BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Aerotropolis merupakan suatu konsep kawasan dimana bandara akan menjadi
pusat kegiatan yang dikelilingi oleh berbagai fasilitas pendukung yang terletak di dalam maupun di luar pagar bandar udara. Fasilitas tersebut dapat berupa perkantoran,
gudang logistik, arena permainan, hotel, perumahan, pusat industri, rumah sakit, pusat pendidikan, pusat perbelanjaan maupun sarana pendukung lainnya.
Konsep aerotropolis di Indonesia sendiri tergolong baru dan merupakan bagian dari program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) menanggapi program Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang memudahkan terjadinya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Adapaun bandar udara yang direncanakan menjadi kawasan aerotropolis ialah Bandar Udara Kualanamu di Deli Serdang, Bandar Udara Soekarno-Hatta di Tangerang dan Bandar Udara Kertajati di Sumedang.
Bandar Udara Internasional Kualanamu sendiri merupakan bandar udara yang melayani wilayah Sumatera Utara sebagai pengganti Bandar Udara Polonia yang telah beroperasi sejak 1928 dan berlokasi di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandar Udara ini diharapkan mampu menampung sembilan juta penumpang pertahunnya, serta diproyeksikan menampung kapasitas penuh 22,1 juta penumpang pertahun. Selain itu, bandar udara ini juga diharapkan dapat menjadi pangkalan transit internasional di kawasan Sumatera.
Dengan diwacanakanya Kualanamu menjadi kawasan aerotropolis dan adanya program yang mendorong pembangunan di kawasan ini maka akan sangat
memungkinkan munculnya bisnis baru di berbagai bidang selain kegiatan bisnis yang sudah ada dan berkembang di daerah ini, sehingga akan sangat mugkin terjadi perjalanan bisnis menuju kawasan Kualanamu.
Perjalanan bisnis menuntut ketepatan waktu dan kelengkapan sarana untuk mengadakan pertemuan. Maka perlu diadakan sarana akomodasi dengan konsep bisnis hotel di sekitar Bandar Udara Kualanamu yang mudah dijangkau dan memiliki semua kelengkapan yang dibutuhkan oleh pelaku perjalanan bisnis selain kebutuhan untuk beristirahat.
1.2Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari perancangan Hotel Bisnis Kualanamu ini adalah memeberikan pilihan utama bagi pelaku perjalanan bisnis, khususnya di kawasan Kualanamu, untuk menginap dan mengadakan pertemuan bisnis. Sedangkan tujuan dari perancangan Hotel Bisnis Kulanamu adalah:
a. Merancang hotel dengan konsep bisnis di kawasan Bandar Udara Kualanamu.
b. Mengahdirkan sarana akomodasi yang mampu mewadahi berbagai fasilitas pertemuan bisnis selain fasilitas untuk menginap.
1.3Masalah Perancangan
Permasalahan yang timbul dalam perancangan proyek ini adalah:
a. Bagaimana merancang fasilitas yang layak digunakan untuk kegiatan akomodasi maupun bisnis.
b. Bagaimana mengatasi masalah perancangan baik fisik maupun non fisik seperti iklim.
c. Bagaimana menerapkan teori dan konsep yang berkaitan dengan tema sebagai pemecahan masalah perancangan
1.4Pendekatan
Adapun pedekatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data guna memahami fungsi hotel dengan konsep bisnis dilakukan dengan cara:
a. Studi literatur berkaitan dengan fungsi dan konsep hotel sejenis.
b. Studi banding dengan bangunan yang memiliki fungsi dan konsep sejenis.
1.5Lingkup Batasan
Lingkup batasan dari perancangan Hotel Bisnis Kualanamu ini mencakup: a. Seluruh aspek fisik yang berkaitan dengan perancangan bangunan hotel
dengan konsep bisnis termasuk lingkungn tapak, massa bangunan dan perancangan ruang.
1.6Kerangka Berpikir
Adapun kerangka berpikir dijelaskan dalam diagram sebagai berikut:
Latar Belakang:
1. Terbukanya peluang berbisnis di kawasan Kualanamu
2. Tidak tersedianya sarana akomodasi yang menunjang keperluan pertemuan bisnis.
Maksud dan tujuan perancangan
Mengumpulkan data, dilakuakn dengan cara: 1. Survey lapangan
2. Studi Banding 3. Studi Lieratur
Identifikai masalah dan potensi
Analisa dan pemecahan masalah
Program perancangan
1.7Sistematika Penulisan Laporan
Sestematika penulisan laporan perancangan Hotel Bisnis Kualanamu adalah sebagai berikut:
1. BAB I Pednahuluan
Berisi latar belakang perancangan, maksud dan tujuan, masalah perancangan, lingkup dan batasan
2. BAB II Tinjauan Pustaka
Membahas terminology judul, lokasi, kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan potensi lahan, tinjauan fungsi dan elaborasi tema, yaitu pengertian, interpretasi, keterkaitan judul dengan tema dan studi banding arsitektur dengan bangunan fungsi
sejenis.
3. BAB III Metodologi
Uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh, penjelasan kerangka pendekatan, metode dan teknik diagnosis/analisis yang akan digunakan menghasilkan desain.
4. BAB IV Analisa Perancangan
Analisa lokasi perancangan, masalah-masalah yang ada di lokasi peranacangan, potensi, prospek, kondisi lingkungan dan analisa pengguna. Bagian ini juga memuat program ruang yang dibutuhkan, besaran ruang dan keterkaitan antar-ruang.
5. BAB V Konsep Perancangan
Berisi semua konsep pada bangunan baik konsep pengelompokan fungsi, konsep arsitektural maupun struktural.
6. BAB VI Perancangan Arsitektur