1
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Perda Kabupaten Bogor No. 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, dimana Dinas Kesehatan wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja tahunan. Laporan ini memuat hasil pengukuran sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan program/kegiatan melalui indikator kinerja (parameter) yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Adapun sumber dana Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2014 berasal dari APBD Kabupaten Bogor, APBD Propinsi dan APBN tahun anggaran 2014.
Indikator kinerja Sasaran merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014. Indikator kinerja Sasaran menggunakan indikator kinerja utama yang dipilih dari beberapa output dan atau outcome dari kegiatan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan (input) yang mengutamakan penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor/APBD Propinsi/APBN, indikator keluaran (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Daftar Pengesahan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014. Gambaran pengukuran kinerja Dinas Kesehatan tahun 2014
dalam pencapaian pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014, disajikan dalam diagram 1.1.
2
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
Diagram 1.1. Alur Pikir Pengukuran Kinerja
Metode penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor secara umum mengacu pada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pengukuran kinerja Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014 ini menggambarkan indikator kinerja output (grand output) atau outcome pada program/kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor selama tahun 2014 sesuai dengan penetapan indikator kinerja yang ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014.
1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA SUSUNAN ORGANISASI 1.2.1. Tugas Pokok
Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor No. 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Tugas Pokok Dinas Kesehatan adalah membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang kesehatan dan tugas pembantuan.
1.2.2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan
Program
Kegiatan
Pengukuran Kinerja Sasaran Dinas Kesehatan
Tahun 2014
LAKIP Dinas Kesehatan TAHUN 2014 Indikator Kinerja IK : Input,Output/ Outcome
3
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
1.2.3. Susunan Organisasi
Susunan dan tugas unsur organisasi Dinas Kesehatan, berdasarkan Perda Kabupaten Bogor No. 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri atas :
1. Kepala Dinas (dr.Hj.Camalia W Sumaryana, MKM)
2. Sekretariat (Ir. Hj. Ati Iravati Dewi, MM), membawahi :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan (Dini Priyantini, SKM) b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (H. Mardani, SPd, MM) c. Sub Bagian Keuangan (Rahmi Winandari, SKM.M.Kes)
3. Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (Ir. Sri Basuki Dwi Lestari, MKM),
membawahi :
a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (M. Lintang, SKM, MKes) b. Seksi Promosi Kesehatan (Arihni, SKM, MKM)
c. Seksi Data dan Informasi Kesehatan (Maryam, Bsc)
4. Bidang Pelayanan Kesehatan (Dr. Dini Susanti Hasan Toto), membawahi :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan (dr. Agus Fauzi) b. Seksi Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan (POM)
(Runny R. P, S.Si, Apt)
c. Seksi Pelayanan Upaya Kesehatan (Dra. Fernandez Itha, Apt)
5. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, (Drg Rosnila Davy Siregar) membawahi :
a. Seksi Gizi (Dewi Dwinurwati, SKM, MKM)
b. Seksi Kesehatan Ibu, Anak & Keluarga Berencan (dr. Fusia Meidiawati, MHKes) c. Seksi Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia (Nova Linda, SKM)
6. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan
4
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
c. Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi (dr. Evawangi )
7. UPT ; dan
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Secara lengkap susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor digambarkan dalam diagram 1.2.
Diagram 1.2. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor (Sesuai Perda Nomor 11 Tahun 2008)
Sub. Bag. Program Pelaproan Sub. Bag. Umum & Kepegawaian Sub. Bag. Keuangan Dini Priyantini,SKM H. Mardani, SPd, MM Rahmi. W SKM, MKes Kelompak Jabatan Fungsional Wayan Sri Agustini,
M.kes
dr.Hj. Camalia W Sumaryana, MKM
Bidang Binkesmas
Drg Rosnila Davy S Bidang Pelayanan Kesehatan
Dr. Dini S.Hasan Toto Bidang Promkes & SDK
Ir. Sri Basuli Dwi Lestari, MKM Bidang P2PKL Dr. Eulis W, M.Epid Sie.Promkes Arihni, SKM.MKM Sie PSDK M.Lintang,SKM, MKes Sie Yandasruj Dr. Agus Fauzi Sie PUK Dra.Fernandez Itha, Apt. Sie Farmasi&POM Sie.Gizi Sie Kes.Remaja&Lansia Novalinda, SKM
Sie KIA & KB Dr. Fusia Meidiawati,MHKes
Dr. Evawangi
Sie P2M Dr. Sri Irianti
Sie Peny. Lingkungan Didik. Supriyono,
SKM,MKes Sekretaris
Ir. Hj. Ati Iravati Dewi, MM
Maryam, Bsc Sie Data & SIK
Runny.R.P, S.Si, Apt Dewi Dwi N, SKM.M.Kes
UPT
Kepala Dinas5
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
Permasalahan utama yang perlu direspon berkaitan dengan peran dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun anggaran 2014 terutama :
1.3.1. Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial ekonomi antara lain pendidikan, daya beli dan lingkungan yang tidak sepenuhnya dapat diintervensi oleh sektor kesehatan. Indikator yang digunakan untuk dapat menggambarkan derajat kesehatan
adalah :
Tabel 1
Indikator Derajat Kesehatan di Kabupaten Bogor
NO Indikator Derajat Kesehatan Angka
1
2
3
Angka Kematian Ibu ( AKI )
Angka Kematian Bayi ( AKB )
Angka Harapan Hidup ( AHH )
359/100.000 KH (SDKI 2012 )
41,82/1000 KH ( BPS Kab Bogor dari 2009 - 2013 ) 70,00 ( BPS 2009-2013 )
1) Angka Kematian Bayi
Infant Mortality Rate (IMR) atau Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, kondisi AKB meskipun lambat menunjukkan kecenderungan menurun. Untuk mengurangi AKB yang masih tinggi di Kabupaten Bogor dan untuk mencapai target MDGs tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, maka pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya perlu ditingkatkan karena hal ini disebabkan AKB sangat sensitif terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit.
