• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM B MKG 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM B MKG 2015"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRA

M

NA

STA

JURUSAN PEM

FAKULTA

UNIV

RAKTIKUM

METEROLOGI LAUT

AMA

: ARWIN

STAMBUK

: 07220140009

EMANFAATAN SUMBERDAYA PER

LTAS PERIKANAN DAN ILMU KELA

NIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2015

ERIKANAN

KELAUTAN

(2)

DAFTAR INSTRUMENTASI METEOROLOGI LAUT

DI STASIUN METEROLOGI MARITIM

PAOTERE MAKASSAR

A. Taman Alat Meterologi

Taman alat meterologi merupakan taman yang digunakan untuk menempatkan alat-alat klimatologi dan taman ini mempunyai luas 20x15 m². Syarat dalam membuat taman ini yaitu harus di tempatkan pada permukaan yang datar, ditanam rumput, posisinya memanjang menghadap barat-timur, syarat ini berfungsi untuk mengatur pantulan sinar matahari agar proses penyerapan sinar matahari pada permukaan berjalan seimbang. Taman alat-alat diberi pagar/kawat disekelilingnya setinggi ± 1 meter, untuk melindungi alat-alat terhadap gangguan binatang dan lain-lainnya (gambar.1)

Gambar 1.taman alat meterologi

B. Sangkar meterologi

(3)

paling dekat dua kali ( sebaiknya empat kali) tinggi benda yang berada di sekitarnya.

Sangkar harus dipasang kuat, berpondasi beton, sehingga tidak dapat bergerak atau bergoyang jika angin kencang. selain itu agar angkar tidak mudah di makan rayap.

Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua jendela yang berlubang-lubang/kisi. Lubang/kisi ini memungkinkan untuk keluar masuknya sirkulasi udara, sehinggaTemperatur dan kelembaban udara didalam sangkar mendekati/hampir sama dengan temperatur dan kelembaban udara diluar.

Sangkar dipasang dengan pintu membuka/menghadap Utara-Selatan, sehingga alat-alat yang terdapat didalamnya tidak terkena radiasi matahari langsung sepanjang tahun. jika matahari berada pada belahan bumi selatan pintu sebelah utara yang dibuka untuk observasi atau sebaliknya.

Pemasangan alat-alat meteorologi didalam sangkar dimaksudkan agar hasil pengamatan dari tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu sama lain. Selain itu, alat-alat yang terdapat didalamnya terlindung dari radiasi matahari langsung, hujan dan debu.

Didalam sangkar Meteorologi dipasang alat-alat seperti Thermometer bola kering, Thermometer bola basah, Thermometer maximum, Thermometer minimum (gambar. 2).

(4)

C. Alat Pengukur Suhu

a. Thermometer Bola Kering berfungsi untuk mengetahui sushu udara dalam c° diamati setiap 1 jam sekali. Thermometer ini di pasang secara vertical didalam sangkar meterologi.

Bagian-bagian alat :

Thermometer bola kering terdiri dari 3 bagian utama yaitu: 1. Air raksa

2. Bola temometer 3. Skala suhu

b. Thermometer Maximum berfungsi untuk mengukur suhu udara tertinggi dalam 1 hari, diamatai jam 12.00 utc/ jam 20.00 wita malam. Alat ini di pasang secara vertical di dalam sangkar meterologi (Gambar 3).

Gambar 3. Thermometer maximum

Bagian-bagian alat :

Thermometer maximum terdiri dari 4 bagian utama yaitu: 1. Bola thermometer

2. Air raksa 3. Skala suhu 4. Celah sempit

c. Thermometer Minimum berfungsi untuk mengukur suhu udara terendah dalam 1 hari, diamati jam 00.00 utc/ jam 08.00 wita pagi. Alat ini di pasang secara vertical di dalam sangkar meterologi (Gambar 4).

(5)

Bagian-bagian alat :

Thermometer minimum terdiri dari 4 bagian utama yaitu: 1. Bola thermometer

2. Alkohol 3. Skala suhu 4. Indeks.

D. Alat Pengukur Kelembapan Udara

a. Psycrometer (Termometer Bola Basah dan Termometer Bola Kering) Termometer bola basah (TBB) termasuk alat non recording. Alat ini digunakan bersama-sama dengan bola kering untuk menghitung nilai kelembaban udara. Data yang dihasilkan dinyatakan dalam satuan persen (%). Waktu pengamatan termometer bola basah sama dengan termometer bola kering. Termometer bola basah terpasang dalam sangkar meteorologi.

Bagian-bagian alat :

Thermometer bola basa terdiri dari 5 bagian utama yaitu : 1. Bola termometer termometer bola kering. Perbedaannya adalah pada termometer bola basah terdapat kain muslin yang membungkus bola termometer dan selalu basah oleh air dari cawan. Untuk mengetahui lembab nisbi dan absolute humidity maka hubungan antara pembacaan termometer bola basah dan termometer bola kering dan tekanan uap saat itu harus diketahui.

