• Tidak ada hasil yang ditemukan

Newsletter EkonomiIndonesia Edisi 2 Tahun I Januari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Newsletter EkonomiIndonesia Edisi 2 Tahun I Januari"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Newsletter EkonomiIndonesia Edisi 2 Tahun I Januari-Februari 2013

Daftar Isi:

Kembali,2 Asuransi Baru 2

Sekilas Newsletter 2

Prakata:Tahun Baru,Semangat Baru 3

Asuransi Baru Segera Hadir… 3 Asuransi Allianz Utama Melakukan Penyuapan 4 Waskita Karya dan Wismilak,Penutup Target IPO 5 Pemodal Asing (Kembali Lagi) 5-7

Kontak Redaksi dan Iklan 7

(2)

Kembali,2 Asuransi Baru Hadir

JAKARTA-Setelah PT Asuransi Jiwa Syariah

Amanah Giri Artha mendapatkan izin dari Bapepam LK pada awal Oktober 2012,kini hadir kembali 2 asuransi baru di Indonesia.

 Asuransi Jiwa Mega

Asuransi ini bisa jadi berafiliasi dengan CT Corporation(Holding Company usaha milik

Chairul Tanjung,”Si Anak

Singkong”).Sebenarnya,CT Corp telah memiliki Asuransi Jiwa Mega Life,bersama dengan PT Sinarmas Multiartha Tbk.(Sinarmas),yang resmi berdiri pada 2004,setelah mengakuisisi PT Asuransi Jiwa Mantari Mulia Sejahtera.

Hingga saat ini,belum ada informasi terkait hal ini.

 Asuransi Mitra Pelindung Mustika

Dimiliki oleh Saratoga Group(Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya),dan mungkin dahulunya bernama Asuransi

Indrapura,karena berdasarkan data di website Asuransi Indrapura(www.indrapura.co.id) dan di website Mitra Pinasthika Mustika(Induk Usahanya www.mpmgroup.co.id) datanya sama,berdiri sejak Mei 2012(di web Indrapura sendiri diakuisisi pada Mei 2012,diakuisisi Zuelig Group dan MPM).

Sekilas Newsletter

Newsletter ini didirikan pada November 2012.Newsletter ini berisikan informasi ekonomi di Indonesia(Pada awalnya hanya memberitakan asuransi).Hadir tiap 2 bulan sekali,dan dapat di download di http://sites.google.com/site/economyindo/download.

(3)

PRAKATA:Tahun Baru,Semangat Baru

Salam Hangat,

Sebelum prakata ini disampaikan,kami ucapkan selamat Hari Natal 2012 dan Tahun Baru 2013.Semoga tahun 2013 ini bisa memberikan semangat baru buat kita semua.

Tahun 2013 ini,menjadi momentum dimana kami harus membenahi diri,dibandingkan dengan edisi terdahulu.Kini,kami lebih bebas dan tidak terpaku pada template yang disediakan Microsoft Word 2010.

Mulai edisi ini pula,kami akan hadir dengan berita berita ekonomi dan pasar modal.

Sekian

Jakarta,20 Desember 2012 Redaksi

Segera,Asuransi Baru Dibentuk

JAKARTA-Bank BCA sedang membangun Asuransi Jiwa,yang akan berada dibawah PT Dinamika Usahajaya(BCA Sekuritas) yang sedang dirapikan strukturalnya,setelah akuisisi dari grup Djarum.

Bank CIMB Niaga sedang mencari perusahaan asuransi umum,yang mungkin bisa berbentuk akuisisi,atau patungan.

Kemungkinan,2 asuransi yang sedang dibentuk ini akan resmi pada 2013.

BCA memiliki Central Sejahtera Insurance(Asuransi Umum),dengan kepemilikan tak langsung.

CIMB Niaga pernah masuk di Asuransi Cigna,tapi dijual.Dan berpartner dengan Sun Life,dan induk usaha,dan membentuk CIMB Sun Life.

(4)

Asuransi ALLIANZ Utama melakukan

Penyuapan?

