• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Akuntansi Dunia Islam Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Akuntansi Dunia Islam Barat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI INTERNASIONAL

“SEJARAH AKUNTANSI DI DUNIA DAN SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA”

Disusun Oleh:

Wawan Dwi Hadisaputro (8105133209)

PENDIDIKAN AKUNTANSI

EKONOMI DAN ADMINISTRASI

FAKULTAS EKONOMI

(2)

A. Sejarah Akuntansi Di Dunia

Pada masa peradaban Bangsa Romawi dan Persia, akuntansi telah digunakan dalam bentuk perhitungan barang dagangan oleh para pedagang sejak mulai berdagang dampai pulang kembali (Adnan dan Labatjo, 2006). Perhitungan dilakukan untuk mengetahui perubahan-perubahan, dan untung atau rugi. Selain itu, menurut Syahatah (2001), orang-orang Yahudi, yang saat itu banyak melakukan perdagangan, menetap dan juga telah memakai akuntansi untuk transaksi utang-piutang mereka.

Praktik akuntansi pada masa Rasullah mulai berkembang setelah ada perintah Allah melalui Al-Qur’an untuk mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai (QS: 2. 282) dan untuk membayar zakat (QS: 2.110,177; 9.18, 71; 22.78 ;58.13). Dalam hal ini Allah SWT untuk mencatat transaksi yang bersifat tidak tunai telah mendorong setiap individu untuk senantiasa menggunakan dokumen atau bukti transaksi. Dalam sejarah Islam, lebih satu abad sebelum buku Pacioli diterbitkan, telah ada manuskrip tentang akuntansi yang ditulis oleh Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al Mazindarani dengan judul Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqaat pada tahun 1363 M.1 beberapa kaidah dalam manuskrip tersebut yang terkait dengan praktik double

entry adalah sebagi berikut: (1) Harus mencatat pemasukan di halaman sebleh kanan dengan mencatat sumber-sumber pemasukan tersebut, (2) Harus mencatat pengeluaran di halaman sebelah kiri dan menjelaskan pengeluaran-pengeluaran tersebut.

Pada tahun 1494, Pacioli dianggap sebagai orang pertama yang menggagas sistem tata buku berpasangan (double entry bookkeeping), sebuah sistem baru dan dianggap sebagai revolusi dalam seni pencatatan dalam bidang ekonomi dan bisnis. Hendrikson (2000) menyatakan bahwa jurnal yang dibuat Pacioli sudah mirip dengan yang digunkan sekarang. Debit dicatat di sebelah kiri (deve dere atau debere) dan kredit di sisi kanan (deve avare atau creed). Pacioli kemudian disebut sebagai “Bapak Akuntansi”.

Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam menggenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke

1 Manuskrip tulisan Al Mazindarani ini, menurut Zaid (2001), masih disimpan di

(3)

Jerman untuk membantu pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hamper bersamaan, para filsuf bisnis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan aparat pemerintahan di Perancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.

Singkat kata, gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai Kepulauan Inggris. Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tidak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan koloni mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun1850-an dan suatu profesi akuntansi public yang terorganisir di Skoltlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak hanya di Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.

Perkembangan yang sama dan kurang lebih serupa juga terjadi di tempat lain. Misalnya, untuk menyebut satu di antara banyak tempat lain, model akuntansi Belanda digunakan juga di Indonesiasi. Sistem akuntansi Perancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada di bawah pemerintahan Perancis, sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman terbukti berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.

(4)

B. Sejarah Akuntansi Di Indonesia

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).

Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).

(5)

dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

C. Daftar Pustaka

Choi, Frederick D.S, “International Accounting”, Jakarta: Salemba Empat. 2010

Yaya, Rizal, “Akuntansi Perbankan Syariah”, Jakarta: Salemba Empat. 2014

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat dari penelitian ini adalah memberi sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, memberi informasi tentang keanekaragaman kupu-kupu kepada masyarakat

Usaha Konfeksi dan Sablon sebagai pemasok Factory Outlet, distro dan clothing untuk daerah Jakarta, terutama daerah Dago (Jl.Ir.H.Juanda) di Kota Bandung. Salah

Dalam program ini ada 3 Kegiatan yang mendukung, yakni Penyediaan Prasarana dan sarana Pengelolaan Persampahan dalam mewujudkan Revitalisasi TPS, pemeliharaan

Adapun saran-saran yang ingin peneliti sampaikan berkenaan dengan kesimpulan di atas adalah sebagai berikut: (1) karena keterampilan menyimak cerita anak pada

P.06/VI-Set/2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Lestari dan Verifikasi Kayu, telah menetapkan standard kriteria dan indikator penilaian

Jenis yang paling sedikit ditemui adalah Balanophora dioica yang hanya tersebar di dua lokasi di Gunung Talang, Pada penelitian ini jenis yang hanya di temukan

luonnehtinut  pitkään  myös  politiikan  tutkimusta  ja  tätä  seuraten  uskonnolliset  elementit  on   nähty  epärelevantteina  tutkimuskohteita  ja

Toisaalta liian suurena, tai aivan liian suurena hirvikantaa piti tässä samassa tavoiteryhmässä vuonna 2001 yli 60 prosenttia vastanneista ja vuonna 2014 vastaava osuus oli noin