• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Transformasional terhadap Perilaku Inovatif Penyiar Radio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Transformasional terhadap Perilaku Inovatif Penyiar Radio"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

terhadap Perilaku Inovatif Penyiar Radio

Andhika Putra Kresnandito

Fajrianthi

Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

Korespondensi: Andhika Putra Kresnandito. Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286, e-mail: kresnandito@gmail.com atau

yanthi_sby@yahoo.com Abstract.

This research aims to find out the significance effect of perceived transformational leadership on radio announcer's innovative behavior. Subjects in this research are 52 radio announcers which been members of PRSSNI East Java in Surabaya that chosen by accidental sampling technique. Data was collected by questionnaire. This research used simple linier regression analysis technique to examine the effect of perceived transformational leadership variable on radio announcer's innovative behavior. F value in this research is 10,891 with 0,002 significance value. From this analysis, we can conclude that any significant effect between perceived transformational leadership on radio announcer's innovative behavior in this research (this research used 0,05 significance level).

Keywords: innovative behavior, perceived transformational leadership, radio announcer Abstrak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku inovatif penyiar radio. Subjek penelitian ini adalah 52 penyiar radio anggota PRSSNI Jawa Timur yang ada di Surabaya yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana untuk menguji ada atau tidak adanya pengaruh variabel persepsi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku inovatif penyiar radio. Setelah dilakukan analisis regresi sederhana, didapatkan nilai F pada penelitian ini sebesar 10,891 dengan nilai signifikansi 0,002. Dari hasil analisis tersebut dapat disimupulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku inovatif penyiar radio dalam penelitian ini (penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05).

(2)

Jumlah pendengar radio di Surabaya pengaruh yang kuat dalam menciptakan inovasi

mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hasil ( R a n k , d k k . , 2 0 0 8 ) . K e p e m i m p i n a n

survey yang dilakukan oleh Nielsen Media transformasional dianggap sebagai sebuah model

Research mengungkapkan bahwa pada tahun 2005 kepemimpinan yang baik untuk meningkatkan

radio masih dinikmati oleh 77,44% populasi perilaku inovatif (De Jong, 2007) karena

penduduk Surabaya, pada tahun 2006 dinikmati kepemimpinan transformasional dapat mengikat

oleh 70,94% populasi penduduk Surabaya, pada nilai-nilai pribadi pengikutnya dan mendorong

tahun 2007 dinikmati oleh 64,15% populasi mereka melakukan sesuatu melebihi timbal balik

penduduk Surabaya, pada tahun 2008 dinikmati yang biasa untuk kinerja yang diharapkan

oleh 59,28% populasi penduduk Surabaya (Arifin, (Reuvers, dkk., 2008).

2010). Dari hasil survey tersebut jelas tergambar Beberapa penelitian sebelumnya telah

bahwa terjadi penurunan jumlah pendengar radio m e n c o b a u n t u k m e n e l i t i p e n g a r u h

di Surabaya dalam kurun waktu tiga tahun kepemimpinan transformasional terhadap

tersebut. perilaku inovatif dengan subjek yang beragam.

Djoko Wahjono Tjahjo (Direktur Radio Dari beberapa penelitian tersebut masih terdapat

Elbayu Gresik dan pengurus PRSSNI Jawa Timur) beberapa perbedaan hasil penelitian. Dengan

mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang alasan tersebut, maka penulis menganggap topik

menyebabkan menurunnya jumlah pendengar ini perlu diteliti lagi, terutama dengan subjek

radio di Surabaya tersebut karena masyarakat penyiar radio yang karakteristik subjeknya

jenuh dengan siaran radio yang monoton. Beliau berbeda dengan subjek pada penelitian

mengungkapkan bahwa pelaku industri radio sebelumnya yang memungkinkan juga adanya

seharusnya peka dengan kondisi tersebut. Beliau perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian

juga mengungkapkan bahwa penyiar radio perlu sebelumnya.

