• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit terhadap Siklus Pengeluaran (9)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Audit terhadap Siklus Pengeluaran (9)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ELSA OKTAVIANA AFIFA 2014017053 / 4A2

Audit terhadap Siklus Pengeluaran

Siklus pengeluaran adalah siklus transaksi yang berhubungan dengan transaksi atas kegiatan operasional perusahaan yang mengakibatkan pengeluaran kas.

TRANSAKSI DAN SALDO REKENING 1. Pembelian persediaan

Debit: Persediaan, Kredit: Utang Dagang/Kas 2. Pelunasan utang

Debit: Utang Dagang, Kredit: Kas 3. Biaya pemeliharaan gedung

Debit: Biaya Administrasi dan Umum, Kredit: Kas/Utang Lain-lain. TUJUAN AUDIT (TUJUAN KHUSUS)

 Menguji kewajaran asersi manajemen atas transaksi dan saldo rekening siklus pengeluaran.

 Kategori asersi manajemen:  Eksistensi atau terjadinya  Kelengkapan

 Hak dan Kewajian  Penilaian atau alokasi

Penyajian dan pengungkapan ILUSTRASI PENGUJIAN ASERSI

 Saldo Utang DagangRp250 juta.

(2)

Membuktikan bahwa utang tersebut ada, misalnya dengan konfirmasi utang, serta membuktikan bahwa transaksi utang benar-benar terjadi, misalnya dengan memeriksa faktur pembelian kredit dan dokumen pendukungnya.

 Pengujian asersi Penilaian dan Alokasi:

Memeriksa ketepatan pencantuman jumlah utang dalam neraca serta ketepatan pencatatan beban bunga atas utang, misalnya untuk kasus utang wesel. Jumlah angsuran periodik atas suatu utang kemungkinan terdiri dari pokok utang dan beban bunga, yang harus dijurnal sbb.:

Utang XXX

Biaya Bunga XXX

Kas XXX

 Pengujian asersi Penyajian dan Pengungkapan:

Mereview ketepatan penyajian utang dalam neraca, terutama dalam hubungannya dengan klasifikasi utang lancar dan utang jangka panjang, serta pengungkapan yang diperlukan. Misalnya pengungkapan tentang informasi penting tentang utang garansi dan utang hadiah.

RISIKO SIKLUS PENGELUARAN

Untuk menjamin ketelitian audit, auditor harus cermat terhadap berbagai risiko siklus pengeluaran yang antara lain sebagai berikut:

1. Adanya kecenderungan manajemen untuk memperkecil peloran utang dalam neraca. 2. Adanya kecenderungan untuk memperkecil jumlah biaya dalam laporan rugi laba.

3. Volume transaksi siklus pengeluaran secara umum cukup tinggi, hal ini bisa meningkatkan risiko salah saji karena terjadinya kesalahan penanganan transaksi.

MATERIALITAS

 Materialitas adalah tingkat salah saji yang berpengaruh besar terhadap persepsi dan reaksi keputusan pengguna laporan keuangan.

SISTEM PENGENDALIAN INTEREN

(3)

1. Lingkungan pengendalian. Mencermati lingkungan pengendalian untuk bidang-bidang dalam siklus pengeluaran, untuk memahami tingkat risiko kesalahan yang bisa terjadi. Lingkungan pengendalian adalah budaya, kebiasaan, sikap mental dan seterusnya yang sangat berpengaruh terhadap efektifitas sistem.

2. Pengukuran risiko. Mencermati kepedulian dan kepekaan manajemen terhadap berbagai risiko dalam siklus pengeluaran, misalnya dengan memahami kebijakan, prosedur, dan berbagai perangkat pengawasan untuk pelaksanaan transaksi siklus pengeluaran.

DOKUMEN TRANSAKSI DAN AKUNTANSI

Auditor harus memahami dokumen transaksi dan dokumen akuntansi yang berlaku di perusahaan, karena dua hal tersebut yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan.

FUNGSI-FUNGSI TRANSAKSI 1. Fungsi pemesanan pembelian 2. Fungsi penerimaan

3. Fungsi penyimpanan barang 4. Fungsi pencatatan utang 5. Fungsi pengeluaran kas

PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG DAGANG

Sifat, saat, dan luas pengujian substantif ditentukan oleh prakiraan risiko pengendalian, yang disimpulkan dari hasil pemahaman dan pengujian sistem pengendalian interen atas siklus pendapatan.

