PENGARUH INOVASI PRODUK, LOKASI DAN TATA LETAK
TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PADA RM. PECEL LELE LELA TASIKMALAYA
Roni Kurniawan 093402040
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya e-mail : rsheva89@ymail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing rumah makan Pecel Lele Lela Tasikmalaya yaitu melalui inovasi produk, lokasi, dan tata letak.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey Data yang diperoleh langsung melalui kuesioner kepada 93 responden yang diambil dari konsumen Pecel Lele Lela Tasikmalaya. Penarikan sampel menggunakan metode convenience sampling
dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa inovasi produk, lokasi, tata letak serta keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Masing – masing variabel inovasi produk, lokasi, dan tata letak berpengaruh secara parsial terhadap keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya. Secara simultan inovasi produk, lokasi, dan tata letak juga berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.
ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate and analyze the factors that affect the competitive advantage of the restaurant Pecel Lele Lela Tasikmalaya is through product innovation, location and layout.
The method used is the method of survey data obtained directly through questionnaires to 93 respondents drawn from consumers the restaurant Pecel Lele Lela Tasikmalaya. Sampling using convenience sampling methods and methods of analysis used in this research was the path analysis.
Based on the research results revealed that product innovation, location, layout and competitive advantage in the restaurant Pecel Lele Lela Tasikmalaya included in either classification. The eachs variable product innovation, location, and layout of the partial effect of the competitive advantage in the restaurant Pecel Lele Lela Tasikmalaya. Simultaneously product innovation, location, and layout also have a significant effect competitive advantage on the restaurant Pecel Lele Lela Tasikmalaya. Keywords: product innovation, location, layout, competitive advantage
PENDAHULUAN
Usaha kuliner di Indonesia bukan hal yang diragukan lagi kesuksesannya, dengan bermodalkan keragaman sumber daya alam indonesia yang cukup tinggi menjadikan usaha kuliner ini terus berkembang dari waktu ke waktu. Disamping itu, usaha kuliner adalah usaha yang tidak ada matinya karena makan adalah sebuah kebutuhan primer bagi manusia. Fenomena yang menarik beberapa tahun ini yakni semakin tumbuh suburnya bisnis waralaba atau franchise di bidang kuliner atau makanan.
Ketatnya persaingan bisnis kuliner, perubahan selera konsumen, serta perubahan sosial ekonomi memunculkan berbagai tantangan dan peluang dalam bisnis tersebut. Sehingga RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya sebagai salah satu pelaku usaha kuliner, harus bisa membuat pilihan terbaik tentang apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan bagaimana memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen tersebut. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut diperlukan suatu strategi dalam meraih keunggulan bersaing dan menentukan cara mencapai keunggulan tersebut.
Dalam menciptakan kondisi keungggulan bersaing tersebut, RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya terus mengembangkan penerapan strateginya terutama melalui inovasi produk. Dengan produk yang inovatif berupa berbagai macam menu lele. Disamping strategi inovasi produk yang terus dilakukan, faktor lokasi juga dapat mempengaruhi keunggulan bersaing pada RM. Pecel lele Lela Tasikmalaya terutama dalam hal aksesibilitas. Bagi perusahaan jasa seperti RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya, faktor kedekatan dengan pasar merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam memilih lokasi (Herjanto, 2008).
Sementara itu untuk efisiensi biaya, penerapan tata letak terus diperhatikan untuk meningkatkan lingkungan kerja dan memperlancar kontak dengan konsumen. Seperti yang dinyatakan oleh Render dan Heizer (2001) bahwa tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang.
Penelitian yang dilakukan oleh Meike Supranoto (2009) diperoleh bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Sedangkan penelitian oleh Syahlan A. Sume (2007) menyebutkan bahwa lokasi memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap kepuasan pelanggan, dan menurut Craven (2000) kepuasan pelanggan merupakan salah satu alat analisis dari keunggulan bersaing perusahaan.
X1
X2
X3
Y METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu Penelitian dengan cara mengajukan pernyataan kepada orang – orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis (Sugima, 2008).
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Pecel Lele Lela Tasikmalaya rata-rata seminggu sebanyak 1251 orang. Untuk menentukan sampel yang diambil penulis berpedoman pada teori yang dikemukakan oleh Rahmat (1993) dan diperoleh sampel yang akan diambil sejumlah 93 konsumen.
Metode yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik pangambilan sampel non-probabilitas (Hermawan, 2009), yaitu penarikan sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling). Prosedurnya adalah semata-mata langsung menghubungi unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai dan pernah melakukan pembelian di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Affandi, 1994). Tujuan digunakan analisis jalur adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui pengaruh antar variabel X. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama – sama. Selain itu juga, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Adapun formula Path Analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat Diagram Jalur
rx1x2 yx1 yƐ
rx1x3 yx2
rx2x3 yx3
2. Menghitung Koefisien Jalur ()
Dimana byxi dapat ditentukan melalui
Yh
= Koefisiensi jalur dari variabel Xiterhadap variabel Y
i
byx
= Koefisiensi regresi dari variabel X terhadap variabel i Y
3. Menghitung Koefisien Korelasi (R)
Cryy = Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-y dari matriks invers korelasi
Besarnya r menunjukkan hubungan antara X dan Y, sedangkan pengaruh yang terjadi diukur oleh r2 (koefisien determinasi) yang dapat dihitung dengan rumus : Kd = r2 x 100%
4. Menghitung Faktor Residu (Ɛ)
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Kriteria hipotesis secara simultan dengan tingkat keyakinan 95% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (df)(k-1) maka :
Ho : 1= = =O Berarti tidak ada pengaruh inovasi produk, lokasi, dan tata letak terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Ha O Berarti ada pengaruh inovasi produk, lokasi, dan tata letak terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Kriteria Hipotesis secara parsial:
Ho1: = O berarti tidak ada pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Ha1 : ≠ O berarti ada pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Ho2 : = O berarti tidak ada pengaruh lokasi terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Ha2 : ≠ O berarti ada pengaruh lokasi terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Ho3 : = O berarti tidak ada pengaruh tata letak terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
Ha3 : ≠ O berarti ada pengaruh tata letak terhadap keunggulan bersaing pada Pecel Lele Lela Tasikmalaya
PEMBAHASAN Deskripsi Variabel
Dengan standar deviasi sebesar 0.611 menunjukan penyimpangan dari indikator tersebut terbilang cukup rendah. Artinya rata-rata responden setuju bahwa menu lele yang disajikan di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya memang benar-benar baru dan berbeda dari menu makanan di rumah makan lain.
Penyajian menu makanan yang higienis dan menu lele yang beragam menempati peringkat kedua dan ketiga indikator variabel inovasi produk. Sedangkan untuk indikator menu lele agar sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen harus lebih ditingkatkan lagi, karena hasil dari tanggapan responden mengenai indikator tersebut merupakan skor paling rendah dalam variabel inovasi produk.
Tabel 4.1
Deskripsi Variabel Inovasi Produk
Uraian Rata-rata Standar Deviasi Rangking
Menu lele yang ditawarkan RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya berbeda dari rumah makan lain 4.1290 .61194 1
Menu lele di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
tidak sesuai keinginan konsumen 3.5591 .77266 6
Penyajian menu makanan di RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya higienis 4.0645 .60445 2
Menu lele di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
beragam 3.8710 .76933 3
Greeting di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
tidak khas 3.7957 .95050 4
Menu makanan RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya unik 3.7419 .80627 5
Sumber : Data diolah
Tabel 4.2 menunjukan bahwa rata-rata penilaian responden mengenai lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya cukup tinggi, artinya responden setuju bahwa lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya sangat strategis. Skor paling tinggi diperoleh dari indikator lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen. Meskipun dengan standar deviasi (penyimpangan) cukup tinggi, indikator tersebut merupakan faktor penting dalam variabel lokasi artinya sebagian konsumen setuju bahwa lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun umum.
Tabel 4.2
Deskripsi Variabel Lokasi Perusahaan
Uraian Rata-rata Standar Deviasi Rangking
Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
mudah dijangkau oleh konsumen 4.1935 .71106 1
Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
dilalui berbagai macam kendaraan 4.1505 .73642 2
Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
tidak berada di jalur lalu lintas 3.8387 .81147 5
Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
mudah dilihat 4.1290 .66309 3
Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
tidak dekat dengan pusat keramaian 4.0000 .75181 4
Masyarakat sekitar mendukung keberadaan
usaha RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya 3.2043 .45586 6
Sumber : Data diolah
Tabel 4.3
Deskripsi Variabel Tata Letak
Uraian Rata-rata Standar Deviasi Rangking
Pergerakan pegawai RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya tertib 3.6559 .72972 6
Pelayanan yang tidak ramah diberikan pegawai
RM. Pecel Lele Lela kepada konsumen 4.0000 .60792 2
Tersedia fasilitas hotspot (wi-fi) yang baik di RM.
Pecel Lele Lela Tasikmalaya 3.7634 .75754 5
Toilet dan tempat cuci tangan yang bersih
disediakan RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya 3.9785 .67532 3
Mushola yang bersih dan nyaman di RM. Pecel
Lele Lela Tasikmalaya 3.5591 .90244 7
Tempat duduk di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
berantakan 4.0753 .39663 1
Tempat duduk di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya dapat disesuaikan dengan jumlah permintaan konsumen
3.9032 .62666 4
Sumber : Data diolah
9ndicato nyaman. Hasil tanggapan responden diperoleh hasil rata-rata 9ndicator tersebut memperoleh skor tertinggi dengan standar deviasi yang rendah..
Adapun yang harus menjadi perhatian adalah keberadaan dan kondisi mushola yang ada di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya, rata-rata responden menilai fasilitas tersebut masih kurang dari harapan konsumen. Hal tersebut 9ndi dilihat dari skor yang paling rendah.
Tabel 4.4
Deskripsi Variabel Keunggulan Bersaing
Uraian Rata-rata Standar Deviasi Rangking
Rasa menu makanan RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya enak 4.0968 .41871 1
Harga menu makanan di RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya terjangkau 3.2903 .91581 8
Tersedia buku menu makanan di RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya 3.9785 .60753 3
Daftar harga dan gambar menu makanan tidak
terlihat jelas 3.7419 .52963 6
Pesanan konsumen dilayani dengan cepat 3.7742 .59214 5
Pegawai RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya
mengantarkan makanan tidak sesuai pesanan 3.9032 .36309 4
Menu makanan RM. Pecel Lele Lela
Tasikmalaya disajikan dengan bersih 4.0430 .35856 2
Konsep fastfood di terapkan pada RM. Pecel Lele
Lela Tasikmalaya 3.5699 .74305 7
Sumber : Data diolah
Tabel 4.4 menunjukan rata-rata tanggapan responden terhadap 9ndicator 9ndicato keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya berjalan cukup baik. Artinya konsumen setuju bahwa RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya memiliki keunggulan bersaing dalam bisnis kuliner di tasikmalaya. Indikator yang memperoleh skor paling tinggi dari 9ndicato keunggulan bersaing adalah 9ndicator rasa menu makanan yang enak dengan penyimpangan sebesar 0,41. Dengan nilai penyimpangan sebesar itu, dapat diartikan 9ndica semua responden setuju bahwa rasa menu makanan di RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya enak, yang disukai berbagai kalangan konsumen.
X1
Y X2
X3 Uji Model
Dari hasil pengolahan data secara keseluruhan, penulis dapat memvisualisasikan ke dalam struktur pengaruh Inovasi Produk (X1), Lokasi (X2), dan Tata letak (X3)
terhadap Keunggulan Bersaing (Y), sebagai berikut:
0.31 0,379 0,837
0,198 0,190
0,187 0, 246
Gambar 4.1 Hubungan Struktural antara Variabel X1, X2, X3 Terhadap Y
Tabel 4.5 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Inovasi Produk (X1) terhadap Keunggulan Bersaing (Y)
No Nama Variabel Formula Jumlah
1 Inovasi Produk (X1)
a. Pengaruh Langsung X1 Tehadap Y (yx1)(yx1)
(0,379)2 0,1436
b. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X2 (yx1)( rx1x2)(yx2)
(0,379) (0,031) (0,190) 0,0022
c. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X3 (yx1)( rx1x3)(yx3)
(0,379) (0,198) (0,246) 0,0185
Pengaruh Total X1 Terhadap Y a+b+c……(1) 0,1643
Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengaruh variabel Inovasi Produk (X1) terhadap
keunggulan bersaing (Y) secara langsung adalah sebesar 0,1436 atau 14,36 %. Sedangkan pengaruh tidak langsung terbesar adalah melalui variabel tata letak (X3)
sebesar 0,0185 atau 1,8 % dan pengaruh tidak langsung terkecil adalah melalui variabel lokasi (X2) sebesar 0,0022 atau 0,22%. Pengaruh variabel inovasi produk secara
keseluruhan (total) terhadap keunggulan bersaing sebesar 0,1643 atau 16,43 %.
