• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI JURU LAS I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI JURU LAS I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal

Oleh: Oleh:

__________________ _______________

Ketua Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen

: SS-JL1-141-2016

Kode KBJI

:

Nomor Salinan

: 01-SS-JL1-LAS-141-2016

Status Distribusi

:

Terkendali

Tak terkendali

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

JURU LAS I

Skema Sertifikasi Kompetensi Juru Las I merupakan skema sertifikasi Okupasi

Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP PPT Migas.

Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan

berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia

Nomor KEP. / MEN / /2007 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Barang dari

Logam Bidang Jasa Industri Pengelasan Sub Bidang Pengelasan SMAW. Skema

sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan

Skema Sertifikasi Kompetensi Juru Las I dan sebagai acuan dalam asesmen oleh

LSP PPT Migas dan asesor kompetensi.

(2)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 2

1. Latar Belakang

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

2. Ruang lingkup

2.1. Bidang Pengelasan SMAW (MMAW). 2.2. Lingkup penggunaan:

Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di lingkungan Industri Migas dan industri lainnya.

3.3 Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator di bisnis operasi pengelasan SMAW (MMAW).

3.4 Memastikan dan memelihara kompetensi para juru las 1 pada lembaga kesesuaian.

3.5 Memastikan dan memelihara kompetensi para juru las 1 mandiri.

4. Acuan Normatif

4.1. Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 4.3. Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang LPJK

4.4. PP No. 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

4.5. Kepmen ESDM No. 111.K/70/MEM/2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008 tentang Pemberlakuan SKKNI di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi secara Wajib.

4.6. Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

4.7. Kepmen Nakertrans nomor: KEP.342/MEN/X/2007 tentang penetapan SKKNI Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Barang dari Logam Bidang Jasa Industri Pengelasan Sub Bidang Pengelasan SMAW

4.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ;

4.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

4.10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

(3)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 3

4.12. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

4.13. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;

4.14. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian kesesuaian – Persyaratan umum untuk lembaga sertifikasi personal;

4.15. Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib.

5. Kemasan / Paket Kompetensi

a. Level : Juru Las I SMAW/MMAW b. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Juru Las c. Rincian Unit Kompetensi :

KELOMPOK KOMPETENSI UMUM

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. JIP.SM01.001.01 Melakukan komunikasi timbal balik

2. JIP.SM01.002.01 Mengidentifikasi prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

KELOMPOK KOMPETENSI INTI

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. JIP.SM02.001.01 Mengukur dengan alat ukur mekanik dasar

2. JIP.SM02.002.01 Membaca sketsa dan/atau gambar kerja sederhana

3. JIP.SM02.003.01 Menggunakan peralatan tangan dan mesin-mesin ringan

4. JIP.SM02.004.01 Melaksanakan pemotongan secara mekanik

5. JIP.SM02.005.01 Melaksanakan pemotongan dengan gas

6. JIP.SM02.008.01 Melaksanakan rutinitas (dasar) pengelasan dengan proses las busur manual

7. JIP.SM02.009.01 Mengelas pelat posisi di bawah tangan/ flat dengan proses las busur manual.

8. JIP.SM02.010.01 Mengelas pelat posisi mendatar/ horizontal dengan proses las busur manual

KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. JIP.SM03.001.01 Membuat laporan

2. JIP.SM03.002.01 Melakukan perhitungan dasar teknik

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

(4)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 4

7. Persyaratan dasar

7.1 Berpengalaman kerja:

a. Ijasah minimal setingkat SLTP, dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang pengelasan SMAW (MMAW).

b. Ijasah minimal setingkat SLTA, dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang pengelasan SMAW (MMAW).

c. Ijasah D II Teknik, dengan pengalaman kerja 1 tahun di bidang pengelasan SMAW (MMAW).

d. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pendengaran, mobilitas).

7.2 Belum memiliki pengalaman kerja: a. Ijasah minimal setingkat SLTA.

b. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pendengaran, mobilitas).

c. Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 200 Jam Pelatihan (JP).

7.3 Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan foto copy ijazah terakhir yang dimiliki., surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan.

7.4 Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka :

a Tidak direkomendasikan untuk naik level.

b Untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi di level yang sama dari awal.

8. Persyaratan kompetensi

Persyaratan Kompetensi awal tidak ada.

9 Hak Pemohon Sertifikasi

9.1 Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

9.2 Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

10 Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Juru Las 1

10.1 Melaksanakan keprofesian sebagai Juru Las I dengan tetap menjaga kode etik profesi.

10.2 Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

10.3 Melakukan re-sertifikasi setiap 3 tahun sekali.

11 Biaya

(5)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 5

11.2 Biaya sertifikasi adalah sebagai berikut: A. Pelaksanaan di TUK Cepu

 Rp 2.500.000/juru las/level B. Pelaksanaan di luar TUK Cepu

 Rp 2.000.000/juru las/level

Dengan catatan: yang harus disiapkan oleh pengguna jasa: - Gedung/ruangan dan alat penunjang

- Sarana praktek - Material/bahan

- Pengiriman hasil las-lasan ke Cepu

- Akomodasi asesor selama melakukan asesmen - Bersedia di ases sebagai TUK

3. Apabila belum kompeten, maka asesi dapat mengikuti asesmen ulang dengan biaya seperti pada point 11.2 A

4. Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan tranportasi asesi, yang diperhitungkan sesuai dengan kondisi dan jenis tranportasi pelaksanaan asesmen.

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Aviasi dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

12.2 Proses Asesmen

12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan.

12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi. 12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi,

dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

(6)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 6

kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara.

12.3 Proses Uji Kompetensi

12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen (FR-ASC-01);

12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

12.4 Keputusan Sertifikasi

12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulis yang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh rata-rata untuk ujian teori minimal 60 dengan tidak ada nilai mati (≤ 50) untuk setiap materi yang diujikan. Untuk Ujian Wawancara dan Praktek nilai minimal 70.

12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.

12.4.4 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat

Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

A.

Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya.

B.

Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

C.

Masa berlaku sertifikat telah habis.

D.

Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”.

(7)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 7

F.

dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No. : F. 9. 05. C).

14. Survailen

14.1. Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

 Evaluasi rekaman kegiatan ujian

 Evaluasi peserta (sampling)

 Monitoring, pelaporan dan sanksi

 Witness (bila diperlukan)

 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tinngkat

15. Sertifikasi ulang

15.1 Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi kompetensi terkini;

15.2 Sertifikasi ulang ditetapkan 3 tahun sekali dan ketentuannya diatur dalam prosedur.

15.3 Sertifikasi ulang meliputi Ujian Tulis, Wawancara, dan Praktek.

16. Penggunaan sertifikat

Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

17. Banding

(8)

TINGKAT REVISI-2 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 8 - Keterangan Sehat (dokter) - Copy sertifikat pelatihan - Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr - Copy sertifikat kompetensi

yang terakreditasi - Membayar biaya sertifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Unit Perawatan

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/ okupasi Operator Distribusi Gas

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Boiler Kelas Satu

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Keselamatan dan

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Keselamatan dan

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Juru Ukur Seismik dapat

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Pengujian Crude

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Boiler Kelas Satu