JAKARTA: Skandal dugaan penyuapan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia kepada pejabat BUMN Indonesia terjadi dalam kurun waktu 2001-2008. Namun, sebenarnya skandal tersebut sempat terbongkar pada 2005 atas laporan seorang pembisik atau whistleblower. Berikut adalah hasil investigasi Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat.SEC mengungkapkan Allianz SE, induk usaha Allianz Utama tidak memiliki kendali yang efektif atas laporan keuangan anak usahanya pada 2005. Allianz SE tidak memiliki kemampuan untuk mengakses sistem akuntansi Allianz Utama sehingga tidak dapat medeteksi pergerakan dana ke rekening agen dengan tujuan khusus (Agent special purpose account/ASPA) yang digunakan sebagai kendaraan pembayaran kepada pejabat BUMN Indonesia.Selain itu, rekening agen dengan tujuan khusus dipertahankan dengan nama Agen Indonesia untuk

membuatnya pergerakan dana ke rekening ini tampak untuk komisi pembayaran yang sah.Allianz SE juga tidak memiliki kendali efektif atas pembayaran komisi, sehingga pembayaran untuk rekening agen dengan tujuan khusus tanpa dokumentasi

pendukung.Namun, pada 1 Desember 2005, seorang whistleblower melaporkan

ASPA kepada Allianz SE whistleblower hotline dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang merupakan pemegang saham minoritas di Allianz Utama. Laporan tersebut juga diteruskan kepada Pemimpin Allianz of Asia-Pacific and Africa GmbH.Keluhan dari whistleblower tersebut diperinci tentang sejumlah kelemahan kendali, terutama

tentang keberadaan ASPA dan kurangnya transparansi. Pada 8 Desember 2005, Allianz Group Audit berinisiasi memulai audit dari kantor Indonesia, namun, review terbatas pada penggelapan dari Perusahaan.Audit mengidentifikasi rekening ASPA digunakan, terutama oleh Manajer Pemasaran Allianz Utama, sebagai kendaraan untuk membayar proyek pembangunan dan komisi agen kepada klien dan proyek khusus untuk mengamankan bisnis dengan Allianz Utama.Hal ini juga mengidentifikasi dua rekening internal kepada Agen Indonesia, satu untuk komisi agen normal dan satu lagi untuk berbagai keperluan. Namun, tidak ada langkah tambahan yang diambil untuk menentukan sifat dan tujuan rekening atau untuk mengidentifikasi penerima pembayaran dari rekening.Pada 12 Desember 2005, berdasarkan temuan audit Allianz SE mengarahkan manajemen Allianz Utama untuk menutup rekening agen dengan tujuan khusus. Meskipun manajemen setuju untuk menutup rekening dan menghentikan pembayaran, namun ternyata pembayaran tidak wajar terus dilakukan untiuk

mengamankan bisnis Allianz Utama sampai 2008. Kiswati Soeryoko, Chief of Sharia and Corporate Communication Officer Allianz Life Indonesia mengatakan saat ini kasus itu telah selesai. Kiswati enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus tersebut."Kasusnya sudah selesai ya. Kami juga sudah

menerapkan standar good corporate governance yang lebih kuat, juga

restrukturisasi manajemen," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (18/12).

(5)

Waskita Karya dan Wismilak Penutup

IPO Tahun 2012

JAKARTA-Target IPO tahun ini “Terpaksa” turun dari 25,jadi 23.Hal ini disebabkan oleh mundurnya rencana penyelesaian IPO pada berberapa calon emiten.Dan,Wismilak Inti Makmur Tbk.(WIIM) dan Waskita Karya Tbk.(WSKT) menjadi emiten terakhir yang melakukan IPO.Wismilak Inti Makmur melepas 630 juta saham baru,atau sekitar 30% dari modal disetor,dana tunai hasil IPO sebesar Rp409,47 Miliar,dengan alokasi 50%

belanja modal,30% modal kerja dan 20% pembayaran utang bank.Seperti diketahui, Waskita Karya berencana menawarkan sekitar 32 persen saham dalam IPO tersebut atau setara dengan 3.082.315.000 lembar saham. Perseroan berharap dapat meraup dana sebesar Rp 1,17 triliun.Waskita akan

menggunakan dana hasil IPO untuk 60% untuk modal kerja dan sisanya untuk pengembangan usaha perseroan.

Pemodal Asing (Kembali Lagi)

JAKARTA. Pesona Indonesia

sulit pupus di mata Negeri Sakura, Jepang. Bekas penjajah negeri kita itu hingga kini masih tercatat sebagai salah satu investor asing terbesar di

Indonesia.Mengutip data Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM), nilai penanaman modal asing investor Jepang di Indonesia tahun lalu mencapai US$ 1,51 miliar. Tahun ini, hampir pasti realisasinya bakal lebih besar. Maklumlah, hingga kuartal III lalu, nilai PMA Jepang sudah mencapai US$ 1,8 miliar, atau mencapai 10% dari total nilai investasi asing di tanah

air.Mendekati ujung tahun 2012, ekspansi pemodal

Negeri Matahari Terbit semakin kencang. Beberapa waktu lalu,

tercatat beberapa korporasi lokal menjalin kerjasama dengan perusahaan Jepang. Baik dalam bentuk joint venture maupun joint operation.Sebut saja, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) yang menggandeng dua perusahaan Jepang untuk mengembangkan bisnis kawasan industri. Nah, invasi pemodal Jepang tak melulu di bisnis properti atau otomotif, lo. Bisnis keuangan pun tak luput dari teropong ekspansi

mereka.Kabar yang berhembus dari Jepang menyebutkan, Dai-ichi Life Insurance Co Ltd dan

Fukoku Mutual Life Insurance Co, tengah membidik PT Panin Life, perusahaan asuransi PT Panin Financial Tbk (PNLF).Sumber Reuters membisikkan, jumlah saham yang diincar dua investor itu tak sedikit, yakni sebesar 40% saham Panin Life senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 1,92 triliun.Panin Life memiliki aset Rp 3,52 triliun per 30 September 2012. Nilai 40% aset Panin Life berkisar Rp 1,41 triliun. Jika asumsi nilai pembelian Panin Life Rp 1,92 triliun, maka boleh dibilang ada premium Rp 517 miliar yang di kantongi Panin Financial selaku induk.

(6)

Bank of America Merril Lynch telah ditunjuk sebagai penasihat keuangan Panin Life. Asal tahu saja, sebelum ditaksir oleh Dai-ichi dan Fukoku, Panin Life juga sempat ditaksir oleh Nippon Life, perusahaan asuransi terbesar di Jepang.Vice President Director Panin Life Simon Imanto tak membantah kabar tersebut. Saat ini, pengendali Panin Life tengah berada dalam proses penjajakan kerjasama dengan mitra

bisnis potensial. “Yang kami

jajaki adalah kerjasama strategis, bukan akuisisi,” kata dia.Seperti apa bentuk kerjasama strategis dengan perusahaan asuransi Jepang itu, manajemen Panin Life memilih bungkam. Tidak tertutup kemungkinan, Dai-ichi dan Fukoka menjadi investor Panin Life melalui pembelian sebagian saham perusahaan ini. Bisa pula perusahaan Jepang ini membentuk joint venture atau joint operation dengan Panin Life.Manajemen Panin Life mengelak membeberkan lebih jauh perincian rencana kerjasama itu. Termasuk berapa nilai saham Panin Life yang akan dilepas kepada si mitra baru berikut

nilainya. “Tahapnya baru

diskusi dan proses masih

berlangsung,” kilah Simon,

diplomatis. 6

Presiden Direktur Panin Financial Fadjar Gunawan menambahkan,

perusahaannya memang tengah mencari mitra baru untuk mengembangkan

bisnis. “Grup kami memang

besar, tapi masih ada yang lebih besar dan kami butuh kerjasama dengan pemain

besar,” ujarnya.

Cenderung positif

Asal tahu saja, Panin Life dahulu bernama Panin Anugrah Life. Sebesar 99,99% sahamnya dimiliki oleh Panin Financial, yang sejak tahun 2010 lalu menjadi induk usaha Grup Panin.

Selain memiliki Panin Life, Panin Financial yang dahulu bernama PT Panin Life Tbk itu, juga memiliki Panin Internasional dan Epanin Dotcom. Panin Financial juga tercatat sebagai pengendali 45,94% saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) alias Panin Bank.

Boleh jadi, menggaet rekanan anyar merupakan rencana mendesak yang mesti Panin Financial lakukan agar kinerja di masa mendatang lebih moncer. Maklum, persaingan di bisnis asuransi saat ini makin ketat. Apalagi kinerja terakhir Panin Financial kurang menggigit.

