• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - STTU Apartemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - STTU Apartemen"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan permukiman kumuh dan rendahnya aksesibilitas kaum miskin untuk mendapat hunian yang layak, memang merupakan masalah yang terdapat di kota-kota di Asia, tak terkecuali di Indonesia. Daya tarik kota sebagai pusat kegiatan ekonomi, perdagangan dan jasa, menyebabkan hadirnya tingkat migrasi desa-kota yang tidak mampu diakomodasi dengan jumlah perumahan layak huni bagi warganya, sehingga seringkali kaum miskin menjadi kelompok yang tersingkirkan dari persediaan hunian yang ada. Sedangkan Jutaan masyarakat di kota Asia adalah penyewa. Rumah sewa mungkin hanya merupakan sebagian jawaban bagi masalah perumahan perkotaan, namun ini adalah pilihan perumahan yang penting – terutama bagi kaum miskin kota, dan khususnya dalam situasi saat orang tak siap atau tak mampu membeli atau membangun rumah sendiri. Sayangnya, pemerintah belum memberikan banyak dukungan bagi perbaikan rumah sewa yang telah ada atau memperluas rumah sewa murah di daerah baru.

Walaupun demikian, sejumlah besar masyarakat yang hidup di kota-kota Asia terus memilih menjadi penyewa tinimbang membeli rumah yang mereka tempati. Nyatanya jumlah orang yang hidup di kota sebagai penyewa justru meningkat. Rumah sewa saat ini menempati proporsi besar pada persediaan perumahan di banyak negara Asia – dan di negara-negara lain di seluruh dunia. Perumahan sewa untuk warga berkemampuan dapat berbentuk apartemen mewah atau kondominium kontrak di menara tinggi pusat kota, rumah deret, atau rumah tunggal dengan berbagai bentuk dan ukuran.

(2)

tempat tinggal yang ditempati dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan tempat lainnya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kesehatan apartemen.

Syarat-syarat apartemen sehat ada diantaranya tercantum dalam PP RI No.4 Tahun 1988 tentang rumah susun, PerDa Kota Surabaya No.3 Tahun 2005 tentang rumah susun, serta UU RI No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Indikator-indikator dalam peraturan tersebut selanjutnya kami gunakan sebagai indikator apartemen sehat yang kami sesuaikan dengan keadaan di daerah tersebut. Dalam makalah ini akan dibahas tata cara survey serta gambaran hasil survey yang akan memperlihatkan derajat kelayakan Apartemen Cosmopolis.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana kondisi kesehatan lingkungan dan bangunan Apartemen Cosmopolis?

b. Bagaimana kondisi kesehatan kamar/ruang hunian Apartemen Cosmopolis?

c. Bagaimana kondisi kesehatan fasilitas sanitasi Apartemen Cosmopolis? d. Bagaimana kondisi sarana prasarana Apartemen Cosmopolis?

e. Apakah kondisi sanitasi Apartemen Cosmopolis tersebut memenuhi syarat sehat?

1.3 Tujuan

Mengetahui kondisi sanitasi dan lingkungan Apartemen Cosmopolis dengan menggunakan indikator rumah susun/apartemen sehat dari peraturan-peraturan pemerintah yang ada, antara lain PP RI No.4 Tahun 1988 tentang rumah susun, PerDa Kota Surabaya No.3 Tahun 2005 tentang rumah susun, serta UU RI No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

1.4 Manfaat

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Apartemen, Sanitasi, Kesehatan Lingkungan dan Deskripsi Apartemen Cosmopolis

2.1.1 Pengertian Apartemen

Apartemen, flat atau rumah pangsa merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. Suatu gedung apartemen dapat memiliki puluhan bahkan ratusan unit apartemen. Istilah apartemen digunakan secara luas di Amerika Utara.

Apartemen juga merupakan sebuah blok bangunan yang bagian dalamnya diberi sekat-sekat hingga menjadi sejumlah ruang, yang disewakan atau dipasarkan dengan sistem strata title. Strata title adalah hak milik atas satuan rumah susun, bukan hak atas tanah tetapi berkaitan dengan tanah yang didalamnya terdapat hak pemilikan bersama atas apa yang disebut bagian bersama, tanah bersama, benda bersama.

2.1.2 Pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Menurut Notoadmojo, sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencangkup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sedangkan Menurut WHO, sanitasi lingkungan adalah mengatur semua faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologi, sosial maupun ekonomi manusia yang mempunyai pengaruh yang merugikan perkembangan fisik dan daya hidup manusia.

2.1.3 Pengertian Kesehatan Lingkungan

(4)

manusia melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan factor-faktor lingkunganyang dapat mengganggu kesehatan manusia.

Sedangkan menurut Sudjono Soenhadji, 1994, Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan,keselarasan dan keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Jadi, Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologis yang harus adaantara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

2.2 Deskripsi Apartemen Cosmopolis

Lokasi Apartemen Cosmopolis adalah Jl Raya Arif Rahman Hakim 147 Surabaya. Dibangun oleh PT. Kreatifitas Putra Mandiri dengan jumlah lantai adalah 6 lantai, dan dilengkapi fasilitas penunjang seperti taman, kolam renang, gym, dan tempat parkir. Berdasarkan kategori jenis dan besar bangunan (Akmal, 2007) Apartemen Cosmopolis termasuk kategori Walked-Up Apartemen. Kategori Walked-Up berarti bangunan apartemen terdiri dari 3-6 lantai, terkadang memiliki lift dan biasanya untuk golongan menengah keatas.

(5)

Gambar 2. Koridor sebagai sirkulasi horizontal di Apartemen Cosmopolis.

Gambar 3. Tempat Parkir di Apartemen Cosmopolis

Apartemen Cosmopolis memiliki target sasaran untuk mahasiswa dan keluarga menengah keatas dengan daya tarik lokasi yang strategis dekat dengan Universitas UHT,ITS,dan Unair, dan juga dekat dengan pusat perbelanjaan dan pusat kota.

2.3 Persyaratan kesehatan dan bangunan apartemen

(6)

1. Bangunan kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan.

2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan bersih.

3. Setiap karyawan mendapatkan ruang udara minimal 10 m/ karyawan. 4. Dinding bersih dan berwarna terang,permukaan dinding yang selalu

terkena percikan air terbuat dari bahan yang kedap air.

5. Langit-langit kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian minimal 2,5 m dari lantai.

6. Atap kuat dan tidak bocor.

7. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas lantai.

2.4 Ketentuan kesehatan kamar/hunian

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Peraturan Pemerintah no.4 Tahun 1988 dan Undang-undang no.16 Tahun 1985 adalah sebagai berikut :

a. Umum

1. Setiap kamar / ruang di apartemen harus selalu dalam keadaan bersih. 2. Tersedia tempat sampah yang cukup.

3. Bebas dari serangga dan tikus.

4. Udara dalam kamar / ruang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Tidak berbau (terutama untuk H2S dan amoniak).

b. Tidak berdebu atau berasap (kadar debu kurang dari 0,26 mg/m3). c. Mempunyai suhu 18-28 derajat C.

d. Mempunyai kelembaban 40 ± 70 %.

e. Tidak terdapat kuman alpha stretococus haemoliticus dan kuman pathogen.

f. Kadar gas beracun tidak melebihi ambang batas.

b. Khusus

(7)

luar.- Perbandingan dengan jumlah tempat tidur ´single´ (untuk satu orang)dengan luas lantai kamar tidur.

2. Ruang istirahat karyawan.

a. Ruang karyawan wanita harus terpisah dengan ruang karyawan pria.

b. Tersedia locker (lemari) yang aman untuk penyimpanan pakaian karyawan sesuai kebutuhan.

c. Dilengkapi dengan kamar mandi, jamban dan peturasan yangterpisah antara pria dan wanita.

3. Ruang pengelolaan makanan dan minuman harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Kamar lena harus tersedia lemari tertutup untuk penyimpanan lena. 5. Ruang cuci tidak memungkinkan tercampurnya lena bersih dan kotor. 6. Gudang

a) Gudang untuk penyimpanan bahan makanan dan bahan berbahaya,alat kantor, alat rumah tangga dan lain-lain harus terpisah.

b) Gudang untuk penyimpanan bahan makanan dan bahan berbahayaharus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c) Dilengkapi rak-rak dengan tinggi minimal 20 cm dari lantai dan tangga serta peralatan lain sesuai kebutuhan.

2.5 Persyaratan Kesehatan Fasilitas Sanitasi a. Umum

a. Tersedianya penyediaan air bersih b. Tersedianya pembuangan sampah c. Tersedianya P.T.A.L

d. Tersedianya (PST dan BP) Pemberantasan serangga tikus dan binatang pengganggu

e. Sanitasi perumahan pegawai apartemen

(8)

a. Sanitasi kamar tamu apartemen b. Sanitasi kamar linen

c. Sanitasi kamar uniform d. Sanitasi kamar jahit e. Sanitasi ruang binatu f. Ruang ornament

2.6 Persyaratan Kesehatan Sarana Penunjang

Terdapat sarana penunjang di dalam ataupun di luar apartemen. Misalnya :

1. Gudang .

Hal ini dilakukan agar barang – barang yang diperlukan mudah untuk dicari. Tempat penyimpanan peralatan atau perabotan apartemen dan tempat untuk penyimpanan peralatan dapur, kantin, serta peralatan lainnya harus dipisah.

2. Ruang jemuran.

Tempat menjemur pakaian sehingga tidak melakukannya di balkon yang dapat merusak pemandangan.

3. Fitness center dan taman rekreasi Sebagai pusat kesehatan dan relaksasi. 4. Catring makanan ataupun cafe,

penyedia makanan bagi penghuni apartemen. 5. Mini market.

6. Tempat jasa.

7. Musholla ataupun mesjid.

Tempat ibadah yang benar – benar khusus untuk ibadah. 8. House keeping ( misal laundry dan cleaning ).

Bertanggung-jawab atas pengaturan kegiatan kerumahtanggaan. 9. Pelayanan Kesehatan

10. Mekanikal dan Elektrical.

Melayani kebutuhan pelayanan kesehatan bagi para penghuni apartemen bila dibutuhkan.

11. Security .

(9)

12. Area Parkir.

(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dalam observasi Apartemen Cosmopolis, Surabaya adalah:

3.1 Lembar observasi

Lembar observasi yang dipergunakan disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 4 tahun 1988 tentang Rumah Susun. Undang-undang Republik Indonesia No: 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun. Undang-undang Republik Indonesia No:28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

Lembar observasi menilai apartemen berdasarkan Persyaratan Sarana Penunjang. Persyaratan Kesehatan Fasilitas Sanitasi, Persyaratan Kesehatan Kamar / Ruang Hunian, Persyaratan Kesehatan Lingkungan & Bangunan. Masing-masing bagian memiliki bobot kepentingan yang berbeda dan pada masing-masing bagian terdapat sub-sub bagian yang memiliki nilai maksimal yang berbeda. Bobot di tentukan berdasarkan pengaruhnya terhadap kesehatan, yakni sebagai berikut:

10% = berpengaruh kecil terhadap kesehatan 20% = berpengaruh besar terhadap kesehatan

Sedangkan untuk penilaian pada kolom nilai observasi bersifat subyektif dilakukan oleh para penilai yang didasarkan pada obyek yang dinilai. Cara penilaiannya dengan melihat kesesuaian antara obyek yang dinilai dengan kolom indicator penilaian, apabila obyek yang diamati sesuai dengan salah satu yang ada di kolom indicator penilaian maka nilai observasinya sesuai dengan yang tercantum di kolom nilai maksimalnya sub bagian tersebut. Penghitungan skor dengan mengalikan bobot dan nilai observasi, secara sistematis dirumuskan sebagai berikut:

Skor = bobot x nilai observasi

Skor akan dijumlah dan dibandingkan dengan skor standar untuk menarik kesimpulan kategori sanitasi dari apartemen yang diobservasi. Kategori sanitasi untuk apartemen dibedakan menjadi 2, yakni:

(11)

1. Masing-masing indicator dinilai

2. Menghitung skor pada masing-masing indicator dengan mengalikan bobot dengan nilai observasi

3. Menjumlah skor pada tiap penilaian (Persyaratan Sarana Penunjang. Persyaratan Kesehatan Fasilitas Sanitasi, Persyaratan Kesehatan Kamar / Ruang Hunian, Persyaratan Kesehatan Lingkungan & Bangunan.)

4. Menghitung skor yang diperoleh

5. Membandingkan hasilnya dengan klasifikasi sanitasi apartemen termasuk kategori apartemen sehat atau apartemen kurang sehat atau apartemen tidak sehat.

3.2Pelaksanaan

Observasi dilaksanakan satu hari pada hari sabtu tanggal 10 November 2012 bertempat di Apartemen Cosmpolis Jalan Raya Arif Rahman Hakim 147, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Observasi dimulai pukul 10.00 WIB. Observasi ini dilakukan oleh satu kelompok (kelompok 2) secara bersama.

3.3 Alat Pendukung

Untuk mendukung pelaksanaan observasi ini, kami menggunakan beberapa alat pendukung, yakni:

a. Meteran bangunan

Meteran digunakan untuk mengukur panjang bangunan. Misalnya mengukur luas kamar mandi, dan lain-lain.

b. Kamera digital

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Lingkungan Apartemen

a. Lokasi

Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa lokasi apartemen sangat strategis karena berada di jalur kendaraan umum. Dari segi kenyamanan juga sangat nyaman karena tidak rawan banjir dan jauh dari TPA. Karena berada pas didepan jalan raya, maka kondisi lingkungan di apartemen agak bising. Lingkungan di dalam lingkup apartemen sudah asri karena terdapat RTH dan bersih dari sampah dan sumber/sarang vektor penyakit.

b. Bangunan

Apartemen Cosmopolis dilengkapi oleh lift dan tangga sebagai akses vertikal, dan koridor sebagai akses horizontal. Keadaan lantai disana bahannya kuat, rata, tidak licin, dan kedap air. Pencahayaan di apartemen menggunakan pencahayaan alami dan buatan. Pada saat siang hari menggunakan pencahayaan alamai kare disetiap hunian ada jendela yang menghadap outdoor, sedangkan pada saat malam hari menggunakan cahaya lampu. Secara keseluruhan kondisi bangunan di Apartemen Cosmopolis sudah sangat baik dengan adanya maintenance dari pihak managemen.

(13)

Gambar 5. Koridor Apartemen

c. Kondisi Ruangan

Secara keseluruhan kebersihan/tata letak dalam ruangan apartemen sudah cukup baik, dan rapi, terdapat exhaust alami dan buatan. Namun disini setelah kamar apartemen dibeli oleh pembeli, kebersihan dan kerapian apartemen menjadi tanggungjawab pembeli. Pihak management menyediakan jasa cleaning servis, loundry dan maintenance bila pembeli ingin memakai jasa CS tetapi harus membayar. Kebisingan didalam ruangan apartemen dinilai tidak terlalu bising, karena gedung apartemen dan jalan raya jaraknya cukup jauh. Dalam pengukuran kebisingan ini, kelompok kami tidak menggunakan alat pengukur melakinkan hanya dengan menggunakan pendapat dari penghuni dan faktor kebisingan seperti letak rumah dari jalan raya.

4.2. Sarana Sanitasi Apartemen

4.2.1. Sarana air bersih

(14)

karena. Air yang disediakan oleh pihak manajemen apartemen Cosmopolis memiliki rasa tawar, tidak berbau dan memiliki warna yang jernih.

Indikator lain yang kami gunakan adalah kuantitas ketersedian air. Berdasarkan hasil tanya langsung kepada pihak manajemen apartemen Cosmopolis, diketahui penggunaan air secara keseluruhaan dapat memenuhi kebutuhan penghuni dan jarang sekali terjadi kekurangan air atau air tersumbat. Penempatan kran air merata di beberapa sudut lokasi apartemen seperti di toilet, taman, lobby depan dan beberapa fasilitas umum lainnya.

4.2.2. Saluran pembuangan air limbah

Untuk saluran pembuangan air limbah, kami menggunakan indikator ada tidaknya saluran pembuangan air limbah. Saluran pembuangan air limbah termasuk juga saluran pembuangan air hujan yang terpisah satu sama lain. Saluran air berupa pipa yang berada di atap untuk menampung dan mengalirkan air.

Pada apartemen Cosmopolis, saluran pembuangan air hujan ini berbentuk pipa yang biasanya berada di dekat jendela mereka. Saluran pembuangan air hujan ini pada awalnya terpisah dengan saluran pembuangan air limbah, namun ketika sampai ke bawah, saluran ini akhirnya tercampur dengan saluran pembuangan air limbah. Lapisan saluran ini merupakan bahan kedap air sehingga air dapat mengalir dengan lancar.

4.2.3. Toilet Umum

(15)

Gambar 6. Toilet umum

Gambar 7. Toilet duduk 4.2.4. Tempat Pembuangan Sampah

(16)

tempat penampungan sementara yang dikosongkan setiap pagi. Tempat sampah sementara diletakkan di depan koridor yang dikosongkan setiap paginya.

4.3. Sarana Penunjang

a. Tempat ibadah

Di apartemen Cosmopolis ini terdapat tempat ibadah (mushola) dengan keadaan yang bersih, dan selalu terawat. Tempat ibadah ini juga

difungsikan /digunakan. Air yang ada di tempat ibadah ini pun mencukupi /memadai.

b. Tempat parkir

Kondisi tempat parkir yang ada di apartemen ini bersih, dalam artian tidak ada sampah yang berserakan. Tempat parkir yang ada tidak

memungkinkan terjadinya genangan air. Selain itu juga tempat parkir ini sangat teratur, luas memadai dan juga terdapat sistem pembagian roda 2 dan roda 4. Untuk pencahayaan yang ada di tempat parker agak redup karena berada di lantai bawah atau basement.

c. Taman bermain

Taman bermain di apatement ini yaitu kolam renang . dengan kondisi yang sangat bersih. Kolam renang ini terdapat fasilitas yaitu kamar ganti dan juga gazebo. Untuk aspek keamanan terutama anak kecil harus di damping orang tua masing-masing.

(17)

Penghijauan yang ada di apatemen ini sangat teratur dalam penataan tanamannya. Hampir disetiap jalan atau koridor terdapat tanaman yang sangat asri. Variasi tanamannya juga sangat banyak yang membuat apartemen ini menjadi indah, sejuk.

Gambar 9. Tumbuh-tumbuhan di halaman Apartemen Cosmopolis e. Alat pemadam kebakaran

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil observasi kami mencangkup keseluruhan aspek sanitasi pada Apartemen Cosmopolis, dapat kami simpulkan bahwa kondisi fisik, sarana maupun prasarana apartemen memenuhi standar sanitasi dengan baik. Standar sanitasi yang kami jadikan referensi adalah diantaranya UU RI No. 16 tahun 1985, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 tahun 1988, dan UU RI No. 28 tahun 2002.

Skor rata-rata hasil observasi dari semua observer kelompok kami adalah 299. Berdasar kriteria skor sanitasi:

- Sanitasi Apartemen Memenuhi Syarat : 235-315

- Sanitasi Apartemen Tidak Memenuhi Syarat : < 235

Maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum sanitasi pada Apartemen Cosmopolis sudah memenuhi syarat.

5.2 Saran

(19)

LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENILAIAN SANITASI LINGKUNGAN APARTEMEN PENILAIAN OBSERVASI APARTEMEN

1. Nama Apartemen : Apartemen Cosmopolis

2. Alamat : Jl Raya Arif Rahman Hakim 147 Surabaya.

3. No. Telp : …... 4. Nama Pimpinan Apartemen : …...

5. Nama Pemeriksa : Kelompok 2

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

I. Persyaratan Kesehatan Lingkungan & Bangunan

25

A. Umum

1. Lokasi

a. Jarak  Strategis, dilewati jalur kendaraan umum (misalnya angkot atau bus kota)

 Tidak dilewati jalur kendaraan umum

2

1

2 4

b. Kenyamanan  Jauh dari sumber pencemaran dan tidak rawan banjir

 Jauh dari sumber pencemaran tapi rawan banjir

 Berisiko terkena pencemaran dan rawan banjir

3

2

1

2 2

c. Bencana Alam ( ystem banjir, gempa bumi)

 Tidak pernah terjadi bencana alam dalam kurun waktu 2 tahun terakhir

 Pernah terjadi bencana alam dalam kurun waktu 1 tahun terakhir

2

1

(20)

d. TPA

 Tidak terletak dekat (500 m) dengan TPA / bekas TPA

 Terletak pada bekas TPA  Terletak dekat (500 m)

dengan TPA

3 2

1

2 6

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

2 Lingkungan

 Bersih, tidak sebagai tempat bersarang serangga atau tikus, Ada RTH

 Bersih, tidak sebagai tempat bersarang serangga atau tikus, Tidak Ada RTH

2

1

3 6

3. Bangunan

a. Pencapaian Lantai Vertikal

 Ada (Ekskalator/Tangga/ Lift)

 Tidak Ada

2

1

1 2

b. Koridor  Ada (1 sisi, 2 sisi, > 2sisi)  Tidak Ada

2 1

1 2

B. Konstruksi Bangunan

4. Lantai

a. Permukaan  Bahan kuat, Permukaan rata, Kedap air, Mudah dibersihkan.

 Permukaan rata tapi tidak kedap air, Mudah dibersihkan.

 Permukaan tidak rata.

3

2

1

1 3

b. Kebersihan  Bersih, Tidak licin, Tidak lembab.

 Licin dan lembab

2

1

1 2

(21)

a. Permukaan  Permukaan rata, Kedap air, Mudah dibersihkan.  Permukaan rata tapi tidak

kedap air, Mudah dibersihkan.

 Permukaan tidak rata.

3

2

1

1 3

b. Warna  Terang  Gelap

2 1

1 2

6. Bahan Atap

 Kuat, Tidak ada genangan air

 Ada tempat genangan air

2

1 1 2

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

7 Langit-Langit

a. Tinggi

 Ada, tinggi ≥ 2.8 m

 Ada, tinggi < 2.8 m

 Tidak ada

3 2 1

1 3

b. Kondisi  Bersih

 Ada sawang

2 1

1 2

c. Kekuatan  Tidak ada rembesan air

dan tidak berlubang/ retak

 Ada rembesan air dan

atau berlubang/ retak

2

1

1 2

8. Pintu

a. Kondisi

 Dapat dibuka,ditutup dan

dikunci dengan baik

 Dapat mencegah

masuknya binatang

pengganggu

3

3

1 3

(22)

9. Pencahayaan

a. Kondisi

 Terang dan tidak

menyilaukan

 Ruang kegiatan dengan resiko tinggi > 300 lux

 Ruang tamu > 60 lux

 Lampu tidur > 5 lux

Kurang Terang

2

1

1 2

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

10. Ventilasi

 Sesuai dengan jumlah pengunjung terbanyak  Tidak Sesuai dengan

jumlah pengunjung terbanyak

 Dapat menjamin pergantian udara didalam kamar/ruang dengan baik.

 Luas lubang ventilasi antara 5% - 15% dari luas lantai dan berada pada ketinggian minimal 2.10 meter dari lantai.

 Bila lubang penghawaan tidak menjamin adanya pergantian udara dengan baik harus dilengkapi dengan penghawaan mekanis  Tidak menjamin

pergantian udara dengan baik

2

1

2

1

2 4

4

II. Persyaratan Kesehatan Kamar / Ruang Hunian

(23)

A. Umum

11. Kondisi Ruang

a. Kebersihan  Rapi, Tidak Pengab, Tidak Bau H2S dan Amoniak.

 Tidak tertata rapi, Kadar gas beracun tidak melebihi nilai ambang batas.

 Tidak ystem pengab.

3

2

1

2 6

b. Tingkat Kebisingan  Tidak melebihi NAB - Kamar tidur < 40 Dba - Kantor < 75 Dba

Dapur < 80 Dba (diukur menggunakan alat ukur intensitas suara Sound Level Meter)

 Melebihi NAB

2

1

1 2

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

B. Khusus

12. Kantor

a. Kebersihan  Rapi, Tidak Pengab, Tidak Bau H2S dan Amoniak.

 Tidak tertata rapi, Kadar gas beracun tidak melebihi nilai ambang batas.

 Tidak ystem pengab

3

2

1

2 6

b. Ventilasi  Ada Jendela, ber-AC  Ada Jendela,tidak ber-AC  Tidak ada jendela,

ber-AC

 Tidak ada jendela dan tidak ber-AC

3 2 2

1

2 4

(24)

a. Kebersihan  Peralatan bersih, ystem dan rapi.  Peralatan kurang tertata

rapi.

2

1

1 2

b. Luas Ruang Tidur  < 22 m2

 > 24 m2

2 1

1

c. Suhu  < 18 oC

 18-28 oC

 > 28 oC

2 3 1

1 3

d. Perlengkapan  Ada Tirai

 Tidak Ada Tirai

 Ada Selimut, Bantal,

Guling.

 Tidak Lengkap

 Tempat sampah kering

 Tidak Ada tempat sampah 2 1

2 1

2 1

1 2

2

2

e. Toilet  Ada  Tidak ada

2 1

2 4

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

14. Ruang Istirahat Karyawan

a. Kamar mandi  Ada kamar mandi terpisah antara pria dan wanita

 Ada kamar mandi tidak terpisah antara pria dan wanita

 Tidak ada kamar mandi.

3

2

1

(25)

b. Kelengkapan ruang istirahat

 Ruangan terpisah antara pria dan wanita

 Ruangan tidak terpisah antara pria dan wanita

2

1

1 2

 Ada loker karyawan

 Tidak ada loker karyawan 2 1

1 2

15. Ruang Makan

a. Perlengkapan  Bersih

 Kotor

 Ada wastafel

 Tidak Ada wastafel

 Tertata rapi

 Tidak Rapi

2 1 2 1 2 1 1

16. Kamar Mandi

a. Kebutuhan Air bersih Memadai dan ystem  Cukup  Kurang 3 2 1 3 9

b. Sumber Air

 Sungai  Sumur  PDAM 1 2 3 2 6

c. SPAL  Sarana pembuangan air limbah kedap air dan tertutup

 Tidak sesuai

2

1

2 4

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

d. Ketersediaan KM antara

pria dan wanita  Memadai antara Pria dan

wanita a. Pria

- 1 s/d 25 karyawan minimal 2 ruang, 1

(26)

jamban, 1 peturasan - 26 s/d 50 karyawan

tersedia 3 ruang, 2 jamban, 3 peturasan - 51 s/d 100 karyawan

minimal 5 ruang, 3 jamban, 5 peturasan b. Wanita

- 1 s/d 20 karyawan Minimal 1 ruang dan 1 jamban.

- 21 s/d 40 karyawan minimal 2 ruang dan 2 jamban.

- 41 s/d 70 karyawan. Minimal 3 ruang dan 3 jamban.

 Tidak Memadai

1

17. Dapur

a. Perlengkapan

 Ada tempat pencucian

peralatan kotor

 Tidak ada

 Ada tempat penyimpanan

bahan makanan

 Tidak ada

 Ada cerobong asap

 Tidak ada

 Ada tempat penyimpanan

makanan panas dan dingin

 Tidak Ada

2 1

2

1

2 1

2

1

1

b. Luas

 < 27% dari luas bangunan

 >27% dari luas bangunan

1 2

1

(27)

18. Gudang

 Bersih, Rapi  Kotor, Tidak Rapi

 Ada rak

 Tidak Ada

 Ada ventilasi

 Tidak Ada

 Gudang makanan dengan yang lain terpisah

 Tidak terpisah

2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2

19. Ruang Cuci

 Bersih  Kotor

 Ada mesin cuci

 Tidak Ada

 Ada tempat cucian kering

 Tidak Ada

 Ada tempat mengeringkan cucian

 Tidak Ada

 Tidak memungkinkan tercampurnya baju bersih dan kotor

 Memungkinkam

tercampur baju bersih dan kotor

 Lantai tidak licin

 Lantai licin

(28)

20. Kualitas Air

a. Syarat Fisik Jernih, Tidak keruh  Kotor, keruh

 Tidak berbau

 Berbau

 Rasa Tawar

 Rasa tidak enak

2 1 2 1 2 1 2 4 4 4

b. Syarat Kimia

 Ph = 7 (netral)  Ph < 7 atau Ph > 7

2 1

2 4

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

c. Syarat Bakteriologis

 Tidak mengandung kuman penyakit  Mengandung kuman

penyakit

2

1

2 4

d. Syarat Radioaktif

 Dapat menghantarkan arus listrik

 Tidak dapat

2

1

2 4

21. Kuantitas Air

 Air memadai

 Minimal 750 lt/hr  Minimal 500 lt/hr  Minimal 300 lt/hr  Minimal 150 lt/hr Air tidak memadai

Tersedia pada setiap tempat kegiatan

Tidak tersedia pada setiap kegiatan

Terhindar kontaminasi silang

Terkena kontaminasi silang 2 1 2 1 2 1 10 20 20 20

22. Pembuangan air Limbah

 Memiliki Spal

2 1

(29)

 Tidak Memiliki Spal

 Air limbah mengalir dengan ystem

 Air limbah tidak ystem

 Spal Kedap air

 Spal tidak Kedap air

2 1 2 1 6 6

23. Toilet Umum

 Bersih dan tidak berbau  Kotor dan Bau

 Lantai kedap air, tidak licin

 Kedap air, Tidak licin  Kedap air, Licin

 Lantai miring ystem Spal

 Tidak miring ystem Spal

 Toilet terpisah antara pria dan wanita

 Toilet Tidak terpisah

2 1 3 2 1 2 1 2 1 4 8 12 8 8

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

24. Kamar Mandi dan Jamban

tamu  Bersih dan tidak berbau  Kotor, Bau

 Letak tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar tidur.

 Letak berhubungan langsung dengan dapur, kamar tidur.

 Tiap kamar terdapat kamar mandi dan jamban.

(30)

 Lantai kedap air, Mudah dibersihkan.

 Tidak kedap air

25. Tempat Sampah

a. Bahan

 Ada  Tidak ada

 Bahan yang kuat, ringan, tahan karat dan kedap air.  Tidak kedap air

 Tutup mudah dibuka

 Tutup susah dibuka

 Sampah tiap ruangan diangkut/dikosongkan tiap hari

 Sampah diangkut 3 hari sekali 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 26. TPS

 Tidak permanen  Permanen

 Tidak menjadi tempat perindukan serangga dan Binatang pengerat

 Sebagai tempat perindukan serangga

 Mudah dijangkau kendaraan pengangkut sampah

 Susah Dijangkau pengangkut sampah

 Frekuensi pengosongan maksimal 3 x 24 jam

 Lebih dari 3 hari

2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

IV. Persyaratan Sarana Penunjang

(31)

27. Cafe / Restoran

 Ada

 Tidak Ada

2 1

1 1

 Tempat bersih dan nyaman.

 Tempat kotor dan tidak nyaman

 Lantai tidak licin

 Lantai licin

 Makanan dan minuman dalam keadaan bersih dan segar

 Makanan dan minuman tidak bersih

 Penyajian makanan minuman terhindar dari pengotoran lalat dan serangga lainnya.

 Penyajian makanan tidak terhindar dari lalat atau serangga lainnya.

 Ada washtafel

 Tidak ada washtafel

 Air yang digunakan adalah yang memenuhi syarat baik kualitas dan jumlahnya

 Air yang digunakan tidak memenuhi syarat

2

1

2 1

2

1

2

1

2 1

2

1

1

28. Tempat Ibadah

 Ada  Tidak ada

2 1

1 2

 Terawat

(32)

 Tidak terawat 1  Difungsikan  Terfungsi 2 1 1 2

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

29. Tempat Parkir  Bersih tidak ada sampah berserakan

 Kotor dan terdapat sampah berserakan

 Tidak ada genangan air

 Ada genangan air

 Pencahayaan cukup, Tidak silau

 Pencahayaan redup  Pencahayaan terlalu

terang dan silau

 Ada pemisahan antara roda 2 dan roda 4

 Tidak ada pemisah

 Luas Memadai atau mencukupi

 Luas tidak mencukupi atau memadai 2 1 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2

30. Taman Bermain

a. Kondisi

 Ada  Tidak ada

2 1

1 2

 Aman  Tidak aman

 Bersih

 Tidak bersih atau kotor

(33)

 Fasilitas Memadai

 Fasilitas kurang/tidak memadai

1

2

31. Mini Market

 Ada  Tidak ada

2 1

1 1

 Luas Memadai

 Luas kurang atau tidak memadai

 Bersih

 Tidak bersih/kotor

 Lengkap  Tidak lengkap

2 1 2 1 2 1 1

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

32. Penghijauan (RTH)

 Ada

 Tidak ada

2 1

1 2

 Sesuai yang

dipersyaratkan

 Tidak sesuai yang

dipersyaratkan

 Tertata rapi

 Tanaman tidak tertata rapi

 Tersedia berbagai macam tanaman

 Variasi tanaman sedikit

2 1 2 1 2 1 1 2 2 2

33. Tempat Pengumpul

Sampah Sementara  Tidak permanen  Permanen

 Tidak menjadi tempat perindukan serangga dan

(34)

binatang

 Menjadi tempat perindukan serangga atau binatang

 Mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah

 Sulit dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah

 Frekuensi pengosongan/ pengangkut sampah minimal 3 x 24 jam  Frekuensi pengosongan

sampah lebih dari 3 x 24 jam 2 1 2 1 2 2

No. Komponen yang dinilai Kriteria/Indikator Nilai Bobot Skor

34. Pembuangan Air Limbah

 Memiliki sarana pengolahan air limbah  Tidak memiliki sarana

pengolahan air limbah

 Air limbah mengalir lancar

 Air limbah mampat/tidak mengalir

 Saluran air limbah sistem tertutup

 Saluran air limbah system terbuka

 Saluran air limbah kedap air

 Saluran air limbah tidak kedap air 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2

35. Alat Pemadam Kebakaran

 Tersedia alat pemadam kebakaran ditiap sudut ruangan

 Tidak tersedia alat 2

1

(35)

pemdam kebakaran

 APK dapat dilihat dan dicapai dengan mudah oleh umum

 APK tidak dapat dicapai dengan mudah

 Terdapat cara penggunaan alat

 Tidak terdapat cara penggunaan alat

2

1

2

1

2

1

JUMLAH 100 381

Skor Maksimal = 501 Kriteria :

Gambar

Gambar 1. Lift sebagai sirkulasi vertikal di Apartemen Cosmopolis.
Gambar 3. Tempat Parkir di Apartemen Cosmopolis
Gambar 4. Jendela yang menghadap outdoor
Gambar 5. Koridor Apartemen
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui materi yang di sampaikan dalam penanaman akidah terhadap siswa Tuna Netra di SDLB Bina Netra Fajar Harapan Martapurab. Untuk mengetahui bentuk

 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point- point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.  Peserta

Keterampilan yang mereka miliki terutama pada mahasiswa asal pulau Sumba untuk melakukan pekerjaan di bidang konstruksi merupakan modal berharga lain yang

Segala puji dan syukur bagi Alloh SWT Rabb semesta alam yang senantiasa melimpah segala nikmat dan hidayah-Nya, Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada

Anda yang suka dengan dunia batu akik juga bisa mencoba seperƟ yang saya lakukan keƟ ka menjual kerupuk kulit ikan. Jadi, Anda hanya memotret koleksi-koleksi batu akik untuk

Untuk meningkatkan usaha pengembangan dan peningkatan keterampilan karyawan yang bertujuan untuk memperbaiki produktivitas kerja karyawan Media Cahaya Pagi

Sebagai Model rekomendasi, untuk pasar tradisional kelas III yang mempunyai nilai optimal adalah berdasarkan pertimbangan terpenuhinya kebutuhan ruang dagang

Penyandang disabilitas intelektual sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Ponorogo memiliki hak yang sama untuk memperoleh perlindungan hukum dari