1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Sejak tanggal 6 Januari 2014, Bursa Efek Indonesia merilis kebijakan
berupa perubahan ukuran lot saham. Jumlah lot saham yang sebelumnya 500 saham per lot menjadi 100 saham per lot. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00071/BEI/11-2003
(www.idx.co.id)
Tujuan perubahan ini adalah untuk meningkatkan likuiditas pasar modal
Indonesia. Dengan penurunan ini maka dana yang diperlukan untuk memulai investasi saham lebih sedikit sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor domestik. Peningkatan jumlah investor domestik menjadi salah satu
peluang sumber pendanaan bagi Perusahaan (www.finance.detik.com, 31 Januari 2014).
Dalam pecking order theory dinyatakan bahwa perusahaan lebih memilih
untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada eksternal. Dana internal diperoleh dari laba ditahan yang dihasilkan dari kegiatan
operasional perusahaan. Namun apabila pendanaan internal tidak cukup maka perusahaan akan menggunakan dana eksternal yang diawali dari dana yang paling aman yaitu yang paling rendah risikonya seperti obligasi dan selanjutnya kepada
Keputusan mengenai pendanaan merupakan hal penting dalam perusahaan karena berkaitan dengan tujuan pengelolaan keuangan perusahaan yaitu untuk memaksimumkan nilai perusahaan, menjaga stabilitas finansial dalam keadaan
yang selalu terkendali dan memperkecil risiko perusahaan di masa sekarang dan yang akan datang (Fahmi,2013).
Sebagai salah satu dari tujuan pengelolaan keuangan perusahaan maka memaksimumkan nilai perusahaan merupakan salah satu target yang harus dicapai oleh pengelola keuangan.
Nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan dan juga menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan.
Nilai perusahaan dapat dilihat dari harga nilai buku yang merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham (Ang, 1997).
Peningkatan nilai perusahaan dilakukan melalui pengelolaan keuangan yang baik dengan struktur modal yang optimal. Struktur modal yang digambarkan melalui komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa dapat dikatakan
optimal apabila ada keseimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian.
Struktur modal dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang dapat dikendalikan perusahaan seperti ukuran perusahaan, struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, struktur kepemilikan dan risiko bisnis sedangkan faktor eksternal atau
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal serta pengaruh faktor tersebut terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya memiliki perbedaan didalam
menggunakan faktor yang diteliti maupun hasil penelitian masing-masing.
Faktor-faktor yang diteliti serta hasil penelitian terdahulu dapat dilihat
pada bab II.
Dengan mengingat keputusan pendanaan merupakan keputusan penting yang akan menentukan kemampuan perusahaan untuk terus dapat bertahan hidup
dan berkembang serta untuk menambah referensi penelitian tentang struktur modal dan nilai perusahaan maka peneliti melakukan penelitian terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia khususnya pengaruh struktur aset, pertumbuhan perusahaan,
profitabilitas dan leverage operasi.
Prospek dan peluang bisnis properti tidak bisa dipisahkan dengan prospek ekonomi Indonesia di masa mendatang. Pengalaman historis memberikan indikasi
bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki korelasi sangat erat dengan pertumbuhan permintaan properti. Sebelum krisis keuangan global, Indonesia sedang
mengalami pertumbuhan ekonomi cukup baik di atas 6% per tahun (2007–2008). Kemudian pada saat mulai terjadi krisis global di awal tahun 2009, ekonomi Indonesia mengalami penurunan hingga laju pertumbuhannya hanya 4% meski
tidak separah negara-negara Asia lainnya yang turun menjadi minus 2% hingga 6%. Berbagai usaha dilakukan pemerintah, terutama dukungan paket stimulus
domestik yang tinggi, pada kuartal tiga ekonomi Indonesia tumbuh menjadi 4,2% dan di akhir tahun 2009 meningkat lagi jadi 4,5%. Selanjutnya Pemerintah memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh menjadi 5,5% di akhir tahun
2010 dan terus meningkat hingga di atas 7% di akhir tahun 2014. Optimisme tersebut ternyata telah memberikan dorongan positif terhadap para pengembang
dan terbukti banyak developer yang melanjutkan proyek propertinya yang sempat tertunda karena diterpa krisis global. (www.matacorpora.com)
Struktur modal pada perusahaan properti dan real estate di bursa efek
Indonesia tahun 2011. 2012 dan 2013 menunjukkan adanya peningkatan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri dengan nilai rata-rata masing-masing
sebesar 17,5%, 18,4% dan 24,4% (www.idx.co.id)
Alasan pemilihan perusahaan sektor properti dan real estate karena memiliki potensi dalam mengembangkan usahanya dan kebutuhan akan
perumahan yang terus meningkat. Pertumbuhan sektor konstruksi selama tahun 2004 – 2013 yang mencapai rata-rata 7,29% sedangkan Produk Domestik Bruto rata-rata 5,77%. Selama periode itu, sektor konstruksi memberikan kontribusi
terhadap Produk Domestik Bruto rata-rata 6,28% (www.bps.go.id)
Oleh sebab itu peneliti memilih judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas maka pertanyaan
1. Apakah faktor struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap struktur
modal perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
2. Apakah faktor struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan
leverage operasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap nilai
perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah struktur modal dapat menjadi variabel intervening terhadap
hubungan faktor struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, leverage operasi dengan nilai perusahaan properti dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis dan mengetahui pengaruh faktor struktur aset, pertumbuhan
perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi secara simultan dan parsial terhadap struktur modal perusahaan properti dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
2. Menganalisis dan mengetahui pengaruh faktor struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi secara simultan dan parsial
3. Menganalisis dan mengetahui struktur modal dapat menjadi variabel intervening terhadap hubungan faktor struktur aset, pertumbuhan Perusahaan, profitabilitas, leverage operasi dengan nilai perusahaan
properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan, penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai pengaruh struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi terhadap struktur modal serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap manajer
Perusahaan atas faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan atas struktur modal dan nilai perusahaan.
3. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perbendaharaan riset akademik dibidang manajemen keuangan khususnya manajemen struktur modal di
1.5 Originalitas Penelitian
Penelitian ini mengadopsi penelitian Nurmadi (2013) yang meneliti tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nurmadi adalah:
1. Dalam penelitian ini peneliti mengganti objek penelitian. Penelitian
Nurmadi pada sektor manufaktur sedangkan penelitian ini pada sektor properti dan real estate.
2. Penelitian ini mengganti struktur modal sebagai variabel dependen menjadi
variabel intervening yang diduga akan dapat memediasi variabel independen terhadap nilai perusahaan.
3. Penelitian ini menambah variabel nilai perusahaan sebagai variabel dependen yang diduga akan dapat dipengaruhi oleh variabel struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi.