• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER

“PENGANTAR DAN SEJARAH

MANAJEMEN”

OLEH:

KELAS F (KELOMPOK II)

1.DESWANDI HARTEN

A11116323

2.TITANIA RAMADHANTI

A11116324

3.MICHAEL DAVID SALHUTERU

A11116325

4.NURUL MAGHFIRAHA11116326

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

KATA PENGANTAR

(2)

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat Karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Paper yang berjudul “Pengantar dan Sejarah Ilmu Manajemen.”

Dengan segala keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, kami mencoba menelaah Materi Ilmu Manajemen dari berbagai sumber yang ada. Semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca meskipun masih jauh dari apa yang semestinya.

Atas segala kekurangan, kami selaku penulis yang berstatus sebagai mahasiswa(i) fakultas ekonomi Universitas Hasanuddin memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami sangat mengharapkan adanya kritik maupun saran demi kemajuan dan perbaikan kualitas di masa mendatang.

Akhir kata, kami haturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berbagi pengetahuan demi tersusunnya makalah ini.

Billahi taufik wal hidayah,

Wassalamu’alaikum wr,wb

Makassar, 28 Agustus 2016

Penulis

DAFTAR ISI

(3)

Kata pengantar 2

Daftar isi 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 4

1.2 Rumusan masalah 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Apa itu manajemen? 5

2.2 Siapa yang disebut manajer? 5

2.3 Apa tugas seorang manajer? 6

2.4 Mengapa kita perlu belajar manajemen? 7

2.5 Apa itu organisasi? 9

2.6 Sejarah perkembangan manajemen 10

Daftar Pustaka 16

BAB I PENDAHULUAN

(4)

Manajemen merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar ilmu manajemen” tetapi lebih ditentukan oleh instingnya, untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan manusia belajar ilmu manajemen untuk menuju pendewasaan sehingga tercipta kehidupan yang bermakna.

Di negara-negara maju, pengembangan ilmu manajemen cukup pesat, hal ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan pengelolaan sekolah manajemen. Adapun di Indonesia, belum banyak yang mengembangkan ilmu manajemen secara otonom. Hal ini mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi para pakar ilmu manajemen tentang perlunya filsafat ilmu manajemen. Filsafat ialah sumber ilmu pengetahuan. Sebagaimana yang dikatakan Leibnez (Alisjabana, 1946) bahwa filsafat sebagai akar pohon yang dahan-dahannya terdiri dari ilmu-ilmu yang lain satu per satu.

Di dalam paper “pengantar dan sejarah manajemen ini” kita tidak akan membahas banyak mengenai landasan filsafat dari ilmu manajemen, melainkan teori-teori praktis manajemen yang telah dibangun oleh Para Tokoh Manajemen dengan landasan filsafatnya masing-masing.

Sejalan dengan perkataan Socrates, salah satu filsuf dunia yang hidup pada 400 tahun SM, “Manusia membutuhkan orang lain dengan kerja sama untuk hidup”. Artinya, ada tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan orang lain yang harus direncakan (planning), diorganisir (organization), dibimbing (leading), dan diawasi (controlling). Keempat hal tersebut dapat diterapkan sebagaimana mestinya melalui pembelajaran ilmu manajemen.

2.2 Rumusan Masalah

o Apa itu manajemen?

o Siapa yang disebut manajer?

o Apa yang dilakukan seorang manajer?

o Apa itu organisasi?

o Mengapa kita perlu belajar manajemen?

o Jelaskan Sejarah perkembangan manajemen!

BAB II PEMBAHASAN

(5)

Manajemen berasal dari bahasa prancis kuno management yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan”.

Harold Koontz mendefinisikan manajemen, “management is the process of designing and maintaining environment, in which individuals,woking together in groups, efficiently accomplish selected aims. Sedangkan Mary Parker Follet mengatakan, “Management is the art and science of getting done throught the effort of the other people.” Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengertian manajemen diatas mengandung empat dimensi filosofis Arisoteles (384 SM) yang sangat mendalam. Pertama, manajemen sebagai “seni” (art) dan “ilmu” (science), sebagai penyebab efisien (efficient cause), misalnya tukang kayu yang membuat kursi. Kedua, manajemen sebagai “getting" done” atau process, sebagai penyebab final (final cause). Ketiga, manajemen sebagai suatu “the effort” atau the tasks and activities, sebagai penyebab material (material cause), misalnya kursi dibuat dari kayu. Keempat, manajemen sebagai suatu “the other people” dan “working together” in groups, sebagai penyebab formal (formal cause), misalnya bentuk kursi ditambah pada kayu, sehingga kayu menjadi sebuah kursi.

2.2 SIAPA YANG DISEBUT MANAJER?

Stephen P. Robbins dan Mary Coulter

Manajer bertugas mengoordinasi dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain untuk mewujudkan tujuan. Koordinasi dilakukan dengan menjalin hubungan baik dengan beberapa pihak seperti pemasok rintah, wakil rakyat, lembaga keuangan, dan lembaga masyarakat lain yang berhubungan dengan organisasi. Hubungan baik tersebut perlu dijaga karena keberadaan mereka dapat memengaruhi kelangsungan hidup organisasi.

Malayu S.P. Hasibuan

Manajer adalah seseorang yang dengan bantuan orang lain melakukan sesuatu kegiatan guna mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. manajer diberi pekerjaan yang kompleks dan sulit dilakukan seorang diri. oleh karena itu, manajer membutuhkan orang lain untuk membantunya.

TINGKATAN MANAJER

- Manajer puncak/Top manajer (Executive officer)

(6)

- Manajer menengah

Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada diantara manajer lini pertama dan manajer puncak yang bertugas sebagai penghubung keduanya. contoh manajer menengah yaitu kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

- Manajer Lini pertama

Manajemen tingkatan laling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan nonmanajerial yang terlibat dalam proses produksi. contoh manajer lini pertama yaitu penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman).

2.3 APA TUGAS SEORANG MANAJER?

Manajer memiliki beberapa tugas yaitu menjalankan beberapa fungsinya antara lain Perencanaan (Planning), Penataan (Organizing), Kepemimpinan (Leading), dan Pengendalian (Controlling). Berikut pembahasannya :

Namun selain keempat fungsi diatas, ada beberapa ahli yang juga berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen, antara lain :

a. Forecasting

b. Staffing atau assembling resources

c. Directing

d. Coordinating

e. Motivating

(7)

2.4 APA ITU ORGANISASI?

1. PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi berasal dari bahasa Yunani organon dan bahasa latin organum yang bersifat alat, bagian, anggota, atau badan. Menurut James D. Mooney mengatakan, “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Menurut Chester I. Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa organisasi itu dapat didefinisikan sebagai berikut.

a. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.

b. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan, kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha mencapai suatu tujuan.

2. ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

Organisasi formal yaitu suatu sistem kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasi dangan sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi informal merupakan kumpulan hubungan perorangan tanpa tujuan bersama yang disadari meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yang tak disadari itu untuk tujuan bersama.

Dalam organisasi formal, tiap unsur organisasi mempunyai kedudukan, tugas, dan fungsi-fungsi yang tegas. Sedangkan dalam organisasi informal, kedudukan, tugas, serta fungsi-fungsi itu tampaknya kabur

3. BENTUK-BENTUK ORGANISASI

A. Bentuk Organisasi Garis

Organisasi garis adalah berntuk organisasi yang tertua dan paling sederhana. Penciptanya adalah Henry Fayol dari Prancis.Ciri-ciri bentuk organisasi garis adalah organisasi masih kecil, jumlah anggota masih seikit dan saling mengenal, serta spesialisasi kerja belum begitu tinggi.

B. Bentuk Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor, dimana segelintir pemimpin tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi alasan tersebut.

