• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan mahasiswa kepanitraan klinik departemen bedah mulut RSGMP USU tentang cara penanganan komplikasi pencabutan gigi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan mahasiswa kepanitraan klinik departemen bedah mulut RSGMP USU tentang cara penanganan komplikasi pencabutan gigi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencabutan gigi merupakan suatu prosedur yang biasa dan sering dilakukan

oleh dokter gigi.Pencabutan gigi bisa berhasil dilakukan, akan tetapi dapat juga

mengalami kesulitan yang kemudian menimbulkan komplikasi pasca pencabutan gigi.

Berbagai macam komplikasi seringkali terjadi setelah pencabutan gigi. Komplikasi

pasca pencabutan gigi juga terkadang berdampak menjadi sangat serius dan terkadang

fatal bagi pasien.1,2

Terdapat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan diketahui oleh

operator mengenai komplikasi yang dapat diprediksi ataupun dapat dicegah.Untuk itu

sangat penting bagi operator untuk mengetahui tindakan apa yang seharusnya

dilakukan, sehingga suatu komplikasi tidak akan membuat kondisi pasien menjadi

buruk. Operator harus mengetahui secara dini suatu kondisi-kondisi tertentu yang

menunjukkan suatu komplikasi, dan kemudian melakukan perawatan yang

tepat.Komplikasi-komplikasi pasca pencabutan yang mungkin terjadi antara

lainadalah edema, perdarahan, rasa nyeri, dan dry socket.1

Penelitian tentang komplikasi yang terjadi pada saat pencabutan gigi sudah

banyak dilakukan, salah satu penelitian tersebutdilakukan oleh Heryono A et al(2012)

di RSUP Cipto Mangunkusumo dengan menggunakan pemeriksaan klinis subjektif

dan objektif pada 57 pasien dewasa. Penelitian tersebut menjelaskan tingkat kejadian

komplikasi pencabutan gigi sederhana dan gigi impaksi yang berkisar antara 2,6%

hingga 30,9%. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah rasa sakit, edema, dan

trismus. Kejadian ini juga dapat disertai dengan terjadinya parastesi pada daerah yang

dilakukan pembedahan. Hampir semua komplikasi yang terjadi bersifat sementara,

akan tetapi dalam beberapa kasus, parastesi dapat menjadi permanen dan

menyebabkan permasalahan fungsional lainnya. Faktor yang dapat mempengaruhi

terjadinya komplikasi akibat pencabutan gigi antara lain adalah pemberian antibiotik,

(2)

pengalaman operator, lama pencabutan, irigasi yang adekuat, jumlah gigi yang

dicabut, dan jenis anastesi yang dilakukan. 3

Jaafar N et al (1992)melaporkanprevalensi komplikasi pasca-pencabutan gigi

antara pasien yang datang ke klinik rawat jalan Bedah Mulut Fakultas Kedokteran

Gigi, Universitas Malaya selama periode 12 bulan dari Januari hingga Desember

1992. Didapatkan prevalensi komplikasi pasca-pencabutan gigi yang memerlukan

perawatan lebih lanjut hanya 3,4%, dari 2.968 pasien yang dilakukanpencabutan dari

satu atau lebih gigi permanen. Dari 79 pasien,didapatkan terjadinya dry socket

sebanyak9 dari 10 kasus komplikasi pasca pencabutan gigi.Pada gigi bawah lebih

banyak terjadi komplikasi. Gigi yang paling sering terjadidry socketadalah gigi

geraham (76%) dan premolar (19%). 4

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Baniwal et al. di

Koirala,Dharan(2007)menyatakan fraktur gigi merupakan komplikasi tertinggi

setelah pendarahan.5

Penelitian yang dilakukan Venkateshwar et al.di Mumbai(2011) menunjukkan

komplikasi yang sering terjadi adalah fraktur gigi, trismus dan dry socket.6

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa dalam menangani komplikasi pencabutan

gigi yang dapat terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan

masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran pengetahuan mahasiswa kepanitraan klinik

departemenBedah Mulut RSGMPFKG USU tentang komplikasi pasca

pencabutan gigi serta cara penanganannya.

(3)

1.3 Tujuan Penelitian

1) Mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswa kepanitraan klinik

departemenBedah Mulut RSGMP FKG USU tentangkomplikasi

pencabutan gigi.

2) Mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswa kepanitraan klinik

departemenBedah Mulut RSGMP FKG USU tentangcara mengatasi

komplikasi pencabutan gigi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan Mahasiswa FKG

USU dapat mengetahuikomplikasi pencabutan gigi dan cara

penanganannya.

2) Manfaat bagi penulis adalah untuk mendapatkan pengalaman meneliti dan

menambah wawasan serta pengetahuan tentang komplikasi pencabutan

gigi.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3.3 Proses pengukuran tekanan darah pada pekerja di

Dari hasil analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar kelistrikan otomotif dan

Nilai ILI ( Infrastructure Leakage Index ) adalah 17,924 dan tekanan 1,48 atm atau sebesar 14,8 m, maka Perumahan Karang Sari Permai tergolong kepada kategori D pada bagian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat macam, yaitu: narasumber (informan), peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, dan dokumen atau

Suatu hari ketika akan melakukan perjalanan pariwisata maka pariwisata Jawa Barat sebagai pilihan yang akan dikunjungi oleh wisatawan domestik ataupun

Untuk itu diminta agar Saudara membawa semua asli dokumen persyaratan kualifikasi. Demikian surat ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan kami ucapkan

Penulisan Ilmiah kali ini membahas tentang bagaimana membuat sebuah aplikasi Tools yang dapat membantu seorang pengguna atau khususnya bagi yang ingin mengetahui atau

Untuk itu diminta agar Saudara membawa semua asli dokumen persyaratan kualifikasi. Demikian surat ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan kami ucapkan