E. Alat Penakar Hujan

a. Penakar Hujan Observatorium (OBS)

(6)

mengukur curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah dalam periode waktu 24 jam yang kemudian ditakar gelas ukur dengan skala 0 25 mm. Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang bentuknya menyerupai sebuah tabung yang berbentuk corong,dicat putih atau cat perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari dan mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya penguapan.

Pancatatan data curah hujan hasil pengukuran dinyatakan dalam bilangan bulat.apabila tidak ada hujan ditulis strip(-).Bila curah hujan yang terukur kurang dari 0.5 mm maka ditulis 0, jika lebih dari 0.5 ditulis 1.

Gambar 5. Alat penakar hujan OBS Gambar 6. Gelas ukur Bagian-bagian alat :

Penakar hujan OBS terdiri dari 5 bagian utama yaitu :

1. Corong penakar yang berbentuk lingkaran yang dapat dilepas dengan luas 100 cm persegi.

2. Tabung panampung air hujan. 3. Kran untuk mengeluarkan air 4. Penyangga

(7)

Cara kerja alat :

Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi akan masuk melalui mulut corong dan diteruskan kedalam bak penampung yang dialirkan melalui pipa sempit yang ada diujung corong penakar, air dalam tabung tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam reservoir dikeluarkan melalui kran dan diamasukkan dalam gelas ukur. Penunjukan intensitas air dalam gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 jam).

b. Penakar hujan Otomatis Type Hellman

Penakar hujan type hellman merupakan penakar hujan semi otomatis ,mempunyai ketinggian 120 cm² diukur mulai dari permukaan penyangga, mempunyai diameter corong 200 cm². Hasil penakaran curah hujan selain dalam bentuk tampungan air hujan dalam panci penampung, juga dihasilkan dalam bentuk grafik yang tercatat pada pias. Penakaran dan penggantian kertas pias dilakukan jam 07.00 waktu setempat (gambar 7 dan gambar 8).

(8)

Gambar 8. Penakar hujan otomatis tipe hellman

Bagian-bagian alat :

Penakar hujan Otomatis Type Hellman terdiri dari 6 bagian utama yaitu : 1. Corong penakar dengan luas 200 cm².

2. Tabung dengan pelampung yang dihubungkan dengan pena.

3. Jam pemutar dan kertas pias.

4. Pipa siphon untuk menentukan batas ketinggian air pada tabung pelampung 10 mm. Panci penampung air hujan

5. Body penakar. Cara kerja alat :

(9)

sampai hujan berhenti. Air yang dikeluarkan dari tabung pelampung kemudian tertampung dalam penci penampung dan pada saat penggantian pias, air yang tertampung ditakar dengan gelas ukur dan dicatat pada pias. F. Alat Pengukur Matahari

a. Campbel stokes

Campbel stokes merupakan alat recording, dimana hasil pengukurannya dicatat dalam pias yang berupa jejak pembakaran oleh pemfokusan sinar matahari. Campbel stokes digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari. Data yang dihasilkan dinyatakan dalam satuan jam atau persen (%). Pada pengamatan agroklimat, penggantian pias (pengamatan) dilakukan jam 18.00. Pemasangan pias jam 18.00 dengan asumsi bahwa pias dipasang sebelum matahari bersinar dan diangkat setelah matahari terbenam telah terpenuhi. Tinggi alat ini 120 cm diukur mulai dari dasar permukaan pondasi.

Bagian-bagian alat :

Campbel stokes terdiri dari 5 bagian utama yaitu : 1. Bola kaca pejal

2. Tempat pias dan kertas pias.

3. Busur penjepit bola kaca yang dilengkapi dengan skala derajat lintang. 4. Tiga buah skrup penyangga untuk memperoleh posisi horisontal dan arah

utara yang sebenarnya.

5. Papan skala untuk membaca pias (Sun shine scale).

Prinsif kerja: pemfokusan sinar matahari

Cara kerja alat :

(10)

Gambar 9. Campbel stokes.

Gambar 10. Pias Campbel stokes. Penggunaan:

pias Lengkung Panjang : 15 Oktober - 28/29 February (BBS) 12 April2 September (BBU) Pias Lengkung Pendek : 12 April–2 September (BBS)

15 Oktober–28/29 February (BBU) Pias Lurus : 1 Maret11 April

(11)

G. Alat Pengukur Penguapan

a. Open Pan (Evaporimeter Panci Terbuka)

Open pan termasuk alat non recorder. Alat ini digunakan untuk mengukur daya pengupan lapisan udara dekat tanah. Penguapan dari evaporimeter tidak sama dengan penguapan suatu permukaan bumi, tetapi dapat menunjukkan perkiraan besarnya penguapan suatu permukaan bumi. Data yng dihasilkan dinyatakan dalam satuan mm. Untuk pemasangan satu unit Open Pan biasanya dilengkapi dengan alat pendukung yaitu sebuah penakar hujan OBS dan sebuah cup counter anemometer tinggi 50 cm.

Panci penguapan merupakan alat yang digunakan secara manual, berfungsi untuk mengukur penguapan dalam 1 hari. Panci penguapan terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat. Pondasi/alas dari alat ini Dibuat dari kayu dicat sehingga tahan terhadap cuaca dan rayap. Bagian ata kayu dicat putih untuk mengurngi penyerapan radiasi sinar matahari.

Bagian-bagian alat :

Open pan terdiri dari 5 bagian utama yaitu :

1. Panci dari stainlees dengan diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm. 2. Hook Gauge (Alat pengukur tinggi permukaan air dalam panci)

3. Still Well (Tempat Hook Gauge dan sekaligus pencegah terjadinya gelombang saat pengukuran)

4. Floating Thermometer/termometer apung (termometer maksimum dan minimum air)

(12)

Gambar 11.panci penguapan Gambar 13. Hook Gauge

Gambar 12. Floating Thermometer Gambar 14.Still Well

(13)

Cara kerja alat :

Dengan adanya penguapan, permukaan air pada panic akan berkurang. Pengukuran dilakukan didalam still well yang terdapat lubang pada dasarnya untuk jalan masuk air. Jumlah air menguap dalam jangka waktu tertentu diukur menggunakan hook gauge dengan merubah letak ujung jarum sampai menyentuh permukaan air. Pengamatan dilakukan dengan mencatat hasil pengukuran perubahan tinggi air pada panic penguapan, pencatatan kecepatan angin rata-rata dari cup counter anemometer serta pencatatan jumlah curah hujan dari penakar hujan OBS yang terpasang. H. Automatic Weather System (AWS)

AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem terpadu yang di disain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengan sensor, RTU (Remote Terminal Unit), Komputer, unitLED Display dan bagian-bagian lainnya. Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer.

Bagian-bagian alat :

AWS terdiri dari 4 bagian utama yaitu :

1. Anemometer (untuk mengukur kecepatan angin, berada pada ketinggian 10 meter dari permukaan).

2. Sensor suhu dan kelembapan (untuk mengukur suhu dan kelembapan udara)

(14)

Gambar 16. Anemometer

Gambar 17.sensor curah hujan

Gambar 18.sensor suhu dan kelembapan

Cara kerja :

AWS secara otomatis bekerja mengimput data ke dalam sebuah komputer yang sudah mempunyai aplikasi AWS. Berikut contoh gambar tampilan bagaimana cara kerja dari AWS (gambar. 19).

(15)

I. Alat Pengukur Suhu di Laut

Bagian-bagian alat :

Skuater memiliki 4 bagian utama yaitu : 1. Termometer

2. Pelampung 3. Tali

4. Pipa paralon

Gambar 20. Alat pengukur suhu di laut

Cara kerja :

Skuater ini di celupkan di permukaan laut selama 2 menit untuk mengetahui suhu yang ada dilaut. Setelah 2 menit di ankat kepermukaan lalu di lihat berapa suhu yang ada di laut dengan melihat nilai skala yang ditunjukkan pada thermometer, Maka suhu permukaan laut bisa diketahui. J. Pengamatan cuaca dan Perkiraan cuaca

a. Pengamatan cuaca

Unsur-unsur yang harus diamati yaitu : 1. Temperatur udara

2. Tekanan udara

(16)

Pengamatan unsur-unsur ini dilakaukan setiap hari selama 24 jam, untuk mengamati perubahan setiap jam pada unsur-unsur tersebut. Pada pengamatan ini kita membuat 2 analisa yaitu analisa sinoptik dan analisa trend.unsur di atas merupakan salah satu proses dalam menentukan perkiraan cuaca.

Data hasil observasi selanjutnya akan dimasukkan ke dalam computer pengolahan data. Data tersebut selanjutnya akan di kirim ke BMKG pusat (Jakarta) dan di Kantor Balai Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV (Jl. Recin Center, Makassar) setiap 3 jam sekali selama 24 jam.

Gambar 21.monitor input data b. Perkiraan cuaca

1. Monitor perkiraan cuaca permukaan

perkiraan cuaca permukaan terjadi pada saat tanggal 08 November 2015, yang diamati oleh BMKG Potera di Makassar.

(17)

Cara kerja :

Diukur dari ketinggian 3000 feet, karena dari ketinggian inilah yang sangat berpengaruh pada perubahan cuaca dan kondisi pertumbuhan awan. 2. Monitor perkiraan gelombang dengan menggunakan sofwerwindwves- 05

Gambar 23.monitor sofwer windwves-05

Adapun output dari sofwerwindwves- 05yaitu :

1. gelombang maximum 2. gelombang signifikan 3. arus permukaan 4. swell

5. perkiraan angin yang ketinggiannya 10 m.

Cara kerja :

(18)

Gambar 24. Output gelombang maximum

KemudianPerkiraan gelombang ini kita bisa buat untuk dua hari dan tujuh hari ke depan.

3. Monitor pergerakan awan di permukaan laut

Monitoring awan ini bertujuan untuk melihat pergerakan dan memantau kondisi awan melihat daerah mana yang akan terjadi presipitasi (hujan) dan memantau daerah yang memungkinkan terjadinya kondisi cuaca ekstrim (badai)

(19)

Gambar

Gambar 1.taman alat meterologi
Gambar 2.sangkar meterologi.
Gambar 6. Gelas ukur
Gambar 7. Kertas pias Penakar hujan otomatis tipe hellman
+7

Referensi

Dokumen terkait