O
Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal
Oleh: oleh
_________________
Ketua Komite Skema Ketua LSP
Nomor Dokumen
: SS-JIB-OPA-051-2016
Kode KBJI :
Nomor Salinan
: 01-SS-JIB-OPA-051-2016
Status Distribusi
:
Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI
JURU IKAT BEBAN (SIGNALMAN)
Skema Sertifikasi Kompetensi Juru Ikat Beban (SIGNALMAN) merupakan skema
sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite Skema Sertifikasi LSP
PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang
ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik
Indonesia Nomor KEP. 245/MEN/V/2007,Tentang penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor
Industri Minyak Bumi dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Operasi Pesawat
Angkat, Angkut dan Ikat Beban. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan
kompetensi Tenaga kerja pada Jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Juru Ikat
Beban (SIGNALMAN) dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan
asesor kompetensi
TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 2
1. Latar Belakang
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.
2. Ruang lingkup
2.1. Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. 2.2. Lingkup penggunaan:
Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus pada Operasi Juru Ikat Beban
(Signalman) di bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban.
3. Tujuan
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Juru Ikat Beban lingkup Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban pada industri migas.
3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi paraOperasi Juru Ikat Beban lingkup sektor Industri Migas.
3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Juru Ikat Beban di dalam bisnis operasi Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban
3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Juru Ikat Beban pada lembaga penilaian kesesuaian.
3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Juru Ikat Beban secara mandiri.
4. Acuan Normatif
4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ;
4.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;
4.5. Peraturan Menteri Tenaga KerjadanTransmigrasiRepublik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.6. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 135 Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam dan Panas Bumi Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban;
4.7. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;
4.8. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;
TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 3
4.10. Permen 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib
5. Kemasan / Paket Kompetensi
a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Juru Ikat Beban (Signalman)
b. Level :
c. Rincian Unit Kompetensi :
Daftar Unit Kompetensi
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. B.0600018.001.02 Menerapkan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja
2. B.0600018.016.02 Mempersiapkan Pengikatan Beban
3. B.0600018.017.02 Mempersiapkan Operasi Pesawat Angkat
4. B.0600018.018.02 Mempersiapkan Operasi Pemindahan Beban
5. B.0600018.019.02 Melaksanakan Operasi Pemindahan Beban
6. B.0600018.020.02 Membuat Laporan Operasi Pemindahan Beban
6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :
6.1. Menerapkan keselamatan kerja di tempat kerja,mengidentifikasi,merespon peralatan berbahaya,berisiko dan rawan kecelakaan
6.2. Melaksanakan prosedur darurat.
6.3. Mempersiapkan alat bantu angkat beban 6.4. Melaksanakan pengikatan beban
6.5. Melakukan pemeriksaan pengikatan beban 6.6. Memberikan aba-aba operasi pemindahan beban 6.7. Melakukan pemeriksaan awal pemindahan beban 6.8. Mempersiapkan alat bantu angkat beban
6.9. Menyiapkan lokasi penempatan beban 6.10. Menyiapkan pemindahan beban 6.11. Memindahkan beban
6.12. Melaporkan kegiatan pemindahan beban 6.13. Membuat laporan hasil pemindahan beban
7. Persyaratan dasar
7.1. a. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pende-ngaran, mobilitas/tidak cacat fisik).
b. Ijasah minimal setingkat SLTP ditambah pengalaman kerja minimal 2 tahun 7.2. a. Ijasah minimal SLTA,
b. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pende-ngaran, mobilitas),
c. Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 80 Jam Pelatihan (JP).
TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 4
Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka: a Tidak direkomendasikan untuk naik level.
b Untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi pada level awal.
7. Persyaratan kompetensi
8.1 Yang memiliki pengalaman kerja:
8.1.1 Pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang Operasional Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban
8.2 Belum memiliki pengalaman kerja:
8.2.1 Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 80 Jam Pelatihan (JP).
8. Hak Pemohon Sertifikasi
9.1 Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.
9.2 Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.
9. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Juru Ikat Beban (Signalman)
10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai sebagaiJuru Ikat Beban (Signalman)dengan tetap menjaga kode etik profesi.
10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.
10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.
11. Biaya
11.1. Biaya ujian sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen ESDM. 11.2. Biaya sertifikasiJuru Ikat Beban : Rp. 900.000,-
11.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp. 900.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.
11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang. Apabila peserta kurang dari 6 orang maka biaya ditanggung oleh jumlah peserta yang ada.
12. Proses Sertifikasi
12.1 Persyaratan Pendaftaran
Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Juru Ikat Beban (Signalman) dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.
TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 5
12.2 Proses Asesmen
12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan.
12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi. 12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi,
dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);
12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar
perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01
Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;
12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan
Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan
bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan
kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI,tertulis, lisan/ wawancara ,praktek.
12.3 Proses Uji Kompetensi
12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi;
12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi ditetapkan dalam standar operating prosedur
(SOP);
12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen(FR-ASC-01);
12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;
12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;
12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.
12.4 Keputusan Sertifikasi
12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.
12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh rata-rata minimal 65 untuk setiap materi yang diujikan.
12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.
TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 6
13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat
Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:
A.
Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;B.
Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.C.
Masa berlaku sertifikat telah habis;D.
Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”E.
Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.: F. 9. 05. C);14. Survailen
Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:
14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian 14.2 Evaluasi peserta (sampling) 14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi 14.4 Witness (bila diperlukan)
14.5 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat.
15. Sertifikasi Ulang
15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir;
15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan dilakukan ujikompetensi lisan/ wawancara dan praktek.
15.3. Bagi peserta yang memiliki sertifikat kompetensi yang masa berlakunya telah berakhir, diberi masa tenggang 2 bulan untuk sertifikasi ulang ( resertifikasi ) 15.4. Berkas persyaratan dikirim ke LSP PPT Migas satu minggu sebelum
pelaksanaan sertifikasi
16. Penggunaan Sertifikat
Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).
17. Banding
TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 7 - Keterangan Sehat (dokter) - Copy sertifikat pelatihan - Pas photo 3x3 & 3x4, 2 lbr - Copy sertifikat kompetensi
yang terakreditasi - Membayar biaya sertifikasi