mendapatkan perhatian khusus dari pelaku radio

karena penyiar radio merupakan ujung tombak Perilaku Inovatif

pelaku industri radio. Perilaku inovatif didefinisikan sebagai

Peran penyiar menjadi sangat penting dalam keseluruhan tindakan individu yang mengarah

program acara radio. Jika radio hanya berisi musik pada pemunculan, pengenalan, dan penerapan

saja tanpa ada sentuhan penyiar radio di dalamnya, dari sesuatu yang baru dan menguntungkan pada

maka tidak ada bedanya dengan mendengarkan seluruh tingkat organisasi (Kleysen & Street, 2001).

musik dari kaset, CD, maupun format musik Sesuatu yang baru dan menguntungkan meliputi

lainnya yang dapat dipilih sendiri oleh pendengar pengembangan ide produk baru atau

teknologi-(Ningrum, 2007). Hasil survey yang dilakukan oleh t e k n o l o g i , p e r u b a h a n d a l a m p r o s e d u r

PRSSNI Jawa Barat (2008 dalam radioclinic.com, a d m i n i s t r a t i f y a n g b e r t u j u a n u n t u k

2008) menyebutkan bahwa dari sepuluh alasan meningkatkan relasi kerja atau penerapan dari

masyarakat suka mendengarkan radio, terdapat ide-ide baru atau teknologi-tenologi untuk proses

enam poin yang membutuhkan peran penyiar. Hal kerja yang secara signifikan meningkatkan

ini menunjukkan bahwa faktor penyiar memang efisiensi dan efektifitas mereka (Kleysen & Street,

penting bagi industri radio. Terkait dengan 2001).

permasalahan pendengar yang jenuh dengan Perilaku inovatif sering dikaitkan dengan

siaran yang monoton, Djoko Wahjono Tjahjo kreativitas. Kedua hal tersebut memang berkaitan,

mengungkapkan bahwa penyiar radio sebagai namun konstrak perilaku inovatif dan kreativitas

ujung tombak pelaku industri radio memerlukan memiliki berbagai perbedaan (De Jong, 2007).

perilaku inovatif agar siaran menjadi tidak Kreativitas dapat dinyatakan sebagai permulaan

monoton. dari proses inovasi ketika masalah atau celah

Salah satu faktor yang dianggap memiliki kinerja dikenali dan ide muncul dalam respon

pengaruh terhadap perilaku inovatif adalah untuk sebuah kebutuhan akan inovasi (West, 2002

kepemimpinan (De Jong & Den Hartog, 2007). Hal dalam De Jong, 2007). Perilaku inovatif fokus pada

itu dapat terjadi karena inovasi merupakan proses proses yang lebih kompleks karena perilaku

sosial, oleh sebab itu pemimpin memiliki inovatif membahas sampai ke penerapan ide-ide

(3)

yang dihasilkan (Janssen, dkk., 2004 dalam lebih teraktualisasi.

Carmeli, dkk., 2006) Berikut ini adalah karakteristik kepemimpinan

Kleysen dan Street (2001) mengungkapkan transformasional yang disebutkan oleh Hay

bahwa perilaku inovatif dibentu oleh lima (2006):

komponen, yaitu: (1) Opportunity Exploration, Tabel 1

yang artinya mempelajari atau mengetahui lebih Karakteristik Kepemimpinan Transformasional

banyak tentang peluang untuk berinovasi; (2) Generativity, yang mengarah pada pemunculan konsep-konsep untuk tujuan pengembangan; (3) Fo r m a t i ve I nve s t i g a t i o n , y a n g a r t i n y a memberikan perhatian untuk menyempurnakan i d e , s o l u s i , o p i n i , d a n c o b a u n t u k menginvestigasikannya; (4) Championing, yang a r t i n y a p r a k t e k - p r a k t e k u s a h a u n t u k merealisasikan ide-ide; (5) Application, yang artinya mencoba untuk mengmebangkan, menguji coba, dan mengkomersialisasikan ide-ide inovatif.

Persepsi Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional adalah D a l a m m e n g u k u r k e p e m i m p i n a n

kepemimpinan yang meningkatkan motivasi t r a n s f o r m a s i o n a l , p e n g u k u r a n d e n g a n

karyawan, memuaskan kebutuhan karyawan, dan menggunakan self-reported diasumsikan akan

memperlakukan mereka sebagai manusia secara menimbulkan bias (Bass & Yammarino, 1991 dalam

utuh (Northouse, 2001). Kepemimpinan Zhang, 2008). Persepsi bawahan terhadap

transformasional dapat menciptakan lingkungan p e m i m p i n d i a s u m s i k a n s e c a r a a k u r a t

yang memotivasi karyawan dalam mencapai merefleksikan apa yang pemimpin lakukan dan

tujuan organisasi serta mengembangkan minat berinteraksi dengan pengikutnya (Zhang, 2008).

dalam bekerja (Bass, 1990 dalam Imran, dkk., 2011). Melalui perspektif dari pengikutnya, persepsi

Selain itu, pemimpin transformasional dapat pemimpin mungkin memiliki dampak yang lebih

meningkatkan tingkat integritas melalui kuat terhadap penerimaan pemimpin, di mana hal

pemahaman bersama antara pemimpin dan tersebut menentukan kemampuan pemimpin dan

karyawan (Burns, 1978 dalam Imran, dkk., 2011). membawa tanggung jawab kepemimpinan

Avolio dan Bass (2002) mengungkapkan (Maurer & Lord, 1991 dalam Zhang, 2008).

bahwa kepemimpinan transformasional dibentuk

oleh empat komponen, yaitu: (1) Idealized Persepsi Kepemimpinan Transformasional

Inf luence, yang menggambarkan pemimpin dan Perilaku Inovatif

sebagai contoh peran yang kuat bagi pengikutnya; Pemimpin transformasional menstimulasi

( 2 ) I n s p i r a t i o n a l M o t i v a t i o n , y a n g pengikutnya untuk melakukan hal-hal yang lebih

menggambarkan pemimpin yang membicarakan dari apa yang diharapkan dengan memotivasi

harapan yang tinggi kepada pengikutnya dan mereka secara intrinsik. (Reuvers, dkk., 2008).

memotivasi mereka melalui visi; (3) Intelectual Pemimpin transformasional mampu untuk

Stimulation, yang menggambarkan pemimpin menginduksikan pengikutnya, melalui intelectual

yang mendukung pengikutnya mencoba stimulation, untuk mengevaluasi kembali

pendekatan baru dan mengembangkan cara yang masalah-masalah potensial dan lingkungan kerja

inovatif; (4) Individual Consideration, yang mereka sehingga ide-ide inovatif dapat

artinya menggambarkan pemimpin yang berkembang (Reuvers, dkk., 2008). Dengan

membangun iklim yang mendukung dengan m e n g g u n a k a n i n s p i ra t i o n a l m o t iva t i o n

mendengarkan apa kebutuhan pengikutnya dan pemimpin transformasional mampu untuk

menjadi mentor bagi pengikutnya agar mereka menginduksi pengikutnya sebuah keyakinan

Perilaku Inovatif Penyiar Radio

Memiliki tujuan yang jelas dan diungkapkan secara sederhana.

Memiliki strategi.

Perilakunya didorong oleh nilai-nilai dalam dirinya.

Dapat berkomunikasi secara efektif.

Memiliki peran yang kuat. Dewasa secara emosional. Memiliki pengharapan yang tinggi. Memiliki keberanian. Gigih dan pekerja keras. Berani mengambil resiko. Mengenali diri sendiri dengan baik. Berbagi dalam menghadapi resiko. Memiliki hasrat untuk selalu belajar. Visioner.

Mencintai pekerjaannya. Tidak mempercayai kegagalan. Seorang pembelajar. Memahami kebutuhan publik. Mengidentifikasi dirinya sebagai agen

perubahan.

Mempertimbangkan kebutuhan pribadi karyawan.

Antusias. Mendengarkan segala sudut pandang untuk memberikan semangat kerja sama. Mampu untuk menarik perhatian dan

menginspirasi orang lain.

Melakukan mentoring.

Mampu berurusan dengan masalah yang kompleks, tidak pasti, dan ketidak jelasan.

(4)

dalam kemampuan mereka sehingga mereka linier sederhana untuk mengetahui ada atau

sukses mengimplementasikan kompetensi tidaknya pengaruh yang signifikan dari persepsi

mereka dan mudah untuk menunjukkan perilaku kepemimpinan transformasional terhadap

inovatif (Reuvers, dkk., 2008). Melalui perilaku inovatif penyiar radio. Untuk dapat

individualized consideration, pemimpin dilakukan analisis regresi linier sederhana, data

transformasional dapat membuatnya berperilaku yang diperoleh harus lolos dalam uji asumsi yaitu

inovatif karena memberikan penekanan pada u j i n o r m a l i t a s, u j i l i n i e r i t a s, d a n u j i

kebergaman bakat (Reuvers, dkk., 2008). heteroskedasdisitas (Sujianto, 2009).

Dari beberapa penjelasan mengenai

keterkaitan antara persepsi kepemimpinan HASIL PENELITIAN

transformasional dengan perilaku inovatif, maka Berikut ini adalah tabel analisa deskriptif

penulis menyusun hipotesis alternatif sebagai yang menggambarkan karakteristik demografis

berikut: subjek penelitian:

Terdapat pengaruh yang signifikan antara Tabel 2

persepsi kepemimpinan transformasional Karakteristik Demografis Subjek Penelitian

terhadap perilaku inovatif penyiar radio.

METODE PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah penyiar radio di delapan radio anggota PRSSNI Jawa Timur di Surabaya yang telah ditentukan sebelumnya (sebelumnya dilakukan pre-eliminary research untuk melihat kecenderungan kepemimpinan transformasional pada atasan penyiar radio). Dalam penelitian ini diperoleh subjek penelitian sebanyak 52 orang penyiar radio dari jumlah populasi sebanyak 97 orang penyiar radio.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian i n i a d a l a h a l a t u k u r te r j e m a h a n ya n g menggunakan skala Likert dan telah melalui proses translate-back translate, professional judgement, serta uji coba. Alat ukur yang pertama adalah kuesioner untuk mengukur perilaku inovatif berjumlah 14 aitem yang dikembangkan oleh Kleysen dan Street (2001). Alat ukur yang kedua adalah kuesioner untuk mengukur persepsi kepemimpinan transformasional berjumlah 20 aitem yang diambil dari skala MLQ-5X yang

dikembangkan oleh Avolio dan Bass (2004 dalam Berikut ini adalah tabel yang dapat

Muchiri & Cooksey, 2010). Dari hasil uji coba yang dihasilkan dari analisis regresi linier sederhana

dilakukan pada 39 penyiar radio yang tidak dalam penelitian ini:

menjadi subjek dalam penelitian ini, didapatkan Tabel 3

hasil reliabilitasnya adalah 0,938 untuk alat ukur Hasil Uji F Regresi Linier Sederhana

perilaku inovatif dan 0,941 untuk alat ukur persepsi kepemimpinan transformasional yang artinya kedua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini masuk ke dalam kategori sangat relaibel (Triton, 2006 dalam Sujianto, 2009).

Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunnakan teknik analisis regresi

Andhika Putra Kresnandito, Fajrianthi

Keterangan Jumlah (prosentase) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 52 (100%) 21 (40,4%) 31 (59,6%) Usia 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40 41-45 52 (100%) 5 (9.6%) 24 (46,2%) 10 (19,2%) 6 (11,5%) 5 (9,6%) 2 (3,9%) Pendidikan Terakhir SMP SMA Diploma Sarjana Pasca Sarjana Lama Kerja = 6 bulan 52 (100%) 1 (1,9%) 25 (48,1%) 7 (13,5%) 18 (34,6%) 1 (1,9%) 52 (100%) 24 (46,2%) 7 bulan – 1 tahun 1,1 tahun – 1,5 tahun 1,6 tahun – 2 tahun = 2 tahun 5 (9,6%) 7 (13,5%) 2 (3,8%) 14 (26,9%) Model Jumlah Kuadrat df Rerata Kuadrat F Sig. 1 Regresi Residual Total 880,725 4043,333 4924,058 1 50 51 880,725 80,867 10,891 0,002

(5)

Tabel 4 Alasan yang mendukung bahwa kepemimpinan

Uji Determinasi Regresi Linier Sederhana transformasional secara positif mempengaruhi

perilaku inovatif adalah karena kepemimpinan transformasional dapat mengikat nilai-nilai pribadi pengikutnya dan mendorong mereka

Tabel 5 melakukan sesuatu melebihi timbal balik yang

Hasil Uji t Regresi Linier Sederhana biasa untuk kinerja yang diharapkan (Reuvers,

dkk., 2008).

Kepemimpinan transformasional dapat menstimulasi individu-individu untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan pemecahan masalah dan menyelesaikan tugas (Lee,dkk., 2007). Kepemimpinan transformasional dapat mendorong karyawan untuk mengembangkan

Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa nilai F ide-ide baru dalam membuat solusi dalam

yang dihasilkan dari analisis regresi sederhana organisasi (Imran, dkk., 2011). Kepemimpinan

sebesar 10,891 dengan nilai signifikansi 0,002. transformasional juga dapat menciptakan iklim

Berdasarkan hasil tersebut dapat dismpulkan yang dapat meningkatkan perilaku inovatif

bahwa hipotesis alternatif diterima (dalam karyawannya (Imran & Haque, 2011)

penelitian ini menggunakan taraf signifikansi Pemimpin transformasional mampu untuk

0,05) yang artinya terdapat pengaruh yang menginduksikan pengikutnya, melalui intelectual

signifikan antara persepsi kepemimpinan stimulation, untuk mengevaluasi kembali

transformasional terhadap perilaku inovatif masalah-masalah potensial dan lingkungan kerja

penyiar radio. mereka sehingga ide-ide inovatif dapat

Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa nilai R2 berkembang (Reuvers, dkk., 2008). Dengan

yang dihasilkan dari analisis rehresi sederhana m e n g g u n a k a n i n s p i ra t i o n a l m o t iva t i o n

sebesar 0,179 yang artinya 17,9% variabel persepsi pemimpin transformasional mampu untuk

ke p e m i m p i n a n t ra n s f o r m a s i o n a l d a p a t menginduksi pengikutnya sebuah keyakinan

memprediksikan perilaku inovatif penyiar radio. dalam kemampuan mereka sehingga mereka

Artinya sisanya sebesar 82,1% merupakan faktor sukses mengimplementasikan kompetensi

lain yang tidak dijelaskan oleh faktor persepsi mereka dan mudah untuk menunjukkan perilaku

kepemimpinan transformasional. inovatif (Reuvers, dkk., 2008). Melalui

Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui individualized consideration, pemimpin

persamaan garis regresi penelitian ini. transformasional dapat membuatnya berperilaku

Berdasarkan penghitungan tersebut, persamaan inovatif karena memberikan penekanan pada

garis regresi penelitian ini adalah Y = 34,995 + kebergaman bakat (Reuvers, dkk., 2008).

0,41X. Artinya, jika tidak ada nilai persepsi Dalam penelitian ini terungkap bahwa

kepemimpinan transformasional, maka besaran Persepsi kepemimpinan transformasional

nilai perilaku inovatif adalah 34,995 satuan, dan memberikan pengaruh sebesar 17,9% terhadap

setiap penambahan 1 satuan nilai persepsi perilaku inovatif penyiar radio dalam penelitian

kepemimpinan transformasional maka akan ini. Artinya sisanya sebesar 82,1% merupakan

meningkatkan nilai perilaku inovatif sebesar 0,41 faktor lain yang tidak dijelaskan oleh faktor

satuan. persepsi kepemimpinan transformasional.

Kemungkinan faktor lain yang memiliki pengaruh

PEMBAHASAN tersebut tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang B e b e r a p a f a k t o r l a i n y a n g m u n g k i n

diungkapkan oleh Reuvers, dkk., (2008), bahwa mempengaruhi perilaku inovatif yang disebutkan

k e p e m i m p i n a n t r a n s f o r m a s i o n a l y a n g dalam literatur dan jurnal penelitian adalah

dipersepsikan karyawannya secara potensial dapat tantangan kerja (De Jong & Kemp, 2003), gaji

meningkatkan perilaku inovatif karyawannya. (Ramamorthy, dkk., 2005), komitmen (Jafri, 2010),

Perilaku Inovatif Penyiar Radiol

Model R R2 R2 Biasa Estimasi Standar

Kesalahan 1 0,423 0,179 0,162 8,99259 Model Koefisien Tidak Terstandar Koefisien Terstandar t Sig. B Standar Kesalahan Beta 1 (Konstan) Persepsi Kepemimpinan Transformasional 34,995 0,410 6,824 0,124 0,423 5,128 3,300 0,000 0,002

(6)

leadership member exchange (Basu, 1991; Scott & Bruce, 1994), kepemimpinan partisipatif (Axtell, dkk., 2000; Parker, dkk., 2006 dalam De Jong, 2007), dukungan untuk berinovasi (Scott & Bruce, 1994)

Kecilnya pengaruh persepsi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku inovatif ini kemungkinan juga disebabkan oleh karakteristik subjek. Yang pertama adalah karakteristik penyiar radio yang sebagian besar bekerja part-time. Hal ini menyebabkan minimnya interaksi antara p e n y i a r d e n g a n a t a s a n n y a s e h i n g g a memungkinkan kepemimpinan transformasional yang dimiliki oleh atasan tidak dapat dirasakan dengan baik oleh penyiar. Yang kedua adalah karena sebagian besar sampel dalam penelitian ini lama kerjanya kurang dari satu tahun (sebanyak 55,8%). Hal ini menyebabkan kurangnya waktu bagi penyiar untuk benar-benar mengenal atasannya sehingga belum benar-benar dapat m e m p e r s e p s i k a n k e p e m i m p i n a n transformasional atasannya dengan baik. Lalu faktor yang ketiga adalah latar belakang pendidikan sampel sebagian besar adalah SMA (sebanyak 48,1%). Hal ini memungkinkan mempengaruhi perilaku inovatif subjek karena kemungkinan subjek yang berlatar belakang pendidikan SMA wawasannya tidak seluas dengan yang berlatar belakang pendidikan di atas SMA.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kepemimpinan transformasional terhadap perilaku inovatif penyiar radio. Variabel perspesi kepemimpinan transformasional dapat memprediksikan perilaku inovatif penyiar radio sebesar 17,9% dalam penelitian ini, artinya 82,1% sisanya adalah faktor lain yang mempengaruhi perilaku inovatif penyiar radio. Penelitian ini terbatas hanya dilakukan terhadap penyiar radio di delapan stasiun radio PRSSNI Jawa Timur di Surabaya sehingga hasil penelitian ini hanya dapat digeneralisasikan pada lingkup penelitian ini saja.

(7)

PUSTAKA ACUAN

Avolio, B.J., & Bass, B.M. (2002). Developing potential across a full range of leadership. London: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

B. H., Arifin. (2010). Suara Surabaya bukan radio. Surabaya: PT. Radio Fiskaria Jaya Suara Surabaya.

Carmeli, A., Meitar, R., Weisberg J. (2006). Self-leadership skills and innovative behavior at work. International Journal of Manpower, 27 (1), 75-90.

De Jong, J.P.J. (2007). Individual innovation: The connection between leadership and employee's innovative work behavior. Amsterdam: University of Amsterdam

.

De Jong, J., & Den Hartog, D. (2007). How leaders influence employee's innovative behavior. European Journal of Innovation Management. Vol. 10, No. 1, 41-64.

De Jong, J.P.J., Kemp, R. (2003). Determinants of co-worker's innovative behaviour: An investigation into knowledge intensive services. International Journal of Innovation Management. Vol. 7, No.2, 189-212. Hay, Iain. (2006). Transformational leadership: Characteristics and criticism. London: School of

Geography, Population and Enviromental Management, Flinders University.

Imran, R., & Ul Haque, M.A. (2011). Mediating effect os organizational climate between transformational leadership and innovative work behavior. Pakistan Journal of Psychological Research. Vol. 26, No. 2, 183-199.

Imran, R., Zaheer,A., & Noreen U. (2011). Transformational leadership as a predictor of innovative work behavior: Moderated by gender. World Applied Sciences Journal. Vol. 14, No. 5, 750-759.

Jafri, M.H. (2010). Organizational commitment and employee's innovative behavior. Journal of Management Research. Vol. 10, No. 1, 62-68.

Kleysen, R.F., & Street, C.T. (2001). Toward a multi-dimensional measure of individual innovative behavior. Journal of Intellectual Capital. Vol. 2, No. 3, 1469-1930.

Lee, Jean. (2008). Effects of leadership and leader-member exchange on innovativeness. Journal of Managerial Psychology. Vol. 23, No. 6, 670-687.

Muchiri, M.K., & Cooksey, R.W. (2010). Using hierarchical item clustering to establish the dimensionality of the multifactor leadership questionnaire. International Journal of Organizational Behaviour. Vol. 15, No. 1, 1-14.

Ningrum, F. (2007). Sukses menjadi penyiar, scriptwriter, & reporter radio. Jakarta: Penebar Swadaya. Northouse, P.G. (2001). Leadership: Theory and practice (2nd ed.). London: Sage Publications, Inc.

Ramamoorthy, N., Flood, P.C., Slattery, T., Sardessai, R. (2005). Determinants of innovative work behaviour: Development and test of integrated model. Creativity and Innovation Management. Vol. 14, No. 2, 142-150.

(8)

Rank, J., Nelson, N.E., Allen, T.D., & Xu, X. (2008). Leadership predictors of innovation and task performance: Subordinate's self-esteem and self-presentation as moderators. Journal of Occupational and Organizational Psychology. Vol. 81.

Reuvers, M., Van Engen, M.L., Vinkenburg, C.J., & Wilson-Evered, E. (2005). Transformational leadership and inoovative work behavior: Exploring the relevance of gender differences. Creativity and Innovation Management. Vol. 14, No. 2, 129-141.

Santosa, Alex. (2008, 29 April). Hasil survey pendengar radio bandung. Radio Clinic [on-line]. Diakses pada tanggal 19 Juni 2012 dari

Scott, S.G., & Bruce, R.A. (1994). Determinants of innovative behavior: A path of individual innovation in the workplace. Academy of Management Journal. Vol. 37, No. 3, 580-607.

Sujianto, A.E. (2009). Aplikasi statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Zhang, Z. (2008). Dissertation: In the eyes of the follower: Cognitive and affective antecedents of transformational leadership perception and individual outcomes. Minnesota: Faculty of The Graduate School of The University of Minnesota.

http://radioclinic.com/2008/04/29/hasil-survey-pendengar-radio-bandung/

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu ketika kita bersandar sepenuhnya kepada Tuhan, Ia akan memampukan kita menjadi orang tua yang baik dan Ia juga akan melengkapi dan menyempurnakan kita mendidik

diharapkan Hasil Pengujian Kesimpul an 1 Klik Tombo tambah Semua text box kosong Tambah : aktif simpan : aktif Hapus : tidak aktif Edit : tidak aktif Batal : aktif

Kepala sekolah selaku supervisor, disamping harus memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam pekerjaan supervisinya, juga memerlukan teknik-teknik supervisi tertentu dalam

Untuk mengetahui pengaruh variabel orientasi kewirausahaan dan variabel kompetensi aspek pengetahuan dan ketrampilan terhadap kinerja pemasaran yang dapat dilihat dari

Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think, Pair, Share pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas III Sekolah

Syamsul Arifin, Kepala SMP Al Falah Ketintang Surabaya, wawancara pribadi, Surabaya, 14 Mei 2012.. bukunya Administrasi Pendidikan bahwa kepala sekolah di Sekolah Menengah

Dengan membandingkan nilai rata-rata waktu yang dihabiskan untuk berbelanja dalam kondisi tanpa musik, yaitu: 3,06 menit; dibandingkan kondisi musik cepat keras

Dapatan persoalan kajian tentang usaha meningkatkan tahap kesedaran diri di kalangan remaja Melayu di FELDA daerah Jerantut apabila membuat pemilihan kerjaya mencatat pada