KUKIES (KAJIAN KEUANGAN KELUARGA
BERBASIS EKONOMI SYARI’AH) SEBAGAI
UPAYA MENGURANGI TINGKAT
PERILAKU KONSUMTIF IBU RUMAH
TANGGA TERHADAP PRODUK IMPOR
Oleh :
Sita Nurhalimah
(NIM. 1306931)
Alif Rahman Hakim
(NIM. 1105465)
Dewi Lestari
(NIM. 1305413)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... 1
DAFTAR ISI ... 2
ABSTRAK ... 3
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat ... 2
II. LANDASAN TEORI ... 4
III. METODE PENELITIAN ... 6
IV. PEMBAHASAN ... 8
4.1 ASEAN-China Free Trade Area... 8
4.2 MajelisTa‟lim ... 8
4.3 Konsep Keluarga ... 9
4.4 Manajemen Keuangan Keluarga Syariah ... 9
4.5 Dampak ACFTA terhadap pola konsumsi Ibu Rumah Tangga ... 10
4.6 Penerapan Ta‟lim tentang Manajemen Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi Syariah di Masyarakat ... 11
V. PENUTUP ... 13
5.1 Kesimpulan ... 13
5.2 Saran ... 13
DAFTAR PUSTAKA ... 14
ABSTRAK
Sejak tahun 2010 ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) mulai berlaku bagi
Indonesia. Berdasarkan data yang didapat dari laporan neraca perdagangan DEPERINDAG terlihat bahwa defisit perdagangan Indonesia-China selama tahun 2010 mencapai lebih dari Rp. 50 Triliun. Ini berarti Indonesia cenderung lebih banyak melakukan impor dari pada ekspor dari Negara China. Hal tersebut apabila berlangsung secara terus menerus hanya akan menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk China sehingga tidak mengherankan apabila saat ini produk China membanjiri pasaran Indonesia (www.kemenperin.go.id)
Ibu rumah tangga selaku pengelola keuangan keluarga sangat berpotensi untuk menjadi konsumen terbesar dalam pembelian barang-barang impor yang didatangkan dari China. Dengan banyaknya produk China tersebut berdampak pada produksi nasional serta menimbulkan adanya kecenderungan ibu rumah tangga untuk berperilaku konsumtif atau berlebihan dalam mengkonsumsi suatu barang karena harga produk China yang dinilai terjangkau.
Padahal Allah SWT telah memerintahkan kepada kita semua untuk membelanjakan harta secara cermat, tidak berlebih-lebihan dan tidak juga kikir.
Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Al-Furqon ayat 67 yang berbunyi : “Dan orang
-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut
adalah dengan pemberdayaan masjid melalui kegiatan Majelis ta‟lim yang biasanya
diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga. Majelis ta‟lim ini dapat dijadikan sebagai sarana
sosialisasi mengenai Manajemen Keuangan Keluarga Berbasis Ekonomi Syariah agar dapat mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan keluarga secara cermat berbasarkan nilai-nilai Islam. Pengelolaan keuangan keluarga yang menghindari sikap
berlebih-lebihan (israf) dirasa mampu mengurangi tingkat konsumsi barang, dalam hal
ini adalah barang impor.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak tahun 2010 ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) mulai berlaku
bagi Indonesia. ACFTA merupakan suatu perjanjian kerjasama yang dilakukan
Negara-negara ASEAN dengan China dalam bidang perekonomian. Indonesia sebagai salah
satu Negara yang terlibat didalamnya harus mempersiapkan diri dalam menghadapi
segala kemungkinan yang terjadi dalam persaingan tersebut. Berdasarkan data yang
didapat dari laporan neraca perdagangan DEPERINDAG terlihat bahwa defisit
perdagangan Indonesia-China selama tahun 2010 mencapai lebih dari Rp. 50 Triliun.
Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia cenderung lebih banyak melakukan impor
dari pada ekspor dari Negara China. Hal tersebut apabila berlangsung secara terus
menerus hanya akan menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk China
(www.kemenperin.go.id).
Dengan tingkat impor yang sangat tinggi tersebut menyebabkan produk China
membanjiri pasaran Indonesia. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
beberapa komoditas pangan Indonesia masih diimpor dari Negara lain diantaranya
komoditas beras, jagung, kedelai, gandum, terigu, bawang putih, dan komoditas lainnya
seperti komoditas produk-produk plastik. Dengan banyaknya produk China tersebut
memiliki dampak positif dan negatif terhadap ibu rumah tangga selaku pengelola
keuansgan keluarga. Dampak positifnya adalah memudahkan para ibu rumah tangga
selaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya serta membuat harga produk tersebut
menjadi lebih murah sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan yaitu adanya
kecenderungan ibu rumah tangga untuk berperilaku konsumtif atau berlebihan dalam
mengkonsumsi suatu barang.
Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa “…istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suami dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya…”. Perilaku ibu rumah tangga yang cenderung konsumtif tidak hanya disebabkan oleh harga suatu produk yang
murah akan tetapi bisa juga disebabkan oleh efek ikut arus. Efek ikut arus ini
menyatakan bahwa permintaan individual dipengaruhi oleh permintaan pasar sebagai
keseluruhan (Sudarsono, 1995). Dalam hal ini individual yang dimaksud adalah seorang
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut
adalah dengan pemberdayaan masjid melalui kegiatan berupa Majelis ta‟lim. Majelis
ta‟lim sebagai sarana pendidikan nonformal yang banyak diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga dapat dijadikan sebagai sarana sosialisasi mengenai Manajemen Keuangan
Keluarga Berbasis Ekonomi Syariah agar dapat mengetahui bagaimana cara mengelola
keuangan keluarga secara cermat berdasarkan nilai-nilai Islam. Pengelolaan keuangan
keluarga yang menghindari sikap berlebih-lebihan (israf) dirasa mampu mengurangi
tingkat konsumsi barang, dalam hal ini adalah barang impor.
Dengan latar belakang diatas, maka penulis mencoba menuangkan ide melalui
penulisan karya tulis ini yang berjudul “KUKIES (Kajian Keuangan Keluarga
Berbasis Ekonomi Syari’ah) Sebagai Upaya Mengurangi Tingkat Perilaku
Komsumtif Ibu Rumah Tangga Terhadap Produk Impor”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana dampak ACFTA terhadap pola konsumsi ibu rumah tangga?
1.2.2 Bagaimana cara menerapkan majelis ta‟lim ibu-ibu tentang manajemen
keuangan keluarga berbasis ekonomi syariah di masyarakat?
1.2.3 Seberapa efektifkah majelis ta‟lim tentang manajemen keuangan berbasis
ekonomi syariah terhadap tingkat konsumsi barang impor?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan karya tulis ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui dampak ACFTA terhadap pola konsumsi ibu rumah
tangga?
1.3.2 Untuk mengetahui cara menerapkan majelis ta‟lim ibu-ibu tentang
manajemen keuangan keluarga berbasis ekonomi syariah di masyarakat?
1.3.3 Untuk mengetahui seberapa efektifkah majelis ta‟lim tentang manajemen
keuangan berbasis ekonomi syariah terhadap tingkat konsumsi barang
impor?
1.4 Manfaat
3
1.4.1 Bagi akademisi, karya tulis ini diharapkan mampu menambah sumber
informasi terkait manajemen keuangan keluarga berbasis ekonomi syariah
dalam kaitannya dengan dunia pendidikan.
1.4.2 Bagi masyarakat terutama ibu-ibu, sebagai sumber informasi yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1.4.3 Bagi pemerintah khususnya Kementrian Agama, sebagai masukan dalam
II. LANDASAN TEORI
2.1 Teori Efek Ikut Arus
Dalam karya tulis ini penulis menggunakan salah satu teori yang menyangkut
dengan perilaku konsumen non fungsional yaitu teori efek ikut arus. Teori Efek ikut
arus sering disebut dengan Band Wagon Effect. Dalam teori ini menggambarkan
bahwa tingkat konsumsi seorang ibu rumah tangga dipengaruhi oleh permintaan pasar
keseluruhan yang dalam hal ini adalah ibu-ibu rumah tangga secara umum. Dengan
tingginya permintaan pasar terhadap produk impor dari China tersebut menyebabkan
terjadinya peningkatan pula pada permintaan barang impor tersebut secara individual.
