• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Individu Bidan Dan Organisasi Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Di Rsud Rantauprapat Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Faktor Individu Bidan Dan Organisasi Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Di Rsud Rantauprapat Tahun 2015"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan mulai (inisiasi)

menyusu sendiri segera setelah lahir (dini) dengan meletakkan bayi menempel di

dada atau perut ibu, bayi dibiarkan merayap mencari puting dan menyusu sampai

puas. Proses ini berlangsung minimal satu jam pertama sejak bayi lahir. Keberhasilan

persalinan dengan IMD ditentukan dengan adanya bidan sebagai pelaksana IMD dan

rumah sakit sebagai penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan. Persentase

pelaksanaan IMD di RSUD Rantauprapat tahun 2014 masih rendah yaitu 38%.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor individu bidan (umur,

pendidikan, lama kerja, status kepegawaian, pengetahuan, motivasi dan sikap ) dan

organisasi (pelatihan, pengawasan dan kepemimpinan) terhadap pelaksanaan IMD di

RSUD Rantauprapat.

Jenis penelitian menggunakan metode observasional dengan desain penelitian

cross-sectional. Populasi yaitu seluruh bidan yang bertugas pada ruang VK RSUD

Rantauprapat yang berjumlah 35 orang. Data diperoleh melalui kuesioner dan

observasi langsung yang dilakukan pada bulan Agustus Tahun 2015. Data dianalisis

dengan uji Chi Square dan regresi logistik berganda d

engan α = 0,05

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,038) dan lama kerja

(p=0,049) berpengaruh terhadap pelaksanaan IMD. Lebih banyak bidan yang

melaksanakan IMD adalah bidan yang berpengetahuan baik, dan dengan lama kerja

< 10 tahun.

Diharapkan kepada Direktur RSUD Rantauprapat untuk mengadakan

pertemuan bersama bidan untuk membahas mengenai prosedur pelaksanaan IMD

yang benar dan untuk lebih memotivasi bidan yang lama kerja

10 tahun untuk

melaksanakan IMD pada setiap pertolongan persalinan yang dilakukannya sehingga

program IMD dapat terlaksana di RSUD Rantauprapat.

(2)

ABSTRACT

Early Breastfeeding Initiation is a method in which a baby is given a chance to

suck by itself immediately after the baby was born by placing the baby on the mother’s

breast or belly, let the baby crawl finding and suck the nipples. This process occurs at

least one hour since the baby was born. The success in childbirth with Early

Breastfeeding Initiation is determined by midwives as the actors of Early Breastfeeding

Initiation and hospital as the facility provider in health care. The percentage of the

implementation of Early Breastfeeding Initiation at Rantauprapat Hospital in 2014 was

low (38%). The objective of the research was to analyze of midwives’ individual factors

(age, education, length of service, personnel status, knowledge, motivation, and attitude)

and organization (training, supervision, and leadership) on the implementation of Early

Breastfeeding Initiation at Rantauprapat Hospital.

The research used observational method with cross sectional design. The

population was 35 midwives who were on duty in Maternity Room of Rantauprapat

Hospital. The data were gathered by using questionnaires and conducting direct

observation in August 2015 and analyzed by using chi square test and multiple logistic

regression at α = 0.05.

The result of the research showed that knowledge (p = 0.038) and length of

service (p = 0.049) influenced the implementation of Early Breastfeeding Initiation. Most

of the midwives who implemented Early Breastfeeding Initiation had good knowledge

and had worked < 10 years.

It is recommended that the Head of the hospital hold a meeting with midwives to

talk about the procedure of the correct implementation of Early Breastfeeding Initiation

and midwives who have worked

10

years

should

be motivated to implement Early Breastfeeding Initiation in every childbirth aid so that

Early Breastfeeding Initiation program can be implemented at Rantauprapat Hospital.

Referensi

Dokumen terkait

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar. haemoglobin dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan III atau

Laporan keuangan Triwulan I Tahun 2017 yang disajikan adalah

Dari tahun ke tahun, jumlah kejadian kebakaran semakin meningkat dan obyek serta penyebabnya pun semakin beragam, Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia selaku menempati

Berkaitan dengan hal tersebut diharap saudara menugaskan I (satu) orang. operator dapodik

Dalam banyak kegiatan di kota-kota besar sudah banyak fasilitas-fasilitas yang dapat memdukung kegiatan tersebut, salah satunya adalah fasilitas olahraga, namun dengan adanya sarana

merumuskan karakteristik bahan ajar mata kuliah Penulisan Kreatif bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter religius bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

LNG, sanggup memenuhi persyaratan administratif dan teknis paling lama 60 (enam puluh) pengajuan Izin Usaha Sementara Penyimpanan Dengan ini menyatakan bahwa dalam..

[r]