• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Waktu Optimal Nyala Pengatur Lampu Lalu Lintas Dengan Menggunakan Metode Simulasi (Studi Kasus di Perempatan Jl. Soekarno Hatta Buah Batu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penentuan Waktu Optimal Nyala Pengatur Lampu Lalu Lintas Dengan Menggunakan Metode Simulasi (Studi Kasus di Perempatan Jl. Soekarno Hatta Buah Batu)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Penentuan Waktu Optimal Nyala Pengatur Lampu

Lalu Lintas Dengan Menggunakan Metode

Simulasi (Studi Kasus di Perempatan Jl. Soekarno

Hatta Buah – Batu)

Yani Iriani

1

, Syifa Fitriasari Larasati

2

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik - Universitas Widyatama Jl. Cikutra No. 204 A, Bandung 40133 E-mail: [email protected], [email protected]2

AbstrakFaktor utama yang mempengaruhi pengaturan lampu lalu lintas khususnya pada perempatan Jalan Soekarno Hatta – Buah Batu adalah besarnya volume kendaraan pada perempatan tersebut. Semakin padat kendaraan yang melewatinya, maka semakin panjang antrian kendaraan yang lewat. Hal ini dibutuhkan waktu nyala lampu lalu lintas yang optimal sehingga volume kendaraan pada perempatan tersebut dapat berkurang atau bahkan seluruhnya dapat melintas. Penyebab lain dari kemacetan adalah tidak sesuainya penentuan waktu lampu hijau dengan jumlah kedatangan kendaraan yang berada di ruas jalan tersebut. Jumlah kedatangan kendaraan yang lebih banyak dibandingkan waktu lampu hijau yang sedikit akan mengakibatkan kemacetan yang sangat panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah penentuan waktu nyala lampu lalulintas yang optimal pada perempatan Jalan Soekarno Hatta – Buah Batu, data yang diperoleh diolah dengan menggunakan simulasi Promodel 6.0, kemudian dilakukan analisis perbandingan antara model awal dan model yang telah diperbaharui, dan dijadikan sebagai masukan untuk mengontrol waktu nyala lampu lalu lintas. Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan tiga skenario, diperoleh hasil perbaikan yang optimal pada skenario dua. Durasi penyalaan lampu merah dan lampu hijau yang diusulkan dalam penelitian ini telah menyebabkan terjadinya perbaikan panjang antrian pada masing- masing ruas jalan dengan rata-rata 40%.

Kata Kuncikemacetan, simulasi Promodel 6.0

AbstractThe main factors affecting arrangement traffic lights especially in intersection Soekarno Hatta - Buah Batu is volumes vehicle on crossroad. The more solid vehicles bypassed, the more long his line passing vehicles. It is it takes time flame of a lamp traffic optimal so vehicle volume on the crossroad can be reduced or even wholly can pass. Cause other than the traffic jam is not appropriate timing green light to the number of arrival vehicles be on roads. Number of newcomers vehicles more than the time green light little will resulting in congestion very long.The purpose of this research is timing flame of a lamp traffic optimal on intersection Soekarno Hatta - Buah Batu, the data processed using simulation promodel 6.0, then will be analysis comparisons between early

model and the model that has been revised, and becomes as an input to control the time flame of a lamp traffic.Based on the results of simulation using three scenarios, obtained optimal results improvement on two scenarios. The duration of the lighting of the red light and green light which is proposed in this research has led to improvements to the long queues at each of the roads with an average of 40%.

Key Words: Traffic jam, Simulation, Traffic controller duration, Promodel 6.0

I. PENDAHULUAN

Meningkatnya pengguna kendaraan pribadi tidak sesuai dengan meningkatnya jalan yang ada pada saat ini. Sehingga dampak yang terjadi adalah kemacetan di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, dll. Terutama apabila fasilitas jalan dan lampu lalu lintas yang tidak mendukung akan terjadi kemacetan yang sangat panjang. Waktu yang dimiliki oleh lampu lalu lintas yang tidak sesuai dengan volume kendaraan yang melintas dapat mengakibatkan kemacetan yang sangat panjang.

Kemacetan pada pagi hari sering terjadi dari arah timur, dikarenakan wilayah Bandung timur banyak terdapat perumahan sehingga pada pagi hari jalur kemacetan dominan berada dari arah barat dan sebaliknya kemacetan pada sore hari terdapat dari arah Barat karena area perkantoran atau pabrik lebih banyak terdapat di arah tersebut. Berdasarkan pengamatan pada saat lampu merah pada arah barat rata-rata 277 detik dan lampu hijau rata-rata 100 detik, lampu merah pada arah timur rata-rata 251 detik dan lampu hijau rata-rata 100 detik, lampu merah pada arah selatan rata-rata 262 detik dan lampu hijau rata-rata 92 detik, dan lampu merah pada arah utara rata-rata 276 detik dan lampu hijau rata-rata 78 detik. Jumlah waktu pada lampu lalu lintas yang ada saat ini sangat tidak optimal jika digunakan pada seluruh arah, karena telah diketahui bahwa pada pagi hari tidak ditemui kemacetan dari arah barat dan utara melainkan

(2)

kemacetan yang terlihat dari arah timur dan Selatan.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan dengan mudah dan tidak membutuhkan investasi yang besar adalah dengan mengatur durasi nyala lampu lalu lintas. Ruas jalan yang lebih padat seharusnya memiliki durasi nyala lampu hijau yang lebih lama dibandingkan ruas jalan yang kurang padat. Untuk menentukan dan mengkombinasikan durasi nyala lampu lalu lintas tersebut dapat dilakukan dengan suatu kajian metode eksperimentasi. Eksperimentasi secara langsung ke sistem nyata lampu lalu lintas perempatan Jalan Soekarno Hatta Buah – Batu tentu saja sulit untuk dilakukan. Selain membutuhkan tenaga, biaya dan waktu yang cukup banyak, manajemen juga tidak dapat mengatur jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan perempatan pingit yang bersifat probabilistik.

Pada dasarnya antrian adalah suatu gejala umum yang biasa terjadi jika kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan itu. Dengan kata lain, terbentuknya antrian adalah jika konsumen (barang atau orang) yang datang pada suatu fasilitas pelayanan tidak segera dilayani oleh fasilitas yang ada. Setiap model antrian mempunyai beberapa karakteristik yang dibedakan menurut sumber input, distribusi kedatangan pelanggan, distribusi pelayanan, mekanisme pelayanan, kapasitas fasilitas untuk menampung para pelanggan, dan disiplin atau aturan pelayanan.

Simulasi merupakan salah satu system pendukung keputusan yang menawarkan pada pengambil keputusan suatu kemampuan

untuk menghadapi adanya perubahan. Simulasi dapat

didefinisikan sebagai teknik analisa yang mengimitasi

performance dari sistem yang sebenarnya, dalam suatu

lingkungan yang dikontrol untuk mengestimasi performance yang sesungguhnya dari sistem (Hiller, 1990). Simulasi dapat digunakan sebagai alat yang dapat memberikan informasi

dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan

(Kelton, 1998).

Simulasi ini sangat membantu dalam proses pengambilan

keputusan, karena proses pengambilan keputusan akan

memakan waktu yang sangat singkat dengan bantuan simulasi, baik secara manual maupun simulasi dengan menggunakan software. Simulasi juga dapat digunakan sebagai senjata terakhir dalam pemecahan suatu masalah apabila algoritma-algoritma yang sudah ada tidak bias menyelesaikan masalah,

karena simulasi merupakan gambaran secara nyata

permasalahan yang ada (Law, 1991)

Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bermaksud mencari solusi optimal kondisi lalu lintas persimpangan Jalan Soekarno Hatta Buah – Batu dengan bantuan perangkat lunak simulasi Promodel 6.0.

II. METODOLOGI

Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 1.Metodologi Penelitian

Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama yang dilakukan yaitu studi literature, observasi, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Studi literature merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian, dilanjutkan dengan observasi, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui masalah yang sedang dialami di perempatan Jalan Soekarno Hatta – Buah Batu Bandung.

Tahap berikutnya adalah pengumpulan dan pengolahan data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik yang berhubungan langsung dengan pengolahan data dan analisis, maupun data-data lain.Yang dilakukan pada tahap ini adalah perhitungan dan pengukuran menggunakan alat ukur

(stopwatch). adapun data yang dikumpulkan adalah sebagai

berikut

a. Jumlah kedatangan kendaraan

Data kedatangan kendaraan di ambil pada tanggal 22 sd 26 April 2013 pada pukul 07.00 sd 10.00 dan 16.00 sd 19.00. Pengambilan data pada masing-masing arah dilakukan tiap lima menit selama tiga jam.

b. Waktu lampu lalu lintas

Data durasi nyala lampu lalu lintas yang di ambil adalah durasi nyala lampu hijau dan nyala lampu merah pada masing-masing arah.

(3)

Setelah data terkumpul, tahap berikutnya adalah pengolahan data. Pada tahap pengolahan data ada dua kegiatan yang dilakukan yakni membuat Perancangan Model dan membuat skenario simulasi. Adapun tahapan-tahapan dari pembuatan suatu model dapat dilihat pada gambar 2. Uraian dari tahapan permodelan adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Tahapan Permodelan

Tahap terakhir adalah analisis, membuat kesimpulan dan saran. Analisis berupa analisis perbandingan sistem sekarang dan sistem usulan,Kesimpulan diambil untuk memberikan gambaran nyata secara ringkas tentang pemecahan masalah di Perempatan Jalan Soekarno Hatta – Buah Batu Bandung. Saran diberikan sebagai bahan masukan untuk petugas lalu lintas dan kepada pihak lain sebagai bahan acuan untuk penelitian dikemudian hari.

III. HASIL

A. Gambaran Umum Penelitian

Kemacetan di Kota Bandung terjadi akibat tidak seimbangnya sarana jalan dengan volume kendaraan dan banyaknya pedagang yang menggunkan bahu jalan. Faktor itulah yang menjadikan kemacetan di Kota Bandung. Perempatan jalan Soekano Hatta – Buah batu merupakan salah satu titik kemacetan yang ada di kota Bandung. Pada pagi hari kemacetan dapat dilihat dari arah selatan dan arah timur. Pada sore hari kemacetan yang terjadi adalah pada arah selatan dan barat. penelitian dilakukan di

perempatan jalan Soekarno Hatta- Buah Batu. Empat arah

jalan yang menghubungkan perempatan tersebut yaitu

diantaranya pada arah barat adalah jalan Soekarno Hatta menuju jalan Moh Toha, pada arah Timur adalah jalan Soekarno Hatta menuju jalan Kiaracondong, pada arah Selatan adalah jalan terusan Buah Batu yang akan menuju Tol Buah Batu, dan arah Utara adalah jalan buah batu.

B. Kedatangan Kendaraan

Data kendaraan dilakukan di perempatan jalan Soekarno Hatta – Buah batu pada hari senin pukul 07.00 sd 10.00 dan kamis pukul 16.00 sd 19.00. Adapun jumlah kendaraan hasil pengamatan adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Kedatangan Kendaraan pukul 07.00 sd 10.00

Tabel 2 Kedatangan Kendaraan pukul 16.00 sd 19.00

C. Waktu Pelayanan

Berdasarkan pengamatan langsung menggunakan stopwatch pada tanggal 22 sd 26 April 2013 didapatkan hasil rata–rata durasi lampu hijau dan lampu merah di perempatan Jalan Soekarno Hatta–Buah Batu. Adapun waktu atau durasi pelayanan lampu lalu lintas perempatan Jalan Soekarno Hatta– Buah Batu dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Durasi Pelayanan Lampu Lalu Lintas

D. Mekanisme Pelayanan

(4)

sistem antrian Single Chanel Single Phase yaitu pada perempatan tersebut pada masing – masing arah hanya memiliki satu fasilitas pelayanan dan hanya ada satu station pelayanan. Adapun gambaran system antrian di perempatan jalan Soekarno Hatta – Buah Batu adalah sebagai berikut:

Gambar 3 Model Sistem Antrian Perempatan

D. Eksperimen Model

Skenario pada penelitian ini dilakukan menggunakan tiga skenario adapun hasil dari kendaraan yang ada didalam sistem adalah sebagai berikut:

Tabel 4 Matrik Hasil Antrian Awal dan Usulan (Pagi)

Tabel 5 Matrik Hasil Antrian Awal dan Usulan (Sore)

Terpilihnya skenario dua dikarenakan pada skenario dua merupakan data yang cukup baik untuk dijadikan usulan perubahan yang akan di lakukan di perempatan jalan Soekarno Hatta – Buah Batu. Untuk itu pada skenario dua perubahan yang terjadi pada antrian pagi hari yaitu pukul 07.00 sd 10.00 dari arah Timur sebanyak 240 kendaraan, arah barat sebanyak

117 kendaraan, arah selatan 91 kendaraan, dan arah utara

sebanyak 64 kendaraan, atau jika dijadikan persen perubahan yang terjadi pada arah timur sebesar 46%, arah Barat sebesar 23%, arah Selatan 18% dan arah utara sebesar 13%. Sedangkan pada antrian pagi hari yaitu pukul 16.00 sd 19.00 dari arah Timur sebanyak 130 kendaraan, arah barat sebanyak 32 kendaraan, arah selatan 51 kendaraan, dan arah utara sebanyak 130 kendaraan, atau jika dijadikan persen perubahan yang terjadi pada arah timur sebesar 38%, arah Barat sebesar 9%, arah Selatan 15% dan arah utara sebesar 38%.

