• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 a. PERILAKU ORGANISASI MENGELOLA STRESS KERJA x

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "7 a. PERILAKU ORGANISASI MENGELOLA STRESS KERJA x"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

12/02/2018

PERILAKU

ORGANISASI

MENGELOLA

STRES

KERJA

(2)

HIGHLIGHT

 “

Saya stress

. Tiada hari tanpa

marah-marah. Aku selalu dianggap tidak serius,

padahal aku sudah memberikan yang terbaik dari aku dan secara maksimal”demikian

Tommy (35) menuturkan pengalamannya. Lantaran mendapat kritikan secara terus menerus, Tommy memutuskan untuk

meninggalkan perusahan tersebut

(3)

.

 Lima tahun bekerja di perusahaan tersebut

bukan waktu yang singkat. Menurut

pengakuannya sendiri prospeknya pun cukup menjanjikan. Gajinya lumayan besar dan

beberapa kali ditugaskan ke luar daerah.

Namun bagaimana mau dikata? Pilihan sudah dijatuhkan, dan itu harus diambil “Daripada saya dikritik terus”

 Pengalaman yang dituturkan Tommy bukan

pengalaman yang baru sebetulnya. Bahkan ada pengalaman lain yang lebih mengerikan dengan resiko yang lebih besar. Namun pertanyaan

saya dan juga kita semua, mengapa yang

(4)

.

 Padahal jika diurai dengan jernih dan secara

akal sehat, kritikan apa pun bentuknya

sebetulnya rangkaian serangan timbal balik. Seorang atasan misalnya mengeritik bawahan karena tidak becus dalam bekerja, bukankah pada saat yang sama ia sedang mengeritik dirinya sendiri atau manajemen perusahaan?

 Nah…jika cara pandang seperti ini diterima,

bukan tidak mungkin keluhan-keluhan seperti yang dialami Tommy bisa dihindari. Sebab yang menyebabkan seseorang stress di tempak kerja bukan melulu karena dikritik, tetapi juga ada

ketakutan-ketakutan lain yang menjadi harus diterima dan dihadapi, semisal ‘takut’

(5)

.

Mungkin kita bisa membedah atau

mengurainya satu persatu, tergantung

prioritas kepentingan yang kita hadapi.

Sebab sudah barang tentu

masing-masing kita punya masalah

sendiri-sendiri dan bagaimana mengatasinya.

Dengan demikian kita bisa mengatasi,

mengurangi dan mengelola

(6)

LATAR BELAKANG MASALAH

1. Masalah stres adalah masalah yang

akhir-akhir ini hangat dibicarakan, dan

posisinya sangat penting dalam kaitannya

dengan produktifitas kerja karyawan.

2. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang bersumber dari luar organisasi, stres

juga banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang berasal dari dalam organisasi. Oleh

karenanya perlu disadari dan dipahami

(7)

.

 3. Pemahaman akan sumber-sumber stres yang disertai dengan pemahaman terhadap cara-cara mengatasinya, adalah penting sekali bagi karyawan dan siapa saja yang terlibat dalam organisasi demi kelangsungan organisasi yang sehat dan efektif.

 4. Banyak di antara kita yang hampir pasti merupakan bagian dari satu atau beberapa organisasi, baik sebagai atasan maupun sebagai bawahan, pernah mengalami stres meskipun dalam taraf yang amat rendah.

 5. Dalam zaman kemajuan di segala bidang seperti sekarang ini manusia semakin sibuk. Di satu pihak

peralatan kerja semakin modern dan efisien, dan di lain pihak beban kerja di satuan-satuan organisasi juga

semakin bertambah. Keadaan ini tentu saja akan

menuntut energi pegawai yang lebih besar dari yang sudah-sudah. Sebagai akibatnya,

(8)

DEFINISI STRES

Menurut Charles D, Spielberger (dalam

Handoyo, 2001:63) menyebutkan bahwa

stres adalah kondisi dinamik pada individu

menghadapi peluang, kendala (constrain)

atau tuntutan (demands) yang terkait

(9)

.

gejala stres di tempat kerja, yaitu

meliputi:

 1. Kepuasan kerja rendah  2. Kinerja yang menurun

 3. Semangat dan energi menjadi hilang  4. Komunikasi tidak lancar

 5. Pengambilan keputusan jelek  6. Kreatifitas dan inovasi kurang

 7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak

(10)

DEFINISI STRES KERJA

Gibson et al (dalam Yulianti,

2000:9) mengemukakan bahwa

stres kerja dikonseptualisasi dari

beberapa titik pandang, yaitu:

stres sebagai stimulus

stres sebagai respon

(11)

.

Luthans (dalam Yulianti, 2000:10)

mendefinisikan stres sebagai suatu

tanggapan dalam menyesuaikan

diri yang dipengaruhi oleh

(12)

FAKTOR – FAKTOR

PENYEBAB STRES KERJA

FAKTOR

LINGKUNGAN

KERJA

(13)

FAKTOR LINGKUNGAN

KERJA

kondisi fisik

manajemen kantor

hubungan sosial di

(14)

FAKTOR PERSONAL

tipe kepribadian

peristiwa/pengalaman pribadi

maupun kondisi

sosial-ekonomi keluarga di mana

pribadi berada dan

(15)

.

Betapapun faktor kedua tidak secara

langsung berhubungan dengan kondisi

pekerjaan, namun karena dampak yang

ditimbulkan pekerjaan cukup besar,

(16)

.

 Tidak adanya dukungan sosial

 Tidak adanya kesempatan berpartisipasi

dalam pembuatan keputusan di kantor.

 Pelecehan seksual

 Kondisi lingkungan kerja

 Manajemen yang tidak sehat  Tipe kepribadian

(17)

Davis dan Newstrom (dalam Margiati, 1999:73) stres kerja disebabkan:

 Adanya tugas yang terlalu banyak  Supervisor yang kurang pandai

 Terbatasnya waktu dalam mengerjakan

pekerjaan

 Kurang mendapat tanggungjawab yang

memadai

 Ambiguitas peran

 Perbedaan nilai dengan perusahaan  Frustrasi.

 Konflik peran

(18)

.

Faktor-faktor di pekerjaan yang

berdasarkan penelitian dapat

menimbulkan stres dapat

dikelompokkan ke dalam lima kategori

besar

(lihat Gambar berikut)

yaitu:

faktor-faktor intrinsik dalam

pekerjaan,

peran dalam organisasi, pengembangan karir,

hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi

(19)

GAMBAR 1 : Modifikasi dari model Cooper, C.L (dalam Munandar, 2001:380).

(20)

Faktor-faktor Intrinsik

dalam Pekerjaan

TUNTUTAN FISIK DAN

TUNTUTAN TUGAS

.

Tuntutan fisik misalnya faktor

kebisingan.

Tuntutan tugas: kerja malam,

(21)

Peran Individu dalam

Organisasi

Konflik peran

(22)

Pengembangan Karir

KEPASTIAN

PEKERJAAN

KEPINCANGAN

STATUS

OVER DAN UNDER

(23)

Hubungan dalam

Pekerjaan

Struktur dan iklim

Organisasi

Hubungan Antar

(24)

Faktor organisasional yang menjadi

sumber atau mempengaruhi stress

Role ambiguity and role

conflict

(kekaburan

peran dan konflik peran).

Work Overload

(25)

DAMPAK STRES KERJA

PADA PERUSAHAAN

1. Terjadinya kekacauan, hambatan

baik dalam manajemen maupun

operasional kerja

2. Mengganggu kenormalan aktivitas

kerja

3. Menurunkan tingkat produktivitas

4. Menurunkan pemasukan dan

(26)

DAMPAK STRES KERJA

PADA KARYAWAN

Pengaruh psikologis

Pengaruh fisiologis

Pengaruh kognitif

(27)

Gambar 2 : Hubungan Motivasi, Kinerja dan Stres

(28)

.

 Dari Gambar 2 tampak jelas bahwa stres yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat

menyebabkan tingkat prestasi (kinerja) yang rendah (tidak optimum). Bagi seorang manajer (pimpinan) tekanan-tekanan yang diberikan

kepada seorang karyawan haruslah dikaitkan dengan apakah stres yang ditimbulkan oleh tekanan-tekanan tersebut masih dalam

keadaan wajar. Stres yang berlebihan akan

menyebabkan karyawan tersebut frustrasi dan dapat menurunkan prestasinya, sebaliknya

stres yang terlalu rendah menyebabkan

(29)

Strategi Manajemen Stres

Kerja

Stres dalam pekerjaan dapat dicegah

timbulnya dan dapat dihadapi tanpa

memperoleh dampaknya yang negatif.

Manajemen stres lebih daripada

sekedar mengatasinya, yakni belajar

menanggulanginya secara adaptif dan

efektif. Hampir sama pentingnya untuk

mengetahui apa yang tidak boleh

(30)

PENDEKATANNYA :

Pendekatan

Individual

Pendekatan

(31)

Strategi Penanganan

Individual

Melakukan perubahan reaksi

perilaku atau perubahan

reaksi kognitif

Melakukan diet dan fitnes

(32)

Strategi Penanganan

Organisasional

Menciptakan iklim organisasional yang

mendukung

Memperkaya desain tugas-tugas

dengan memperkaya kerja yang baik

Mengurangi konflik dan mengklarifikasi

peran organisasional

Rencana dan pengembangan jalur karir

(33)

Strategi Dukungan Sosial.

 Untuk mengurangi stres kerja, dibutuhkan

dukungan sosial terutama orang yang

terdekat, seperti keluarga, teman sekerja, pemimpin atau orang lain. Agar diperoleh

dukungan maksimal, dibutuhkan komunikasi yang baik pada semua pihak, sehingga

dukungan sosial dapat diperoleh seperti

(34)

.

Pendekatan dukungan sosial

Pendekatan melalui meditasi

Pendekatan melalui

biofeedback

Pendekatan kesehatan

pribadi

Pola Sehat

Pola Harmonis

(35)

MENGELOLA STRESS

DENGAN OPTIMAL

Menyadari sumber stress yang menuntut,

traumatic dan mencemaskan serta reaksi

emosional dan fisik

Kenali apa yang harus dapat Anda ubah

dan apakah Anda dapat mengubah

penyebab stress dengan menghindari atau

menghilangkan mereka sama sekali,

mengurangi intensitasnya, atau

(36)

.

Reaksi stress disebabkan oleh persepsi

kita mengenai ancaman fisik, professional,

atau emosional

Latihlah diri Anda untuk membuat reaksi

(37)

KESIMPULAN

 Takut dan cemas seringkali muncul mewarnai

suasana kerja di kantor. Ini akan

mempengaruhi efektivitas kerja. Bisakah kita menghindari munculnya stres pada

lingkungan kerja?..Jawabnya tidak. Stres adalah tantangan untuk kita, agar kita mampu melakukan yang terbaik sesuai dengan yang kita mampu.

 Berikut adalah tips untuk mengatasi stres di

(38)

.



Tenang

Kenali Permasalahan

Terapi

Hadapilah

Atur Jadwal

Diskusi

Curhat

Buat Keseimbangan

Pahami Tugas dan Kewajiban

(39)

Terim

a

Gambar

GAMBAR 1 : Modifikasi dari model Cooper, C.L (dalam Munandar, 2001:380).
Gambar 2 : Hubungan Motivasi, Kinerja dan Stres Sumber : Suprihanto, dkk (2003:64)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan peta bahaya longsor yang dihasilkan seperti pada Gambar 4, terlihat bahwa bahaya kelas tinggi tersebar sekeliling bukit dan pegunungan sekitar Danau

táblázatban jól látható, hogy bár a három névgenerátor szituációban tett említések száma nem különbözik a két mintán az erős kötések tekintetében, a

Dalam penelitian ini akan dikembangkan dalam bentuk perangkat lunak (software) yang dapat digunakan untuk mengolah data dan menyajikan informasi dalam bentuk visual

Ijarah Muntahiyah Bittamlik Adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada Nasabah untuk memenuhi kebutuhan konsumtif Nasabah dengan sistem sewa-menyewa Aset

Kanker lidah atau yang juga sering disebut sebagai kanker mulut, adalah jenis kanker ganas yang ciri utamanya diawali dengan gejala sariawan menahun yang tidak

Pada area Atrium guna menghindari besaran yang terlalu berlebihan maIm perancangan atrium dibagi dua, dengan memberi center poin berupa fountain, sehingga posisi

Kesimpulan dari penelitian ini ialah kapang Rhizopus oligosporus dapat dicampur baik dengan bakteri Klebsiella pneumoniae atau Citrobacter freundii dalam suatu media

solanacearum , skrining extensive plasma nutfah kacang tanah untuk mendapat- kan sumber ketahanan yang lebih tinggi dengan karakteristik agronomi yang lebih baik, studi