Makalah Agama Islam
Kemajuan Dan Kemunduran Islam
Di Dunia
Nama : Tiara Permatasari rahartono
SMAN 12 Jakarta
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, banyak para masyarakat dan khususnya bagi para pelajar yang acuh tak acuh dengan sejarah Negara, apalagi sejarah paradaban Islam. Dewasa ini mereka hanya memandang sejarah sebagai dongeng yang membosankan untuk di dengar. Padahal, sejarah, apalagi sejarah peradaban Islam sangat penting bagi mereka, mereka dapat mengambil pengetahuan diantaranya adalah mengetahui “Kemajuan, Kemunduran dan Kebangkitan Dunia Islam di berbagai Negara.
B. Rumusan Masalah
1. Pada zaman dinasti apa saja kemajuan dunia Islam?
2. Faktorfaktor apa saja yang menyebabkan kemunduran umat Islam? 3. Bagaimana periodisasi kebangkitan Islam?
4. Bagaimana Islam pada masa modern?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui sejarah kemajuan Islam.
2. Mengetahui faktorfaktor yang menyebabkan kemunduran umat Islam. 3. Mengetahui periodisasi kebangkitan Islam.
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Kemajuan Dunia Islam 1. Kemajuan Dunia Islam
a) Dinasti Umayyah (661750 M)
Bani Umayyah adalah keturunan Umayyah bin Abdul Syams, salah satu suku Quraisy. Dalam sejarah Islam Bani Umayyah mendirikan dalam dua periode: Damaskus dan Cordoba. Dinasti Umayyah dimulai dengan naiknya Muawiyah sebagai khalifah pada tahun 661 M. Bani Umayyah berhasil mengokohkan kekhalifahan di Damaskus selama 90 tahun (661 – 750).
Penyebutan ”Dinasti” pada kekhalifahan Bani Umayyah karena Muawiyah mengubah sistem suksesi kepemimpinan dari yang bersifat demokratis dengan cara pemilihan kepada yang bersifat keturunan.
Kemajuankemajuan diberbagai bidang mulai diraih kekhalifahan Islam diantaranya adalah:
Bidang ekspansi wilayah
Bidang bahasa dan sastra Arab
Bidang pembangunan fisik sarana prasarana penunjang kebudayaan dan pemerintahan seperti
masjid masjid, istana istana
Ekspansi wilayah di bawah kekuasaan Bani Umayyah
Di masa ini gerakangerakan ilmiah telah berkembang pula, seperti dalam bidang keagamaan, sejarah dan filsafat. Kekuasaan dan kejayaan Dinasti Bani Umayyah mencapai puncaknya di zaman alWalid. Sesudah itu kekuasaan mereka menurun.
Pada awal abad ke8 (720 M) sentimen antipemerintahan Bani Umayyah telah tersebar secara intensif. Kelompok yang merasa tidak puas bermunculan.
Gerakan oposisi yang pertamatama dinamakan Hasyimiyah dan kemudian Abbasiyah dipimpin oleh Muhammad bin Ali. Gerakan ini mendapat dukungan terbesar dari orangorang khurasan. Di bawah pimpinan panglimanya yang tangkas, Abu Muslim alKhurasani, gerakan ini dapat menguasai wilayah demi wilayah kekuasaan Bani Umayyah. Pada Januari 750 Marwan II, Khalifah terakhir Bani Umayyah, dapat dikalahkan di pertempuran Zab Hulu, sebuah anak Sungai Tigris sebelah timur Mosul. Ia kemudian melarikan diri ke Mesir. Sementara itu, pasukan Abbasiyah membunuh semua anggota keluarga Bani Umayyah yang berhasil mereka tawan. Ketika mereka mencapai Mesir, sebuah kesatuan menemukan dan membunuh Marwan II pada Agustus 750. Maka berakhirlah kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus. Namun satusatunya anggota keluarga Bani Umayyah, Abdurrahman (cucu Hisyam), berhasil meloloskan diri ke Afrika Utara, kemudian menyeberang ke Spanyol. Disinilah selanjutnya ia membangun kekuasaan Dinasti Bani Umayyah yang baru dengan berpusat di Cordoba.
