• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cascading Kabupaten Kerinci 2017 | Kabupaten Kerinci 4. Isi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Cascading Kabupaten Kerinci 2017 | Kabupaten Kerinci 4. Isi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi pada hasil merupakan salah satu cita-cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan Kinerja dalam periode triwulanan maupun tahunan. Untuk mendukung laporan tersebut maka perlu adanya Cascading Kinerja agar target kinerja, visi, misi, pencapaian indikator kinerja utama dari sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan maksimal. Dokumen Cascading Kinerja Kabupaten Kerinci merupakan langkah awal untuk menuju pembentukan pemerintahan yang baik dengan menyelenggarakan manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel, berdaya guna, dan berhasil guna.

1.2. Gambaran Umum Kondisi Daerah

1.2.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Kerinci yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi memiliki luas wilayah sebesar 332.842 Ha (RTRW Kab. Kerinci, 2012-2032 dan Kerinci Dalam Angka Tahun 2016). Dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Kerinci tersebut, tercatat 59,81 persen atau 199.088,48 Ha merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), sedangkan 40,19 persen atau 133.753,52 Ha merupakan areal yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai penggunaan seperti kawasan budidaya dan permukiman.

Secara administratif, Wilayah Kabupaten Kerinci terbagi dalam 16 (enam belas) wilayah kecamatan, yang memiliki keberagaman karakteristik seperti jumlah desa/kelurahan, luas wilayah, tingkat kepadatan penduduk, kualitas sumber daya manusia, potensi sumber daya alam, dan kondisi geografis, serta ketersediaan sarana dan prasarana. Adanya keberagaman berbagai karakteristik wilayah antar kecamatan di Kabupaten Kerinci menyebabkan antar wilayah kecamatan dalam Kabupaten Kerinci

masih menghadapi persoalan kesenjangan (disparity) dalam

pembangunannya. Oleh karenanya, dalam kegiatan pembangunan jangka menengah lima tahunan, Pemerintah Daerah Kabupaten

Kerinci bertekad untuk mengurangi kesenjangan (disparity)

pembangunan antar wilayah, menuju Kerinci yang lebih baik dengan memperhatikan keberimbangan pembangunan.

(2)

2

budidaya di setiap kecamatan, dapat dilihat sebagimana data yang terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1.

Luas Wilayah Setiap Kecamatan di Kabupaten Kerinci Tahun 2015

No. Kecamatan

Luas

Wilayah

(Ha) % TNKS (Ha) %

Lahan Budidaya dan lainnya (Ha)

%

1. Gunung Tujuh 15.963 4,797 11.002,360 5,526 4.960,64 3,71

2. Kayu Aro 11.517 3,461 5.948,530 2,988 5.568,47 4,16

3. Kayu Aro Barat 20.665 6,206 12.130,180 6,093 8.524,82 6,38

4. Gunung Kerinci 30.687 9,221 13.317,450 6,689 17.369,55 12,99

5. Siulak 14.287 4,293 6.953,530 3,493 7.333,47 5,48

6. Siulak Mukai 27.431 8,242 20.486,210 10,290 6.944,79 5,19

7. Air Hangat Barat 1.415 0,425 - - 1.415,00 1,06

8. Air Hangat 21.087 6,336 16.961,550 8,520 4.125,45 3,09

9. Air Hangat Timur 18.229 5,477 11.479,360 5,766 6.749,64 5,05

10. Depati VII 2.913 0,875 551,010 0,277 2.361,99 1,77

11. Sitinjau Laut 5.807 1,745 1.996,600 1,003 3.810,40 2,85

12. Danau Kerinci 22.626 6,799 16.872,300 8,475 5.753,70 4,30

13. Keliling Danau 36.484 10,963 23.412,920 11,760 13.071,08 9,78

14. Bukit Kerman 21.294 6,398 10.336,590 5,192 10.957,41 8,19

15. Gunung Raya 34.763 10,445 16.105,300 8,090 18.657,70 13,95

16. Batang Merangin 47.646 14,317 31.534,590 15,839 16.111,41 12,05

Total 332.842 100,00 199.088,48 100,00 133.715,52 100,00

Sumber : RTRW Kab. Kerinci Tahun 2012-2032 dan Kerinci Dalam Angka Tahun 2016

Dari sisi administrasi wilayah, Kabupaten Kerinci berbatasan langsung dengan beberapa provinsi, kabupaten dan kota, yaitu:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Solok

Selatan Provinsi Sumatera Barat;

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten

Merangin Provinsi Jambi dan Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu:

c. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bungo

dan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

d. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesisir

Selatan Provinsi Sumatera Barat dan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.

1.2.2. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Kerinci merupakan salah satu kabupaten yang

secara administrasi wilayah menjadi bagian dari wilayah

(3)

3

dari aspek geografis Kabupaten Kerinci terletak diantara 01°41’ Lintang Selatan sampai dengan 02°26’ Lintang Selatan dan diantara 101°08’ Bujur Timur sampai dengan 101°40’ Bujur Timur.

Selain itu, secara umum wilayah Kabupaten Kerinci dapat dikelompokkan dalam beberapa satuan morfologi yaitu dataran, perbukitan yang bergelombang halus sampai perbukitan sedang dan pergunungan. Dari bentuk morfologi dan penyebaran batuannya terlihat ke arah Utara akan dijumpai morfologi yang lebih tinggi yaitu morfologi perbukitan bergelombang sampai pergunungan, yang diikuti dengan variasi dan berbagai jenis batuan. Sedangkan ke arah Selatan dijumpai morfologi dataran rendah dengan jenis batuan yang relatif sejenis.

1.2.3. Demografi

Sumberdaya manusia atau aspek kependudukan di

Kabupaten Kerinci mencakup data kependudukan, jumlah dan sebaran penduduk, struktur usia penduduk, struktur penduduk menurut mata pencaharian, penduduk berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikannya serta tingkat angkatan kerja dan orientasi pergerakan penduduk.

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Kerinci dalam 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan data kependudukan yang telah diterbitkan oleh BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2012-2015 tumbuh secara fluktuatif. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Kerinci berjumlah 235.796 jiwa, yang terdiri dari117.584 laki-laki dan 118.212 perempuan, lalu pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 236.762 jiwa, yang terdiri dari 118.194 laki-laki dan 118.568 perempuan. Tahun 2014 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun 2013 hingga mencapai 234.003 jiwa, yang terdiri dari 116.777 laki-laki dan 117.226 perempuan. Sedangkan dalam tahun 2015 mengalami pertumbuhan hingga menjadi 234.882 jiwa, yang terdiri dari 117.301 laki-laki dan 117.581 perempuan.

1.2.4. Pertumbuhan PDRB

(4)

4

Pada tahun 2015 terjadi peningkatan yang lebih baik dibandingkan tahun 2014 sebesar 13,27% menjadi Rp.7,067 triliun. Peningkatan terbesar pada tahun 2015 terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial sebesar 27,38% namun peningkatan yang paling rendah adalah Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,27%.

Secara lengkap data pertumbuhan PDRB secara fluktuatif, dapat dilihat sebagaimana tedapat dalam tabel 2.17 dibawah ini.

Tabel 1.2

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Kerinci Tahun 2013-2015

Lapangan Usaha PDRB (Juta Rupiah)

2013 2014 2015

1 2 3 4

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 3.041.377,92 3.393.117,90 3772.712,00

2. Pertambangan & Penggalian 76.688,61 90.416,90 103.897,20

3. Industri Pengolahan 162.793,79 182.999,30 206.806,90

4. Pengadaan Listrik dan Gas 1.536,05 1.746,50 2.108,2

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan

Daur Ulang 21.369,80 23.596,60 26.168,10

6. Konstruksi 336.530,87 394.639,60 425.061,76

7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil, dan Sepeda

Motor

513.980,85 595.898,66 697.693,84

8. Transportasi dan Pergudangan 122.320,19 145.017,91 169.224

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 47.341,02 57.918,18 62.129,34

10. Informasi dan Kominikasi 317.409,55 351.689,20 416.701,06

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 63.724,06 68.756,33 74.313,25

12. Real Estate 100.956,20 105.963,98 121.224,94

13. Jasa Perusahaan 2.440,41 2.782,46 3.161,15

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 289.628,85 397.528,74 506.368,86

15. Jasa Pendidikan 263.932,83 253.678,20 290.879,74

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 76.258,09 88.189,85 98.494,42

17. Jasa lainnya 78.903,15 85.813,05 99.804,78

Jumlah 5.517.192,24 6.239.753,30 7.067.749,79

Sumber: BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2015 dan 2016.

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) Kabupaten Kerinci padatahun 2013 sebesar Rp.4,418 triliun menjadi sebesar Rp.4,811 triliun atau meningkat sebesar 8,88%. Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami peningkatan terbesar pada tahun 2014 sebesar 18,68% dan terendah pada Lapangan Usaha Jasa Pendidikan dengan peningkatan PDRB sebesar 1,94%.

(5)

5

16,42% dan terendah pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 0,52%.

Rincian PDRB Kabupaten Kerinci dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun, dapat dilihat sebagaimana tedapat dalam tabel 2.18 dibawah ini.

Tabel 1.3

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Kerinci Tahun 2008-2012

Lapangan Usaha PDRB (Juta Rupiah)

2013 2014 2015

1 2 3 4

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2.283.462,68 2.515.928,62 2.631.754,22

2. Pertambangan & Penggalian 64.587,50 69.523,79 76.404,67

3. Industri Pengolahan 149.523,01 156.985,18 165.867,71

4. Pengadaan Listrik dan Gas 1.824,05 1.898,25 1.908,18

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan

Daur Ulang 18.258,00 19.033,77 20.142,96

6. Konstruksi 290.739,38 331.764,09 346.949,83

7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil, dan Sepeda

Motor

409.593,19 457.961,72 496.979,46

8. Transportasi dan Pergudangan 114.367,38 122.994,82 134.174,14

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 36.143,57 42.896,89 44.780,97

10. Informasi dan Kominikasi 302.351,50 290.419,23 338.100,83

11. Jasa Keuangan dan Asuransi 49.819,09 53.268,86 55.440,12

12. Real Estate 89.353,12 91.293,49 95.615,97

13. Jasa Perusahaan 1.982,91 2.140,42 2.225,74

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 259.434,83 289.715,17 313.138,99

15. Jasa Pendidikan 206.079,10 210.080,27 227.923,30

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 68.354,56 77.906,02 85.232,15

17. Jasa lainnya 73.062,16 77.472,67 84.844,90

Jumlah 4.418.936,04 4.811.283,26 5.121.484,15

Sumber: BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2015 dan 2016.

1.2.5. PDRB Per Kapita

Berdasarkan asumsi, bahwa pendapatan faktor produksi dan transfer yang mengalir ke luar sama dengan pendapatan faktor produksi dan transfer yang masuk, maka nilai pendapatan regional diasumsikan sama besar dengan nilai PDRB. Angka pendapatan per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun 2012 PDRB Kabupaten Kerinci mencapai 4,16 triliun rupiah dan menjadi 5,12 triliun rupiah pada tahun 2015.

(6)

6

Konstan (ADHK), dapat dilihat sebagaimana terdapat pada tabel 2.20 dibawah ini.

Tabel. 1.4

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2010

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2016

NO TAHUN PDRB (Juta Rupiah)

ADHB ADHK

1 2012 4.658.114,48 4.155.505,90

2 2013 5.382.378,21 4.411.405,87

3 2014 6.239.753,30 4.811.283,26

4 2015 7.067.749,79 5.121.484,15

5 2016 - 5.463.047,65

Sumber : BPS Kabupaten Kerinci 2016

1.2.6. Perkembangan Jumlah PNS.

Data perkembangan jumlah PNS di Kabupaten Kerinci selama kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 di Kabupaten Kerinci, dapat dilihat sebagaimana data yang terdapat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.5

Perkembangan Jumlah PNS di Kabupaten Kerinci Tahun 2011- 2015

NO GOL. PNS

JUMLAH PNS (ORANG)

2011 2012 2013 2014 2015

L P TOTAL L P TOTAL L P TOTAL L P TOTAL L P TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 IV 1239 888 2127 1272 897 2169 1260 876 2136 1222 842 2062 1350 911 2261

2 III 1267 1018 2285 1389 966 2355 1397 1029 2426 1351 1051 2402 1659 1231 2890

3 II 824 628 1452 758 478 1236 641 451 1092 614 425 1039 630 484 1114

4 I 27 20 47 15 12 27 11 10 21 21 2 23 27 7 34

JUMLAH 335

7 255

4 5911

341 3

237

4 5787

330 9

236

6 5675

320 8

232

0 5528

366 6

263

3 6299

Sumber data : BKD Kab. Kerinci Tahun 2017.

1.2.7. Pendidikan Formal

(7)

7

Tabel 1.6

Perkembangan Pendidikan PNS Kabupaten Kerinci Tahun 2011-2015

No Jenis Diklat Jumlah PNS (Orang)

2011 2012 2013 2014 2015

A FUNGSIONAL

1. TUGAS BELAJAR 8 0 6 0 5

JUMLAH 8 0 6 0 5

2. IZIN BELAJAR 116 103 122 108 111

JUMLAH 116 103 122 108 111

B STRUKTURAL

1. DIKLAT PIM II 3 1 0 0 5

2. DIKLAT PIM III 23 21 7 15 15

3. DIKLAT PIM IV 38 40 40 0 15

JUMLAH 64 62 47 15 35

Sumber data : BKD Kab. Kerinci 2017

Sementara itu, sampai dengan akhir tahun 2016, kondisi sumber daya aparatur di Kabupaten Kerinci, dapat dilihat sebagaimana terdapat dalam tabel 2.64 dibawah ini.

