• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN NILAI GUNA BELIMBING WULUH O

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN NILAI GUNA BELIMBING WULUH O"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN NILAI GUNA BELIMBING WULUH OLEH IBU RUMAH TANGGA UNTUK MENAMBAH PENDAPATAN KELUARGA DI KELURAHAN

SIMPANG BARU

Muhammad Thamrin, Sri Maryanti, Liviawati, Rita Wiyati Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

ABSTRAK

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan nilai guna belimbing wuluh sehingga mampu menambah pendapatan keluarga. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah berupa ceramah dan penyuluhan yaitu dengan memberikan penerangan kepada masyarakat manfaat lain dari belimbing wuluh, metode pelatihan pengolahan belimbing wuluh menjadi manisan dan sirup.Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah berupa produk olahan belimbing wuluh yang dapat dipasarkan oleh masyarakat sehingga dapat menambah pendapatan keluargadan dapat menekan angka pengangguran. Dari pengabdian masyarakat ini diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat di kelurahan Simpang Baru belum pernah atau jarang mendapat pelatihan, dengan adanya pelatihan ini masyarakat sangat senang karena dapat menambah kreatifitas dan pendapatan keluarga sehingga kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu setempat dapat bermanfaat.

Kata Kunci : Pengolahan, Pendapatan,

ABSTRACT

The purpose of community service is to increase the use value starfruit so as to increase the family income. The method used in this community service is in the form of lectures and counseling is to provide information to the other benefits of starfruit, starfruit processing training methods into sweets and syrup. Results of this community service is a starfruit processed products which can be marketed to the public so as to increase the income keluargadan can reduce unemployment. Of this community service is concluded that people in New Simpang village had never or rarely received training, with the training community is very pleased to add creativity and family income so that the activities carried out by local mothers can be beneficial.

Keywords: Processing, Revenue,

A. Pendahuluan

(2)

sebenarnya dapat memberikan banyak manfaat, namun belum dibudidayakan secara khusus. Salah satu diantaranya adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi).

Selama ini yang sering menggunakan belimbing wuluh adalah masyarakat Aceh. Pada umumnya mereka mengolah belimbing wuluh menjadi penyedap rasa, yang disebut asam sunti. Selain itu mereka juga menggunakan air belimbing wuluh yang diperoleh dari proses pembuatan asam sunti itu untuk mengawetkan ikan dan daging. Di Indonesia tanaman belimbing wuluh banyak dijumpai, namun banyak yang belum mengetahui khasiatnya.

Umumnya disetiap kelurahan yang ada di wilayah Pekanbaru selalu ada kegiatan yang diperuntukkan bagi ibu-ibu rumah tangga seperti arisan dan pengajian, biasanya pada kegiatan ini tidak jarang hanya diisi dengan kegiatan yang monoton dimana ibu-ibu rumah tangga jarang mendapatkan hal-hal atau ilmu yang baru sehingga bisa menambah kreatifitas merekan yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Dengan kondisi seperti ini maka melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini kami ingin memberikan contoh kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga bagaimana memanfaatkan belimbing wuluh agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga dapat menambah pendapatan keluarga, apalagi selama ini kegiatan ibu-ibu rumah tangga hanya berkisar kepada arisan saja dan pengajian saja. Tidak ada salahnya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat kami ingin membina ibu-ibu rumah tangga untuk dapat menambah pengetahuan melalui pemanfaatan sumber daya alam yang ada.

Jika diolah maka belimbing wuluh memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga mampu menambah pendapatan keluarga serta dapat meningkatkan nilai ekonomis pada bahan baku belimbing wuluh tersebut. Disamping itu didalam belimbing wuluh terdapat kandungan gizi yang baik yang mungkin selama ini kurang disadari, berdasarkan sumber USDA Nutrient terdapat kandungan serat, vitamin C yang tinggi tiap per 100 gram belimbing wuluh tersebut disamping masih banyak lagi kandungan gizi lainnya seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Kandungan Gizi Belimbing Wuluh per 100 Gram

(3)

Vitamin C 25g

Serat 33g

Kadar Air 93g

Sumber : USDA Nutrient Database (2011)

Dengan kandungan gizi yang ada pada belimbing wuluh ini tidak salah kami selaku tim pengabdian masyarakat mengangkat produk belimbing wuluh ini untuk dijadikan bahan olahan yang bernilai ekonomi tinggi.

B. Tinjauan Pustaka Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan sebagai income.

Pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam seminggu dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada pola kuantitaif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Secara garis besar, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.

Menurut Rosyidi (2009 : 100) “pendapatan harus didapatkan dari aktivitas produktif”. Pendapatan bagi masyarakat (upah, bunga, sewa dan laba) muncul sebagai akibat jasa produktif (productive service) yang diberikan kepada pihak business. Pendapatan bagi pihak business diperoleh dari pembelian yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa yang dihasilkan atau diproduksi oleh pihak business, maka konsep pendapatan (income) menurut ekonomi pada dasarnya sangat berbeda dengan konsep pendapatan (revenue) menurut akuntansi.

Pendapatan merupakan suatu tujuan utama dari perusahaan karena dengan adanya pendapatan maka operasional perusahaan kedepan akan berjalan dengan baik atau dengan kata lain bahwa pendapatan merupakan suatu alat untuk kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Winardi (2002). mengemukakan pengertian pendapatan adalah sebagai saluran penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri yang dimulai dengan sejumlah uang atau jasa atas dasar harga yang berlaku pada saat itu.

(4)

1. Sektor pekerja pokok yaitu yang menjadi sumber utama kehidupan keluarga. 2. Sektor pekerjaan sampingan. yaitu pekerjaan yang hasilnya dipakai sebagai penunjang untuk mencukupi kebutuhan hidup suatu keluarga.

3. Sektor subsistem yaitu sumber pendapatan yang sering diartikan sebagai pekerjaan yang menghasilkan sesuatu untuk dikonsumsi sendiri.

Mubyarto (2004) menyatakan bahwa pendapatan adalah uang yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan sebagai balas jasa dari penyerahan prestasi tersebut untuk mempertahankan hidupnya. Hendrikson (2009) mengatakan bahwa pendapatan adalah merupakan arus masuk aktiva atau pasiva bersih ke dalam usaha sebagai hasil penjualan barang atau jasa. Supriyono (2009) pendapatan perkapita rata-rata masyarakat kita sampai saat ini masih tergolong rendah sehingga hampir seluruh pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jumlah pendapatan seseorang yang diperoleh sehari-hari sangat tergantung dari jenis pekerjaan itu sendiri dan tingkat pendidikannya juga.

Membahas dan membicarakan masalah pendapatan pemikiran orang selalu tertuju pada nilai uang yang diterima oleh seseorang bahkan masih banyak pengertian lain yang timbul dalam diri seseorang. Pengertian pendapatan yang dimaksud disini adalah semua barang-barang dan jasa jasa serta uang yang diterima baik secara individu maupun golongan masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Tinggi rendahnya pendapatan seseorang sangat tergantung pada keterampilan, keahlian, luasnya kesempatan kerja dan besarnya modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan tersebut dalam suatu periode tertentu yang juga sering disebut dengan investasi, jadi jika investasi besar maka pendapatan mereka juga akan bertambah.

Secara harfiah pendapatan dapat diartikan sebagai hasil kerja atau usaha yang dilakukan oleh seseorang. Para ahli juga memberikan batasan-batasan akhir dari pendapatan yang cukup berbeda-beda menurut disiplin ilmu yang mereka miliki. Namun tujuan akhir dari arti pendapatan yang mereka berikan mempunyai prinsip dan pandangan yang sama.

Pengertian Nilai Tambah

(5)

Salah satu tujuan pengolahan hasil pertanian adalah untuk meningkatkan kualitas. Kualitas atau mutu yang baik meningkatkan nilai barang pertanian menjadi lebih tinggi. Kualitas barang rendah sudah pasti menyebabkan nilai hasil pertanian yang rendah. Ketrampilan dalam mengolah hasil pertanian akan meningkatkan keterampilan petani secara kumulatif sehingga pada akhirnya akan memperoleh penerimaan usahatani makin besar pula. Konsekuensi logis dari olahan yang lebih baik akan menyebabkan total penerimaan yang lebih tinggi. Bila keadaan memungkinkan maka sebaiknya prtani mengolah sendiri hasil pertaniannya untuk memperoleh kualitas hasil yang lebih baik. Dengan demikian harga yang lebih tinggi sehingga pendapatan makin yang diterima makin tinggi. Dengan kata lain nilai tambah merupakan nilai jasa terhadap faktor produksi tetap, tenaga kerja, dan keterampilan manajemen pengolahan (Suryana, A. 2000).