6
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014 2010-2014).
Bila dilihat dari jumlah data kematian neonatal, bayi dan balita di Kabupaten Bogor berdasarkan pencatatan dari Data Dasar Kesehatan Anak yang dilaporkan oleh fasilitas kesehatan/puskesmas yang ada pada tahun 2014 sebanyak 236 kasus, neonatal (0-6 hari)
sebanyak 161 kasus, neonatal (7 – 28 hari) sebanyak 19 kasus. Data laporan puskesmas
jumlah kematian bayi umur (29 hari – 11 bulan) sebanyak 36 yang terdiri dari 13 kasus
akibat Pneumonia, 4 kasus akibat Diare, dan 19 kasus akibat penyakit lainnya. Selain itu jumlah kematian balita (12 – 59 bulan) sebanyak 20 yang terdiri dari ISPA 6 kasus, diare 2 kasus, DBD 5 kasus, penyakit lain-lainnya sebanyak 7 kasus. Jumlah kematian bayi neonatal umur 0-28 hari dari Rumah Sakit pada tahun 2014 sebanyak 363 bayi dan umur 29 hari - < 1 tahun sebanyak 119 bayi.
Penyebab kematian bayi neonatal umur 0 – 28 hari berdasarkan laporan puskesmas sebagian besar disebabkan oleh Asphyxia sebanyak 42 bayi, BBLR sebanyak 70 bayi, Infeksi sebanyak 11 bayi, kelainan congenital sebanyak 28 bayi, Tetanus Neonatorum sebanyak 5 bayi dan kematian disebabkan hal lainnya sebanyak 24 bayi. Oleh karena itu kematian bayi dengan berbagai penyebabnya masih menjadi suatu masalah serius yang masih tetap harus menjadi perhatian utama.
2) Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) menunjukkan jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan masa nifas pada 100.000 kelahiran hidup dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Angka ini berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama pada saat ibu hamil, melahirkan dan pada saat nifas. AKI khusus untuk Kabupaten Bogor sampai saat ini belum ada, karena untuk menghitung AKI ini diperlukan denominator 100.000 kelahiran hidup (KH). Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, 36 % ibu hamil / bersalin mengalami komplikasi sewaktu hamil, bersalin atau nifas dan 22 % komplikasi paling sering timbul pada waktu bersalin. Hasil survey BPS Jawa Barat tahun 2003 menunjukan bahwa umumnya kematian ibu terjadi pada saat melahirkan yaitu sebanyak 60,87 % sedangkan yang meninggal waktu nifas sebesar 30,43 % dan meninggal waktu hamil adalah 8,70 % ( Profil Kesehaatan Jawa Barat, Tahun 2005 ).
Penyebab tidak langsung yang berperan dalam tingginya AKI ini antara lain faktor pendidikan ibu yang rendah, status gizi ibu yang kurang serta usia ibu saat hamil masih terlalu dini.
7
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
tahun 2014 sebanyak 71 terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 16 orang, kematian ibu bersalin sebanyak 16 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 39 orang.
Pada penanganan kasus sering ditemukan Trias Tiga Terlambat yang akan memperbesar angka kematian ibu diantaranya :
1. Terlambat memutuskan untuk mencari pertolongan bagi kasus kegawat daruratan obstetri.
2. Terlambat mencari tempat rujukan yang disebabkan oleh keadaan geografis dan masalah transportasi.
3. Terlambat memperoleh penanganan yang adekuat ditempat rujukan karena kurangnya sumber daya dan fasilitas kesehatan di pusat rujukan.
Melihat data-data di atas, permasalahan kematian ibu menjadi sangat kompleks karena selain faktor dari penanganan langsung pada saat ibu melahirkan kematian ibu disebabkan pula oleh faktor sosial ekonomi bahkan budaya masyarakat sehingga dalam mengatasinya tidak hanya dibutuhkan peran sektor kesehatan saja namun juga keterlibatan pihak-pihak lain yang terkait.
3) Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan derajat kesehatan. Penilaian ini dilakukan dengan melihat kondisi status gizi penduduk golongan rawan gizi yaitu anak-anak berumur dibawah lima tahun (balita), ibu hamil dan ibu menyusui. Hasil kegiatan pemantauan status gizi melalui Bulan Penimbangan Balita ( BPB ) tahun 2014 menunjukan ada sebesar 0,76 % balita termasuk dalam gizi dengan BB sangat kurang, 6,53 % balita dengan BB kurang, 91,05 % balita dengan BB normal dan 1,66 % balita dengan BB lebih. Prevalensi balita dengan Kurang Energi Protein (KEP) yang diperoleh dari penjumlahan balita dengan BB sangat kurang dan balita dengan BB kurang adalah sebesar 7,29 %.
Bila dibandingkan dengan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2013, balita dengan BB sangat kurang (0,75 %) mengambarkan dalam kondisi yang tidak jauh berbeda, Balita dengan BB kurang ( 6,78 %) mengalami penurunan sebesar 0,25 % dan BB normal (91,02 %) sehingga mengalami peningkatan sebesar 0,03 %.
Dimana pada tahun 2014 untuk balita dengan BB sangat kurang masih dalam keadaan kondisi tidak jauh berbeda dengan tahun 2013 (0,75 %) sehingga permasalahan gizi pada balita masih menjadi masalah utama yang harus tetap di ditangani.
8
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
pada tahun 2002 sebesar 19,08 % (SUSENAS 1999). Sementara menurut SDKI 2003 angka kesakitan nasional sebesar 19,03 %.
Berdasarkan dari hasil laporan puskesmas di Kabupaten Bogor 2014 pola penyakit terbanyak di Puskesmas pada bayi (0-28 hari) masih berkisar pada Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik sebanyak 32.606 kasus (35,44 %), Nasofaringitis Akut/Common Cold sebanyak 15.845 kaasus (17,22 %) dan Diare & Gastroenteritis sebanyak 11.953 kasus (12,99 %) dari seluruh penderita sebanyak 92.004 kasus.
Penyakit-penyakit tersebut masih berkaitan erat dengan kondisi lingkungan yang buruk, khususnya penyakit Infeksi Saluran Atas Akut yang pada tahun 2012 dan 2013 berada pada urutan pertama pola penyakit kelompok umur (0-28) hari dirawat jalan di puskesmas. Sehingga perlu menjadi perhatian apakah hal ini termasuk juga dengan pola asuh ibu terhadap anaknya. Pola penyakit terbanyak yang diamati di puskesmas juga menurut kelompok umur bayi usia 29 hari - < 1 tahun yaitu Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik (31,23 %), Penyakit nasofaringitis Akut (14,43 %) dan Diare & Gastroenteritis (11,56 %) dari seluruh penderita sebanyak 74.654 kasus.
Demikian pula pada golongan umur 1-4 tahun dan 5-44 tahun rangking pertama Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik, sedangkan umur 45-69 tahun yaitu penyakit Hipertensi Primer (Esensial) sebanyak 86.142 kasus (17,20 %) dan lebih dari 70 tahun rangking pertama adalah mendominasi lagi pada penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik.
Frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) sebanyak 7 kali terdiri dari 3 jenis KLB (Keracunan Makanan sebanyak 5 kali, suspect flu burung sebanyak 1 kali dan campak sebanyak 1 kali) yang menyerang 7 desa tersebar di 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Parung Panjang, Kemang, Cigombong, Citeureup, Gunung Putri dan Ciampea. Sedangkan lainnya yang secara bergantian muncul/sporadis (peningkatan kasus potensi) adalah KLB DBD, KLB Campak, Diare, Flu Burung, Chikungunya, Hepatitis dan Tetanus Neonatorum. Berdasarkan data dan kejadian luar biasa di atas pola penyakit masih didominasi oleh penyakit infeksi yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan, kasus penyakit seperti TB Paru mulai menunjukkan peningkatan kembali (re-emerging disease) sedangkan penyakit baru (new emerging disease) seperti HIV-AIDS perlu pula mendapatkan perhatian yang utama.
Penyakit degeneratif dan penyakit tidak menular meskipun berada pada urutan bawah namun perlu peningkatan penanganannya seperti penyakit-penyakit pada gigi, penyakit-penyakit kulit khususnya pada masyarakat di daerah industri, dan penyakit kebutaan karena katarak.
9
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014 mengacu kepada :
1. Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih
dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
6. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana Pembangunan
10
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013-2018 2.1.1. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013 - 2018, Visi Kabupaten Bogor adalah “ KABUPATEN BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA”
Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menetapkan Visi :
“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat ” Visi ini dimaksudkan bahwa setiap penduduk mampu berpikir, bersikap dan bertindak secara kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah kesehatan atas kehendak dan dorongan diri sendiri bahkan diharapkan mampu mempengaruhi lingkungannya untuk bersikap dan berperilaku hidup sehat.
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dan Visi Dinas Kesehatan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan serta masukan-masukan dari pihak yang berkepentingan (stakeholders), maka ditetapkan Misi Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor (2013 – 2018).
2.1.2. Misi
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 dan Visi Dinas Kesehatan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan serta masukan-masukan dari pihak yang berkepentingan (stakeholders), maka ditetapkan Misi Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor (2013-2018) sebagai berikut :
Misi Pertama :
11
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
dalam mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional demi memperoleh pelayanan kesehatan yang akuntabel.
Misi Kedua :
Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas
Misi ini mengandung makna bahwa setiap penduduk dapat terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mempunyai hak serta kesempatan yang sama untuk mengembangkan hidup sehat.
Misi Ketiga :
Meningkatkan daya Dukung Pelayanan Kesehatan
Misi ini mengandung makna bahwa dalam mendukung pencapaian misi pertama dan pencapaian visi dibutuhkan ketersediaan sumber daya kesehatan dan manajemen
kesehatan yang akuntabel.
2.1.3. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENEGAH
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan Strategis ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis, Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap sesuatu yang harus dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bogor telah dirumuskan dalam adalah :
A. Tujuan Misi ;
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, murah, merata dan berkualitas bagi semua orang.
2) Meningkatnya Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat dalam Bentuk Jampesehat.
12
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
2) Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat 3) Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat 4) Terselenggaranya pelayanan kseshatan melalui Jampesehat 5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan paramedik
6) Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan.
Selanjutnya perumusan tujuan dan sasaran dalam RPJMD dijabarkan kembali dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut:
MISI PERTAMA :
Tujuan : Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Masyarakat dalam Jaminan kesehatan Nasional
Sasaran :
1). Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan 2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan 4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan
6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap 7) Upaya penanggulangan penyakit menular
8) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan 10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
MISI KEDUA : Tujuan :
1) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat serta PHBS 2) Meningkatkan Puskesmas Terakreditasi dan Mempersiapkan puskesmas BLUD. Sasaran :
1) Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan 2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan 4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan 6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
13
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan 10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
MISI KETIGA : Tujuan :
1) Meningkatkan kapasitas sumber daya sarana dan prasarana kerja serta kualitas aparatur.
2) Meningkatkan fungsi koordinasi, regulasi dan fasilitasi pelayanan kesehatan pemerintah, swasta dan lintas sektor.
3) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan Sasaran :
1) Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan 2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan 4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan 6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
7) Upaya penanggulangan penyakit menular
8) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan 10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
2.1.4. SASARAN STRATEGIS
Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.
Sasaran-sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor adalah sesuatu dasar di dalam penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi akan sesuatu yang harus dicapai, dan untuk itulah Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah merumuskan sasaran-sasaran berikut indikator keberhasilannya yang dituangkan dalam dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU).
Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka rumusan strategi pada Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
14
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
b) Strategi 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan dengan kompetensi yang dibutuhkan.
c) Strategi 3. Menyusun Sistem kesehatan Daerah (SKD) Kabupaten Bogor
d) Strategi 4. Meningkatkan dan memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat. e) Strategi 5. Mengoptimalkan sarana kesehatan yang ada dan standar operasional
prosedur untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
f) Strategi 6. Memanfaatkan sistem informasi untuk mendeteksi penularan penyakit akibat mobilisasi penduduk yg tinggi
g) Strategi 7. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di masyarakat.
2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014
Sebagai penjabaran dari Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014.
RKT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014 semula disusun dengan berpedoman pada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, namun dengan adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka RKT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2013 dilakukan perubahan sesuai dengan pedoman yang baru yang memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja dan targetnya.
Secara lengkap RKT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014 disajikan dalam Lampiran 1.
2.3. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Menindaklanjuti Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah menyusun Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2014 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok, dan fungsinya yang ditandatangani oleh Bupati Bogor. Tapkin Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014 disusun berdasarkan Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
15
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014. Tapkin Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2014 disusun sesuai DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2014 dan dilakukan perubahan sesuai DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2014 perubahan. Tapkin Dinas Kesehatan memuat program yang dilaksanakan, sasaran strategis yang akan dicapai, indikator outcome berikut target kinerjanya, indikator output berikut target kinerjanya, serta anggaran yang tersedia sesuai dengan DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2014.
Sesuai dengan DPA perubahan tahun 2014, dana yang digunakan untuk membiayai program dan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor tahun 2014, tercantum dalam belanja langsung (belanja
16
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014 UNIT PENANGGUNG JAWAB PENCIRI TERMAJU PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN 1 6 7 8 9 A. UTAMA
1 Meningkatkan Cakupan 1 Persentase 100 % 1 Program Obat dan Perbekalan 26,117,687,000
Kepesertaan Masyarakat dalam pengadaan obat Kesehatan
JKN essensial
1 Pengadaan Obat Pelayanan 14,016,453,000Seksi Farmasi 1 & 3 1.6
Kesehatan Dasar (DAK) dan POM
2 Pengadaan Bahan Habis 1,472,839,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6
Pakai Laboratorium dan POM
Puskesmas
3 Pengadaan Alat Kedokteran 2,902,580,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6
Pakai Habis dan POM
4 Pengadaan Perlengkapan 619,868,000Seksi Farmasi 1 & 3 1.6
Medis Pakai Habis dan POM
5 Pengadaan Bahan Pendukung 678,614,000Seksi Farmasi 1 & 3 1.6
Obat dan Perbekalan dan POM
Kesehatan
6 Rapat Kerja Program Obat dan 24,810,000Seksi Farmasi 1 & 3 1.6
Perbekalan Kesehatan dan POM
7 Pengadaan Obat dan 2,500,000,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6
Perbekalan Kesehatan dan POM
(Belanja Jasa Sarana ASKES Tahun 2013)
KETERANGAN
2 3 4 5
17
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014 UNIT PENANGGUNG JAWAB PENCIRI TERMAJU PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN 1 6 7 8 9
8 Pembangunan/ Perluasan 1,639,990,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.5 Gudang Obat Dinas dan POM
Kesehatan
9 Pengadaan Bahan Habis Pakai 2,262,533,000 Seksi Farmasi 1 & 3 1.6 Laboratorium Puskesmas dan POM
(Kapitasi JKN 2014)
2 Cakupan Pelayanan 66 % 2 Program Upaya Kesehatan 73,801,602,120
kesehatan Masyarakat
masyarakat
1 Biaya Penunjang Pelayanan 452,327,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Cibinong
Puskesmas Cibinong dan Jaringannya
2 Biaya Penunjang Pelayanan 225,653,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Babakan
Puskesmas Babakan Madang Madang dan Jaringannya
1 & 3 1.6 3 Biaya Penunjang Pelayanan 392,643,000UPT Puskesmas
Kesehatan Masyarakat UPT Gunung Putri Puskesmas Gunung Putri
dan Jaringannya
4 Biaya Penunjang Pelayanan 575,603,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Sukaraja
Puskesmas Sukaraja dan Jaringannya
5 Biaya Penunjang Pelayanan 386,280,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Citeureup
Puskesmas Citeureup dan Jaringannya
4 5
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
18
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENANGGUNG
JAWAB
TERMAJU
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
6 Biaya Penunjang Pelayanan
374,189,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Cileungsi
Puskesmas Cileungsi dan
Jaringannya
7 Biaya Penunjang Pelayanan
547,136,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Jonggol
Puskesmas Jonggol dan
Jaringannya
8 Biaya Penunjang Pelayanan
238,533,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Cariu
Puskesmas Cariu dan
Jaringannya
9 Biaya Penunjang Pelayanan
349,120,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Sukamakmur
Puskesmas Sukamakmur dan
Jaringannya
10 Biaya Penunjang Pelayanan
276,745,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Klapanunggal
Puskesmas Klapanunggal dan
Jaringannya
11 Biaya Penunjang Pelayanan
291,587,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Ciomas
Puskesmas Ciomas dan
Jaringannya
12 Biaya Penunjang Pelayanan
229,618,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Dramaga
Puskesmas Dramaga dan
Jaringannya
19
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
13 Biaya Penunjang Pelayanan
363,108,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Ciampea
Puskesmas Ciampea dan
Jaringannya
14 Biaya Penunjang Pelayanan
202,679,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Pamijahan
Puskesmas Pamijahan dan
Jaringannya
15 Biaya Penunjang Pelayanan
492,616,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Cibungbulang
Puskesmas Cibungbulang dan
Jaringannya
16 Biaya Penunjang Pelayanan
465,779,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Rumpin
Puskesmas Rumpin dan
Jaringannya
17 Biaya Penunjang Pelayanan
167,743,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Leuwiliang
Puskesmas Leuwiliang dan
Jaringannya
18 Biaya Penunjang Pelayanan
463,272,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Cigudeg
Puskesmas Cigudeg dan
Jaringannya
19 Biaya Penunjang Pelayanan
439,715,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Parung
Puskesmas Parung Panjang
dan Jaringannya
2
3
4
5
20
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014 PENANGGUNG JAWAB TERMAJU FOKUS PEMBANGUNAN 1 6 7 8 9
20 Biaya Penunjang Pelayanan 345,685,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Tenjo
Puskesmas Tenjo dan Jaringannya
21 Biaya Penunjang Pelayanan 483,556,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Jasinga
Puskesmas Jasinga dan Jaringannya
22 Biaya Penunjang Pelayanan 288,522,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Sukajaya
Puskesmas Sukajaya dan Jaringannya
23 Biaya Penunjang Pelayanan 383,433,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Nanggung
Puskesmas Nanggung dan Jaringannya
24 Biaya Penunjang Pelayanan 163,979,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Kemang
Puskesmas Kemang dan Jaringannya
25 Biaya Penunjang Pelayanan 320,600,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Bojonggede
Puskesmas Bojonggede dan Jaringannya
26 Biaya Penunjang Pelayanan 347,013,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Parung
Puskesmas Parung dan Jaringannya
21
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
27 Biaya Penunjang Pelayanan
137,843,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Rancabungur
Puskesmas Rancabungur dan
Jaringannya
28 Biaya Penunjang Pelayanan
276,870,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Gunung Sindur
Puskesmas Gunung Sindur
dan Jaringannya
29 Biaya Penunjang Pelayanan
260,209,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Ciseeng
Puskesmas Ciseeng dan
Jaringannya
30 Biaya Penunjang Pelayanan
361,007,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Ciawi
Puskesmas Ciawi dan
Jaringannya
31 Biaya Penunjang Pelayanan
253,067,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Cijeruk
Puskesmas Cijeruk dan
Jaringannya
32 Biaya Penunjang Pelayanan
268,998,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Megamendung
Puskesmas Megamendung
dan Jaringannya
33 Biaya Penunjang Pelayanan
189,956,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Cisarua
Puskesmas Cisarua dan
Jaringannya
2
3
4
5
22
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENANGGUNG
JAWAB
TERMAJU
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
34 Biaya Penunjang Pelayanan
219,165,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Caringin
Puskesmas Caringin dan
Jaringannya
35 Biaya Penunjang Pelayanan
160,387,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Tamansari
Puskesmas Tamansari dan
Jaringannya
36 Biaya Penunjang Pelayanan
410,436,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Cigombong
Puskesmas Cigombong dan
Jaringannya
37 Biaya Penunjang Pelayanan
107,079,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Tenjolaya
Puskesmas Tenjolaya dan
Jaringannya
38 Biaya Penunjang Pelayanan
228,072,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Tajurhalang
Puskesmas Tajurhalang dan
Jaringannya
39 Biaya Penunjang Pelayanan
342,628,000
UPT Puskesmas 1 & 3
1.6
Kesehatan Masyarakat di UPT
Tanjungsari
Puskesmas Tanjungsari dan
Jaringannya
23
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014 UNIT PENANGGUNG JAWAB PENCIRI TERMAJU PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN 1 6 7 8 9
40 Biaya Penunjang Pelayanan 156,452,000UPT Puskesmas 1 & 3 1.6 Kesehatan Masyarakat di UPT Leuwisadeng
Puskesmas Leuwisadeng dan Jaringannya
41 Biaya Penunjang Pelayanan 100,010,000UPT 1 & 3 1.6
Kesehatan Kerja UPT Pusyankesja
Kesehatan Kerja
42 Biaya Penunjang Pelayanan 303,342,000UPT 1 & 3 1.6
Laboratorium Kesehatan Laboratorium
Daerah Kesehatan
Daerah
43 Rapat Kerja Program Upaya 60,000,000Sub Bagian 1 & 3 1.6
Kesehatan Masyarakat Program dan
Pelaporan
44 Pelayanan Kesehatan dalam 125,000,000Seksi Yandasruj 3 1.6 rangka P3K
45 Biaya Penunjang Pelayanan 1,039,192,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Jasinga
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Jasinga
46 Biaya Penunjang Pelayanan 415,152,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Bagoang
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Bagoang
47 Biaya Penunjang Pelayanan 607,464,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Curug
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Curug
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
24
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
JAWAB TERMAJUPEMBANGUNAN
1 6 7 8 9
48 Biaya Penunjang Pelayanan 931,788,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Cigudeg
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Cigudeg
49 Biaya Penunjang Pelayanan 789,480,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Lebakwangi
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Lebakwangi
50 Biaya Penunjang Pelayanan 356,112,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Bunar
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Bunar
51 Biaya Penunjang Pelayanan 995,328,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Sukajaya
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Sukajaya
52 Biaya Penunjang Pelayanan 675,072,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Kiarapandak
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Kiarapandak
53 Biaya Penunjang Pelayanan 1,154,784,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Parung Panjang
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Parung Panjang
54 Biaya Penunjang Pelayanan 566,160,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6
Kesehatan Jaminan Dago
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Dago
25
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
55 Biaya Penunjang Pelayanan
952,224,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Tenjo
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tenjo
56 Biaya Penunjang Pelayanan
642,096,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Pasar Rebo
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pasar Rebo
57 Biaya Penunjang Pelayanan
1,193,952,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Nanggung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Nanggung
58 Biaya Penunjang Pelayanan
584,460,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Curugbitung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Curugbitung
59 Biaya Penunjang Pelayanan
1,807,483,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Leuwiliang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwiliang
60 Biaya Penunjang Pelayanan
1,054,656,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Puraseda
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Puraseda
61 Biaya Penunjang Pelayanan
525,564,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Leuwisadeng
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwisadeng
ANGGARAN
2
3
4
5
26
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENANGGUNG
JAWAB
TERMAJU
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
62 Biaya Penunjang Pelayanan
810,648,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Sadeng Pasar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sadeng Pasar
63 Biaya Penunjang Pelayanan
580,320,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Rumpin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Rumpin
64 Biaya Penunjang Pelayanan
707,940,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Gobang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gobang
65 Biaya Penunjang Pelayanan
724,600,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cicangkal
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cicangkal
66 Biaya Penunjang Pelayanan
782,400,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cibungbulang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibungbulang
67 Biaya Penunjang Pelayanan
466,596,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cijujung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijujung
68 Biaya Penunjang Pelayanan
694,600,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Situ Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Situ Udik
27
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
69 Biaya Penunjang Pelayanan
917,568,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Pamijahan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pamijahan
70 Biaya Penunjang Pelayanan
551,520,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciasmara
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciasmara
71 Biaya Penunjang Pelayanan
782,892,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cibening
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibening
72 Biaya Penunjang Pelayanan
749,952,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciampea
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciampea
73 Biaya Penunjang Pelayanan
506,772,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciampea Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciampea Udik
74 Biaya Penunjang Pelayanan
303,588,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pasir
75 Biaya Penunjang Pelayanan
220,248,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cihideung Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cihideung Udik
ANGGARAN
KETERANGAN
2
3
4
5
28
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENANGGUNG
JAWAB
TERMAJU
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