1. Prosedur pendahuluan. Tujuan prosedur pendahuluan adalah untuk memastikan kesiapan data yang akan diuji. Langkah-langkah prosedur pendahuluan adalah sbb.:

a. Mencocokkan saldo awal (utang dagang) ke saldo per audit tahun sebelumnya. b. Memeriksa dan mencatat kemungkinan adanya transaksi yang tidak lazim, baik

dari segi jumlah maupun sumbernya.

c. Memeriksa kesesuaian antar data pembukuan, misalnya antara jurnal, buku besar dan buku pembantu.

(4)

a. Rasio utang dengan total pembelian. b. Rasio perputaran utang.

c. Rasio utang terhadap aktiva lancar.

d. Membandingkan rasio yang ada dengan rasio yang diharapkan.

c. Prosedur pengujian detil transaksi, prosedur ini merupakan tindak lanjut dari prosedur sebelumnya, dengan tujuan untuk menguji validitas transaksi dan pembukuan atas sampel transaksi yang dipilih. Prosedur ini mencakup:

a. Vouching sampel kredit utang dagang ke faktur pembelian dan dokumen pendukungnya, atau lakukan tracing.

b. Vouching debit utang dagang ke bukti pelunasan utang dan dokumen pendukungnya, atau lakukan tracing.

d. Pengujian detil saldo rekening. Tujuan pengujian adalah untuk sekali lagi memastikan kewajaran saldo utang, karena pengujian selalu dilakukan berdasarkan sampel trasaksi. Cara pengujian:

a. Ambil sampel piutang dari pemasok utama perusahaan.

b. Kirim konfirmasi utang dan investigasi perbedaan yang terjadi. e. Review penyajian dan pengungkapan.

a. Periksa ketepatan klasifikasi utang. b. Periksa kecukupan pengungkapan PENGUJIAN AKTIVA TETAP

Dimungkinkan juga aktiva tetap diuji bersamaan dengan siklus pengeluaran, artinya pemeriksaan terhadap berbagai biaya yang berhubungan dengan aktiva tetap sekaligus dilangsungkan ke pemeriksaan aktiva tetap.

Pengujian Substantif Aktiva Tetap:

1. Periksa bukti pengeluaran untuk pemeliharaan dan penambahan aktiva tetap dan periksa ketepatan perlakukan akuntansinya à ingkat pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal.

(5)

3. Inspeksi fisik aktiva tetap dan bukti pemilikan aktiva tetap.

4. Periksa berbagai komitmen dan kontrak yang berhubungan dengan aktiva tetap, misalnya penjaminan aktiva atas utang,

5. Periksa kemungkinan adanya aktiva yang dihentikan dan tidak digunakan lagi dalam kegiatan operasional perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum nilai pH air pada budidaya ikan nila antara 5 sampai 10 tetapi nilai pH optimum adalah berkisar 6-9 (Popma, 1999).Ikan nila umumnya hidup di perairan tawar,

THE IMPLEMENTATION OF PROJECT BASED LEARNING (PjBL) IN TEACHING AND LEARNING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada pengujian metode fuzzy Mamdani pengolahan fuzzy dari sistem dan secara manual pengujian dilakukan dengan menganalisis bahwa rumus fuzzy yang diterapkan pada sistem

[r]

Dalam proses menghitung hasil indeks IPA, sistem akan melakukan pengambilan data rata- rata komponen dari basis data yang kemudian akan dihitung nilai rata-rata

Bunga mengambil peran penting dalam produksi tanaman. Penelitian biologi bunga dilakukan terhadap bunga durian, salah satu jenis bebuahan yang sehat dan bernilai

Sedangkan untuk hasil pemodelan proses bisnis PO usulan dengan penerapan system informasi, sebagian besar alur purchasing order akan dilakukan melalui sistem,

Koefisien variabel objek fisik bank adalah positif, artinya ada pengaruh positif antara variabel independen dengan keputusan nasabah menabung sebagai variabel