Pengertian nilai tambah (value added) adalah pertambahan nilai suatu produk atau komoditas karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam proses pengolahan nilai tambah dapat didefinisikan sebagai selisih antara nilai produk dengan nilai bahan baku dan input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja. Sedangkan marjin adalah selisih antara nilai produk dengan harga bahan bakunya saja. Dalam marjin ini tercakup komponen faktor produksi yang digunakan dan balas jasa pengusaha pengolahn (Hayami et al, 2007).

Komponen pengolahan hasil pertanian menjadi penting karena pertimbangan antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatkan nilai tambah,

Nilai tambah merupakan nilai produk barang sesudah diolah dikurangi dengan nilai bahan baku dan bahan penunjang yang dipergunakan dalam pengolahan. Petani dengan segala keterbatasan yang dimiliki kurang memperhatikan aspek pengolahan hasil. Kebanyakan petani yang langsung menjual hasil pertaniannya karena ingin mendapat uang kontan yang cepat. Karena itu penanganan pasca panen tidak diperhatikan sehingga tidak ada diperoleh nilai tambah oleh petani, bahkan nilai hasil pertanian itu sendiri menjadi rendah.

b. Kualitas hasil,

(6)

Ketrampilan dalam mengolah hasil pertanian akan meningkatkan keterampilan petani secara kumulatif sehingga pada akhirnya akan memperoleh penerimaan usahatani makin besar pula.

d. Meningkatkan pendapatan,

Prospek pengembangan pengolahan (agroindustri) ditentukan oleh berbagai faktor terutama jumlah bahan baku yang tersedia dalam jumlah yang besar, mutu bahan baku cukup baik dan harga yang cukup bersaing. Selain itu harus ada potensi pasar besar di dunia, hal ini diukur dari berbagai variabel terutama kebutuhan dunia, keadaan barang substitusi dan prospek harga. Khusus pada produksi belimbing wuluh yang sudah diolah menjadi manisan dan sirup belimbing wuluh masih mempunyai prospek pengembangan pengolahan. Kebutuhan dunia akan produk belimbing wuluh (yang sudah diolah) makin lama makin banyak karena teknologi makin berkembang Tujuan pengolahan hasil (agroindustri) antara lain adalah: (Soewono, L.2005).

1. Mengawetkan (preserving) bagi hasil pertanian yang mudah busuk (perishable) termasuk buah belimbing wuluh.

2. Merobah bentuk, seperti buah belimbing wuluh menjadi manisan dan sirup. 3. Membersihkan, mengurangi kadar air dalam buah asam gelugur.

Keuntungan pengolahan (processing) hasil-hasil pertanian antara lain: 1. Barang tahan lama.

2. Supplai barang menjadi lebih elastis, kontinue, dapat disesuaikan dengan permintaan pasar.

3. Dapat memperluas pasar, di seluruh dunia dapat menjadi pasarnya.

4. Dapat diciptakan barang-barang turunan (Mangunwidjaya,D. dan Sailah,I. 2009) misalnya belimbing wuluh dapat menjadi sirup dan manisan, atau produk lainnya seperti menjadi bahan pencuci alat-alat berat, dapat menjadi minuman kaleng seperti krateingdieng

(7)

Namun banyak kendala yang harus dialami oleh petani atau pun industri rumahan jika ingin membuat industri pengolahan dimana pembangunan industri pengolahan tidak mudah karena banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain:(Mangunwidjaya,D. dan Sailah,I. 2009)

1. Pengadaan bahan baku, sentra produksi terpencar-pencar sehingga biaya pengumpulan bahan baku menjadi mahal.

2. Mutu bahan baku tidak seragam, buah belimbing wuluh yang akan diolah ada yang masih mentah, ada yang tua, ada yang sudah masak, ada yang pecah.