Penyebab runtuhnya Dinasti Bani Umayyah :
(a) Mendapat perlawanan dari kaum Khawarij.
(b) Mendapatkan pertentangan pula dari Talhah dan Zubeir dari Mekkah. (c) Pertentangan dari golongan Syiah.
(f) Kehidupan mewah pihak istana, sehingga membuat anakanak Khalifah kurang sanggup memikul beban berat.
(g) Munculnya Khalifah Bani Hasyim (satu cabang lain dari Quraisy). Bekerjasama dengan kaum Syiah untuk melakukan serangan kepada Bani Umayyah.
Setelah masa pemerintahan Bani Umayyah berakhir pemerintahan kemudian di pimpin oleh Dinasti Bani Abbas (750 – 754 M ). Perbedaan antara kedua dinasti ini adalah, kalau masa Bani Umayyah merupakan ekspansi daerah kekuasaan Islam, maka saat dinasti Bani Abbas adalah masa pembentukan dan perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam.
b) Dinasti Abasiyah (7501258 M)
Dinasti Abbasiyah yang menguasai daulah (negara) pada masa klasik dan pertengahan Islam. Pada masa pemerintahan Abbasiyah tercapai zaman keemasan Islam. Daulah ini disebut Abbasiyah karena pendirinya adalah keturunan alAbbas (paman Nabi SAW) yakni Abu Abbas asSaffah. Walaupun Abu Abbas adalah pendiri daulah ini, pemerintahannya hanya singkat (750 – 754). Pembina daulah ini yang sebenarnya adalah Abu Ja’far alMansur (khalifah ke2). Dua khalifah inilah peletak dasardasar pemerintahan Daulah Abbasiyah.
Abu Ja’far alMansur
Para sejarawan membagi Daulah Abbasiyah dalam lima periode;
Periode keempat (447 H – 590 H / 1055 M – 1199 M) Periode kelima (590 H – 656 H / 1199 M – 1258 M) c) Dinasti Umayyah di Spanyol (7571492 M)
Di belahan Barat (eropa) berdiri megah Khalifah Umayyah di Spanyol dengan sebelumnya tentara Islam pimpinan Thariq Ibnu Ziyad pada tahun 711 M menaklukkan kerajaan Visigothic yang diperintah oleh raja Roderick. Dalam memperluas wilayah kekuasaannya kekuatan Islam ini pada tahun 732 menyeberangi pegunungan pirenia (perbatasan Perancis), dan pastilah akan mengubah sejarah Eropa seandainya mereka tidak dikalahkan dengan menyedihkan sekali oleh Charles Mortel atau yang sering dipanggil Karel Martel.
Ilustrasi Thariq Ibnu Ziyad
d) Dinasti Fatimiyah (9191171 M)
Syahruddin ElFikriasa Kejayaan Islam (the golden age of Islam) ditandai dengan penyebaran agama Islam hingga ke benua Eropa. Pada masa itulah berdiri sejumlah pemerintah atau kekhalifahan Islamiyah. Seperti dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, Turki Utsmani dan Ayyubiyah.
Selain penyebaran agama, kemajuan Islam juga ditandai dengan kegemilangan peradaban Islam. Banyak tokohtokoh Muslim yang muncul sebagai cendekiawan dan memiliki pengaruh besar dalam dunia peradaban hingga saat ini. Namun, setelah perebutan kekuasaan dan kepemimpinan yang kurang fokus, akibatnya pemerintahan Islam dikalahkan. Salah satunya adalah dinasti Fatimiyah.
yang sedianya akan dijadikan pengganti, telah meninggal terlebih dahulu. Di saat yang sama, mayoritas pengikut Ismailiyah menolak penunjukan Muhammad yang merupakan putra Ismail. Padahal, menurut mereka masih terdapat sosok Musa Al Kazhim yang dinilai lebih pantas memegang tampuk kepemimpinan spiritual.
Maka disaat itulah, tampil Abdullah atau Ubaidillah AlMahdi mengambil kepemimpinan spiritual langsung (dari jalur Ali melalui Ismail). Bersama keluarga dan para pengikutnya, Ismailiyah menyebar di wilayah Salamiyah, sebuah pusat kaum Ismailiyah di Suriah. Maka pada tahun 297 H atau 909 M, ia dilantik menjadi khalifah.
