• Tidak ada hasil yang ditemukan

LCR Publikasi Triwulan III 2017 BWS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LCR Publikasi Triwulan III 2017 BWS"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PERHITUNGAN

KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN

Nama Bank

: PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Posisi Laporan

: Triwulan III - 2017

Analisis secara Individu

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum, berikut dibawah ini kami sampaikan analisis kualitatif atas kondisi likuiditas PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. (BWS) untuk periode laporan Triwulan III - 2017.

1. Analisis Nilai LCR

Posisi Triwulan III-2017, hasil perhitungan atas nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR) seperti yang dapat dilihat pada tabel perhitungan dalam penilaian kuantitatif, nilai LCR BWS berada pada posisi 130,28% (lebih dari 80%). Dengan rasio tersebut, maka BWS dapat dikatakan telah memenuhi ketentuan regulator yaitu pemenuhan rasio LCR minimum 80% untuk kategori Bank Asing pada periode Triwulan III - 2017.

Nilai rasio tersebut diperoleh dari hasil bagi antara komponen-komponen High Quality Liquid Asset (HQLA) dibandingkan dengan proyeksi arus kas keluar bersih (Net Cash Outflow) berdasarkan rata-rata posisi akhir bulan selama Triwulan III - 2017, dimana :

 Total HQLA yang dimiliki BWS sebesar Rp 3.406,29 miliar; dan  Net Cash Outflow sebesar Rp 2.614,57 miliar.

Proyeksi nilai Net Cash Outflow tersebut diperoleh dari hasil pengurangan :  Cash Outflow sebesar Rp 3.461,59 miliar; dan

Cash Inflow sebesar Rp 846,99 miliar.

2. Tren Nilai LCR dibandingkan dengan periode sebelumnya

(2)

2  HQLA Level 1 : Peningkatan Nilai Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia (SDBI) sebesar Rp 727,05 miliar (haircut 0%).  HQLA Level 2A :Peningkatan Nilai Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Sektor Publik sebesar Rp 238,50 miliar (haircut 15%). Disisi lainnya, Total Net Cash Outflow mengalami penurunan sebesar Rp 92,73 miliar menjadi sebesar Rp 2.614,60 miliar.

3. Komposisi HQLA

Dalam perhitungan LCR ini, komponen-komponen HQLA yang diperhitungkan terdiri atas tiga level :

a. HQLA Level 1

Yang termasuk dalam komponen HQLA level 1 yaitu komponen-komponen yang dalam perhitungan LCR dikenakan haircut 0%. Komponen pada level ini merupakan komponen-komponen dengan kualitas aset terbaik. Adapun rincian rata-rata atas komponen-komponen HQLA level 1 dalam tiga periode end of month dapat dilihat pada Tabel I berikut ini.

Tabel I - Rata-rata Komponen HQLA Level 1

Dalam Jutaan Rupiah

No. Komponen HQLA Level 1 Nilai Outstanding /

Nilai Pasar

1 Kas & Setara Kas 252.216

2 Penempatan pada Bank Indonesia (Giro pada BI) 2.045.513 3 Surat Berharga yang Diterbitkan/Dijamin Entitas Sektor Publik 0 4 Surat Berharga Pemerintah (SUN) & Bank Indonesia (SBI & SDBI) 859.294

Total HQLA Level 1 3.157.023

b. HQLA Level 2A dan 2B

Untuk komponen HQLA Level 2A & 2B, Bank hanya memiliki instrumen keuangan yang memenuhi persyaratan HQLA Level 2A, yaitu surat berharga yang diterbitkan/dijamin oleh Entitas Sektor Publik dan Korporasi Non-Keuangan berturut-turut sebesar Rp 260,63 miliar dan Rp 38 miliar yang keduanya dikenakan haircut 15% sehingga nilai yang diperhitungkan secara rata-rata tiga periode end of month pada Triwulan III ini sebesar Rp 249,27 miliar.