2.2 Keuangan Keluarga Muslim
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Pengelolaan artinya penggunaan sumber
daya secara efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan adalah sumber daya yang
diterima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan
keuangan dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Pengetahuan keuangan rumah tangga harus dimiliki oleh setiap anggota keluarga
khususnya bagi seorang ibu rumah tangga karena wanita mempunyai tanggungjawab
yaitu (1) memelihara dan mendidik anak-anak; dan (2) mengatur urusan rumah tangga
(Abu Syuqqah:1999:116). Yang dimaksud pengatur rumah tangga adalah kemampuan
wanita dalam memperkirakan pengeluaran rumah tangga dalam istilah perekonomian
dinamakan rencana pengeluaran belanja (Husein Syahatah, 1998:133).
Dalam konteks keislaman, pengelolaan harta atau keuangan yang dilakukan
harus dalam koridor dalam rangka pemenuhan kemaslahatan. Dengan demikian
kerangka pengelolaan keuangan yang dikembangkan dalam Islam adalah :
a. Tujuan pengelolaan keuangan Islam adalah falah
b. Tujuan perantara untuk mencapai falah adalah maslahah
c. Pengelolaan keuangan didedikasikan untuk kehidupan di akhirat (QS 59: 18)
”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
5
d. Menghindari cara-cara yang maisir, ghoror, riba dan dzalim baik dalam
mengumpulkan pendapatan maupun dalam membelanjakannya.
e. Utamakan shadaqoh meskipun rizki sedang sempit (QS; 65:7)
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan
orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan
memberikan kelapangan sesudah kesempitan”
f. Menjauhi sifat boros (QS; 17:26)
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif (descriptive research) karena
penelitian yang dilakukan hanya sebatas mendeskripsikan fenomena - fenomena yang
terjadi di sekitar obyek penelitian. (Muhammad Teguh, 2005).
Di dalam karya tulis ini, penulis menguraikan mengenai bagaimana merumuskan
cara menerapkan Ta‟lim tentang Manajemen Keuangan Keluarga Berbasis Ekonomi
Syariah di masyarakat. Guna mendapatkan jenis data yang deskriptif penulis juga
menggunakan pendekatan secara kualitatif. Setelah itu, barulah penulis melakukan
eksplorasi data-data yang ada guna menjawab pembahasan masalah yang aplikatif.
3.2 Teknik dan Prosedur Penulisan
Teknik penulisan dari karya tulis ini dilakukan dengan mengumpulkan kemudian
mengekplorasi beberapa data sehingga mampu memberikan deskripsi mengenai
masalah yang dianalisis. Telah diuraikan pada bahasan sebelumnya bahwa jenis
penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Maka teknik penulisan karya tulis ini pun menggunakan teknik penulisan yang
berkarakter kualitatif dengan menguraikan, menjabarkan, dan merangkai
variabel-variabel yang diteliti menjadi rangkaian kata-kata dan atau kalimat dalam setiap bagian
pembahasan.
Prosedur dan sistematika penulisan karya tulis ini berdasarkan pada Pedoman
Umum Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Sharia Economic Learning Forum (SELF)
XI KSEI ICON Universitas Udayana.
3.3 Jenis Data dan Analisis Data
Jenis data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah jenis data kualitatif.
Muhamad Teguh (2005) dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Ekonomi
mengungkapkan bahwa data kualitatif merupakan serangkaian data yang digali dari
hasil penelitian masih merupakan fakta-fakta verbal, atau berupa keterangan-keterangan
saja. Adapun sumber data-data ini diperoleh data sekunder ini ialah data yang diperoleh
dan digali dari hasil olahan pihak kedua dari hasil penelitiannya. Dengan menggunakan
teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, penulis memperoleh data melalui
7
Trade Area (ACFTA), Ibu Rumah Tangga, Manajemen Keuangan Keluarga berbasis
Ekonomi Syariah dan pendalaman kandungan ayat Al-Qur‟an yang berkenaan dengan
solusi. Kemudian data yang diperoleh penulis diskusikan untuk memperkuat argumen
dan pemahaman terhadap permasalahan yang diangkat.
Analisis data dilakukan secara berlanjut, berulang dan kontiunitas yang terdiri dari
pengumpulan data, analisis data, reduksi data, penyajian data, dan terakhir yaitu
penarikan kesimpulan. Pertama penulis mengumpulkan data-data yang relevan sebagai
rujukan dalam pembahasan masalah. Setelah semua data terkumpul, langkah
selanjutnya ialah pengolahan data (data processing). Setelah semua data diolah,
kemudian data-data tersebut dianalisis dan diintrepretasikan atau disimpulkan guna
IV. PEMBAHASAN
4.1 ASEAN-China Free Trade Area
ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) adalah suatu kawasan perdagangan bebas diantara anggota-anggota yang tergabung dalam ASEAN dan China. ACFTA
ditetapkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China yang terdiri dari
perdagangan atas barang, jasa dan investasi1. Perdagangan ASEAN dengan China telah
meningkat pesat setelah berlakunya ACFTA. Seperti yang dilansir dari berita harian
KOMPAS, tahun 1993 ekspor ASEAN ke China hanya sebesar 2% dan menjadi 11% pada tahun 2010. Dalam periode yang sama impor ASEAN dari China dari 2% menjadi
12% dari total impor.2
4.2 MajelisTa’lim
Majelis ta‟lim terdiri dari dua akar kata bahasa Arab yaitu majlis yang berarti
tempat duduk, tempat sidang atau dewan, sedangkan ta‟lim berarti pengajaran. Maka
dapat disimpulkan bahwasannya majlis ta‟lim memiliki arti tempat berkumpulnya
seseorang untuk menuntut ilmu (khususnya ilmu agama) bersifat nonformal. Secara
strategis keberadaan majelis Ta‟lim sebagai salah satu sarana dakwah yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai dengan
tuntunan ajaran umat Islam3.
Majelis memiliki kedudukan yang cukup penting. Hal ini dijelaskan secara
implisit dalam Q.S Al-Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: „Berlapang -lapanglah dalam majelis‟, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: „Berdirilah kamu, maka berdirilah,
1 www.id.wikipedia.org
2 Harian Kompas Senin, 8 April 2013 3
9
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan‟”
Majelis Ta‟lim merupakan lembaga pendidikan diniyah non formal yang keberadaanya di akui dan diatur dalam :
a. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikann Nasional.
b. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
c. Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan.
d. Keputusan Mahkamah Agung No. 3 tahun 2006 tentang Struktur Departemen
Agama.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahrul Mubarok di Majelis Ta‟lim
Gabungan yang berada di wilayah Jakarta Barat dinyatakan bahwa peranan majelis Ta‟lim dalam membina sikap keagamaan memberikan implikasi yang baik kepada para jamaah4.
4.3 Konsep Keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang
mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan,
dan adopsi (UU Nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10).
4.4 Manajemen Keuangan Keluarga Syariah
Manajemen Keuangan Keluarga merupakan prinsip utama yang harus dipenuhi
dalam manajemen keuangan (baik itu keluarga, atau perusahaan) adalah terpenuhinya
maqashid syariah dengan menerapkan dua hal yaitu aspek perencanaan secara
keseluruhan dan penyusunan prioritas dalam masing-masing komponen.5 Maqashid
syariah ini meliputi semua aspek perencanaan keluarga, baik ketika mengelola pendapatan, mengatur belanjaan, merencanakan impian maupun mempersiapkan dana
darurat.
4 Ibid. 5
Islam menghendaki setiap muslim untuk dapat mengelola usaha dan berusaha
secara baik mengelola dan mengatur harta secara ekonomis, efisien dan proporsional
serta memiliki semangat dan kebiasaan menabung untuk masa depan dan persiapan
kebutuhan mendatang6. Manajemen keuangan Islami harus berlandaskan prinsip
keyakinan bahwa pemberi rezeki adalah Allah SWT sehingga seorang muslim harus
senantiasa mencari rezeki yang halal agar memperoleh keberkahan dalam hidupnya. Hal
ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Aidil Akbar Madjid dalam bukunya yang
berjudul Dasar-dasar Merencanakan Keuangan Keluarga Secara Syariah (Sakinah,
Mawaddah, Warrahmah) bahwa kita harus berhati-hati dalam mengumpulkan harta dari pekerjaan7.
Dalam Islam, pemilik mutlak harta adalah Allah SWT, manusia hanya dititip
amanah harta dari Allah swt8. Amanah tersebut harus dijaga dengan baik dengan cara
membelanjakan harta cermat, tidak berlebih-lebihan serta tidak pula kikir. Sebagaimana
firman Allah swt dalam Q.S Al-Furqon ayat 67 yang berbunyi:
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah
antara yang demikian”
4.5 Dampak ACFTA terhadap pola konsumsi Ibu Rumah Tangga
Perdagangan ASEAN dengan China telah meningkat setelah berlakunya ACFTA.
