BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk hidup tentunya memiliki suatu kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi, seperti makan dan minum, kebutuhan akan sandang, kebutuhan akan tempat tinggal, kebutuhan akan pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Manusia memenuhi kebutuhannya dengan cara yang berbeda-beda, ada yang memenuhinya dengan cara mengambilnya langsung dari alam (memanfaatkan alam), dan ada juga yang melakukan suatu kegiatan usaha/bisnis untuk menghasilkan pendapatan.
yang dibutuhkan. Persaingan yang ketat menuntut para pengusaha untuk mampu membaca pasar ataupun keadaan di sekitarnya. Pengusaha juga dituntut untuk memikirkan suatu strategi pemasaran agar usahanya dapat bertahan dan memperoleh keuntungan. Didalam strategi pemasaran tersebut, pengusaha juga harus menyertakan tindakan antisipasi yang tepat dan akurat agar dari setiap produk yang dijualnya dapat menambah keuntungannya. Menurut Bryson (Tangkilisan 2003:17), untuk merespon secara efektif perubahan dalam lingkungannya, organisasi harus terus mencermati lingkungan eksternal dan internalnya. Analisis harus dilakukan dengan mengamati dan menafsirkan apa yang terjadi.
Pada masa sekarang ini di Indonesia, telah menjamur suatu bentuk kegiatan usaha/bisnis toko modern waralaba (franchise). Kehadiran toko modern ini menyebabkan suatu kegiatan usaha/bisnis yang bersifat tradisional seperti Usaha Dagang tidak hanya bersaing dengan sesama Usaha Dagang, tetapi saat ini Usaha Dagang juga bersaing dengan toko-toko modern lain yang menjual jenis barang yang sama dan bahkan terkadang lebih lengkap dan menawarkan suatu kenyamanan berbelanja seperti minimarket, midimarket, supermarket, dan
hypermarket. Hadirnya toko-toko modern tersebut, merupakan salah satu ancaman
bagi pedagang yang memliki Usaha Dagang yang sifatnya lebih tradisional.
memiliki Usaha Dagang. Seperti yang dikutip dari Jurnal Ritel, “Pertumbuhan minimarket terbilang teramat pesat, setidaknya dalam 10 tahun terakhir ini. Tak sedikit Jurnal Ritel yang mencoba mempetakan tingkat persaingan yang ada pada model pasar ritel modern tersebut. Pertumbuhan bisnis ritel yang paling terlihat adalah munculnya minimarket-minimarket waralaba, seperti Indomaret, Alfamart, dan sebagainya. Usaha ritel ini tumbuh pesat di berbagai pelosok kampung, perumahan, hingga pinggir kota. Bahkan tak sedikit dalam radius satu kilometer persegi bisa terdapat belasan minimarket waralaba yang saling bersaing” (http://www.anneahira.com/jurnal-ritel.htm). Menurut Teguh Yunanto, Direktur Eksekutif Nielsen (2011), Minimarket meningkat sekitar 42% pada 2011 dibandingkan dengan 2010 (http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op =read&id=jbptitbpp-gdl-danaradiwe-22601). Melihat fenomena seperti ini, para
pedagang yang memiliki Usaha Dagang bila tidak segera tanggap terhadap keadaaan sekitarnya dan mengantisipasi setiap persaingan, usaha mereka dapat mengalami kerugian bahkan kebangkrutan.
& Keller, keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan disebut analisis SWOT. Analisis SWOT
(Strengths-Weakness-Opportunities-Threats) merupakan cara untuk mengamati lingkungan
pemasaran eksternal dan internal (Kotler & Keller 2009:51). Analisis SWOT pada umumnya digunakan oleh Usaha Besar(Alamia 2006:5), akan tetapi pada penelitian ini penulis ingin meneliti penerapan analisis SWOT pada usaha kecil menengah. Usaha kecil menengah yang dimaksud adalah suatu Usaha Dagang yang menjual kebutuhan sehari-hari, seperti beras, teh, minyak goreng, gula, garam, sabun, dsb. Usaha Dagang seperti ini merupakan suatu jenis usaha/bisnis tradisional yang tidak menggunakan konsep swalayan seperti yang sering kita temukan sekarang ini di sekitar kita.
yang cukup ramai, dengan pendapatan rata-rata Rp 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) per hari. Pemilik Toko Kaban mengatakan bahwa per harinya pembeli yang datang kurang lebih seratus orang, dengan rincian sekitar lima puluh lima orang adalah pedagang pengecer dan pemilik usaha jenis lain, dan sisanya empat puluh lima orang adalah konsumen akhir.
Dalam kegiatan operasionalnya, Toko Kaban memiliki strategi-strategi untuk memajukan usahanya dan tetap bertahan dalam bisnis ini. Hadirnya
minimarket waralaba disekitar Toko Kaban ini, cukup mempengaruhi penjualan
dan keuntungannya. Menurut pemilik Toko Kaban, kehadiran minimarket waralaba yang ada di sekitar daerah tempatnya berbisnis, membuat penghasilannya berkurang sekitar 30% perhari.
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, bahwa analisis SWOT umumnya dipakai oleh perusahaan besar untuk kemudian menghasilkan suatu strategi baru bagi perusahaan tersebut untuk tetap bertahan dan mampu bersaing dengan para pesaingnya, begitu juga dengan usaha kecil menengah ini. Analisis SWOT juga dibutuhkan oleh Toko Kaban untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam menjalankan usahanya, sekaligus dapat bersaing dan memenangkan persaingan dengan kompetitor yang ada disekitarnya.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah yang diteliti adalah :
1. Objek penelitian adalah Toko Kaban di Perumnas Simalingkar, Medan. 2. Penelitian hanya dibatasi pada analisis faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk menentukan suatu strategi bersaing dalam hal pemasaran pada Toko Kaban.
3. Produk/barang pada Toko Kaban yang dimaksud dalam penelitian ini, berupa barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan minuman ringan, kebutuhan dapur (seperti minyak goreng, beras, gula, garam, tepung, mentega, susu, bubuk teh, dll, kecuali segala jenis sayuran dan ikan), rokok, kebutuhan kamar mandi (seperti sabun mandi, sabun cuci, shampoo, pasta gigi, dsb), obat-obatan yang dijual bebas (seperti merek procold, bodrex, panadol, dsb), produk untuk bayi (baby oil, popok bayi seperti merkpampers) dan alat tulis (buku dan pulpen).
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1.4 Tujuan penelitian
Sesuaidengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi yang tepat untuk digunakan oleh Toko Kaban agar dapatbersaing, melalui analisis SWOT.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Toko Kaban
Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan kepada Bapak Taufik Ginting dan istri sebagai pemilik Toko Kaban untuk mengetahui strategi yang tepat untuk digunakan dalam bersaing dengan kompetitornya berdasarkan analisis SWOT Toko Kaban.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang manajemen strategi khususnya SWOT dan penulis juga berkesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dalam menerapkan ilmu manajemen pemasaran.
3. Bagi Peneliti Lain