• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Metode Ceramah Dan Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Perilaku Seksual Berisiko Di Sma Negeri 1 Langsa Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Metode Ceramah Dan Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Perilaku Seksual Berisiko Di Sma Negeri 1 Langsa Tahun 2015"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG

PERILAKU SEKSUAL BERISIKO DI SMA NEGERI 1 LANGSA TAHUN 2015

No. Responden : (diisi oleh peneliti)

Tanggal pengisian :

I. KARAKTERISTIK SISWA

1. Umur :

2. Jenis Kelamin : 3. Pekerjaan Orangtua

a. Ayah :

b. Ibu :

4. Urutan dalam Keluarga :

5. Suku :

6. Pernah Berpacaran : ( ) YA ( ) TIDAK

Petunjuk Pengisian :

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan pendapat saudara.

A.PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU SEKSUAL

1. Berikut ini merupakan pemahaman dari perilaku seksual, kecuali

a. Segala macam bentuk perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual b. Perilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan hanya dengan

lawan jenis saja

c. Aktivitas yang menyalurkan dorongan seksual dan dilakukannya sebelum menikah

d. Manifestasi dari dorongan seksual individu dalam bentuk perbuatan tampak ataupun terselubung

(2)

a. Perilaku merangsang organ kelamin untuk mendapatkan kepuasan seksual secara pribadi

b. Bersatunya tubuh individu dengan pasangan hingga mencapai orgasme

c. Perangsangan terhadap diri individu hingga orgasme yang dilakukan oleh orang lain

d. Hubungan badan yang dilakukan dengan memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan tanpa orgasme

3. Bentuk perilaku seksual yang paling rendah adalah a. Berpelukan

b. Berciuman c. Berfantasi d. Bersenggama

4. Tahapan dari perilaku seksual berisiko adalah

a. Tidak ada kontak fisik, berpegangan tangan, sampai bersenggama b. Berpegangan tangan, berpelukan, sampai bercumbu

c. Berpelukan, berciuman sampai bercumbu d. Berciuman sampai bersenggama

5. Salah satu cara yang dilakukan untuk menghindari perilaku seksual berisiko adalah a. Tidak berpacaran

b. Berpacaran tapi tidak melanggar batas norma c. Tidak melakukan pernikahan dini

d. Menjomblo seumur hidup

6. Faktor yang dapat mempengaruhi munculnya perilaku seksual berisiko pada remaja adalah

a. Berpacaran terlalu lama b. Sering berjumpa dengan pacar c. Pergaulan yang tidak benar d. Dorongan seksual yang tinggi

7. Akibat langsung dari perilaku seksual remaja berisiko adalah a. Tercemar nama baik keluarga

b. Rendahnya moralitas remaja c. Rasa bersalah

(3)

8. Yang tidak termasuk kedalam penyakit menular seksual adalah a. Gonore

b. Trikomoniasis c. Kiamida

d. Varicella Simplex

9. Pernyataan yang tidak benar mengenai perilaku seksual berisiko dibawah ini adalah

a. Frekuensi pertemuan dengan pacar dapat menimbulkan keinginan untuk melakukan hubungan seksual

b. Oral sex dengan penghalang lateks merupakan salah satu perilaku seksual

berisiko

c. Kualitas mental remaja laki-laki dan perempuan yang terlibat perilaku seksual berisiko akan memburuk

d. Penyakit menular seksual merupakan efek langsung dari perilaku seksual bebas

10. HIV/AIDS disebabkan oleh

a. Jamur b. Bakteri c. Virus d. Kuman

11. Dampak besar dari perilaku seksual pranikah yang muncul berdasarkan aspek sosial/psikologis adalah

a. Rasa bersalah

b. Kualitas sumber daya remaja menurun c. Egoisitas

d. Dijauhi oleh teman

12. Yang tidak termasuk faktor yang mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seks untuk pertama kali adalah

a. Kontrol sosial kurang tepat

b. Adanya kesempatan untuk melakukan c. Kondisi keluarga yang tidak harmonis d. Keadaan terpaksa

13. Apa itu petting

(4)

c. Perilaku mendapatkan kepuasan seksual bersama pasangan d. Perilaku menggesekkan sesama alat kelamin

14. Resiko Triad KRR adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan, kecuali

a. Seksualitas

b. HIV/AIDS c. Napza

d. Penyesuaian diri

15. Bentuk perilaku seksual berisiko tinggi adalah a. Ciuman basah di bibir

b. Petting

c. Masturbasi pada kulit luka d. Anal sex

B.SIKAP TENTANG PERILAKU SEKSUAL

Pilihlah jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju dengan cara menceklis/contreng (√) pada kolom yang telah disediakan.

Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1 Perilaku seksual merupakan tindakan yang wajar untuk dilakukan

2 Sesekali saya pernah membayangkan bagaimana rasanya berciuman dengan pacar

(5)

4 Remaja boleh melakukan hubungan seksual sebelum

menikah jika hanya dilakukan satu kali

5 Remaja masa kini harus bersikap modern dengan cara

pergaulan bebas

6 Hubungan seksual berisiko harus dihindarkan karena tidak sesuai dengan ajaran agama dan dapat mengakibatkan hal-hal yang merugikan diri sendiri. 7 Dorongan seksual pada remaja dapat dialihkan

dengan

cara melakukan olahraga dan kegiatan-kegiatan yang

positif.

8 Saya pernah melakukan rangsangan terhadap diri sendiri dengan menggesek-gesek alat kelamin atau menonton film porno

9 Saya tahu dan memahami dampak dari hubungan seksual berisiko

10 Hubungan seksual boleh saja dilakukan dengan pasangan selama tidak berisiko

11 Saya akan mempertimbangkan dengan seksama ketika pacar saya mengajak untuk melakukan hubungan seksual berisko

12 Jika terjadi sesuatu saya akan melakukan atau menganjurkan pasangan untuk aborsi

13 Saya pernah tidak sengaja memegang alat kelamin pacar saya

14 Saya pernah paling tidak sekali melakukan ciuman basah di bibir

(6)
(7)
(8)
(9)

Lampiran 3. Master Data

DATA NILAI PENGETAHUAN KELOMPOK I PRETEST

No. Subjek

SOAL

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

(10)

DATA NILAI PENGETAHUAN KELOMPOK I POSTEST

No

. Subjek

SOAL

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

(11)

DATA NILAI PENGETAHUAN KELOMPOK II PRETEST

No

. Subjek

SOAL

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

(12)

DATA NILAI PENGETAHUAN KELOMPOK II POSTEST

No

. Subjek

SOAL

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

(13)

DATA NILAI SIKAP KELOMPOK I PRETEST

No. Subjek

SOAL

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

(14)

DATA NILAI SIKAP KELOMPOK I POSTEST

No. Subjek

SOAL

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

(15)

DATA NILAI SIKAP KELOMPOK II PRETEST

No

. Subjek

SOAL

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

(16)

DATA NILAI SIKAP KELOMPOK II POSTEST

No

. Subjek

SOAL

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

(17)

Lampiran 4. Uji Validitas dan Realibitas

VALIDITAS PENGETAHUAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Aitem1 5.30 20.011 .576 .901

Aitem2 5.45 20.050 .655 .898

Aitem3 5.40 20.147 .589 .901

Aitem4 5.40 19.621 .723 .896

Aitem5 5.30 20.432 .477 .905

Aitem6 5.25 20.092 .546 .902

Aitem7 5.10 20.095 .556 .902

Aitem8 5.35 20.134 .564 .901

Aitem9 5.25 19.355 .721 .896

Aitem10 5.15 19.924 .586 .901

Aitem11 5.30 19.695 .651 .898

Aitem12 5.30 19.800 .626 .899

Aitem13 5.50 20.895 .477 .904

Aitem14 5.25 19.882 .595 .900

Aitem15 5.50 20.474 .595 .901

RELIABILITAS PENGETAHUAN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(18)

VALIDITAS SIKAP

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Aitem1 38.45 90.892 .830 .922

Aitem2 38.60 96.674 .616 .928

Aitem3 38.85 92.976 .735 .925

Aitem4 38.25 94.197 .703 .926

Aitem5 38.65 94.029 .659 .927

Aitem6 38.45 95.313 .609 .928

Aitem7 38.50 94.684 .581 .929

Aitem8 38.85 94.450 .527 .931

Aitem9 38.70 90.958 .694 .926

Aitem10 39.05 90.892 .678 .927

Aitem11 38.35 93.503 .730 .925

Aitem12 38.30 89.484 .756 .924

Aitem13 39.00 93.053 .634 .928

Aitem14 39.15 88.450 .819 .922

Aitem15 39.15 95.713 .470 .933

RELIABILITAS SIKAP

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(19)

Lampiran 5. Deskripsi Data

*. This is a lower bound of the true significance.

UJI T PAIRED

Sesudah_penyuluhan 8.10 20 1.071 .240

(20)

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN KELOMPOK METODE DISKUSI

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum_penyuluhan 5.15 20 1.663 .372

Sesudah_penyuluhan 9.45 20 1.395 .312

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum_penyuluhan & Sesudah_penyuluhan

20 .786 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviatio

n

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Sebelum_penyuluhan - Sesudah_penyuluhan

-4.300 1.031 .231 -4.783 -3.817 -18.650 19 .000

PERBEDAAN SIKAP KELOMPOK METODE CERAMAH

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum_penyuluhan 39.55 20 8.088 1.809

Sesudah_penyuluhan 45.30 20 8.007 1.790

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum_penyuluhan & Sesudah_penyuluhan

(21)

Paired Samples Test

Sesudah_penyuluhan 51.75 20 4.951 1.107

(22)

EFEKTIVITAS METODE PENYULUHAN BERDASARKAN PENGETAHUAN

Group Statistics

Pengetahuan Posttest N Mean Std. Deviation

Std. Error

Variances t-test for Equality of Means

(23)

EFEKTIVITAS METODE PENYULUHAN BERDASARKAN

Variances t-test for Equality of Means

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian mengemukakan bahwa demografi responden mempengaruhi ketepatan strategi pemasaran yang digunakan, low cost adalah strategi pemasaran utama, biaya dan sistem

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 4 Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2017 tentang Kepala Perangkat Daerah berkewajiban menjadikan Reviu RPJMD

Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana proses perencanaan dan pengadaan persediaan obat antibiotik dengan menggunakan metode ABC Indeks Kritis

Deskripsi hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan

Adapun hal yang menyebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara suami istri dalam putusan cerai talak terhadap wanita karier dikarenakan seorang istri

(2) pengaruh penggunaan HCS dengan variasi bahan bakar bensin (Premium, Pertalite dan Pertamax) terhadap torsi dan daya sepeda motor Suzuki Satria FU150.. Penelitian ini

pemberdayaan Masyarakat (BAPEMAS) dalam melaksnakan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepenghuluan Bagan Batu Barat perlu

9 Kemunculan alat musik gamelan model Jawa Tengah dan pesindhen dalam iklan dapat diartikan bahwa: Pertama , iklan berupaya untuk menampakkan kekhasan budaya