• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERDAKWAH LEWAT PEMUTARAN KASET MENGAJI DI MASJID MENJELANG SHALAT SUBUH DI KOTA PALU. Adam (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Datokarama Palu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERDAKWAH LEWAT PEMUTARAN KASET MENGAJI DI MASJID MENJELANG SHALAT SUBUH DI KOTA PALU. Adam (Dosen Jurusan Dakwah STAIN Datokarama Palu)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISTIQRA’, Jurnal Penelitian Ilmiah, ISSN: 2338-025X Vol. 1, No. 1 Januari-Juni 2013

BERDAKWAH LEWAT PEMUTARAN KASET MENGAJI

DI MASJID MENJELANG SHALAT SUBUH

DI KOTA PALU

Adam

(Dosen Jurusan Dakwah STAIN Datokarama Palu)

Abd. Rahim

(Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu)

Abstract

This study aims to reveal the mission execution through the Koran in the mosque of tape before dawn Sahat in Palu, and know the public response to the implementation of the mission through the tape! Koran before morning prayers at a mosque in the city of Palu. methods used in this study was a descriptive survey method, with a qualitative approach. Location of the study is that there are a number of mosques in the city of Palu. The results showed that the implementation of tape Koran in the mosque at dawn in the city of Palu happen mosque is not uniform. There is a tape playback mengajinya 04:30 hours, 04:45 hours, 04:00 hours, 04:15 hours, 04:20 and there is also a 04-hour tape! Mengajinya 30. Public response to tape playback Koran at a mosque in the city of Palu also diverse, there are agreed and there is no agreement. Agreed amount that is 97% more than those who do not agree. And they want a star average of the Koran cassette playback fastest at 04.00 and did not agree with the 04.00 hours before. The hour ranges from 04 hours. 00 to 4:30.

Keywords: Preaching, Cassette Playback Koran in the mosque, Fajr Prayer.

A. PENDAHULUAN

Islam merupakan agama Dakwah. Kewajiban berdakwah dibebankan kepada seluruh Umat Islam, baik yang laki-laki maupun yang perempuan sesuai dengan kemampuannya dan keahliannya masing-masing. Kewajiban ini dijalankan kapanpun

(2)

dan dimanapun mereka berada, karena tugas ini adalah tugas yang harus diemban oleh Umat Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Ali-Imran (3):110:





































































































110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.0F

1

Berdakwah itu bisa lewat lisan, tulisan maupun lewat perbuatan dan contoh teladan yang baik, dan salah satu bentuk dakwah yang ditampilkan oleh Umat Islam di Indonesia khususnya Kota Palu adalah dengan memutarkan kaset mengaji sebelum adzan dikumandangkan. Pada subuh hari, para pengurus masjid untuk mengingkatkan Umat Islam akan datang waktu shalat subuh, kegiatan awalnya adalah memutarkan kaset mengaji, kemudian tahrim dan terakhir adzan.

Kebiasaan ini adalah kebiasaan yang baik mengingatkan kaum muslimin akan datangnya waktu sahalat, akan tetapi kebiasaan ini akan menjadi masalah ketika tidak ditempatkan pada waktu yang tepat. Pemutaran kaset mengaji ini menjadi polemik di kalangan masyarakat, utamanya pada subuh hari. Pengurus masjid ada yang memulai memutar kaset mengaji jam 03.50 menit, ada yang memutar jam 04.00, ada yang memutar jam 04.10 dan ada juga yang sesudahnya.

Terhadap pemutaran kaset mengaji menjelang shalat subuh ini menjadi masalah bagi masyarakat, karena menyangkut efektifnya waktu bagi masyarakat modern. Seperti apa pengelolaannya, mesti dimenej dengan baik, sehingga dakwah melalui pemutaran kaset mengaji bisa diterima baik oleh masyarakat. Masyarakat bisa menyenangi Dakwah melalui pemutaran kaset mengaji, bahwa tujuannya adalah membangunkan masyarakat Islam untuk melaksanakan shalat subuh, tetapi kalau waktunya tidak tepat, maka dakwah melalui pemutaran kaset mengaji bermasalah sehingga dakwah seperti itu tidak efektif dan kurang membuahkan hasil sesuai yang diinginkan. Seperti apa kenyataan dakwah

11Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Karya Utama, 2005), hal. 54

(3)

melalui pemutaran kaset mengaji menjelang subuh dan bagaimana masyarakat meresponnya. Maka perlu diteliti lebih lanjut, agar bisa melahirkan implikasi penelitian sebagai bahan masukan pada semua pihak yang terkait untuk kepentingan dakwah yang lebih baik di masa-masa yang akan datang di Kota Palu.

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1) Bagaimana pelaksanaan dakwah melalui pemutaran kaset mengaji menjelang shalat subuh di Kota Palu? 2) Bagaimana respon masyarakat terhadap pelaksanaan dakwah melalui pemutaran kaset mengaji di masjid sebelum shalat subuh di Kota Palu?

Penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat, yaitu: 1) Ingin mengungkapkan pelaksanaan dakwah melalui pemutaran kaset mengaji di masjid sebelum sahat subuh di Kota Palu, 2) Ingin mengetahui respon masyarakat terhadap pelaksanaan dakwah melalui pemutaran kaset mengaji di masjid sebelum shalat subuh di Kota Palu.

Sedangkan manfaatnya meliputi: 1) Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan khasanah ilmu pengetahuan Islam, khususnya ilmu dakwah. 2) Penelitian ini diharapkan sebagai bahan rujukan bagi penelitian yang relevan dengan penelitian ini. 3) Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk pengambilan kebijakan ke depan dan aktifitas dakwah di Kota Palu pada masa yang akan datang.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif. Penelitian survey adalah penelitian yang yang mengambil dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.2 Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan kualitatif.

Penelitian ini dilakukan di Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. Kota Palu secara administrasinya membawahi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Palu Barat, Palu Selatan, Palu Timur, dan Palu Utara. Dengan luas wilayah 395,06 kilometer persegi, dan adapun jumlah penduduknya yaitu sebesar 336. 532 jiwa. Dan dari jumlah tersebut maka jumlah umat sebanyak 87,84%. Jumlah ini akan dijadikan sampel sebanyak 100 orang.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan dari hasil observasi, angket, dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari dokumen-dokumen yang ada di instansi terkait di lokasi penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan oleh penulis di lokasi penelitian. Penelitian langsung mengamatai kegiatan-kegiatan pengururus masjid dan masyarakat yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini. (2) Angket, adalah pertanyaan secara tertulis yang diajukan penulis kepada responden. Angket tersebut

(4)

diedarkan oleh penulis pada pengurus masjid dan masyarakat untuk di isi. Setelah itu, ditarik untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut. (3) Wawancara, yaitu berdialog secara langsung antara penulis dengan responden, dimana penulis mengajukan pertanyaan secara lisan, kemudian responden menjawabnya. Kemudian hasil wawancara tersebut selanjutnya diolah dan dianalisa oleh penulis, dan setelah itu dituangkan dalam pembahasan penelitian. (4) Dokumentasi, yaitu data yang tersedia di instansi terkait, kemudian penulis mengambilnya sebagai data sekunder yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data deskriptif kualitatif, yaitu menguraikan dengan kata-kata yang dibantu tabel-tabel frekuensi.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan Dakwah Melalui Pemutaran Kaset Mengaji Menjelang Shalat Subuh Di Kota Palu