IV. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan usulan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Waktu kedatangan dari masing-masing arah tidak dapat

ditentukan sehingga pada kedatangan kendaraan

dilakukan dengan cara melakukan interval kedatangan kendaraan setiap lima menit.

2. Nyala lampu lalu lintas awal adalah pada lampu hijau arah barat adalah 64 detik dengan lampu merah 270 detik, arah utara lampu hijau sebesar 78 detik dengan lampu merah 256 detik, arah timur lampu hijau sebesar 100 detik dengan lampu merah sebesar 234 detik dan arah selatan nyala lampu hijau sebesar 92 detik dengan lampu merah 242 detik.

3. Penentuan nyala lampu lalu lintas terpilih adalah pada skenario dua dengan waktu lampu hijau pagi dan sore hari arah timur adalah 120 detik dengan lampu merah 214 detik, lampu hijau pagi hari arah barat 44 detik dengan lampu merah 290 detik dan sore hari lampu hijau 84 detik dengan lampu merah 250 detik , lampu hijau pagi hari arah selatan 112 detik dengan lampu merah 222 detikdan sore hari lampu hijau 72 detik dengan lampu merah 262 detik, dan lampu hijau pagi hari dan sore hari arah utara 58 detik dengan lampu merah 276 detik.

4. Model antrian dibuat sesuai dengan tahapan – tahapan permodelan dan dibuat sesuai data yang telah didapatkan pada saat penelitian dilakukan.

5. Simulasi pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program simulasi Promodel 6.0. pembuatan simulasi dilakukan dengan meng input data-data yang telah didapatkan pada hasil pengujian distribusi dan data-data penelitian sebelumnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari kesimpulan, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pengaturan waktu nyala lampu lalu lintas tiap arah harus

berbeda disesuaikan dengan banyaknya jumlah

kedatangan kendaraan.

2. Untuk mengurangi kemacetan perlu dilakukannya

penutupan jalan pada waktu-waktu tertentu.

3. Dilakukannya pembagian waktu untuk penentuan lampu lalu lintas.

(5)

jalan di perempatan tersebut, agar dapat mengurangi kemacetan yang terjadi.

5. Perlu dilakukannya pengecekan jumlah kedatangan

kendaraan secara berkala agar apabila terjadi peningkatan kemacetan perubahan durasi bisa segera di lakukan.

6. Mempertimbangkan penambahan jalan seperti pembuatan

jalan layang di sepanjang jalan Soekarno Hatta.

7. Dilakukannya penelitian menggunakan metode lain,

dikarenakan penelitian menggunakan simulasi tidak dapat secara langsung memberikan jawaban melainkan output dari sistem.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Djati, B. S. L. Simulasi, Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta : Penerbit ANDI, (2007)..

[2] Gordon, G. System Simulation. New Delhi : Prentice Hall Of India, (1989).

[3] Harrell, C., Ghosh, B. K., Bowden, R. Simulation Using Promodel. McGraw Hill, New York, (2000)..

[4] Hoover, S. V., Ronald F. P. Simulation: A Problem- Solving Approach.

Addison-Wesley Longman Publishing Co., Inc. : Boston, USA, (1989). [5] Hillier, Frederick S. dan Lieberman, Gerald J. Introduction to

Operation Research, 6th edition. Singapore, Holden-Day, Inc, (1995).

[6] Jay, H dan Barry, ROperation Management, 7th edition. (Manajemen Operasi edisi 7, Buku 1 ) Penerbit Salemba Empat. Jakarta, . (2005). [7] Kelton, David., Sadowski, Randall., and Sadowski, Deborah

Simulation with Arena, McGraww-Hill, New York, (1998).

[8] Kakiay, T. J. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata.

Yogyakarta: ANDI, (2004).

[9] Law, A. M. and Kelton, D. W. Simulation Modeling & Analysis,

second edition, McGraw-Hill, International, (1991).

[10] Pangestu, S., dkk. Dasar-dasar Operations Research. Yogyakarta: BPFE,(2000)..

[11] Supranto, J. Riset Operasi: Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: Universitas Indonesia Press, (1987).

[12] Yamit, Z. Manajemen Kuantitatif Untuk Bisnis (Operations Research).

Gambar

Gambar 1.Metodologi Penelitian
Gambar  2.  Tahapan Permodelan
Gambar 3 Model Sistem Antrian Perempatan  D.  Eksperimen Model

Referensi

Dokumen terkait