• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pihak pihak terkait dalam bisnis interna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pihak pihak terkait dalam bisnis interna"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Aprilia Kusuma Widiyaningtyas

Para produsen yang sebagian hasil produksinya memang diperuntukkan untuk pasar luar negeri, yang ekspornya diurus sendiri oleh produsen yang bersangkutan. Produsen semacam ini lazim disebut sebagai produsen eksportir. B. Confirming House

Banyak perusahaan asing mendirikan kantor cabangnya atau bekerja sama dengan warga setempat mendirikan anak perusahaan (sister company) atau subsidiary company didalam negeri. Kantor cabang atau anak perusahaan yang semacam ini bekerja atas perintah dan untuk kepentingan kantor induknya atau untuk kepentingan konsumen di negera asalnya dengan memperoleh komisi ataupun keuntungan. Badan usaha semacam ini disebut dengan Confirming House, atau Export Commission House ataupun Export Indent House. Kantor cabang atau anak perusahaan asing yang bekerja semacam ini biasanya melakukan usaha pengumpulan, sortasi, upgrading, dan pengepakan ekspor (export-packing) dari komoditi lokal seperti karet rakyat, singkok-gaplek tapioka, kopi dan sebagainya.

Bila komoditi atau telah siap ekspor (ready for export) maka kantor cabang atau anak perusahaan itupun bertindak sebagai eksportir. Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa Confirming House ini adalah perusahaan lokal (setempat) yang didirikan sesuai dengan perundang-undangan dan hukum setempat tapi bekerja untuk dan atas perintah kantor induknya yang berada diluar negeri. Sebagaimana kita ketahui banyak perusahaan di Indonesia yang mempunyai kantor induk di Singapore, Hongkong maupun Taiwan.

C. Pedagang Ekspor (Export – Merchant)

Pedagang Ekspor atau lazim disebut dengan Export Merchant adalah badan usaha yang diberi izin pemerintah dalam bentuk surat pengakuan Eksportir dan diberi Kartu Angka Pengenal Ekspor (APE) dan diperkenankan melaksanakan Ekspor komoditi yang dicantumkan dalam Surat Pengakuan itu. Bila Confirming House bekerja atas perintah dan untuk kepentingan konsumen yaitu Kantor Induknya sendiri yang ada diluar negeri, maka Export – Merchant lebih banyak bekerja untuk dan atas kepentingan produsen dalam negeri yang diwakilinya. D. Agen Ekspor (Export – Agent)

(2)

E. Wisma Dagang (Trade House)

Bila suatu perusahaan atau eksportir dapat mengembangkan ekspornya tidak lagi terbatas pada suatu atau dua komoditi, tapi sudah aneka komoditi maka eksportir demikian mendapat status sebagai General Exporters atau Eksportir umum. Di Negara yang maju dan yang menerapkan prinsip spesialisasi antara sektor produksi industri dagang seperti korea dan jepang, maka perusahaan ekspor yang mampu mengekspor minimum 5 (lima) jenis komoditi dalam nilai valuta tertentu diberikan fasilitas dan status sebagai general exporters. Perusahaan yang mempunyai status general exporters dan sekaligus juga mempunyai status general importers inilah yang lazim disebut dengan Trading House atau Wisma Dagang, jadi Wisma Dagang adalah suatu perusahaan ekspor – impor yang besar yang dapat mengimpor dan mengekspor aneka komoditi dan mempunyai jaringan pemasaran dan kantor perwakilan di pusat-pusat perdagangan dunia, dan memperoleh fasilitas tertentu dari pemerintah baik dalam bentuk fasilitas Perbankan maupun dalam bidang Perpajakan.

2. Importir :

A. Pengusaha Impor

Pengusaha impor, atau lazim disebut dengan Impor-Merchant adalah badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk TAPPI (Tanda Pengenal Pengakuan Importir) untuk mengimpor barang yang khusus disebut dalam izin tersebut, dan tidak berlaku untuk barang lain diluar yang disebut dalam TAPPI tersebut.

B. Approved Importer (Approved Traders)

Yang dimaksud dengan Approved Importer atau lebih dikenal dengan istilah Approved Trader, sesungguhnya hanyalah pengusaha impor biasa yang secara khusus diistimewakan oleh pemerintah dan Departemen perdagangan untuk mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan tertentu pula yang dipandang perlu oleh pemerintah. Approved importers ini misalnya importir cengkeh, importir bahan baku plastik, importir gandum dan lain-lain.

