• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Jiwa Isolasi Sosial. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Askep Jiwa Isolasi Sosial. docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi ddengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak , tidak diterima, kesepian dan tidak mampu berhubungan yang berarti dengan orang lain (tim diklat RS Erba Palembang 2009)

Isolasi sosial adalah individu yang mengalami ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya serasa wajar dalam khayalan nya sendiri yang tidak realistis (ernawaty delani ,Skp)

Isolasi soial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak flexibel menimbulkan perilaku maladaptif dan menganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.(depkes RI 2000)

B. Tanda Gejala

tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan wawancara : a. pasien mengatakan perasaan kesepian atau di tolak oleh orang lain b. pasienmerasa tidak aman berada dengan orang lain

(2)

f. pasien merasa tidak berguna

g. pasin tidak yakin dapat melangsungkan hidup

tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan wawancara adalah : a. menarik diri

b. tindakan berulang dan tidak bermakna c. asyik dengan pikirannya sendiri d. tampak sedih , afek tumpul

C. Etiologi

1. Faktor Predisposisi a. faktor perkembangan

Pada dasarnya kemampuan seseorang untuk berhubungan sosial berkembang sesuai dengan proses tumbuh kembang. Mulai dari usia bayi sampai dewasa lanjut. Untuk berkembang hubungan yang positif , diharapakan setiap tahap perkembangan dapat menunjang perkembangan respon sosial maladaptif

b. faktor biologis

faktor genetik dapat berperan dalam respon sosia maladaptif c. faktor Sosial kultural

(3)

d. faktor dalam keluarga

pada komunikasi dalam keluarga dapat mengatur seseorang dalam gangguan berhubungan bila keluarga hanya menginfrmasikan hal hal yang negatif akan mendorong hak mengembangkan harga diri rendah . adanya dua peran yang bertentangan disampaikan pada saat bersamaan . mengakibatkn anak menjadi tidak mau berkomunikasi dengan orang lain.

2. Faktor presipitisi

a. Stress sosialkultural

Strees dpat ditimbulkan oleh karena menurunnya stabilitas untuk keluarga dan berpisah dari orang yang berarti .Misalnya karen dirawat dirumah sakit.

b. Stress psikologis

Ansietas yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan. Kemampuan untuk mengatasi , tentukan untuk berpisah dengan orang ua, keluarga atau orang lain. Untuk memenuhi kebutuhan ketergantungan dapat menimbulkan ansietas tingkat tinggi.

D. Rentang Respon Neurologis

Respon adaptif ResponMalAdaptif

Solitude Kesepian Manipulasi

Autonom Menarik diri Implulsif

(4)

Keterangan Rentang Respon

1. Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma ssoial dan kultural. Dimana individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas normal.

Adapun respon adaptif tersebut :

a. solitude : Respon yang dibutuhkan untuk menentukan apa yang telah dilakukan dilingkungan sosial dan merupakan suatu cara mengawasi diri dan menetukan langkah berikutnya.

b. otonomi : suatu kemampuan individu untuk menyampaikan ide ide pikiran. c. kebersamaan : suatu keadaan dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk memberi dan menerima.

d. saling ketergantungan : antar individu orang lain dari hubungan interpersoal

2. Respon Mal Adaptif adalah respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma norma sosial dan kebudayaan suatu tempat karakteristik suatu tempat karakteristik diri dan perilaku Mal Adaptif tersebut adalah :

a. menarik diri : merupakan gangguan yang terjadi apabila seseorng memutuskan untuk tidak berhubungan dengan orang lain untuk mencari keterangan sementara waktu

b. manipulasi : merupaka hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap orang lain sebagai objek dan berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan bukan berorientasi pada orang lain.

c. ketergantugan : individu gagal mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan yang dimiliki

d. impulsif : merupakan ketidakmampuan merekam sesuatu , tidk mampu belajar dari pengalaman, tidak dapat di andalkan, mempunyai penilaian yang buruk cenderung memaksa kehendak

(5)

POHON MASALAH

Resiko Halusinasi

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Diagnosa Keperawatan 1. Isolasi Sosial

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Dalami, Ernawati, Soliswati, Rochimah, Ketut, RA Suryati (2009) Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa, Jakarta: TN

Referensi

Dokumen terkait