• Tidak ada hasil yang ditemukan

T0__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Enkripsi Openssl Untuk Meningkatkan Keamanan Transfer Data Dalam Web Server Melalui File Transfer Protocol (FTP) Server T0 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T0__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Enkripsi Openssl Untuk Meningkatkan Keamanan Transfer Data Dalam Web Server Melalui File Transfer Protocol (FTP) Server T0 BAB III"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Flow Pengerjaan Sistem

Metode yang digunakan untuk perancangan sistem

adalah metode waterfall di mana setiap tahap dilakukan sampai

akhir, dan kemudian diakukan evaluasi terhadap sistem yang

dibuat. Dalam proses pengerjaannya dilakukan instalasi dan

konfigurasi baik di PC Server maupun di PC Client, alur dari

pengerjaanya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Alur Perancangan Sistem MULAI

Install OS Debian 6 ,package dan software yang dibutuhkan

OK

Yes No

Konfigurasi bind9, apache2, proftpd, dan openssl

Tes hasil konfigurasi yang telah dilakukan

OK

Yes No

Analisa keamanan enkripsi pada port FTP

(2)

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan suatu

proses yang mengidentifikasi dan melakukan

evaluasi terhadap permasalahan yang ada,

sehingga dari identifikasi dan evaluasi tersebut

dapat dibangun sistem yang sesuai dengan

diharapkan. Pada sistem yang akan dibangun ini

ada beberapa analisis kebutuhan yang akan

dibangun, yaitu :

a. FTP server yang akan dibangun

menggunakan mode autentikasi untuk

mengamankan data atau file yang disimpan

pada direktori di komputer server.

b. Penerapan Openssl untuk mengamankan

proses autentikasi dan transfer data antara

FTP server dan FTP client.

3.2.2 Tahap Persiapan dan Konfigurasi Server

OS yang digunakan adalah Debian versi 6.

Master dari debian tersebut dapat diunduh dari

internet dengan kapasitas 4,5 GB untuk versi full

package include. Debian diinstall tanpa desktop

environment karena pada umumnya PC webserver

(3)

berjalan lebih ringan dan stabil. Setelah debian

berhasil diinstall selanjutnya install package yang

dibutuhkan untuk analisa, package tersebut adalah

Bind9, Apache2, Proftpd, dan Openssl. Untuk PC

client agar lebih mudah gunakan OS Windows,

install FileZilla, Wireshark dan Unsniff Network

Analyzer untuk proses analisa nantinya.

Login sebagai root di Debian dan ketikan script

berikut untuk instal package yang diperlukan :

Kode Program 1. Kode Program untuk install package bind9, apache2, Proftpd, dan openssl

• Bind9 berfungsi untuk membangun dns server,

umumnya sebuah web server menggunakan dns untuk

pengalamatannya.

• Apache2 berfungsi sebagai webserver.

• Proftpd berfungsi sebagai server untuk FTP.

• Openssl berfungsi untuk enkripsi data yang akan

dilakukan untuk mengamankan port FTP.

Setelah proses instalasi selesai dan berhasil,

restart PC server untuk memastikan package

tersebut berjalan saat PC start up. Jika gagal ulangi

langkah proses instalasi di atas.

(4)

Tahap konfigurasi adalah tahap yang paling

penting karena banyak script yang perlu

ditambahkan, sehingga dilakukan dengan hati-hati.

Konfigurasi di PC server meliputi network

interfaces, host, DNS server, Apache, dan Proftpd

+ Openssl. Untuk mempermudah pemahaman

maka konfigurasi dari masing-masing package

dijelaskan satu per satu.

Konfigurasi network interfaces :

Konfigurasi yang dilakukan meliputi

alamat IP PC server, netmask, network, broadcast,

dan gateway (jika diperlukan). Untuk

melakukannya ketik script berikut :

Kode Program 2. Kode Program untuk editing konfigurasi interfaces

Ubah allow-hotplug menjadi auto,dan

tambahkan beberapa script sehingga hasil

tampilannya seperti berikut :

Kode Program 3. Tampilan kode Program untuk konfigurasi Ethernet, IP, netmask, network, dan dns name-server

nano /etc/network/interfaces

#This file describe the network interfaces available on your system

#and how to activate them. For more information, see interfaces (5).

#The loopback network interface auto lo

iface lo inet loopback

#The primary network interface auto eth0

(5)

Konfigurasi host

Untuk melakukan konfigurasi host ketikan

script berikut :

Kode Program 4. Kode Program untuk editing konfigurasi host pada server

Tambahkan beberapa script sehingga

tampilannya menjadi seperti berikut :

Kode Program 4. Tampilan kode program untuk konfigurasi host pc server

Selanjutnya konfigurasi domain dan

nameserver dengan perintah berikut :

Kode Program 5. Kode Program untuk konfigurasi domain dan nameserver

Edit script di dalamnya dan sesuaikan

dengan host dan IP PC server yang kita buat,

sehingga tampilannya seperti berikut :

Kode Program 6. Tampilan Kode Program untuk domain dan nameserver

nano /etc/hosts

127.0.0.1 localhost

56.201.20.26 proyekd3ti.com d3ti

#The following lines are desirable for IPv6 capable hosts

: : 1 ip6-localhost ip6-loopback

fe00 : :0 ip6-localnet

ff00 : :0 ip6-mcastprefix

ff02 : :1 ip6-allnodes

ff02 : :2 ip6-allrouters

/etc/resolv.conf

search proyekd3ti.com

domain proyekd3ti.com

(6)

Setelah itu ketikan 2 script berikut :

Kode Program 7.Kode Program untuk mengganti hostname menjadi proyekd3ti

Restart network interfaces dengan

mengetikan script berikut :

Kode Program 8. Kode Program untuk restart network setting PC server

Konfigurasi DNS server

Untuk membangun sebuah webserver

tentunya dibutuhkan dns server guna

mempermudah mengingat alamat webserver. Pada

OS debian 6 dapat menggunakan Bind9 untuk

membangun dns server, tahap-tahap

pembuatannya sebagai berikut :

Kode Program 9. Kode Program untuk editing konfigurasi loopback pada PC Server.

Db.127 yang berada di direktori bind

berfungsi untuk konfigurasi loopback pada PC

server, secara default loopback tersebut tertulis

localhost, namun kita ubah sehingga isi dari

db.127 seperti berikut :

echo proyekd3ti.com > /etc/hostname

/etc/init.d/networking restart

(7)

Kode Program 10. Kode Program untuk konfigurasi loopback pada PC Server.

Simpan konfigurasi yang telah dibuat dengan

mengetikan Ctrl + O. Selanjutnya edit file db.local

dengan cara ketikan script berikut :

Kode Program 11. Kode Program untuk konfigurasi alias dan server dns

db.local yang berada di direktori bind

berfungsi untuk menambah alias dan digunakan

sebagai server dns yang akan digunakan. Edit

db.local sehingga tampilannya seperti gambar

berikut :

;

; BIND reverse data file for local loopback interface ;

$ TTL 604800

@ IN SOA proyekd3ti.com. root.proyekd3ti.com.

(

; Serial

604800 ; Refresh

86400 ; Retry

2419200 ; Expire

604800 ) ; Negative Cache TTL ;

@ IN NS proyekd3ti.com.

26.20.201 IN PTR proyekd3ti.com.

(8)

Kode Program 12. Tampilan Kode Program untuk konfigurasi alias dan server dns

Simpan konfigurasi yang telah dibuat dengan

mengetikan Ctrl + O. Selanjutnya kita konfigurasi

named.conf.local dengan cara mengetikan :

Kode Program 13.Kode Program untuk konfigurasi zona pengalamatan dns.

Setelah itu tambahkan script berikut :

Kode Program 14.Tampilan Kode Program untuk konfigurasi zona pengalamatan dns.

; BIND data file for local interface ;

26.20.201 IN PTR proyekd3ti.com.

nano /etc/bind/named.conf.local

// Do any local configuration here

(9)

Simpan konfigurasi yang telah dibuat dengan

menekan tombol Ctrl + O.

3.2.3 Konfigurasi apache

Konfigurasi yang dilakukan pada package

Apache bertujuan untuk menentukan di mana file

website diakses, dan mengaktifkan web yang telah

dibuat. Web sederhana dibuat dengan Notepad di

Windows, proses pengiriman file.html yang dibuat

dilakukan melalui port ftp. file.html yang telah

diupload disimpan di direktori /home, guna

mempermudah admin mengingatnya. Sebelum

melakukan konfigurasi copy default website

terlebih dahulu dengan mengetikkan :

Kode Program 15. Kode Program untuk masuk ke direktori sites-available

Kode Program 16. Kode Program untuk copy default website

Selanjutnya konfigurasi Apache dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Kode Program 17. Kode Program untuk edit isi dari sebuah file

Dan tambahkan beberapa script berikut :

cd /etc/apache2/sites-available

cp default websited3ti

(10)

Kode Program 18. Tampilan kode program di mana file.html disimpan.

Script di atas bertujuan untuk mengganti

alamat IP sesuai dengan IP yang digunakan oleh

PC Server, serta menentukan tempat penyimpanan

file.html yang akan ditampilkan jika client

mengakses. Simpan konfigurasi yang telah dibuat

dengan mengetikan Ctrl + O.

Selanjutnya masuk ke direktori

apache2/sites-enable, ketikan perintah berikut

untuk enable websited3ti dan disable default

website :

Kode Program 19. Kode program untuk enable websited3ti.

NameVirtualHost 56.201.20.26:80

(11)

Kode Program 20. Kode program untuk disable default website.