Mengutip laporan keuangan kuartal III, pendapatan premi perusahaan ini turun tipis 2% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp 1,57 triliun. Untung saja, pada periode itu, pendapatan bersih konsolidasi Panin Financial masih mampu tumbuh 13,5% menjadi Rp 1,76 triliun. Alhasil, laba bersih Panin Financial berhasil naik 29% menjadi Rp 858 miliar.

Di mata analis, rencana menggandeng investor baru bisa berdampak positif bagi emiten ini. Apalagi, calon peminang Panin Life merupakan pemain bisnis asuransi juga dengan skala bisnis lebih besar. Dus, Panin Financial bisa berharap perusahaan asuransinya makin

menggeliat dengan jaringan dan sistem si mitra.

Masuknya investor baru ke tubuh Panin Life juga bisa mengalirkan modal segar ke perusahaan yang bisa dimanfaatkan untuk modal kerja atau meringankan beban kewajiban.

(7)

Analis MNC Securities Reza Nugraha mencatat, saat ini, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) Panin Financial 0,3 kali, dan berpotensi menjadi 0,2 kali - 0,1 kali setelah penjualan Panin Life. DER industri saat ini, merujuk data RTI, 1,57 kali.

Alhasil, menurut Reza, harga saham PNLF

berpeluang naik ke kisaran Rp 150 - Rp 170 per saham dalam setahun ke depan. Ia merekomendasikan

investor untuk membeli saham PNLF.

Analis Anugerah Securindo Indah Bertoni Rio melihat, rencana akuisisi 40% saham Panin Life oleh investor Jepang itu hanya menjadi sentimen sesaat bagi harga saham PNLF.

Kendati demikian, profil keuangan emiten ini berpotensi membaik di masa mendatang. Hitungan dia, rasio utang PNLF berpeluang menurun ke level 0,2 kali. Rasio laba

bersih terhadap ekuitas (ROE) bisa naik menjadi 13 kali. Sedang, ROA atau rasio laba bersih atas aset diprediksi menjadi 10 kali.

Untuk rentang setahun ke depan, Bertoni

memprediksi harga PNLF berkisar Rp 135 - Rp 160 per

saham. “Investor bisa

speculative buy saat harga

di Rp 130 per saham,” kata

dia. Pada perdagangan Kamis (13/12), PNLF ditutup di harga Rp 139 per saham.

***Sumber : KONTAN MINGGUAN 12 - XVII, 2012 Saham

Kontak Redaksi

WEBSITE:

http://economyindo.xtgem.com

http://sites.google.com/site/economyindo Facebook:

EkonomiIndonesia Twitter:

@EkonomiINDO E-Mail:

economyindonesia@gmail.com Yahoo Messenger!:

Renaldhoaldo

Referensi

Dokumen terkait

Proses adsorpsi-koagulasi dilakukan dengan variabel tetap meliputi suhu 60 °C, konsentrasi H-zeolit 12% dari massa crude glycerol , ukuran tawas dan H-zeol it

Ventilasi vertikal solar adaptive ini bergerak berdasarkan arah intensitas cahaya matahari dan suhu di dalam gedung dengan menggunakan metode Fuzzy Sugeno dari input

4 Penelitian tentang konsumsi obat tradisional dan efeknya terhadap janin memang belum dibuktikan secara klinis, namun dari penelitian yang dilakukan pada hewan

(3) pembelajaran belum menggunakan pendekatan matematika realistic. Dari permasalahan-permasalahan tersebut tutor dan mahasiswa di Program S1 PAUD di Pokjar Kota

Pemeritah daerah harus bekerja keras untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi melalui peningkatan produktivitas sektor atau kegiatan ekonomi yang mampu menyerap tenaga

382.694.832,- diantaranya dari kegiatan Kemitraan paraji untuk persalinan di puskesmas PONED tidak diserap seluruhnya oleh karena biaya perjalanan dinas dalam

Orang yang tidak mudah menyerah memiliki kemampuan keras untuk mengungguli setiap rintangan, belajar dari kegagalan, dan tidak takut mencoba sesuatu yang baru.

Berdasarkan hsil penelitian dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut; 1) Bagi guru, modifikasi permainan papan kreasi magnetik ini dapat digunakan oleh guru