C. Importir terbatas

Untuk memudahkan perusahan-perusahaan yang didirikan dalam rangka UU-PMA/PMDN maka pemerintah telah memberikan izin khusus pada perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk mengimpor mesin-mesin dan bahan baku yang diperlukannya sendiri (bukan untuk diperdagangkan) izin ini diberikan dalam bentuk APIT (Angka Pengenal Importir Terbatas) yang dikeluarkan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) atas nama Menteri Perdagangan.

D. Importir Umum

(3)

harang-barang mulai dari barang kelontong sampai instalasi lengkap suatu pabrik.

E. Agent Importers

Perusahaan Asing yang berminat memasarkan hasil produksinya di Indonesia seringkali mengangkat perusahaan setempat sebagai kantor perwakilan atau menunjuk suatu Agen Tunggal yang akan mengimpor hasil produknya ke Indonesia. Alat-alat besar dan kenderaan bermotor serta barang elektrik, elektronik dan komputer umumnya mempunyai Sole Agent Importers yang bertugas mengimpor mesin dan suku cadangnya dari negara asalnya.

3. Pelayaran

:

a. Liner, yaitu pola pengangkutan dengan trayek tertentu dan telah ditentukan waktunya secara reguler. Keberangkatan dan kedatangan kapal telah terjadwal dengan baik

b. Tramper, adalah pola pengangkutan laut yang tidak memiliki trayek dan jadwal waktu yang jelas (independence services). Sifat jasa pengangkutan mengikuti keinginan pihak yang mengoperasikan kapal namun disesuaikan dengan pihak yang mengontrak space muatan kapal

c. Charter, adalah pola pengangkutan laut dengan caraa menyewa secara penuh hak pengoperasioan kapal. Perjanjian sewa-menyewa antar pemilik kapal dengan pihak yang mencarternya disebut charter party.

d. Carrier, yaitu pihak yang memberikan jasa pengangkutan barang atau dengan pengertian lain adalah pihak yang mengendalikan / mengoperasikan sarana pengangkut untuk tujuan pengangkutan barang

e. Shipper, Kedudukan shipper dalam kontrak pengangkutan adalah sebagai pihak yang mengontrak carrier untuk mengangkut barang dari suatu tempat di negaranya hingga sampai di tempat tujuan. Berkaitan dengan kontrak

perdagangan (sales contract) maka posisi shipper adalah sebagai penjual (eksportir) sehingga kewajibannya adalah mengirimkan barang yang diperjualbelikan kepada pembeli (importir)

f. Consignee, adalah pihak yang ditunjuk oleh shipper untuk menerima barang yang diangkut di pelabuhan tujuan. Mekanisme penunjukan consignee dalam kontrak pengangkutan dapat berupa penjunjukan langsung. Artinya bahwa nama dan alamat perusahaan yang berhak menerima barang telah

dicantumkan di dalam B/L. Kemudian cara kedua adalah dengan menyebutkan klausul "to order" artinya bahwa shipper akan memberikan instruksi penapalan (shipping instruction) yang akan di-endorse kepada pihak mana barang

tersebut nantinya harus diserahkan oleh carrier

g. Notify party, adalah pihak yang ditunjuk shipper dalam B/L sebagai pihak yang harus diberitahukan oleh carrier setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, lazimnya atas permintaan importir. Notify party bukan bertindak sebegai

(4)

4. Pemerintah

Peranan Pemerintah Dalam Perdagangan Internasional

Pemerintah mampu memberikan modal guna memperlancar kegiatan bisnis internasional karena pemerintah tentunya ingin meningkatkan pendapatan

negaranya. Bila pemerintah memberlakukan peraturan atau hukum dalam bisnis di negaranya maka bisnis tersebut secara tersirat memiliki perlindungan hukum atas kontrak yang telah dilakukan di awal pemerintah berbisnis.

Pemerintah selalu memiliki cara untuk melindungi kedaulatan negara agar tetap utuh. Dalam hal perekonomian internasional khususnya perdagangan

internasional, pemerintah dalam beberapa situasi melakukan intervensi dengan tujuan melindingi pasar domestiknya.

Alasan politik dibalik intervensi pemerintah terhadap perdagangan internasional antara lain memproteksi lapangan kerja, melindungi keamanan nasional, sebagai respon terhadap perilaku dagang negara lain yang dianggap tidak adil, dan meningkatkan pengaruhnya terhadap negara lain Hal yang ditakutkan pemerintah dan juga masyarakat adalah ketika produk-produk lokal tidak mampu bersaing dengan produk impor yang membanjiri pasaran, yang berakibat pada

pengangguran karena perusahaan lokal yang merugi, yang lebih jauh akan berakibat pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah seringkali mendorong ekspor dengan membantu perusahaan

mendanai kegiatan ekspornya melalui pinjaman atau jaminan pinjaman. Sebagai contoh, dua badan khusus yang berfungsi membantu perusahaan-perusahaan AS memperoleh pembiayaan ekspor adalah Export-Import Bank of The United States dan Overseas Private Insurance Corporation (OPIC).

Badan pemerintah khusus ini seringkali didirikan untuk mendorong ekspor suatu Negara. Badan-badan ini sangat membantu dalam memperoleh kontrak bagi usaha-usaha kecil dan menengah yang memiliki sumberdaya finansial yang terbatas, juga dapat membantu perusahaan-perusahaan asing menemukan lokasi yang cocok di negara tuan rumah

(5)

5. Surveyor

a) Verifikasi darter induk atau master list (ML) atau Rencan Import Barang (RIB) adalah dokumen rencana induk kebutuhan Barang Operasi yang akan diimpor dan akan digunakan yang disusun oleh Kontraktor yang digunakan untuk operasi Perminyakan, Gas dan Panas Bumi dalam lingkup Kegiatan Usaha Hulu sebagai dasar pengajuan impor Barang Operasi yang selanjutnya disebut Rencana Kebutuhan Barang Impor (RKBI). Yang dimaksud dengan Barang Operasi disini adalah semua barang dan peralatan yang secara langsung dipergunakan untuk operasi Kegiatan Usaha Hulu termasuk kegiatan pengolahan lapangan, pengangkutan, penyimpanan dan penjualan hasil produksi sendiri yang tidak ditujukan untuk memperoleh keuntungan dan/atau laba antara lain kegiatan LNG dan/atau LPG sebagai kelanjutan dari Kegiatan Usaha Hulu yang dilakukan Kontraktor Pertamina yang bekerjasama dengan Badan Pelaksana.

b) Pemantauan surplus persediaan barang operasi (surplus monitoring) Verifikasi / penelusuran impor merupakan pemeriksaan yang dilakukan surveyor di Negara muat barang terhadap barang impor

c) RSO (Recognized Security Organization)

Sebagai RSO surveyor Indonesia akan membantu mengelola pelabuhan dan perusahaan pelayaran dalam penyusunan Port Facility Assessment (PFA), Ship Facility Assessment (SFA), dan Ship Security Plan (SSP). Berdasarkan itu semua surveyor Indonesia akan memberikan laporan dan rekomendasi kepada ditjen perhubungan laut untuk kemudian dilakukan klarifikasi ke kapal atau pelabuhan terkait. Jika seluruh persyaratan telah terpenuhi baik tenis maupun administrative, maka ditjen perhubungan laut akan mengeluarkan sertifikata atas pemenuhan LSPS code hp pelabuhan maupun kapal yang telah di survey dan dibantu perencanaan keamanannya serta mendaftarkannya ke International Maritime Organization (IMO).

d) Jasa verifikasi atas rencana impor bahan baku komponen (tugas PTSI) yaitu sebagai Memverifikasi atas kebenaran rencana impor bahan baku komponen kendaraan bermotor, Menuangkan hasil verifikasi dalam laporan verifikasi kebutuhan bahan baku industry kendaraan bermotor, Menyampaikan laporan verifikasi kepada menperin up dirjen ILMTA (direktur jendral industry logam, mesin, tekstil, dan aneka) dan dirjen IATT (direktur jendral industry alat transportasi dan telematika). Dan Menyampaikan database hasil verifikasi yang terintegrasi antara pihak-pihak yang terkait dengan pembebasan bea masuk atas impor bahan baku komponen kendaraan bermotor.

(6)

Kegiatan Bisnis Internasional yang penuh resiko. Untuk mengurangi resiko maka diberikan asuransi. Masalah asuransi atau pertanggungan berlandaskan 3 Prinsip:

1. Dilandaskan Penanggung hanya dapat memperkirakan resiko dan

menetapkanitikad Baik. jumlah premi bila kepadanya diberitahukan secara jujur.

2. Adanya artinya Bahwakepentingan tertanggung atas barang yang

dipertanggungkan itu. seorang yang mempertanggungkan akan merasa rugi jika barang rusak dan sebaliknya merasa untung jika barang itu utuh. Bila yang dipertanggungkan itu adalah tanggung jawab pada pihak ketiga, maka orang itu akan merasa untung bila beban tanggung jawab itu tidak ada, dan sebaliknya ia merasa rugi jika ada yang menuntut tanggung jawabnya.