Pada masa kepemimpinannya, pemerintahan Dinasti Fatimiyah berpusat di Maroko, dengan ibukotanya alManshuriyah. Dinasti Fatimiyah menjalankan roda pemerintahan di Maroko selama 24 tahun yang di pimpin oleh empat orang khalifah, termasuk Ubaidillah alMahdi. Tiga orang khalifah Dinasti Fatimiyah lainnya yang pernah memerintah di Maroko adalah alQaim (322323 H/934946 M), alManshur (323341 H/946952 M), dan alMuizz (341362 H/952975 M).
Maka sejak saat itulah, dinasti Fatimiyah berhasil menjadi salah satu pusat pemerintahan Islam yang disegani. Puncaknya, terjadi pada masa AlAziz (365386 H/975996 M). Ia adalah putra dari AlMuizz yang bernakma Nizar dan bergelar al Aziz (yang perkasa). AlAziz, berhasil mengatasi persoalan keamanan di wilayah Suriah dan Palestina. Bahkan, pada masanya ini pula, ia membangun istana kekhalifahan yang sangat megah hingga mampu menampung tamu sebanyak 30 ribu orang. Tempattempat ibadah, pusat perhubungan, pertanian maupun industri mengalami perkembangan pesat.
Sementara dalam bidang pemerintahan, Khalifah alAziz berhasil meredam berbagai upaya pemberontakan yang terjadi di wilayahwilayah kekuasaannya. Dinasti ini dapat maju antara lain karena didukung oleh militer yang kuat, administrasi pemerintahan yang baik, ilmu pengetahuan berkembang, dan ekonominya stabil. Namun setelah masa alAziz Dinasti Fatimiyah mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh, setelah berkuasa selama 262 tahun.
B. Kemunduran Dunia Islam
Kemundruan umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 s/d tahun 1500 M. Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam, kemunduran itu oleh sebagai diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional.
Dunia islam saat ini mempunyai luas wilayah mencapai sekitar 31,8 juta km atau 25% dari seluruh luas dunia, dari Indonesia sebelah timur hingga sinegal sebelah barat dan dari utara Turkestan hingga keselatan mozambik, dan jumlah kaum muslimin lebih dari 1,3 miliyar orang.
Tapi kuantitas umat islam yang begitu besar belum di imbangi dengan kualitasnya, sehimgga kondisi umat islam sangat tertinggal oleh dunia barat (Kristen). Kelemahan umat islam tersebut disebabkan oleh faktorfaktor berikut:
1. Umat islam kurang menjalankan akidah islam yang luas. 2. Umat islam kurang melaksanakan hukum Allah.
3. Umat islam kurang menerapkan amar ma’ruf nahi mungkar. 4. Umat islam kurang menjalankan jihad.
5. Umat islam telah terjebak dalam perbedaanperbedaan internal ketamakanduniawi. 6. Umat islam terlalu santai dan kurang memperhatikan kepentingan umat.
8. Umat islam mengalami perpecahan dan pertikaian. 9. Upaya keras non Islam dalam mengalahkan umat islam.
Secara garis besar umat islam mengalami kemunduran dikarenakan kurang memperhatikan pelaksanaan ajaran agamanya dan dominasi Negaranegara barat dalam bidang politik dan peradaaban. Menyadari kondisi yang demikian umat islam berusaha bangkit untuk mengejar ketinggalan.
Faktorfaktor kemunduran islam di antaranya adalah:
a) Krisis dalam Bidang Sosial Politik
Awalnya adalah rapuhnya penghayatan ajaran Islam, terutama yang terjadi dikalangan para penguasa. Bagi mereka ajaran Islam hanya sekedar diamalkan dari segi formalitasnya belaka, bukan lagi dihayati dan diamalkan sampai kepada hakekat dan ruhnya. Pada masa itu ajaran Islam dapat diibaratkan bagaikan pakaian, dimana kalau dikehendaki baru dikenakan, akan tetapi kalau tidak diperlukan ia bisa digantungkan. Akibatnya para pengendali pemerintahan memarjinalisasikan agama dalam kehidupannya, yang mengakibatkan munculnya penyakit rohani yang sangat menjijikkan seperti keserakahan dan tamak terhadap kekuasaan dan kehidupan duniawi, dengki dan iri terhadap kehidupan orang lain yang kebetulan sedang sukses. memegang kendali pemerintahan yang telah menyeleweng dari jalan yang benar. Mereka menggunakan pentakwilan ayatayat alQuran sesuai dengan maksud maksud despotis mereka”.
b) Krisis dalam Bidang Keagamaan
Kondisi dunia Islam yang dipenuhi oleh ulamaulama yang berkualitas dibuatnya redup dan pudarnya nur Islam yang di abadabad sebelumnya merupakan kekuatan yang mampu menyinari akal pikiran umat manusia dengan terang benderang.
c) Krisis bidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Krisis ini sesungguhnya hanya sekedar akibat dari adanya krisis dalam bidang sosial politik dan bidang keagamaan. Pusatpusat ilmu pengetahuan baik yang berupa perpustakaan maupun lembagalembaga pendidikan diporakporandakan dan dibakar sampai punah tak berbekas. Akibatnya adalah dunia pendidikan tidak mendapatkan ruang gerak yang memadai. Lembagalembaga pendidikan tinggi yang ada sama sekali tidak memberikan ruang gerak kepada para mahasiswanya untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu. Kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang menjadi ruh atau jantungnya pengembangan ilmu pengetahuan Islam satu persatu surut dan sirna. Cordova dan Baghdad yang semula menjadi lambang pusat peradaban dan ilmu pengetahuan beralih ke kotakota besar Eropa.
C. Kebangkitan Kembali Dunia Baru Islam
Secara umum, ada tiga periode dalam periodisasi yang diakui sejarawan, yakni masa klasik (6501250 M). Masa ini merupakan masa awal pertumbuhan serta perkembangan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Sebagai pemimpin agam, saat itu Rasulullah masih dalam masa dakwah dan penyebarluasan agama Islam, Islam pertengahan (12501800 M) setelah beberapa abad umat Islam menguasai dunia, di awal abad ke13 kekuasaan Islam mulai terguncang. Banyak kerajaankerajaan kecil yang mulai berani melakukan seranganserangan karena merasa tidak lagi diperhatikan dan ingin bebas dari kekuasaan kekhalifahan pada saat itu. Dan puncak dari keruntuhan kekhalifahan Islam pada masa itu adalah kehancuran Bagdad sebagai pusat pemerintahan oleh seragan Hulaghu khan (cucu Jengis Khan). Ia adalah , serta modern (1800sekarang). Periode ini merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahw di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara garis besar umat Islam mengalami kemunduran dikarenakan kurang memperhatikan pelaksanaan ajaran agamanya dan dominasi Negaranegara barat dalam bidang politik dan peradaban.
Pada akhirnya makna yang terkandung dalam makalah ini adalah, bahwa sebagai umat Islam patut berbangga diri telah mendapat hidayah dan takdir dilahirkan sebagai umat Islam. Sedemikian hebatnya kejayaan Islam dimasa lampau mulai dari kebudayaan, ilmu pengetahuan hingga sistem pemerintahan yang sudah tertata rapi dan mempunyai sistem pemerintahan yang demokratis.
Isi AlQuran yang demikian berarti bagi kehidupan manusia, sebagai tuntunan dunia akhirat telah mengatur aturanaturan main dalam menjalankan tugasnya manusia di bumi ini untuk selalu melakukan kebaikan dan ibadah yang sematamata dilakukan karena ingin mendapat RidhaNya.
B. Saran
Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam yang menjalani ajaran Allah SWT dan meneladani sunnah RasulNya hendaknya kita semua sebagai umat Islam wajib untuk melaksanakan kewajiban dan menjauhi segala laranganNya. Sebab, para pendahulu kita telah berjuang untuk kemajuan agama Islam walaupun pada saat itu pula Islam mengalami kemunduran dan pada akhirnya Islam mengalami kebangkitan.