3. Bahan baku yang tidak mencukupi untuk mengoperasikan pabrik sepanjang tahun seperti buah belimbing wuluh tidak kontinue sepanjang musim, hal ini menyebabkan penolah menganggur sehingga mengurangi efisiensi ekonomi dan daya saing.

4. Teknologi belum dikuasai/belum cukup banyak, pada pengolahan buah belimbing wuluh masih sederhana dan masih dilakukan secara manual.

5. Mutu biaya pengolahan belum mampu bersaing, ini berkaitan dengan pengolahan belimbing wuluh yang bermutu rendah

6. Modal investasi untuk pengolahan masih rendah. Pengertian Produksi

Teori produksi merupakan analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang pengusaha atau produsen, dalam teknologi tertentu memilih dan mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu, se-efisien mungkin (Suherman, 2000).

(8)

Istilah “produksi” secara umum diartikan sebagai penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang mengubah suatu komoditi menjadi komoditi lainnya yang sama sekali berbeda, baik dalam pengertian apa, dan dimana atau kapan komoditi-komoditi itu dialokasikan, maupun dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan oleh konsumen oleh komoditi itu (Miller dan Meiners, 2000). Produksi adalah transformasi atau perubahan menjadi barang produk atau proses dimana masukan (input) diubah menjadi keluaran (output). Dalam suatu produksi diusahakan untuk mencapai efisiensi produksi, yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang paling rendah untuk mendapatkan hasil yang optimum. Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lebih luas daripada pengolahan, karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi.

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sihingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.(sri adiningsih, 2009). sedangkan menurut, sukanto dan indriy, Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha. (sukanto, indriyo, 2002)

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknogi tertentu. (sugiarto, dkk, 2002) sedangkan menurut Ari sudarman, Produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia(Ari Sudarman, 2004)

Menurut definisi diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu. Aktivitas yang terjadi didalam proses produksi yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.

(9)

mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang dan jasa). adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumbersumber yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan terwvujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkelola dengan baik sehingga kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk mencapai hasil maksimal.

C. Metode

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini ada beberapa metode yang akan dilaksanakan antara lain adalah:

1. Metode Ceramah dan Penyuluhan

Dalam metode ini kami selaku tim pengabdian masyarakat akan memberikan ceramah dan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga tentang keunggulan dari belimbing wuluh selain digunakan untuk obat tradisional. Pada penyuluhan ini tim akan berbagi tugas dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Pada kesempatan ini kami membebaskan ibu-ibu atau pun peserta untuk bertanya jawab dengan tim penceramah.

Pada metode ini, kami juga memberikan ceramah tentang manfaat belimbing bagi kesehatan sehingga jika diproduksi dapat mendatangkan manfaat bagi tubuh manusia, disamping itu kami juga memberikan penyuluhan tentang harga jual dari produk turunan belimbing wuluh yaitu sirup belimbing dan manisan belimbing.

2. Metode Praktek Pengolahan Belimbing Wuluh

Pada metode ini kami selaku tim pengabdian masyarakat memperagakan bagaimana mengolah belimbing wuluh ini menjadi komoditi yang memiliki nilai ekonomis tinggi, pada metode ini kami berbagi tugas dalm memperagakan proses pengolahan belimbing wuluh menjadi komoditi seperti manisan belimbing wuluh dan sirup belimbing wuluh dan peserta juga dipersilahkan untuk mencoba mempraktekkannya dengan pendampingan dari tim pengabdian masyarakat.

D. Hasil

(10)

disediakan oleh alam yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan jika ingin memperoleh penghasilan dari kegiatan wirausaha ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di salah satu rumah penduduk yang sedang melaksanakan kegiatan arisan, hal ini dilakukan agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga mempunyai dampak yang positif tidak hanya sekedar berkumpul untuk bersosialisasi saja akan tetapi mendapatkan ilmu yang bisa dimnfaatkan untuk kepentingan keluarga. Para peserta terdiri dari ibu-ibu dan masyarakat yang belum memiliki pekerjaan serta mempunyai kegiatan arisan dan pengajian saja yang selama ini tidak ada produk yang dihasilkan dari kegiatan ini yang dapat menambah pendapatan keluarga.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarkat ini para peserta diberikan materi berupa penyuluhan tentang manfaat lain dari belimbing wuluh dengan cara mempresentasekan bentuk olahan lain atau produk turunan dari belimbing wuluh yang dapat dijadikan pendapatan tambahan kelauarga, disamping itu para peserta juga diberikan pelatihan bagaimana cara membuat sirup belimbing wuluh dan manisan wuluh serta bentuk kemasan yang akan dipasarkan oleh peserta nantinya. Pada kesempatan ini kami memberikan kesempatan bertanya kepada para peserta berkaitan dengan produk turuanan dari belimbing wuluh dan cara memasarkannya serta keuntungan yang akan diperoleh jika usaha ini secara serius digeluti.

Dari hasil diskusi dengan peserta Kami dapat menyimpulkan bahwa peserta kurang mendapatkan sosialisasi mengenai pemanfaatan tanaman yang ada dipekarangan rumah, disamping itu peserta juga jarang sekali mendapatkan kunjungan dari lembaga pendidikan formal seperti universitas yang sedang melaksanakan pengabdian masyarakat sehingga kegiatan dari ibu-ibu rumah tangga hanya berkutat dari arisan dan pengajian saja sehingga tiap kegiatan tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang menambah pendapatan keluarga. Kemudian ada sebagian peserta yang telah mencoba mengolah sendiri hasil tanaman yang ada dipekarangan rumah mereka namun terkendala dari sisi pemasarannya dan biasanya hanya dikonsumsi sendiri.

Pada akhir sesi dari pengabdian masyarakat ini, kami akan menjembatani para peserta dengan beberapa koperasi ataupun usaha mikro lainnya untuk dapat menerima hasil olahan produk belimbing wuluh ini.

E. Pembahasan

(11)

1. Pemberian materi ceramah tentang manfaat lain dari belimbing wuluh selain digunakan untuk obat tradisional. Banyaknya yang belum memahami manfaat lain dari belimbing wuluh untuk dijadikan suatu produk industri rumahan yang dapat mendatang pendapatan bagi keluarga.

2. Praktek pembuatan sirup belimbing wuluh dan manisan belimbing wuluh.

3. Memberikan penyuluhan kepada para peserta pelatihan tentang value added dari produk turunan belimbing wuluh berupa sirup dan manisan belimbing wuluh.

4. Diskusi tentang pengalaman peserta dalam pemanfaatan hasil tanaman yang ada dipekarangan rumah yang dapat dijadikan suatu produk turunan yang bisa mendatangkan penghasilan bagi keluarga. Dari hasil diskusi tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa peserta belum mengetahui tentang pemanfaatan dari sumber daya yang disediakan alam yang dapat mendatangkan penghasilan.

5. Diskusi juga dilakukan tentang bagaimana cara memasarkan dari produk yang telah dihasilkan oleh para peserta sehingga mampu menembus pasaran dan dapat dikenal oleh masyarakat luas. Dari hasil diskusi ini kami berkesimpulan bahwa ada semacam ke-engganan masyarakat untuk mencoba suatu produk turuanan karena khawatir produk yang dihaslkan tidak laku dipasaran.

6. Sebelum kami menutup pelatihan tersebut, kami berjanji akan melaksanakan pelatihan lagi tetapi dengan mendatangkan pihak terkait seperti pengusaha mikro yang sudah mampu mengembangkan sayap bisnisnya dan juga bekerjasama dengan beberapa koperasi dengan harapan semua keluhan peserta bisa didengar oleh pihak yang berkompeten dengan harapan kedepan produk yang hasilkan oleh masyarakat dapat bersaing dipasaran sehingga mampu menigkatkan pendapatan dan membuka lapangan pekerjaan.

Dari hasil diskusi dengan peserta, kami dapat menyimpulkan bahwa peserta kurang mendapatkan sosialisasi mengenai pemanfaatan tanaman pekarangan yang bisa dijadikan sumber penghasilan. Kemudian ada sebagian peserta yang telah mencoba usaha rumahan namun terkendala dengan pemsaran hasil produk mereka sehingga timbul image bahwa sulit bagi usaha rumahan untuk menembus pasaran agar produk yang dihasilkan dapat dikenal masyarakat.