3. Prinsip Semua perjanjian pertanggungan kecuali pertanggunganGanti Rugi ( indemnity) Jiwa ( life insurance) dan asuransi Kesehatan ( Health

insurance ) merupakan persetujuan ganti rugi ini. Tertanggung harus diberi ganti rugi atas kerusakan dan kerugian yang dideritanya sesuai ketentuan polis asuransi. Pengertian ganti rugi ini betul-betul ganti rugi dan tidak lebih dari itu. Tanggung jawab Asuransi

Risiko yang dapat ditanggung oleh maskapai Asuransi adalah Bencana yang disebabkan :

1. bencana laut, 5. pencuri,

2.kapal perang, 6. penahanan di laut,

3.kebakaran, 7. pembalasan dan pensitaan oleh raja-raja, 4. penyamun, 8. pembrontakan oleh nakoda daan awak kapal'

Kerugian dan kemalangan-kemalangan yang akan menimbulkan kerusakan, hal- hal yang merugikan serta akan merusakkan barang-barang dan muatan serta kapal seluruhnya maupun sebagian.

Pihak-pihak yang berkaitan dengan perjanjian asuransi

(7)

b. Pemegang polis (policy owner, policy hoder) adalah orang atau badan yang mengadakan perjanjian asuransi dengan perusahaan asuransi jiwa atau penanggung.

c. Tertanggung (Insured) adalah orang yang atas jiwanya diasuransikan atau pihak yang ditanggung oleh polis asuransi jiwa.

d. Penerima manfaat (Beneficiary, Termanfaat) adalah seorang atau badan yang ditunjuk dalam polis oleh pemegang polis asuransi jiwa untuk menerima manfaat atau manfaat polis.

7. Bank

Dari segi perbankan, transaksi Internasional dapat terjadi apabila terdapat hubungan koresponden antara bank di dalam negeri dengan bank di luar negri dan adanya rekening pada bank di luar negri. Bila bank dalam negri mempunyai rekening di luar negri, maka rekening tersebut disebut Rekening Nostro. Dan apabila bank luar negri mempunyai rekening di dalam negri, maka rekening tersebut disebut Rekening Vostro. Biasanya bank dalam negri akan membuka rekening Nostro pada suatu negara yang nilai mata uangnya kuat dan mata uang tersebut termasuk mata uang yang diperjual belikan di dalam negri. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya resiko foreign exchange. dan bank luar negri akan membuka rekening vostro dalam nilai rupiah.

Peranan bank dalam perdagangan Internasional adalah:

a. sebagai penjamin pembayaran (bank akan menjamin kepada eksportir untuk melakukan pembayaran apabila eksportir dapat melengkapi dokumen sesuai dengan persyaratan L/C)

b. penghubung antara eksportir dan importir (bank akan menjembatani

kepentingan eksportir dan importir, sebab syarat2 yang tercantum dalam L/C adalah pencerminan dari sales kontrak antara penjual dan pembeli.

c. sumber informasi bagi importir dan eksportir (bagi improtir dan eksportir dapat mencari informasi tentang ekspor impor pada bank yang ada di negaranya). d. sebagai financier (sebagai pihak yang akan membiayai perdagangan antara

importir dan eksportir).

Kesepakatan antara eksportir dan importir, dituangkan dalam Sales Kontrak. Sales kontrak ini terdiri dari:

(8)

b. Terms of Delivery (port of loading dan port destination, partial shipment diperbolehkan atau tidak, transhipment diperbolehkan atau tidak)

c. Terms of Payment (advance payment, open account, collection, consignment, barter, red clause, sight L/C, dan usance L/C)

d. Terms of Document (dokumen finansial=> draft, wessel dan dokumen

Referensi

Dokumen terkait

tidak terpisah antara rawat jalan dan rawat inap digabungkan, jadikan memang sementara bentuk rekam medik kita dirumah sakit haji inikan belum instalasi kalau kita

1. Kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat

Rizal Isnanto “Aplikasi pengenalan ucapan dengan ekstraksi Mel Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) melalui jaringan syaraf tiruan (JST) Learning Vektor. Quantization (LVQ)

Saya menerima dan menyetujui semua keputusan tersebut dan untuk itu Saya menyatakan tidak akan menuntut berupa apapun atas dasar dan dalih apapun di forum manapun dikemudian

Based on the results of interviews with some SKPD/UPT heads and staff, there seem to be a mutually supportive relationship between the leadership style of a regional head and the

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini ternyata tidak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang terlibatkannya siswa dalam menemukan fakta, konsep, dan prinsip fisika dalam LKS konvensional, yang membuat siswa

a) Menyebutkan jenis dan sifat yang bisa membedakan tujuan pemesan. Dengan ketentuan:barang yang akan disuplai harus diketahui jenis, kualitas, dan jumlahnya. b) Kadar