Tabel 4.6 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Antara Lokasi (X2) terhadap Keunggulan Bersaing (Y)
No Nama Variabel Formula Jumlah
2 Lokasi (X2)
Pengaruh Total X3 Terhadap Y d+e+f……..(2) 0,0470
Tabel 4.6 menunjukan bahwa pengaruh variable lokasi (X2) terhadap
keunggulan bersaing (Y) secara langsung adalah sebesar 0,0361 atau 3,61 %. Sedangkan pengaruh tidak langsung terbesar adalah melalui variabel tata letak (X3)
sebesar 0,0087 atau 0,87 % dan pengaruh tidak langsung terkecil adalah melalui variabel inovasi produk (X1) sebesar 0,0022 atau 0,22 %. Pengaruh variabel lokasi
secara keseluruhan (total) terhadap keunggulan bersaing sebesar 0,0470 atau 4,70 %.
Tabel 4.7 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Antara Tata Letak (X3) terhadap Keunggulan Bersaing (Y)
No Nama Variabel Formula Jumlah
3 Tata Letak (X3)
Pengaruh Total X2 Terhadap Y g+h+i……(3) 0,0877
Tabel 4.7 menunjukan bahwa pengaruh variable tata letak (X3) terhadap
keunggulan bersaing (Y) secara langsung adalah sebesar 0,0605 atau 6,05 %. Sedangkan pengaruh tidak langsung terbesar adalah melalui variabel inovasi produk (X1) sebesar 0,0185 atau 1,85 % dan pengaruh tidak langsung terkecil adalah melalui
variabel lokasi (X2) sebesar 0,0087 atau 0,87 %. Pengaruh variabel tata letak secara
Tabel 4.8 Pengaruh Total variabel Inovasi Produk (X1) Lokasi (X2), dan Tata Letak (X3),
terhadap Keunggulan Bersaing (Y)
No Nama Variabel Formula Jumlah 1 Inovasi Produk (X1)
Pengaruh Total X1 Terhadap Y a+b+c……(1) 0,1643
2 Lokasi (X2)
Pengaruh Total X2 Terhadap Y d+e+f……(2) 0,0470
3 Tata Letak (X3)
Pengaruh Total X3 Terhadap Y g+h+i……..(3) 0,0877
Total Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y (1)+(2)+(3) = kd 0,299
Pengaruh lain yang tidak diteliti 1 – kd = knd
1-0,299 0,701
Tabel 4.8 menunjukan bahwa pengaruh total variabel Inovasi Produk (X1)
Lokasi (X2), dan Tata Letak (X3) terhadap keunggulan bersaing (Y) adalah sebesar
0,299 atau 29,9%. Sedangkan untuk pengaruh lain yang tidak diteliti terhadap keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya adalah sebesar 0,701 atau 70,1%.
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh Inovasi Produk (X1), Lokasi (X2), dan Tata Letak
(X3) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) secara simultan dan parsial dapat dilihat dari uji
ANOVA. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa F hitung adalah sebesar 12,659 atau sig. (0.000) alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% Inovasi Produk (X1), Lokasi (X2), dan
Tata Letak (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing
(Y) pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.
Pengujian secara parsial antara inovasi produk (X1) terhadap keunggulan
bersaing (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 4,188 atau sig. (0.000) alpha (0.05) maka Ho
Pengujian secara parsial antara lokasi (X2) terhadap keunggulan bersaing (Y)
dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 2,106 atau sig. (0.038) alpha (0.05) maka Ho ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan lokasi berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing.
Pengujian secara parsial antara tata letak (X3) terhadap keunggulan bersaing (Y)
dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 2,667 atau sig. (0.009) alpha (0.05) maka Ho ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan tata letak berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing.
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis mengenai pengaruh inovasi produk, lokasi, dan tata letak terhadap keunggulan bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
1. Inovasi Produk yang diterapkan pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya rata-rata sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator variabel inovasi produk seperti menu lele yang unik dan berbeda dari rumah makan lain serta greeting atau sapaan khas ketika menyambut konsumen.
2. Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya yang berada di Jl. HZ. Mustofa sudah cukup baik. Lokasi RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya ini mudah dijangkau oleh konsumen dan dilalui berbagai macam kendaraan, serta dekat dengan pusat keramaian.
3. Tata Letak (Layout) yang diterapkan pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya sudah dilaksanakan dengan baik. Fasilitas- fasilitas yang disediakan seperti, mushola, toilet dan tempat cuci tangan, fasilitas hot-spot, serta tempat duduk yang tertata dengan rapi dan bersih.
rumah makan lain, lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen serta tata letak fasilitas yang lengkap dan nyaman merupakan kunci RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya unggul dalam persaingan bisnis kuliner di Tasikmalaya. 5. Dalam pengujian secara simultan dan parsial Inovasi Produk, Lokasi, dan
Tata Letak berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing pada RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada manajemen RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari poin terendah dari masing-masing indikator tiap Variabel adalah sebagai berikut :
1. Memperhatikan dan terus mengembangkan produk-produk baru terutama pada menu lele yang sudah menjadi ciri khas RM. Pecel Lele Lela yang sesuai dengan keinginan konsumen.
2. Memperhatikan lingkungan masyarakat sekitar RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya sebagai pasar potensial sekaligus dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan.
3. Memperhatikan kebersihan dan kerapihan fasilitas-fasilitas terutama mushola serta memberikan pengarahan kepada pegawai agar lebih tertib lagi dalam setiap pergerakannya.
4. Menawarkan dan memperhatikan menu makanan kepada konsumen dengan harga yang lebih terjangkau namun tidak mengurangi cita rasa dari menu makanan tersebut.
5. Bagi peneliti berikutnya agar lebih memperhatikan lagi variabel independen yang akan diteliti karena faktor-faktor selain inovasi produk, lokasi, dan tata letak memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap keunggulan bersaing RM. Pecel Lele Lela Tasikmalaya.
DAFTAR PUSTAKA
Bestari, Mitra. 2004. Manajemen Operasi. Edisi pertama. Yogyakarta: UPFE Universitas Muhammadyah Yogyakarta.
Cravens, D. W. (2000) pemasaran strategis, (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga.
Detiana, Tita. 2010. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa (Service and Manufacture). Jakarta: Mitra Wacana Media.
Ellitan, Lena dan Lina Anatan. 2007. Manajemen Strategi Operasi (Teori Dan Riset Di Indonesia). Bandung : Alfabeta
Handoko T.Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2001. Manajemen Operasi. Edisi ke sembilan. Jakarta: Salemba Empat.
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Edisi ke tiga.Jakarta: PT Grasindo.
Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Cetakan ke dua (revisi). Jakarta : Grasindo.
Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights From A to Z: 80 Concepts Every Manager Needs to Know. Dialih Bahasakan oleh Anies Lastiati. 80 Konsep yang Harus Dipahami oleh Setiap Manajer. Jakarta: Erlangga.
Moore ,Franklin G. Dan Thomas E. Hendrick. 1989. Manajemen Produksi dan Operasi.
Bandung : CV. Remadja Karya
Muhardi. 2007. Strategi Operasi Untuk Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Porter, Michael. 2007. Strategi Bersaing. Jakarta : Kharisma Publising Group.
Sudjana. 2000, Statistik Untuk Ekonomi Dan Niaga, Edisi Baru (Edisi Kelima), Bandung, Penerbit Tarsito.
Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Ketiga, CV. Bandung : Alfabeta.
Suliyanto, 2009. Praktikum Analisis Statistik. Program Pascasarjana Magister Sains Ekonomi Manajemen UNSOED Purwokerto.
Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Operasi. Jakarta: PT Salemba Emban Patria.
Tjiptono, Fandy. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi