6
BAB II
Metode Penelitian
2.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas X MIA 2 SMA Negeri 1 Pabelan yang beralamat di Semowo, kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada Semester I tahun pelajaran 2016/2017.
2.2.
Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 1 Pabelan dengan jumlah 24 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
2.3.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui teknik observasi, angket, wawancara dan tes
2.3.1 Observasi
Teknik observasi dilaksanakan ketika sebelum penelitian sebagai data awal dan pada saat proses pembelajaran Biologi berlangsung. Observasi dilakukan dengan instrumen lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Biologi menggunakan model discovery.
2.3.2 Angket
Angket diberikan saat observasi awal untuk mengetahui proses pembelajaran Biologi yang telah berlangsung dan angket pada setiap akhir siklus untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa.
2.3.3 Wawancara
Wawancara dilakukan pada saat observasi awal dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Wawancara dilakukan berdasarkan atas pedoman wawancara yang telah dirumuskan sebelumnya. Narasumber wawancara adalah Guru Biologi dan siswa X MIA 2 SMA Negeri 1 Pabelan. Wawancara dilakukan untuk mengkaji kelebihan dan kelemahan proses pembelajaran yang telah dilakukan untuk dipertimbangkan pada siklus selanjutnya.
2.3.4 Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif dan kemampuan berpikir kreatif siswa sesudah penerapan model discovery. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes kognitif. Setelah diperoleh skor nilai kognitif setiap siswa, kemudian diukur ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus:
Ketuntasan klasikal (%)
7 kemampuan berpikir kretif sebagai berikut:
Standar penilaian untuk mengetahui kategori kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Kriteria Kemampuan Berpikir Kreatif.
2.4.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis berisi deskriptif tentang berkembangan hasil belajar kognitif dan kemampuan berpikir kreatif.
Teknik yang digunakan untuk validitas data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Triangulasi metode dilakukan dengan menganalisis informasi yang didapatkan melalui observasi, tes dan wawancara. Triangulasi sumber data diperoleh dari guru, siswa dan observer.
2.5.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Arikunto (2010).
2.5.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan, dilakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas. Selanjutnya peneliti, guru dan kolaborator merencanakan alternatif tindakan yang sesuai untuk mengatasi permasalahan. Berdasarkan hasil observasi dan identifikasi masalah yang telah dilakukan, diajukan alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan kemampuan berpikir kreatif melalui model Discovery. Selain itu pada tahap perencanaan dilakukan penyusunan skenario dan perangkat pembelajaran model Discovery, antara lain penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen pembelajaran. 2.5.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap penerapan model Discovery. Pelaksaan merupakan tindakan nyata yang telah tertuang pada langkah-langkah pembelajaran yang sistematis dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
8 2.5.3 Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan selama proses pembelajaran dengan penerapan model Discovery berlangsung. Kegiatan yang dilakukan pada saat observasi antara lain pemantauan, pencatatan dan pendokumentasian kegiatan pada proses pembelajaran berlangsung. Untuk mendukung hasil observasi, dilakukan wawancara dengan guru dan siswa serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran melalui penerapan Discovery. Data tersebut kemudian akan digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan tindakan yang kemudian dipertimbangkan untuk tindakan di siklus selanjutnya.
2.5.4 Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah melihat, mengkaji dan mempertimbangkan proses pembelajaran melalui penerapan Discovery yang telah dilakukan. Setelah dianalisis kemudian akan diperoleh data berupa kelebihan, kelemahan serta hambatan yang terjadi pada proses pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian data tersebut digunakan untuk memperbaiki tindakan di siklus selanjutnya.
Arikunto (2010 : 16).