Seperti yang dilansir dari berita harian KOMPAS awalnya terjadi peningkatan ekspor
ASEAN ke China sebesar 2% menjadi 11% pada tahun 2010. Dalam periode yang
sama impor ASEAN dari China dari 2% menjadi 12% dari total impor. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa Negara-negara ASEAN belum mampu mengimbangi
kemampuan China dalam perdagangan bebas ini.
Kemampuan China dalam menghasilkan dan memasarkan produk yang harganya
murah membuat China mampu menguasai pasaran ASEAN. Meski produk-produk yang
6 Budi Utomo, Setiawan. 2009. 7 Madjid, Aidil Akbar. 2009. 8
11
diimpor dari China tidak memiliki kualitas yang baik, akan tetapi dengan tingkat harga
yang rendah dapat meningkatkan penjualan produk. Banyak kasus yang terjadi atas
kekecewaan terhadap kualitas produk impor dari China tersebut. Salah satu contohnya
adalah produk elektronik yang hanya bertahan hitungan bulan dan tidak adanya
pelayanan servis purna-jual sehingga jika terjadi kerusakan, masyarakat cenderung
memilih membeli produk baru.
Ibu-ibu rumah tangga sebagai pengelola keuangan keluarga sangat berpotensi
untuk menjadi konsumen terbesar dalam pembelian barang-barang impor yang
didatangkan dari China. Dengan pertimbangan harga produk yang murah ibu-ibu
cenderung membeli barang secara tidak rasional. Faktor lain yang menyebabkan hal
tersebut adalah efek ikut arus, yang berarti bahwa ibu rumah tangga secara individual di
pengaruhi oleh permintaan pasar atau dapat diartikan sebagai permintaan ibu-ibu lain
yang ada di lingkungan sekitarnya.
4.6 Penerapan Ta’lim tentang Manajemen Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi Syariah di Masyarakat
Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal. Majelis ta‟lim sebagai salah satu bentuk pendidikan nonformal merupakan saran yang tepat dalam memberikan suplai informasi kepada masyarakat. Kegiatan majelis ta‟lim banyak diikuti oleh umat muslim yang notabene berusia dewasa baik itu ibu-ibu maupun Bapak-bapak. Akan tetapi kegiatan kajian rutin
dalam sebuah Majelis Ta‟lim yang lebih terstrukturadalah kegiatan majelis Ta‟lim para
Ibu rumah tangga.
Penjelasannya adalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia tidak
dapat dipisahkan dengan pengajian Majelis Taklim, apalagi bila pengajian itu
diperuntukan untuk ibu-ibu, bagan diatas menjelaskan bahwa dalam proses memberikan
materi untuk ibu rumah tangga bisa dilaksanakan melalui:
1. Pemerintah, melalui Kementerian Depatemen agama pemerintah dapat
memberikan dan mengeluarkan kebijakan terkait dengan pembinaan ibu rumah
tangga supaya dapat mengatur keuangannnya sehingga tidak berperilaku
konsumtif.
2. Kantor Urusan Agama (KUA), dari kementerian agama alur selanjutnya adalah
melalui Kantor Urusan Agama (KUA) yang terdapat di setiap
kecamatan-kecamata, hal ini akan mempermudah akses birokrasi dan juga tidak mengubah
tatanan birokrasi yang sudah ada.
3. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), langkah selanjutnya adalah bekerjasama
dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang terdapat di tiap-tiap kampung
dan desa, hal ini tentu sejalan dengan kebiasaan yang sudah melekat terjadi di
masyarakat yakni kebiasaan pengajian ibu-ibu rumah tangga. Dalam proses ini
penulis merasa yakin akan berhasil karena bila kita melihat dilapangan ibu-ibu
selalu kompak dalam acara-acara majelis ta‟lim.
4. Pengajian Ibu Rumah Tangga, dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) inilah
program pembinaan keuangan berbasis syariah akan dapat terlaksana, proses ini
merupakan proses inti yang penulis maksud, dalam langkah tersebut terdapat
beberapa yang harus dipenuhi sebagai syarat keberlangsungan proses ini, yakni
harus ada pengawasan yang terstruktur dari pemerintah melalui lembaga-lembaga
yang sudah disebutkan tadi. Pengawasan ini bersifat prepentif bahkan bisa
modifikasi dengan adanya reward and punishment sebagai motivasi bagi ibu-ibu
untuk melaksanakan metode pengaturan keuangan rumah tangga berbasis syariah.
Untuk mempermudah proses ini, penulis juga menyediakan kurikulum serta bahan
ajarnya untuk diajukan sebagai kurikulum pembinaan keuangan syariah pada ibu-ibu
13
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Indonesia sebagai salah satu negara anggota ACFTA dapat dikatakan masih
belum dapat menggunakan kesempatan ini dengan baik, karena dengan adanya ACFTA
pertumbuhan perekonomian Indonesia relatif masih kecil. Kuantitas ekspor Indonesia
masih rendah jika dibandingkan dengan kuantitas impornya. Hal ini dikarenakan tingkat
konsumsi masyarakat Indonesia sangat tinggi. Tingkat konsumsi yang tinggi ini salah satunya disebabkan oleh adanya budaya “ikut-ikutan” dan tingkat harga yang produk China yang murah.
Penyumbang pola konsumtif terbesar adalah kaum ibu rumah tangga. Murahnya
suatu produk membuat ibu rumah tangga bertindak secara irasional. Banyak produk
yang sebenarnya tidak diperlukan namun karena tergiur dengan harga yang murah maka
produk tersebut tetap saja dibeli.
Majelis ta‟lim sebagai salah satu kegiatan yang sering diikuti oleh kaum ibu rumah tangga merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengurangi pola
konsumtif ibu rumah tangga melalui pensosialisasian prinsip-prinsip pengelolaan
Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi Syariah.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Pemerintah
Meningkatkan dukungan dan optimalisasi peran Kementrian Agama dalam
meningkatkan kualitas Sumber Daya Insani melalui pemberdayaan mesjid
yang dikelola oleh Dewan Kemakmuran Mesjid setempat dengan mengadakan kegiatan majelis ta‟lim bagi ibu rumah tangga mengenai Manajemen Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi Syariah.
5.2.2 Bagi Masyarakat
Mengikuti dan mendukung kegiatan majelis ta‟lim tentang Manajemen Keuangan Keluarga berbasis Ekonomi Syariah ini dan mengplikasikannya
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hadist. Muttafaq „alaih
Al-Qur‟anul Karim,
Astuti, Endang Dwi. 2013. Perilaku Konsumtif dalam Membeli Barang pada Ibu
Rumah Tangga di Kota Samarinda. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Mulawarman. e-Journal Psikologi, Volume 1, Nomor 2. Hal 148-156.
Budi Utomo, Setiawan. 2009. “Manajemen Islami Keuangan dan Harta Keluarga”.
[Online]. Tersedia di www.dakwatuna.com
Fajriah, Siti. 2014. Model Peningkatan Pendidikan Pengelolaan Keuangan pada Ibu
Rumah Tangga melalui Kegiatan Majelis Ta‟lim Ekonomi Syariah MES JABAR -UNISBA. Universitas Islam Bandung.
Luqyan Tamanni dan Murniati Mukhlisin. (2013). Sakinah Finance. Solo: Tinta Medina
Madjid, Aidil Akbar. 2009. Dasar-dasar Merencanakan Keuangan Keluarga Secara
Syariah (Sakinah, Mawaddah, Warrahmah). Rabka Publisher
Mubarok, Shahrul. 2011. “Peranan Majelis Ta‟lim Gabungan Kaum Ad-Da‟watul Islami dalam Membina Sikap Keagamaan Jamaah”. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Nasution, Anwar. 2013. “Kalah Bersaing di ACFTA”. [Online]. Tersedia :
www.internasional.kompas.com
Rahmani, Shinta. 2013. “Perencanaan Keuangan Keluarga secara Islami” [Online].
Tersedia di www.ekonomi.kompasiana.com
Sudarsono. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES
Suyitno, Ade. 2012. “Implementasi Sarjana Ekonomi Islam dalam Pengembangan Industri Kreatif berbasis Local Wisdom dan Islamic Economic Value (IEV) di Era Ekonomi Kreatif”. Universitas Pendidikan Indonesia.
Teguh, Muhammad. (2005). Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Dosen PAI UPI. 2012. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Jurusan MKDU FPIPS
UPI dengan Value Press
UU Nomor 10 Tahun 1992
LAMPIRAN
Curiculum Vitae
a. KETUA PELAKSANA
PERSONAL DATA
Name Sita Nurhalimah
Place/Date of Birth Sukabumi/ August 4th, 1995 Sex Female
Nationality Indonesian Marital Status Single Religion Islam
Temporary Address Cilimus No.1 RT 07 RW 06, Isola, Sukasari Bandung Permanent address Ciandam RT 03 RW 05 Cibeureumhilir, Cibeureum
Sukabumi
Motto “Belajar dari Kesalahan” Plan of Career Teacher and Enterpreneur Mobile 085860569463
E-mail sita.nurhalimah@student.upi.edu
FORMAL EDUCATION
1. 2002-2008 SDN Cibeureumhilir I (Elementary School) 2. 2008-2011 SMPN 15 Sukabumi (Junior High School) 3. 2011-2013 SMAN 3 Sukabumi (Senior High School) 4. 2013-now Indonesia University of Education
ORGANIZATIONAL EXPERIENCE
1. 2004-2007 Treasurer Group of PRAMUKA SDN Cibeureumhilir I 2. 2009-2010 Member of Sekbid I OSIS SMPN 15 Sukabumi
3. 2011-2013 Member of Remaja Masjid Al-Mukhtar
4. 2013-now Member of Koperasi Mahasiswa Bumi Siliwangi UPI 5. 2013-now Member of UKM SCIEmics UPI
6. 2014-now Staff General Secretary of BEM MAHAPROPESI 7. 2014-now Staff PSDA of Komisariat FPEB KOPMA
8. 2014-now Staff Syiar Departement of As-salam
b. ANGGOTA 1
PERSONAL DATA
Name Alif Rahman Hakim
Place/Date of Birth Cianjur/December 14th, 1992 Sex Male
17
Religion Islam
Temporary Address Panorama 3 No.79 B. Hegarmanah, Cidadap Bandung Permanent address Rawasampih RT 01 RW 02 Buniwangi, Pagelaran
Cianjur
Motto I Life for Second Life Plan of Career Entrepreneur
Mobile 081931393349 E-mail alif.r@student.upi.edu
FORMAL EDUCATION
1. 1999-2004 MI Cileungsir (Elementary School)
2. 2004-2007 MTs Al-Manshuriyyah (Junior High School) 3. 2007-2010 SMA Al-Ittihad (Sunior High School)
4. 2010-2011 Pasundan University
5. 2011-now Indonesia University of Education
ORGANIZATIONAL EXPERIENCE
1. 2005-2007 Member of Marcing Band Al-Manshuriyah Cipari 2. 2006-2007 Education and Loving country Divicion Junior High
School Al-Manshuriyah Cipari 3. 2008 PASKIBRAKA Regence of Cianjur
4. 2008-2009 Treasurer Divicion of OSIS at Al-Ittihad High School Cianjur
5. 2009-2010 Chief of Leadership Trainer
6. 2009-2010 Representative IPNU at Al-Ittihad High School Cianjur
7. 2009-2010 Education Division of IPNU at Al-Ittihad High School Cianjur
8. 2011-2013 Staff Departemen Religion of BEM MAHAPROPESI
c. Anggota 2
PERSONAL DATA
Name
Dewi Lestari
Place/Date of Birth Bandung/January 2nd, 1995 Sex Female
Nationality Indonesian Marital Status Single Religion Islam
Temporary Address Gegersuni III No.74 A Gegerkalong, Sukasari Bandung
Permanent address Gandasoli RT 03 RW 11 Gandasari, Katapang Bandung
Mobile 089656415633
E-mail deedewilestari60@gmail.com
Blog http://deedewilestari60.blogspot.com
Hobbies Listening Music, Reading and Watching Film
FORMAL EDUCATION
1. 2001-2002 MIN Ngamplang Garut (Elementary School) 2. 2002-2007 SDN II Juntigirang (Elementary School) 3. 2007-2010 SMPN I Katapang (Junior High School) 4. 2010-2013 SMAN I Katapang (Senior High School) 5. 2013-now Indonesia University of Education
ORGANIZATIONAL EXPERIENCE
1. 2004-2007 Treasurer Group of PRAMUKA SDN II Juntigirang 2. 2007-2008 Member of PMR SMPN I Katapang
3. 2010-2011 Member of PRAMUKA SMAN I Katapang
4. 2013-now Member of Koperasi Mahasiswa Bumi Siliwangi UPI 5. 2013-now Member of UKM SCIEmics UPI