23
BAB 3
KESIMPULAN
Tumor fossa posterior letak anatomis terdiri dari cerebellum, pons, dan medula oblongata.2,3,15 Pada daerah ini terdapat syaraf vital dan struktur vaskuler sehingga membutuhkan pengetahuan, keterampilan, kerja sama tim, dan peralatan khusus untuk melakukan peningkatan tumor tersebut. Keberhasilan peningkatan tumor CPA dapat menjadi salah satu tolak ukur kemajuan dalam penatalaksanaan pembedahan dan anestesi dibidang neuroanestesi.
Volume fossa posterior lebih kecil jika dibandingkan dengan kompartemen supratentorial. Ada sedikit ruang untuk retraksi, sehingga jika ada retraksi akan disebarkan ke brainstem terdekat.3,4 Akses visual, perbesaran, akan susah untuk didapatkan. Dulu digunakan posisi duduk pada pasien dengan tumor jenis ini. Masalah pertama dan yang paling sering muncul adalah resiko emboli udara dan meski sedikit tapi pasti.7,8 Dengan koagulasi yang teliti dan waxing tepi tulang selama awal operasi dapat mengurangi resiko ini. Kewaspadaan harus tetap dilakukan selama prosedur ini. Anestesiologis memonitor end-tidal CO2 dan mendengarkan turbulensi dengan menggunakan prekordial doppler.
Bahaya emboli udara yang terjadi merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh posisi pasien dan adanya pembuluh darah yang terbuka selama opersi. Hal lain yang menjadi perhatian adalah bahaya yang dihubungkan oleh posisi pasien.7,8