1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Agregat merupakan komponen utama dari lapisan perkerasan jalan yaitu
berkisar antara 90%–95% berdasarkan persentase beratnya. Daya dukung dan stabilitas lapisan permukaan jalan ditentukan dari sifat–sifat, bentuk butir, dan gradasi agregatnya. Namun untuk mendapatkan agregat yang memenuhi syarat
sulit dilakukan jika agregat diambil langsung dari alam (quarry). Sehingga untuk
mendapatkan bentuk butiran agregat yang diharapkan yaitu minimal mendekati
gradasi yang memenuhi untuk campuran aspal diperlukan pengolahan material
dari alam (quarry) lebih lanjut dengan menggunakan alat/mesin pemecah batu
(stone crusher).
Agregat kasar merupakan agregat yang terdiri dari batu pecah atau kerikil
pecah yang bersih, kering, kuat, awet dan bebas dari bahan lain yang akan
mengganggu. Sedangkan agregat halus merupakan pasir alam atau pasir buatan
yang bebas dari gumpalan–gumpalan lempung dan merupakan butiran yang bersudut tajam dan mempunyai permukaan yang kasar. (Sukirman, S.,1999)
Aggregat kasar dihasilkan oleh alam, berasal dari gunung-gunung atau
bukit-bukit dan sungai-sungai dimana harus diproses terlebih dahulu sebelum
digunakan sebagai material perkerasan jalan raya.
Untuk pembuatan perkerasan jalan di sekitar Kota Medan, material
aggregat kasar yang sering digunakan berasal dari Kota Binjai dan Kecamatan
Patumbak, yang mana keduanya merupakan spesifikasi galian C. Galian C adalah
2
galian yang bahannya tidak dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang
banyak, contohnya garam, pasir, marmer, batu kapur, tanah liat dan asbes.
Sebagaimana diketahui istilah “galian C” yang terdapat dalam UU No.11 Tahun
1967 tentang Ketentuan–Ketentuan Pokok Pertambangan, kemudian diganti
menjadi “batuan” berdasarkan UU No.4 Tahun 2009.
Sebagai material lapisan perkerasan jalan, karakteristik aggregat kasar
harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Begitu pula aggregat kasar yang
bersumber dari Kota Binjai dan Kecamatan Patumbak. Hal inilah yang
mendorong peneliti melakukan penelitian ini.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Apakah karakteristik agregat kasar yang bersumber dari Kota Binjai dan
Kecamatan Patumbak memenuhi persyaratan sebagai material lapisan pondasi dan
lapisan permukaan jalan?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa karakteristik aggregat
kasar yang digunakan sebagai material lapisan pondasi dan lapisan permukaan
jalan.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan bahan
pertimbangan bagi pemerintah atau instansi yang terkait dalam menggunakan
material aggregat kasar Kota Binjai dan Kecamatan Patumbak sebagai lapisan
pondasi dan lapisan permukaan jalan.
3 1. 5 BATASAN MASALAH
Adapun yang menjadi batasan masalah adalah sebagai berikut :
1. Aggregat kasar yang diteliti bersumber dari 3 AMP yaitu : PT. Adhi
Karya, PT. Karya Murni Perkasa, PT. Rapi Arjasa.
2. Penelitian ini hanya berdasarkan kajian laboratorium yang
dilaksanakan di Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.
3. Acuan yang digunakan adalah kriteria yang ditetapkan oleh
Kementrian Pekerjaan Umum direktorat Jenderal Bina Marga tahun
2010 revisi 2, SNI dan AASHTO.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I. Pendahuluan
Berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, pembatasan masalah serta sistematika pembahasannya.
BAB II. Tinjauan Pustaka
Berisikan uraian maupun landasan teori mengenai karakteristik aggregat kasar
serta spesifikasi yang digunakan.
BAB III. Metodologi Penelitian
Berisikan tentang tahapan pelaksanaan penelitian dimulai dari penentuan lokasi
sumber aggregat kasar, pengujian di laboratorium, pengolahan data, penyajian
hasil penelitian serta analisa.
4
BAB IV. Hasil dan Analisa
Berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh dari pengujian di laboratorium serta
analisa hasil tersebut.
BAB V. Kesimpulan dan Saran
Berisikan tentang kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan,
serta saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan.