• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJ"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Adi Kulsum1

Abstrak

Dalam sebuah perusahaan ataupun institusi pasti mengalami yang namanya kecelakaan kerja baik kecelakanaan ringan ataupun berat, kecelakaan tersebut baik di dalam perusahaan ataupun di luar dan itu perlu di dalam sebuah perusahaan adanyan kesehatan kerja karena dua sisi terserbut tidak bisa di pungkiri di dalam sebuah perusahaan. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan segala hal yang direncanakan pemimpin/manajer untuk mengsejahtrakan para pekerja, yang bertujuan agar mendapat segala jaminan didalam perusahaan atau institusi, yang di dalam perusahaan pasti ada unsur manusia, bahan, dan peralatan serta sistem manajemen yang di penuhi sehingga tidak timbul kecelakaan kerja, sedangkan dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari tahap persiapan, pengembagan dan penerapan. Maka dari itu dengan mengetahui arti pentingnya keselamatan kerja bagi seorang pemimpin/manager, sehingga dapat mengetahui berbagai tujuan keselamatan kerja, yang di dalamnya terdapat unsur yang harus dipenuhi untuk para pekerja, sehingga dengan pembahasan ini dapat mengetahui langkah-langkah dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Besar harapan dari pembahasan ini agar tidak timbul angka kecelakaan di dalam perusahaan atau institusi.

Kata Kunci: Manajemen, keselamatan, kesehatan kerja, langkah penerapan.

Abstract

1 Penulis adalah mahasiswa Jurusan Tarbiyah Prodi MPI IAIN Madura , Jl. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia, Email:

(2)

In a company or institution must experience a job accident either light or serious accidents, the accident either inside the company or outside and it is necessary in a company the health of work because the two sides are not deny in the company. Occupational safety and health management are all things planned by leaders / managers to unemployment of workers, which aims to get all the guarantees in the company or institution, within the company there must be human elements, materials, and equipment and management systems that are filled so as not accidents arise, while in the implementation of occupational safety and health management system consists of preparation, development and implementation. Therefore, by knowing the importance of job safety for a leader / manager, so as to know the various safety objectives, in which there are elements that must be met for the workers, so that with this discussion can know the steps of the implementation of safety management system and occupational health. The expectation of this discussion so as not to arise accident numbers within the company or institution.

Keywords: Management, safety, occupational health, implementation steps

Pendahauluan

Kecelakaan kerja menimbulkan kerugian langsun dan

tidak langsung atau biaya tersebunyi bagi masyarakat secara

keseluruhan. Sedangkan kita mengabaikan angka kecelakaan

kerja maka kita terasa tidak peduli dengan masyarakat di

seluruh dunia. Maka dari itu perusahaan atau lembaga yang

baik apabila ia peduli dengan seluruh aspek pada kayawannya

baik dari jaminan dan kesejahtraan dan kesehantan kayarwan

atau pekerja.

Oleh karena itu Keselamatan dan kesehatan kerja

merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak

(3)

karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) bukan hal yang sepele, karena akan

menggorogoti efisiensi perusahaan, yang pada akhirny bisa

berdampak negatif bagi perusahaan itu sendiri. Bertolak dari

sini dapatlah dikatakan bahwa pihak manajer peruasahaan

perlu memberi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap

pentingnya pemahaman, program pelaksanaan K3 dalam

sebuah organisasi perusahaan. Hanya dengan langkah-langkah

yang serius cerdas dan kongkret dari pihak pemilik perusahaan,

K3 dapat terwujudkan. Maka perlu di garis bawahi bahwa

mencegah lebih baik dari pada kita membiarkan maka dari itu

adanya pembahasan akan membahas secara jelas yang

berkaitan dengan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

kerja.

Adapun yang akan menjadi rumusan masalah dalam

artikel ini adalah: a) pengertian Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, b) Tujuan Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, c) Unsur-unsur Manajemen K3 dan, d)

Langkah-langkah Penerapan Penerapan Sistem Manajemen K3.

Sedangkan tujuan pembahasan dalam artikel di bawah ini ialah:

a) Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, b) Untuk Mengetahui Tujuan Manajemen

(4)

Unsur-unsur Manajemen K3 dan, d) Agar Mengetahui Langkah-langkah

Penerapan Sistem Manajemen K3.