4. Konsentrasi Sumber Pendanaan

(3)

3

Tabel II - Konsentrasi Sumber Pendanaan

IDR Foreign Currencies (in USD)

Dana Pihak Ketiga 58,38% Dana Pihak Ketiga 79,84% Pinjaman yang Diterima 0,00% Pinjaman yang Diterima 15,88% Equity (Modal) 23,63% Modal 2,25%

Lainnya 8,01% Lainnya 2,03%

5. Eksposur Derivatif

Bank yang masih tergolong kelompok BUKU 2 secara kompleksitas transaksi operasional dapat dikatakan masih terbatas. Baik dilihat dari sisi produk maupun transaksi. Atas kondisi tersebut, pada akhir Triwulan III-2017 (29 September 2017) Bank hanya memiliki eksposur derivatif jenis swap & spot sebesar Rp 1,79 miliar dengan underlying nilai tukar.

6. Mismatch Mata Uang dalam LCR

Aset likuid Bank baik dalam mata uang IDR maupun valuta asing (USD) masih dapat meng-cover proyeksi nilai arus kas keluar bersih, dimana nilai LCR Bank baik dalam )DR maupun USD berada di atas batasan minimum regulasi LCR ≥ 80% .

7. Manajemen Likuiditas

Dengan dipenuhinya tingkat LCR sesuai regulasi yang berlaku (LCR BWS > 80%) menunjukan bahwa manajemen likuiditas BWS dikelola dengan baik. Fungsi pengawasan langsung yang dijalankan manajemen atas kondisi likuiditas BWS diperoleh dari laporan monitoring harian yang disusun oleh Divisi Treasury dan Divisi Manajemen Risiko melalui daily money market - forex report, bonds report, summary report treasury, daily liquidity report, AL/NCD Report, maturity gap,serta liquidity gap. BWS pun secara periodik melakukan stress test atas aset likuid bank terhadappenarikan dana dari deposan inti. Informasi yang dimuat dalam laporan-laporan dan stress test tersebut digunakan manajemen untuk menilai, menimbang dan mengambil keputusan atas kondisi likuiditas BWS.

Selain hal tersebut, dalam proses manajemen likuditas, BWS pun telah menyiapkan pula langkah-langkah dalam rangka memitigasi risiko likuiditas yang mungkin terjadi, antara lain dengan menjaga hubungan baik dengan bank-bank di Indonesia maupun mancanegara untuk membuka dan meningkatkan money market line sertaBWSpun memilikifasilitas committed line dari parent bank (Woori Bank Korea).

Analisis secara Konsolidasi

Referensi

Dokumen terkait

diperoleh dari hasil penghitungan multiple korelasi dengan metode Werry-Doelittle. Alat yang digunakan; bola futsal, meteran, stopwatch, cones, tiang bendera,.

Berdasarkan uraian pada hasil, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan Penyuluhan “Songsong Masa Depan Tanpa Rokok” mampu meningkatkan

Heat Exchanger Reboiler LS-E6 pada Unit RFCCU merupakan suatu alat penukar panas yang digunakan untuk memanaskan fluida pada bottom Stabilizer III dengan pemanas steam..

Pada grafik titik B1, kondisi struktur mengalami awal tekuk (buckling) pada elemennya, struktur sempat mengalami ketidakstabilan sehingga terjadi penurunan beban pada grafik,

5.2 Bank boleh mengikut budi bicara mutlaknya tertakluk kepada terma dan syarat yang ditetapkan dalam Bahagian B dalam Jadual atau mengikut mana-mana yang berkenaan, Surat Tawaran

The results showed that application organic fertilizer had significant increase on plant height, stem diameter, number of leaves, tiller number and rhizome fresh weight.. While

Namun, tidak ada langkah tambahan yang diambil untuk menentukan sifat dan tujuan rekening atau untuk mengidentifikasi penerima pembayaran dari rekening.Pada 12 Desember 2005,

Aldian R,dalam penilitianya tentang “Aplikasi rte pariwisata provinsi jawa barat pada dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi jawa barat berbasis android” pada tanggal