(8)

Bentuk organisasi ini pada umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, serta jumlah anggotanya banyak. Penciptanya Harrington Emerson. Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu atau lebih tenaga staf. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pejabat pemimpin dalam organisasinya.

D. Bentuk Organisasi Staf dan Fungsional

Bentuk organisasi staf dan fungsional merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf.Bentuk organisasi ini adalah organisasi yang wewenang dari pemimpin dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu.

4. PRINSIP – PRINSIP ORGANISASI

 Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.

 Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.

 Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.

 Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.

 Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun

(9)

2.5 MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI MANAJEMEN?

Kita dapat memahami nilai dan manfaat studi manajemen dengan tiga hal ini yaitu Universalitas Manajemen, Realitas Dunia Kerja, serta Imbalan dan Tantangan dalam menjadi seorang manajer. Berikut pembahasannya :

1. UNIVERSALITAS MANAJEMEN

Manajemen dibutuhkan di segala jenis dan ukuran organisasi, pada semua jenjang organisasi, pada setiap bidang kerja organisasi, dan semua organisasi di seluruh penjuru dunia ini. Hal inilah yang dikenal sebagai Universalitas Manajemen. Di semua organisasi, para manajer harus menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian. Manajemen dibutuhkan secara universal di dalam organisasi, sehingga kita harus berupaya memperbaiki cara pengelolaan (manajemen) organisasi pada umumnya.

2. REALITAS DUNIA KERJA

Selain universalitas manajemen, alasan lainnya mengapa kita perlu mempelajari manajemen adalah kenyataan bahwa kebanyakan orang, setelah lulus bangku kuliah dan memulai karir di dunia kerja, harus mengelola atau dikelola. Nah, bagi mereka yang ingin menjadi seorang pengelola penguasaan ilmu manajemen yang baik dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membangun kemampuan manajemen anda. Mereka yang tidak tertarik untuk mengelola, tetap harus bekerja sama dengan para manajer karena jika anda bergelut dalam sebuah organisasi , kemungkinan besar Anda akan memikul beban tanggung jawab pengelolaan hingga taraf tertentu bahkan meski anda bukan seorang manajer sekalipun. Intinya, Anda tidak harus bercita-cita menjadi seorang manajer dulu untuk dapat memperoleh manfaat dari mempelajari ilmu manajemen.

3. IMBALAN DAN TANTANGAN DALAM MENJADI SEORANG MANAJER

Manajemen dapat menjadi sebuah pekerjaan yang keras dan seringkali tidak mengenal balas budi. Selain itu, sebagian dari pekerjaan seorang manajer (terutama pada jenjang-jenjang yang lebih rendah di dalam organisasi) dapat meliputi pula tugas-tugas yang lebih bersifat administratif (seperti menyusun dan membuat laporan, berurusan dengan prosedur-prosedur birokrasi, atau menangani berbagai dokumen) ketimbang bersifat pengelolaan. Para manajer seringkali harus berhadapan dengan beraneka karakter orang dan dituntut menyelesaikan tugas dengan sumber daya yang terbatas.

Dengan demikian pentingnya kita dalam mempelajari manajemen, adalah :

1. Pekerjaan itu berat jika dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja,tugas, dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.

(10)

3. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna semua potensi yang dimiliki.

4. Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan.

2.6 SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen. Pertama, ketika Adam Smith (1776) menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya ini, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan cara: (1), meningkatnya keterampilan dan kecakapan tiap-tiap pekerja, (2), menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan terakhir menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Kedua, revolusi industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika iu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Pentingnya sikap seorang peneliti dalam mengembangkan science. Sikap ini mencoba mencari solusi terhadap problem ‘masalah’ dan mencari kebenaran, kenyataan dan memberi penjelasan ataupun memberikan solusi terhadap permasalahan. Sehingga science akan selalu bergerak dan berjalan tanpa mengenal berhenti (unfinished journey).

Scientific Management Theory

(11)

1. MANAJEMEN ILMIAH

Manajemen ilmiah atau dalam bahasa inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor (1911), dalam bukunya Principles of Scientific is a philosophy and a set of management practices that are based on fact and observation, not on hearsay of guesswork (Hellriegel, 2005: 44). Evolusi manajemen modern dimulai pada abad ke-19, setelah revolusi yang terjadi di Eropa dan Amerika, dalam iklim ekonomi baru, para manajer di ebrbagai macam organisasi (politik, ekonomi, dan pendidikan) telah meningkat dan mencoba untuk memperoleh cara lebih baik untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

Scientific management merupakan studi yang mempelajari secara sistematis hubungan manusia-tugas dalam proses pekerjaannya untuk meningkatkan efisiensi. Hasil penelitiannya ditemui adanya pekerjaan yang membutuhkan cara-cara penanganan yang lebih efisien. Diharapkan pimpinan mampu meningkatkan motivasi para pekerja yang dikaitkan dengan upah (asas efisien merupakan ciri manajemen ilmiah). Taylor merupakan penemu studi perilaku dan kinerja pegawai di tempat kerja.

Taylor mendeskripsikan, manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefisienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefisienan ini muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama.-nyaris taka da standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari pekerja itu hanyalah sepertiga dari seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah “teknik paling baik” dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.

Administrative Management Theory

Max Weber (1864-1920) Henry Fayol (1841-1925)

Behavior Management Theory

Marry Parker Follet (1868-1933) Elton Mayo

Douglas McGregor

Management Science Theory Organizational Environment

(12)

Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efisiensi produksi. Pedoman ini antara lain:

1. Mengembangkan suatu ilmu manajemen bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseoang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.

2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.

3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilakukan dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.

4. Membagi pekerjaan dan tanggung jawab secara merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.

Pedoman tersebut mengubah drastic pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya, pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, perngorganisasian, penggerakan dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas itu.

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami istri, Frank dan Lilian Glberth. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan professional. Keluarga Gilberth berhasil menciptakan mikronometer yang dapat menciptakan gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilberth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan dasar (seperti, mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilberth, yang dieja terbalik dengan huruf Th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga gilbert menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur gerakan tangan peker.

Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitia, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga 18 gerakan memasang batu eksterior berkurang menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilberth, tukang batu dapat lebih produktif dan berkurang kelelehannya di penghujung hari.

(13)

Maha Penggerak yang pada dirinya sendiri memiliki kesempurnaan. Penggerak pertama, yang tidak digerakkan oleh sesuatu yang lain, yang tidak mungkin dibagi-bagi, memiliki keleluasaan termasuk terhadap wujud keberadaan yang bersifat fisik.

2. ADMINISTRATIVE MANAGEMENT THEORY

Administarive management theory merupakan studi yang memperlajari bagaimana menciptakan strukur organisasi dan system pengawasan ynag mendasarkan pada efisiensi dan efektivitas tinggi. Struktur organisasi adalah system dari hubungan tugas dan wewenang yang pengawasan bahwa karyawan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Teori ini ditemukan oleh Max Weber (1864-1920) seorang ahli sosiologi Jerman menggambarkan suatu tipe ideal organiasi yang disebut Birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang perinci, dan sejumlah hubungan yang impeeasional. Namun Weber menyadari bahwa bentuk “birokrasu yang ideal” ini tidak ada dalam realitas. Dia mengambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya ini menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Pada tahun 1916, salah seorang tokoh manajemen, Henry Fayol menerbitkan hasil pemikirannya ke dalam buku berjudul Administration Industrielle et General yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan judul General and Industrial Management. Henry Fayol berhasil mengemukaakan beberapa asas praktis dan sederhana yang dapat digunakan dalam menjelaskan pekerjaan seorang manajer. Ia juga mengembangkan pandangan-pandangan tentang manajemen sebagai suatu hal yang terdiri dari fungsi-fungsi planning, organizing, coordinatoring, dan conollling (disingkat POC 3). Ia membagi kegiatan-kegiatan dalam usaha industry menjadi 6, yaitu: Teknis (produksi), Komersial (pembelian, pertukaran, dan penjualan), Finansial (mencari modal dan pemanfaatan optimalnya), Keamanan (perlindungan atas orang-orang) Pembukuan dan statistik, serta Manajemen (meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengendalian. Ia juga mengemukakan kualitas-kualitas apa saja yang harus dimiliki seorang manajer.

3. BEHAVIOR MANAGEMENT THEORY

(14)

intensitas penerangan sementara kelompok konrol bekerja di bawah intensitas penerangan yang tetap.

Para peneliti mengharapkan adanya perbedaan jika intensitas cahaya diubah. Namun, mereka mendapatkan hasil yang mengejutkan: baik tingkat cahaya itu dinaikkan maupun diturunkan, output pekerja meningkat daripada biasanya. Para peneliti tidak dapat menjelaskan apa yang mereka saksikan, mereka hanya dapat menyimpulkan bahwa intensitas penerangan tdiak berhubungan langsung dengan produktivitas kelompok dan “sesuatu yang lain pasti” telah menyebabkan hasil itu. Hasil penelitian ini menemukan bahwa moral karyawan, baik secara individual maupun kelompok dapat memengaruhi produktivitas. Manajer harus menggunakan pendekatan kemanusiaan (people oriented) dalam tugasnya.

4. MANAGEMENT SCIENCE THEORY

Management science theory merupakan studi yang mempelajari teknik kuantitatif untuk membantu manajer dalam memaksimalkan penggunaan sumber daya organisasi untuk menghasilkan barang dan jasa. Cabang dari management science theory secara khusus berhubungan dengan:

 Management kuantitatif, dengan menggunakan teknik matematika, misalnya dalam mengambil keputusan tentang efisiensi persediaan bahan maupun investasi paling menguntungkan yang dapat diraih.

 Manajemen operasi memberikan manajer dengan sekumpulan teknik yang mereka dapat gunakan untuk menganalisis berbagai aspek sistem poruduksi.

 Manajemen kualitas (TQM) memfokuskan pada analisis aktifitas organisasi terhadap input, konversi, dan output untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa, pemikiran ini kemudian dikenal dengan sekolah manajemen (School Based Quality Management).

5. ORGANIZATIONAL ENVIRONMENTAL THEORY

(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. Stephen P. Robbins, Mary K. Coulter. 2007. Management. Edisi ke-10. New Jersey: Prentice Hall.

2. Dr. Juliansyah Noor, S.E., M.M. 2013. Penelitian Ilmu Manajemen. Jakarta: Kencana. 3. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan. Manajemen, Dasar, pengertian, dan masalah. 2015.

Jakarta: Bumi Aksara.

(16)

5. M. Manullang. 1987. Dasar-dasar manajemen. Jogjakarta: Gadjah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan uji validitas, uji skala kecil, uji coba skala besar serta perbaikan terhadap perkembangan alat foldable nets tersebut, maka menghasilkan produk akhir

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Glasser dkk, Collin dkk dan Midena E dkk yang menemukan bahwa nilai photostressrecovery

kurang memiliki waktu bersama dengan orang tuanya. Kelompok sosial yang baru ini merupakan tempat aman bagi mereka. Pengaruh kelompok bagi remaja amat kuat, bahkan

Begitu pula dengan hasil observasi siswa menunjukkan adanya peningkatan pada tanggung jawab, kerjasama dan kedisiplinan saat pembelajaran dengan memperoleh nilai

Metode ini digunakan untuk mendapatkan dan menggali data tentang sesuatu yang berkaitan dengan peran pembimbing dalam optimalisasi bimbingan manasik haji pada calon

Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa pada Nilai Psikomotor Siklus II Siklus II melalui model pembelajaran TPS dengan media video kompetensi pembuatan pola

Berdasarkan hasil analisis data, ternyata motivasi olahraga dan kemampuan motorik secara bersama-sama mempunyai hubungan secara signifikan dengan hasil belajar pendidikan