(12)

dikenal dipasaran dengan cara membantu masyarakat untuk memasarkan produk mereka melalui koperasi bahkan bekerjasama dengan fihak perbankan untuk memperoleh kredit dalam mengembangkan usaha mereka.

F. Kesimpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Simpang Baru Pekanbaru dan banyak memberikan manfaat bagi peserta, antara lain:

1. Memberikan pengetahuan kepada para peserta tentang nilai guna dari belimbing wuluh sehingga dapat menambah pendapatan keluarga.

2. Memberikan informasi kepada para peserta tentang langkah-langkah pembuatan sirup dan manisan belimbing wuluh.

3. Peserta juga diberi informasi tentang strategi memasarkan suatu produk yang dapat bersaing di pasaran.

G. Saran

Karena masih kurangnya sosialisasi yang diterima oleh peserta pelatihan, maka kami akan berusaha menjembatani antara pihak unit usaha mikro ataupun ibu-ibu rumah tangga yang memiliki industri rumahan dengan fihak koperasi, bahwa selama ini banyak produk yang disalurkan oleh koperasi yang kurang dikenal dipasaran.

Daftar Pustaka

Hayatmi, (2007), Peranan dan Perkembangan Usaha-Usaha Rumah Tangga,Kecil dan Menengah dalam Ekonomi Indonesia,Jakarta:PEP-LIPI

Hendriksen.(1999). Manajemen Pemasaran. LP3N. Jakarta.

Miller dan Meiners, (2000), Management Produksi, Jakarta: LP3ES. Mubyarto (1994).Teknik-teknik Manajemen Modern. Pena Tinta. Jakarta

Rosyidi, (2009) “Peluang di Bidang Kewirausahaan”,Cetakan keempat, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sadono Sukirno, (2002), Pengantar Ekonomi Makro, LPFE-UI Jakarta Supriyono.(1999). Metode Penelitian Bisnis. Alf ABETA. Bandung.

(13)

Yang Intensif dan Berkesinambungan Dalam Jurnal Agroekonomi Vol VII/No.1Juni/2000. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UGM. Yogyakarta. Suherman, (2000) , Ekonomi Mikro, Ikhtiar, Teori dan Soal Tanya jawab edisi kesatu,

BPFE, yogyakarta,

Gambar

Tabel 1. Kandungan Gizi Belimbing Wuluh per 100 Gram

Referensi

Dokumen terkait

Sistem ini tidak menyediakan perangkat lunak untuk mengkonversi kata pengolahan format dokumen ke Gelley, sehingga Layout Editor harus memiliki akses dan untuk dapat menggunakan

Komunikasi yang dilakukan oleh Ketua Dewan Mahasiswa kadang tidak sesuai dengan yang disampaikan bapak wakil pengasuh, karena ketua Dewan Mahasiswa adalah bagian dari pada

Keterampilan menyimak isi berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2016/2017 sebelum penerapan media audio-visual tergolong pada kategori

Kecamatan Mantup berkewajiban menyusun Rencana Strategis ( RENSTRA ) Tahun 2016 - 2021 berdasarkan kebijakan Kepala Daerah Terpilih sedangkan sasaran dan indikator

Berdoa sebelum pembelajaran dimulai, mengecek kehadiran siswa di kelas digital (15 menit) • Guru menyampaikan pengantar materi Gerak Lurus, sebagai stimulus guru.. menyampaikan

Kelebihan pupuk kandang adalah sebagai berikut (a) Aman digunakan dalam jumlah besar, bahkan sumber utama hara dalam pertanian organic, (b) Membantu menetralkan

Di dalam proses ekonomi merupakan suatu keharusan apabila para pelakunya menginginkan keuntungan. Islam tidak menafikan hal itu, hal ini dapat dilihat dari adanya konsep

Kasus: Anak perempuan usia 9 tahun dengan diagnosis c ongenital dislocation of shoulder datang ke poliklinik Ilmu Kedokteran Gigi Anak Rumah Sakit Gigi dan Mulut