3.2.4 Konfigurasi Proftpd

Setelah package Proftpd diinstall dan PC

server direstart, otomatis ftp server telah berjalan.

Untuk melakukan transfer file melalui port ftp

dapat dilakukan dengan mengetikan

ftp://56.201.20.26 pada browser client atau bisa

juga dilakukan melalui windows explorer. Namun

sebelumnya perlu membuat user terlebih dahulu

dengan perintah sebagai berikut :

Kode Program 21. Kode program untuk menambah user untuk bisa terhubung ke PC Server.

Kemudian isi form yang muncul seperti password, full

name, work phone, dan lain-lain. Berikutnya restart FTP server

dengan perintah :

Kode Program 22. Kode program untuk restart server FTP.

3.2.5 Konfigurasi Openssl

Openssl akan digunakan untuk enkripsi

data pada port FTP. Untuk menggunakan TLS

(Transport Layer Security) perlu dibuat certificate

a2dissite default

Useradd (nama user yang diinginkan)

(12)

key terlebih dahulu. Agar mudah mengingat di

mana certificate key disimpan maka perlu dibuat

direktori untuk TLS. Direktori SSL dapat dibuat di

dalam direktori Proftpd dengan perintah sebagai

berikut :

Kode Program 23. Kode program untuk membuat folder ssl di dalam direktori Proftpd.

Certificate key kita dapatkan otomatis

dengan generate SSL certificate dengan perintah

berikut :

Kode Program 24. Kode program untuk generate certificate key dengan menggunakan openssl.

Certificate key telah berhasil dibuat.

Selanjutnya konfigurasi pada Proftpd untuk

mengijinkan sambungan TLS. Untuk

melakukannya dapat dikerjakan dengan perintah

berikut :

Kode Program 25. Kode program untuk edit isi file Proftpd.conf

mkdir /etc/proftpd/ssl

Openssl req –new –x509 –days 365 –nodes –out /etc/proftpd/ssl/proftpd.cert.pem

–keyout /etc/proftpd/ssl/proftpd.key.pem

(13)

Hapus tanda # (comment) pada baris

include /etc/Proftpd/tls.conf. agar setiap ftp server

berjalan maka secara otomatis meminta client yang

mencoba terhubung untuk menggunakan

sambungan TLS. Tampilannya menjadi seperti ini:

Kode Program 26. Kode program agar saat ftp server berjalan maka akan mengikutsertakan koneksi TLS.

Sebelum merubah isi script dari file tls.conf

lakukan backup terlebih dahulu dengan perintah

berikut :

Kode Program 27. Kode program untuk backup konfigurasi TLS.

Setelah itu edit script tls.conf dan

tambahkan script berikut:

Kode Program 28. Kode program untuk menentukan lokasi log, certificate key, dan menjalankan permintaan koneksi TLS/SSL setiap kali client mencoba

terhubung ke server melalui port FTP.

#This is used for FTPS connections Include /etc/proftpd/tls.conf

cp /etc/proftpd/tls.conf /etc/proftpd/tls.conf_orig

<IfModule mod_tls.c>

TLSEngine on

TLSLog /var/log/proftpd/tls.log

(14)

Script di atas berfungsi untuk menentukan

lokasi Certificate dan Certificate Key disimpan,

menentukan di mana log atau history di simpan,

dan mengatur on/off permintaan sambungan TLS.

Jika TLS Required (on) maka sambungan melalui

port FTP tidak dapat dilakukan dengan browser

maupun windows explorer, sambungan FTP hanya

bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi FTP

yang support sambungan TLS misal : FileZilla,

Gambar

Gambar 3.1 Alur Perancangan Sistem

Referensi

Dokumen terkait

Merancang metode pembuatan server yang sistemnya bisa mendeteksi dan mengatasi failover pada server dengan pemanfaatan jaringan komputer, serta memberikan informasi

Dengan adanya sistem High- Availability VPN Client, layanan VPN tidak akan terganggu yang diakibatkan oleh kerusakan pada Primary Server karena Secondary Server akan

Dari pembuatan sistem yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:. Server ini memberikan backup pada semua

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola data-data menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan

Pada percobaan kali ini praktikan akan mencoba untuk instalasi dan konfigurasi FTP server terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan instalasi Filezilla pada komputer

kegagalan. Hal ini disebabkan karena pada server.. utama mati dan tidak ada server backup yang. menggantikan fungsi server utama yang mati. Untuk menghindari masalah

Mail server adalah server yang memungkinkan pengguna (user) untuk dapat mengirim dan menerima surat elektronik atau e-mail satu sama lain dalam satu jaringan atau dengan

Sistem operasi yang diinstall pada server adalah Linux Ubuntu 14.04 dengan repository lokal untuk penginstalan paket-paket yang mendukung pembuatan sistem keamanan