003:321).Terdapat 6 (enam) pola kalimat dasar antara lain S-P, S-P-O, S-P-Pel, S-P-Ket, S-P-O-Pel dan S-P-O-Ket.

(5)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Pola Kalimat dalam Buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan

Karya UU. Hamidy 53 dalam penelitian ini bagaimanakah pola

kalimat yang terdapat dalam buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan karya UU. Hamidy? Tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui, menentukan dan menganalisis bagaimana pola kalimat yang terdapat dalam bukuPerangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan karya UU. Hamidy.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Nawawi (1991:67) mengatakan “Metode deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek yang diselidiki (seseorang, lembaga, masyarakat, pabrik dan lain-lain) sebagaimana adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang.”

Data yang digunakan diperoleh melalui teknik dokumentasi.Arikunto (2010:274) menjelaskan“Metode dokumentasi mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.”

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari buku yang berjudul Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan karya UU.Hamidy yang diterbitkan oleh Bilik Kreatif Press Pekanbaru pada tahun 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini, penulis membahas satu per satu data (1-28) yang terdapat dalam buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Kehidupan Karya UU.Hamidy.Pembahasan yang dimaksud adalah sebagai berikut.

(01) Dia tidak mengetahui tentang makna penciptaan dirinya.

Data (01) termasuk kalimat yang berpola S P dan Pel, masing-masing terdiri atas unsur dia yang berfungsi sebagai subjek, unsurtidak mengetahui berfungsi sebagai predikat dan unsur tentang makna penciptaan dirinya berfungsi sebagai pelengkap.

(02) Manusia serupa ini tidak mengenal sedikitpun makna hidup.

Data (02) termasuk kalimat yang memiliki pola S P dan O, masing-masing terdiri atas unsur Manusia serupa iniyang berfungsi sebagai subjek, unsur tidak mengenal berfungsi sebagai predikat dan unsur sedikitpun makna hidup berfungsi sebagai objek.

(03) Dia berjalan di muka bumi dengan sifat bisu tuli dan buta.

Data (03) termasuk kalimat yang memiliki S P K dan Pel, masing-masing terdiri atas unsur Diaberfungsi sebagai subjek, unsur berjalan berfungsi sebagai predikat, di muka bumi berfungsi sebagai keterangan dan unsur dengan sifat bisu tuli dan buta berfungsi sebagai pelengkap

(04) Mereka tunduk dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Data (04) termasuk kalimat yang mengandung pola S P dan K, masing-masing terdiri atas unsur Merekaberfungsi sebagai subjek, unsur tunduk dan taat berfungsi sebagai predikat, kepada Allah dan Rasul-Nya berfungsi sebagai keterangan.

(05) Dia hanya takut kepada Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Data (5) termasuk kalimat yang mengandung pola S P dan K, masing-masing terdiri atas unsur Diaberfungsi sebagai subjek, unsur hanya takut berfungsi sebagai predikat, kepada Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu berfungsi sebagai keterangan.

(06) Golongan ketiga ini adalah yang sedikit. Data (06) termasuk kalimat yang memiliki pola S dan P, masing-masing terdiri atas unsur Golongan ketiga iniberfungsi sebagai subjek, dan unsur adalah yang sedikit berfungsi sebagai predikat.

(07) Golongan yang banyak tadi adalah golongan pembantah, engkar dan pembangkang.

Data (07) termasuk kalimat yang mengandung pola S dan P, masing-masing terdiri atas unsur Golongan yang banyak tadiberfungsi sebagai subjek, dan unsur adalah golongan pembantah, engkar dan pembangkang berfungsi sebagai predikat.

(6)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Pola Kalimat dalam Buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan

Karya UU. Hamidy 54 Data (08) termasuk kalimat yang

mengandung pola S P dan O, masing-masing terdiri atas unsur Diaberfungsi sebagai subjek, unsur tidak mau memperlambatberfungsi sebagai predikat, aliran darah dalam tubuhnyaberfungsi sebagai objek.

(09) Hasan Junus adalah pewaris darah pengarang besar Riau Raja Ali Haji.

Data (09) termasuk kalimat yang memiliki S dan P, masing-masing terdiri atas unsur Hasan Junusberfungsi sebagai subjek, unsur adalah pewaris darah pengarang besar Riau Raja Ali Haji berfungsi sebagai predikat. (10) Ayahnya Raja Haji Muhammad Yunus Ahmad, masih terbilang anggota pengarang Rusydiah Klab.

Data (10) termasuk kalimat yang mengandung pola S dan P , masing-masing terdiri atas unsur Ayahnya Raja Haji Muhammad Yunus Ahmadberfungsi sebagai subjek, unsur masih terbilang anggota pengarang Rusydiah Klab berfungsi sebagai predikat.

(11) Semangat mereka telah ditempa oleh semangat jihad Raja Haji Fisabilillah, yang syahid di teluk Ketapang tahun 1874.

Data (11) termasuk kalimat yang memiliki pola S P dan O, masing-masing terdiri atas unsur Semangat merekaberfungsi sebagai subjek, unsur telah ditempa berfungsi sebagai predikat, aliran darah dalam tubuhnyaoleh semangat jihad Raja Haji Fisabilillah, yang syahid di teluk Ketapang tahun 1874 berfungsi sebagai objek.

(12) Raja Haji Fisabilillah, adalah datuk Raja Ali Haji, pengarang Riau yang cerdas lagi piawai pada abad ke 19.

Data (12) termasuk kalimat yang mengandung pola S dan P, masing-masing terdiri atas unsur Raja Haji Fisabilillahberfungsi sebagai subjek, unsur , adalah datuk Raja Ali Haji, pengarang Riau yang cerdas lagi piawai pada abad ke 19berfungsi sebagai predikat

(13) Raja Haji Muhammad Yunus Ahmad (ayah tokoh kita Hasan Junus)

menerbitkan majalah Peringatan pada bulan Mei 1939 di Pulau Penyengat.

Data (13) termasuk kalimat yang mengandung pola S P O dan K, masing-masing terdiri atas unsur Raja Haji Muhammad Yunus Ahmad (ayah tokoh kita Hasan Junus)berfungsi sebagai subjek, unsur menerbitkan berfungsi sebagai predikat, majalah Peringatan berfungsi sebagai objek, dan unsur pada bulan Mei 1939 berfungsi sebagai keterangan (waktu)dan unsurdi Pulau Penyengatberfungsi sebagai keterangan (tempat).

(14) Hasan Junus mengokohkan kehadirannya di Pekanbaru dengan peristiwa budaya Sidang Sastra Pekanbaru 1981.

Data (14) termasuk kalimat yang mengandung pola S P O K dan Pel, masing-masing terdiri atas unsur Hasan Junusberfungsi sebagai subjek, unsur mengokohkan berfungsi sebagai predikat, kehadirannya berfungsi sebagai objek, unsur di Pekanbaru berfungsi sebagai keterangan (tempat)dan unsurdengan peristiwa budaya Sidang Sastra Pekanbaru 1981berfungsi sebagai pelengkap.

(15)Hasan Junus telah membukakan jendela kegiatan kreatif pengarang dunia kepada pengarang muda di Riau.

Data (15) termasuk kalimat yang mengandung pola S P O dan Pel, masing-masing terdiri atas unsur Hasan Junusberfungsi sebagai subjek, unsur telah membukakan berfungsi sebagai predikat, jendela kegiatan kreatif pengarang dunia berfungsi sebagai objek, dan unsurkepada pengarang muda di Riauberfungsi sebagai pelengkap.

(16) Tulisan Hasan Junus tentang dunia sastra itu memang cukup banyak ragamnya.

Data (16) termasuk kalimat yang mengandung pola S dan P , masing-masing terdiri atas unsur Tulisan Hasan Junus tentang dunia sastra ituberfungsi sebagai subjek, dan unsur memang cukup banyak ragamnya berfungsi sebagai predikat.

(17) Karangan kreatifnya menjadi bahan kajian untuk skripsi oleh para mahasiswa.

(7)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Pola Kalimat dalam Buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan

Karya UU. Hamidy 55 kreatifnyaberfungsi sebagai subjek, unsur

menjadi berfungsi sebagai predikat, dan unsur bahan kajian untuk skripsi oleh para mahasiswa berfungsi sebagai pelengkap. (18) Mereka hanya mengenal hidup sebatas dunia di bawah kolong langit.

Data (18) termasuk kalimat yang mengandung pola S dan P, masing-masing terdiri atas unsur Merekaberfungsi sebagai subjek, dan unsur hanya mengenal hidup sebatas dunia di bawah kolong langit berfungsi sebagai predikat.

(19) Di luar itu dipandang tidak ada kehidupan.

Data (19) termasuk kalimat yang mengandung pola K dan P, masing-masing terdiri atas unsur Di luar ituberfungsi sebagai keterangan, dan unsur dipandang tidak ada kehidupan berfungsi sebagai predikat.

(20) Demokrasi membuat riwayat kehidupan insan begitu pendek.

Data (20) termasuk kalimat yang mengandung pola S P dan O, masing-masing terdiri atas unsur Demokrasiberfungsi sebagai subjek, unsur membuat berfungsi sebagai predikat dan riwayat kehidupan insan begitu pendekberfungsi sebagai objek.

(21) Riwayat setelah kematian tidak ada dalam alam demokrasi.

Data (21) termasuk kalimat yang mengandung S P dan Pel, masing-masing terdiri atas unsur Riwayat setelah kematianberfungsi sebagai subjek, unsur tidak ada berfungsi sebagai predikat dan dalam alam demokrasiberfungsi sebagai pelengkap. (22) Allah telah sediakan surga seluas bumi dan langit bagi insan yang taat dan patuh kepada-Nya.

Data (22) termasuk kalimat yang mengandung pola S P O dan Pel, masing-masing terdiri atas unsur Allahberfungsi sebagai subjek, unsur telah sediakan berfungsi sebagai predikat, surga seluas bumi dan langit berfungsi sebagai objek dan bagi insan yang taat dan patuh kepada-Nyaberfungsi sebagai pelengkap.

(23) Ketaatan terhadap Allah dan Rasul-Nya adalah mutlak.

Data (23) termasuk kalimat yang mengandung pola S dan P, masing-masing

terdiri atas unsur Ketaatan terhadap Allah dan Rasul-Nyaberfungsi sebagai subjek, dan unsur adalah mutlak berfungsi sebagai predikat. (24) Kita harus mampu membedakan peranan panca indera kita dengan hati kita.

Data (24) termasuk kalimat yang mengandung pola S P O dan Pel, masing-masing terdiri atas unsur Kitaberfungsi sebagai subjek, unsur harus mampu membedakan berfungsi sebagai predikatperanan panca indera kita berfungsi sebagai objek dan dengan hati kitaberfungsi sebagai pelengkap. (25) Keindahan ciptaan-Nya telah terpancar dari segenap penjuru jagad raya.

Data (25) termasuk kalimat yang mengandung pola S P dan K, masing-masing terdiri atas unsur Keindahan ciptaan-Nyaberfungsi sebagai subjek, unsur telah terpancar berfungsi sebagai predikatdari segenap penjuru jagad raya berfungsi sebagai keterangan.

(26) Rumahnya (istananya) dijaga 24 jam siang dan malam oleh orang yang bersenjata.

Data (26) termasuk kalimat yang mengandung pola S P K dan O, masing-masing terdiri atas unsur Rumahnya (istananya)berfungsi sebagai subjek, unsur dijaga berfungsi sebagai predikat, 24 jam siang dan malam berfungsi sebagai keterangan dan oleh orang yang bersenjataberfungsi sebagai objek.

(27) Pribadi agung nabi Muhammad Saw.telah memancar dari segala sisi kehidupan Beliau.

Data (27) termasuk kalimat yang memiliki pola S P dan K, masing-masing terdiri atas unsur Pribadi agung nabi Muhammad Saw.berfungsi sebagai subjek, unsur telah memancar berfungsi sebagai predikat, dari segala sisi kehidupan Beliau berfungsi keterangan.

(28) Kedalaman makna telah mengukir keindahan bahasanya.

(8)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Pola Kalimat dalam Buku Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan

Karya UU. Hamidy 56 SIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap buku yang berjudul Perangkap Demokrasi dan Bunga Rampai Kehidupan Karya UU. Hamidy dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 (sepuluh) pola kalimat berikut.

1) Pola kalimat yang ditemukan adalah S P dan Pel. Pola ini ditemukan sebanyak 3 kali yakni pada data 01, data 17 dan data 21.

2) Pola S P dan O ditemukan sebanyak 5 kali yakni pada data 02, data 08, data 11, data 20 dan data 28.

3) Pola S P K dan Pel ditemukan sebanyak 1 kali yakni pada data 03. 4) Pola S P dan K ditemukan sebanyak 4

kali yakni pada data 04, data 05, data 25 dan data 27.

5) Pola S dan P ditemukan sebanyak 8 kali yakni pada data 06, data 07, data 09, data 10, data 12, data 16, data 18, dan data 23.

6) Pola S P O dan K ditemukan sebanyak 1 kali yakni pada data 13.

7) Pola S P O K dan Pel ditemukan sebanyak 1 kali yakni pada data 14. 8) Pola S P O dan Pel ditemukan

sebanyak 3 kali yakni pada data 15, data 22 dan data 24.

9) Pola K dan P ditemukan sebanyak 1 kali yakni pada data 19, dan

10)Pola S P K dan O ditemukan sebanyak 1 kali yakni pada data 26.

REFERENSI

Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur

Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses.Jakarta: Rineka Cipta.

Finoza, Lamuddin. 2005. Komposisi Bahasa Indonesia:untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta:Diksi Insan Mulya.

Hamidy, UU. 2013. Perangkap Demokrasi dan Bunga Kehidupan. Pekanbaru:Bilik Kreatif Press.

Nawawi, Hadari dan hadari, Martini. 1991. Instrumen Penelitian Bidang Sosial.Pontianak:Gajah Mada University Press.

Ningsih, Sri, A. Erna Rochiyati, Bambang Wibisono, Arju Mutiah, dan Tutik Patmiati. 2007. Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Andi.

Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Analisis Kalimat:Fungsi, Kategori dan Peran.Bandung:Refika Aditama. Ramlan, M. 2005. Ilmu bahasa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan mengenai kajian ilmu pemasaran khusunya Tourism Marketing dalam rangka menganalisis Adventure Tourist

Selain menghadirkan Xpander dan melakukan peluncuran kepada masyarakat Semarang dan Jawa Tengah, dalam pameran ini PT MMKSI juga menghadirkan 9 unit display dan 4 unit

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pihak swasta khususnya pengembang real estate perkantoran sewa dalam menyediakan ruang kantor yang sesuai dengan

Daftar hadir dibawa oleh tutor pada setiap pertemuan.. Mengetahui

Menurut Zulkifli dalam Hanum (2015), dalam buku Pengelolaan Limbah Berkelanjutan, limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi,

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.arya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... Loop yang dipakai

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan uji U diketahui bahwa penggunaan model PBM berpengaruh dalam meningkatkan secara signifikan KBK siswa pada

Pada tahap persiapan yang dilakukan pada siklus I, rencana yang dilakukan peneliti meliputi: 1) mempelajari kurikulum. Dalam kurikulum 2013, hal yang harus