76 Biaya Penunjang Pelayanan
1,308,336,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Tenjolaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tenjolaya
77 Biaya Penunjang Pelayanan
804,672,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciomas
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciomas
78 Biaya Penunjang Pelayanan
200,880,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Laladon
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Laladon
79 Biaya Penunjang Pelayanan
256,360,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciapus
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciapus
80 Biaya Penunjang Pelayanan
384,200,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Kota Batu
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kota Batu
81 Biaya Penunjang Pelayanan
555,264,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Sirnagalih
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sirnagalih
82 Biaya Penunjang Pelayanan
287,360,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Tamansari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tamansari
29
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
83 Biaya Penunjang Pelayanan
248,112,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Sukaresmi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaresmi
84 Biaya Penunjang Pelayanan
390,384,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Darmaga
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Darmaga
85 Biaya Penunjang Pelayanan
417,312,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Kampung
Kesehatan Nasional FKTP
Manggis
Puskesmas Kampung
Manggis
86 Biaya Penunjang Pelayanan
408,096,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Purwasari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Purwasari
87 Biaya Penunjang Pelayanan
160,668,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cangkurawok
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cangkurawok
88 Biaya Penunjang Pelayanan
686,976,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cisarua
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cisarua
89 Biaya Penunjang Pelayanan
628,200,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cibulan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibulan
ANGGARAN
2
3
4
5
30
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENANGGUNG
JAWAB
TERMAJU
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
90 Biaya Penunjang Pelayanan
635,280,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Megamendung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Megamendung
91 Biaya Penunjang Pelayanan
492,160,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Sukamanah
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukamanah
92 Biaya Penunjang Pelayanan
619,536,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciawi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciawi
93 Biaya Penunjang Pelayanan
707,520,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Banjarsari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Banjarsari
94 Biaya Penunjang Pelayanan
342,756,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Citapen
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Citapen
95 Biaya Penunjang Pelayanan
1,006,416,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Caringin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Caringin
96 Biaya Penunjang Pelayanan
943,712,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciderum
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciderum
31
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
97 Biaya Penunjang Pelayanan
478,296,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cinagara
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cinagara
98 Biaya Penunjang Pelayanan
619,392,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cigombong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cigombong
99 Biaya Penunjang Pelayanan
459,720,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciburayut
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciburayut
100 Biaya Penunjang Pelayanan
1,633,008,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cijeruk
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijeruk
101 Biaya Penunjang Pelayanan
252,828,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Sukaharja
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaharja
102 Biaya Penunjang Pelayanan
803,232,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Kemang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kemang
103 Biaya Penunjang Pelayanan
347,280,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Jampang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Jampang
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN
KETERANGAN
32
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENANGGUNG
JAWAB
TERMAJU
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
104 Biaya Penunjang Pelayanan
697,632,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Bantar Jaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bantar Jaya
105 Biaya Penunjang Pelayanan
371,568,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Rancabungur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Rancabungur
106 Biaya Penunjang Pelayanan
819,360,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Parung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Parung
107 Biaya Penunjang Pelayanan
387,772,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cogreg
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cogreg
108 Biaya Penunjang Pelayanan
1,218,000,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciseeng
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciseeng
109 Biaya Penunjang Pelayanan
556,056,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cibeuteung Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibeuteung Udik
110 Biaya Penunjang Pelayanan
596,016,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Gunung Sindur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gunung Sindur
33
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
111 Biaya Penunjang Pelayanan
482,920,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Suliwer
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Suliwer
112 Biaya Penunjang Pelayanan
910,080,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Bojong Gede
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong Gede
113 Biaya Penunjang Pelayanan
336,912,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Kemuning
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kemuning
114 Biaya Penunjang Pelayanan
254,720,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ragajaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ragajaya
115 Biaya Penunjang Pelayanan
978,144,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Tajurhalang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tajurhalang
116 Biaya Penunjang Pelayanan
464,976,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cirimekar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cirimekar
117 Biaya Penunjang Pelayanan
735,840,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cibinong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibinong
2
3
4
5
34
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENANGGUNG
JAWAB
TERMAJU
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
118 Biaya Penunjang Pelayanan
594,768,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Pabuaran Indah
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pabuaran Indah
119 Biaya Penunjang Pelayanan
619,920,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Karadenan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Karadenan
120 Biaya Penunjang Pelayanan
1,067,568,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cimandala
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cimandala
121 Biaya Penunjang Pelayanan
566,928,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Sukaraja
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaraja
122 Biaya Penunjang Pelayanan
438,288,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cilebut
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cilebut
123 Biaya Penunjang Pelayanan
622,368,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Citeureup
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Citeureup
124 Biaya Penunjang Pelayanan
476,640,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Leuwinutug
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwinutug
35
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
125 Biaya Penunjang Pelayanan
394,776,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Tajur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tajur
126 Biaya Penunjang Pelayanan
206,064,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Sentul
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sentul
127 Biaya Penunjang Pelayanan
319,440,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Babakan
Kesehatan Nasional FKTP
Madang
Puskesmas Babakan Madang
128 Biaya Penunjang Pelayanan
318,348,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cijayanti
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijayanti
129 Biaya Penunjang Pelayanan
367,584,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Gunung Putri
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gunung Putri
130 Biaya Penunjang Pelayanan
179,904,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Bojong Nangka
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong Nangka
131 Biaya Penunjang Pelayanan
53,376,000
Puskesmas 1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Ciangsana
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciangsana
2
3
4
5
36
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014
PENANGGUNG
JAWAB
TERMAJU
FOKUS
PEMBANGUNAN
1
6
7
8
9
132 Biaya Penunjang Pelayanan
110,832,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Karanggan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Karanggan
133 Biaya Penunjang Pelayanan
458,208,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Cileungsi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cileungsi
134 Biaya Penunjang Pelayanan
132,816,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Pasir Angin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pasir Angin
135 Biaya Penunjang Pelayanan
304,896,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Gandoang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gandoang
136 Biaya Penunjang Pelayanan
541,248,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Klapanunggal
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Klapanunggal
137 Biaya Penunjang Pelayanan
483,216,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Bojong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong
138 Biaya Penunjang Pelayanan
1,089,552,000
Puskesmas
1 , 2 & 3
1.6
Kesehatan Jaminan
Jonggol
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Jonggol
37
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014 UNIT PENANGGUNG JAWAB PENCIRI TERMAJU PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN 1 6 7 8 9
139 Biaya Penunjang Pelayanan 361,692,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6 Kesehatan Jaminan Sukanegara
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Sukanegara
140 Biaya Penunjang Pelayanan 284,832,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6 Kesehatan Jaminan Balekambang
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Balekambang
141 Biaya Penunjang Pelayanan 1,370,784,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6 Kesehatan Jaminan Sukamakmur
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Sukamakmur
142 Biaya Penunjang Pelayanan 624,996,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6 Kesehatan Jaminan Sukadamai
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Sukadamai
143 Biaya Penunjang Pelayanan 507,456,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6 Kesehatan Jaminan Cariu
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Cariu
144 Biaya Penunjang Pelayanan 100,116,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6 Kesehatan Jaminan Karyamekar
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Karyamekar
145 Biaya Penunjang Pelayanan 624,448,000Puskesmas 1 , 2 & 3 1.6 Kesehatan Jaminan Tanjungsari
Kesehatan Nasional FKTP Puskesmas Tanjungsari
2 3 4 5
38
LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten BogorTahun 2014 PENANGGUNG JAWAB TERMAJU FOKUS PEMBANGUNAN 1 6 7 8 9
146 Biaya Penunjang Pelayanan 852,480,000BKTK 1 , 2 & 3 1.6 Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional FKTP BKTK 3 Program Pengadaan 229,781,000 Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1 Monitoring, Evaluasi dan 229,781,000Sub Bag. 1 1.5.6
Pelaporan Program dan
Pelaporan 2 Meningkatkan Cakupan 3 Cakupan Balita Gizi 100 % 4 Program Perbaikan Gizi 4,587,786,000
Pelayanan Kesehatan dan Buruk mendapat Masyarakat
Gizi Masyarakat serta PHBS perawatan
4 Persentase balita gizi 0.020 % 1 Pengadaan Makanan 4,577,786,000Seksi Gizi 3 1.6
buruk Tambahan dan Vitamin
3 Meningkatkan Puskesmas 2 Rapat Kerja Program 10,000,000Seksi Gizi 3 1.5.6
Terakreditasi dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Mempersiapkan Puskesmas
BLUD 5 Cakupan Penemuan 82 % 5 Program Pencegahan dan 1,673,860,006
dan penanganan Penanggulangan Penyakit
penderita Menular
penyakit TBC BTA 1 Penyemprotan/Fogging 367,812,000Seksi 3 1.6 6 Cakupan Penemuan 100 % Sarang Nyamuk Pemberantasan
dan penanganan Penyakit
Penderita penyakit
DBD 2 Peningkatan surveillance 133,757,000Seksi Surveilans 3 1.6
7 Cakupan 100 % epideminologi dan Epid dan
Desa/Kelurahan penanggulangan wabah Imunisasi Universal
Child Immunization 3 Pemeriksaan Calon Jemaah 348,491,000Seksi Surveilans 3 1.6
(UCI) Haji Epid dan
Imunisasi