Pengertian

Keselamatan kerja secara luas adalah keselamatan yang

berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri

munafakur, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan

material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat kerja, bahan

dan proses pengelolaannya, landasan tempat kerja dan

lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun

industri jasa, yang melibatkan peralatan berteknologi canggih,

seperti lift, eskalator, peralatan pembersih gedung, sarana

transportasi, dan lain-lain.2 Sedangkan secara sempit

keselamatan kerja diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk

menciptakan lingkungan kerja yang aman, serta mencegah

semua bentuk kecelakaan yang meungkin terjadi.3

Pengertin demikian sejalan dengan apa yang di jelaskan

oleh Ridley bahwa ia mengatakan Keselamatan kerja adalah

keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja,

bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan

lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.4

2 M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), hlm. 157.

3 Irzal, M. kers, Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja, (Jakarta: KENCANA, 2016), hlm. 13.

(5)

Sedangkan yang dimaksud dengan kesehatan kerja merupakan

suatu kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik dan psikis

yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Pengertian demikian

dapat dikuatkan oleh Leon C. Bahwa ia mengemukakan

kesehatan kerja ialah menunjukkan pada kondisi yang bebas

dari gangguan fisik, emosi, atau rasa sakit yang disebabkan

oleh lingkungan kerja.5

Namun untuk memberikan pemahaman lebih mendalam

tentang pengertian keselamtan dan kesehatan kerja dapat di

ambil dari pengertian secara filosofis dan teknis. Secara

filosofis kesamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran

dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan

jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia

pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju

masyarakat adil dan makmur.6 Sedangkan secara teknis

keselamtan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya

perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di

tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan

sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara

aman dan efisien.7

5 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 161.

6 Suryatri Darmiatun, Prinsip-Prinsip K3LH, (Malang: Gunung Samudera, 2015), hlm. 1.

(6)

Dari berbagai penjelasan di atas penulis juga dapat

memberikan kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan

keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala sesuatu yang

direncanakan oleh pemimpin ataupun manajer yang ditujukan

untuk mengsejahterakan dan mencegah kecelakaan kerja

terhadap tenaga kerja (manusia) yang bekerja di sebuah

institusi maupun lokasi proyek secara formal.

Tujuan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang termasuk

dalam suatu wadah bygiene perusahaan dan kesehatan kerja

(hiperkes) terkadang terlupakan oleh sebuah perusahaan.

Padahal, (K3) mempunyai tujuan pokok dalam upaya

memajukan dan mengembangkan proses industrialisasi,

terutama dalam mewujudkan kesejahtraan para buruh. Tujuan

dari sistem Manajemen K3 adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja

yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan,

pengawai negeri, atau pekerja-pekerja lepas.8

2. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja

dan orang lain di tempat kerja.9

3. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan

sebaik-baiknya.

8 Yani, Manajemen Sumber, hlm. 159.

(7)

4. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan

partisispasi kerja.10

5. Menciptakan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman,

sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit

akibat kerja.11

6. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat, dan sumber

produksi lainnya.12

Dari berbagai tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa

tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja ditujukan pada

sumber daya manusianya agar mendapat jaminan dan

kesejahtraan bagi memereka yang bekerja di perusahaan

ataupun institusi sehingga bergairah dan maksimal dalam

melakukan pekerjaannya.

Unsur-unsur Manajemen K3

Unsur manajemen K3 yang terdiri dari manusia material

atau bahan-bahan, mesin dan peralatan, dana dan metode

pemecahan masalah. Sedangkan unsur-unsur manajemen dapat

berupa sumber bahaya apabila tidah di penuhi persyaratan

yang diterapkan. Berdasarkan konsep sebab kecelakaan yang

terdiri dari tiga penyebab maka unsur-unsur manajemen dapat

dikelompokkan ke dalam sebab tersebut, (manusia, bahan, dan

peralatan serta sistem manajemen) oleh karennya di dalam

10 Mangkunegara, Manajemen Sumber, hlm. 162. 11 Ardana, Manajemen Sumber, hlm. 208.

(8)

upaya pencegahan secara baik diperlukan syarat sebagai

berikut:

1. Manusia atau tenaga kerja harus mempunyai pengetahuan

dan keterampilan yang cukup di dalam melaksanakan

pekerjaan serta jumlah tenaga kerja yang menangani

pekerjaan harus cepat

2. Bahan-bahan dan peralatan /mesin yang digunakan harus

sesuai dengan unsur yang diterapkan demikian pula harus

dilengkapi dengan alat-alat pengaman yang memadai

selama penanganannya

3. Dana harus cukup dalam menunjang segala aktivitas

manajemen dalam rangka mecapai tujuan organisai

4. Metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan upaya

K3 dan didukung oleh seluruh unsur manajemen dan

merupakan metode yang terbaik.13

Selain unsur-unsur tersebut di atas, terdapt unsur-unsur

lainny yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem manajemen

seperti tersediannya semua gedung dan kelengkapannya,

keadaan tempat kerja, lingkungan, masyarakat peraturan

perundangan dan waktu yang cukup didlam melaksanakan

kegiatan-kegiatan organisasi.

Langkah- langkah Penerapan Sistem Manajemen K3

(9)

Dalam menerapkan SMK3 ada beberapa tahapan yang

harus dilakukan agar SMK3 tersebut menjadi efketif, karena

SMK3 mempunyai elemen-elemen atau persyaratan-persyaratan

tertentu yang harus dibangun didalam suatu organisasi atau

perusahaan. Sistem Manajemen K3 juga harus ditinjau ulang dan

ditingkatkan secara terus menerus didalam pelaksanaanya

untuk menjamin bahwa system itu dapat berperan dan berfungsi

dengan baik serat berkontribusi terhadap kemajuan

perusahaan.Dalam implementasinya SMK3 mempunyai 2 tahap,

yaitu (a) Tahap persiapan, dan (b) Tahap pengembangan dan

penerapan.

1. Tahap persiapan merupakan tahapan awal yang harus

dilakukan oleh perusahaan. Dalam tahap ini melibatkan

lapisan manajemen, sejumlah personel, mulai dari

menyatakan komitmen sampai dengan kebutuhan sumber

daya yang diperlukan. Tahap persiapan meliputi : (1)

komitmen manajemen puncak, (2) menentukan ruang lingkup,

(3) menetapkan cara penerapan, (4) membentuk kelompok

penerapan,(5) menetapkan sumber daya yang diperlukan.14

2. Tahap pengembangan dan penerapan, mencakup beberapa

langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan

melibatkan banyak personel, mulai dari melaksanakan

penyuluhan dan melaksanakan sendiri kegiatan audit internal

(10)

serta tindakan perbaikannya sampai sertifikasi.15 Langkah –

langkah tersebut adalah : (1) menyatakan komitmen, (2)

menetapkan cara penerapan, (3) membentuk kelompok kerja

penerapan, (4)melakukan menetapkan sumber daya yang

diperlukan, (5) kegiatan penyuluhan, (6) peninjauan sistem,

(7) penyusunan jadwal kegiatan, (8) pengembangan Sistem

Manajemen K3, (9) penerapan sistem, (10) proses sertfikasi.16

Kesimpulan

Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja adalah

segala sesuatu yang direncanakan oleh pemimpin ataupun

manajer yang ditujukan untuk mengsejahterakan dan

mencegah kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja (manusia)

yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek secara

formal.

Lebih lanjut lagi tujuan Keselamatan dan kesehatan kerja

ditujukan pada sumber daya manusianya agar mendapat

jaminan dan kesejahtraan bagi memereka yang bekerja di

perusahaan ataupun institusi sehingga bergairah dan maksimal

dalam melakukan pekerjaannya.

Unsur manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

meliputi manusianya harus memiliki pengetahuan

keterampilan, serta menyesuaikan peralata-peralatan yang

15 Ibid

(11)

diterapkan, dan dana harus cukup untuk menunjang aktivitas,

dan metode yang digunakan sesuai dengan apa yang ditujukan.

Dan langkah-langakah penerapan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja meliputi dua tahap

diantaranya tahap persiapan dan tahap pengembangan dan

penerapan.

Daftar Pustaka

Asmara, K. Ima Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Yogyakarta: Fakultas Teknik Universita Negeri Yogyakarta, tt.

Bobby Rocky Kani R. J. M. Mandagi, J. P. Rantung, G. Y. Malingkas, “Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Proyek Pt.Trakindo Utama).” Sipil Statik, 6 (Mei, 2013).

Darmiatun, Suryatri. Prinsip-Prinsip K3LH. Malang: Gunung Samudera, 2015.

I Komang Ardana dkk, Manajemen Sumber Daya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

kers, Irzal, M. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: KENCANA, 2016.

Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Setda terdiri dari dua indi-

Lampiran 11 laporan laba rugi perusahaan ciputra property tahun 2009 Lampiran 12 laporan laba rugi perusahaan ciputra property tahun 2010 Lampiran 13 laporan laba rugi perusahaan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa AQ tinggi (Climbers) dalam melakukan proses berpikir analogi matematis cenderung sesuai dengan komponen berpikir

Melalui Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan serta

Pelestarian SDLP perlu memenuhi kriteria (TAC 1988, Havener 1989): (1) sebagai bagian integral dari teknik budi daya dan sistem produksi pertanian, (2) merupakan kesadaran petani

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus

Mahasiswa memahami perkuliahan tentang Teknologi baru secara teoritik.

Kendala utama yang ditemukan dalam koordinasi antar lembaga dalam pengelolaan sumber daya air di sistem Waduk Kedung Ombo terutama terkait dengan aspek tindak lanjut dan