Tabel 1.7

Kondisi Sumber Daya Aparatur Per SKPD Per Golongan Kabupaten Kerinci Tahun 2016

No Nama SKPD Jumlah PNS/ Golongan

IV III II I Total

1. SEKRETARIAT DAERAH 37 74 26 1 138

2. SEKRETARIAT DPRD 3 27 6 1 37

3. DINAS PENDIDIKAN 57 50 18 0 125

4. DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN DAN ASET 4 51 8 2 65

5. DINAS KESEHATAN 8 56 14 1 79

6. DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 6 31 13 0 50

7. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 3 21 16 0 40

8. DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 7 30 2 0 39

9. DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 8 25 4 0 37

10. DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN 17 24 7 1 49

11. DINAS PEKERJAAN UMUM 3 65 19 0 87

12. DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN 8 65 10 0 83

13.

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN ENERGI DAN

SUMBER DAYA MINIRAL 8 31 4 0 43

14. DINAS KOPERASI DAN UMKM 9 23 6 0 38

15. DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN 3 32 8 0 43

16. DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 8 36 11 1 55

17. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 8 35 8 0 51

18.

BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK, DAN PERLINDUNGAN

MASYARAKAT 8 16 7 0 31

19.

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA,

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB 16 50 4 0 70

20. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2 29 3 0 34

21.

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN

TERPADU SATU PINTU 3 12 5 0 20

22. BADAN LINGKUNGAN HIDUP 6 22 7 0 35

23. BADAN KETAHANAN PANGAN 5 18 1 0 24

24.

BADAN PELAKSANAAN PENYULUHAN, PERTANIAN, PERIKANAN

DAN KEHUTANAN 38 67 6 0 111

25 INSPEKTORAT DAERAH 7 21 3 0 31

(8)

8

27. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 17 221 50 3 291

28. KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 2 29 18 0 49

29. KECAMATAN KAYU ARO 2 10 12 0 24

30. KECAMATAN SIULAK 1 10 12 0 23

31. KECAMATAN GUNUNG KERINCI 3 15 15 0 33

32. KECAMATAN DEPATI TUJUH 2 8 12 0 22

33. KECAMATAN DANAU KERINCI 1 11 12 0 24

34. KECAMATAN SITINJAU LAUT 1 14 9 0 24

35. KECAMATAN GUNUNG TUJUH 2 4 14 0 20

36. KECAMATAN AIR HANGAT 0 18 11 0 29

37 KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR 2 11 11 1 25

38 KECAMATAN KELILING DANAU 2 16 23 0 41

39 KECAMATAN GUNUNG RAYA 1 13 10 0 24

40 KECAMATAN BATANG MERANGIN 1 7 9 1 18

41 KECAMATAN KAYU ARO BARAT 0 7 10 0 17

42 KECAMATAN SIULAK MUKAI 1 7 5 0 13

43 KECAMATAN AIR HANGAT BARAT 3 9 8 0 20

44 KECAMATAN BUKIT KERMAN 3 7 12 2 24

45 KANTOR LURAH SIULAK DERAS 1 6 1 0 8

46 KANTOR LURAH LEMPUR TENGAH 1 2 2 0 6

47 SEKRETARIS DEWAN PENGURUS KORPRI 1 5 0 0 6

(9)

9

BAB II VISI DAN MISI

2.1. Visi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemeritah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri RI nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dimana keadaan yang

diharapkan itu dicapai melalui kebijakan dan program

pembangunan yang ditawarkan oleh Kepala Daerah terpilih.

Dalam dimensi lain, Visi dapat juga dimaknai sebagai pernyataan cita-cita atau keinginan atau impian sebuah kondisi yang ingin dicapai di masa depan. Kondisi yang dicita-citakan atau diimpikan tersebut adalah kondisi yang di akhir periode dapat diukur capaiannya melalui berbagai usaha pembangunan.

Dengan memperhatikan dan merujuk pada dokumen RPJPD Kabupaten Kerinci Tahun 2005-2025 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2011, maka perumusan visi harus berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok periodesasi pembangunan 5 (lima) tahunan berkenaan.

Dari perspektif kerangka dan alur berfikir tersebut diatas, maka Bupati dan Wakil Bupati Kerinci terpilih telah menetapkan Visi untuk kurun waktu periodesasi kepemimpinannya selama 5 (lima) tahun kedepan, yaitu :

“TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK”.

Rangkaian kalimat Visi tersebut diatas memiliki makna yang sangat dalam. Makna dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya, memiliki makna bahwa segala sesuatu yang telah

(10)

10

target capaian kinerja pemerintahan 5 (lima) tahun mendatang diharapkanakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kerinci baik jasmani maupun rohani.

2. Kerinci Yang Lebih Baik, memiliki makna bahwa atas dasar

potensi yang dimilikinya serta didorong oleh keinginan yang keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kerinci agar dapat hidup lebih layak, sehingga secara moril maupun materiil dapat sejajar dengan masyarakat lainnya se-Provinsi Jambi, maka tidak ada pilihan lain bahwa pembangunan yang

dilaksanakan harus dilakukan secara efektif, efesien,

partisipatif, akuntabel dengan mensinergikan perencanaan dengan penganggaran. Melalui langkah strategi seperti ini, diharapkan hasil pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan yaitu kondisi pada akhir tahun 2019 akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pembangunan pada tahun dasar 2014.

Adapun Indikator Kinerja yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk “Kerinci Yang Lebih Baik” adalah membandingkan Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Angka Kemiskinan Kabupaten Kerinci tahun 2014 dengan 2019.

Salah satu tujuan pembangunan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tentu akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) wilayah atau daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas

perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan

masyarakat pada suatu periode tertentu. Di samping analisis pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan pembangunan yang telah dicapai, dapat pula digunakan untuk menentukan arah pembangunan yang akan datang.

Pada tahun 2014 tingkat Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kerinci adalah sebesar 6,34 persen, sementara kondisi yang diharapkan pada tahun 2019 dari Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kerinci adalah sebesar 7%,

(11)

11

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kerinci pada tahun dasar 2014 adalah sebesar 67,96 sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kerinci yang diharapkan pada tahun 2019 adalah sebesar 71,00.

Kemiskinan adalah situasi yang serba terbatas yang terjadi bukan atas kehendak orang yang bersangkutan. Suatu penduduk dikatakan miskin bila ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan dan gizi serta

kesejahteraan hidupnya, yang menunjukkan lingkaran

ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri. Atau dengan istilah lain kemiskinan itu merupakan ketidakmampuan

dalam memenuhi kebutuhan pokok, sehingga mengalami

keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya.

Beberapa factor kemiskinan diantaranya pendidikan yang rendah dipandang sebagai penyebab kemiskinan. Dari dimensi kesehatan, rendahnya mutu kesehatan masyarakat menyebabkan terjadinya kemiskinan. Dari dimensi ekonomi, kepemilikan alat-alat produktif yang terbatas, penguasaan teknologi dan kurangnya keterampilan, dilihat sebagai alasan mendasar mengapa terjadi kemiskinan. Factor kultur dan struktual juga kerap kali dilihat sebagai elemen penting yang menentukan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut data BPS Kabupaten Kerinci tahun 2014 bahwa tingkat kemiskinan Kabupaten Kerinci adalah sebesar 7,43 %, sementara tingkat kemiskinan Kabupaten Kerinci yang diharapkan pada tahun 2019 adalah sebesar 7,00 %.

“Kerinci Yang Lebih Baik” akan terwujud apabila ketiga indikator yang diharapkan atau ditargetkan dapat terwujud pada tahun 2019.

2.2. Misi

Misi adalah komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda utama yang menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi pembangunan daerah. Misi juga dapat diartikan sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, dengan rumusan misi yang baik akan dapat membantu memberi gambaran tentang visi yang ingin dicapai dan menjelaskankan langkah-langkah upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai visi. Rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka berfikir dan kerangka bertindak untuk mencapai tujuan, sasaran dan arah kebijakan yang ingin dicapai dan merumuskan peta jalan yang akan dilalui untuk mencapai visi dimaksud.

Dari tinjauan akademis, misi sesungguhnya dapat

(12)

12

tujuan dan sasaran harus ada. Oleh karena itu, dalam rumusan misi kedalam dokumen RPJMD,selain memperhatikan berbagai potensi lokal yang ada, juga diharapkan supaya dijabarkan dengan tetap memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Dengan demikian, misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi. Oleh karena itu, rumusan misi menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan.

Terkait dengan uraian dan penjelasan makna dari misi tersebut diatas, maka penjabaran Misi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat berbasis

pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta pariwisata, yaitu meningkatkan pendapatan asli daerah dan masyarakat melalui pengambangan sektor pertanian secara umum, pengembangan industri dan usaha kecil dan menengah serta pemanfaatan keunggulan pariwisata yang memiliki nilai tambah.

2. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang

berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa, yaitu

membangun sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing serta religius yang ditandai dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan standart hidup layak.

3. Meningkatkan dan pengembangkan kualitas dan kuantitas

infrastruktur yang terintegrasi antar sektor, yaitu

meningkatkan dan mengembangkan fasilitas infrastruktur dasar yang terintegrasi dengan sumber-sumber ekonomi seperti sentra produksi pertanian, pasar, dan tempat wisata.

4. Meningkatkan kualitas ekosistem yang berbasis sumber daya

lokal, yaitu menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan luasan tutupan lahan dengan tanaman lokal seperti manggis, jeruk, alpokat, padi, kayu manis, kopi dan tanaman lokal lainnya.

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik,

bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel dengan sumber daya manusia yang profesional, berkinerja tinggi dan berorientasi melayani masyarakat.

2.3. Tujuan dan Sasaran.

(13)

13

indikator sasaran sebagai pedoman dalam perumusan rencana pembangunan tahunan untuk selama 5 (lima) tahun kedepan.

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah, yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan landasan kerangka kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. 0leh karena itu, peran dari penjelasan visi dan misi sangat penting agar proses penyusunan tujuan dan sasaran memenuhi syarat supaya selaras dengan sasaran pokok dan arah kebijakan RPJPD Kabupaten Kerinci Tahun 2005-2025 untuk periodesasi berkenaan.

Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal point dalam penyusunan RPJMD. Hal ini mengingat bilamana visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak dijabarkan secara teknokratis dan partisipatif kedalam tujuan dan sasaran, maka program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih akan mengalami kesulitan dalam mengoperasionalisasikannya kedalam sistem penyelenggaraan pemerintahan.Dalam hal ini, tujuan dan

sasaranmerupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan

daerah yang diperoleh dari pencapain berbagai program prioritas terkait.

Dengan demikian, penjelasan tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali tentang visi dan misi RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 secara lebih detil, terinci, serta tergambar dengan jelas yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kerangka kinerja pembangunan secara keseluruhan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

Selanjutnya dengan berpedoman pada rumusan Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten KerinciTahun 2014 – 2019sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Misi Pertama : “Meningkatkan pendapatan daerah dan

masyarakat berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan

menengah, serta pariwisata” dengan tujuan yaitu :

Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan ini akan dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :

a.Meningkatnya rasio kemandirian daerah;

b.Meningkatnya pertumbuhan ekonomi;

c. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat;

d.Meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan terhadap

PDRB;

(14)

14

f. Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PAD.

2. Misi Kedua: “Meningkatkan pembangunan sumber daya

manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa” dengan tujuan yaitu: Meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan religius.

Tujuan ini akan dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :

a.Meningkatnya kualitas Pendidikan Masyarakat;

b.Meningkatnya Kualitas Kesehatan masyarakat;

c. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk;

d.Menurunnya jumlah penduduk miskin;

e.Menurunnya tingkat pengangguran ;

f. Meningkatnya prestasi kafilah Kerinci pada MTQ tingkat

Provinsi Jambi;

g.Meningkatnya nilai Indek Kerukunan Umat Beragama.

3. Misi Ketiga: “Meningkatkan dan pengembangkan kualitas dan

kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor” dengan

tujuan, yaitu : Meningkatkan kualitas dan kuantitas

infrastruktur pelayanan umum yang terintegrasi antar sektor dan antar wilayah.

Tujuan ini akan dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :

a.Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan;

b.Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jembatan;

c. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan jaringan irigasi;

d.Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih dan

sanitasi;

e.Meningkatnya pemenuhan kebutuhan listrik;

f. Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas.

4. Misi Keempat : “Meningkatkan kualitas ekosistem yang

berbasis sumber daya lokal;” dengan tujuan, yaitu : Meningkatkan kualitas pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Tujuan ini akan dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :

a.Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup;

b.Meningkatnya kelestarian sumber daya alam.

5. Misi Kelima : “Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang

baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral” dengan

tujuan, yaitu : Meningkatkan kinerja birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang professional dalam memenuhi kepentingan umum.

Tujuan ini akan dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :

a.Meningkatnya efisiensi pengelolaan keuangan daerah;

(15)

15

c. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;

d.Meningkatnya kwalitas pelayan publik pada instansi/lembaga

Pemerintah Daerah.

(16)

16

Tabel 2.1.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

(OUTCOME) SATUAN

KONDISI AWAL 2014

TARGET KINERJA KONDISI

AKHIR 2019 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

VISI : "TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK"

Misi I. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta pariwisata. Meningkatkan pendapatan asli

daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat

a. Meningkatnya rasio kemandirian daerah

Rasio kemandirian daerah (Persen)

%

5.80 6.00 6.50 7.00 7.50 8.00 8.00

b. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi (Persen / ADHK)

%

6.34 6.44 6.50 6.60 6.69 7.20 7.20

c. Meningkatnya

pendapatan perkapita masyarakat

PDRB Perkapita ADHB (Juta Rp)

Juta

Rupiah 28.8 29 31 32 34 36 36

d. Meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB ADHB (Persen)

%

2.65 2.65 2.67 2.68 2.69 3 3

e. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (Persen) % 67.60 67.60 68.50 69.00 69.50 70.00 70.00 f. Meningkatnya kontribusi

pariwisata terhadap PAD

Kontribusi pariwisata terhadap PAD (Persen) %

0.52 0.58 0.59 0.60 0.62 0.62 175.000 Misi II. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa

Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan Religius.

a. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat

Rata-Rata Lama Sekolah

(Tahun) Tahun 7.6 7.7 8 8.32 8.7 9 9

Rata-Rata Angka Partisipasi

Kasar (APK) % 55.43 64.06 94.17 94.84 96.00 97.33 90

b. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat

Angka Harapan Hidup

(Tahun) Tahun 72.02 72.02 72.15 72.25 72.35 72.45 72.45

Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup

per 1.000

KH 10.61 10.61 10.14 9.90 9.90 9.43 9.43 Angka Kematian Ibu

Melahirkan Per 100.000 Kelahiran Hidup

per 100.000 KH

165.06 165.0 6 165.0 6 160.0 0 160.0 0 158.0

0 158.00

Persentase balita gizi buruk % 0.08 0.07 0.06 0.05 0.03 0.01 0.01 c. Terkendalinya

(17)

17

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

(OUTCOME) SATUAN

KONDISI AWAL 2014

TARGET KINERJA KONDISI

AKHIR 2019 2015 2016 2017 2018 2019

penduduk miskin miskin e. Meningkatnya prestasi

kafilah pada MTQ tingkat Provinsi Jambi

Tingkat Prestasi Kafilah pada

MTQ Provinsi Jambi Rangking VII VI V IV IV III III

f. Meningkatnya nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama

Indeks Kerukunan Umat

Beragama Tingkat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Misi III. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor Meningkatkan kualitas dan

kuantitas infrastruktur pelayanan umum antar sektor dan antar wilayah

a. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan

Persentase kondisi jalan kabupaten dalam kondisi

mantap %

21.06 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 50.00

Panjang Jalan baru yang

terbangun Km 579.93 25.00 35.00 37.00 39.00 40.00 755.93 b. Meningkatnya kualitas

dan kuantitas infrastruktur jembatan

Jumlah Jembatan yang

terbangun unit 106.00 5.00 5.00 6.00 6.00 7.00 135.00

Persentase kondisi jembatan

dalam kondisi baik % 84.15 86.21 88.12 90.00 92.00 94.00 94.00 c. Meningkatnya kualitas

dan kesediaan jaringan irigasi

Rasio layanan irigasi

(Persen) % 78.92 79.09 79.26 79.48 79.65 80.21 80.21

Persentase Irigasi dalam

Kondisi Baik % 42.38 43.27 44.16 45.05 45.94 46.83 46.83 d. Meningkatnya akses

masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi

Persentase rumah tangga

pengguna air bersih % 66.78 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 90.00 Jumlah Kapasitas Produksi

Sumber Air Baku /air permukaan (liter/detik)

liter / detik 331.44 410.0 0 455.0 0 460.0 0 470.0 0 475.0

0 475.00

e. Meningkatnya

Pemenuhan Kebutuhan

Listrik Rasio Elektrifikasi

% 78.66 80.00 82.00 85.00 87.00 90.00 90.00

f. Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas

Jumlah Kecelakaan Lalu

Lintas Kejadian 18.00 15.00 12.00 10.00 8.00 6.00 6.00

Misi IV. Meningkatkan Kualitas Ekosistem Yang Berbasis Sumber Daya Lokal Meningkatkan kualitas pengelolaan

dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup

a. Meningkatnya

pelestarian lingkungan hidup

Kualitas Air Permukaan kelas Kelas II Kelas II Kelas II Kelas II Kelas II Kelas

II Kelas II Indeks Standar Pencemaran

Udara (ISPU)

Angka

ISPU ≤ 50 ≤ 50 ≤ 50 ≤ 50 ≤ 50 ≤ 50 ≤ 50

Kerusakan Tanah Untuk

Produksi Biomassa BML BML BML BML BML BML BML BML

Persentase Luasan Ruang

Terbuka Hijau Ha 0.91 0.91 0.91 1.06 1.21 1.36 1.36

b. Meningkatnya

Pelestarian Sumber Daya Alam

Persentase Luas Lahan

(18)

18

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

(OUTCOME) SATUAN

KONDISI AWAL 2014

TARGET KINERJA KONDISI

AKHIR 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Misi V. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral Meningkatkan kinerja birokrasi dan

tata kelola pemerintahan yang profesional dalam memenuhi kepentingan umum

a. Meningkatnya Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah

Efisiensi Pengelolaan

Keuangan Daerah % 96.37 94.29 92.25 90.24 87.75 85.64 85.64

b. Meningkatnya

transparansi pengelolaan keuangan daerah

Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah

Opini WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

c. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Nilai Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Tingkat C CC B B BB A A

d.

Meningkatnya kualitas pelayanan publik pada instansi/lembaga Pemerintah Daerah

Indeks Kepuasan

Masyarakat Tingkat Rendah

Sedan g

Sedan

(19)

19

BAB III

CASCADING KINERJA

Cascading Kinerja Kabupaten Kerinci merupakan Cascading

Kinera yang diharapkan dapat diimplementasikan pada tahun 2017. Adapun sasaran program RPJMD yang diambil adalah “Menurunnya Angka Kemiskinan” yang dilihat dari porsentase penurunan angka

kemiskinan dari 6,90 % pada tahun 2016 menjadi 6,75 % pada

tahun 2017. Cascading tahun 2017 ini didukung oleh :

1. Dinas Sosial

2. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan

Tenaga Kerja

3. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura

4. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan

5. Dinas Pendidikan

6. Dinas Kesehatan

Cascading ini dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana tersebut diatas dalam program dan kegiatan masing–

masing, adapaun Cascading Kinerja sebagaiman tertera pada tabel

(20)

20

MENURUNNYA JUMLAH PENDUDUK MISKIN 6,75 % DINAS SOSIAL DINAS PMPTSPTK DINAS TANAMAN PANGAN DAN

HOLTIKULTURA

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dan Penanganan

Terhadap Masalah Kesejahteraan Sosial

Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja, Berkembangnya Peluang

Dan Kesempatan Kerja

Meningkatnya Pendapatan Petani

Meningkatnya Pertumbuhan IKM Dan Industri Industri Potensial Sebagai Daya Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lemah

Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia

Meningkatnya Akses Dan Mutu Layanan Kesehatan

Program Program Program Program Program Program

Pemberdayaan Sosial Dan Penanganan Fakir Miskin

Peningkatan Kesempatan Kerja

Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan Dan Holtikultura

Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Peningkatan Mutu Pendidikan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Terpenuhinya Kebutuhan Dasar Secara Mandiri

95%

Jumlah Kesempatan Kerja 80 %

Peningkatan Produksi Tanama Pangan Dan Holtikultura

30 Kegiatan

Jumlah Perkembangan Industri Kecil Yang Dibina

80 %

Jumlah Siswa Miskin Yang Mendapatkan Beasiswa

80%

Persentase Masyarakat Yang Semakin Sehat

80 %

Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan

Kegiatan Fasilitasi Manajemen Usaha

Bagi Keluarga Miskin

Kegiatan Perluasan Dan Pengembangan Kesempatan Kerja (PPKK)

Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk

Pertanian

Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan GKM

Kegiatan Pemberian Beasiswa Berprestasi

Kegiatan Bantuan Dana Pendamping

Keluarga Pasien Miskin

Meningkatnya Pengetahuan Keluarga Miskin Dalam Menjalankan Usahanya

30 Kube

Meningkatnya Kesempatan Kerja Bagi

Masyrakat Miskin 132 Orang/2 Paket

Meningkatnya Produksi Dan Produktifitas Petani 3

Macam

Meningkatnya Pengetahuan Wirausaha GKM

20 Orang

Meningkatnya kemampuan siswa dalam melaksanakan

pendidikan 280 sekolah

Cakupan Bantuan Keluarga Pasien Miskin

500 Kasus

Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran

Rp 67.301.000,00 Rp

324.849.600,00 Rp 2.913.575.918,00 Rp 67.743.000,00 Rp 1.514.567.300,00

Rp 51.250.000,00

Kerinci, 2017 BUPATI KERINCI

(21)

19

BAB IV

PENUTUP

Penyusunan Cascading Kinerja sebagai implementasi sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Kerinci tahun 2014-2019, untuk diimplementasikan

pada tahun 2017.

Sasaran RPJMD yang diambil adalah “Menurunnya Angka

Kemiskinan” dilihat dari indikator porsentase masyarakat miskin

dan diharapkan dengan penyusunan Cascading ini akan dapat

melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Program

dan kegiatan yang mendukung sasaran tersebut.

Demikianlah Cascading Kinerja Kabupaten Kerinci ini dibuat,

semoga ada manfaatnya, terima kasih.

Kerinci, 2017 Bupati Kerinci

Gambar

Tabel 1.1. Luas Wilayah Setiap Kecamatan di Kabupaten Kerinci Tahun 2015
Tabel 1.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Kerinci
     Tabel 1.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Kerinci
Tabel 1.6 Perkembangan Pendidikan PNS Kabupaten Kerinci
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Prepulse inhibition (PPI) of the startle reflex is a measure of sensorimotor gating that is reduced in humans with certain neuropsychiatric disorders, including schizophrenia, and

Bagi calon mahasiswa Jurusan Gizi Alih Program yang diterima dan tidak melakukan daftar ulang sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan dianggap

Jalan Veteran Malang – 65145, Jawa Timur -

Analysis of distance of the superficial pole of the cluster from the gray-white matter junction (normalized by corti- cal thickness, [c 2 a]/c); Figure 2) indicated pre-alpha

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA.

LAMPIRAN : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 190 TAHUN 2015 TANGGAL 30 APRIL 2015 UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) BAGI MAHASISWA BARU PROGRAM STRATA 1 (S1) YANG

In the posterior subregion on the right, both the patient groups differed from the control group, with the AD patients also having significantly smaller regional volumes than the