SEADLITE : SATELIT BERBASIS UAV (PESAWAT TANPA AWAK) SEBAGAI SOLUSI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGAWASI
KEGIATAN PENCEMARAN AIR LAUT
PAPER
Diusulkan oleh:
Berthianna Nurcresia, 130801056, angkatan 2013
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR'PENGESAHAN''
1.! Judul :
2.! Sub Tema : Teknologi
3.! Ketua :
a.! Nama Lengkap : Berthianna Nurcresia
b.! NIM : 130801056
c.! Jurusan : Fisika
d.! Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sumatera Utara e.! Alamat : Jl. Dr. Mansur No. 9B, Pd. Bulan f.! Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Bahagia No.27 Pasar Merah
Medan/087876524173
g.! Alamat email : berthiana.nurcresia@yahoo.com 4.! Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 1
a.! Nama Lengkap : Piko. M
b.!NIP : 197211152000121001
LEMBAR PERNYATAAN Yang bertandatangan dibawah ini
Nama ketua : Berthianna Nurcresia
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 1996
Jurusan/Fakultas : Fisika/ FMIPA
Universitas : Universitas Sumatera Utara
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul SEADLITE : SATELIT BERBASIS UAV (PESAWAT TANPA AWAK) SEBAGAI SOLUSI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGAWASI KEGIATAN PENCEMARAN AIR LAUT
adalah benar – benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis orang lain.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar – benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Medan, 15 Oktober 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia – Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “SEADLITE (Sea World Satellite) : Solusi Pemerintah Indonesia dalam mengawasi pencemaran air laut” dapat selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mendapat banyak bimbingan dan petunjuk dalam berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.! Bapak Tua Raja Simbolon., M.Si selaku orangtua dan Pembimbing yang penuh kesabaran untuk memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan, serta saran dalam pembuatan KTI ini.
2.! Mr. Alvin dari Lembaga Antariksa Rusia (Recosmos) yang telah memberikan saran untuk KTI ini sampai selesai.
3.! Sahabat – sahabat Astronomi dan Seni Sumatera Utara angkatan 1 dan 2 khususnya departemen Astrofisika, Astro Bio – Kimia, serta Arkeoastronomi dan Seni yang telah memberikan semangat kepada penulis demi terselesaikannya KTI ini.
4.! Teman – teman Tim Astrofisikawan senior DKI Jakarta yang telah memberikan semangat dan saran kepada penulis.
5.! Teman – teman Tim Astrofisikawan India yang telah memberikan saran dan masukan untuk pembuatan KTI ini.
6.! Mama dan adik - adik penulis yang telah memberikan dukungan doa sehingga KTI ini selesai pada waktunya.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna. Maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis ilmiah ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat.
Medan, Oktober 2016
DAFTAR ISI Pencemaran Air Laut di Indonesia 3 Teknologi Pendeteksi Pencemaran Air di Indonesia 4
Bab III : Metode Penelitian 6
Daftar Ilustrasi
Ilustrasi SEADLITE 7
proses kerja SEADLITE 8
citra satelit untuk limbah besi (Fe) (mg/L) 12 citra satelit untuk limbah Timbal(Pb) (mg/L) 13 citra satelit untuk limbah Tembaga (Cu) (mg/L) 13 Contoh citra data SEADLITE untuk limbah Besi (Fe)
di perairan Natuna 14
Daftar Tabel
Limbah kimia dari pabrik 3
Perbandingan orbit satelit 6
Spesifikasi SEADLITE 7
Kelebihan dan kelemahan SEADLITE 7
Perbandingan limbah logam berat dalam air (mg/L)
di perairan Natuna dengan beberapa perairan di Selat Karimata
ABSTRAK
Indonesia merupakan Negara yang luas. Sepertiga luas Indonesia adalah daratan dan dua pertiga luas Indonesia adalah lautan. Terbentang sepanjang 3.977 mil dari samudera Indonesia hingga samudera pasifik menjadikan Indonesia memiliki lautan yang luas sekitar 3.273.810 Km2. Bukan hanya luas, laut Indonesia juga kaya keanekaragaman sehingga banyak yang bisa diambil dari hasil laut Indonesia sebagai mata pencaharian bagi para nelayan. Namun dibalik itu, Indonesia juga masih memiliki tingkat pencemaran laut yang sangat tinggi dan dapat membahayakan keragaman lautnya.
Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988 adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup , zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air atau udara. Keterbatasan masyarakat dalam mengawasi dan mengatasi pencemaran menyebabkan terbatasnya juga ketersediaan air bersih sehingga memberikan dampak merugikan bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan berbagai mahluk hidup di Bumi. Karena itu pemerintah Indonesia memerlukan alat pendeteksi kegiatan pencemaran air laut sehingga kegiatan pencemaran dapat terdeteksi dengan cepat dan limbah kimia yang terbuang tidak menyebar luas.
Adapun alat pendeteksi pencemaran air Indonesia adalah satelit altimetri. Satelit altimetry yang digunakan Indonesia adalah satelit altimetri Poseidon/Topex yang dibuat oleh NCES dan NASA dan diluncurkan pada tahun 1992. Kelemahan satelit ini adalah orbit satelit tidak dibuat geosinkron dan memiliki posisi geostasioner serta sifat pengisian tenaga satelit yang masih belum berkembang (menggunakan solar cell) sehingga ketika satelit habis usia dan jatuh ke bumi, bahan pembuat satelit akan terurai bersama dengan air laut.
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di Bumi, sehingga tidak ada kehidupan bila tidak ada air di Bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang buruk, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang jernih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari – hari untuk keperluan Industri, kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988 adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup , zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pada mulanya orang berikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka semua hasil buangan sampah dan sisa – sisa industri yang berasal dari aktivitas manusia di daratan seluruhnya dapat ditampung oleh lautan tanpa menimbulkan suatu akibat yang membahayakan. Bahan pencemar yang masuk ke dalam lautan akan di encerkan dan kekuatan mencemarnya secara perlahan – lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak berbahaya. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk di Indoesia dan makin meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan – bahan yang bersifat racun yang di buang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara cepat.
Pencemaran laut juga memberi akibat penurunan perekonomian nelayan. SEADLITE (Sea World Satellite) merupakan salah satu solusi yang ditawarkan sebagai media pengawasan pencemaran air laut di Indonesia. Dengan menggunakan konsep sebagai satelit pemantau dan memanfaatkan koneksi internet serta stasiun – stasiun pemantau sebagai receiver (Penerima), pemerintah dapat mengawasi tingkat dan kegiatan pencemaran air laut sehingga pencemaran air laut dapat dikurangi.
RUMUSAN MASALAH
Agar lebih terkonsep secara sistematis, maka permasalahan yang ada dirumusan sebagai berikut : bagaimana proses analisa dari data gelombang akustik dan data pengindraan jauh dari SEADLITE pada wilayah perairan laut di Indonesia.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperkenalkan SEADLITE sebagai satelit pengawas pencemaran air laut.
2. Untuk mengetahui citra dari SEADLITE dalam memproses data pencemaran air laut.
MANFAAT PENELITIAN
1.! Bagi pemerintah Indonesia, sebagai referensi dalam penyusunan kebijakan pencemaran air laut dan dapat dengan segera mengatasi pencemaran air laut yang sedang terjadi.
2.! Bagi para nelayan, dengan hasil citra satelit dapat membantu dalam menaikkan persentase perekonomian dalam sektor perikanan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pencemaran Air Laut di Indonesia.
Tingkat pencemaran laut di Indonesia masih sangat tinggi. Pencemaran berat juga terjadi di kawasan laut sekitar muara sungai dan kota – kota besar. Tingkat pencemaran laut ini telah menjadi ancaman serius bagi laut Indonesia dengan segala potensinya.
Komponen – komponen yang menyebabkan pencemaran laut seperti partikel kimia, limbah industri, limbah pertambangan, limbah pertanian dan perumahan, kebisingan atau penyebaran organisme invasive di dalam laut yang berpotensi memberi efek berbahaya. Sebagai contoh pencemaran laut yang terjadi di Indonesia seperti penangkapan ikan dengan cara pengeboman dan trawl, peluruhan potassium yang dilakukan nelayan asal dalam maupun luar negeri yang selalu meninggalkan kerusakan dan pencemaran di lautan Indonesia. Belum lagi pencemaran minyak dan pembuangan limbah berbahaya jenis – jenis lainnya.
Tabel 2.1 Limbah kimia dari pabrik
No Jenis Industri Logam Berat
1 Kertas Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
8 Kendaraan bermotor, pesawat terbang Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn 9 Gelas, semen, keramik Cr
10 Tekstil Cr
11 Industri kulit Cr
12 Pembangkit listrik tenaga uap Cr, Zn
di teluk ini semakin menghitam dan sampah yang rapat mengambang di permukaan air. Catatan pencemaran akibat limbah juga tergolong besar. Dalam laporan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) disebutkan sekitar 110 Km2 wilayah di papua tercemar akibat pertambangan emas.
Semua kegiatan pencemaran tersebut telah mengakbatkan degradasi lingkungan dan kehidupan bawah laut. Mengingat sepertiga luas Indonesia adalah daratan dan dua pertiga luas Indonesia adalah lautan. Terbentang sepanjang 3.977 mil dari samudera Indonesia hingga Samudera Pasifik menjadikan Indonesia memiliki lautan yang luas sekitar 3.273.810 Km2 dan merupakan Negara dengan terumbu karang terbaik dan paling kaya keanekaragaman hayatinya membuat semua itu terancam oleh pencemaran laut yang terus meningkat di Indonesia.
Selain berakibat pada degradasi lingkungan, pencemaran laut juga memberi akibat penurunan hasil tangkapan nelayan. Dampak dari pencemaran laut dan limbah telah mengakibatkan penurunan hasil tangkapan nelayan di sejumlah kawasan di Indonesia. Sector pariwisata pesisir dan laut Indonesia juga menerima dampak dari pencemaran laut ini.
Teknologi Pendeteksi Pencemaran Air di Indonesia.
Menurut Kementrian ESDM RI, hingga tahun 2015 jumlah pemenuhan kebutuhan air bersih secara nasional hanya mencapai angka 68.90%. penyebab kesulitan pemenuhan air bersih tersebut terutama disebabkan oleh tersebarnya limbah dari air laut yang semakin parah.
Sejauh ini tim peneliti Indonesia berhasil mengembangkan teknologi bioremedial yang dapat berguna untuk mengatasi pencemaran di laut. Namun belum ada teknologi yang dikembangkan peneliti Indonesia untuk mendeteksi pencemaran air laut. Indonesia masih memanfaatkan cara tradisional seperti memasukkan ikan – ikan tertentu ke dalam sampel air atau menyiramkan air kepada tanaman.
untuk pedeteksi pencemaran air laut. Namun, kondisi satelit ini masih sama dengan satelit – satelit yang lainnya sehingga akan memberikan dampak besar terhadap jumlah sampah di luar angkasa. Jika sudah habis umurnya dan jatuh ke laut, satelit inipun akan memberikan dampak besar kepada air laut dan menambah limbah kimia yang dapat membahayakan kehidupan laut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
SEADLITE Sebagai Solusi Pemerintah Indonesia dalam Mengatasi Pencemaran Air Laut
Dalam teknologi satelit, Indonesia sudah dikatakan cukup maju. Diterbangkannya satelit perbankan pertama buatan Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia sudah tidak terbelakang lagi dengan teknologi ini. Namun dalam teknologi satelit untuk pendeteksian limbah, Indonesia belum dapat menjangkaunya sehingga masih memanfaatkan satelit dari Negara lain untuk mendeteksi limbah terutama limbah di lautan Indonesia.
SEADLITE merupakan usulan penulis dalam pendeteksian limbah di air laut yang menggunakan teknologi satelit modern. Satelit ini telah di uji coba darat oleh Badan Antariksa Rusia pada bulan januari 2016 lalu. Dengan menjadikan SEADLITE sebagai satelit geostasioner yang terdapat tepat di atas khatulistiwa dengan ketinggian 36.000 kilometer dan berorbit geosinkron, diharapkan satelit dapat memberikan kemudahan kepada pemerintah Indonesia untuk perawatannya dan dapat mendeteksi pencemaran air laut Indonesia dengan akurasi yang sangat baik.
Tabel 3.1 perbandingan orbit satelit
transfer energi untuk sistem ini hanya mencapai 10 persen, dan itu artinya dengan kapasitas daya 200 watt, ia dapat mempertahankan satelit untuk waktu yang cukup lama.
Tabel 3.2 Spesifikasi SEADLITE
Sumber tenaga Solar cell dan laser infremerah
Ketinggian orbit 36.000 Km
Daya satelit 200 watt
Usia satelit ≥ 15 tahun
Jenis satelit Satelit pengamat Bumi
sorotan laser terputus, aki dengan daya yang cukup besar akan diaktifkan untuk menyalakan kembali laser inframerah.
Gambar 3.1 Ilustrasi SEADLITE Berikut ditampilkan kelemahan dan kelebihan dari SEADLITE :
Table 3.3 Kelebihan dan kelemahan SEADLITE
Kelebihan Kelemahan
Memanfaatkan teknologi UAV dan
dwienergi untuk proses transfer energy
sehingga tidak membatasi usia satelit
Biaya penerbangan tidak jauh berbeda dengan biaya peluncuran satelit – satelit lain
Perawatannya mudah dan dapat
menghemat biaya perbaikan.
Tidak jarang satelit akan mengalami penyimpangan sebesar 3%
Akurasi satelit sangat baik Citra gambar masih 2 dimensi
Prinsip Satelit Altimetri Sebagai Kunci Utama Sistem Kerja SEADLITE Satelit Altimetri merupakan satelit yang diluncurkan untuk mempelajari dinamika lautan. Satelit ini mulai berkembang sejak tahun 1973, sejak diluncurkannya satelit altimetri yang pertama yaitu Skylab oleh NASA. Tujuan utama satelit ini pada umumnya adalah untuk memahami secara lebih mendalam system iklim global serta peran yang dimainkan oleh lautan di dalamnya, yang kemudian dijabarkan sebagai berikut :
b.! Memantau volume dari lempengan es kutub
c.! Mengamati perubahan muka laut rata – rata secara global
Sejak peluncuran skylab pada tahun 1973, hingga saat ini beberapa satelit altimetri telah diluncurkan untuk misi – misi tertentu, diantaranya :
a.! Studi fenomena el – nino
b.! Studi pasang surut di lepas pantai
c.! Penentuan batas wilayah laut dan es, dan sebagainya
Konsep dasar satelit altimetri, yaitu mengukur jarak R dari satelit ke permukaan laut. Satelit Altimetri mengirim sinyal gelombang pendek yang kuat ke permukaan laut. Sinyal tersebut mengenai permukaan laut yang kemudian dipantulkan kembali ke penerima sinyal pada satelit altimetri.
SEADLITE memanfaatkan konsep dasar satelit altimetri. Hanya saja, sinyal yang diterima khusus dari permukaan laut yang tercemar ataupun dari si pembuang limbah.
Gambar 3.2 proses kerja SEADLITE
Jarak R dari SEADLITE ke permukaan laut yang tercemar di estimasi dari perjalanan sinyal dan waktu tempuh yang ditunjukkan oleh persamaan :
h = H-R (2)
BAB IV PEMBAHASAN
Contoh pengambilan data SEADLITE sendiri dilakukan di perairan Natuna, yang berlokasi di antara kepulauan natuna hingga kepulauan lingga, provinsi kepulauan riau. Dan dari pengolahan data satelit, ditampilkan perbandingan kandungan limbah logam berat di perairan Natuna dengan beberapa perairan di selat Karimata.
Tabel 4.1 Perbandingan limbah logam berat dalam air (mg/L) di perairan Natuna dengan beberapa perairan di Selat Karimata sekitarnya dan perairan Indonesia lainnya.
Tabel 4.2 stasiun sampel SEADLITE
a.! Limbah Besi (Fe)
Hasil pengukuran rerata kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, As dan Hg di dalam air laut permukaan pada tiap stasiun di lokasi studi sangatlah kecil dan berada dibawah deteksi analisis, yaitu secara berturut-turut <0,005 mg/L, <0,001 mg/L, <0,005 mg/L, <0,0002 mg/L, dan <0,0002 mg/L. Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan baku mutu air laut bagi biota untuk logam berat Pb, Cd, Cu, As dan Hg berturut-turut adalah 0,008 mg/L, 0,001 mg/L, 0,008 mg/L, 0,012 mg/L, dan 0,001 mg/L (KLH, 2004).
!
b.! Untuk limbah Timbal (Pb)
kadar Pb dalam sedimen pada lokasi studi berkisar antara 0,05-22,67 mg/kg. Konsentrasi Pb dalam sedimen tertinggi terdapat di stasiun 16 yaitu 22,67 mg/kg dan konsentrasi terendah terdapat di stasiun-stasiun pengamatan di perairan laut terbuka di sekitar Pulau Tiga (P. Kumbik, P. Sebang- mawang, Selat Lampa).
Gambar 4.2 citra satelit untuk limbah Timbal (Pb) (mg/L)
c.! Untuk limbah Tembaga (Cu)
Kisaran konsentrasi Cu adalah 3,78 - 11.00 mg/kg (Gambar 4a). Konsentrasi Cu tertinggi dijumpai pada stasiun 20 dan 21 (11,00 mg/kg dan 10,95 mg/kg) yang merupakan daerah muara, kemudian semakin mengecil kearah barat daya (Gambar 4b). Konsentrasi Cu dalam sedimen pada stasiun 18 dan 16 yang relatif tinggi (~8,5- 10 mg/kg)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
SEADLITE merupakan satelit pengintai yang dipergunakan sebagai media pengawas pencemaran air laur. SEADLITE memanfaatkan teknologi UAV atau pesawat tanpa awak, bertenaga matahari dan laser inframerah dan menjadikan SEADLITE sebagai satelit geostasioner yang terdapat tepat di atas khatulistiwa dengan ketinggian 36.000 kilometer dan berorbit geosinkron, diharapkan satelit dapat memberikan kemudahan kepada pemerintah Indonesia untuk perawatannya, memperpanjang usia satelit dan dapat mendeteksi pencemaran air laut Indonesia dengan akurasi yang sangat baik. Berikut adalah contoh citra SEADLITE ketika mengolah data sinyal dari limbah di perairan Natuna
Gambar 4.1 Contoh citra data SEADLITE untuk limbah Besi (Fe) di perairan Natuna
Saran
1.! Diharapkan pemerintah Indonesia dapat menjadikan SEADLITE sebagai satelit pengintai pencemaran air laut.
DAFTAR PUSTAKA
American Public Health Association (APHA). 1995. Standard methods for the examination of water and wastewater. American Public Health Association, American Water Works Association, and Water Pollution Control Federa- tion. 19th edition, Washington D.C. 1325p.
Arifin, Z. 2011. Konsentrasi logam berat di air, sedimen dan biota di teluk Kelabat Pulau Bangka. J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 3(1): 104-114. BPS Kabupaten Natuna. 2010. Natuna dalam angka tahun 2009-2010. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Natuna. 139hlm.
BPS Kabupaten Natuna. 2013. Natuna dalam angka tahun 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna. 154hlm.
Chester, R. 1990. Marine geochemistry. London: Unwin Hyman Ltd. 698p. CRITC-COREMAP. 2004. Studi baseline
Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Kepen- dudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep.51/MNKLH/2004 tentang pedoman penetapan baku mutu air laut. Menteri Negara Kependu- dukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta. 11hlm.
Maslukah, L. 2006. Konsentrasi logam berat Pb, Cd, Cu, Zn dan pola sebarannya di muara banjir kanal barat, Semarang. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. 80hlm.
Nasution, S. dan M. Siska. 2011. Kandungan logam berat Timbal (Pb) pada sedimen dan siput Strombus canarium di Perairan Pantai Pulau Bintan. J. Ilmu Lingkungan. 5(2): 82-93.
Schlitzer, R. 2011. Ocean data view. http://odv.awi.de. Alfred Wegener Institute for Polar and Marine Research, Bremerhaven, Germany, 91p.
LAMPIRAN 1
SKEMA SEDERHANA CARA KERJA SEADLITE
Photodioda
Satelit! Pesawat!UAV! Limbah!
Air!Base!Station! Solar&Cell& Laser&Infrared&
Pulsa!–!Pulsa! Sinyal!Listrik!
Sinyal!gelombang!pendek!
Proses!pemantulan!
Proses!olah!citra!gambar!
BIODATA PENULIS DAN PEMBIMBING
BIODATA KETUA
1 Nama Lengkap Berthianna Nurcresia 2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program studi Fisika
4 NIM 130801056
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 31 Maret 1996
6 E-mail Berthiana.nurcresia@yahoo.com 7 Nomor Telepon/HP 087876524173
Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Finalis olimpiade
astronomi provinsi Kemendiknas 2010 2 Juara 2 Pameran Ilmiah
4 Semifinalis NASA young writer competition
NASA 2012
5 Semifinalis engineering physics week 2015
ITS 2015
6 Peserta international SUN DAY competition
NASA 2012
7 Peserta UNESCO writing contest
UNESCO 2014
8 Peserta UNESCO writing contest
BIODATA ANGGOTA 1
5 Tempat dan Tanggal Lahir Palembayan, 20 Desember 1993
6 E-mail cclouvis@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082392905175
Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Instituti Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Juara 2 Pameran Ilmiah
dan Kreativitas Mahasiswa
kategori poster
USU 2015
2 Juara 2 Pameran Teknologi
Tepat Guna
USU 2015
BIODATA PEMBIMBING
1 Nama Lengkap Tua Raja Simbolon, M.Si 2 Jenis Kelamin Laki – Laki
3 NIP 197211152000121001 4 Tempat dan Tanggal Lahir 15 November 1972 5 E-mail Traja202@gmail.com! 6 Nomor Telepon/HP 081361638031
!
!