Pelaksanaan dakwah melalui pemutaran kaset mengaji ini belum ada keseragaman untuk star awal mengaji di mesjid pada subuh hari di mesjid. Ada yang star jam 03.30 yaitu sebanyak 2 orang (2%), yang star 03.45 sebanyak 5 orang (5%), yang star jam 04.00 sebanyak 43 orang (43%), yang star jam 04.15 sebanyak 33 orang (33%), yang star jam 04.20 sebanyak 14 orang (14%) dan yang sama sekali tidak putar kaset mengaji di mesjid di subuh hari sebanyak 3 orang (3%). Dari jumlah yang putar kaset mengaji pada subuh hari di mesjid, jumlah yang terbanyak ada pada jam 04, 00 yaitu sebanyak 43 orang (43%) dan yang paling sedikit adalah pada jam 03,30 sebanyak 2 orang (2%). Ini menunjukan bahwa pengurus mesjig dikota palu tidak beragam dalam memulai memutarkan kaset mengaji pada subuh hari di mesjidnya. Ada yang memulai jam 03,30, ada yang memulain jam 03,45, ada yang memulai jam 04,00, ada yang memulai jam 04,15 dan ada yang memulai jam 04,20.

2. Respons Masyarakat Terhadap Dakwah Lewat Pemutaran Kaset Mengaji di Mesjid Pada Subuh Hari Menjelang Waktu Shalat Subuh

Terhadap dakwah lewat pemutaran kaset mengaji di mesjid pada subuh hari mendapat tanggapan beragam dari masyarakat kota palu. Ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju, yang setuju untuk putar kaset mengaji sebanyak 97 orang atau 97% sedangkan yang tidak setuju sebanyak 3 orang atau 3%.

Keinginan masyarakat dalam rangka pemutaran kaset mengaji pada subuh hari di subuh hari beragam. Yang menginginkan pemutaran kaset mengaji jam 03.45 sebanyak 20 orang (20%), yang menginginkan jam 04.00 sebanyak 32 orang (32%), yang menginginkan jam 04.15 sebanyak 14 orang (14%), dan yang menginginkan jam 04.30

(5)

sebanyak 34 orang (34%). Jadi bisa disimpulkan bahwa keinginan masyarakat dalam hal dakwah dalam melalui pemutaran kaset mengaji pada subuh hari mempunyai keinginan yang berbeda. Dalam jumlah responden yang ada yang terbanyak memilih jam 04.30 yakni sebanyak 34 orang (34%), dan yang sedikit adalah memilih jam 04.15 (14%).

Dalam hal keseragaman star pemutaran kaset mengaji di mesjid pada subuh hari, maka masyarakat ada yang setuju dan ada yang tidak setuju, yang sangat setuju sebanyak 56 orang (56%), yang mengatakan setuju sebanyak 34 orang (34%) sedangkan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 10 orang (10%). Dari kesemuanya ini yang terbanyak adalah yang sangat perlu yakni 56 orang (56%), paling sedikit sebanyak yang menyarankan tidak setuju yaitu sebanyak 10 orang (10%). Ini bisa disimpulkan bahwa masyarakat yang ada di Kota Palu rata-rata setuju mengenai pemutaran kaset mengaji pada subuh hari di mesjid.

Mengingat adanya perbedaan star mengaji diantara masyarakat yang ada, maka perlu ada pihak yang berinisiatif untuk mendukung mereka, untuk bisa menyatu menyeragamkan star pemutaran kaset mengaji ini yakni pemerintah.

Diperlukan peran pemerintah untuk membuat aturan keseragaman supaya masyarakat bisa seragam dalam memulai memutar kaset mengaji di mesjid pada subuh hari, yang mengatakan perlu ada aturan pemerintah tentang keseraganman pemutaran kaset mengaji pada subuh hari adalah sebanyak 42 orang (42%), yang menyatakan perlu ada aturan pemerintah tentang star pemutaran kaset mengaji adalah sebanyak 42 orang (42%), dan yang mengatakan tidak perlu ada aturan pemerintah tentang keseragaman untuk memulai star pemutaran kaset mengaji pada subuh hari itu sebanyak 16 orang (16%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebanyakan masyarakat menginginkan adanya semacam aturan pemerintah untuk menyeragamkan star awal pemutaran kaset mengaji pada subuh hari di mesjid di Kota Palu, jumlah mereka cukup banyak yaitu 84 orang (84%).

Untuk mendukung keinginan masyarakat agar ada keseragaman memulai pemutaran kaset mengaji pada subuh hari, maka pemerintah perlu menyediakan alat pengingat (alarm) untuk peringatan mulai star secara serentak pemutaran kaset mengaji pada subuh hari di mesjid-mesjid di Kota Palu. Yang mengatakan sangat perlu sebanyak 40 orang (40%), yang mengatakan perlu sebanyak 48 orang (48%), dan yang mengatakan tidak perlu adalah sebanyak 12 orang (12%). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masyarakat Palu Barat lebih banyak berpendapat perlunya pengadaan alat untuk keseragaman star awal pemutaran kaset mengaji di Kota Palu. Jumlah mereka cukup banyak yaitu 88 orang (88%).

(6)

D. KESIMPULAN

Pelaksanaan pemutaran kaset mengaji di masjid pada subuh hari di mesjid Kota Palu terjadi tidak seragam. Ada yang pemutaran kaset mengajinya jam 04.30, jam 04.45, jam 04.00, jam 04.15, 04.20 dan ada juga yang pemutaran kaset mengajinya jam 04. 30.

Respon masyarakat terhadap pemutaran kaset mengaji pada mesjid di Kota Palu juga beragam, ada yang sepakat dan ada yang tidak sepakat. Jumlah yang sepakat lebih banyak yaitu 97% dibanding dengan yang tidak setuju. Dan mereka rata-rata menginginkan star pemutaran kaset mengaji itu paling cepat jam 04.00 dan tidak sepakat dengan jam sebelum jam 04.00 tersebut. Jamnya berkisar jam 04. 00 sampai 04.30.

DAFTAR PUSTAKA

Azis, Ali Moh. (2009). Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana.

Bahtar. (2007). Paradigma Dakwah Islam. Palu: Yayasan Indonesia Baru.

CBSA. (T.th.) Kamus Lengkap Arab- Indonesia, Surabaya: Mekar.

Departemen Agama RI. (2005) Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Karya Utama.

Gazalba, Sidi. (1962). Masjid Pusat Ibadah Dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Antara.

http://hshasibuanbotung.blogspot.com//2009/06/hukum-dakwah-dalam-al-qur-dan-hadis. Diakses 28 Januari 2012, jam 09:36.

Munir, M. (2006). Manajemen Dakwah. Jakarta: Rahmat Semesta.

Referensi

Dokumen terkait

1) Riba dapat mengakibatkan atau menimbulkan permusuhan antara pelaku ekonomi yang akibatnya mengancam semangat kerja sama antara mereka. 2) Riba dapat mengakibatkan lahirnya

Adapun hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan, kompetensi aparatur, peran audit internal dan sistem

Hasil uji toksisitas ekstrak metanol pada bagian jaringan kulit akar, kayu akar, kulit batang, kayu batang dan daun dari M.. umbellata (Houtt) stapf

Perencanan tata ruang wilayah dikatakan baik atau tidaknya apabila dilihat dari penataan ruangnya sudah berjalan dengan baik atau tidak, dan penataan ruang yang baik dan

PAUD Terpadu Negeri Pembina Banjarmasin adalah salah satu satuan pendidikan anak usia dini yang terletak di jantung kota Banjarmasin. PAUD tersebut berstatus negeri

Kachin a labau, hkringhtawng, htunghking ningli, nga pra masa ni hta Karai Kasang hpaw shadan dan ai manu dan ai mungga lachyum ni hpe mu mada wa ai hte prat a shawng lam akyu kaja

Peluang ditemukan kotak berlalat buah pada Gambar 13A terlihat bahwa pada populasi kotak berlalat buah paling rendah yaitu 0,25% pada buah apel, jeruk, dan pir terlihat

Akhirnya setelah uraian pembahasan yang penulis paparkan berdasarkan referensi yang relevan mengenai tindakan diskriminasi terhadap masyarakat kulit hitam di Amerika