• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hidrolis Bangunan Kantong Lumpur Pada Bendung Namu Sira-Sira Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hidrolis Bangunan Kantong Lumpur Pada Bendung Namu Sira-Sira Chapter III V"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Lokasi Penelitian

Peninjauan lokasi di mulai pada Semester B tahun ajaran 2015-2016 dan

dilaksanakan dibendung Namu Sira-Sira dan secara geografis terletak

3°26'20.53"N ( 98°29'7.09"E ). Pada gambar 3.1 dapat dilihat kondisi Bendungan

Namu Sira-Sira.

(2)

52

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian

III.2 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan pada Tugas Akhir ini terlebih dahulu mencari

informasi tentang settling basin sungai Bingai, kemudian mengumpulkan data

terkait dan menganalisa data sedemikian rupa untuk mendapatkan kesimpulan

akhir. Secara garis besar alur pengerjaan dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut

(3)

Tahapan-tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini: meliputi analisa angkutan sedimen dan volume tampungan, analisa tinggi muka

air dan kehilangan energi serta analisa kecepatan aliran

ANALISIS HIDROLIS BANGUNAN KANTONG LUMPUR PADA

BENDUNG NAMU SIRA-SIRA

Dan Specific Gravity

(4)

54

III.3 Tahapan penelitian

1. Survey Lokasi

Pertama yang di lakukan dalam penilitian ini adalah survey lokasi, guna

untuk mngetahui kondisi dan topografi lokasi penelitian. Data yang

didapat di lapangan disebut data primer dan data yang mendukung

penelitian disebut data sekunder.

2. Penyediaan data

Dalam penyediaan data, ada dua data penting yang harus di dapatkan

yaitu:

 Data Primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan dan

pengukuran di lapangan.Secara umum pengertian data primer adalah

data yang diperoleh dari sumber pertama/sumber data atau data yang

dikumpulkan peneliti secara langsung melalui obyek penelitian

 Data sekunder adalah data yang mendukung penelitian dan

memberikan gambaran umum tentang hal-hal yang mencakup

penelitian. Pengumpulan data sekunder didapatkan melalui

instansi-instansi yang terkait dalam permasalahan ini, seperti jurnal, buku

literatur, internet dan data-data yang digunakan. Secara umum

pengertian data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak kedua,

(5)

3. Pengujian sampel sedimen

Disini dilakukan pengujian berupa Analisa Butiran, Konsentrasi dan

Spesific Gravity.

4. Analisa Data

Analisa ini untuk mengetahui perhitungan hidraulis meliputi analisa

angkutan sedimen, volume tampung, analisa tinggi muka air, kehilangan

energi serta analisa kecepatan aliran.

5. Kesimpulan dan Saran

Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah hasil pengolahan data

(6)

56 BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1. ANALISA DATA PRIMER

IV.1.1 Spesific grafity

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besar Gs rata-rata atau berat jenis

rerata dari sedimen yang diambil. Sampel di ambil di saluran pembilas.

(7)

Gambar 4.2 Pengambilan Sampel di Saluran Pembilas

Dari hasil pengujian sampel di Laboratorium Mekanika Tanah didapat Gs rata-rata

sebesar 2,635. Berdasarkan hasil Gs tersebut maka sampel dapat diklasifikasikan

sebagai material pasir karena nilai Gs pasir terletak antara 2,63 sampai 2,65

(Laboratorium Mekanika Tanah F.T. USU).Hasil pengujian Spesific Gravity dapat

dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

(8)

58

1. No. Percobaan I II

No.Piknometer (50mL) 1 2

Berat piknometer (W1) 42,36 38,15

Berat piknometer+tanah (W2) 69,92 69,45

Berat tanah (W2 – W1) 27,56 31,30

Temperatur (ToC) 27 27

Berat piknometer +air pada ToC (W4)

91,73 92,31

Faktor koreksi 0,9995 0,9995

Berat piknometer+air+tanah sebelum koreksi (W3)

74,66 72,89

Berat piknometer+air+tanah setelah koreksi (W3’)

74,62 72,85

Isi tanah (gr) 10,45 11,88

Spesific Gravity 2,636 2,634

Gs 2,635 2,635

Tabel 4.1 Hasil Uji Spesific Gravity IV.1.2. Konsentrasi Sedimen

Adapun proses pengujian di laboratorium untuk mengetahui parameter

konsentrasi sedimen (C)

Hasil pengujian konsentrasi dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Konsentrasi Sedimen

(9)

Gambar 4.3 Pengujian konsentrasi sedimen dengan saringan Whatman no.1

IV.2. Analisa Angkutan Sedimen dan Volume Tampungan

IV.2.1. Perhitungan Angkutan Sedimen

Untuk memperkirakan besar angkutan sedimen dan volume angkutan

sedimen perlu diketahui terlebih dahulu data – data dan parameter yang akan.

Sedimen yang dihitung adalah angkutan sedimen yang masuk ke intake akibat

adanya turbulensi aliran pada pintu pengambilan dan nantinya akan terendap pada

kantong lumpur. Berikut ini adalah penjelasan parameter dalam perhitungan

(10)

60

Gambar 4.4 Sedimen pada pintu pengambilan

Gambar 4.5 Tampak melintang pintu pengambilan EL.140.00 EL.138.76

EL.141.76 1,7m

Q= 9,7 m3/s

Bed Load

Suspended Load Intake Gate

EL.138.76 EL.140.00

3m

3m

EL.141.76

S = 0,003

a: 1,3 m

(11)

Data-data yang diketahui adalah sebagai berikut:

 Debit Aliran (Q) = 9,7 m3/detik

 Debit Aliran 1 jalur (Qn) = 9,7/2 = 4,85 m3/detik

 Diameter partikel (d) = 0,02 mm

 Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/detik2

 Koefisien manning (n) = 0,015

 Kemiringan dasar sungai (s) = 0,003 (dibelakang pintu pembilas)

 Lebar jalur (b) = 2 m

 Kedalaman aliran (Df) = 1,7 m

 Luas penampang (A) = 2 x 1,7 = 3,4 m2

 Kedalaman Hidrolik (D) = A/T = 3,4/2 = 1,7 m

 Tebal pengendapan = 1,3 m (sesuai tinggi ambang)

 Konsentrasi sedimen = 224 mg/L

 Berat jenis (γs) = 2.635 kg/m3= 2,635 Ton/m3

- Kandungan muatan layang = 95 %

- Rasio muatan layang = 0,01 %

- Viskositas air suhu 27oC = 0,00000087 m2/detik

IV.2.2 Analisa Angkutan Sedimen Metode Lane and Kalinske (1941)  Dari persamaan 2-26:

;

 Dari persamaan 2-27:

= (9,81 x 1,7 x 0,003)1/2

= 0,223 m/detik

(12)

62

IV.2.3 Analisa Angkutan Sedimen Metode Einstein

 Dari persamaan (2-28):

;

- Dari persamaan (2-29)

; menurut chapter 5 pada buku Sediment Transport Chih Ted

Yang, d65 dapat diasumsikan menjadi d oleh karena itu:

= 0,004 m

 Dari gambar 2.14 untuk nilai

(13)

 Untuk nilai Z = 0,302 dan A’ = 0,00235 dari gambar grafik 2.15 didapat I1 =

15 dan dari gambar grafik 2.16 didapat -I2 = -23

0,0127 kg/detik

1,972 Ton/hari

 Maka volume sedimennya (Qs) = = = 0,748 m3/hari

IV.2.4 Analisa Angkutan Sedimen Metode Seksi Hidrometri

̅

9,386 Ton/hari

 Maka volume sedimennya (Qs) = = = 3,562 m3/hari

Dari hasil perhitungan di atas, metode yang memiliki nilai estimasi jumlah

angkutan sedimen yang tidak jauh berbeda adalah Lane and Kalinske dan Einstein

dan estimasi yang dipilih adalah Lane and Kalinske mengacu pada estimasi yang

lebih tinggi atau dengan kata lain estimasi angkutan endapan yang terjadi pada

saluran intake menuju kantong lumpur adalah 2,652 Ton/hari yang memiliki volume

(14)

64

(15)

IV.2.5 Perhitungan Volume Tampungan Kantong Lumpur

Untuk menghitung volume tampungan kantong lumpur perlu diketahui data

bentuk geometrik bangunan seperti yang tertera pada gambar berikut ini:

Gambar 4.7 Sketsa melintang kantong lumpur

Gambar 4.8 Sketsa tampak atas kantong lumpur

Diasumsikan bahwa sedimen akan jatuh mengikuti aliran pada jarak 32,3 meter

sehingga volume tampungan dapat dihitung dengan persamaan 2.23 yaitu:

125 m

Menuju Saluran Primer

125 m 10m

0,30 m Z =1,915 m

S = 1/150 32,3

5m

(16)

66

Qv = 5 x { 1,915 x 32,3 + 0,30 x (125-32,3)}

Qv = 448,322 m3

IV.3. Analisa Hidraulis

IV.3.1. Perhitungan Elevasi Muka Air pada Kantong Lumpur

Data yang diketahui:

 Dimensi dan elevasi:

 Lebar intake (bi) = 2 m  Lebar 1 kantong lumpur (bs) = 5 m  Jumlah jalur (N) = 2 - Panjang kantong lumpur (L) = 125 m - Kemiringan dasar kantong = 1/150 - Elevasi ambang intake = 138,67 m

Saluran Pembilas (Flushing Channel) Bendung Namu Sira- Sira

(17)

Titik A (Sungai menuju intake)

Kecepatan aliran pada inlet disarankan untuk dirancang sebesar 0,7 sampai

1,0 m/detik. Dengan menggunakan dimensi luas penampang intake maka didapatkan

kecepatan aliran sebesar:

- Debit aliran (Q) = 9,7 m3/detik, maka debit untuk 1 jalur Qi = 9,7/2= 4,85 m3/detik

- Luas penampang intake dapat dihitung dengan:

Ai = bi x hi

Ai = 2 x 1,7

Ai = 3,4 m2

- Keliling basah dapat dihitung dengan:

PA = bi+2hi

PA = 2 + (2 x 1,7)

PA = 5,4 m

- Jari-jari hidraulis dapat dihitung dengan:

- RA = Ai/PA

RA= 3,4/5,4

RA = 0,629 m

- Kecepatan aliran pada inlet dapat dihitung dengan:

vA = Qi/Ai

vA= 4,85/5,4

vA = 0,898 = 0,9 m/s (OK)

- Tinggi garis energi (velocity head) dapat dihitung dengan:

=

= 0,041 m

- Maka elevasi garis energi pada titik A adalah:

(18)

68

Kehilangan energi pada inlet:

fi adalah koefisien kehilangan energi pada inlet = 0,1 (untuk ujung bulat)

Titik A’ (Inlet menuju pintu pengambilan dan trash rack)

- Tinggi air di A’ (hA’) = WLA – Elevasi dasar A

Tinggi air di A’ (hA’) = 140,366 – 138,760 = 1,606 m

- Luas penampang di A’

Ai’ = bi x hA’ Ai’ = 2 x 1,606

Ai’ = 3,212 m2

- Jari-jari hidraulis di A’

(19)

Rm = 0,622 m/s

- Kehilangan energi akibat friksi dapat dihitung dengan:

( )2 L

( )2 x 1,7

0,000576 m

- Tinggi garis energi (velocity head) di A’ dapat dihitung dengan:

=

= 0,116 m

- Kehilangan energi total dari titik A ke titik A’:

 Elevasi Muka Air di titik A’:

(20)

70

Gambar 5.0 Aliran pada Pintu Pengambilan

Elevasi Pengambilan = EL.141.35 m

EL.138.76 m

EL.140.00 m Q = 29,5 m3/s 1,5 m = hi

1,8 m

A A

’’

(21)
(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan

Dari hasil pengerjaan Tugas Akhir ini dapat diambil beberapa poin

kesimpulan sebagai berikut.

1. Perkiraan jumlah angkutan sedimen yang masuk ke intake menggunakan tiga

metode estimasi yaitu Lane and Kalinske, Einstein dan Seksi Hidrometri.

Besar estimasi angkutan sedimen yang digunakan adalah metode Lane and

Kalinske sebesar 2,652 Ton/hari dan memiliki volume sedimen 1,006 m3/hari.

2. Dalam proses pengaliran air dari sungai kemudian disadap oleh intake dan

melewati kantong lumpur yang nantinya menuju saluran primer mengalami

kehilangan tinggi energi sebesar 0,16793 m, kehilangan tersebut antara lain

disebabkan oleh kehilangan tinggi tekanan, perubahan elevasi, kehilangan

energi akibat gesekan dan perubahan penampang saluran.

3. Pembilasan pada kantong lumpur di lakukan setiap 12 sampai 15 hari.

4. Kecepatan aliran rata – rata pada proses pembilasan di saluran pembilasan

diketahui 3,925 m/detik, hal ini sesuai dengan ketentuan bahwa pada saat

membilas sedimen secara hidraulis kecepatan aliran harus berada pada

(23)

VI.1 Saran

1. Jadi saran yang dapat saya simpulkan, dalam operasi kantong lumpur pada

saat kantong lumpur hampir penuh sebaiknya dilakukan pembilasan dan

jangan menunggu sampai terlalu penuh. Ini dilakukan untuk menghindari

terjadinya penggerusan kembali partikel angkutan sedimen yang telah

terendap dalam kantong lumpur terutama fraksi pasir, yang dapat

menyebabkan terangkutnya kembali sedimen dan dapat masuk ke saluran

irigasi.

2. Sebaiknya kantong lumpur harus dijaga dan di perhatikan secara rutin untuk

menjaga kualitas dan keutuhan dari kantong lumpur,agar kantong lumpur

dapat berjalan dengan baik ,karena kantong lumpur sangat berpengaruh untuk

Gambar

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian
Gambar 3.3 Tahapan Penelitian Tugas Akhir
Gambar 4.1 Pintu Pembilas
+7

Referensi

Dokumen terkait

PT SARINAH (PERSERO) AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Stated in

All customers got through a series of steps when they decide to buy a hospitality or travel service, therefore, marketers need to understand customers behavior and the

DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP IV TAHUN 2015 LPTK 206 UIN WALISONGO SEMARANG. No NO PESERTA NUPTK

In a table below, Source Language (SL) indicates french language based on the original site, TL1 is target language (english) translated by Google Translate, and TL2 is a

Di dalam Laporan Praktek Kerja dan Tugas Akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

Dalam rancangan ini produk yang akan penulis hasilkan yaitu sebuah rancangan direktori katering berbasis web sehingga analisis terhadap kebutuhan pengguna dapat

Kusrini dan Koniyo Andri, 2007, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic Dan Microsoft SQL Server , Edisi.. Pertama,

Bermacam kemokin yang berikatan dengan reseptor telah diperlihatkan pada beberapa studi bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh aktivitas kemotaktik sitokin ini telah