12/02/2018
PERILAKU
ORGANISASI
MENGELOLA
STRES
KERJA
HIGHLIGHT
“
Saya stress
. Tiada hari tanpamarah-marah. Aku selalu dianggap tidak serius,
padahal aku sudah memberikan yang terbaik dari aku dan secara maksimal”demikian
Tommy (35) menuturkan pengalamannya. Lantaran mendapat kritikan secara terus menerus, Tommy memutuskan untuk
meninggalkan perusahan tersebut
.
Lima tahun bekerja di perusahaan tersebut
bukan waktu yang singkat. Menurut
pengakuannya sendiri prospeknya pun cukup menjanjikan. Gajinya lumayan besar dan
beberapa kali ditugaskan ke luar daerah.
Namun bagaimana mau dikata? Pilihan sudah dijatuhkan, dan itu harus diambil “Daripada saya dikritik terus”
Pengalaman yang dituturkan Tommy bukan
pengalaman yang baru sebetulnya. Bahkan ada pengalaman lain yang lebih mengerikan dengan resiko yang lebih besar. Namun pertanyaan
saya dan juga kita semua, mengapa yang
.
Padahal jika diurai dengan jernih dan secara
akal sehat, kritikan apa pun bentuknya
sebetulnya rangkaian serangan timbal balik. Seorang atasan misalnya mengeritik bawahan karena tidak becus dalam bekerja, bukankah pada saat yang sama ia sedang mengeritik dirinya sendiri atau manajemen perusahaan?
Nah…jika cara pandang seperti ini diterima,
bukan tidak mungkin keluhan-keluhan seperti yang dialami Tommy bisa dihindari. Sebab yang menyebabkan seseorang stress di tempak kerja bukan melulu karena dikritik, tetapi juga ada
ketakutan-ketakutan lain yang menjadi harus diterima dan dihadapi, semisal ‘takut’
.
Mungkin kita bisa membedah atau
mengurainya satu persatu, tergantung
prioritas kepentingan yang kita hadapi.
Sebab sudah barang tentu
masing-masing kita punya masalah
sendiri-sendiri dan bagaimana mengatasinya.
Dengan demikian kita bisa mengatasi,
mengurangi dan mengelola
LATAR BELAKANG MASALAH
1. Masalah stres adalah masalah yang
akhir-akhir ini hangat dibicarakan, dan
posisinya sangat penting dalam kaitannya
dengan produktifitas kerja karyawan.
2. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang bersumber dari luar organisasi, stres
juga banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang berasal dari dalam organisasi. Oleh
karenanya perlu disadari dan dipahami
.
3. Pemahaman akan sumber-sumber stres yang disertai dengan pemahaman terhadap cara-cara mengatasinya, adalah penting sekali bagi karyawan dan siapa saja yang terlibat dalam organisasi demi kelangsungan organisasi yang sehat dan efektif.
4. Banyak di antara kita yang hampir pasti merupakan bagian dari satu atau beberapa organisasi, baik sebagai atasan maupun sebagai bawahan, pernah mengalami stres meskipun dalam taraf yang amat rendah.
5. Dalam zaman kemajuan di segala bidang seperti sekarang ini manusia semakin sibuk. Di satu pihak
peralatan kerja semakin modern dan efisien, dan di lain pihak beban kerja di satuan-satuan organisasi juga
semakin bertambah. Keadaan ini tentu saja akan
menuntut energi pegawai yang lebih besar dari yang sudah-sudah. Sebagai akibatnya,
DEFINISI STRES
Menurut Charles D, Spielberger (dalam
Handoyo, 2001:63) menyebutkan bahwa
stres adalah kondisi dinamik pada individu
menghadapi peluang, kendala (constrain)
atau tuntutan (demands) yang terkait
.
gejala stres di tempat kerja, yaitu
meliputi:
1. Kepuasan kerja rendah 2. Kinerja yang menurun
3. Semangat dan energi menjadi hilang 4. Komunikasi tidak lancar
5. Pengambilan keputusan jelek 6. Kreatifitas dan inovasi kurang
7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak
DEFINISI STRES KERJA
Gibson et al (dalam Yulianti,
2000:9) mengemukakan bahwa
stres kerja dikonseptualisasi dari
beberapa titik pandang, yaitu:
stres sebagai stimulus
stres sebagai respon
.
Luthans (dalam Yulianti, 2000:10)
mendefinisikan stres sebagai suatu
tanggapan dalam menyesuaikan
diri yang dipengaruhi oleh
FAKTOR – FAKTOR
PENYEBAB STRES KERJA
FAKTOR
LINGKUNGAN
KERJA
FAKTOR LINGKUNGAN
KERJA
kondisi fisik
manajemen kantor
hubungan sosial di
FAKTOR PERSONAL
tipe kepribadian
peristiwa/pengalaman pribadi
maupun kondisi
sosial-ekonomi keluarga di mana
pribadi berada dan
.
Betapapun faktor kedua tidak secara
langsung berhubungan dengan kondisi
pekerjaan, namun karena dampak yang
ditimbulkan pekerjaan cukup besar,
.
Tidak adanya dukungan sosial
Tidak adanya kesempatan berpartisipasi
dalam pembuatan keputusan di kantor.
Pelecehan seksual
Kondisi lingkungan kerja
Manajemen yang tidak sehat Tipe kepribadian
Davis dan Newstrom (dalam Margiati, 1999:73) stres kerja disebabkan:
Adanya tugas yang terlalu banyak Supervisor yang kurang pandai
Terbatasnya waktu dalam mengerjakan
pekerjaan
Kurang mendapat tanggungjawab yang
memadai
Ambiguitas peran
Perbedaan nilai dengan perusahaan Frustrasi.
Konflik peran
.
Faktor-faktor di pekerjaan yang
berdasarkan penelitian dapat
menimbulkan stres dapat
dikelompokkan ke dalam lima kategori
besar
(lihat Gambar berikut)
yaitu:
faktor-faktor intrinsik dalam
pekerjaan,
peran dalam organisasi, pengembangan karir,
hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi
GAMBAR 1 : Modifikasi dari model Cooper, C.L (dalam Munandar, 2001:380).
Faktor-faktor Intrinsik
dalam Pekerjaan
TUNTUTAN FISIK DAN
TUNTUTAN TUGAS
.
Tuntutan fisik misalnya faktor
kebisingan.
Tuntutan tugas: kerja malam,
Peran Individu dalam
Organisasi
Konflik peran
Pengembangan Karir
KEPASTIAN
PEKERJAAN
KEPINCANGAN
STATUS
OVER DAN UNDER
Hubungan dalam
Pekerjaan
Struktur dan iklim
Organisasi
Hubungan Antar
Faktor organisasional yang menjadi
sumber atau mempengaruhi stress
Role ambiguity and role
conflict
(kekaburan
peran dan konflik peran).
Work Overload
DAMPAK STRES KERJA
PADA PERUSAHAAN
1. Terjadinya kekacauan, hambatan
baik dalam manajemen maupun
operasional kerja
2. Mengganggu kenormalan aktivitas
kerja
3. Menurunkan tingkat produktivitas
4. Menurunkan pemasukan dan
DAMPAK STRES KERJA
PADA KARYAWAN
Pengaruh psikologis
Pengaruh fisiologis
Pengaruh kognitif
Gambar 2 : Hubungan Motivasi, Kinerja dan Stres
.
Dari Gambar 2 tampak jelas bahwa stres yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat
menyebabkan tingkat prestasi (kinerja) yang rendah (tidak optimum). Bagi seorang manajer (pimpinan) tekanan-tekanan yang diberikan
kepada seorang karyawan haruslah dikaitkan dengan apakah stres yang ditimbulkan oleh tekanan-tekanan tersebut masih dalam
keadaan wajar. Stres yang berlebihan akan
menyebabkan karyawan tersebut frustrasi dan dapat menurunkan prestasinya, sebaliknya
stres yang terlalu rendah menyebabkan
Strategi Manajemen Stres
Kerja
Stres dalam pekerjaan dapat dicegah
timbulnya dan dapat dihadapi tanpa
memperoleh dampaknya yang negatif.
Manajemen stres lebih daripada
sekedar mengatasinya, yakni belajar
menanggulanginya secara adaptif dan
efektif. Hampir sama pentingnya untuk
mengetahui apa yang tidak boleh
PENDEKATANNYA :
Pendekatan
Individual
Pendekatan
Strategi Penanganan
Individual
Melakukan perubahan reaksi
perilaku atau perubahan
reaksi kognitif
Melakukan diet dan fitnes
Strategi Penanganan
Organisasional
Menciptakan iklim organisasional yang
mendukung
Memperkaya desain tugas-tugas
dengan memperkaya kerja yang baik
Mengurangi konflik dan mengklarifikasi
peran organisasional
Rencana dan pengembangan jalur karir
Strategi Dukungan Sosial.
Untuk mengurangi stres kerja, dibutuhkan
dukungan sosial terutama orang yang
terdekat, seperti keluarga, teman sekerja, pemimpin atau orang lain. Agar diperoleh
dukungan maksimal, dibutuhkan komunikasi yang baik pada semua pihak, sehingga
dukungan sosial dapat diperoleh seperti
.
Pendekatan dukungan sosial
Pendekatan melalui meditasi
Pendekatan melalui
biofeedback
Pendekatan kesehatan
pribadi
Pola Sehat
Pola Harmonis
MENGELOLA STRESS
DENGAN OPTIMAL
Menyadari sumber stress yang menuntut,
traumatic dan mencemaskan serta reaksi
emosional dan fisik
Kenali apa yang harus dapat Anda ubah
dan apakah Anda dapat mengubah
penyebab stress dengan menghindari atau
menghilangkan mereka sama sekali,
mengurangi intensitasnya, atau
.
Reaksi stress disebabkan oleh persepsi
kita mengenai ancaman fisik, professional,
atau emosional
Latihlah diri Anda untuk membuat reaksi
KESIMPULAN
Takut dan cemas seringkali muncul mewarnai
suasana kerja di kantor. Ini akan
mempengaruhi efektivitas kerja. Bisakah kita menghindari munculnya stres pada
lingkungan kerja?..Jawabnya tidak. Stres adalah tantangan untuk kita, agar kita mampu melakukan yang terbaik sesuai dengan yang kita mampu.
Berikut adalah tips untuk mengatasi stres di
.
Tenang
Kenali Permasalahan
Terapi
Hadapilah
Atur Jadwal
Diskusi
Curhat
Buat Keseimbangan